41 73 1 SM
41 73 1 SM
(Anton Susanto)
Anton Susanto
Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika – Kementerian Kominfo
Jalan Medan Merdeka Barat No.9
ant.susanto@gmail.com
Naskah diterima : 16 Oktober 2013; Direvisi : 6 Desember 2013 ; Disetujui : 13 Desember 2013
ABSTRAK
Implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) PT Pos Indonesia merupakan bagian dari
strategi penguatan internal bisnis perusahaan dan pilihan yang cukup penting dalam konteks
karena tidak sedikit berbagai implementasi ERP oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia
yang mengalami kegagalan baik disebabkan oleh over budget, over time dalam pengerjaan
proyek, kinerja sistem yang kurang dan keuntungan yang tidak sesuai harapan (Dantes &
Hasibuan, 2011). Pilihan investasi ERP ini bukan karena sebab, berbagai pengaruh
lingkungan internal maupun eksternal telah menjadi dorongan tersendiri bagi perlunya ERP
pada PT Posindo. Faktor eksternal dimaksud seperti iklim kompetisi yang semakin
meningkat, upaya IPO (Initial Public Offering) yang membutuhkan penerapan tata kelola
bisnis dengan standar yang berlaku best practice dan diterima secara internasional dan
berbagai kebijakan dan regulasi terkati UU Perposan dan juga peraturan tentang BUMN.
Sebagai sebuah sistem terintegrasi, ERP dalam konteks internal diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan kinerja aset produk agar lebih meningkatkan nilai tambah bagi
perusahaan, seperti Layanan Pos dan bisnis retail yang secara financial memberikan value
added negatif pada tahun 2012. Dalam tahap inisiasi, implementasi ERP dilakukan secara
bertahap dimulai dengan modul SAP modul FICO (Financial Controlling) dengan
memperhatikan kesiapan infrastruktur dan pengembangan aplikasi-aplikasi existing (in-house
development) agar nantinya dapat diintegrasikan dengan basis data pada ERP.
Kata Kunci : Enterprise Resources Planning (ERP)
ABSTRACT
The implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) at PT Pos Indonesia is a part of
strengthening internal business strategy and important options because there is many
implementation of ERP by various companies in Indonesia that have failed either due to
over-budget, over- time in construction project , the performance of the system is lacking and
benefits that are not as expected (Dantes & Hasibuan , 2011). ERP investment options is due
without reasoning, many of internal and external environments that influence and drive the
need of implementation ERP at PT Posindo. External factors such as the increasing of
competition, attempts IPO (Initial Public Offering ) which requires the application of the
business governance standards that apply best practices and internationally acceptable and
a wide range of policies and regulations is related postal laws and the regulations of State-
Owned Enterprise. As an integrated system, ERP is expected to improve the efficiency and
performance of assets in order to further increase product added value for the company, such
as the Postal Service and retail businesses that are financially provide negative value added
in 2012. In the initiation phase, ERP implementation is done in stages starting with the
165
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
modules of SAP FICO ( Financial Controlling ) with regard infrastructure readiness and the
development of existing applications (in-house development) that to be integrated with the
ERP database.
Keywords: Enterprise Resources Planning (ERP)
PENDAHULUAN
Penelitian ini mencoba mengidentifikasi pada masa awal iklim bisnis yang lebih
4
ERP desain awal pengembangannya adalah
peruntukan bagi perusahaan manufaktur
167
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
Enterprise Resources Planning (ERP), penjualan di suatu tempat, maka hasil dari
merupakan suatu perangkat lunak software transaksi ini akan langsung berakibat di
dengan aplikasi yang terintegrasi dengan basis data untuk modul yang lainnya,
baik dan digunakan secara luas dalam misalnya modul akuntansi, logistik,
terintegrasi tersebut biasanya digolongkan dirancang sesuai dengan proses bisnis yang
berdasarkan fungsi-fungsi operasional mengikuti proses rantai nilai (value chain)
dalam bisnis, yaitu: akuntansi, keuangan, atau rantai penyediaan (supply chain) yaitu
sumber daya manusia, pemasaran, logistik aktivitas mulai dari logistik bahan mentah,
dan lainnya. Aplikasi yang menyangkut produksi, logistik bahan jadi, penjualan dan
piutang dagang, hutang dagang, aktiva Pada saat ini ada beberapa penjual jasa
Sedangkan fungsi keuangan berupa modul antara lain Oracle, SAP (Systemabalyse
kredit, manajemen aktiva, sewa guna dan Edwards, IFS (Industrial and Financial
168
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
saat ini Oracle dan SAP adalah yang paling hanya hubungan bisnis berjangka
banyak dipakai di dunia. Outsourcing dan pendek.
ERP-nya cukup fleksibel dalam masalah 2. Prefferred Supplier (Pemasok terpilih),
pengelolaannya. Ada 4 (empat) alternatif sama seperti buy-in, namun hubungan
pengelolaan outsourcing ini : bisnis antara perusahaan dan outsourcer
berjangka panjang.
