Anda di halaman 1dari 135

https://drive.google.

com/drive/folders/1i9qqshaECPZ-PIsB
R7TlunLHeNwZU_53?usp=sharing

AZAS TEKNIK KIMIA


( ATK ) #2019

Ery Fatarina Purwaningtyas


NIDN 0022116701
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik –UNTAG
MATERI KULIAH
I. PENDAHULUAN
II. ANALISIS DIMENSI & APLIKASI
III. SIMILARITAS TEKNIK
IV. UTS
V. STUDI MODEL & PILOT PLAN
VI. STOIKIOMETRI
VII. THERMOKIMIA
VIII. UAS
Sistem penilaian
⚫ Absensi 5%
⚫ Tugas 20%
⚫ UTS 25%
⚫ UAS 50%
REFERENSI
⚫ Himmelblau,DM., Basic Principles and Calculations in
Chemical Engineering.
⚫ Jhonstone,RE and Thring,MW.,Pilot Plants,Models and
Scale-Up Methods in Chemical Engineering.
⚫ Dr. Haryo Dwito Armono, ST, M.Eng, Bahan Kuliah
,TEORI MODEL ANALISA DAN DIMENSI
⚫ Ir.Sugiarto, AZAS TEKNIK KIMIA, Departemen Teknik
Kimia,FT UGM, Yogyakarta.
⚫ Ikhsan H dan Suhardi, AZAS-AZAS TEKNIK KIMIA 1,
Depdikbud-Dikmenjur.
I. PENDAHULUAN
ASAS TEKNIK KIMIA
⚫ Merupakan Prinsip dan teknik dasar
perhitungan yang digunakan dalam industri
kimia. Industri petroleum, dll. Dalam industri
terdapat satuan operasi proses ( bahan baku,
energi dan informasi). Dari bahan baku yang
diproses akan menghasilkan Produk dan
buangan/limbah.

PERHITUNGAN PROSES
Chemical Engineering Tools…?
⚫ Neraca bahan / massa
⚫ Neraca panas / energi
⚫ Keseimbangan reaksi (Thermodinamika)
⚫ Kecepatan reaksi ( Kimia ; Kinetika reaksi ; Fisika ; Unit
operasi)
⚫ Ekonomi
⚫ Humanitas / Sosial
menyelesaikan masalah pada
industri kimia……..
⚫ Visualisasi digambarkan (diagram alir, skema , dll)
⚫ Obyektif langkahnya jelas
⚫ Rencana asumsi, perkiraan
⚫ Menghitung ketelitian
⚫ Menyempurnakan/melengkapi ricek perhitungan
II. ANALISA DIMENSI & APLIKASI
KONSEP BESARAN DAN SATUAN
Dimensi : besaran yang merupakan
konsep dasar dalam pengukuran, terbagi
atas :
Dimensi Primer besaran yang tidak
diturunkan dari besaran lain ,yaitu
panjang, waktu, massa,temperatur,
(gaya).
Dimensi sekunder besaran yang
diturunkan dari besaran primer,misalnya
volume, luas, tekanan,dll.
Satuan : sesuatu yang menyatakan ukuran
dari besaran.
Contoh : satuan panjang ( meter, feet )
satuan massa ( gram , pound/lb)
satuan waktu ( detik. Menit, hari )
Sistem satuan yang umum dijumpai didasarkan pada konsep :
a. Absolute (dynamic) sistem.
- cgs ; FPS ; SIU
b. Gravitasional sistem .
- British Engineering (BE) & American Engineering (AE)
Yang sering digunakan dalam Teknik Kimia : SIU , AE dan cgs.
Tabel : Sistem satuan
DIMENSI AMERICAN SIU c.g.s
ENGINEERING
Panjang 1,00 ft 0,3048 m 30,48 cm
3,28,ft 1,0 m 100 cm
Massa 1,00 lb.m 0,4536 kg 453,6,gr
2,2, lb.m 1,00 kg 1000 gr
Waktu 1,0 Secon 1,0 Secon 1,0 Secon
Volume 1,0 ft 3 0,0283 m3 2,83 . 10 4 cm 3
35,31 ft 3 1,0 m 3 1,0 . 10 6 cm 3
Tekanan 1,00 lb.f/ft 2 47,88 N/m 2 478,8 dyne/ cm 2
0,020886 1,0 10
Gaya 1,00 lb.f 4,448 N 4,448 . 10 5 dyne
0,2248 lb.f 1,0 N 1 . 10 5 dyne
Energi 1,00 ft-lbf (BTU) 1,356 joule 1,356 .10 7 erg
0,73746 1,0 1,0 . 10 7
0
Temperatur F ( 0R) 0
K 0
C(0K)
Konversi satuan
⚫ Mengubah harga/nilai besaran dari sistem satuan
satu ke sistem satuan yang lain.
⚫ Caranya : nilai sistem satuan satu dikalikan dengan
faktor konversi ( multiplying factor) yang tidak
berdimensi dan merupakan ekivalensi nilai satuan
tersebut. Untuk mempermudah ekivalensi dapat
ditulis sebagai perbandingan yang bernilai 1.
⚫ Contoh :
1,0 lb.m = 453,6 gr 1,0 lb.m / 453,6 gr = 1
1,0 m = 100 cm 1,0 m / 100 cm = 1
Contoh Soal : 1
⚫ Ubahlah nilai 1 BTU/lb menjadi cal/gr.
Penyelesaian :
( 1 BTU/lb ) ( 252 cal/ 1 BTU) ( 1 lb / 453,6 gr )
= 0,556 cal /gr.
⚫ Ubahlah nilai 1 cal / gr menjadi BTU/ lb.
Penyelesaian :
( 1 cal / gr) ( 1 BTU / 252 cal ) ( 453,6 gr/1 lb )
= 1,8119 BTU/lb.

• KERJAKAN SOAL MODUL I


Konversi Persamaan
⚫ Dilakukan untuk menyesuaikan persamaan dengan
satuan variabel/ besaran dalam persamaan empiris.
⚫ Contoh :
Suatu koefisien perpindahan panas dinyatakan dalam
persamaan h = 0,0128 G 0,8
h = koef.PP ( BTU/jam.ft2.0F )
G = laju alir udara ( lb/jam.ft2)
Ubahlah persamaan tsb. Jika G diubah dalam satuan
kg/jam. m2
Penyelesaian :
⚫ Penyelesaian :

h’ = 0,0128 [ G.( lb/jam.ft2)(0,4536 kg/1 lb)(3,28 ft/1m)2 ]0,8

h’ = 0,0128 [ 4,88 .G kg/ jam m2 ] 0.8

h’ = 0,0455 G 0,8 BTU/jam.ft2.0F


ANALISA DIMENSI
⚫ DEFINISI : Suatu alat matematis/ metode yang digunakan
untuk menjelaskan suatu fenomena yang terjadi dipengaruhi oleh
beberapa variabel.

⚫ KEGUNAAN : Mendapatkan persamaan; Mengatur


pengumpulan data secara sistematis dalam program
eksperimental & mengurangkan jumlah perubah yang perlu
diteliti ; Perancangan model, operasi & interpretasinya.
• AD merupakan bagian yg penting dalam ilmu teknik,
penggunaannya cukup luas dari permasalahan sederhana
sampai yang kompleks.

• Misalnya apakah satuan konstanta gas R ?


Persamaan gas ideal : PV = nRT, dimana :
P= tekanan, V=volume, n=jumlah.mol, R=tetapan gas, dan T= suhu absolut.
Misal diambil satuan matrik: P=Kg/Cm2, V=Cm3, n=grl,dan T=0K, maka
satuan R = Kg Cm/grl 0K
Apabila P= atm dan V=liter, maka satuan R juga akan berubah.
Persamaan dalam AD
• Persamaan homogen
Misal : S = ½ g t2 mengandung tetapan yg tidak berdimensi m=½
(m/dt2)(dt)2
[L] = C [L]
• Persamaan non homogen
Misal : S = ½ gt2 (√)
v = gt (√)
S+v = ½ gt2 + gt (√) [L] = [L][t] (x)
BEBERAPA CARA PENYELESAIAN ANALISA DIMENSI
Untuk mendapatkan jumlah variabel dari suatu
persamaan dapat ditentukan dengan metode :
•Buckingham (Phi-Theorema)
•Rayleigh
•Basic Echelon Matrix
•Stepwise
•Langhaar
PENYELESAIAN CARA BUCKINGHAM
⚫ Hitunglah n variabel yang ada dalam soal
⚫ Tentukan jumlah dimensi setiap variabelnya menurut MLTΘ atau
FLTΘ
⚫ Hitung jumlah kelompok tak berdimensi dengan cara :
jumlah variabel (n) – jumlah dimensi yang ada.
⚫ Pilihlah variabel berulang yang akan muncul di setiap kelompok tak
berdimensi ( variabel bersifat umum)
⚫ Tambahkan satu variabel pada / variabel anda dan bentuklah sebuah
pers. pangkat. Secara aljabar carilah pangkat-i pangkat yang memuat
pers. itu menjadi bilangan tak berdimensi.
⚫ Tulislah fungsi bilangan tak berdimensi yang diperoleh dan
periksalah hasil itu, apakah semua kolompok "pi" dimensinya bilangan
tak berdimensi
Contoh 1 :
Asumsikan bahwa gaya viskositas dari sebuah benda bulat yang masuk
kedalam fluida berdiameter D, bergantung pada viskositas(μ), kerapatan
massa fluida(ρ), dan kecepatan jatuh bola (v), buktikanlah. F tergantung pada
D,v, ρ, μ
⚫ Penyelesaian :
⚫ F = φ (D,v, ρ, μ) ; Variabelnya ada (F, D,v, ρ, μ) = 5 buah
⚫ Satuan dasarnya L M T = 3 buah
⚫ Jadi jumlah konstanta tak berdimensi = 5 - 3 = 2
⚫ Pilihan variabel berulang adalah D, v, dan ρ

