Anda di halaman 1dari 2

Manfaat Daun Katuk Untuk Melancarkan Produksi Asi Ibu Pasca Nifas

Masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu (42 hari) setelah itu. puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat alat kandungan kembali semula seperti sebelum
hamil.banyak permasalahan yang muncul pada masa nifas ini yaitu salah satunya
produksi asi yang sangat sedikit. ASI eksklusif merupakan bayi yang hanya di beri
asi saja, sejak usia 30 menit postnatal sampai usia 6 bulan tanpa tambahan apapun.
Salah satu cara untuk memperbanyak produksi asi yaitu dengan mengkonsumsi
ekstrak daun katuk. Daun katuk mengandung senyawa yang yang dapat
merangsang hormon prolaktin sehingga ASI meningkat.
Saat menyusui, seorang ibu sangat membutuhkan asupan buah-buahan,
kacang-kacangan, dan sayuran untuk bisa meningkatkan produksi ASI. Salah satu
jenis sayuran yang sering digunakan oleh para ibu menyusui adalah daun katuk
(Sauropus androgynus). Menurut Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta (UNS), Profesor Bambang Pujiasmanto, daun katuk memiliki
sejumlah kandungan yang memperlancar dan meningkatkan ASI.  "Daun katuk
mengandung efedrin, vitamin A, B, C, K dan pro vitamin A (betakaroten),
mangaan, kalsium, fosfor, zat besi dan serat. Selain itu, katuk bisa berfungsi
sebagai antioksidan," kata Bambang, Senin (26/2/2018).
Selain itu, daun katuk juga mengandung banyak klorofil yang dapat
membersihkan sisa limbah metabolisme di jaringan tubuh, sekaligus mengatasi
parasit, bakteri, dan virus di dalam tubuh manusia. "Senyawa yang berperan aktif
dalam bioaktivitas katuk diduga meningkatkan produksi ASI berdasarkan efek
hormonal dari kandungan kimia sterol yang bersifat estrogenik," kata Bambang.
Pendapat Bambang ini serupa dengan hasil temuan Sa'roni Sa'roni dari Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, dan Tonny
Sadjiman, Mochammad Sja'bani, serta Zulaela Zulaela dari Universitas Gajah
Mada.
Dipublikasikan dalam Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada
2004, Sa'roni dan kolega mengonfirmasikan bahwa ekstrak daun katuk bisa
meningkatkan kuantitas produksi ASI hingga 50,7 persen dibandingkan plasebo,
tetapi tidak berpengaruh pada kualitas ASI. Dalam mengonsumsinya, Bambang
berkata bahwa daun katuk juga bisa dimakan dengan berbagai menu, misalnya
tumis, sayur sop, atau dibuat jus daun katuk. "Saat merebus dianjurkan memang
jangan terlalu lama, agar tidak menghilangkan kandungan gizinya," katanya.
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai