Anda di halaman 1dari 19

Implementasi Sistem ERP...

(Anton Susanto)

IMPLEMENTASI SISTEM ERP (ENTERPRISE RESOURCES PLANNING) PT POS


INDONESIA : SEBUAH INISIASI DAN STRATEGI
THE IMPLEMENTATION OF ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ( ERP )
AT PT POS INDONESIA: AN INITIATION AND STRATEGY

Anton Susanto
Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika – Kementerian Kominfo
Jalan Medan Merdeka Barat No.9
ant.susanto@gmail.com
Naskah diterima : 16 Oktober 2013; Direvisi : 6 Desember 2013 ; Disetujui : 13 Desember 2013

ABSTRAK
Implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) PT Pos Indonesia merupakan bagian dari
strategi penguatan internal bisnis perusahaan dan pilihan yang cukup penting dalam konteks
karena tidak sedikit berbagai implementasi ERP oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia
yang mengalami kegagalan baik disebabkan oleh over budget, over time dalam pengerjaan
proyek, kinerja sistem yang kurang dan keuntungan yang tidak sesuai harapan (Dantes &
Hasibuan, 2011). Pilihan investasi ERP ini bukan karena sebab, berbagai pengaruh
lingkungan internal maupun eksternal telah menjadi dorongan tersendiri bagi perlunya ERP
pada PT Posindo. Faktor eksternal dimaksud seperti iklim kompetisi yang semakin
meningkat, upaya IPO (Initial Public Offering) yang membutuhkan penerapan tata kelola
bisnis dengan standar yang berlaku best practice dan diterima secara internasional dan
berbagai kebijakan dan regulasi terkati UU Perposan dan juga peraturan tentang BUMN.
Sebagai sebuah sistem terintegrasi, ERP dalam konteks internal diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan kinerja aset produk agar lebih meningkatkan nilai tambah bagi
perusahaan, seperti Layanan Pos dan bisnis retail yang secara financial memberikan value
added negatif pada tahun 2012. Dalam tahap inisiasi, implementasi ERP dilakukan secara
bertahap dimulai dengan modul SAP modul FICO (Financial Controlling) dengan
memperhatikan kesiapan infrastruktur dan pengembangan aplikasi-aplikasi existing (in-house
development) agar nantinya dapat diintegrasikan dengan basis data pada ERP.
Kata Kunci : Enterprise Resources Planning (ERP)

ABSTRACT
The implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) at PT Pos Indonesia is a part of
strengthening internal business strategy and important options because there is many
implementation of ERP by various companies in Indonesia that have failed either due to
over-budget, over- time in construction project , the performance of the system is lacking and
benefits that are not as expected (Dantes & Hasibuan , 2011). ERP investment options is due
without reasoning, many of internal and external environments that influence and drive the
need of implementation ERP at PT Posindo. External factors such as the increasing of
competition, attempts IPO (Initial Public Offering ) which requires the application of the
business governance standards that apply best practices and internationally acceptable and
a wide range of policies and regulations is related postal laws and the regulations of State-
Owned Enterprise. As an integrated system, ERP is expected to improve the efficiency and
performance of assets in order to further increase product added value for the company, such
as the Postal Service and retail businesses that are financially provide negative value added
in 2012. In the initiation phase, ERP implementation is done in stages starting with the
165
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

modules of SAP FICO ( Financial Controlling ) with regard infrastructure readiness and the
development of existing applications (in-house development) that to be integrated with the
ERP database.
Keywords: Enterprise Resources Planning (ERP)

PENDAHULUAN

Latar Belakang perusahaan. Untuk itulah pada tahun 2011,


telah dibentuk Proyek Pembangunan Sistem
Pemanfaatan teknologi informasi pada
informasi Keuangan Pos indonesia
PT Pos Indonesia bermuara pada dua
(SIMKUGPOS)2 yang ditetapkan dengan
tujuan, baik itu corporate value maupun
sebagai penjabaran rencana pembenahan
costumer value. Dalam kerangka
Sistem Akuntansi dan Keuangan berbasis
peningkatan corporate value, PT Pos
SAP modul FICO. Proyek SIMKUGPOS
Indonesia sebagai bagian dari Badan Usaha
diharapkan akan menghasilkan sistem
Milik Negara (BUMN) diharuskan
meningkatkan daya saing yang kuat, informasi keuangan yang terintegrasi mulai
dari front end sampai dengan back end
mendorong pengelolaan perusahaan secara
sehingga dapat menghasilkan berbagai
profesional, efisien, dan efektif, serta
laporan keuangan yang terintegrasi, cepat,
menerapkan prinsip-prinsip TARIF,yaitu:
dan akurat.
Transparency Accountability Responsibility
Independency dan Fairness1. Sedangkan Penerapan ERP yang bertahap menjadi
dari aspek costumer value, PT Pos suatu kewajaran karena terjadi banyak
Indonesia dituntut untuk meningkatkan kasus kegagalan implementasi ERP di
kepuasan dan loyalitas pelanggan ditengah Indonesia. Kegagalan yang disebabkan oleh
persaingan bisnis perposan yang semakin over budget, over time dalam pengerjaan
meningkat. proyek, kinerja sistem yang kurang dan
juga keuntungan yang tidak sesuai
Dalam rangka mewujudkan tujuan
harapan3. Dantes & Hasibuan (2011) juga
tersebut, PT Pos indonesia berusaha untuk
menemukan bahwa implementasi ERP di
mengimplementasikan konsep ERP
(Enterprise Resource Planning) dalam
2
Keputusan Direksi PT Pos Indonesia No.
meningkatkan efektivitas pengelolaan KD.48/DIRUT/0611 tanggal 13 Juni 2011
3
Dantes & Hasibuan (2011), The Impact of Enterprise
Resource Planning (ERP) System Implementation
1
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per- on Organization: Case Study ERP Implementation in
01/MBU/2011 tentang Penerapan tata Kelola Perusahaan Indonesia, IBIMA Business Review.
yang baik (Good Corporate Governance) pada BUMN http://www.ibimapublishing.com/journals/IBIMABR/ibim
abr.html. Vol. 2011 (2011)
166
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

Indonesia hanya berpengaruh secara taktis mendorong implementasi ERP di PT Pos


bagi perusahaan tidak berpengaruh secara Indonesia, yang meliputi faktor eksternal
strategis untuk meningkatkan keungggulan dan juga internal baik bisnis maupun IS/IT
kompetitif. di PT Pos Indonesia. Unit analisis dalam
penelitian ini adalah kontek organisasi
Dalam konteks tersebut, sabagai sebuah
bisnis. Objek obeservasi adalah Kantor
perusahaan BUMN yang bergerak dibidang
Pusat PT Pos Indonesia, karena ERP ini
jasa perposan bukan manufaktur4, maka
masih dalam proses awal implementasi.
menjadi menarik untuk dilihat berbagai
faktor yang mendorong PT Posindo untuk METODE PENELITIAN
menerapkan ERP dalam bisnis internalnya.
Identifikasi masalah dilakukan melalui
Penelitian ini mencoba untuk menemukan pengamatan dengan melihat data sekunder,
dan menggali informasi terkait dengan seperti: literatur buku, regulasi dan
pertanyaaan sebagai berikut:
kebijakan, laporan penelitian sebelumnya,
1. Faktor-faktor apa saja yang mendorong data infrastruktur, dan lainnya. Setelah
implementasi sistem terintegrasi ERP di identifikasi masalah dilakukan, maka
PT Pos Indonesia? dilakukan identifikasi faktor-faktor melalui
tool of analysis dalam analisis lingkungan
2. Bagaimana strategi implementasi ERP
internal dan eksternal. Identifikasi faktor ini
PT Pos Indonesia?
didukung dengan landasan teori dan
TUJUAN DAN MANFAAT
penelitian-penelitian ilmiah yang sudah ada.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah
Penentuan Sampel
mengidentifikasi dan menganalisis faktor-
Sampel dari penelitian ini ditentukan
faktor menjadi pendorong penerapan ERP
secara purposive sampling, yaitu case study
PT Pos Indonesia dan juga
pada PT Pos Indonesia yang menggunakan
mengedentifikasi strategi implementasi
mulai mengembangkan aplikasi ERP.
yang telah dilakukan, kaitannya dengan
Menjadi menarik adalah bahwa PT Pos
allign dengan bisnis perposan.
Indonesia sebagai BUMN yang mengelola
RUANG LINGKUP PENELITIAN bisnis perposan di Indonesia yang berada

Penelitian ini mencoba mengidentifikasi pada masa awal iklim bisnis yang lebih

dan menganalisis faktor-faktor yang kompetitif.

4
ERP desain awal pengembangannya adalah
peruntukan bagi perusahaan manufaktur
167
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

Pengumpulan Data Kemudian aplikasi ERP untuk fungsi


SDM meliputi modul rekruitmen,
Data primer dikumpulkan melalui
penggajian, manajemen personil,
wawancara dan observasi. Wawancara
pengembangan karyawan dan manajemen
mendalam dilakukan dengan narasumber
kompensasi serta lainnya. Sedangkan di
Direktur TI & Finance PT Posindo dan juga
bidang pemasaran meliputi manajemen
dengan Unit Pengembangan Aplikasi PT
relasi pelanggan, pemasukkan order dan
Posindo. Sedangkan data sekunder sebagai
pemrosesan order dan seterusnya.
bahan/referensi tambahan atau studi
Kemudian untuk ERP dibidang logistik
literatur, seperti: regulasi, kebijakan,
biasanya berupa perencanaan produksi,
laporan keuangan, penelitian sebelumnya,
menejemen material dan manajemen
dokumentasi berupa laporan kegiatan dan
pabrik.
lainnya.
Modul ERP dirancang mengikuti proses
bisnis dari hulu hingga hilir dan terintegrasi
LANDASAN TEORI lewat basis data yang umum. Sebagai

Enterprise Resources Planning (ERP) misalnya, jika terjadi transaksi order

Enterprise Resources Planning (ERP), penjualan di suatu tempat, maka hasil dari

merupakan suatu perangkat lunak software transaksi ini akan langsung berakibat di

dengan aplikasi yang terintegrasi dengan basis data untuk modul yang lainnya,

baik dan digunakan secara luas dalam misalnya modul akuntansi, logistik,

organisasi bisnis. Aplikasi-aplikasi yang pengiriman dan lainnya. Modul-modul ERP

terintegrasi tersebut biasanya digolongkan dirancang sesuai dengan proses bisnis yang
berdasarkan fungsi-fungsi operasional mengikuti proses rantai nilai (value chain)

dalam bisnis, yaitu: akuntansi, keuangan, atau rantai penyediaan (supply chain) yaitu

sumber daya manusia, pemasaran, logistik aktivitas mulai dari logistik bahan mentah,

dan lainnya. Aplikasi yang menyangkut produksi, logistik bahan jadi, penjualan dan

fungsi akuntansi berisi modul buku besar, pemasaran dan sebagainya.

piutang dagang, hutang dagang, aktiva Pada saat ini ada beberapa penjual jasa

tetap, manajemen kas dan akuntansi. outsourcing lengkap dengan ERP-nya

Sedangkan fungsi keuangan berupa modul antara lain Oracle, SAP (Systemabalyse

analisis portofolio, analisis resiko, analisis und Programmentwicklung), Baan, J.D.

kredit, manajemen aktiva, sewa guna dan Edwards, IFS (Industrial and Financial

lainnya. System), Peoplesoft dan lain-lain. Untuk

168
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

saat ini Oracle dan SAP adalah yang paling hanya hubungan bisnis berjangka
banyak dipakai di dunia. Outsourcing dan pendek.
ERP-nya cukup fleksibel dalam masalah 2. Prefferred Supplier (Pemasok terpilih),
pengelolaannya. Ada 4 (empat) alternatif sama seperti buy-in, namun hubungan
pengelolaan outsourcing ini : bisnis antara perusahaan dan outsourcer
berjangka panjang.
1. Buy-In (Beli ERP dikelola internal), 3. Contract-Out (kontrak penuh), yaitu
yaitu outsourcer menyediakan outsourcer menyediakan sumber-
sumberdaya STI seperti pemogram sumber daya STI semacam pemogram
komputer namun untuk pengelolaan komputer, mengelola kegiatan-kegiatan
kegiatan-kegiatan STI masih dikerjakan STI dan bertanggung jawab
di departemen IT secara internal. menyediakan hasilnya.
Departemen IT internal ini 4. Prefferred Contractor (Kontraktor
bertanggungjawab menyediakan terpilih), yaitu perusahaan dan
hasilnya. Hubungan kerjasama antara outsourcer membangun kerjasama
perusahaan dengan outsourcer biasanya jangka panjang.

KERANGKA ANALISIS

DRIVING FORCES ERP POSINDO

Tahap Inisiasi
- Faktor Internal

- Faktor Eksternal
Strategi implementasi

Gambar 1. Kerangka Analisis Penelitian

Faktor- faktor yang mendorong Analysis, Analisis Five Forces , Value


implementasi ERP PT Posindo dapat Chain dan Analisis Value Created (VC).
dikategorikan menjadi dua bagian baik dari Sebagai organisasi bisnis, penerapan ERP
lingkungan internal maupun eksternal. PT Posindo memerlukan langkah-langkah
Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang perlu dipertimbangan dengan
tersebut, peneliti mencoba menggunakan memperhatikan berbagai hal. ERP dalam
beberapa alat analisis seperti: PEST tahap inisiasi ini juga membutuhkan
(Political, Economy, Social & Technology) tahapan implementasi yang terencana dan

169
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

terukur dengan baik. Oleh karena itu terjadi dalam organisasi menjadi dua
dibutuhkan juga strategi implementasi (pre- kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan
implementasi) ERP di PT Posindo yang aktivitas pendukung. Mengacu pada
bisa jadi menjadi kekhususan sendiri sesuai dokumen organisasi yang menyebutkan
dengan kondisi dan kepenetingan internal tugas dan fungsi setiap unit kerja
perusahaan berdasarkan pengamatan yang dilakukan
terhadap proses kerja yang terjadi di
Teknik- Teknik Analisis masing-masing unit kerja, secara diagram
A. Analisis Value Chain value chain dapat terlihat seperti gambar
dibawah ini.
Analisa Value Chain dilakukan untuk
memetakan seluruh proses kerja yang

Gambar 2. Analisis Value Chain (Ward & Peppard, 2004)

B. Analisis Five Forces sisi supply chain (supplier dan pelanggan)


serta pasar (pemain baru dan substitusi).
Five Forces Model adalah strategi
Keempat dari kekuatan ini memberikan
yang dikembangkan oleh Michael E.
kontribusi terhadap competitive rivalry
Porter dari Harvard Business School pada
atau tingkat persaingan dalam industri.
tahun 1979. Model ini menggambarkan
lima kekuatan mengenai tingkat
persaingan dari suatu industri, baik itu dari

170
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

Selain itu dengan Model Analisis Five


Forces kita dapat memetakan analisis
lingkungan mikro yang nantinya dapat
menghasilkan peluang dan ancaman apa
saja di dalam industri pendidikan. Model
analisis Five Forces dapat digambarkan
sebagai berikut

Gambar 4. Faktor-Faktor dalam Value Created


(VC)

Untuk mengetahui efisiensi sebuah


Gambar 3. Five Forces Model produk / layanan, maka dapat dilakukan
threshold sehinga VC = 0. Gambar
Analisis Value Created (VC)
dibawah ini menunjukkan diagram dengan
Miclăuş dkk (2008) telah garis VC=0 sebagai threshold. rp adalah
mengukur kinerja mikroekonomi sebagai PBIT rate yang diukur dari PBIT dibagi
indikator efisiensi enterprise dalam sebuah Total Revenue (TR), sedang anv adalah
konsep Value Created (VC) atau Value NAC dibagi TR
Added (VA). Indikator VC diukur dengan
formula VC = PBIT – NAC, dimana PBIT
(Profit Before Interest & Tax) sedangkan
NAC (Net Asset Cost).

Secara konseptual gambar di


bawah ini menunjukkan indikator- Gambar 5. Grafik Value Creation
indikator yang diukur dalam formula VC.

171
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ke berbagai produk substitusi. Jasa pos


Analisis Lingkungan Internal Dan yang bercirikan pengantaran surat
Eksternal tersubsitusi secara sempurna oleh layanan
A. PEST Anaysis e-mail dan SMS. Begitupun juga bisnis
Situasi globalisasi, perdagangan bebas logistik yang semakin maju dengan
dan perkembangan teknologi informasi dan didukung teknologi informasi dan
komunikasi serta pergeseran pola hidup komunikasi. Hal inilah yang menjadikan PT
masyarakat menjadikan iklim persaingan di Posindo tertinggal jauh dalam bisnis
sektor pos tidak lagi hanya sekedar head to pengirimannya.
head di bidang yang sama, tetapi merambah

Gambar 6. Kinerja Keuangan PT Posindo tahun 2003 s/d 2012


Sumber : Laporan keuangan PT Pos Indonesia tahun 2012

Kondisi tersebut merupakan salah dan berkembang dengan mengembangkan


satu reasoning dari perlunya regulasi yang berbagai layanan.
mendorong pertumbuhan sektor pos melalui Sebagai sebuah organisasi BUMN
peningkatan iklim persaingan yang lebih rentang bisnis dan strategi pengembangan
kompetitif. Sejak berlakunya UU No 38 masih kental dengan berbagai regulasi dan
Tahun 2009, PT Posindo sebagai sebuah kebijakan pemerintah. Perubahan mendasar
corporate yang berusaha untuk tetap eksis dari bisnis perposan adalah sejak berlakuny
UU no 38 tahun 2009, dimana hak

172
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

monopoli PT Pos Indonesia dicabut dan satu penggerak program Sislognas. PT


digantikan dengan iklim persaingan yang Posindo dengan jaringan fisik yang kuat
lebih sehat. Penyelenggara pos sekarang mampu melakukan penetrasi ke daerah-
tidak hanya dari BUMN, tetapi swasta dan daerah rural diseluruh Indonesia. Dengan
bahka koperasi dapat menyelenggarakan konsep integrasi menyeluruh dalam
bisnis perposan. Disamping itu melalui UU program logistik rural, PT Posindo
No.38 Tahun 2009, kerjasama antar diharapkan mampu mendorong peningkatan
penyelenggara pos dan badan usaha yang daya saing masyarakat daerah baik
bergerak di luar bidang penyelenggaraan ditingkat pasar regional, nasional maupun
pos telah diakui dalam konteks tujuan global.
penyelenggaraan pos. Dengan resources Dalam kerangka mengembangkan
kantor cabang yang tersebar luas, PT usahanya, PT Posindo membutuhkan aliran
Posindo harus lebih jeli menangkap peluang capital yang tidak sedikit. Upaya go public
dan mengembangkan bisnisnya. PT Posindo mulai direncanakan pada tahun
Disamping UU perposan, regulasi 2012 dengan target tercapai pada tahun
lainnya yang berhubungan dengan PT 2013. Namun upaya tersebut masih belum
Posindo adalah regulasi/kebijakan tentang terpenuhi karena adanya tuntungan
BUMN. Disamping sebagai tangan kanan peningkatan tata kelola perusahaan agar
pemerintah dalam hal pemenuhan layanan lebih baik dan memenuhi standar
pos universal, PT Posindo juga dituntut internasional. Sekalipun dalam assesment
untuk menerapkan tata kelola yang baik GCG yang telah dilakukan oleh BPKP
(Good Corporate Governance/GCG) menunjukkan skor 78,06 (cukup baik),
sebagaimana dimandatkan dalam namun belum cukup untuk mendorong
permenneg BUMN No Per – 01/Mbu/2011. kesuksesan IPO (Initial Public Offering).
Tujuan akhir dari penerapan GCG ini
adalah terbentuknya budaya perusahaan B. Analisis Five Forces
yang kuat dan tangguh dengan tata kelola Perkembangan teknologi informasi dan
yang baik sehingga mampu menciptakan komunikasi menjadikan semakin tidak ada
value baik bagi shareholder maupun batas ruang dan waktu (boundaryless).
stakeholder perusahaan. Perubahan tersebut yang mendorong
Bergulirnya Perpres No 26 tahun 2012 berkembangnya cara dan budaya orang
tentang Sistem Logistik Nasional juga
dalam berkomunikasi. Jasa perposan yang
memposisikan pos indonesia sebagai salah
meliputi layanan komunikasi , layanan
173
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

