Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Geopolitik dan Wawasan
Nusantara” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk memberikan
edukasi geopolitik dan wawasan nusantara. Namun dalam pembuatan makalah ini tentu masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan makalah kami di masa yang akan datang.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan edukasi yang baik untuk penulis dan pembaca yang budiman. Terima kasih.

Bukittinggi, 26 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 3

1.1 Latar belakang …………………………………………………………. 3

1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………… 3

1.3 Tujuan penulisan ………………………………………………………. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………… 4

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………… 6

3.1 Konsep geopolitik ……………………………………………………… 6

3.2 Teori-teori geopolitik Negara…………………………………………… 6

3.3 Paham geopolitik bangsa Indonesia ……………………………………. 9

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………….. 10

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 10

4.2 Saran …………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya


bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut
Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia
dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada
konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara.
Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayahh dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau
rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa
yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep
wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh
pula.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konsepsi geopolitik ?


2. Apa saja teori-teori geopolitik ?
3. Apa yang dimaksud dengan paham geopolitik bangsa Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian konsepsi geopolitik


2. Untuk mengetahui teori-teori geopolitik
3. Untuk mengetahui paham geopolitik bangsa Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3
Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944-1904),diartikan
sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), Istilah geopolitik dikembangkan dan diperluas
lebih lanjut oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946) menjadi
Geographical Politic. Perbedaan kedua artian tersebut terletak pada fokus perhatiannya.Ilmu
Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik,
sedangkan geopolitik (Geographical Politic) mempelajari fenomena politik dari aspek geografi

Geopolitik secara etimologi berasal dari dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi
yang menjadi wilayah hidup, sedangkan politik berasal dari kata polis yang berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna
kepentingan umum warga negara suatu bangsa ( Sunarso, 2006, halaman 195 ), dengan kata lain
geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Dalam perkembangan
pemikiran tentang geopolitik, telah muncul banyak definisi dengan beraneka ruang lingkup,
pembatasan dan lain sebagainya yang dapat memberikan pemahaman yang berlainan,

Menurut Dorpalen Geopolitic is the science of the earth’s relationship of political


processes (Geopolitik adalah ilmu pengetahuan tentang bumi yang berhubungan dengan proses
politik) (Dorpalen, 1942. The World of General Haushofer. New York). Sedangkan menurut
Webster, Geopolitic is a study of the influence of such physical factors as geography, economics
and demography upon the politics and esp.the foreign policy of a state (Geopolitik adalah suatu
pelajaran dari pengaruh factor fisik seperti geography, ekonomi, penduduk dan politik khususnya
kebijakan luar negeri dari suatu negara (Webster).

Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Dan geopolitik terdapat didalam
wawasan nusantara.

Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari
kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan
artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang,
cara melihat.

Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang
terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu Samudera
Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai
pengganti nama Indonesia.

4
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Atau
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayahh dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB III

PEMBAHASAN

5
3.1 Konsepsi Geopolitik
Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD
1945. Ada dua pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik yang keduan:
1. geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisi kita sebagai
suatu bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara lain
dalam pergaulan dunia.
2. Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara):
hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif untuk
melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat kebangsaan.

a. Unsur utama Geopolitik


 Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan
wadahdinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan
kekuatan‡
 Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)‡
 Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional‡
 Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara‡ Wawasan Nusantara tidak
mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnyayang dilandasi Pancasila dan UUD
1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yangmerdeka, berdaulat dan bermartabat serta
menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannyadalam mencapai tujuan nasional. Wawasan
nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, caramenghayati, cara
bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasilinteraksi proses psikologis,
sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA

3.2 Teori – teori geopolitik Negara


1. Teori Geopolitik Fredefich Ratzel
Pokok-pokok teori Ratzel, disebut Teori Ruang, menyebutkan bahwa:
a. Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk
hidup), yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) cukup agar dapatturnbuh dengan
subur melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut,
dan mati.
b. Kekuatan suatu negara harus marnpu mewadahi pertumbuhannya. Makin luas
ruang dan potensi geografi yang diternpati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan
makin besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh.

6
c. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan
berlangsung.
d. Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu
dapat dipeluas dengan mengubah batas-batas negara baik secara damai maupun
melalui jalan kekerasan atau perang.