# Kerjakan untuk π2 #
CONTOH : 2
Penyelesaian Cara Rayleigh
⚫ Hitunglah n variabel yang ada dalam soal (mis satu
fenomena memiliki hub.variabel sbb. Q1, Q2, Q3, Q4 )
⚫ Tentukan jumlah dimensi (x) di setiap variabelnya
⚫ Hitung jumlah kelompok tak berdimensi dengan cara :
jumlah variabel (n) – jumlah dimensi yang ada(x)
• Hitung eksponen bebas yang akan muncul = n-x-1 = Y
⚫ Susun persamaan variabel menjadi Q1= K.Q2aQ3bQ4d
⚫ K disebut sebagai parameter tak berdimensi
⚫ Selesaikan persamaan dimensi menggunakan kaidah
( jumlah dimensi ruas kiri= jumlah dimensi ruas kanan)
Contoh Soal 3 : suatu pendulum mempunyai perioda t
dan panjang nya adalah l dan percepatan gravaitasi g,
maka persamaannya adalah :
Contoh soal 4 :
Debit yang keluar dari lubang orifice diameter D,
dengan tingi tekan H, bergantung pada kerapatan
fluida (ρ ), viskositas dinamik (μ) dan percepatan
gravitas (g) buktikan dengan fungsi untuk persamaan
tersebut.
⚫ Q = f .(D, H , ρ.μ, g )
maka − Q = K .D a .H b .ρ c .μ d .g e
⚫ Analisa dimensi : dari tabel diatas diketahui bahwa
Q (debit ) = [L3T-1], D (diameter lubang) = [L] H
(tinggi head) = [ L ] , ρ = [ML-3] ; μ =[MLT-1] ; g =
[LT-2]
sehingga :
⚫ Q = K .D a .H b .ρ c .μ d .g e
⚫ [L3T-1] = K. [(L)a.( L)b.( ML-3)c.( ML-1T-1)d.( LT-2)e]
⚫ Harga pangkat/eksponen dari dimensi L adalah
⚫ L3 = La. Lb. L-3c. Ld. Le
3 = a + b - 3c -d + e -------------------------(1)
⚫ Harga pangkat/eksponen dari dimensi M adalah
⚫ M0 = Mc. Md.
0 = c + d --------------------------------------(2)
⚫ T-1 = T -d. T -2e
- 1 = -d - 2e -----------------------------------(3)
⚫ Persamaan (1) (2) dan (3) dicari besaran a,b,c dengan tiga
persamaan tersebut dihasilkan sebagai berikut;
⚫ Untuk persamaan ( 2 ) c = - d
⚫ Untuk persamaan ( 3 ) e = - 0,5 d + 0,5
⚫ Untuk persamaan ( 1 ) 3 = a + b – 3c - d + e dimana harga
(c) dan (e) sudah didapat diatas sehingga menjadi 3 = a +
b - 3(-d) – d + (- 0,5 d + 0,5)
⚫ a = - b - 1,5 d + 2,5
⚫ Sehingga persamaan ini Q = K .D a .H b .ρ c .μ d .g e
menjadi mempunyai pangkat a, b, c, d, e .
⚫ Q = K.( D(- b – 1,5d + 2,5).H b. ρ - d .μd.g(-0,5 d +0,5))
⚫ Gabungkan yang mempunyai pangkat yang sejenis
seperti
⚫ Q = K.( D2,5. g 0,5)(D -b.H b)(ρ-d.D–1,5d.μd.g- 0,5d )
⚫ Perhatikan pangkat yang minus dan positif yang ( - )
berarti sebagai penyebut sedangkan yang ( + ) sebagai
pembilang. persamaan tersebut menjadi:

Q= K (D2.D1/2.g1/2) ( H/D)b (μ/ρ D3/2 g1/2)d


III.SIMILARITAS
(KESERUPAAN)
PENDAHULUAN
SIFAT / KARAKTER ANALISA DIMENSI
KESERUPAAN DAN STUDI MODEL
MODEL-PROTOTYPE
Keterangan : gb. Di atas adalah keserupaan geometris pada pengujian model berskala 1/10 (b) dan
prototype (a)
1.Ruji hidung model harus 1/10 ruji hidung prototype
2.Kekasaran permukaan model harus 1/10 kali lipat
3.Jika prototype mempunyai kawat penyangga dg ukuran 5mm ; 1.5.m maka modelnya harus berukuran 0.5
mm dan 0.15 m ( 1/10 nya)
Keserupaan dan ketakserupaan geometri aliran

Keterangan : bola-bola pada gb di atas semuanya serupa secara geometri dan memberikan
hasil yg baik jika nRe ,nFr, dll cocok.
Tetapi gambar elipsoid hanya kelihatannya serupa, tetapi setiap elipsoid mempunyai ukuran skala
yang berbeda dan karenanya tidak boleh diperbandingkan.
4 Prinsip pembuatan skala,didasarkan
pada :
⚫ Similaritas geometris (kesebandingan ukuran)
⚫ Similaritas mekanis :
Similaritas statis (kesebandingan deformasi)
Similaritas kinematis (kesebandingan waktu)
Similaritas dinamis (kesebandingan gaya)
⚫ Similaritas termal (kesebandingan temperatur)
⚫ Similaritas kimia (kesebandingan konsentrasi)
KESERUPAAN DALAM ALIRAN

Geometric Similarity
adalah kemiripan
bentuk dan
dimensinya adalah
linier. ( seperti
panjang, lebar, tinggi,
kedalaman air).
Ratio/ perbandingan
antara keduanya
menjadi sebagai
berikut :
PRINSIP DASAR KESERUPAAN
Similaritas Thermal ( Kesebandingan Temperatur)
⚫ Similaritas termal terjadi pada sistem-sistem yang ada aliran panasnya.
⚫ Panas dapat mengalir dari satu titik ke titik yang lain dengan cara konduksi,
konveksi, radiasi, gerakan keseluruhan (“bulk movement”) sistem karena
perbedaan tekanan. Proses radiasi, konduksi, dan konveksi tergantung pada
perbedaan temperatur antara kedua titik tersebut. Sedang proses perpindahan
panas yang terjadi karena gerakan atau aliran sistem tersebut.
⚫ Perbedaan temperature antara sepasang titik pada suatu sistem dengan
sepasang titik yang homolog disebut beda temperatur homolog.
⚫ Jadi similaritas termal 2 sistem akan ada bila :
Ada similaritas kinematis
Rasio antar 2 beda temperatur homolog adalah
konstan.
Ada similaritas geometris
⚫ Bila diantara 2 sistem ada similaritas termal maka kecepatan aliran panas
pada bagian-bagian yang homolog harus mempunyai rasio yang konstan.
Namun, similaritas termal dapat terjadi hanya bila radiasi dan konveksi
atau konduksi dan konveksi diabaikan.
Similaritas Kimia ( Kesebandingan Konsentrasi)
⚫ Similaritas kimia ada pada sistem reaksi kimia yang komposisinya berubah
dari titik ke titik, dari waktu ke waktu, baik dalam proses batch maupun
siklis. Jenis maupun komposisi kimia dalam kedua sistem tidak perlu
sama. Yang penting ada hubungan tertentu antara konsentrasi komponen
yang akan diperbandingkan. Komponen yang akan diperbandingkan
tersebut dinamakan komponen yang homolog.
⚫ Konsentrasi suatu komponen kimia dalam sistem V dan t tertentu
tergantung pada : konsentrasi mula-mula, kecepatan pembentukan atau
pengurangan komponen karena reaksi kimia, kecepatan difusi yang
masuk atau keluar, dan kecepatan perpindahan komponen karena gerak
keseluruhan dari sistem.
⚫ Kecepatan reaksi kimia tergantung pada temperatur, kecepatan difusi
tergantung pada gradient konsentrasi, dan kecepatan “bulk transport”
tergantung pada pola aliran. Perbedaan konsentrasi antara komponen –
komponen yang homolog pada waktu yang homolog disebut beda konsentrasi
homolog. Jadi similaritas kimia antara 2 sistem ada bila :
⚫ Ada similaritas geometris
⚫ Ada similaritas termal
⚫ Ada similaritas kinematis (bila kedua sistem
bergerak)
⚫ Rasio antara beda konsentrasi homolog konstan
(disebut faktor skala konsentrasi, (Kc = ∆c’/ ∆c =
tetap)
Contoh-1
BEBERAPA PERSAMAAN KESERUPAAN
Contoh soal similaritas
• Suatu model reservoir air dapat dikosongkan dengan membuka valve dalam waktu 4
menit. Hitung berapa waktu pengosongan yang diperlukan prototipe reservoir bila
skala modelnya 1/ 225.!
Penyelesaian :
Debit air (φ) = volume/ waktu = L3/t
φm/ φp = Lm3/tm = Lr3/tr
Lp3/tp
Dalam hal ini fluidanya bersifat encer (air) maka yang
berpengaruh adalah gaya berat dan gaya inersia Bil.Frouds
• nFr = g.D/V2
• gm Dm = gp Dp gm=gp Dm = Dp
Vm2 Vp2 Vm2 Vp2

Dimensi D = L , sehingga :
Lm = Lp 1 = 1
( Lm/tm)2 (Lp/tp)2 Lm/tm2 Lp/tp2

tm2/Lm = tp2/Lp
[tm/tp]2 = [ Lm/Lp]
[4/tp] 2 = [ 1/225 ]
tp2 = 3600
tp = 60 menit.
CONTOH SOAL-2
LATIHAN
1. Sebuah kapal mempunyai panjang 140 m dirancang
untuk kecepatan 7,6 m/ second. Model mempunyai skala
1/30, berapa kecepatan model agar terdapat similaritas
dinamik.? Penyelesaian menggunakan nFr.
2. Sebuah Model kapal mempunyai panjang 8 ft ,
kecepatan 6,5 fps, dan massa terukur 9,6 lb ditest pada
air tawar. Diketahui ρ air tawar 62,4 lb/ft3 dan ρ air laut
64 lb/ft3 .
a. Hitung berapa kecepatan prototype bila mempunyai
panjang 128 ft.
b. Berapa gaya diperlukan prototype jika kapal bergerak
di air tawar.
c. Berapa gaya diperlukan prototype jika kapal bergerak
di air laut.
IV. STUDI MODEL
BEBERAPA MACAM MODEL
TRUE MODELS
Adalah model yang sama ukurannya perbandingan sesuai prototip-nya.
Disamping itu model harus memenuhi semua batasan-batasan kondisi
perancangannya.
ADEQUATE MODELS
Adalah model yang dapat dipakai untuk meramalkan suatu sifat prototip-nya,
tetapi tidak perlu memberikan hasil ramalan yang baik untuk sifat – sifat
lainnya.
DISTORTED MODELS
Adalah model yang terubah bentuknya dibandingkan prototip-nya hingga
memerlukan koreksi untuk persamaan skalanya / peramalnya.
DISSIMILAR MODELS
Adalah model yang tidak serupa dengan prototip-nya.
STUDI MODEL
Pilot plant
Pengembangan proses
Data yang diperlukan untuk pengembangan suatu
alat/proses meliputi :
⚫ Neraca bahan dan energi
⚫ Sifat-sifat senyawa kimia, fisika dan
thermodinamika dari bahan mentah, senyawa
intermediate dan hasil akhir.
⚫ Kecepatan reaksi
⚫ Koefisien perpindahan panas dan perpindahan
massa
⚫ Kebutuhan daya
⚫ Kecepatan korosi, dll.
……see to MID
TEST …..?????

MATERI :
1.Konversi Satuan
2.Analisa Dimensi
3.Similarity..
V. STOIKIOMETRI
⚫ Stoikioemtri : pengukuran unsur
⚫ Stoikiometri secara kualitatif : identifikasi
bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi, yang
bisa ditunjukkan dengan adanya perubahan
sebelum dan sesudah proses ( mis :
temperatur, phase,kecepatan aliran,dll)
⚫ Stoikiometri secara kuantitatif : menghitung
banyaknya zat masuk (reaktan) dan hasil yang
diperoleh ( produk).
CARA MENYATAKAN KOMPOSISI
a. Density ( Kerapatan)
b. Spesifik gravity
c. Derajat Baume ( 0Be)
d. Derajat API ( American Petroleum Institute)
e. Spesifik volume
f. Konsentrasi ( massa/vol ; mol/vol ; part/million ;
mol/liter atau molar ; mol/kg solvent atau molal ;
ekivalen/liter atau normalitas)
g. Fraksi berat & % berat
h. Fraksi mol & % mol
i. Fraksi atom & % atom
j. % volume
Langkah-langkah stoikiometri
⚫ Menyetarakan koefisien dari persamaan reaksi
( Perbandingan koefisien = perbandingan mol)
• Menentukan basis perhitungan ( usahakan dalam satuan mol).
• Sesuaikan jumlah mol berdasarkan perbandingan koefisien reaktan
dan produk.
• Mengubah jumlah reaktan / produk ke dalam satuan berat
( atas dasar BM reaktan/produk)
BASIS PERHITUNGAN…?
⚫ Tujuan : untuk mempermudah penyelesaian perhitungan
yang direncanakan.

⚫ Pemilihan basis : berdasarkan waktu / massa/ mol atau


berdasarkan data yang diketahui.

⚫ Misal : 1 jam operasi ; 100 ton/jam ; 5000 ton/tahun ; 1o


mol / jam; dll.

⚫ Berdasarkan data yang diketahui.


Contoh : 3.1
⚫ Hitunglah berapa kg arang diperlukan untuk
mereduksi 1,5 kg arsentrioksida !
BA : As-75 ; C-12 ; O-16
Penyelesaian :
As2O3 + 3/2C 3/2 CO2 + 2 As
Basis : 1,5 kg As2O3 = 1500 gr = 1500/198=7,57 gmol
Arang (C) yang diperlukan = (1,5/1 ) x 7,57 gmol
= 11,36 gmol x 12
= 136,32 gr = 0,1363 kg
Reaksi dikatakan stoikiometri jika :
∑ massa Reaktan = ∑ massa produk

Contoh 3.2
Reaksi : C4H10 + 6,5 O2 4 CO2 + 5 H2O
Basis : 88 gr CO2
∑ CO2 = 88/44 = 2 mol
∑ H2O = (5/4) x 2 mol = 2,5 mol x 18 = 45 gr
∑ C4H10 = (1/4) x 2 mol = 0,5 mol x 58 = 29 gr
∑ O2 = (6,5/4) x 2 mol = 3,25 mol x 32 = 104 gr

∑ massa masuk = 29 + 104 = 133


∑ massa keluar = 88 + 45 = 133 STOIKIOMETRI
Beberapa konsep dasar dalam stoikiometri
⚫ Konversi : ∑ massa reaktan yang diubah menjadi produk.
o Yield : ∑ massa(mol) produk / massa(mol) reaktan
o Reaktan pembatas : reaktan yang diberikan dalam jumlah terkecil secara
stoikiometri dan dimungkinkan habis bereaksi.
o Reaktan kelebihan ( excess) : reaktan yang diberikan berlebihan berdasarkan
stoikiometri, dinyatakan dalam % kelebihan sbb :

o % kelebihan = ∑ mol kelebihan


∑ mol yang diperlukan (teoritis)
⚫ Tingkat kesempurnaan reaksi :
banyaknya bagian (%) dari reaktan pembatas yang
diubah menjadi produk.
• Selektivitas :
Perbandingan antara mol produk yang diinginkan
terhadap jumlah mol produk yang tidak diinginkan.
Contoh soal : 3.3
Reaksi : N2 + 3 H2 2 NH3
Dari percobaan diketahui bahwa : jumlah mol N2 10 mol ; H2 40 mol ; dan
produk yang dihasilkan 8 mol NH3.
Hitung : - tingkat kesempurnaan reaksi
- % kelebihan
- konversi
- yield
Penyelesaian
Reaksi : N2 + 3H2 2 NH3
Diketahui : 10 40 8 mol
Stoikio : 10 (3/1)x10=30 (2/1)x10 = 20
R.pembatas
Tingkat kesempurnaan reaksi (X) = (8/20) x 100% = 40 %
% kelebihan H2 = (40 – 30) x 100% = 33,3%
30
H2 mula-mula = 40 mol ; H2 bereaksi = 30 mol x 0,4 = 12mol
H2 sisa = (40 – 12) mol = 28 mol
N2 sisa = 10 – ( 10 x 0,4) = 6 mol
Konversi N2 = ( 10 x 0,4) / 10 = 0,4 x 100% = 40 %
Konversi H2 = ( 30 x 0,4 ) / 40 = 0,3 x 100% = 30%
Yield = 8/(10+40) = 0,16 x 100% = 16%
Latihan Soal :
1. Belerang dioksida dibuat dengan reaksi :
Cu + H2SO4 CuSO4 + H2O + SO2
Untuk mendapatkan 32 kg belerang dioksida,
berapa tembaga yang dibutuhkan ?
Berapa asam sulfat dengan kadar 94% diperlukan?
2. 100 gr gas Cl2 direaksikan dengan 10 gr gas H2, ber-
dasarkan reaksi : H2 + Cl2 HCl
Jika reaksi dianggap sempurna hitunglah :
a. gr HCl dihasilkan
b. % kelebihan
c.% konversi dari reaktan kelebihan
3. Antimon (Sb) diperoleh dari pemanasan serbuk
stibnite dengan butiran besi. Pengambilan lelehan Sb
dari dasar reaktor.
Reaksi : Sb2S3 + Fe Sb + FeS
Jika dianggap 0,600 Kg Stibnite dan 0,250 Kg besi
dibakar bersama untuk menghasilkan 0,200 Kg Sb.
Hitunglah :
a. Reaktan pembatas.
b. % kelebihan reaktan
c. Tingkat kesempurnaan reaksi
d. % Konversi
e. Yield
APLIKASI STOIKIOMETRI
PADA INDUSTRI KIMIA
NERACA BAHAN
Proses

Zat Peruban kimia

Perubahan fisika
Hukum dasar perhitungan neraca bahan
⚫ Hukum kekekalan massa
“Jumlah massa zat yang masuk pada suatu proses sama
dengan jumlah massa zat yang keluar dari proses
ditambah akumulasi ”
⚫ Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai
berikut :
Massa(berat) zat masuk (Gm) = massa(berat) zat
yang keluar (Gk) + massa (berat) zat yang
terakumulasi (Ga)
Gm = Gk + Ga
Keadaan steady dan tidak steady

Gm Gm

Gm=Gkt Gm>Gk
Gk2 Ga

Gk1 Gk
KESIMPULAN
• Keadaan “steady” terjadi apabila tidak ada akumulasi (
Ga=0), sehingga neraca bahan menjadi Gm = Gk.
• Keadaan “ tidak steady” terjadi apabila terjadi
akumulasi, Gm = Gk + Ga
• Dari persamaam neraca bahan maka akan ada 3
kemungkinan :
Ga = 0 Gm = Gk steady
Gk = 0 Gm = Ga proses pengisian
Gm=0 Ga = Gk proses pengosongan
Penggunaan neraca bahan

⚫ merencanakan alat,
⚫ menempatkan instrument yang tepat,
⚫ mengecek apakah alat bekerja sesuai dengan
fungsinya atau tidak.
Dasar perhitungan dan penyusunan kunci
⚫ Untuk memudahkan perhitungan,jumlah massa tiap arus
ditentukan sembarang, tetapi dipilih agar persoalannya
menjadi mudah
⚫ Jika tidak ada reaksi kimia maka neraca bahan harus
berdasarkan sejumlah massa dari senyawa yang ada dengan
satuan berat
⚫ untuk proses yang melibatkan reaksi kimia, neraca bahan
disusun berdasarkan satuan mol
⚫ penyusun kunci atau key komponen adalah penyusun yang
diambil pertama kali dalam perhitungan neraca bahan.
⚫ Penyusun kunci yang baik adalah penyusun yang paling
sedikit alirannya/arusnya
Sistematika dalam menyelesaikan neraca bahan

⚫ Membaca soal dengan teliti, sehingga dapat


memahami apa yang dimaksudkan soal tersebut.
⚫ Menggambarkan diagram alir proses lengkap
dengan keterangan yang diberikan.
⚫ Jika ada reaksi kimia maka tulis reaksi kimia yang
terjadi dalam proses.
⚫ Pilih basis perhitungan yang tepat dan mudah.
⚫ Mencari persamaan-persamaan neraca bahan
sebanyak faktor yang ditanyakan, kemudian
menyelesaiakan persamaan-persamaan tersebut.
JENIS-JENIS NERACA BAHAN
⚫ NB dengan satu komponen yang tetap
⚫ NB pencampuran larutan
⚫ NB – unsur
⚫ NB dengan by-pass dan recycle
⚫ NB dengan akumulasi bahan inert
⚫ NB pada unit operasi dan unit proses
NB dengan satu komponen tetap
⚫ Contoh soal
5000 liter/jam larutan garam 5% diuapkan untuk menghasilkan larutan
25%, kerapatan larutan garam 10,34 gram/liter.
Buat Neraca bahannya dan hitung berapa jumlah air yang diuapkan.
⚫ Penyelesaian
H2O X

Lar. NaCl (5%) F P Lar.NaCl (25%)


EVAPORATOR

Basis : umpan 5000lt/jam lar NaCl 5%


Kec.umpan = 5000 lt/jam x 10,34 gr/lt = 51.700 gr/jam
NK. NaCl :…….. NaCl (F) = NaCl (P) INPUT=OUTPUT
(0.05)(51.700) = 2.585 gr (tetap) = 25%
Umpan keluar = (100/25) x 2.585 gr = 10.340 gr
Nk. H2O :….H20(F) = H2O(X) + H2O(P)
(0.95)(51.700) = X + (0.75)( 10.340)
49.115 = X+ 7.755
X = 41.360 gr (air diuapkan)
NB –Pencampuran Larutan
⚫ Contoh :
Sebanyak 100 liter asam sulfat 70% b, dibuat dengan mencampurakan
asam sulfat 95% b dan 25%b. Bila kerapatan masing-masing diketahui
sbb :
70%b – 16,1 gr/lt ; 95%b – 18,34 gr/lt ; 25%b – 11,74 gr/lt
Hitung berapa volume masing-2 komponen harus dicampurkan.!
• Penyelesaian

H2SO4 95%b MIXER


(x) H2SO4 70% b
100 liter

H2SO4 25% b
(y)
⚫ Basis : 100 liter H2SO4 70% b
⚫ Berat asam sulfat = 100 liter x 16,1 gr/lt = 1.610 gr
⚫ H2SO4 = 70% x 1.610 gr = 1.127 gr
⚫ H2O = 30% x 1.610 gr = 483 gr
⚫ NB total : x + y = 1.610……x = 1.610-y
⚫ Nk. H2SO4 : ( input=output)
(0,95) x + (0,25) y = 1.127
⚫ Nk.H2O :
(0,05)x + (0,75) y = 483
(0,05)(1.610-y) + 0,75y = 483
80,5 – 0,05y + 0,75 y = 483
0,70 y = 402,5 ………..y=575 gr
⚫ NB total : x + y = 1.160
x + 575 = 1.160 ……….x = 585 gr
⚫ Jadi volume asam sulfat 95% = 585 gr / 18,34 gr/lt
= 31,90 liter
⚫ Volume asam sulfat 25% = 575 gr / 11,74 gr/lt
= 49 liter
NB dengan by-pass & Recycle
⚫ Prinsip By-Pass

By-Pass
(C)

FF
UNIT PROSES P
(A) (B) (D)

NB total … B = D
P=C+D
NB dengan by-pass & Recycle
⚫ Prinsip Recycle

Recycle
(R)

FF
UNIT PROSES P
(A) (B) (D)