1. Buy-In (Beli ERP dikelola internal), 3. Contract-Out (kontrak penuh), yaitu
yaitu outsourcer menyediakan outsourcer menyediakan sumber-
sumberdaya STI seperti pemogram sumber daya STI semacam pemogram
komputer namun untuk pengelolaan komputer, mengelola kegiatan-kegiatan
kegiatan-kegiatan STI masih dikerjakan STI dan bertanggung jawab
di departemen IT secara internal. menyediakan hasilnya.
Departemen IT internal ini 4. Prefferred Contractor (Kontraktor
bertanggungjawab menyediakan terpilih), yaitu perusahaan dan
hasilnya. Hubungan kerjasama antara outsourcer membangun kerjasama
perusahaan dengan outsourcer biasanya jangka panjang.
KERANGKA ANALISIS
Tahap Inisiasi
- Faktor Internal
- Faktor Eksternal
Strategi implementasi
169
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
terukur dengan baik. Oleh karena itu terjadi dalam organisasi menjadi dua
dibutuhkan juga strategi implementasi (pre- kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan
implementasi) ERP di PT Posindo yang aktivitas pendukung. Mengacu pada
bisa jadi menjadi kekhususan sendiri sesuai dokumen organisasi yang menyebutkan
dengan kondisi dan kepenetingan internal tugas dan fungsi setiap unit kerja
perusahaan berdasarkan pengamatan yang dilakukan
terhadap proses kerja yang terjadi di
Teknik- Teknik Analisis masing-masing unit kerja, secara diagram
A. Analisis Value Chain value chain dapat terlihat seperti gambar
dibawah ini.
Analisa Value Chain dilakukan untuk
memetakan seluruh proses kerja yang
170
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
171
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
172
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
paket, logistik dan jasa transaksi keuangan 5, diantara pelaku bisnis perposan. Regulasi
mengalami transformasi yang cukup juga menjadikan pelaku bisnis luar negeri
signifikan. Signifikansi ini dipengaruhi oleh untuk masuk ke pasar domestik di
perkembangan media komunikasi semakin Indonesia. Data tahun 2011 tercatat bahwa
beragam, baik melalui handphone maupun penyelenggara pos dari Badan Usaha Milik
media digital lainnya. Hal inilah yang Swasta (BUMS) mencapai jumlah 735
menjadikan kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggara pos dengan status izin pusat
layanan pos juga berubah. Misalnya adalah di seluruh provinsi di Indonesia7.
perubahan pola komunikasi surat dalam Peta persaingan bisnis pos tidak lagi
masyarakat. Hal ini dilihat dari jumlah hanya head to head dibidang bisnis yang
produksi surat kilat khusus pada tahun 2010 sama, akan tetapi semakin luas dan
lebih besar sebesar 57,7% dibandingkan kompetitif. Di bidang pengiriman surat dan
surat biasa. Pangsa pasar untuk produk paket, pelaku bisnisnya mencapai 3400
paket pos juga berubah. Produksi paket perusahaan dan PT Posindo tertinggal dari
kilat biasa yang semula sangat dominan dan TIKI sebagai pemegang pangsa pasar
sampai 2007 pangsa produksinya mencapai paling besar. Di bidang layanan jasa
97,4%, menurun hingga tinggal 24,8% pada keuangan, keberadaan ATM di berbagai
2009. Sebaliknya untuk paket kilat khusus wilayah dengan layanan keuangan yang
pangsa produksinya meningkat tajam dari kurang lebih hampir sama dengan
2,6% pada 2007 menjadi 75,2% pada layanan keuangan PT Posindo
20096. menjadi tantangan tersendiri. Belum lagi
Selain perkembangan teknologi, dibidang logistik dan bidang lainnya
lingkungan eksternal untuk bisnis perposan dengan pelaku bisnis yang semakin
juga ikut memberikan warna dalam beragam. Gambar 7. menunjukkan peta
kompetisi pasar bisnis perposan di persaingan usaha perposan di Indonesia.
Indonesia. Sejak dikeluarkannya UU No. 38
Tahun 2009, bisnis perposan kini menjadi
bisnis yang terbuka untuk pelaku bisnis
baik itu BUMN maupun perusahaan swasta.
Regulasi mendorong terciptanya iklim
persaingan yang meningkat dan sehat
5
UU No 38 Tahun 2009 Tentang Pos 7
Analisis Data Operasi, Ditjen Pengendalian Pos
6
Statistik Postel Semester II Tahun 2010 dan Informatika, Tahun 2011
174
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
ELECTRONIC COMMUNICATION
FINANCIAL SERVICE
LAINNYA
KARGO/LOGISTIK
Sales & Marketing Collecting Processing Transporting Delivery Post sales Services
Parcel
Mail &
Post Call
161
Logistic
Finance & Accounting HR & Asset Mgmt Procurement Information ESS & Productivity Non Core
Management Tools Business
SIMAKPOS
SIM SDM E-procurement E-office
SIMPOS
SIM Retail
Support
Doc Mgmt
176
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
mengalami pertumbuhan pada tahun 2009 Posindo pada tahun 2012 masih dibawah
sampai dengan sekarang. Profit margin 50%, paling tinggi hanya 46% untuk
pada tahun 2012 mencapai 5,33%. Namun produk Jasa Keuangan. Hal ini
tentu mendatangkan nilai tambah bagi capaian profitabilitas jasa perposan masih
perusahaan. Miclăuş dkk (2008) telah dibutuhkan biaya/cost yang cukup tinggi.
