com/drive/folders/1i9qqshaECPZ-PIsB
R7TlunLHeNwZU_53?usp=sharing
PERHITUNGAN PROSES
Chemical Engineering Tools…?
⚫ Neraca bahan / massa
⚫ Neraca panas / energi
⚫ Keseimbangan reaksi (Thermodinamika)
⚫ Kecepatan reaksi ( Kimia ; Kinetika reaksi ; Fisika ; Unit
operasi)
⚫ Ekonomi
⚫ Humanitas / Sosial
menyelesaikan masalah pada
industri kimia……..
⚫ Visualisasi digambarkan (diagram alir, skema , dll)
⚫ Obyektif langkahnya jelas
⚫ Rencana asumsi, perkiraan
⚫ Menghitung ketelitian
⚫ Menyempurnakan/melengkapi ricek perhitungan
II. ANALISA DIMENSI & APLIKASI
KONSEP BESARAN DAN SATUAN
Dimensi : besaran yang merupakan
konsep dasar dalam pengukuran, terbagi
atas :
Dimensi Primer besaran yang tidak
diturunkan dari besaran lain ,yaitu
panjang, waktu, massa,temperatur,
(gaya).
Dimensi sekunder besaran yang
diturunkan dari besaran primer,misalnya
volume, luas, tekanan,dll.
Satuan : sesuatu yang menyatakan ukuran
dari besaran.
Contoh : satuan panjang ( meter, feet )
satuan massa ( gram , pound/lb)
satuan waktu ( detik. Menit, hari )
Sistem satuan yang umum dijumpai didasarkan pada konsep :
a. Absolute (dynamic) sistem.
- cgs ; FPS ; SIU
b. Gravitasional sistem .
- British Engineering (BE) & American Engineering (AE)
Yang sering digunakan dalam Teknik Kimia : SIU , AE dan cgs.
Tabel : Sistem satuan
DIMENSI AMERICAN SIU c.g.s
ENGINEERING
Panjang 1,00 ft 0,3048 m 30,48 cm
3,28,ft 1,0 m 100 cm
Massa 1,00 lb.m 0,4536 kg 453,6,gr
2,2, lb.m 1,00 kg 1000 gr
Waktu 1,0 Secon 1,0 Secon 1,0 Secon
Volume 1,0 ft 3 0,0283 m3 2,83 . 10 4 cm 3
35,31 ft 3 1,0 m 3 1,0 . 10 6 cm 3
Tekanan 1,00 lb.f/ft 2 47,88 N/m 2 478,8 dyne/ cm 2
0,020886 1,0 10
Gaya 1,00 lb.f 4,448 N 4,448 . 10 5 dyne
0,2248 lb.f 1,0 N 1 . 10 5 dyne
Energi 1,00 ft-lbf (BTU) 1,356 joule 1,356 .10 7 erg
0,73746 1,0 1,0 . 10 7
0
Temperatur F ( 0R) 0
K 0
C(0K)
Konversi satuan
⚫ Mengubah harga/nilai besaran dari sistem satuan
satu ke sistem satuan yang lain.
⚫ Caranya : nilai sistem satuan satu dikalikan dengan
faktor konversi ( multiplying factor) yang tidak
berdimensi dan merupakan ekivalensi nilai satuan
tersebut. Untuk mempermudah ekivalensi dapat
ditulis sebagai perbandingan yang bernilai 1.
⚫ Contoh :
1,0 lb.m = 453,6 gr 1,0 lb.m / 453,6 gr = 1
1,0 m = 100 cm 1,0 m / 100 cm = 1
Contoh Soal : 1
⚫ Ubahlah nilai 1 BTU/lb menjadi cal/gr.
Penyelesaian :
( 1 BTU/lb ) ( 252 cal/ 1 BTU) ( 1 lb / 453,6 gr )
= 0,556 cal /gr.
⚫ Ubahlah nilai 1 cal / gr menjadi BTU/ lb.
Penyelesaian :
( 1 cal / gr) ( 1 BTU / 252 cal ) ( 453,6 gr/1 lb )
= 1,8119 BTU/lb.
