Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, desa merupakan agen
pemerintah terdepan yang dapat menjangkau kelompok sasaran riil yang
hendak disejahterakan, yaitu dengan membentuk suatu badan usaha yaitu
Badan Usaha Milik Desa yang sesuai dengan permendagri nomor 39 tahun
2010 tentang badan usaha milik desa, yang menyebutkan bahwa “Untuk
meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah desa dalam
pennyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat
melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat pedesaan, didirikan
badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan Potensi desa “. Badan
usaha milik desa ini usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa
yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa
dan masyarakat. Pembentukan badan usaha milik desa ini juga berdasarkan
pada Permendagri nomor 39 tahun 2010 pada bab II tentang pembentukan
badan usaha milik desa. Pembentukan ini berasal dari pemerintah
kabupaten/kota dengan me-netapkan peraturan daerah tentang pedoman tata
cara pembentukan dan pengelolaan bumdes. Selanjutnya pemerintah desa
membentuk bumdes dengan peraturan desa yang berpedoman pada peraturan
daerah.1
Peraturan daerah tersebut akan muncul dengan adanya Undang-undang
nomor 12 tahun 2008 perubahan atas Undang-undang nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah yang menyebutkan bahwa “dalam rangka
menujudkan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan agar mampu
melahirkan kepemimpinan daerah yang efektif dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, persamaan, keadilan, dan kepastian hukum dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia” Dengan mengacu pada undang-undang
tersebut, maka dengan adanya kepemimpinan daerah yang efektif maka
peraturan daerah juga akan baik, seperti yang telah dijadikan pedoman oleh
Pemerintah Desa Purwokerto yaitu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kediri

1
M.rdiasa, I Made. Regulasi dan Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di Kabupaten Buleleng (
Widya Amerta Jurnal Manajemen Fak. Ekonomi, Vol. 5 No. 1 Maret 2018).
1
Nomor 07 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang
menjadi acuan dalam pembentukan badan usaha milik desa yang ada di
Purwokerto. Kemudian dibentuklah Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2021
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
BUM Desa diharapkan juga mampu menstimulasi dan menggerakkan
roda perekonomian di pedesaan. Aset ekonomi yang ada di desa harus dikelola
sepenuhnya oleh masyarakat desa. Substansi dan filosofi BUM Desa harus
dijiwai dengan semangat kebersamaan dan self help sebagai upaya
memperkuat aspek ekonomi kelembagaan-nya. Pada tahap ini, BUM Desa akan
bergerak seirama dengan upaya meningkatkan sumber-sumber pendapatan asli
desa, menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat di mana peran BUM Desa
sebagai institusi payung dalam menaungi.
Masyarakat desa pada umumnya termasuk dalam kategori ekonomi
lemah. Usaha yang dijalankan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun
tergolong usaha kecil. Masalah yang sering mereka hadapi persoalan
terbatasnya modal dan lokasi strategis. Kehadiran Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa) dihajatkan untuk mencoba membantu warga desa mendapatkan
akses permodalan yang bisa meningkatkan derajat kehidupan mereka. Melihat
perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Makmur Sejahtera yang
memiliki cara kerja yang efektif dalam mendorong perekonomian masyarakat
desa Purwokerto dan respon yang diberikan oleh masyarakatnyapun positif.
Maka, penulis tertarik untuk meneliti masalah ini. Adapun judul laporan yang
hendak penulis ajukan adalah “Eksistensi Badan Usaha Milik Desa Makmur
Sejahtera Sebagai Penguatan Ekonomi Desa Purwokerto Kecamatan
Ngadiluwih Kabupaten Kediri”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Umum
a. Memenuhi salah satu mata kuliah wajib sebagai syarat strata -1 Ekonomi
Syariah Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Ramhmatullah Tulungagung.
b. Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan dan menerapkan ilmu - ilmu
berupa teori maupun praktik lalu diterapkan di lapangan.
c. Meluaskan wawasan dan pandangan mahasiwa terhadap jenis-jenis
pekerjaan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
pekerjaan.

