Anda di halaman 1dari 21

ASMA

Dosen Pengampu : Disusun Oleh:


Apt. Mira Febrina, M.Sc
1. Awal Putri Deza Nim. 1900006
2. Dwi Tri Wahyuni Nim. 1900010
3. Febri Hamzah Nim. 1900014
4. Meti Yunanti Nim. 1900023
5. Nur Maslina Diaputri Nim. 1900031
6. Nurul Hanifah Nim. 1900033
7. Putri Ayunda Nim. 1900035
8. Rizzati Islami Nim. 1900041
PENGERTIAN ASMA
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit
kronik (menahun) yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada paru dimana
terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga
bronchiale sehingga mengakibatkan
penyempitan saluran nafas yang akhirnya
seseorang mengalami sesak nafas
PENYEBAB ASMA
Penyempitan Saluran Pernapasan

Otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang


melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena
adanya peradangan (inflamasi)

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit


diduga bertanggung jawab terhadap awal mula terjadinya
penyempitan
GEJALA ASMA
1. Ekstrinsik (Alergik)
Ditandai dengan reaksi alergik yang
disebabkan oleh faktor- faktor pencetus
yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga,
bulu binatang, obat-obatan (antibiotik dan
aspirin) dan spora jamur.
2. Instrinsik (Non Alergik)
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik
atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa
juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran
pernafasan dan emosi.
3. Asma gabungan
Bentuk asma yang paling umum, Asma ini
mempunyai karakteristik dari bentuk
alergik dan non-alergik.
KLASIFIKASI
ASMA
Serangan asma terjadi karena adanya gangguan pada aliran udara
akibat penyempitan pada saluran napas atau bronkiolus.
Penyempitan tersebut sebagai akibat adanya arteriosklerosis atau
penebalan dinding bronkiolus, disertai dengan peningkatan ekskresi
mukus atau lumen kental yang mengisi bronkiolus, akibatnya udara
yang masuk akan tertahan di paru-paru sehingga pada saat
ekspirasi udara dari paru- paru sulit dikeluarkan, sehingga otot
polos akan berkontraksi dan terjadi peningkatan tekanan saat
bernapas. Karena tekanan pada saluran napas tinggi khususnya pada
saat ekspirasi, maka dinding bronkiolus tertarik kedalam
(mengerut) sehingga diameter bronkiolus semakin kecil atau sempit
PENGGOLONGAN
OBAT ASMA
Anti Alergika
Antialergika Adalah zat – zat yang bekerja menstabilkan mastcell, hingga
tidak pecah dan melepaskan histamin. Obat ini sangat berguna untuk
mencegah serangan asma dan rhinitis alergis (hay fever).
Indikasi Profilaksis asma bronchial termasuk pencegahan asma yang
dicetuskan oleh aktivitas. •
Mekanisme Kerja Stabilisator mastcell sehingga menghalangi pelepasan
histamin, serotonin dan leukotrien pada waktu terjadi reaksi antigen antibodi.
Efek Samping Iritasi tenggorokan ringa, napas berbau, mual, batuk,
bronchospasme sementara
Sediaan Inhalasi 5mg/ aktuasi ( Intal 5 ® )
Bronchodilator
Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang sistem adrenergik
sehingga memberikan efek bronkodilatasi. Digunakan sbg obat
utama dalam bentuk aerosol.

Termasuk kedalamnya adalah :

Adrenergika Derivat xantin

Antikolinergika Antihistamin

Kortikosteroida Ekspektoransia
Adrenergika Bekerja selektif
terhadap reseptor β2 adrenergik
Stimulasi β2 di trakea dan bronchi menyebabkan
aktivasi dari adenilsiklase yang memperkuat
perubahan ATP menjadi cAMP sehingga akan
menghasilkan beberapa efek melalui enzim
fosfokinase yaitu bronkhodilatasi dan penghambatan
pelepasan mediator oleh sel mast
Kelompok β-2 Adrenergik Efek Samping

Salbutamol Tremor

Fenoterol Nyeri kepala

Terbutalin Rasa Khawatir Takikardia

Rimiterol Mual Dan Muntah


Antikolinergika
Mekanisme kerja Antikolinergik yaitu dengan
memblokir reseptor saraf kolinergik pada otot
polos bronchi sehingga aktivitas saraf adrenergik
menjadi dominan dengan efek bronchodilatasi

Efek samping Antikolinergika yaitu,


tachycardia, pengentalan dahak, mulut
kering, obstipasi, sukar kencing dan
gangguan akomodasi
Antihistamin
Mekanisme kerja antihistamin ini memblokir reseptor histamin
sehingga mencegah bronchokonstriksi. Banyak antihistamin
memiliki daya antikolinergika dan sedatif. Antagonis yang mblok
reseptor histamin H1 digunakan pada terapi alergi seperti
demam hay, urtikaria, ruam akibat sensitivitas terhadap obat,
pruritus, serta gigitan dan sengatan serangga.

Contoh obat Antihistamin

Loratadin Cetirizin
Obat Asma
1. Anti Alergik
Ketotifen
Indikasi Konjungtivitis alergi seasonal.
Efek Samping Mengantuk, mulut kering, pusing dan stimulasi SSP
Dosis 1 mg 2 kali sehari waktu makan, bila perlu dinaikkan menjadi 2mg 2
kali sehari terapi awal pada pasien yang sudah tersedasi 0,5 - 1 mg malam,
Anak diatas 2 tahun 1 mg 2 kali sehari
Obat Asma
2.Bronchodilator
Salbutamol (Beta 2 Selektif)
Indikasi asma dan kondisi lain yang berkaitan dengan obstruksi saluran napas yang
reversibel.
Efek Samping tremor (terutama di tangan), ketegangan, sakit kepala, kram otot,
dan palpitasi
Dosis Oral: 4 mg (lansia dan pasien yang sensitif dosis awal 2 mg) 3-4 kali sehari,
dosis tunggal, maksimal 8 mg. anak di bawah 2 tahun 200 mcg/kg bb 4 kali sehari,
2- 6 tahun 1-2 mg 3-4 kali sehari, 6-12 tahun 2 mg.
Obat Asma
3. Anti Kolinergika
Glikopironium Bromida
Indikasi Terapi pemeliharaan pada obstruksi paru kronik.
Efek Samping Mulut kering, gastroenteritis, insomnia, dispepsia, karies gigi, nyeri
pada lengan dan kaki, nyeri otot, tulang dan persendian dada, ruam, kongesti sinus,
batuk berdahak iritasi tenggorokan, epitaksis, rinitis, sistisis, hiperglikemia,
retensi urin, disuria, atrial fibrilasi, palpitasi, hipoastesia.
Dosis 50 mikrogram satu kali sehari.
Obat Asma
4. Anti Histamin
Cetirizine
Indikasi Rinitis menahun, rinitis alergi seasonal, konjungtivitis, pruritus,
urtikaria idiopati kronis.
Kontra Indikasi Riwayat hipersensitif terhadap cetirizine
Efek Samping Mengantuk, pusing, lemas dan lelah, mual dan muntah, mulut
kering, sakit tenggorokan, sakit perut dan diare
Dosis Dewasa dan anak-anak lebih dari 6 tahun 5-10 mg sekali sehari. Anak 2-6
tahun 2,5 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan oleh dokter menjadi 5 mg
sekali sehari atau 2,5 mg 2 kali sehari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai