Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA


BUMDesa DESA PANTAI SEDERHANA
KECAMATAN MUARAGEMBONG KABUPATEN BEKASI

I.                 PENDAHULUAN

Dalam rangka memberikan kontribusi terhadap visi, misi Indonesia yang


berdaulat, sejahtera, dan bermartabat. Dalam NAWACITA, khususnya Nawa Cita
ketiga “Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-daerah
dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Untuk mewujudkan Pasal 87 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
dan Pasal 132 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa.

Kami selaku warga masyarakat yang ingin membangun Desa Pantai Sederhana
Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi merasaperihatin dengan kondisi
desa Pantai Sederhana yang belum bisa memaksimalkan potensi yang ada Desa
Pantai Sederhana Diharapkan gagasan ini dapat segera direspon oleh Pemerintah
Desa dengan tindakan nyata yaitu mendukung sepenuhnya untuk membentuk
Badan Usaha Milik Desa.

Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disebut BUMDesa, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.

Melalui proposal ini, kami tim pemrakarsa pembentukan BUM Desa Desa Pantai
Sederhana Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi ingin mempelopori
terbentuknya Badan Usaha Milik Desa di Desa Pantai Sederhana Mengenai teknis
pelaksanaannya kami tuangkan dalam Proposal sebagai berikut untuk mendapat
perhatian dan dukungan dari segala pihak yang berkepentingan di Desa Pantai
Sederhana Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi

Tim Pemrakarsa

................................
Ketua
II.              DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi Nomor 4
Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
4. Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Nomor …… Tahun 20 ......
tentang Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (kalau sudah ada)
5. Peraturan Pemerintah Desa Pantai Sederhana Nomor …….. Tahun 20…..
tentang Badan Usaha Milik Desa (akan disusun kemudian)

III.             MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) ini adalah
sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau
pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar Desa.

Tujuan dari dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) ini adalah :
Meningkatkan perekonomian Desa.
2. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa.
3. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa.
4. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak
ketiga.
5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan
umum warga.
6. Membuka lapangan kerja.
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa.
8. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.
9. Memberikan kesempatan bagi warga masyarakat Desa Pantai Sederhana
Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi untuk mengembangkan usaha
yangsudah dimilikinya, atau bahkan menambah unit usaha baru sesuai
dengan potensi yang ada di Desa Pantai Sederhana dengan bekerja sama
dengan BUM Desa atau mendapat bantuan dari BUM Desa.

IV.             NAMA KEGIATAN

1.      Nama BUM Desa : PANSER


2.      Didirikan berdasarkan
Peraturan Desa : Nomor....................
3.      NPWP : ................................
4.      Rek Bank : ................................
5.      Alamat :
6.      No. Telephone : ................................
7.      E-mail : ................................
V.                BENTUK KEGIATAN

1.      Membentuk Badan Usaha Milik Desa Pantai Sederhana dengan


nama……………..
2.      Membentuk Unit Usaha BUMDesa, sebagai berikut :

a. Serving.
BUM Desa menjalankan “bisnis sosial” yang melayani warga, yakni
dapat melakukan pelayanan publik kepada masyarakat. Dengan kata lain
Bum Desa ini memberikan social benefits kepada warga, meskipun tidak
memperoleh economic profit yang besar.
Contoh :usaha air minum Desa, usaha listrik Desa, lumbung pangan
Desa dan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.

b. Banking.
BUM Desa menjalankan “bisnis uang”, yang memenuhi kebutuhan
keuangan masyarakat Desa dengan bunga yang lebih rendah daripada
bunga uang yang didapatkan masyarakat Desa dari para rentenir Desa
atau dari bank-bank konvesional.
Contoh : Bank Desa atau Lembaga Perkreditan Desa atau Lembaga
Keuangan Mikro Desa

c. Renting.
BUM Desa menjalankan bisnis penyewaan untuk melayani kebutuhan
masyarakat setempat dan sekaligus untuk memperoleh pendapatan Desa.
Ini sudah lama berjalan di banyak Desa terutama di desa-desa di Jawa.
Contoh : Penyewaan traktor, perkakas pesta, gedung pertemuan, rumah
toko, tanah dan sebagainya

d. Brokering.
BUM Desa menjadi “lembaga perantara” yang menghubungkan komoditas
pertanian dengan pasar agar para petani tidak kesulitan menjual produk
mereka ke pasar. Atau BUM Desa menjual jasa pelayanan kepada warga dan
usaha-usaha masyarakat.
Contoh : jasa pelayanan listrik, Desa mendirikan pasar desa untuk
memasarkan produk-produk yang dihasilkan masyarakat

e. Trading.
BUM Desa menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang
barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakatmaupun
dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.
Contoh : pabrik es, pabrik asap cair, hasil pertanian, sarana produksi
pertanian, dll.

f. Holding.
BUM Desa sebagai “usaha bersama” atau sebagai induk dari unit-unit
usaha yang ada di Desa, dimana masing-masing unit yang berdiri sendiri-
sendiri ini diatur dan ditata sinerginya oleh BUM Desa agar tumbuh
usaha bersama.
Contoh : kapal desa yang berskala besar untuk mengorganisir dan
mewadahi nelayan-nelayan kecil. “Desa Wisata” yang
mengorganisir berbagai jenis usaha dari kelompok
masyarakat, makanan, kerajinan, sajian wisata, kesenian,
penginapan,dll.