177
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
0,60
0,26; 0,38 1,22; 0,45 2,76; 0,46
0,40 (Paket LPK) 1,73; 0,31
(Filateli) (Jasa Keu)
0,21; 0,29 (Jasa Lain)
0,20 (Paket LPU)
0,00
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
-0,20
0,52; -0,22
-0,40
(Surat LPK)
-0,60
0,57; -0,80
-0,80
(Surat LPU)
-1,00
0,97; -1,09
(Ritel)
-1,20
Gambar 9. Grafik Value Creation PT Posindo per Segmen Produk Tahun 2012
178
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
Redesign, share
Capabilities
services (SOA-
ESB) PT LOGISTIK
POSINDO INDONESIA, PT
BWN, dll
COST CUTTING
Low High
Low (ERP)
IT Impact on Core Strategy
Gambar 10. Transformasi Bisnis PT Pos Indonesia (Hasil Analisis Peneliti dengan mereferensi IBM Model
dalam Applegate, Lynda M, dkk (2009))
Incremental 179
Improvement Emerging Opportunity
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
Setelah memahami peta arah transformasi baru kemudian modul lainnya, seperti:
bisnis tersebut, maka bagaimana modul material management, sales &
implementasi ERP di PT Posindo. distribution dan human resources.
Disamping aspek keuangan menjadi
1. Implementasi ERP dilakukan secara
barometer penting dalam kinerja
bertahap
perusahaan dan didorong oleh kebutuhan
Dalam rencana rencana kegiatan tahun
informasi real-time dan berstandar
2012 – 2016, implementasi ERP telah
internasional, ternyata implementasi ERP
menjadi agenda PT Posindo. Dalam
dengan mengedepankan modul keuangan
mengimplementasikan konsep ERP, PT Pos
telah menjadi tren implementasi ERP di
indonesia telah memilih menggunakan
organisasi-organisasi publik8.
sistem aplikasi SAP (System Application
and Product in Data Processing). Namun demikian, PT Posindo juga
Penerapannya juga dilakukan secara melakukan pengembangan aplikasi berbasis
bertahap. Terlihat dalam gambar 11 bahwa layanan dari core bisnisnya seiring dengan
ERP direncanakan dengan menggunakan penyiapan sistem ERP (in-house
modul keuangan (FICO) terlebih dahulu, development).
8
Maria Céu Gaspar Alves dan Sergio Ivo Amaral
Matos (2011) An Investigation into the Use of ERP
Systems in the Public Sector, Journal of ERP Studies,
Vol. 2011 (2011), Article ID 950191, 5 pages,
http://www.ibimapublishing.com/journals/JERPS/je
rps.html
180
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
Gambar 11. Tahapan Implementasi Modul ERP PT Posindo (Sumber: PT Pos Indonesia)
Implementasi modul FICO menjadi untuk bisnis mail dan logistik dan juga
prioritas awal penerapan ERP di PT SLKT sebagai integrasi layanan bisnis di
Posindo disebabkan oleh pentingnya bidang keuangan. Disamping itu juga
penguatan tata kelola keuangan yang efisien dilakukan pengembangan secara in-house
dan efektif dalam menunjang akuntabilitas aplikasi-aplikasi akuntasi dan keuangan,
PT Posindo sebagai sebuah Badan Usaha yaitu dari SIMAKPOS menjadi SPK yang
Milik Negara. Praktek manual entry dalam bersifat lebih real time.
proses pelaporan keuangan yang
2. Melakukan langkah - langkah
disebabkan oleh keterbatasan jaringan
penyiapan existing sistem
internet di 11% KPC, menjadi sebuah
Beberapa langkah yang dilakukan
dorongan tersendiri agar efisiensi,
adalah
akuntabilitas dan efektifitas keuangan dapat
a. Penyiapan Sistem Informasi
lebih ditingkatkan melalui pengembangan
Akuntansi dan Financial Control
ERP di modul keuangan. ERP SAP FICO
SIMAKPOS sebagai aplikasi
kemudian menjadi pilihan investasi karena
informasi akuntansi dan keuangan
memang sudah menjadi best practice dalam
merupakan existing sistem yang
penerapan tata kelola keuangan dan diakui
perlu dikembangkan ke arah ERP.
secara internasional.
Berawal dengan melalui sistem
Kemudian kalau dilihat dalam rantai nilai kompilator aplikasi yang
(value chain) pada gambar 8, maka menghubungkan pusat dengan UPT
penerapan ERP modul SAP FICO dan kantor cabang telah dirubah ke
dilakukan secara bertahap dengan modul SIMAK online dalam bentuk
memperhatikan kesiapan aplikasi pada front Sistem Pelaporan Keuangan (SPK).
layer, seperti: IPOS sebagai basis aplikasi
181
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)
183