# Kerjakan untuk π2 #
CONTOH : 2
Penyelesaian Cara Rayleigh
⚫ Hitunglah n variabel yang ada dalam soal (mis satu
fenomena memiliki hub.variabel sbb. Q1, Q2, Q3, Q4 )
⚫ Tentukan jumlah dimensi (x) di setiap variabelnya
⚫ Hitung jumlah kelompok tak berdimensi dengan cara :
jumlah variabel (n) – jumlah dimensi yang ada(x)
• Hitung eksponen bebas yang akan muncul = n-x-1 = Y
⚫ Susun persamaan variabel menjadi Q1= K.Q2aQ3bQ4d
⚫ K disebut sebagai parameter tak berdimensi
⚫ Selesaikan persamaan dimensi menggunakan kaidah
( jumlah dimensi ruas kiri= jumlah dimensi ruas kanan)
Contoh Soal 3 : suatu pendulum mempunyai perioda t
dan panjang nya adalah l dan percepatan gravaitasi g,
maka persamaannya adalah :
Contoh soal 4 :
Debit yang keluar dari lubang orifice diameter D,
dengan tingi tekan H, bergantung pada kerapatan
fluida (ρ ), viskositas dinamik (μ) dan percepatan
gravitas (g) buktikan dengan fungsi untuk persamaan
tersebut.
⚫ Q = f .(D, H , ρ.μ, g )
maka − Q = K .D a .H b .ρ c .μ d .g e
⚫ Analisa dimensi : dari tabel diatas diketahui bahwa
Q (debit ) = [L3T-1], D (diameter lubang) = [L] H
(tinggi head) = [ L ] , ρ = [ML-3] ; μ =[MLT-1] ; g =
[LT-2]
sehingga :
⚫ Q = K .D a .H b .ρ c .μ d .g e
⚫ [L3T-1] = K. [(L)a.( L)b.( ML-3)c.( ML-1T-1)d.( LT-2)e]
⚫ Harga pangkat/eksponen dari dimensi L adalah
⚫ L3 = La. Lb. L-3c. Ld. Le
3 = a + b - 3c -d + e -------------------------(1)
⚫ Harga pangkat/eksponen dari dimensi M adalah
⚫ M0 = Mc. Md.
0 = c + d --------------------------------------(2)
⚫ T-1 = T -d. T -2e
- 1 = -d - 2e -----------------------------------(3)
⚫ Persamaan (1) (2) dan (3) dicari besaran a,b,c dengan tiga
persamaan tersebut dihasilkan sebagai berikut;
⚫ Untuk persamaan ( 2 ) c = - d
⚫ Untuk persamaan ( 3 ) e = - 0,5 d + 0,5
⚫ Untuk persamaan ( 1 ) 3 = a + b – 3c - d + e dimana harga
(c) dan (e) sudah didapat diatas sehingga menjadi 3 = a +
b - 3(-d) – d + (- 0,5 d + 0,5)
⚫ a = - b - 1,5 d + 2,5
⚫ Sehingga persamaan ini Q = K .D a .H b .ρ c .μ d .g e
menjadi mempunyai pangkat a, b, c, d, e .
⚫ Q = K.( D(- b – 1,5d + 2,5).H b. ρ - d .μd.g(-0,5 d +0,5))
⚫ Gabungkan yang mempunyai pangkat yang sejenis
seperti
⚫ Q = K.( D2,5. g 0,5)(D -b.H b)(ρ-d.D–1,5d.μd.g- 0,5d )
⚫ Perhatikan pangkat yang minus dan positif yang ( - )
berarti sebagai penyebut sedangkan yang ( + ) sebagai
pembilang. persamaan tersebut menjadi:
Keterangan : bola-bola pada gb di atas semuanya serupa secara geometri dan memberikan
hasil yg baik jika nRe ,nFr, dll cocok.
Tetapi gambar elipsoid hanya kelihatannya serupa, tetapi setiap elipsoid mempunyai ukuran skala
yang berbeda dan karenanya tidak boleh diperbandingkan.
4 Prinsip pembuatan skala,didasarkan
pada :
⚫ Similaritas geometris (kesebandingan ukuran)
⚫ Similaritas mekanis :
Similaritas statis (kesebandingan deformasi)
Similaritas kinematis (kesebandingan waktu)
Similaritas dinamis (kesebandingan gaya)
⚫ Similaritas termal (kesebandingan temperatur)
⚫ Similaritas kimia (kesebandingan konsentrasi)
KESERUPAAN DALAM ALIRAN
Geometric Similarity
adalah kemiripan
bentuk dan
dimensinya adalah
linier. ( seperti
panjang, lebar, tinggi,
kedalaman air).
