PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bergantung pada pertanian, masyarakat indonesia hidup sebagai petani atau bertani.
Sampai saat ini sebagian besar masyarakat indonesia memanfaatkan sumber daya alam
Desa adalah kesatuan masyarakat umum yang hidup dalam suatu wilayah tertentu yang
memiliki rasa keterkaitan dan solidaritas yang kuat satu sama lain. Dikatakan sebagai
masyarakat hukum karena adanya norma-norma yang diikuti dan disepakati oleh
beberapa kelompok. Unsur desa meliputi wilayah, penduduk, dan sistem kehidupan.
Era reformasi membawa pergeseran sistem pemerintahan dari tingkat pusat ke tingkat
desa. Perubahan di tingkat desa termasuk otonomi tingkat desa. Otonomi desa berarti
bahwa desa berhak mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Hal ini merupakan
Bahkan jika sebuah desa berada pada posisi atau unit terbawah dalam hierarki
pemerintahan, ia memiliki potensi untuk berhasil dalam pembangunan. Oleh karena itu,
kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat bekerja sama dalam banyak hal untuk melakukan sesuatu. Hidup rukun,
saling tolong menolong, dan gotong royong untuk kebutuhan warga desa. Ketika salah
seorang warga memiliki hajatan, maka masyarakat saling tolong menolong dalam
mendirika tenda, memasak, dan menyelenggarakan hajatan dengan harmonis. Masyarakat
Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang
dimaksud dengan desa adalah desa adat, desa atau nama lain, yang selanjutnya disebut
desa, kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
setempat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati secara
Desa berada di Kabupaten/Kota (UU No. 6 Tahun 2014). Dalam Undang-undang Pasal
18 Nomor 6 Tahun 2014 tentang hak desa, hak desa meliputi kewenangan di bidang
pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat
Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah
desa didasarkan pada asas terjaminnya legitimasi, tertib administrasi, tertib untuk
desa, pemerintah desa adalah kepala desa yang disebut juga dengan nama lain yang
didukung oleh perangkat desa dengan kewenangan perangkat desa bagian dari
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 di antara banyak kewajiban yang harus diikuti
kepala desa terhadap Badan Usaha Milik Desa adalah pasal 26 ayat (10) dan (11)
kepada pemerintah desa adalah pelaksanaan program atas potensi besarnya sebagai
Kepala desa harus dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya, sebagai kepala
pemerintahan dalam kerangka desa, sebagai pegawai negeri sipil, dan sebagai perantara
yang dapat memberikan solusi atas permasalahan yang muncul di daerah. Termasuk
wilayah yang termasuk wilayah bawahannya. Untuk mencapai tujuan bersama seperti
Di Desa Mukti Sari, didirikan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa atau lebih dikenal
dengan BUMDesa. BUMDesa di Desa Mukti Sari disebut "BUMDesa Berkah Amanah"
dan menangani bisnis simpan pinjam dan produk Prekditan. Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) adalah lembaga ekonomi desa yang dikelola oleh masyarakat dan
kebutuhan dan potensi desa. Cara kerja BUMDesa adalah mewadahi kegiatan ekonomi
masyarakat dalam bentuk kelembagaan atau unit usaha yang dijalankan secara
profesional namun tetap memanfaatkan potensi alam desa. Dalam hal ini akan membuat
bisnis masyarakat lebih produktif dan efektif.
desa yang produktif, kooperatif, partisipatif, terbuka, transparan, bertanggung jawab, dan
pengelolaan unit-unit usaha tersebut efektif, efisien, profesional dan mandiri. Pendirian
Agar tercapainya tujuan BUMDesa melakuan cara memenuhi kebutuhan (profitabel dan
konsumtif rakyat melaui penyajian barang dan jasa yang dikelola rakyat dan
pemerintahan desa.
Tahun 2014 Tentang Desa 2014 pada Bab VIll yaitu Pendirian dan Organisasi Pengelola
a) Penasihat, dan
b) Pelaksana Operasional.
5. Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf (a) dijabat secara ex-officio
6. Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf (b) merupakan
Berdasarkan dalam Pasal 133 pada PP Nomor 43 Tahun 2014 sebagai berikut:
1. Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 132 ayat (4) huruf (a) mempunyai
Desa.
BUMDesa perlu dikelola secara profesional dan mandiri, maka mengelola Bumdesa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, dan modal BUMDEsa terdiri dari penyertaan
Table I.I Anggota BUMDesa Berkah Amanah Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung
Kabupaten Kampar
No. Nama Jabatan
Table I.II Jenis usaha BUMDesa Berkah Amanah Desa Mukti Sari Kecamatan
masyarakat
tunggu. Seperti (dengan memiliki batas waktu pinjaman dana selama 24 bulan
per anggota, tapi masih ada juga yang lewat dari 24 bulan tersebut, dan juga
waktu mengembalikan tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan, melebihi dari
melainkan untuk hal lain, sehingga tidak dapat membayar angsuran. Seperti
Berdasarkan dari latar belakang diatas yang ditemmukan penulis, maka penulis tertarik
untuk menelitinya lebih lanjut dengan mengangkat judul ; "Pengawasan Badan Usaha
Milik Desa Oleh Kepala Desa Di Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung Kabupaten
Kampar".
B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok bahasan peneliti adalah
Pengawasan Badan Usaha Milik Desa Oleh Kepala Desa Di Desa Beringin Indah
1. Bagaimana Pengawasan Badan Usaha Milik Desa Oleh Kepala Desa Di Desa
a. Untuk mengetahui Pengawasan Badan Usaha Milk Desa Oleh Kepala Desa Di
Desa Oleh Kepala Desa Di Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung Kabupaten
Kampar..
1. Sebagai bahan masukan positif bagi pihak Kantor Badan Usaha Milik Desa
Milik Desa dan menjadi masukan bagi Kepala Desa dalam Pengawasan Badan
Desa Oleh Kepala Desa secara etektif dan efisien guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.