Anda di halaman 1dari 29

MODUL DASAR TEKNOLOGI OTOMOTIF

KEGIATAN BELAJAR 1.

MESIN KONVERSI ENERGI

Penulis
Dr. Zainal Arifin, MT
Drs. Martubi, MPd, MT

PPG DALAM JABATAN


Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2018

Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018

2
1. Pengertian Energi
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha. Energi merupakan suatu besaran turunan dengan
satuan Newton meter (Nm) atau Joule. Energi dan kerja mempunyai
satuan yang sama. Sedangkan kerja dapat didefinisikan sebagai
usaha yang dapat dilakukan oleh gaya sebesar F (Newton) untuk
memindahkan benda sejauh S (meter).
Hukum Kekekalan Energi / Hukum Thermodinamika Pertama
menyatakan bahwa energi bersifat kekal, artinya tidak
dapat diciptakan maupun di musnahkan, tetapi dapat diubah
(dikonversi) kedalam bentuk yang lain dan dimanfaatkan
untuk kepentingan manusia. Energi bersifat abstrak yang sukar
dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya.

2. Sifat Energi
Ilmu yang mempelajari perubahan energi dari energi satu
bentuk ke bentuk lainnya disebut dengan ilmu konversi energi.
Adapun tingkat keberhasilan perubahan energi disebut
dengan Efisiensi. Sifat-sifat energi secara umum adalah :
a. Transformasi energi, artinya energi dapat diubah menjadi
bentuk lain, misalkan energi panas pembakaran menjadi energi
mekanik mesin Contoh yang lain adalah proses perubahan
energi atau konversi energi pada turbin dan pompa.
b. Transfer energi, yaitu energi panas (heat) dapat ditransfer dari
tempat satu ke tempat lainnya atau dari material satu ke
material lainnya.
c. Energi dapat pindah ke benda lain melalui suatu gaya yang
menyebabkan pergeseran, sering disebut dengan energi
mekanik,
d. Energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
3. Bentuk-bentuk Energi

3
Meskipun energi bersifat abstrak, namun bentuk-bentuk energi
dapat dijelaskan di bawah ini :
a. Energi Kinetik: adalah energi suatu benda karena bergerak
dengan kecepatan tertentu, sebagai contoh, mobil yang bergerak,
benda jatuh dsb.
b. Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada benda
karena kedudukannya di atas permukaan bumi. Sebagai
contoh, energi potensial air adalah energi yang dimiliki air
karena ketinggiannya dari permukaan bumi. Contohnya air
waduk di pegunungan dapat dikonversi menjadi energi mekanik
untuk memutar turbin, selanjutnya dikonversi lagi menjadi
energi listrik.
c. Energi mekanik adalah energi total atau gabungan antara
energi kinetik dengan energi potesial. Adapun energi atau kerja
mekanik pada mesin-mesin panas, adalah kerja yang dihasilkan
dari proses ekspansi atau kerja yang dibutuhkan proses
kompresi. Energi meknik merupakan energi gerak,
misal turbin air akan mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik untuk memutar generator listrik.
d. Energi Listrik adalah energi yang berkaitan dengan arus
elektron, dinyatakan dalam watt-jam (Wh) atau kilo watt-jam
(kWh). Arus listrik akan mengalir bila penghantar
listrik dilewatkan pada medan magnet. Bentuk transisinya adalah
aliran elektron melalui konduktor jenis tertentu. Energi listrik
dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatis yang
merupakan energi yang berkaitan dengan medan listrik
yang dihasilkan oleh terakumulasinya muatan elektron pada
pelat-pelat kapasitor.
e. Energi Elektromagnetik merupakan bentuk energi yang
berkaitan dengan radiasi elektromagnetik. Energi radiasi
dinyatakan dalam satuan energi yang sangat kecil, yakni

4
elektron volt (eV) atau mega elektron volt (MeV),
yang juga digunakan dalam evaluasi energi nuklir.
f. Energi Kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil
interaksi elektron dimana dua atau lebih atom/molekul
berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil.
Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan,
misal pada battery (accumulator). Bila energi dilepas dalam suatu
reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam
kJ, Btu, atau kKal. Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka
disebut dengan reaksi endodermis. Sumber energi bahan bakar yang sangat
penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada umumnya
disebut reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran melibatkan oksidasi dari
bahan bakar fosil.
g. Energi Nuklir adalah energi dalam bentuk energi tersimpan
yang dapat dilepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam
inti atom. Energi ini dilepas sebagai hasil usaha partikel-partikel
untuk memperoleh kondisiyang lebih stabil. Satuan yang
digunakan adalah juta elektron reaksi. Pada reaksi nuklir dapat
terjadi peluruhan radioaktif, fisi, dan fusi.
h. Energi Termal merupakan bentuk energi dasar di mana dalam
kata lain adalah semua energi yang dapat dikonversikan secara
penuh menjadi energi panas. Sebaliknya, pengonversian dari energi
termal ke energi lain dibatasi oleh hukum Termodinamika II. Bentuk
energi transisi dan energi termal adalah energi panas, dapat pula dalam
bentuk energi tersimpan sebagai kalor ‖laten‖ atau kalor ―sensible‖ yang
berupa entalpi.
i. Energi Angin merupakan energi yang tidak akan habis, material
utama berupa angin dengan kecepatan tertentu yang mengenai
turbin angin sehingga menjadi gerak mekanik dan listrik.
4. Definisi dan Macam-macam Mesin Konversi Energi