VI.             ORGANISASI

Susunan Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari organisasi Pemerintahan


Desa.
Susunan organisasi BUM Desa terdiri dari :
Penasehat : Secara ex officio dijabat oleh Kepala Desa Pantai
Sederhana
Pelaksana Operasional :Dapat dibentuk anggota pengurus yang
pengangkatannya sesuai dengan kapasitas bidang
usaha dan dapat mengangkat karyawan
Badan Pengawas: Berasal dari unsur masyarakat Desa Pantai Sederhana minimal
berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari Ketua,
Wakil Ketua merangkap anggota,Sekretaris
merangkap anggota, dan anggota.

Pelaksana Operasional terdiri :


Direktur atau Manager : Berasal dari unsur masyarakat Desa Pantai Sederhana
yang memiliki jiwa entrepreneur atau wirausaha,
berjumlah 1 (satu) orang.
Kepala Unit Usaha : Berasal dari unsur masyarakat Desa Pantai Sederhana
yang memiliki jiwa entrepreneur atau wirausaha,
berjumlah 1 (satu) orang. Untuk masing-masing
bidang.
Jika diperlukan masing-masing kepala unit usaha bisa menambah
personil/karyawan untuk membantu kelancaran tugas
kepala unit usaha.

VII.          PERMODALAN

Modal untuk mendirikan BUMDes bisa berasal dari :


1. Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
2. Modal BUM Desa terdiri atas.
a. penyertaan modal Desa, dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa.

VIII.       PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK


Program Kerja Jangka Pendek atau yang pertama akan dilaksanakan adalah :

a. Brokering.
BUM Desa menjadi “lembaga perantara” yang menghubungkan komoditas
pertanian dengan pasar agar para petani tidak kesulitan menjual produk mereka ke
pasar. Atau BUM Desa menjual jasa pelayanan kepada warga dan usaha-usaha
masyarakat.
Contoh : jasa pelayanan listrik, telepon, pulsa, internet.Desa mendirikan pasar desa untuk
memasarkan produk-produk yang dihasilkan masyarakat.
b. Renting.
BUM Desa menjalankan bisnis penyewaan untuk melayani kebutuhan
masyarakat setempat dan sekaligus untuk memperoleh pendapatan Desa. Ini
sudah lama berjalan di banyak Desa terutama di desa-desa di Jawa.
Contoh : Penyewaan traktor, perkakas pesta, gedung pertemuan, rumah toko,
tanah dan sebagainya

IX.           PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH


Program Kerja Jangka menengah yang pertama akan dilaksanakan adalah :

a. Serving.
BUM Desa menjalankan “bisnis sosial” yang melayani warga, yakni dapat
melakukan pelayanan publik kepada masyarakat. Dengan kata lain Bum Desa
ini memberikan social benefits kepada warga, meskipun tidak memperoleh
economic profit yang besar.
Contoh : usaha air minum Desa, usaha listrik Desa, lumbung pangan Desa
dan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.

b. Banking.
BUM Desa menjalankan “bisnis uang”, yang memenuhi kebutuhan keuangan
masyarakat Desa dengan bunga yang lebih rendah daripada bunga uang yang
didapatkan masyarakat Desa dari para rentenir Desa atau dari bank-bank
konvesional.
Contoh : Bank Desa atau Lembaga Perkreditan Desa atau Lembaga Keuangan
Mikro Desa

X.             PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG


Program Kerja Jangka Panjang yang pertama akan dilaksanakan adalah :

a. Trading.
BUM Desa menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang barang-
barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakatmaupun dipasarkan
pada skala pasar yang lebih luas.
Contoh : pabrik es, pabrik asap cair, hasil pertanian, sarana produksi pertanian,
dll.

b. Holding.
BUM Desa sebagai “usaha bersama” atau sebagai induk dari unit-unit usaha
yang ada di Desa, dimana masing-masing unit yang berdiri sendiri-sendiri ini
diatur dan ditata sinerginya oleh BUM Desa agar tumbuh usaha bersama.
Contoh : kapal desa yang berskala besar untuk mengorganisir dan mewadahi
nelayan-nelayan kecil. “Desa Wisata” yang mengorganisir
berbagai jenis usaha dari kelompok masyarakat, makanan,
kerajinan, sajian wisata, kesenian, penginapan,dll.
PROGRAM JANGKA PENDEK, PROGRAM JANGKA MENENGAH
DAN JANGKA PANJANG DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN DESA
SETEMPAT MANA YANG PALING UTAMA UNTUK DILAKSANAKAN.

XI.             HASIL AKHIR

1.      Pelaksanaan Pembentukan Badan Usaha Milik Desa


2.      Pembuatan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
3.      Pembentukan Pengurus Badan Usaha Milik Desa dipilih oleh masyarakat
Desa melalui Musyawarah Desa dan berpedoman pada tata tertib dan
pengambilan Keputusan Musyawarah Desa
4.    Setelahkepengurusan terbentuk melaksanakan Program Kerja Badan Usaha
Milik Desa

XII.          KESIMPULAN DAN PENUTUP

Seluruh isi dari proposal ini mengacu pada :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi Nomor 4
Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
4. Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten …………….. Nomor …… Tahun
20 ...... tentang Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (kalau
sudah ada)

Demikian proposal ini kami susun dengan sebaik - baiknya, apabila terdapat
kekeliruan dalam penyusunan proposal ini kami atas nama tim pemrakarsa
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Pantai Sederhana Kecamatan
Muaragembong Kabupaten Bekasi mohon maaf yang sebesar – besarnya. sekian
dan terima kasih.

Dibuat oleh :
Tim Pemrakarsa
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Pantai Sederhana

...............................
Ketua

Mengetahui;
Pemerintah Desa Pantai Sederhana
...............................
Kepala Desa

Anda mungkin juga menyukai