2
d. Mahasiswa dapat meningkatkan daya kreasi dan prosuktivitas sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan bagaimana keberadaan BUM Desa Makmur Sejahtera itu
sendiri yang dipandang sebagai Penguat Ekonomi.
b. Menjelaskan bagaimana kontrubusi keberadaan BUM Desa Makmur
Sejahtera sebagai Penguat ekonomi desa.
3. Kegunaan
a. Meluasakan wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa untuk lebih
memahami bidang instansi yang dijalani selama Praktik Pengalaman
Lapangan berlangsung.
b. Memperkaya pengalaman bagi mahasiswa dan mengikuti segala bentuk
kegiatan selama masa Praktik Pengalaman Lapangan yang dilalui.
c. Sarana latihan penerapan ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.
d. Mengetahui dan memahami denga baik bagaimana peran maupun kerja
BUM Desa sesungguhnya.
e. Mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang didapat selama
diperkuliah ke dunia kerja.
f. Dapat menganalisis keberadaan, kontribusi serta faktor penghambat dan
pendorong BUM Desa sebagai penguatan ekonomi desa.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan PPL dilaksanakan pada 18 Agustus sampai 03


Oktober 2022 dengan melakukan observasi serta wawancara yang dilakukan
hampir setiap hari dalam 40 hari yang menyesuaikan jam kerja Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa) Makmur Sejahtera Desa Purwokerto yakni mulai pukul
10.00 – 16.00 wib.

Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang I Tahun 2022, Jurusan Ekonomi


Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung di Lakukan di Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa) Makmur Sejahtera yang beralamat di Jl. Tamtama, Desa
Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri.

3
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga.
1. Nama dan Tempat Kedudukan.

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Purwokerto ini bernama Badan
Usaha Milik Desa (BUM Desa) Makmur Sejahtera yang berkedudukan di :

Desa : Purwokerto

Kecamatan : Ngadiluwih

Kabupaten : Kediri

Alamat Kantor : Jl. Tamtama, Desa Purwokerto Kecamatan


Ngadiluwih Kabupaten Kediri

No. Telp : 081233014701

Blog : makmursejahtera212.blogspot.com

Email : makmursejahtera212@gmail.com

Instagram : bumdesmakmursejahtera

2. Visi dan Misi BUM Desa Makmur Sejahtera


a. Visi

Meningkatkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Masyarakat Desa


Purwokerto.

b. Misi
1) Memudahkan perputaran barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat.
2) Mengurangi tingkat pengangguran.
3) Memberatas praktek ijon dan renternir, serta memudahkan
masayarakat Desa untuk mendapatkan modal usaha dalam skala
kecil dan berimbang sesuai dengan kemampuan modal yang dikelola
BUM Desa.
3. Struktur Kepengurusan Organisasi BUM Desa Makmur Sejahtera

4
a. Penasehat BUM Desa Makmur Sejahtera : Agus Nur Ariful Anam (Secara
ex-officio dijabat oleh Kepala Desa Purwokerto)
b. Pelaksana Operasional BUM Desa Makmur Sejahtera
1) Direktur : Imam Khanafi
2) Sekertaris : Kresna Satya Prakoso
3) Bendahara : Dwi Susanti
c. Unit Usaha BUMDesa :
1) Unit Usaha Pasar Hewan Rojokoyo
a) Manajer Unit usaha Pasar Hewan : Kusnadi
b) Bendahara/Kasir : Bendahara BUM Desa
2) Unit Usaha Pasar Kuliner Rojoroso
a) Manajer Unit usaha Pasar Hewan : Direktur BUM Desa
b) Bendahara /Kasir : M. Fajar Sugihono

4. Jenis/ Kegiatan Usaha BUM Desa


a. Pasar Hewan Rojokoyo ( Jasa Pengelolaan Pasar Hewan)
Pasar hewan Rojokoyo mulai didirikan di Desa Purwokerto tahun 1953,
sejak mulai didirikan Pasar Hewan ini dikelola oleh desa. Pada tahun 2007
pasar hewan ini berpindah lokasi dengan alasan lokasi awal pasar terletak di
tengah-tengah pemukiman sehingga dipindah ke lokasi yang jauh dari
permukiman penduduk dan tidak menganggu arus lalu lintas. Tahun 2019
tepatnya pada 01 januari 2019 usaha Pasar Hewan tersebut di transformasi
menjadi unit usaha BUMDesa, hal ini dilakukan dikarenakan sesuai dengan
Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pada salah satu pasal
berbunyi bahwa semua usaha desa harus masuk kedalam unit usaha BUM
Desa. Unit usaha Pasar Hewan ini terus mengalami perkembangan dari aspek
jumlah pedagang yang dilayani. Dengan jumlah pedagang Pasar Hewan telah
mencapai angka 516.
b. Unit Usaha Pasar Kuliner Rojoroso