2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen


Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa negara adalah suatu
organisme hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh pendapat Ratzel vang
menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme yang tunduk pada hukum biologi,
sedangkan pokok teori Ratzer mencoba menerapkan metodologi biologi teori Evolusi
Darwin yang sedang popular di Eropa pada akhir abad ke-l9 ke dalam teori ruangnya.
Pokok-pokok teori Kjellen rnenyebutkan:
a. Negara merupakan satuan biologis, suatu organism hidup, yang memiliki
intelektualitas. Negara dimungkinkan untuk mendapatkan ruang yang cukup luas agar
kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.
b. Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik,
demo politik, dan krato politik (politik memerintah)
c. Negara harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan
dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam untuk mencapai
persatuan dan kesatuan yang harmonis dan ke luar untuk mendapatkan batas-batas
negara yang lebih baik. Sementara itukekuasaan Imperium Kontinental dapat
mengontrol kekuatan maritim.

3. Teori Geopolitik Karl Haushofer


Pokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat
ekspansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada
peperangan. Teori Haushofer berkembang di Jerman dan mempengaruhi Adolf Hitler.
Teori ini pun dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat materialisme dan fasisme. Inti teori Haushofer adalah:
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam.
b. Kekuasaan Imperium Daratan dapat mengejar kekuasaan Imperium Maritim untuk
menguasai pengawasan di laut.
c. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika,
dan Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya.
d. Geopolitik adalah doktin negara yang menitikberatkan perhatian kepada soal
strategi perbatasan.
e. Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia.
7
f. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan
mendapatkan ruang hidup,

4. Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder


Pokok teori Mackinder menganut “konsep kekuatan darat” dan mencetuskan
Wawasan Benua. Teorinya menyatakan : Barang siapa dapat menguasai “Daerah
Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai “Pulau Dunia”, yakni
Eropa, Asia, dan Afrika. Barang siapa dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat
menguasai dunia.

5. Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan


Pokok teori kedua ahli tersebut menganut “konsep kekuatan maritim” dan
mencetuskan Wawasan Bahari, yaitu kekuatan di lautan. Teorinya menyatakan:
Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”. Menguasai
perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya akan
menguasai dunia.

6. Teori Geopolitik William Mitchel, Albert Saversky, Gulio Dauhet, dan


John Frederick Charles Fuller
Keempat ahli geopolitik ini melahirkan teori Wawasan Dirgantara, yaitu kekuatan
di udara. Dengan pemikiran bahwa di udara memiliki daya tangkis yang dapat
diandalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan.

7. Teori Geopolitik Nicholas J.Spykman


Pokok teori Spykman disebut “Teori Daerah Batas” atau “Teori Wawasan
Kombinasi”, yaitu teori yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara yang
dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi suatu Negara

3.3 Paham geopolitik bangsa Indonesia


Ajaran Wawasan Nasional indonesia dikembangkan berdasarkan teori wawasan
nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh Paham
Kekuasaan bangsa Indonesia dan Geopolitik Indonesia.

1. Paham Kekuasaan bangsa Indonesia


Menganut paham tentang “perang dan damai” yaitu : “Bangsa Indonesia cinta
damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya”. Artinya bahwa hidup di
antara sesama warga bangsa dan bersama bangsa lain di dunia merupakan kondisi
8
yang terus menerus perlu diupayakan. Sedangkan penggunaan kekuatan nasional
dalam wujud perang hanyalah digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan,
kedaulatan, martabat bangsa dan integritas nasional, serta sedapat mungkin
diusahakan agar wilayah nasional tidak menjadi ajang perang. Konsekuensinya,
bangsa Indonesia harus merencanakan, mempersiapkan, dan mendayagunakan
sumber daya nasional secara tepat dan terus menerus sesuai dengan perkembangan
zaman.

2. Paham Geopolitik Indonesia


Pemahaman tentang negara Indonesia menganut paham negara kepulauan, yaitu
paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan
pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya. Menurut paham
Barat, laut berperan sebagai ‘pemisah” pulau. Sedangkan menurut paham Indonesia
laut adalah “penghubung” sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh
sebagai “Tanah Air” dan disebut “Negara Kepulauan”.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan

9
utuh dalam satu kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional
maka diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan
nusantara dan diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan.Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

4.2 Saran
Menyadari masih banyaknya kekurangan dari makalah ini kami sangat membutuhkan
kritik dan saran dari pembaca. Agar makalah ini dikedepannya lebih lengkap dan
sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Dwi Sulisworo, Tri, Wahyuningsih, Dikdik Baehaqi Arif.2012.Geopolitik Indonesia.Universitas


Ahmad Dahlan.

10
11

Anda mungkin juga menyukai