5
Mesin Konversi Energi adalah suatu peralatan/pesawat yang
berfungsi untuk mengubah suatu energi menjadi energi yang
lain sehingga menghasilkan sebuah kerja/usaha yang dimanfaatkan
untuk kepentingan manusia.
Adapun macam – macam Mesin Konversi Energi sangat banyak, antara lain:
a. Motor bakar
Motor bakar, merupakan suatu pesawat kerja yang mengubah energi
kimia dari campuran bahan bakar dengan udara menjadi energi mekanik
berputarnya poros engkol. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi
termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat
dibagi menjadi 2 (dua) golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor
pembakaran dalam.
1) Motor pembakaran luar
Pada motor pembakaran luar ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi
di luar mesin itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran digunakan
mesin tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung
diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dulu melalui media
penghantar, baru kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya
pada ketel uap dan turbin uap.
2) Motor pembakaran dalam
Pada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar dan
udara terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga panas dari hasil
pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya:
motor bakar torak, turbin gas, dan mesin propulasi pancar gas. Contoh
alat transportasi yang menggunakan prinsip kerja motor pembakaran
dalam: Turbin pada pesawat terbang, sepeda motor, dan mobil.
Berdasarkan Prinsip kerjanya motor bakar dibagi atas 3 (tiga) macam, yaitu :
a. Motor Bensin
Motor bensin adalah motor pembakaran dalam yang bahan bakarnya
menggunakan bensin. Pada motor bensin, campuran bensin dengan

6
udara dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini selanjutnya
digunakan untuk melakukan gerakan mekanik.
Prinsip kerja motor bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai
berikut: campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke
dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar oleh
percikan bunga api dari busi untuk memperoleh tenaga panas, yang
mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan
didalam ruang siliinder, sehingga torak bergerak turun naik di dalam
silinder akibat tekanan tinggi pembakaran, Gerak naik turun piston
kemudian diubah melalui batang torak menjadi gerak putar poros
engkol. Melalui mekanisme katup yang terhubung ke poros engkol
untuk pengaturan pembukaan/penutupan katup masuk bahan bakar dan
katup buang sisa-sisa pembakaran dilakukan secara periodik.
b. Motor Diesel
Motor diesel adalah motor pembakaran dalam yang menggunakan
bahan bakar minyak diesel (solar). Motor ini sering disebut dengan
motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena
penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam
ruang bakar yang sangat tinggi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada
motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor diesel yang
diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara,
yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu
dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik
mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka
partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga
membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar
sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara
kompresi kira-kira 600ºC.
c. Motor Wankel

7
Motor Wankel, atau sering dikenal juga dengan nama mesin rotari
(rotary engine), yaitu tipe mesin pembakaran dalam yang terdiri atas
rotor berbentuk segitiga sama sisi yang berputar dalam stator.
Dibandingkan motor torak, getaran motor Wankel lebih halus, karena
tidak banyak bagian yang bergerak. Selain itu lebih ringan dan lebih
kecil ukurannya. Untuk ukuran yang sama besar, mesin wankel dapat
menghasilkan tenaga gerak dua kali lebih besar daripada mesin torak
konvensional. Secara umum, bagian utama dari mesin ini adalah rotor
segitiga sama sisi dengan ruang pembakaran berbentuk epitrokoida.
Rotor bergerak sedemikian rupa sehingga ujungnya senantiasa
menyentuh dinding ruang pembakaran yang terbagi atas 3 bidang.
Dalam tiga bidang tersebut terjadi tiga proses utama operasi sebuah
mesin, yaitu, pemampatan bahan bakar, pembakaran bahan bakar, dan
pembuangan bahan bakar.
b. Turbin Gas
Turbin Gas adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida
untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas
energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara
bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem
turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)
Udara masuk ke dalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara
tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara
bertekanan ini masuk ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan
dengan bahan bakar.
Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel

8
yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin.
Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik,
dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui
saluran buang (exhaust).
c. Motor Listrik
Motor Listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan sebagainya. Motor listrik
biasanya juga digunakan pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer,
mobil listrik, speda motor listrik, pompa air dsb.).
d. Kompresor
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata
lain kompresor adalah penghasil udara mampat (udara bertekanan). Karena
proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan.
e. Mesin Refrigerasi (PengkondisiI Udara)
Mesin refrigerasi secara umum digunakan untuk pengkondisian udara
suatu ruangan, rumah atau industri, sehingga setiap orang yang berada pada
ruangan tersebut akan merasa nyaman. Alat ini biasa disebut dengan Air
Conditioning (AC).
f. Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)
Fuel Cell pada dasarnya mirip dengan baterai yaitu sumber daya yang
menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan arus listrik. Perbedaannya
terletak pada sumber energi yang didapat, jika baterai memanfaatkan reaksi
kimia dan membutuhkan pengisian daya untuk mendapatkan arus listrik
maka fuel cell tidak membutuhkan pengisian daya melainkan pengisian
bahan bakar. Jadi fuel cell memanfaatkan bahan bakar untuk direaksikan
secara elektrolisis untuk menghasilkan elektron dan mengalirkan arus listrik.

9
Salah satu bahan bakar yang sering digunakan untuk fuel cell adalah
hidrogen.
g. Solar Cell (Energi Surya)
Solar cell adalah suatu alat yang mampu mengubah energi panas
matahari menjadi energi listrik. Dalam perkembangan energi listrik mampu
dimanfaatkan menjadi berbagai macam energi lainnya, salah satu contohnya
energi gerak.
Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan bahan
semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction semiconductor) yang jika
terkena sinar matahari maka akan terjadi aliran electron, dan aliran electron
inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik.
Selanjutnya dengan pertimbangan kesesuaian dengan paket keahlian kita
(teknik otomotif) maka pada Modul ini tidak akan dibahas semua macam Mesin
Konversi tersebut, namun hanya akan dibahas secara sekilas tentang Motor
Bensin dan Motor Diesel.
5. Motor Bensin
Motor Bensin adalah salah satu jenis motor pembakaran dalam dikembangkan
oleh Nikolaus Otto (14 Juni 1832 – 28 Januari 1891) merupakan Mesin Konversi
Energi tak langsung, yaitu dari energi bahan bakar menjadi energi panas dan
kemudian baru menjadi energi mekanis. Energi kimia bahan bakar tidak
dikonversikan langsung menjadi energi mekanis. Efisiensi pengonversian
energinya berkisar 30%, hal ini karena adanya berbagai kerugian seperti: kerugian
panas, kerugian gesek/mekanis, dan kerugian akibat pembakaran tak-sempurna.
Sistem siklus kerja motor bensin dibedakan atas motor bensin empat langkah
(empat tak), dan motor bensin dua langkah (dua tak).
Berikut ini akan diuraikan secara terpisah proses terjabinya konversi
energi pada kedua jenis motor bensin tersebut.
a. Motor Bensin Empat Tak
Motor bensin empat tak adalah motor bensin yang membutuhkan empat
langkah torak/piston atau dua putaran engkol untuk dapat menghasilkan satu
tenaga kerja (satu langkah kerja).

10
Gambar 2. 1. Bagian-bagian Utama Motor Bensin 4 Tak
1) Bagian-bagian Utama Motor Bensin 4 Tak
Dari gambar 2.1 ditunjukkan secara skematis bagian-bagian utama motor
bensin 4 langkah, yang meliputi :
a) Silinder, yaitu tempat untuk berlangsungnya proses atau sikius dari motor.
b) Torak, untuk mengubah gerakan bolak-balik menjadi gerakan isap dan
tekan, juga sebaliknya untuk mengubah tekanan pembakaran menjadi
tenaga mekanik (gerak bolak- balik).
c) Cincin-torak, untuk mencegah kebocoran antara dinding silinder dengan
torak.
d) Pena torak, untuk menghubungkan torak dengan batang torak.
e) Pena engkol, untuk menghubungkan poros engkol dengan batang torak.
f) Poros engkol; untuk mengubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak
putar pada sumbu utama motor.
g) Batang torak, untuk meneruskan gaya dari torak ke poros engkol.
h) Saluran masuk, yaitu saluran udara dan bensin dapat masuk dalam
silinder.
i) Saluran buang, untuk mengeluarkan gas-gas buang yang dihubungkan
dengan knalpot.
j) Katup masuk, untuk mengatur pemasukan bensin dan udara ke dalam
silinder yang digerakkan poros nok dan ditutup oleh pegas katup.