paket, logistik dan jasa transaksi keuangan 5, diantara pelaku bisnis perposan. Regulasi
mengalami transformasi yang cukup juga menjadikan pelaku bisnis luar negeri
signifikan. Signifikansi ini dipengaruhi oleh untuk masuk ke pasar domestik di
perkembangan media komunikasi semakin Indonesia. Data tahun 2011 tercatat bahwa
beragam, baik melalui handphone maupun penyelenggara pos dari Badan Usaha Milik
media digital lainnya. Hal inilah yang Swasta (BUMS) mencapai jumlah 735
menjadikan kebutuhan masyarakat terhadap penyelenggara pos dengan status izin pusat
layanan pos juga berubah. Misalnya adalah di seluruh provinsi di Indonesia7.
perubahan pola komunikasi surat dalam Peta persaingan bisnis pos tidak lagi
masyarakat. Hal ini dilihat dari jumlah hanya head to head dibidang bisnis yang
produksi surat kilat khusus pada tahun 2010 sama, akan tetapi semakin luas dan
lebih besar sebesar 57,7% dibandingkan kompetitif. Di bidang pengiriman surat dan
surat biasa. Pangsa pasar untuk produk paket, pelaku bisnisnya mencapai 3400
paket pos juga berubah. Produksi paket perusahaan dan PT Posindo tertinggal dari
kilat biasa yang semula sangat dominan dan TIKI sebagai pemegang pangsa pasar
sampai 2007 pangsa produksinya mencapai paling besar. Di bidang layanan jasa
97,4%, menurun hingga tinggal 24,8% pada keuangan, keberadaan ATM di berbagai
2009. Sebaliknya untuk paket kilat khusus wilayah dengan layanan keuangan yang
pangsa produksinya meningkat tajam dari kurang lebih hampir sama dengan
2,6% pada 2007 menjadi 75,2% pada layanan keuangan PT Posindo
20096. menjadi tantangan tersendiri. Belum lagi
Selain perkembangan teknologi, dibidang logistik dan bidang lainnya
lingkungan eksternal untuk bisnis perposan dengan pelaku bisnis yang semakin
juga ikut memberikan warna dalam beragam. Gambar 7. menunjukkan peta
kompetisi pasar bisnis perposan di persaingan usaha perposan di Indonesia.
Indonesia. Sejak dikeluarkannya UU No. 38
Tahun 2009, bisnis perposan kini menjadi
bisnis yang terbuka untuk pelaku bisnis
baik itu BUMN maupun perusahaan swasta.
Regulasi mendorong terciptanya iklim
persaingan yang meningkat dan sehat

5
UU No 38 Tahun 2009 Tentang Pos 7
Analisis Data Operasi, Ditjen Pengendalian Pos
6
Statistik Postel Semester II Tahun 2010 dan Informatika, Tahun 2011
174
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

ELECTRONIC COMMUNICATION

FINANCIAL SERVICE
LAINNYA

KARGO/LOGISTIK

Gambar 7. Peta Kompetisi Bisnis Perposan

C. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) 1. Integrated Point of Services (IPOS) : SI


yang mendukung bisnis mail&logistik,
Analisis rantai nilai sangat penting
sekaligus backbone SI Pos secara
untuk melihat gambaran bisnis model
keseluruhan, mulai dari collecting,
sebuah perusahaan. Secara garis besar,
processing, transporting dan delivery
fungsi bisnis utama PT Posindo meliputi
(CPTD)
bisnis surat & paket, bisnis logistik dan
2. System Online Payment Point (SOPP)
bisnis layanan keuangan. Ketiga bisnis
Pos/ PosPay: Aplikas yang mendukung
utama tersebut didukung oleh beberapa
bisnis keuangan, yang memiliki ruang
layanan, seperti keuangan dan akuntansi,
lingkup end-to-end, mulai dari loket
HR&Aset, sales & marketing, procurement
hingga partner (biller)
dan administrasi lainnya, termasuk non core
3. Remittance Service (RS) Pos/ Wesel
bisnis seperti: retail, e-commerce dan
Pos: aplikasi layanan kiriman uang
properti. commerce dan properti.
dalam dan luar negeri (kerjasama mitra
Pada gambar rantai di bawah ini, nilai western union)
menunjukkan bahwa sistem informasi di PT 4. GOL (Giropos Online): Sistem
Posindo masih cenderung membentuk pendukung operasi giropos
pulau-pulau sistem informasi. Dari berbagai 5. Datawarehouse (DWH): penyimpanan
sistem informasi di PT Posindo, berikut data secara keseluruhan
adalah sistem/aplikasi yang menjadi kunci
pengembangan SI/TI PT Posindo :
175
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

6. ITEMS (Integrated Treasury monitoring manajemen keuangan UPT.


Management System): sistem

Sales & Marketing Collecting Processing Transporting Delivery Post sales Services
Parcel
Mail &

Direct Mail IPOS

Post Call
161
Logistic

Freight Management Warehouse


Freight / Truck Management System
System Management System

Finance & Accounting HR & Asset Mgmt Procurement Information ESS & Productivity Non Core
Management Tools Business
SIMAKPOS
SIM SDM E-procurement E-office
SIMPOS
SIM Retail
Support

Doc Mgmt

ITEMS TIA E-learning Plazapos.com


Data warehouse
Problem Mgmt Security Moduls
SIM Bisnis Properti
ERP System SSO/ Acces Mgmt
SIM Asset Help Desk EIS BI KM
(SAP) Identity Manager

Sales & Marketing Collecting Reconciliation Settlement Post sales Services


Financial Service

Sistem Layanan Keuangan Terpadu (SLKT)


SOPP POS Post Call
RS POS , Western Union SDP
161

GOL Fund Distribution

Gambar 8. Rantai Nilai dan Sistem Informasi pada PT Posindo


Sumber: PT Pos Indonesia, 2012

Sedangkan beberapa sistem informasi 3. Aplikasi pendukung bisnis logistik:


masih dalam pengembangan, yaitu: warehouse, fleet/transportation dan
freight-forward management system.
1. Sistem Layanan Keuangan Terpadu
(SLKT) yang merupakan prototipe Disamping itu terdapat juga aplikasi-
aplikasi berbasis SAP FICA (Financial aplikasi yang masih dalam tahap
– Contract Account) juga merupakan perencanaan, yaitu: ERP system (SAP),
back end aplikasi pendukung bisnis SIM Asset, Knowledge Management, E-
keuangan (semacam Core Banking Learning, SSO/Acces Management dan
System), yang didesain sebagai SIM Bisnis Properti. Khusus ERP System
prototipe jasa keuangan terpadu (SAP) sudah direncanakan sejak tahun
2. SIMAKPOS : aplikasi akuntansi, untuk 2012.
mengkonsolidasikan laporan akuntansi Dilihat dari alur hubungan antara
di UPT, wilayah/regional dan kantor aplikasi layanan semua bermuara ke
pusat.. SIMAKPOS sebagai sistem manajemen dan

176
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

pelaporan keuangan perusahaan. Integrasi mengukur kinerja mikroekonomi sebagai


sistem dan layanan keuangan dan akuntansi indikator efisiensi enterprise dalam sebuah
terus dikembangkan. Pada tahun 2013, konsep Value Creation. Hasil tabulasi VC
SIMAKPOS telah dikembangkan dengan PT Posindo untuk kinerja per segmen
Sistem Pelaporan Keuangan (SPK) sebagai produk pada tahun 2012 dapat dilihat pada
penyempurnaan SIMAKPOS dari bersifat Tabel 1. Beberapa segmen produk
batch menjadi real time. Upaya ini menunjukkan nila VC negatif, artinya
dilakukan dalam rangka mempersiapkan terjadi ketidak efisienan aset yang telah
(tahapan pre-implementation) dari ERP diinvestasikan untuk segmen produk
FICO. Namun demikian perlu diperhatikan tersebut. Pendapatan dari segmen Surat
bahwa masih terdapat sekitar 11% KPC LPU, Surat LPK dan Bisnis Retail masih
yang belum terhubung dengan jaringan belum bisa memberikan nilai tambah bagi
intranet, sehingga mekanisme pelaporan perusahaan. Secara grafik menunjukkan
dari unit layanan bisnis masih belum ketiga segmen produk tersebut berada
efisien, karena masih ada yang berupa file dibawah garis threshold, yang memang
laporan berformat excel. berarti masih terjadi ketidakefisienan dalam
pengelolaan aset dan investasi di ketiga
segmen produk tersebut. Nilai capaian
D. Analisis Value Creation persentase PBIT (Profit Before Interest)

Kinerja keuangan PT Posindo mulai terhadap Pendapatan dari semua produk PT

mengalami pertumbuhan pada tahun 2009 Posindo pada tahun 2012 masih dibawah

sampai dengan sekarang. Profit margin 50%, paling tinggi hanya 46% untuk

pada tahun 2012 mencapai 5,33%. Namun produk Jasa Keuangan. Hal ini

demikian, nilai financial tersebut belum menunjukkan bahwa untuk mencapai

tentu mendatangkan nilai tambah bagi capaian profitabilitas jasa perposan masih

perusahaan. Miclăuş dkk (2008) telah dibutuhkan biaya/cost yang cukup tinggi.

Tabel 1. Perhitungan Value Created (VC) PT Posindo Tahun 2012


SURAT LPU SURAT LPK PAKET LPU PAKET LPK
REVENUE 162.612.674.561 981.355.809.481 414.933.925.779 312.927.020.421
NET ASSET 92.135.860.274 512.466.613.779 85.909.523.954 81.636.785.730
PBIT -129.385.284.459 -218.606.698.896 119.292.138.458 119.403.672.269
rp -0,796 -0,223 0,287 0,382
anv 0,567 0,522 0,207 0,261

177
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

Cost of capital 10% 10% 10% 10%


NAC 9.213.586.027 51.246.661.378 8.590.952.395 8.163.678.573
VC -138.598.870.486 -269.853.360.274 110.701.186.063 111.239.993.696

JASA KEUANGAN RITEL FILATELI JASA LAINNYA


REVENUE 1.144.448.419.171 154.563.334.423 24.931.920.535 142.877.676.214
NET ASSET 3.158.334.749.982 150.681.768.216 30.333.039.001 246.890.867.531
PBIT 526.601.037.601 -168.607.902.241 11.158.964.408 44.235.879.037
rp 0,460 -1,091 0,448 0,310
anv 2,760 0,975 1,217 1,728
Cost of capital 10% 10% 10% 10%
NAC 315.833.474.998 15.068.176.822 3.033.303.900 24.689.086.753
VC 210.767.562.603 -183.676.079.063 8.125.660.508 19.546.792.284

0,60
0,26; 0,38 1,22; 0,45 2,76; 0,46
0,40 (Paket LPK) 1,73; 0,31
(Filateli) (Jasa Keu)
0,21; 0,29 (Jasa Lain)
0,20 (Paket LPU)

0,00
0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00
-0,20
0,52; -0,22
-0,40
(Surat LPK)
-0,60
0,57; -0,80
-0,80
(Surat LPU)
-1,00
0,97; -1,09
(Ritel)
-1,20