Ratio/ perbandingan
antara keduanya
menjadi sebagai
berikut :
PRINSIP DASAR KESERUPAAN
Similaritas Thermal ( Kesebandingan Temperatur)
⚫ Similaritas termal terjadi pada sistem-sistem yang ada aliran panasnya.
⚫ Panas dapat mengalir dari satu titik ke titik yang lain dengan cara konduksi,
konveksi, radiasi, gerakan keseluruhan (“bulk movement”) sistem karena
perbedaan tekanan. Proses radiasi, konduksi, dan konveksi tergantung pada
perbedaan temperatur antara kedua titik tersebut. Sedang proses perpindahan
panas yang terjadi karena gerakan atau aliran sistem tersebut.
⚫ Perbedaan temperature antara sepasang titik pada suatu sistem dengan
sepasang titik yang homolog disebut beda temperatur homolog.
⚫ Jadi similaritas termal 2 sistem akan ada bila :
Ada similaritas kinematis
Rasio antar 2 beda temperatur homolog adalah
konstan.
Ada similaritas geometris
⚫ Bila diantara 2 sistem ada similaritas termal maka kecepatan aliran panas
pada bagian-bagian yang homolog harus mempunyai rasio yang konstan.
Namun, similaritas termal dapat terjadi hanya bila radiasi dan konveksi
atau konduksi dan konveksi diabaikan.
Similaritas Kimia ( Kesebandingan Konsentrasi)
⚫ Similaritas kimia ada pada sistem reaksi kimia yang komposisinya berubah
dari titik ke titik, dari waktu ke waktu, baik dalam proses batch maupun
siklis. Jenis maupun komposisi kimia dalam kedua sistem tidak perlu
sama. Yang penting ada hubungan tertentu antara konsentrasi komponen
yang akan diperbandingkan. Komponen yang akan diperbandingkan
tersebut dinamakan komponen yang homolog.
⚫ Konsentrasi suatu komponen kimia dalam sistem V dan t tertentu
tergantung pada : konsentrasi mula-mula, kecepatan pembentukan atau
pengurangan komponen karena reaksi kimia, kecepatan difusi yang
masuk atau keluar, dan kecepatan perpindahan komponen karena gerak
keseluruhan dari sistem.
⚫ Kecepatan reaksi kimia tergantung pada temperatur, kecepatan difusi
tergantung pada gradient konsentrasi, dan kecepatan “bulk transport”
tergantung pada pola aliran. Perbedaan konsentrasi antara komponen –
komponen yang homolog pada waktu yang homolog disebut beda konsentrasi
homolog. Jadi similaritas kimia antara 2 sistem ada bila :
⚫ Ada similaritas geometris
⚫ Ada similaritas termal
⚫ Ada similaritas kinematis (bila kedua sistem
bergerak)
⚫ Rasio antara beda konsentrasi homolog konstan
(disebut faktor skala konsentrasi, (Kc = ∆c’/ ∆c =
tetap)
Contoh-1
BEBERAPA PERSAMAAN KESERUPAAN
Contoh soal similaritas
• Suatu model reservoir air dapat dikosongkan dengan membuka valve dalam waktu 4
menit. Hitung berapa waktu pengosongan yang diperlukan prototipe reservoir bila
skala modelnya 1/ 225.!
Penyelesaian :
Debit air (φ) = volume/ waktu = L3/t
φm/ φp = Lm3/tm = Lr3/tr
Lp3/tp
Dalam hal ini fluidanya bersifat encer (air) maka yang
berpengaruh adalah gaya berat dan gaya inersia Bil.Frouds
• nFr = g.D/V2
• gm Dm = gp Dp gm=gp Dm = Dp
Vm2 Vp2 Vm2 Vp2
Dimensi D = L , sehingga :
Lm = Lp 1 = 1
( Lm/tm)2 (Lp/tp)2 Lm/tm2 Lp/tp2
tm2/Lm = tp2/Lp
[tm/tp]2 = [ Lm/Lp]
[4/tp] 2 = [ 1/225 ]
tp2 = 3600
tp = 60 menit.
CONTOH SOAL-2
LATIHAN
1. Sebuah kapal mempunyai panjang 140 m dirancang
untuk kecepatan 7,6 m/ second. Model mempunyai skala
1/30, berapa kecepatan model agar terdapat similaritas
dinamik.? Penyelesaian menggunakan nFr.