11
k) Katup buang, untuk mengatur pembuangan gas-gas bekas pembakaran
yang digerakkan oleh poros nok dan ditutup oleh pegas katup sebagaimana
halnya pada katup masuk.
l) Busi, untuk memulainya pembakaran bahan bakar di dalam silinder
dengan bunga api listrik yang meloncat dari elektrode tengah ke elektrode
sisi.
m) Ruang engkol (carter), untuk oli pelumas dan ruang gerak sumbu engkol.
n) Disamping bagian-bagian yang tampak pada gambar 1 tersebut ada juga
bagian utama lain yang sangat penting perannya bagi motor bensin,
misalnya: karburator, sistem pengapian, dan juga poros nok.
o) Karburator, untuk mencampur bahan bakar (bensin) dengan udara
(untuk motor bensin konvensional)
p) Sistem pengapian, untuk membangkitkan bunga api listrik pada busi yang
digunakan untuk keperluan pembakaran bahan bakar di dalam silinder.
q) Poros nok, untük membuka katup masuk dan katup keluar yang
digerakkan oleh timing gear melalui sabuk gilir atau rantai.

2) Cara Kerja Motor Bensin 4 Langkah

Gambar 2.2. Proses Kerja Motor Bensin 4 Tak

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa motor bensin 4 tak, untuk


menghasilkan satu kali langkah usaha/kerja memerlukan 4 langkah torak
secara sempurna, yaitu Langkah: Pengisian (Isap), Kompresi, Keja dan

12
Buang. Adapun rincian tiap langkah tersebut adalah: (Perhatikan Gambar
2. 2)
a) Langkah Pengisian (Isap): dimulai dengan katup masuk terbuka, piston
bergerak dari titik mati atas (TMA) dan berakhir ketika piston
mencapai titik mati bawah (TMB). Campuran udara dan bahan bakar
terhisap ke dalam silinder. Langkah ini berakhir hingga katup masuk
menutup.
b) Langkah KompresiL diawali ketika kedua katup tertutup, piston
bergerak dari TMB menuju TMA dan campuran di dalam silinder
terkompresi. Sesaat sebelum akhir langkah kompresi, pembakaran
dimulai dan tekanan campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder
naik lebih cepat.
c) Langkah Kerja, atau langkah ekspansi: dimulai dengan adanya
percikan api pada busi saat piston hampir mencapai TMA dan berakhir
sekitar 45o sebelum TMB. Gas bertekanan tinggi menekan piston turun
dan memaksa engkol berputar. Ketika piston mencapai TMB, katup
buang terbuka untuk memulai proses pembuangan dan menurunkan
tekanan silinder hingga mendekati tekanan pembuangan.
d) Langkah Pembuangan: dimulai ketika piston mencapai TMB. Ketika
katup buang membuka, piston mendorong keluar sisa gas pembakaran
hingga piston mencapai TMA. Bila piston mencapai TMA, katup
masuk membuka, katup buang tertutup, demikian seterusnya.
Untuk lebih dapat memahami proses kerja motor bensin 4 tak perhatikan
video animasi berikut ini (file ppt: video bensin 4 tak).

3) Motor Bensin Dua Tak


Motor bensin dua tak adalah motor bensin yang hanya membutuhkan dua
langkah torak/piston atau satu putaran engkol untuk dapat enghasilkan satu tenaga
kerja (satu langkah kerja).
Bagian-bagian utamanya hampir sama dengan motor bensin 4 tak, hanya
berbeda pada saluran masuk dan buangnya. Karena motor bensin 2 tak
mempunyai saluran masuk, saluran bilas dan saluran buang yang untuk

13
membuka/menutupnya cukup dilakukan dengan pistonnya sendiri, maka tidak
memerlukan katup masuk maupun katup buang. Secara skematis komponen-
komponen utama motor bensin 2 tak dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah ini.

Gamnbar 2.3. Komponen Utama Motor Bensin 2 Tak

14
Untuk memahami cara kerja motor bensin 2 tak perhatikan Gambar 2.4 di bawah
ini:`

Gambar 2.4. Cara Kerja Motor Bensin 2 Tak


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa, sesuai dengan namanya motor
bensin 2 tak hanya memerlukan 2 langkah piston untuk dapat menhasilkan satu
kalu proses usaha (kerja), yaitu:
1) Langkah Isap dan Kompresi
Piston bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Ruang dibawah piston menjadi
vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan bakar baru terisap
masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara di bagian ruang atas piston
terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang
sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada
saat 100 - 50 sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran
udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi
terbakar dan meledak.
2) Langkah Usaha dan Buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah, dari TMA ke
TMB. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di
bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran
udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak

15
keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa
hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju saluran
buang, kemudian menuju knalpot. Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang
selama mesin hidup.