Gambar 9. Grafik Value Creation PT Posindo per Segmen Produk Tahun 2012

Dari berbagai analisis yang dilakukan 1. Iklim kompetisi yang semakin


terhadap lingkungan internal maupun meningkat yang menuntut kinerja dan
eksternal dapat disimpulkan beberapa faktor profesionalisme organisasi bisnis. PT
yang menjadi pendorong bagi PT Pos Posindo yang dulunya mengandalkan
Indonesia untuk menerapkan sistem yang resources yang ada (resources-based
terintegrasi ERP dalam layanan bisnisnya, management) , seperti: jaringan kantor
antara lain: pos yang tersebar luas harus
berkembang ke arah competency-based

178
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

management dan bahkan juga network Strategi Implementasi


company, dengan mengintegrasikan Implementasi ERP PT Posindo
seluruh cabang dalam jejaring dan juga merupakan pengintegrasian data dan
melakukan koneksi dan kerjasam informasi dari semua jenis layanan yang
dengan perusahaan-lain dalam
mengarah pada efisiensi dan penyediaan
mengembangan bisnis. real time data bagi semua stakeholder.
2. Tuntutan pelaksanaan tata kelola yang Dalam domain strategik, implementasi ERP
baik (Good Corporate Governance) merupakan landasarn sistem yang
dalam konteks sebagai BUMN mensupport unit strategis perusahaan.
3. Upaya IPO (Initial Public Offering) Gambar berikut menunjukkan implementasi
mendorong penerapan tata kelola bisnis ERP adalah pijakan awal proses
dengan standar yang berlaku best transformasi bisnis PT Posindo yang
practice dan dapat diterima secara didasarkan tujuan efisiensi dan efektivitas
internasional. pengelolaan internal bisnisnya. Disamping
4. Kebutuhan terhadap informasi yang itu, PT Posindo mendirikan unit bisnis
bersifat real time. dibidang logistik dan layanan internet
5. Kebutuhan terhadap peningkatan dalam rangka menangkap peluang pasar
efisiensi dan kinerja aset produk agar melalui PT Logistik Indonesia untuk
dapat lebih meningkatkan nilai tambah menggarap bisnis logistik, jasa internet
bagi perusahaan. melalai anak perusahaan, PT Bhakti
Wasantara Net (BWN) dan juga menggarap
pasar ritel dan e-commerce melalui
plazapos.com.

High Reengineering Business Transformation


POSINDO
POSINDO GOAL
Process
IT Impact on Core

Redesign, share
Capabilities

services (SOA-
ESB) PT LOGISTIK
POSINDO INDONESIA, PT
BWN, dll
COST CUTTING
Low High
Low (ERP)
IT Impact on Core Strategy

Gambar 10. Transformasi Bisnis PT Pos Indonesia (Hasil Analisis Peneliti dengan mereferensi IBM Model
dalam Applegate, Lynda M, dkk (2009))
Incremental 179
Improvement Emerging Opportunity
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

Setelah memahami peta arah transformasi baru kemudian modul lainnya, seperti:
bisnis tersebut, maka bagaimana modul material management, sales &
implementasi ERP di PT Posindo. distribution dan human resources.
Disamping aspek keuangan menjadi
1. Implementasi ERP dilakukan secara
barometer penting dalam kinerja
bertahap
perusahaan dan didorong oleh kebutuhan
Dalam rencana rencana kegiatan tahun
informasi real-time dan berstandar
2012 – 2016, implementasi ERP telah
internasional, ternyata implementasi ERP
menjadi agenda PT Posindo. Dalam
dengan mengedepankan modul keuangan
mengimplementasikan konsep ERP, PT Pos
telah menjadi tren implementasi ERP di
indonesia telah memilih menggunakan
organisasi-organisasi publik8.
sistem aplikasi SAP (System Application
and Product in Data Processing). Namun demikian, PT Posindo juga
Penerapannya juga dilakukan secara melakukan pengembangan aplikasi berbasis
bertahap. Terlihat dalam gambar 11 bahwa layanan dari core bisnisnya seiring dengan
ERP direncanakan dengan menggunakan penyiapan sistem ERP (in-house
modul keuangan (FICO) terlebih dahulu, development).

8
Maria Céu Gaspar Alves dan Sergio Ivo Amaral
Matos (2011) An Investigation into the Use of ERP
Systems in the Public Sector, Journal of ERP Studies,
Vol. 2011 (2011), Article ID 950191, 5 pages,
http://www.ibimapublishing.com/journals/JERPS/je
rps.html
180
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

Gambar 11. Tahapan Implementasi Modul ERP PT Posindo (Sumber: PT Pos Indonesia)