Pasar Kuliner Rojoroso diresmikan di Desa Purwokerto pada tanggal 06


November 2021. Pasar ini terbentuk karena adanya penggusuran pedagang
kaki lima yang berasa di sepanjang ruas Jalan Tamtama. Semua pedagang
kaki lima tidak diperbolehkan untuk berjualan diatas trotoar dan saluran air.
Dikarenakan adanya perbaikan saluran air dan trotoar maka atas usul dari

5
Kepala Desa Purwokerto, semua pedagang kaki lima yang berada di Jalan
Tamtama dialokasikan ke Pasar Hewan Rojokoyo. Total pedagang yang
melakukan relokasi mencapai 100 pedagang. Dengan adanya relokasi ini
keadaan di sepanjang jalan Tamtama kembali normal dan lancar. Dalam hal
ini, BUM Desa Makmur Sejahteraa menyediakan lahan kepada mereka yang
ingin berjualan diarea Pasar Hewan.

c. Unit Usaha Pembayaran Online dan Kedai BMS

Pembayaran online atau Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor


dalam Rangka Keuangan Inklusif) yang dinaungi oleh Bank Jatim KCP
Ngadiluwih ini mulai diresmikan pada tanggal 25 Juli 2022. Badan Usaha Milik
Desa Makmur Sejahtera bekerjasama dengan Bank Jatim dalam
mempermudah pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta pembayaran tagihan rumah tangga
lainnya meliputi tagihan listrik, BPJS, Pembelian token listrik dan pembelian
pulsa. Dengan dibukanya Pembayaran online tersebut dapat memberikan
kemudahan masyarakat Desa Purwokerto dalam melunasi tanggungan yang
dimiliki. Tujuan dibukanya pembayaran online ini untuk memudahkan
masyarakat dalam membayar tagihan. Selain membuka pembayaran online
BUM Desa juga membuka unit baru yaitu Kedai BMS. Tujuan dibukanya Kedai
BMS adalah untuk menyuplai kebutuhan para pedagang di Pasar Rojoroso.
Selain itu juga sebagai pemasukan dana BUM Desa. Untuk saat ini
pengelolaanya dipegang langsung oleh pengurus BUMDesa.

B. Pelaksanaan Praktik di BUM Desa Makmur Sejahtera Purwokerto,


Ngadiluwih.

Penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di BUM Desa


Makmur Sejahtera Purwokerto Ngadiluwih yang bertempat di Jl. Tamtama,
Desa Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri terhitung dari
tanggal 18 Agustus – 03 Oktober 2022 dan jika dihitung lamanya melakukan
kegiatan PPL selama 40 hari kerja. Kegiatan PPL dilaksanakan setiap hari
Senin sampai dengan hari Jum’at dengan wwaktu mulai kerja jam 10.00 sampai
16.00 WIB. Penulis bekerja selama 8 jam setiap harinya. Jika kadang ada suatu
acara dan memerlukan bantuan maka hari libur kadang juga masuk.Selama
melaksanakan kegiatan PPL penulis di tempatkan dibagian pelayanan kedai

6
BMS serta penarikan redribusi pada pasar rojokoyo yakni bagian parkir motor,
mobil dan penarikan redribusi pedangang.

Selama melaksanakan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di


lingkungan kerja BUMDes Makmur Sejahtera, Purwokerto, Ngadiluwih dalam
sub bagian pelayanan yakni Memakai pakaian yang bersih dan sopan,
pelaksanaan PPL terhitung 5 hari kerja yakni senin sampai jum’at, tetapi jika
pada hari libur ada acara tetap masuk sesuai acara serta datang mulai pukul
10.00 untuk hari biasa, khusus kliwon berangkat jam 08.00.
C. Permasalahan di Lapangan.
Selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dilakukan di Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Makmur Sejahtera Desa
Purwokerto, saya mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman baru yang
tidak pernah didapatkan selama dibangku perkuliahan. Pada awal bulan
Agustus pasar sapi belum bisa dibuka karena mengikuti kebijakan dari atas
sehingga banyak pedagang sapi yang mengeluh berkurangnya pendapatan
selama adanya sebaran PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), serta keluhan
pedangan makanan yang jualan di lokasi selama pasar sapi di buka . Selain itu
juga banyak pasar sapi lain yang sebagian dibuka. Pada saat ini permasalahan
yang dihadapi oleh pedagang sapi yang berjualan di pasar rojokoyo setelah
adanya PMK dan dibukanya pasar sapi yaitu masih belum ramainya pembeli
hewan sapi karena masih takut dengan PMK. Berkaitan dengan hal tersebut
makan upaya untuk menangani permasalah tersebut yakni dengan perlunya
kerja sama pemerintah desa serta pengurus BUM Desa dalam melakukan kerja
sama dengan pihak DPMD terkait bagaimana agar pasar tetap kondusif.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik.