2. Sebuah Model kapal mempunyai panjang 8 ft ,
kecepatan 6,5 fps, dan massa terukur 9,6 lb ditest pada
air tawar. Diketahui ρ air tawar 62,4 lb/ft3 dan ρ air laut
64 lb/ft3 .
a. Hitung berapa kecepatan prototype bila mempunyai
panjang 128 ft.
b. Berapa gaya diperlukan prototype jika kapal bergerak
di air tawar.
c. Berapa gaya diperlukan prototype jika kapal bergerak
di air laut.
IV. STUDI MODEL
BEBERAPA MACAM MODEL
TRUE MODELS
Adalah model yang sama ukurannya perbandingan sesuai prototip-nya.
Disamping itu model harus memenuhi semua batasan-batasan kondisi
perancangannya.
ADEQUATE MODELS
Adalah model yang dapat dipakai untuk meramalkan suatu sifat prototip-nya,
tetapi tidak perlu memberikan hasil ramalan yang baik untuk sifat – sifat
lainnya.
DISTORTED MODELS
Adalah model yang terubah bentuknya dibandingkan prototip-nya hingga
memerlukan koreksi untuk persamaan skalanya / peramalnya.
DISSIMILAR MODELS
Adalah model yang tidak serupa dengan prototip-nya.
STUDI MODEL
Pilot plant
Pengembangan proses
Data yang diperlukan untuk pengembangan suatu
alat/proses meliputi :
⚫ Neraca bahan dan energi
⚫ Sifat-sifat senyawa kimia, fisika dan
thermodinamika dari bahan mentah, senyawa
intermediate dan hasil akhir.
⚫ Kecepatan reaksi
⚫ Koefisien perpindahan panas dan perpindahan
massa
⚫ Kebutuhan daya
⚫ Kecepatan korosi, dll.
……see to MID
TEST …..?????
MATERI :
1.Konversi Satuan
2.Analisa Dimensi
3.Similarity..
V. STOIKIOMETRI
⚫ Stoikioemtri : pengukuran unsur
⚫ Stoikiometri secara kualitatif : identifikasi
bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi, yang
bisa ditunjukkan dengan adanya perubahan
sebelum dan sesudah proses ( mis :
temperatur, phase,kecepatan aliran,dll)
⚫ Stoikiometri secara kuantitatif : menghitung
banyaknya zat masuk (reaktan) dan hasil yang
diperoleh ( produk).
CARA MENYATAKAN KOMPOSISI
a. Density ( Kerapatan)
b. Spesifik gravity
c. Derajat Baume ( 0Be)
d. Derajat API ( American Petroleum Institute)
e. Spesifik volume
f. Konsentrasi ( massa/vol ; mol/vol ; part/million ;
mol/liter atau molar ; mol/kg solvent atau molal ;
ekivalen/liter atau normalitas)
g. Fraksi berat & % berat
h. Fraksi mol & % mol
i. Fraksi atom & % atom
j. % volume
Langkah-langkah stoikiometri
⚫ Menyetarakan koefisien dari persamaan reaksi
( Perbandingan koefisien = perbandingan mol)
• Menentukan basis perhitungan ( usahakan dalam satuan mol).
• Sesuaikan jumlah mol berdasarkan perbandingan koefisien reaktan
dan produk.
• Mengubah jumlah reaktan / produk ke dalam satuan berat
( atas dasar BM reaktan/produk)
BASIS PERHITUNGAN…?
⚫ Tujuan : untuk mempermudah penyelesaian perhitungan
yang direncanakan.
Contoh 3.2
Reaksi : C4H10 + 6,5 O2 4 CO2 + 5 H2O
Basis : 88 gr CO2
∑ CO2 = 88/44 = 2 mol
∑ H2O = (5/4) x 2 mol = 2,5 mol x 18 = 45 gr
∑ C4H10 = (1/4) x 2 mol = 0,5 mol x 58 = 29 gr
∑ O2 = (6,5/4) x 2 mol = 3,25 mol x 32 = 104 gr
Perubahan fisika
Hukum dasar perhitungan neraca bahan
⚫ Hukum kekekalan massa
“Jumlah massa zat yang masuk pada suatu proses sama
dengan jumlah massa zat yang keluar dari proses
ditambah akumulasi ”
⚫ Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai
berikut :
Massa(berat) zat masuk (Gm) = massa(berat) zat
yang keluar (Gk) + massa (berat) zat yang
terakumulasi (Ga)
Gm = Gk + Ga
Keadaan steady dan tidak steady
Gm Gm
Gm=Gkt Gm>Gk
Gk2 Ga
Gk1 Gk
KESIMPULAN
• Keadaan “steady” terjadi apabila tidak ada akumulasi (
Ga=0), sehingga neraca bahan menjadi Gm = Gk.