Keterangan: Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan
bakar yang berada di ruang bawah piston tidak dapat keluar
menuju saluran masuk, karena adanya reed valve.

4) Keunggulan dan Kekurangan Motor 2 Tak Dibanding Motor 4 Tak


Jika dibandingkan antara motor bensin 2 tak dengan motor bensin 4 tak,
maka motor bensin 2 tak mempunyai beberapa keunggulan disamping juga ada
beberapa kekurangan, yaitu:
a) Keungggulan motor bensin 2 tak dibanding 4 tak:
1) Untuk ukuran dan putaran yang sama daya yang dihasilkan lebih besar, yaitu
secara teoritis daya motor 2 tak dua kali lebih besar dibanding motor 4 tak.
2) Konstruksinya lebih sederhana
c. Getarannya lebih kecil
d. Bobot mesin untuk setiap satuan daya lebih kecil
e. Knalpot lebih awet
f. Perawatan lebih mudah
b) Kekurangan motor bensin 2 tak dibanding 4 tak:
a. Pemakaian bahan bakar lebih boros
b. Knalpot/port mudah buntu
c. Pelumasan pada dinding silinder kurang sempurna (exhaust port)
d. Polusi yang ditimbulkan lebih banyak (asap dan emisi)
6. Motor Diesel
Motor diesel ditemukan pada akhir abad 19 oleh seorang yang bernama
Rudolf Christian Karl Diesel (1858 – 1913) atau yang sering hanya dipanggi
dengan Rudolf Diesel. Untuk menghormati dan mengenangnya maka mesin hasil
temuannya diberi nama Motor Diesel.
Motor atau mesin diesel adalah salah satu motor pembakaran dalam
(internal combustion engine) selain motor bensin dan turbin gas. Motor

16
pembakaran dalam yaitu motor yang proses kerjanya dilakukan di dalam mesin,
contohnya motor bensin, motor diesel, turbin gas.
Prinsip kerja motor diesel berbeda dengan prinsip kerja motor bensin.
Motor diesel disebut juga motor penyalaan kompresi, hal ini karena penyalaan
bahan bakarnya (solar) menggunakan suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
Berbeda dengan mesin bensin yang pembakarannya dilakukan menggunakan
percikan bunga api dari busi.
Berdasarkan efisiensinya secara keseluruhan, motor diesel merupakan
motor pembakaran dalam yang paling efisien dan bertenaga besar. Untuk mesin
diesel putaran rendah saja dapat dicapai efisiensi mencapai 50 % atau bahkan
lebih.
Mesin diesel menggunakan bahan bakar yang memerlukan perhatian
khusus, karena ia harus dapat terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan ke
dalam udara yang bertekanan/ bersuhu tinggi. Semakin rendah titik nyalanya akan
semakin meningkat kinerja pembakarannya.
Skema dari motor diesel dapat dilihat pada gambar berikut ini:

17
Gambar 3.1, Motor Diesel

Prinsip yang harus diingat pada motor diesel, yaitu bahwa pada mesin
atau motor diesel hanya udara saja yang dihisap ke dalam ruang bakar. Sedangkan
pada mesin atau motor bensin yang dihisap ke dalam ruang bakar adalah bahan
bakar atau bensin (yang sebelumnya telah dicampur dengan udara di
karburator/injektor). Jadi pada mesin diesel hanya udara saja yang dihisap masuk
ke ruang bakar lalu udara murni tersebut dikompresikan hingga mencapai suhu
dan tekanan yang tinggi. Selanjutnya beberapa derajat sebelum piston sampai
pada titik mati atas (TMA), bahan bakar solar disemprotkan atau diinjeksikan ke
dalam ruang bakar. Karena suhu dan tekanan udara di dalam ruang bakar cukup
tinggi maka partikel-partikel bahan bakar solar tadi akan terbakar dengan
sendirinya sehingga terjadilah proses pembakaran. Rasio kompresi yang
diperlukan untuk dapat membakar bahan bakar solar dengan sendirinya adalah
sebesar 15 - 22 sedangkan suhu udara kompresinya kira-kira 5000 C sampai 7000

18
C. Pada mesin diesel memang tidak diperlukan sistem pengapian seperti pada
motor bensin, namun diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa
injeksi dan pengabut dan juga ada yang menggunakan busi pijar (alat bantu
pemanas) serta alat bantu lain. Seperti halnya pada motor bensin, motor diesel
juga ada motor siesel 4 tak maupun 2 tak .
a. Motor Diesel 4 Tak
Motor diesel 4 tak berarti untuk menghasilkan satu kali kerja
memerlukan 4 langkah piston (torak) atau 2 putaran poros engkol. Untuk
menjelaskan lebih detail tentang prinsip kerja atau cara kerja motor diesel 4
tak perhatikan Gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.2. Cara Kerja Motor Diesel 4 Tak

