KATA PENGANTAR
Bandung, 2021
Tim Konsultan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................2
1.3 Manfaat................................................................................................. 2
1.4 Lokasi Kegiatan.....................................................................................3
1.5 Ruang lingkup Kegiatan.........................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan Laporan.............................................................5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................7
2.1 Definisi Umum.......................................................................................7
2.1.1 Pengertian Air Limbah.................................................................7
2.1.2 Karakteristik dan Dampak Air Limbah.........................................7
2.2 Pengelolaan Air Limbah.......................................................................10
2.3 Sistem Penyaluran Air Limbah............................................................13
2.3.1 Sistem Pembuangan Setempat (on-site system)......................15
2.3.2 Sistem Pembuangan Terpusat..................................................16
2.4 Teknologi pengelolaan Air Limbah Dengan Sistem Setempat (On-Site
System)........................................................................................................ 20
2.4.1 Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik Individual............21
2.4.2 Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik Komunal.............43
2.5 Kondisi Umum Daerah Perencanaan...................................................52
BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI....................................................58
3.1 Pendekatan Dan Latar Belakang..........................................................58
3.2 Metodologi Pelaksanaan......................................................................59
3.3 Kriteria Perencanaan Sistem Penyaluran.............................................60
BAB IV GAMBARAN UMUN WILAYAH............................................................62
4.1 Gambaran Umum Lokasi......................................................................62
4.1.1 Letak Geografis.........................................................................62
4.1.2 Administratif..............................................................................63
4.1.3 Kondisi Fisik..............................................................................64
4.1.4 Penduduk..................................................................................68
4.2 Kondisi Sanitasi Kabupaten Bandung...................................................70
BAB V RENCANA KERJA................................................................................74
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat dilakukannya pekerjaan ini adalah tersedianya perencanaan
dan DED pembangunan IPAL dan manajemen pengelolaan IPAL sehingga
dapat menghindari kegagalan dengan dapat mengantispasi permasalahan-
permasalahan yang bakal timbul akibat pembangunan IPAL.
NO DESA/KELURAHAN KECAMATAN
1 Warjabakti Cimaung
2 Rahayu Margaasih
3 Citeureup Dayeuhkolot
4 Rancamulya Pameungpeuk
5 Jelegong Rancaekek
6 Cikawao Pacet
7 Pakutandang Ciparay
8 Gunungleutik Ciparay
9 Banyusari Katapang
10 Sangkanhurip Katapang
11 Bandasari Cangkuang
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat,
lokasi kegiatan, ruang lingkup, serta sistematika penulisan
laporan.
BAB II KERANGKA TEORITIS
Berisi tentang Pengertian sistem penyaluran air limbah, Prinsip-
prinsip sistem penyaluran air limbah, Situasi pengelolaan air
limbah domestik, Standar untuk pengelolaan air limbah, kondisi
umum daerah perencanaan.
BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Berisi tentang pendekatan dan latar belakang, metodologi
pelaksanaan.
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
LANDASAN TEORI
System)
Q rata-rata =(qxp)/1.000…………………………………..(1)
Dimana:
Besarnya laju timbulan air limbah bergantung pada jenis air limbah
yang akan diolah. Oleh karena itu, besarnya laju timbulan air limbah (q)
adalah sebagai berikut (Bintek, 2011):
Bila tangki septik hanya menerima dari kakus saja (sistem
terpisah) maka q merupakan gabungan dari limbah tinja dan air
penggelontoran yang besarnya antara (5-40) L/orang/hari
Bila tangki septik menerima air limbah tercampur (sistem
tercampur), maka q merupakan gabungan limbah tinja dan air
limbah lainnya dari kegiatan rumah tangga seperti mandi, cuci,
Dimana:
Dimana:
m3/orang/tahun
Ae = Q/I ………………………………………...…...……(7)
Dimana:
Ae : luas bidang kontak efektif (m2)
Q : debit rata-rata efluen dari tangki septik (L/hari)
I : kapasitas absorpsi/infiltrasi tanah (L/hari/m2)
Panjang saluran peresapan (L) = (Ae / 2)/ h... ……............…(8)
Kedalaman sumur peresapan (h) =[ {qAV /( n I )} - πD²/4 ] / ( πD ) ..(9)
Dimana:
h : kedalaman efektif bahan pengisi/pecahan batu (m)0.60 m
untuk saluran peresap, (2-4) m untuk sumur peresap
2 : faktor pembagi jalur bidang peresapan pada 2 (dua) sisi
dinding tegak
D : diameter galian sebuah sumur peresap berbentuk bundar;
(1-2,5) m
Sumur Peresapan
Sumur peresapan dipakai untuk menerima efluen dari tangki
septik. Sumur resapan memiliki fungsi yang sama dengan saluran
peresap dan terkadang dipasang secara seri pada ujung saluran
peresap. Konstruksi sumur peresapan cocok diterapkan untuk daerah
dengan karaketristik sebagai berikut
Kondisi tanah yang pada bagian permukaannya kedap air
sedangkan pada bagian tengahnya tidak kedap air (porous)
Kapasitas perkolasi tanah sebesar (3-12) menit/cm. Sumur
peresapan juga tepat untuk lokasi dengan lahan yang
terbatas
Jarak muka air tanah minimum 0,6 m namun disarankan 1,2
m di bawah dasar konstruksi sumur peresapan
Filter Anaerobik
Filter anaerobik merupakan metoda pengolahan sekunder
(lanjutan) terhadap effluent tangki septik di daerah yang memiliki tingkat
kepadatan penduduk cukup tinggi. Pengolahan dengan menggunakan
filter anaerobik ini cocok bila digunakan pada kondisi:
Kapasitas absorpsi tanah sangat rendah
Muka air tanah tinggi sehingga sulit meletakkan saluran
peresap
Keterbatasan lahan
Unit filter anaerobik bentuknya hampir sama dengan unit tangki
septik namun pada filter anaerobik bagian dalam tangki diisi dengan
batu pecah sebagai media filter. Pada bagian pelat penutup bagian
atas, disediakan tempat masuk air limbah yang akan diolah. Pipa
influent ke dalam filter diletakkan di bagian bawah tangki sehingga
aliran yang terjadi berupa aliran ke atas (upflow filter).
Kriteria perencanaan filter anaerobik adalah sebagai berikut
(Bintek, 2011):
4.1.4 Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Bandung pada tahun 2016
mencapai 3.596.623 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki
berjumlah 1.823.708 jiwa dan perempuan 1.772.915 jiwa. Kecamatan
Baleendah memiliki jumlah penduduk terbanyak mencapai 261.360 jiwa
dengan komposisi penduduk laki-laki 132.924 jiwa dan perempuan
128.436 jiwa, sedangkan Kecamatan Rancabali memiliki jumlah
penduduk terendah dengan jumlah 51.407 jiwa dengan komposisi
penduduk laki-laki 25.746 jiwa dan penduduk perempuan 25.661 jiwa.
Dengan luas wilayah sebesar 1762, 40 Km2 maka rata-rata
kepadatan penduduk Kabupaten Bandung sebanyak 2.041 jiwa per
Km2, dimana Kecamatan Margahayu memiliki kepadatan yang paling
tinggi yaitu sebesar 12.405 jiwa/Km2, disusul oleh Kecamatan
Dayeuhkolot sebesar 11.021 jiwa/Km2 sedangkan Kecamatan
Rancabali merupakan kepadatan yang terendah yaitu sebesar 346
jiwa/Km2.
80
40
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
RENCANA KERJA