NB total … B = D
A+R = D
P = D-R
LATIHAN SOAL
1. Dalam pembuatan FeS direaksikan antara Fe dan S,
dengan perbandingan tiga bagian Fe dengan dua bagian S
dalam konverter berkapasitas 1000 kg, dan diperoleh
hasil yg mengandung 60% FeS. Tentukan :
a. Zat mana yang bertindak sbg pereaksi pembatas
b. Berapa % kelebihannya
c. Berapa derajat kesempurnaan reaksinya.
2. Kayu dengan kelembaban 40% , dikeringkan
hingga kandungan airnya 20%. Hitung berapa kg air
teruapkan per kg kayu .
3. Untuk membuat asam campuran dengan komposisi 30%b
HNO3; 40%b H2SO4 ; 30% H2O. Disediakan H2SO4 98% ;
HNO3 90% ; asam buangan 20% H2SO4 + 5%HNO3+75%
H2O. Tentukan berapa kg asam sulfat pekat, asam nitrat
pekat dan asam buangan diperlukan untuk menghasilkan
1000 kg campuran akhir.
4. Metan murni dibakar dengan udara kering dan campuran
gas-gas hasil pembakaran dialirkan melalui pesawat yg
memisahkan sebagian besar uap H2O. Gas keluar dianalisa
mengandung 8,21%m CO2; 0,91% CO; 5,02% O2 dan
85,86% N2. Hitung berapa gmol udara kering diperlukan
untuk membakar 1 grmol metan.
VI. THERMOKIMIA
⚫ Thermokimia : bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari reaksi kimia beserta energi yang
dihasilkan / diperlukan untuk berlangsungnya reaksi.
⚫ Berdasarkan definisinya maka thermokimia terdiri
dari :
a. Reaksi Eksothermis terjadi perpindahan
kalor/panas dari sistem ke lingkungan (mengeluarkan
panas) , ∆H (-).
b. Reaksi Endothermis terjadi perpindahan
kalor/panas dari lingkungan ke sistem
(membutuhkan panas ) , ∆H (+)
Enthalpi sistem…
⚫ Enthalpi (H) : kalor reaksi pada tekanan konstan ( Qp)
⚫ Perubahan ethalpi ( ∆H) : perubahan energi yang
menyertai peristiwa perubahan kimia pada tekanan
tetap.
⚫ Jenis panas reaksi standart :
a. Pembentukan standart ( Hf)o
b. Peruraian ( Hd)o
c. Pembakaran standart ( Hc)0
d. Reaksi ( Hr)
e. Netralisasi
⚫ Panas pembentukan ( ∆Hf) : jumlah panas yang
terjadi/dibutuhkan untuk membentuk 1 mol zat dari
unsur-unsurnya.
⚫ Panas penguraian (∆Hd) : jumlah panas yang terjadi /
dibutuhkan untuk menguraikan 1 mol zat menjadi
unsur-unsurnya.
⚫ Panas pembakaran (∆Hc) : jumlah panas yang terjadi
untuk membakar 1 mol zat secara sempurna.
⚫ Panas reaksi (∆Ho r): jumlah panas yang
terjadi/dibutuhkan oleh suatu reaksi pada 250C dan 1
atm.
⚫ Panas netralisasi : jumlah panas yang
terjadi/dibutuhkan untuk menetralkan reaksi
asam-basa.
Hukum-hukum Thermokimia
⚫ Hukum Lavoasier-Laplace :
Pada kondisi yang sama panas yang terjadi/dibutuhkan
untuk membentuk 1 mol zat dari unsur-unsurnya = panas
yang dibutuhkan/keluar untuk menguraikan zat tersebut
menjadi unsur-unsurnya. ( Panas pembentukan = panas
penguraian)
∆Hf H2O = - 68.3174 kal/gmol
H2 (g) + 1/2O2 (g) H2O (cair)

∆Hd H2O = + 68.3174 kal/gmol


H2O (cair) H2 (g) + 1/2O2 (g)
⚫ Hukum Hess :
Besarnya panas reaksi hanya tergantung pada kondisi reaksi,
keadaan awal, keadaan akhir, dan tidak tergantung pada
jalan yang ditempuh untuk mencapai keadaan akhir.
Contoh :
Pada pembuatan gas CO2 dapat dilakukan dengan 2 jalan.
(1) membakar karbon langsung menjadi CO2
C (p) + O2 (g) CO2 (g) ∆Hf CO2=-94.052 kal
(2) mula-mula karbon dibakar menjadi CO, kemudian CO
itu dibakar lanjut menjadi CO2.
C (p) + 1/2O2 (g) CO (g) ∆Hf CO=-26.416 kal
CO(g) + ½ O2 (g CO2 (g) ∆Hc CO=-67.636 kal
Menurut Hukum Hess : ∆Hf CO2 = ∆Hf CO+ ∆HfcCO
-94.052 = -26.416 + (-67.636) kal
Penentuan Perubahan Enthalpi..
⚫ Perhitungan perubahan enthalpi didasarkan pada
hukum Hess.
⚫ ∆H0 reaksi = ∑ H0 produk - ∑ Ho reaktan
(Standart)

⚫ ∆H reaksi = ∆H produk - ∆H reaktan.


Menghitung panas reaksi dari panas pembentukan
⚫ Hitung panas reaksi standart dari reaksi sbb ;
HCl (g) + NH3 (g) NH4Cl (p)
Diketahui :
∆Hf HCl = - 22.063 kkal/gmol
∆Hf NH3 = - 11.040 kkal/gmol
∆Hf NH4Cl = - 75.380 kkal/gmol

∆Ho r = ∆H produk - ∆H reaktan


= -75.380 – (-22.063 – 11.040)
= - 75.380 + 33.103
= - 42.277 kkal.
Menghitung panas pembakaran
⚫ Panas pembakaran ada 2 macam yaitu :
⚫ (1) panas pembakaran tinggi – bila H2O yang terjadi
dianggap dalam fase cair,
⚫ (2) panas pembakaran rendah – H2O yang terjadi
dianggap dalam fase uap.
⚫ Perhitungan :
∆Hc tinggi = ∆Hc rendah + n (λ H2O)
λ = panas penguapan H2O
n = jumlah mol H2O
Panas reaksi dihitung dari panas pembakaran
⚫ Misalnya reaktan R bereaksi membentuk hasil P, maka
panas reaksinya ΔHr ; bila reaktan tsb dibakar panas
reaksinya = ΔHcr