Tanggapan dari lembaga dalam menyikapi masalah yang terjadi di atas


yaitu dengan cara mengatasinya dengan melakukan diskusi bersama
pemerintah Desa Purwokerto, Pengurus BUM Desa serta para pedangan sapi
mencari solusi agar pasar segera buka serta mendapatkan izin buka dari Dinas
terkait. Serta dengan adanya kurang pembelinya sapi maka Pengurus BUM
Desa melakukan penyebaran pamflet serta berita bahwa pasar sudah buka
dengan tujuan pasar bisa tetap ramai seperti sebelum PMK.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa di Purwokerto


1. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa di Purwokerto ini sudah sesuai
dengan dasar hukum dan PERDA No. 4 Tahun 2013 yaitu peraturan desa
Purwokerto Nomor 04 Tahun 2021 tentang Pendirian, Anggaran Dasar dan
Penyertaan Modal Badan Usaha Milik Desa “ Makmur Sejahtera”, yang
berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 7 Tahun
2017 tentang Badan Usaha Milik Negara. Didalam peraturan desa tersebut
juga terdapat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Badan Usaha
Milik Desa. Selanjutnya struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan.
Pembentukan BUM Desa didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa.
Hal tersebut berarti pembentukan BUM Desa didasarkan pada kebutuhan,
potensi, dan kapasitas desa sebagai upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Perencanaan dan pembentukan BUM Desa adalah prakarsa
masyarakat desa.
BUM Desa didirikan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa yang
merupakan prakarsa masyarakat desa. Artinya usaha yang diwujudkan
adalah digali dari keinginan dan hasrat untuk menciptakan sebuah
kemajuan di dalam masyarakat desa. Dalam pengelolaan BUM Desa
Makmur Sejahtera sudah baik sesuai dengan Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah yang menjadi acuan untuk menjaga
keberlangsungan dari BUM Desa itu sendiiri agar maksimal.
2. Mekanisme Penyaluran dan Pemanfaatan Dana dalam Badan Usaha
Milik Desa.

Pengelolaan BUM Desa yang dilakukan sesuai standar operasional,


pelaporan keuangan, pelayanan, pembagian SHU, penetapan bunga dan
standar persyaratan peminjaman dana dilaksanakan sesuai peraturan.
Dalam Badan Usaha Milik Desa dialokasikan untuk pendapatan Asli Desa
(PADesa) maksimal 30% yang pada tahun 2021 sebesar lima puluh tiga
juta rupiah , Penambahan Modal minimal 50%, Operasional Penasihat
maksimal 5%, Intensif Pelaksanaan Operasional, maksimal dua kali gaji
pelaksanaan operasional dan atau maksimal 5%, Operasional Pengawas
8
maksimal 5%, serta peningkatan kapasitas kelembagaan/pendidikan dan
pelatihan kepengurusan organisasi BUM Desa maksimal 5%. Pada awal
berdiri Badan Usaha Milik Desa ini mendapatkan dana hibah dari alokasi
dana desa sebesar kurang lebih tiga puluh juta rupiah. Kemudian
pemanfaatannya oeh BUM Desa diolah untuk dijadikan modal usaha yang
ada di BUM Desa.