• Keadaan “ tidak steady” terjadi apabila terjadi
akumulasi, Gm = Gk + Ga
• Dari persamaam neraca bahan maka akan ada 3
kemungkinan :
Ga = 0 Gm = Gk steady
Gk = 0 Gm = Ga proses pengisian
Gm=0 Ga = Gk proses pengosongan
Penggunaan neraca bahan
⚫ merencanakan alat,
⚫ menempatkan instrument yang tepat,
⚫ mengecek apakah alat bekerja sesuai dengan
fungsinya atau tidak.
Dasar perhitungan dan penyusunan kunci
⚫ Untuk memudahkan perhitungan,jumlah massa tiap arus
ditentukan sembarang, tetapi dipilih agar persoalannya
menjadi mudah
⚫ Jika tidak ada reaksi kimia maka neraca bahan harus
berdasarkan sejumlah massa dari senyawa yang ada dengan
satuan berat
⚫ untuk proses yang melibatkan reaksi kimia, neraca bahan
disusun berdasarkan satuan mol
⚫ penyusun kunci atau key komponen adalah penyusun yang
diambil pertama kali dalam perhitungan neraca bahan.
⚫ Penyusun kunci yang baik adalah penyusun yang paling
sedikit alirannya/arusnya
Sistematika dalam menyelesaikan neraca bahan
H2SO4 25% b
(y)
⚫ Basis : 100 liter H2SO4 70% b
⚫ Berat asam sulfat = 100 liter x 16,1 gr/lt = 1.610 gr
⚫ H2SO4 = 70% x 1.610 gr = 1.127 gr
⚫ H2O = 30% x 1.610 gr = 483 gr
⚫ NB total : x + y = 1.610……x = 1.610-y
⚫ Nk. H2SO4 : ( input=output)
(0,95) x + (0,25) y = 1.127
⚫ Nk.H2O :
(0,05)x + (0,75) y = 483
(0,05)(1.610-y) + 0,75y = 483
80,5 – 0,05y + 0,75 y = 483
0,70 y = 402,5 ………..y=575 gr
⚫ NB total : x + y = 1.160
x + 575 = 1.160 ……….x = 585 gr
⚫ Jadi volume asam sulfat 95% = 585 gr / 18,34 gr/lt
= 31,90 liter
⚫ Volume asam sulfat 25% = 575 gr / 11,74 gr/lt
= 49 liter
NB dengan by-pass & Recycle
⚫ Prinsip By-Pass
By-Pass
(C)
FF
UNIT PROSES P
(A) (B) (D)
NB total … B = D
P=C+D
NB dengan by-pass & Recycle
⚫ Prinsip Recycle
Recycle
(R)
FF
UNIT PROSES P
(A) (B) (D)
NB total … B = D
A+R = D
P = D-R
LATIHAN SOAL
1. Dalam pembuatan FeS direaksikan antara Fe dan S,
dengan perbandingan tiga bagian Fe dengan dua bagian S
dalam konverter berkapasitas 1000 kg, dan diperoleh
hasil yg mengandung 60% FeS. Tentukan :
a. Zat mana yang bertindak sbg pereaksi pembatas
b. Berapa % kelebihannya
c. Berapa derajat kesempurnaan reaksinya.
2. Kayu dengan kelembaban 40% , dikeringkan
hingga kandungan airnya 20%. Hitung berapa kg air
teruapkan per kg kayu .
3. Untuk membuat asam campuran dengan komposisi 30%b
HNO3; 40%b H2SO4 ; 30% H2O. Disediakan H2SO4 98% ;
HNO3 90% ; asam buangan 20% H2SO4 + 5%HNO3+75%
H2O. Tentukan berapa kg asam sulfat pekat, asam nitrat
pekat dan asam buangan diperlukan untuk menghasilkan
1000 kg campuran akhir.
4. Metan murni dibakar dengan udara kering dan campuran
gas-gas hasil pembakaran dialirkan melalui pesawat yg
memisahkan sebagian besar uap H2O. Gas keluar dianalisa
mengandung 8,21%m CO2; 0,91% CO; 5,02% O2 dan
85,86% N2. Hitung berapa gmol udara kering diperlukan
untuk membakar 1 grmol metan.