P
ΔHcr
ΔHcH

H R
ΔHr
Menurut Hukum Hess : panas reaksi R - P = panas
reaksi melalui R-H-P
⚫ Sehingga :
ΔHcr = ΔHr + ΔH.Hr atau ΔHr = ΔHcr - ΔH.Hr
Jadi :
ΔHr = ΔHc reaktan – ΔHc produk
Pengaruh suhu terhadap panas reaksi
⚫ Reaktan dari kondisi mula-mula ( T1) dirubah menjadi
kondisi standart ( 250C).
Perubahan enthalpi (ΔH1) bila reaktan tidak
mengalami perubahan fase.
ΔH1 = n Cp ΔT = n Cp ( 25 – T1)
❑ Pada keadaan standart seolah-olah terjadi reaksi,
panas reaksi (ΔHr).
❑ Produk/hasil reaksi dari keadaan standart dirubah
menjadi keadaan sebenarnya. Panas reaksi (ΔH2)
ΔH2 = nCp ΔT = n Cp ( T2 – 25)
❑ Panas reaksi total (ΔHt = ΔH1 + ∆Ho r + ΔH2)
⚫ Skema jalannya reaksi adalah sbb :
T2
ΔHt
T1
ΔH1 ΔH2

25oC ∆Ho r 25oC

❑ Contoh soal :
Hitung panas pembakaran metana pada
0
500 F jika hasilnya CO2 dan H2O.
Diketahui :
⚫ Reaksi : CH4 + O2 CO2 + H2O
⚫ Dari data diketahui :
⚫ Cp CH4 = 10 CO2 = 9,9 O2 = 7,3 H2O = 8,2
⚫ Panas pembakaran metana = - 212.800 Kal/gmol,
dengan hasil H2O cair.
⚫ Reaksi di atas menghasilkan H2O uap, dengan panas
penguapan = 10,520 kal/gmol.
Penyelesaian :
⚫ Dianggap reaktan masuk pada 5000F ( 2600C) dan
produk keluar pada temperatur yang sama.

2600C 2600C
CH4

∆H1 ∆H2

25oC ∆H0r 250C


Reaksi :
CH4 (g) + 2 O2(g) 2 H2O (g) + CO2 (g)
⚫ ∆HR = ∆H1 + ∆H0r + ∆H2
⚫ ∆H1 = (n1 Cp1 + n2 Cp2 ) ( 25 – 260 )
= ( 1 x 10 + 2 x 7,3 ) ( - 235)
= - 5781 kal
▪ ∆H2 = ( 1 x 9,9 + 2 x 8,2 ) ( 260- 25)
= 6180,5 kal
▪ Panas pembakaran metana = - 212.800 kal/gmol ,
H2O (cair)
▪ Panas penguapan air = 10.520 kal/gmol
▪ ∆Hr = - 212.800 + 2 ( 10.520) = -191.760 kal/gmol
▪ ∆HR = - 5781 + (-191.760) + 6180,5
▪ ∆HR = - 191.360,5kal.
LATIHAN SOAL :
1. Hitung panas reaksi standart dari reaksi :
a. SO2 (g) + O2(g)+ H2O(c) H2SO4 (c)
b. CaC2 (p) + H2O (g) CaO(p) + CO2(g) + H2(g)
c. C2H6(g) + O2(g) CO2(g) + H2O (g)
2. Hitunglah ∆Hf dari Fe2O3 pada 25oC bila diketahui ∆H
reaksinya – 200 kkal.
3. Hitung panas reaksi standart dari reaksi :
C2H2(g) C6H6 (c)
menggunakan data panas pembentukan dan panas
pembakaran.
Panas reaksi sebagai fungsi suhu
⚫ Dalam menghitung panas reaksi yang terjadi pada
suhu di luar suhu standart, yang ditinjau adalah
zat-zat yang ditunjukkan pada persamaan reaksi.
⚫ Panas reaksi merupakan perubahan enthalpi antara
keadaan awal dan akhir.
Misal : Menghitung panas reaksi pada suhu T di atas
250C
⚫ Penyelesaiannya melalui 3 tahap yaitu :
1. Reaktan didinginkan dari suhu T sampai 2980K
298
∆HR = ∑ mol reaktan ∫ Cp dT
T
2. Reaksi berlangsung secara isothermal pada suhu
standart menjadi produk. Enthalpi pada kondisi ini
adalah panas reaksi pada suhu standart.
3. Memanaskan produk dari suhu standart ke suhu T.
T
∆HP = ∑ mol reaktan ∫ Cp dT
298
∆HT = ∆HR + ∆H298 + ∆HP
Note : Data Cp disajikan dalam berbagai bentuk
seperti tabel, grafik, dan persamaan.
Latihan Soal
1. Satu gmol gas terdiri dari 30%v CO2 , 60% N2 dan
10% O2 pada 1000C- 1 atm dipanaskan dari 100
sampai 500oC pada tekanan tetap. Hitung brp kalori
panas ditambahkan pada gas ini selama kenaikan
suhu.!
2. Suatu larutan NaOH 10%b dalam air dipekatkan
dengan cara penguapan sampai 50%b. Larutan awal
pada suhu 500C,pada akhir proses larutan bersuhu
1500C.uap air keluar pada suhu rata-rata 1000C.
Berapa panas yg diberikan per ton campuran awal.?
3. Hitung panas reaksi standart dari reaksi :
SO2 (g) + O2(g)+ H2O(c) H2SO4 (c)
4. SO3 mempunyai Cp = 8,20 + 10,236 x10-3 T – 3,156 x10-6
T2, Dimana Cp = kal /gmol oC dan T = suhu,oK.
Hitunglah berapa kapasitas panas molal pada 100 - 145
o
C.
5. Bila satu kg karbon murni (grafit) pada 180C
dioksidasi menjadi CO murni pada 20000C dengan
oksigen murni yang sesuai dengan kebutuhan teoritis
pada 180C. Berapa kkal panas dibebaskan?

Anda mungkin juga menyukai