3. Bentuk Usaha dan Pengembangannya

Usaha yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa ini sebanyak empat
unit usaha yang diantaranya ialah unit usaha pasar hewan, unit usaha pasar
kuliner, unit usaha pembayaran online. Untuk pengembangan usahanya
sendiri sudah maju sekali khususnya untuk unit usaha pasar hewan yang
dilaksanakan setiap harian kliwon yang didalamnya ada pedangan sapi,
kambing, kebutuhan sapi serta pedagang makanan, untuk unit usaha pasar
kuliner buka setiap hari mulai pukul 16.30 sampai 22.00. untuk unit usaha
laku pandai atau Pembayaran online atau Laku Pandai (Layanan Keuangan
Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) yang dinaungi oleh Bank
Jatim KCP Ngadiluwih ini mulai diresmikan pada tanggal 25 Juli 2022.
Badan Usaha Milik Desa Makmur Sejahtera bekerjasama dengan Bank
Jatim dalam mempermudah pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta pembayaran
tagihan rumah tangga lainnya meliputi tagihan listrik, BPJS, Pembelian
token listrik dan pembelian pulsa. Dengan dibukanya Pembayaran online
tersebut dapat memberikan kemudahan masyarakat Desa Purwokerto
dalam melunasi tanggungan yang dimiliki. Pada saat ini semua unit sudah
maju dan berjalan dengan baik.

B. Kontribusi Keberadaan Badan Usaha Milik Desa sebagai Penguat


Ekonomi Desa
Dalam konteks kontribusi Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), seharusnya
diletakkan dan diposisikan bahwa Badan Usaha Milik Desa ini adalah unit
ekonomi multi sektor yang dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat untuk
memakmurkan sebesar-besarnya kepentingan masyarakat desa. Sekaligus
memberikan kontribusi positif bagi pendapatan asli daerah.
1. Sumber – sumber Dana Untuk Peningkatan Desa

9
Kontribusi ini akan berkaitan dengan apa yang akan diberikan oleh BUM
Desa untuk masyarakat desa. Hal ini dapat berupa pelayanan. Adapun
strategi yang dapat diterapkan oleh BUM Desa dianaranya pengembangan
produk, penetapan harga, strategi keuangan. Dengan melakukan ketiga
strategi maka BUM Desa dapat berkontribusi terhadap pengingkatan
pendapatan desa. Serta evaluasi dan kontrol yang harus dilakukan kepala
desa dalam mengawasi serta bertanggung jawab atas BUM Desa di Desa.
2

Dapat disimpulkan bahwa BUM Desa Makmur Sejahtera sudah


melakasanakan strategi manajemen aset (peningkatan akuntabilitas) yang
telah dilakukan BUM Desa Makmur Sejahtera telah berkontribusi dalam
peningkatan pendapatan desa. Dari peningkatan akuntabilitas BUM Desa
yang dilakukan tersebut, maka aset desa dapat terselamatkan. Semua
program bantuan dari pemerintah yang turun dapat dipertanggungjawabkan
dan dapat dijaga keberadaanya. Dengan adanya BUM Desa Makmur
Sejahtera di desa Purwokerto yang berperan sebagai wadah program-
program lainnya, maka seluruh aset desa yang diperoleh bisa dicatat,
dipertanggungjawabkan, serta dikembangkan untuk menjaga
keberlangsungan BUM Desa Makmur Sejahtera itu sendiri.
2. Pembuka Lapangan Pekerjaan

Berdasarkan pada salah satu tujuan dibentuknya BUM Desa yaitu


meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menumbuhkan
perekonomian maka dapat diidentifikasi salah satu peran BUM Desa dapat
ditinjau dari peningkatan taraf hidup pengurus, komisaris serta masyarakat
desa Purwokerto. Dengan terbentuknya BUM Desa di Desa Purwokerto
sangat berpengaruh pada pendapatan masayarakat yang ikut andil dalam
pengelolaan BUM Desa yang pada hakikatnya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat desa setempat. Dengan adanya BUM Desa Makmur Sejahtera
telah memberikan manffaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
masyarakatnya, seperti terdapat pegawai pocok an dan tetap sebanyak 44
orang yang tergabung dalam unit pasar rojokoyo yang beroperasi pada
pasaran kliwon. Dengan hal itu dapat menyerap tenaga kerja dari

2
Anonim. Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), 2007. Surabaya.
10
lingkungan desa setempat sehingga menurunkan tingkat pengagguran di
desa.

3. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat


Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan
asli desa maka bumdes ini mempunyai beberapa kontribusi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat seperti penyediaan pelayanan
pembayaran listrik, pulsa, serta adanya kedai yang bertujuan untuk
menyediakan para pedangan untuk merestock dagangannya yang berupa
rozen food. Disamping itu BUM Desa itu sendiri juga memenuhi kebutuhan
pokok di desa mengingat BUM Desa ini adalah suatu lembaga ekonomi
modal usaha.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Peran yang telah diberikan BUM Desa Makmur Sejahtera kepada
masyarakat yakni salah satunya dengan adanya pasar kuliner rojoroso yakni
memberi fasilitas tempat kepada para Pedagang Kaki Lima ( PKL ) yang
dikumpulkan dalam satu lokasi agar para pengunjung kuliner dapat membeli
dengan nyaman. BUM Desa Makmur Sejahtera berperan dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memasarkan kuliner
tersebut yakni dengan promosi sosial media agar menarik pengunjung
dalam membeli makanan yang ada di pasar rojokoyo.
5. Pembagunan Desa secara Mandiri
Kontribusi BUM Desa ini ialah sebagai salah satu pembangunan desa
mandiri yag dapat berjalan dengan percaya diri bahwa desa memang sudah
berhasil mengatur rumah tangganya sendiri dan menciptakan desa yang
mandiri yang tidak hanya bergantung kepada anggaran dana desa yang
telah diberikan oleh pemerintah kabupaten Kediri.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya Keberadaan Badan Usaha Milik Desa Makmur Sejahtera di
Desa Purwokerto sangat bermanfaat bagi masyarakat. Yang dalam
pembentukannya sudah sesuai dengan dasar hukum dan PERDA No. 4 Tahun
2013 yaitu peraturan desa Purwokerto Nomor 04 Tahun 2021 tentang
Pendirian, Anggaran Dasar dan Penyertaan Modal Badan Usaha Milik Desa “
Makmur Sejahtera”, yang berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten
Kediri Nomor 7 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Pengelolaan BUM Desa yang dilakukan sesuai standar operasional,
pelaporan keuangan, pelayanan, pembagian SHU, penetapan bunga dan
standar persyaratan peminjaman dana dilaksanakan sesuai peraturan. Usaha
yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa ini sebanyak empat unit usaha
yang diantaranya ialah unit usaha pasar hewan, unit usaha pasar kuliner, unit
usaha pembayaran online.
Kontribusi Keberadaan Badan Usaha Milik Desa sebagai Penguat Ekonomi
Desa diantaranya sumber – sumber dana untuk peningkatan desa, pembuka
lapangan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan masyarakat, meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, serta pembagunan desa secara mandiri.
B. Saran – saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Perlu adanya hubungan jalin silaturrahmi antara BUM Desa Makmur
Sejahtera Desa Purwokerto dengan UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung diharapkan timbul hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan.
b. Bimbingan dan dukungan moral dari dosen pembimbing tetap
dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa dapat
menjalankan tugas tidak mengalami kesulitasn yang berarti saat
pelaksanaan kegiatan.
c. Program Pembekalan Lebih diefesiensikan dan lebih ditekankan pada
permasalahan yang mungkin ditemukan ketika berlangsung.

12
d. Meningkatkan koordinasi satu sama lain, mahasiswa, serta DPL agar
lebih memudahkan di dalam melaksanakan praktik pengalaman
lapangan di lembaga masing-masing.
2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL

Perlu adanya dukungan dari semua elemen dan kesadaran pengurus


BUM Desa, Perangkat Desa serta masyarakat guna menunjang kelancaran
dan keberhasilan BUM Desa dalam pengelolaannya.

3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL

Mahasiswa hendaknya lebih aktif untuk dapat berkontribusi membantu


pengurus serta masyarakat mengenai masalah yang dihadapi dalam BUM
Desa serta peran manfaat adanya kita sebagai mahasiswa maka akan
membantu menemukan solusi dari permasalahn yang dialami oleh lembaga.

13
DAFTAR PUSTAKA

M.rdiasa, I Made. Regulasi dan Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di
Kabupaten Buleleng ( Widya Amerta Jurnal Manajemen Fak. Ekonomi, Vol. 5 No. 1
Maret 2018).
Anonim. Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa), 2007. Surabaya.
Dina Kurniawati, Meningkatkan Peran BUM Desa Sebagai Penggerak Ekonomi
Masyarakat Desa Di Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng. Jurnal Abdiraja, Vol.3,
Nomor 2, 2018

14

Anda mungkin juga menyukai