Dari gambar 3.2 ditunjukkan bahwa proses kerja motor diesel 4 tak
terdiri atas 4 langkah secara berututan, yaitu: Langkah Pengisian (Intake),
Langkah Kompresi (compression), Langkah Usaha (power), dan Langkah
Buang (exhaust), yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Langkah Pengisian
Dua belas derajat engkol (d.e.) sebelum piston mencapai TMA, katup
masuk terbuka dan katup buang tertutup. Piston bergerak dari TMA menuju

19
TMB, sehingga di dalam silinder terjadi pembesaran volume dan pengecilan
tekanan yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder (udara
murni ini masuk setelah melalui saringan udara), pengisian berakhir sampai
piston mencapai TMB.
2) Langkah Kompresi
Katup masuk dan katup buang tertutup, piston bergerak dari TMB menuju
TMA, menyebabkan udara di dalam silinder volumenya mengecil dan
tekanannya naik (30 — 35 kg/cm2). Begitu juga temperatur udara di dalam
silinder tersebut, saat akhir kompresi, mencapai (500 — 1000)°C. Temperatur
ini mampu membakar bahan bakar meskipun tanpa api.
3) Langkah Kerja
Katup masuk dan katup buang masih tertutup, saat piston hampir
mencapai TMA, pada akhir langkah kedua, ketika temperatur udara sudah
mencapai 500 — 1000°C, bahan bakar disemprotkan/diinjeksikan ke dalam
silinder dengan pengabut (injector) sehingga bahan bakar terbakar. Tekanan
hasil pembakanan sangat tinggi (300 — 500 kg/cm2) menyebabkan piston
bergerak dari TMA menuju TMB dengan tenaga yang sangat kuat,
penyemprotan sebelum piston mencapai TMA sampai 54° engkol sebelum
piston mencapai TMB.
4) Langhah Pembuangan
Setelah langkah kerja selesai, yaitu 520 engkol sebelum piston mencapai
TMB, katup buang terbuka dan katup masuk tertutup. Piston bergerak dari
TMB menuju TMA, mendorong gas-gas bekas keluar melalui katup buang
yang selanjutnya ke saluran buang (knalpot).
b. Motor Diesel 2 Tak
Seperti halnya motor bensin 2 tak, maka motor diesel 2 tak untuk
menghasilkan satu kali kerja hanya memerlukan 2 langkah piston (torak) atau 1
putaran poros engkol. Konsruksinyapun mirip dengan motor bensin 2 tak, yaitu
ada saluran masuk, saluran bilas dan saluran buang yang dibuka/ditutup oleh
pistonnnya, sehingga tidak memerlukan katup masuk dan katup buang (kecuali
bentuk tertentu ada yang memakai katup buang).

20
Dalam kenyataannya motor diesel 2 tak mempunyai beberapa variasi,
yaitu:
1. Motor diesel 2 tak dengan ruang engkol sebagai pompa bilas.
2. Motor diesel 2 tak dengan pompa bilas tersendiri.
3. Motor diesel 2 tak dengan pompa bilas tersendiri dan katup buang.
Untuk menjelaskan lebih detail tentang prinsip kerja atau cara kerja motor
diesel 2 tak perhatikan Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Proses Kerja Motor Diesel 2 Tak

Secara garis besar proses kerja motor diesel 2 tak dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1) Langkah ke 1: Pengisian dan Kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA.


a. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap udara ke dalam
ruang bilas.

21
b. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi udara yang terjebak di dalam ruang bakar.
c. Piston akan terus mengkompresi udara dalam ruang bakar sampai TMA.
d. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA maka diinjeksikan bahan
bakar sampai terjadi pembakaran di dalam ruang bakar. Waktu
penginjeksian bahan bakar tidak terjadi saat piston sampai ke TMA,
melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan
akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai
bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan
waktu untuk bisa terbakar dengan sempurna.

2) Langkah ke 2: Kerja dan Pembuangan

Piston bergerak dari TMA ke TMB.

Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang
berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB
akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.

a) Pada titik tertentu, piston akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan udara. Posisi masing-masing lubang tergantung dari
desain perancang. Umumnya piston akan melewati lubang pembuangan
terlebih dahulu.
b) Pada saat piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar
keluar melalui lubang pembuangan.
c) Pada saat piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam
ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus
mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang
pembuangan.
d) Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa
gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.
c. Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin

22
Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan
utama, bila ditinjau dari beberapa item di bawah ini, yaitu (lihat Tabel 1)

Tabel 1. Perbedaan Utama Motor Diesel dengan Motor Bensin

No Item Motor Diesel Motor Bensin


1 Bahan Bakar Solar Bensin
2 Rasio Kompresi 15 - 22 6 - 12
3 Ruang bakar Rumit Sederhana

4 Pencampuran Langsung dalam Di dalam karburator/


bahan bakar silinder melalui injektor
5 Cara penyalaan Terbakar sendiri Butuh api dari busi
6 Getaran suara Besar Kecil
7 Efisiensi panas 30 – 50 % 22 – 30 %

Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu:


a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik,
biaya operasi lebih hemat karena solar lebih murah.
b. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena tidak
menggunakan sistem pengapian
c. Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak
d. Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena variasi
momen yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.
7. Perhitungan Daya Motor
Daya motor merupakan salah satu parameter dalam menentukan performa
motor. Pengertian dari daya itu adalah besarnya kerja motor selama selang waktu
tertentu. Sebagai satuan daya dipilih watt. Suatu motor penggerak biasanya
mempunyai spesifikasi yang dapat dijadikan ukuran dari suatu motor. Spesifikasi
tersebut diantaranya :Volume langkah yang mempunyai satuan cc., Daya motor
dalam satuan dk., Perbandingan (rasio) kompresi, dan Putaran mesin dalam
satuan rpm.

a. Volume Langkah

23
Jika sebuah motor mempunyai ukuran diameter silinder D (cm) dan
panjang langkahnya dari titik mati atas sampai dengan titik mati bawah adalah
L (cm), maka volume langkahnya (VL) adalah:


VL = . D2. L (cc)
4

Keterangan :

VL = Volume langkah, dalam satuan cc

D = Diameter torak, dalam satuan cm.

L = Panjang langkah piston, diukur dan TMA sampai dengan TMB,

dalam satuan cm.

b. Perbandingan Kompresi
Pada motor bensin, perbandingan kompresi yang terlalu tinggi
menyebabkan temperatur akhir kompresi menjadi tinggi yang mengakibatkan
bahan bakar terbakar sebelum waktunya (terjadi detonasi) dan menyebabkan
terjadinya pukulan pada dinding silinder, dan silinder menjadi bergetar atau
―knocking‖. Pada motor diesel perbandingan kompresi yang tinggi inilah yang
diharapkan, karena yang dikompresikan pada motor diesel hanya udara murni.

Perbandingan kompresi adalah angka perbandingan volume saat posisi


piston di titik mati bawah (TMB) dengan volume saat piston di titik mati atas
(TMA). Volume saat piston di TMB berarti merupakan volume total dari

24
silinder, yaitu jumlah antara volume langkah (VL) dengan volume ruang
bakar (Vc), sehingga perbandingan kompresi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Volume saat piston di TMB


Perbandingan Kompresi = -----------------------------------------
Volume saat piston di TMA

VL + Vc VL
C= = +1
Vc Vc

Dari rumus ini dapat pula ditulis bahwa Volume ruang bakar (Vc) :

VL
Vc =
C-1
Keterangan:

Vc = Volume ruang bakar (cm3)

VL = Volume langkah (cm3 atau ditulis cc).

C = Perbandingan kompresi.

Perbandingan kompresi untuk motor bensin antara 6 - 12 dan untuk motor


diesel 15 – 22.

c. Daya Indikator dan Daya Efektif

25
Untuk menentukan daya dari motor, perlu mengetahui tekanan rata-rata
yang ditunjukkan oleh tekanan indikatornya. Tekanan rata-rata tiap silinder
dapat ditentukan besarnya, yaitu berdasarkan (1) gaya yang bekerja di atas
torak, (2) usaha yang dilakukan oleh torak untuk tiap silinder, (3) daya untuk
tiap silinder, (4) daya indikator dan daya efektif.

1) Gaya yang Terjadi di Atas Torak

Jika tekanan rata-rata pembakaran (P) dalam satuan kg/cm2 dan


ukuran diameter torak (D) dalam satuan cm, maka gaya yang terjadi di atas
torak adalah :


F= D2 . P (kg)
4

Jika torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati
bawah (TMB) sepanjang langkah (L) dengan gaya di atas torak (F),
maka usaha yang dilakukan oleh torak adalah :


W= F.L (kg.cm) atau W= .D2. P . L (kg.cm)
4
Keterangan:

26
W = Usaha torak untuk tiap silinder (kg.cm)
D = Diameter torak dalam satuan (cm)
P = Tekanan rata-rata dalam satuan (kg/cm2)
L = Panjang langkah torak dalam (cm)
2) Daya Untuk Tiap Silinder