Implementasi modul FICO menjadi untuk bisnis mail dan logistik dan juga
prioritas awal penerapan ERP di PT SLKT sebagai integrasi layanan bisnis di
Posindo disebabkan oleh pentingnya bidang keuangan. Disamping itu juga
penguatan tata kelola keuangan yang efisien dilakukan pengembangan secara in-house
dan efektif dalam menunjang akuntabilitas aplikasi-aplikasi akuntasi dan keuangan,
PT Posindo sebagai sebuah Badan Usaha yaitu dari SIMAKPOS menjadi SPK yang
Milik Negara. Praktek manual entry dalam bersifat lebih real time.
proses pelaporan keuangan yang
2. Melakukan langkah - langkah
disebabkan oleh keterbatasan jaringan
penyiapan existing sistem
internet di 11% KPC, menjadi sebuah
Beberapa langkah yang dilakukan
dorongan tersendiri agar efisiensi,
adalah
akuntabilitas dan efektifitas keuangan dapat
a. Penyiapan Sistem Informasi
lebih ditingkatkan melalui pengembangan
Akuntansi dan Financial Control
ERP di modul keuangan. ERP SAP FICO
SIMAKPOS sebagai aplikasi
kemudian menjadi pilihan investasi karena
informasi akuntansi dan keuangan
memang sudah menjadi best practice dalam
merupakan existing sistem yang
penerapan tata kelola keuangan dan diakui
perlu dikembangkan ke arah ERP.
secara internasional.
Berawal dengan melalui sistem
Kemudian kalau dilihat dalam rantai nilai kompilator aplikasi yang
(value chain) pada gambar 8, maka menghubungkan pusat dengan UPT
penerapan ERP modul SAP FICO dan kantor cabang telah dirubah ke
dilakukan secara bertahap dengan modul SIMAK online dalam bentuk
memperhatikan kesiapan aplikasi pada front Sistem Pelaporan Keuangan (SPK).
layer, seperti: IPOS sebagai basis aplikasi

181
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

Aplikasi ini yang nantinya akan reporting, airway bill monitoring,


diganti dengan SAP FICO. Operational Control System (OCS).
b. Pengembangan aplikasi dalam core c. Pengembangan sistem SLKT
business berbasiskan layanan. sebagai basis aplikasi dalam layanan
Sistem IPOS dikembangkan sebagai keuangan yaitu dengan cara
basis layanan surat dan logistik menggabungkan seluruh fungsi ke
yaitu dengan cara mengubah dalam satu interface loket tunggal
platform aplikasi transaksional (sekaligus diintegrasikan dengan
menjadi berbasis web serta aplikasi IPOS), dan
didukung oleh sistem pengendalian mengembangkan back-end yang
lainnya, seperti: web monitoring, terintegrasi ke dalam SAP FICAX.

Gambar 12. Tahapan Persiapan Sistem Akuntansi dan Keuangan PT Posindo


Sumber: PT Pos Indonesia
3. Peningkatan infrastruktur TI teknologi informasi dan komunikasi di
Infrastruktur jaringan intranet PT PT Posindo.
Posindo telah menjangkau 89% Kantor
KESIMPULAN DAN SARAN
Pos Cabang, akan tetapi 99 %nya
Kesimpulan
terkonsentrasi di pulau jawa. Disamping
Dari hasil analisis penelitian, dapat
itu kendala lainnya adalah perlunya
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
penyesuaian beberapa sistem operasi
1. Faktor-faktor yang mendorong
dan platform. Rencana alokasi dana
implementasi ERP di PT Posindo, yaitu;
untuk peremajaan, penyesuian dan
a. Iklim kompetisi yang semakin
pengembangan infrastruktur dari tahun
kompetitif.
2012 s/d 2016 mencapai 53,87% dari
total pembiayaan pengembangan
182
Implementasi Sistem ERP... (Anton Susanto)

b. Tuntutan pelaksanaan tata kelola DAFTAR PUSTAKA


Alves, M. C. G. & Matos, S. I. A. (2011).
yang baik (Good Corporate
An Investigation into the Use of ERP
Governance) Systems in the Public Sector. Journal
of ERP Studies, Vol. 2011 (2011),
c. Dorongan penerapan standar
Article ID 950191, 5 pages. Diakses
internasional dalam upaya IPO dari
http://www.ibimapublishing.com/jour
(Initial Public Offering).
nals/JERPS/jerps.html
d. Kebutuhan terhadap informasi yang Applegate, L. M. Dkk. (2009). Corporate
Information Strategy and
bersifat real time.
Management, text and cases, Mc
e. Kebutuhan terhadap peningkatan Graw-Hill International edition.
Amerika.
efisiensi dan kinerja aset produk
Dantes & Hasibuan. (2011). The Impact of
agar dapat lebih meningkatkan nilai Enterprise Resource Planning (ERP)
System Implementation on
tambah bagi perusahaan.
Organization: Case Study ERP
2. Strategi implementasi ERP di PT Implementation in Indonesia, IBIMA
Business Review. Diakses dari
Posindo
http://www.ibimapublishing.com/jour
a. Incremental process, dengan nals/IBIMABR/ibimabr.html. Vol.
2011 (2011).
memperhatikan existing sistem
Dirjen Postel. (2010). Statistik Postel
b. Penyiapan infrastruktur Semester II. Jakarta.
Ditjen Pengendalian Pos dan Informatika.
c. Penyiapan tata kelola internal yang
(2011). Analisis Data Operasi.
baik Jakarta.
Keputusan Direksi PT Pos Indonesia No.
Saran
KD.48/DIRUT/0611 tanggal 13 Juni
Berikut saran terhadap penelitian-penelitian 2011.
Miclăuş, I. M., Bologa, A. & Doroş, I.
berikutnya:
(2008). Value created, expression and
1. Penelitian berikutnya dapat lebih analyze indicator of an enterprise
efficiency. Communications of the
berfokus pada manajemen proyek dan
IBIMA Volume 1, 2008.
tata kelola internal
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
2. Diperlukan juga sebuah studi kelayakan
Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan
untuk melihat efek benefit dan resiko tata Kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) pada
investasi ERP
BUMN.
Pos Indonesia, PT. (2012). Laporan
Keuangan. Bandung.
UU No 38 Tahun 2009 Tentang Pos.

183

Anda mungkin juga menyukai