VI. THERMOKIMIA
⚫ Thermokimia : bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari reaksi kimia beserta energi yang
dihasilkan / diperlukan untuk berlangsungnya reaksi.
⚫ Berdasarkan definisinya maka thermokimia terdiri
dari :
a. Reaksi Eksothermis terjadi perpindahan
kalor/panas dari sistem ke lingkungan (mengeluarkan
panas) , ∆H (-).
b. Reaksi Endothermis terjadi perpindahan
kalor/panas dari lingkungan ke sistem
(membutuhkan panas ) , ∆H (+)
Enthalpi sistem…
⚫ Enthalpi (H) : kalor reaksi pada tekanan konstan ( Qp)
⚫ Perubahan ethalpi ( ∆H) : perubahan energi yang
menyertai peristiwa perubahan kimia pada tekanan
tetap.
⚫ Jenis panas reaksi standart :
a. Pembentukan standart ( Hf)o
b. Peruraian ( Hd)o
c. Pembakaran standart ( Hc)0
d. Reaksi ( Hr)
e. Netralisasi
⚫ Panas pembentukan ( ∆Hf) : jumlah panas yang
terjadi/dibutuhkan untuk membentuk 1 mol zat dari
unsur-unsurnya.
⚫ Panas penguraian (∆Hd) : jumlah panas yang terjadi /
dibutuhkan untuk menguraikan 1 mol zat menjadi
unsur-unsurnya.
⚫ Panas pembakaran (∆Hc) : jumlah panas yang terjadi
untuk membakar 1 mol zat secara sempurna.
⚫ Panas reaksi (∆Ho r): jumlah panas yang
terjadi/dibutuhkan oleh suatu reaksi pada 250C dan 1
atm.
⚫ Panas netralisasi : jumlah panas yang
terjadi/dibutuhkan untuk menetralkan reaksi
asam-basa.
Hukum-hukum Thermokimia
⚫ Hukum Lavoasier-Laplace :
Pada kondisi yang sama panas yang terjadi/dibutuhkan
untuk membentuk 1 mol zat dari unsur-unsurnya = panas
yang dibutuhkan/keluar untuk menguraikan zat tersebut
menjadi unsur-unsurnya. ( Panas pembentukan = panas
penguraian)
∆Hf H2O = - 68.3174 kal/gmol
H2 (g) + 1/2O2 (g) H2O (cair)
P
ΔHcr
ΔHcH
H R
ΔHr
Menurut Hukum Hess : panas reaksi R - P = panas
reaksi melalui R-H-P
⚫ Sehingga :
ΔHcr = ΔHr + ΔH.Hr atau ΔHr = ΔHcr - ΔH.Hr
Jadi :
ΔHr = ΔHc reaktan – ΔHc produk
Pengaruh suhu terhadap panas reaksi
⚫ Reaktan dari kondisi mula-mula ( T1) dirubah menjadi
kondisi standart ( 250C).
Perubahan enthalpi (ΔH1) bila reaktan tidak
mengalami perubahan fase.
ΔH1 = n Cp ΔT = n Cp ( 25 – T1)
❑ Pada keadaan standart seolah-olah terjadi reaksi,
panas reaksi (ΔHr).
❑ Produk/hasil reaksi dari keadaan standart dirubah
menjadi keadaan sebenarnya. Panas reaksi (ΔH2)
ΔH2 = nCp ΔT = n Cp ( T2 – 25)
❑ Panas reaksi total (ΔHt = ΔH1 + ∆Ho r + ΔH2)
⚫ Skema jalannya reaksi adalah sbb :
T2
ΔHt
T1
ΔH1 ΔH2
❑ Contoh soal :
Hitung panas pembakaran metana pada
0
500 F jika hasilnya CO2 dan H2O.
Diketahui :
⚫ Reaksi : CH4 + O2 CO2 + H2O
⚫ Dari data diketahui :
⚫ Cp CH4 = 10 CO2 = 9,9 O2 = 7,3 H2O = 8,2
⚫ Panas pembakaran metana = - 212.800 Kal/gmol,
dengan hasil H2O cair.
⚫ Reaksi di atas menghasilkan H2O uap, dengan panas
penguapan = 10,520 kal/gmol.
Penyelesaian :
⚫ Dianggap reaktan masuk pada 5000F ( 2600C) dan
produk keluar pada temperatur yang sama.
2600C 2600C
CH4
∆H1 ∆H2