Daya adalah usaha tiap satuan waktu. Jika motor berputar n


putaran tiap menit, maka usaha yang dilakükan oleh motor 4 langkah
setiap menitnya sebanyak 1/2 n. Hal ini dikarenakan tiap 2 putaran engkol
menghasilkan satu kali langkah usaha. Daya motor 4 langkah untuk setiap
silindernya adalah :

N = W . 1/2 . n (kg.cm/menit)
sedangkan usaha yang dilakukan oleh motor 2 Iangkah adalah :
N = W.n (kg.cm/menit)
Keterangan:

N = Daya untuk tiap silinder (kg.cm/menit)

W = Usaha untuk tiap silinder (kg.cm)

n = Putaran engkol (rpm)

3) Daya Indikator

Daya indikator biasanya dalam satuan dk (daya kuda) yang besarnya


1 dk = 75 kg.m/detik (metric horse power). Untuk mengubah N (yang
mempunyai satuan kg.cm/menit) menjadi daya indikator Ni (yang
mempunyai satuan dk) pada motor yang mempunyai jumlah silinder Z,
maka Ni dapat dihitung dengan persamaan berikut :

27
N. Z N. Z
Ni = (dk ) atau Ni = (dk )
60 . 75. 100 450.000

Untuk motor 2 langkah



/4 D2 . P . L . n . Z
Ni = (dk)
450.000

Untuk motor 4 langkah:



/4 D2 . Pr . L . ½ n . Z
Ni = (dk)
450.000

Keterangan :
N = Daya untuk tiap silinder (kg.cm/menit)
Ni = Daya indikator (dk)
Z = Jumlah silinder
D = Diameter torak (cm)
P = Tekanan rata-rata (kg/cm2)
L = Panjang langkah torak (cm)
n = Banyaknya putaran engkol (putaran tiap menit atau rpm)

4) Daya efektif

Daya hasil perhitungan di atas (Ni) tidak seluruhnya bekerja pada


poros penggerak karena adanya sebagian daya yang hilang akibat
gesekan-gesekan antara bantalan-bantalan. Hal itu mengakibatkan daya
yang sebenarnya atau daya efektif (Ne) lebih kecil daripada daya hasil
perhitungan (Ni) atau Ne < Ni.
Adapun Daya Efektif merupakan hasil perkalian antara daya indikator
dengan efisiensi mekanisnya, maka rumusnya menjadi:

Ne = Ni . ηm (dk)

28
Keterangan
Ne = Daya efektif (dk)
Ni = Daya indikator (dk)
m = Efisiensi mekanis

5) Contoh Perhitungan
Sebuah motor bensin 2 langkah dengan jumlah silinder 4 buah,
mempunyai ukuran diameter torak 100 mm, langkah torak 150 mm, tekanan
rata-rata P = 6 kg/km2 dan putarannya 800 rpm.
Tentukanlah:
1. Volume langkah, dalam satuan cc
2. Volume ruang bakar jika perbandingan kompresi C = 9
3. Gaya yang bekerja di atas torak
4. Usaha yang dilakukan torak untuk tiap silinder
5. Daya untuk tiap silinder
6. Daya indikator
7. Daya efektif jika efisiensi mekanis = 0,85

Penyelesaian :

Motor bensin 2 langkah diketahui :


• Jumlah silinder Z=4
• Putaran n = 800 rpm
• Diameter torak D = 100 mm = 10 cm
• Perbandingan kompresi C=9
• Langkah torak L = 150 mm = 15 cm
• Randemen mekanis ηm = 0,85
• Tekanan rata-rata P = 6 kg/cm2
Ditanya :
1. VL = volume langkah 5. N = daya untuk tiap silinder
2. Vc = volume ruang bakar 6. Ni = daya indikator
3. F = gaya di atas torak 7. Ne = daya efektif

29
4. W = usaha untuk tiap silinder
Jawab:
1. Volume langkah (VL):

VL = /4. D2. L = 0,785 . 102 . 15 = 1178 cc

2. Volume ruang bakar (Vc) :

VL 1178 1178
Vc = = = = 147,3 cc
C–1 9-1 8

3. Gaya di atas torak (F) :

F = /4. D2 . P = 0,785 . 102 x 6 = 471,24 kg

4. Usaha untuk tiap silinder (W) :


W = F . L = 471,24 x 15 = 7068,6 kg.cm

5. Daya untuk tiap silinder (N) :


N = W . n (untuk motor 2 langkah)
N = 7068,6 x 800 = 5654880 kg.cm/menit

6. Daya indikator (Ni) :

N.Z 5654880 x 4
Ni = = = 50,27 (dk)
450.000 450.000

7. Daya efektif (Ne) :

Ne = Ni . ηm = 50,27 x 0,85 = 42,73 dk.

30

Anda mungkin juga menyukai