Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

DISUSUN OLEH :

LUTHFI NAURA SALSABILA 1900021

D3 – 4A

KELOMPOK 1

DOSEN PENGAMPU :

apt. WILDAN KHAIRI MUHTADI, M.Pharm.Sci

ASISTEN DOSEN :

BERLIANI APRILIA RAHMADEWI

DECHANIA SAMURA

NIDA LARASATI

YOGA YUDHISTIRA

JADWAL PRATIKUM :

Senin, 19 April 2021 (08:00 – 11:00) (OFFLINE)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

PEKANBARU

2021
OBJEK II

EVALUASI GRANUL (GRANULOMETRI, BOBOT JENIS, KECEPATAN


ALIR & KADAR AIR)

I. TUJUAN
 Granulometri : Untuk melihat keseragaman dari ukuran
granul.
 BJ nyata : Untuk mengetahui kecepatan aliran dan
kesesuaian ukuran tablet (diameter atau ketebalan).
 Kadar air : Mengontrol kandungan lembab granul
sehingga dapat mengantisipasi masalah yangterjadi
selama proses pengempaan tablet, terutama kandungan
lembab menjadi fakto rpenyebabnya. Mengontrol K.L granul
berkaitan dgn pertumbuhan mikroba, jika granul tidak
langsung dikempa menjadi tablet.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Granul yang mempunyai sifat fisik baik yaitu mudah
mengalir dengan baik danmudah dikempa (kompresibilitas
baik), sehingga dapat menghasilkan tablet dengan variasibobot
dan kekerasan yang lebih kecil (Fassihi dan Kanfer, 1986).

Beberapa uji yang biasa digunakan sebagai patokan untuk


mengetahui sifat alir granul antara lain : Granulasi adalah
pembentukan partikel - partikel besar dengan mekanisme pengikatan
tertentu. Granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk sediaan
granul terbagi,k a p s u l , maupun tablet. Berbagai p r os e s
g r a n u l a s i t e l a h d i k e m b a n g k a n , d a r i m e t o d e konvensional
seperti slugging dan granulasi dengan bahan pengikat musilago
amili hingga pembentukan granul dengan peralatan terkini
seperti spraydry dan freeze dry. Granulasi peleburan atau h o t
melt granulation merupakan metode pembentukan
dis pers i padat berbentuk granulat dengan bahan pengikat
yang melebur di atas suhu kamar. Granulasi peleburan ini
dapat digunakan untuk membentuk granul dengan bahan
pengikat hidrofob seperti lemak dan wax dengan tujuan
penyalutan dan/ atau pembentukan matriks sediaan pelepasan
dimodifikasi (modified releasedrug). Keunggulan dari granulasi
peleburan ini adalah : tidak membutuhkan bahan pelarut,
tidak memerlukan proses pengeringan, dan prosesnya
berlangsung cepat serta bersih.

Bahan obat sebelum ditablet, pada umumnya dicampur


terlebih dahulu, bentukserbuk yang seragam, menyebabkan
keseragaman pada bentuk tablet (Voigt, 1984).

Persyaratan serbuk yang baik adalah bentuk dan warna


teratur, memiliki daya aliry a n g baik ( free flowing),
menunjukkan kekompakan mekanis yang memuaskan,
tidakterlampau kering, dan hancur baik di dalam air (Voigt, 1984).

Beberapa uji yang biasa digunakan untuk mengetahui


k u a l i t a s f i s i k s e r b u k antara lain:
1. Waktu alir serbukParameter yang digunakan untuk mengevaluasi
massa tablet adalah pemeriksaanlaju alirnya. Massa tablet
dimasukkan sampai penuh ke dalam corong alat uji waktu
alirdan diratakan. Waktu yang diperlukan seluruh massa
untuk melalui corong dan beratmassa tersebut dicatat. Laju
alir dinyatakan sebagai jumlah gram massa tablet
yangmelalui corong perdetik (Lachman et al, 1994).
III. PRINSIP KERJA EVALUASI

IV. TINJAUAN PUSTAKA

V. ALAT & BAHAN


Alat :

Bahan :

VI. CARA KERJA


1. Granulometri
 Timbang 100 g granul

 Letakkan granul yang ditimbang tadi pada pengayak paling atas

 Getarkan mesin selama 10 menit, dengan amplitude 50, atau


tergantung dari ketahanan granul pada getaran.
 Timbang granul yang tertahan atau tinggal pada tiaptiap
pengayak, Hitung persentase granul pada tiaptiap pengayak.
∑ dxn
 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑎𝑟𝑖𝑡𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶ 𝑑𝑙𝑛 =
∑n

2. Bobot Jenis
a) Bobot jenis nyata sebelum pemampatan atau ruahan
 Timbang 100 gram serbuk atau granul
 Masukkan ke dalam gelas ukur yang terdapat pada
alat tap volumeter kemudian ratakan granul secara
perlahan.
 Amati volume serbuk atau granul dengan
mengamati garis batas pada gelas ukur - Hitung BJ
nyata atau ruahan
b) BJ nyata setelah pemampatan
 Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul
kemudian ratakan secara perlahan.
 Mampatkan granul dengan menjalankan alat
sebanyak 1250 x hentakan dengan alat tap
volumeter . BJ = bobot granul atau volume granul
273.
 Lihat volume setelah pemampatan (A
 Lakukan pemampatan kedua kalinya dengan
menjalankan alat sebanyak 1250 x hentakan dengan
alat tap volumeter .
 Lihat volume setelah pemampatan (B).
 Bila selisih antara A dan B tidak lebih dari 2 cm³
maka A adalah volume mampat, maka bobot jenis
mampat dapat dihitung.
3. Kecepatan alir
 Letakkan corong dengan keadaan lobang corong tertutup
pada suatu ketinggian yang dikehendaki (H) di atas kertas
grafik yang terletak pada bidang horizontal.
 Timbang granul yang akan diukur sebanyak 30 g
 Granul dituang perlahan-lahan ke dalam corong, kemudian
buka tutup lobang corong dan catatlah waktu yang
diperlukan granul untuk mengalir menggunakan stopwacth
4. Kadar air
 Timbang granul sebanyak 1 g di atas nampan logam
(aluminium).
 Nyalakan alat, cek suhu pada 70 C
 Penetapan kandungan lembab dapat di atur skalanya pada
alat (% hilang atau g hilang).
 Penetapan dihentikan setelah dicapai angka konstan

VII. HASIL

VIII. PEMBAHASAN

IX. KESIMPULAN

X. DAFTAR PUSAKA
American Pharmaceutical Association. 1994. Handbook of
Pharmaceutical.
Anief M., 1987. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Yogyakarta :
EGC Press.
Ansel, H.C., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi keempat,
Universitas Indonesia Press, Jakarta
Departemen Kesehatan Republic Indonesia. 1979. Farmakope
Indonesia, edisi ketiga. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Departemen kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Syamsuni, Drs. H. A., Apt.2007. Ilmu Resep. Jakarta: EGC

XI. LAMPIRAN & LAPORAN SEMENTARA

Anda mungkin juga menyukai