Anda di halaman 1dari 85

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

PT. LG ELECTRONICS INDONESIA

DALAM RANGKA MENINGKATKAN BRAND IMAGE

PRODUK PONSEL LG KT610

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh


Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi

Oleh :
Agung Salam Dwiyanto
NIM : 44305120038

Fakultas Ilmu Komunikasi


Program Studi Komunikasi Pemasaran dan Periklanan
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2009
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Agung Salam Dwiyanto


NIM : 44305120038
Fakultas : Ilmu Komunikasi
Program Studi : Komunikasi Pemasaran dan Periklanan
Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Pemasaran PT. LG Electronics
Indonesia Dalam Rengka Meningkatkan Brand
Awareness Produk Ponsel LG KT610

Mengetahui
Pembimbing I

(Dra. Nurprapti WW, M.Si.)


Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana

TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI

Nama : Agung Salam Dwiyanto


NIM : 44305120038
Fakultas : Ilmu Komunikasi
Program Studi : Komunikasi Pemasaran dan Periklanan
Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Pemasaran PT. LG Electronics
Indonesia Dalam Rengka Meningkatkan Brand
Awareness Produk Ponsel LG KT610

Jakarta. 15 Agustus 2009

1. Ketua Sidang
Nama : Ponco Budi Sulistyo, M. Comm (....................................)

2. Penguji Ahli
Nama : S.M. Niken S.Sos.M.Si (....................................)

3. Pembimbing I
Nama : Dra. Nurprapti WW, M.Si
(....................................)
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana

LEMBAR PENGESAHAN REVISI SKRIPSI

Nama : Agung Salam Dwiyanto


NIM : 44305120038
Fakultas : Ilmu Komunikasi
Program Studi : Komunikasi Pemasaran dan Periklanan
Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Pemasaran PT. LG Electronics
Indonesia Dalam Rengka Meningkatkan Brand
Awareness Produk Ponsel LG KT610

Jakarta. 22 Agustus 2009


Disetujui dan diterima oleh :

Pembimbing I

(Dra. Nurprapti WW, M.Si.)

Mengetahui
Dekan Fikom Ketua Bidang Studi

(Dra.Diah Wardhani, M.Si) (Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)


Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana
Jurusan Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

ABSTRAKSI
Agung Salam Dwiyanto
44305120038
Strategi Komunikasi Pemasaran PT. LG Electronics Indonesia Dalam Rangka
Meningkatkan Brand Awareness Produk Ponsel LG KT610

Melalui strategi komunikasi pemasaran yang tepat, perusahaan berkomunikasi


dengan konsumen sasaran dalam menyampaikan informasi mengenai produk yang
dipasarkan. LG sebagai salah satu produsen ponsel terbesar ke 3 didunia yang telah
banyak memasarkan berbagai tipe ponsel di Indonesia yang salah satunya adalah ponsel
smartphone LG KT610, berupaya membuat konsep strategi komunikasi pemasaran yang
tepat dan efektif dalam memasarkan ponsel LG KT610 agar sukses dipasar dan mampu
menghadapi persaingan yang semakin kompetitif sehingga bisa meningkatkan brand
awareness.
Kerangka pemikiran pada penelitian ini menggunakan konsep dari Philip Kottler
yang menggambarkan mengenai rangkaian keputusan-keputusan suatu strategi
komunikasi pemasaran secara jelas mengenai kegiatan komunikasi pemasaran melalui
suatu rangkaian strategi. Hal ini membantu penulis dalam memperoleh gambaran yang
jelas mengenai strategi komunikasi pemasaran PT. LG Electronics Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tipe kualitatif
yang bersifat deskriptif pada pengembangan studi kasus. Objek penelitian ini adalah
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. LG Electronics Indonesia Mobile
Communication Division di Jakarta pada Agustus 2008 sampai dengan Januari 2009.
Dari hasil analisa diketahui, dalam menetapkan strategi komunikasi pemasaran,
divisi marcomm LGEIN MC melakukannya dalam beberapa tahapan, yaitu menentukan
tujuan, melakukan analisa pasar, analisis SWOT, menetapkan STP, merancang pesan,
menentukan bentuk bauran komunikasi pemasaran yang dipilih dan disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia dan berdasarkan agenda yang telah dibuat diawal tahunnya.
Dengan diterapkannya strategi komunikasi pemasaran ini, diharapkan brand image ponsel
LG dapat meningkat dan marketshare bisa naik.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu dalam melakukan strategi komunikasi
pemsaran LGEIN MC melakukan perencanaan menggunakan strategi menarik (pull
strategy) yang mengarahkan aktivitas umumnya iklan dan promosi konsumen secara
langsung, menggunakan media ATL dan BTL, melakukan kontrol dan evaluasi secara
periodik. Namun kegiatan promosi harus lebih kreatif, unik dan terus dikembangkan agar
produk bisa memiliki daya jual yang lebih tinggi.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi rabbil‘alamiin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, karena hanya dengan bimbingan, petunjuk dan Ridho-Nya, penulis akhirnya

dapat menyelesaikan penuyusunan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran PT. LG Electronics

Indonesia Dalam Rangka Meningkatkan Brand Awareness Produk Ponsel LG KT610 ”

bersumber dari rasa ketertarikan penulis terhadap PT. LG Electronics Indonesia sebagai

salah satu produsen ponsel dunia yang belum lama memasarkan produknya di Indonesia.

Di tengah maraknya produsen ponsel yang memasarkan produknya di Indonesia dengan

berbagai tipe dan keunggulan masing, PT LGEIN menghadirkan produk ponsel

smartphone LG KT610 sebagai smartphone dengan harga terjangkau di Indonesia.

Proses penyusunan ini melibatkan banyak pihak yang telah membantu penulis

dengan segala bimbingan, motivasi serta doa yang tidak ternilai bagi kelancaran

penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih

yang setulus-tulusnya kepada :

1. Yang saya hormati Ibu Dra. Nurprapti WW, M.Si selaku dosen pembimbing yang

telah berkenan membimbing, meluangkan waktu serta ilmu yang bermanfaat demi

kelancaran pengerjaan skripsi ini.

2. Istriku tercinta Rika Sarah yang tak pernah bosan menyemangati abang dan jagoan

kecilku Wazni Ahmad Hamizan (Izan) yang selalu menghibur abi, Ibu dan Almarhum

Bapak ku tersayang yang telah menjadikan saya seperti sekarang ini, serta seluruh

keluarga besar atas dukungan moril dan doanya demi kelancaran penulisan skripsi ini.
3. Seluruh Dosen dan seluruh civitas akademika Fikom Universitas Mercu Buana.atas

segala ilmu yang telah diberikan serta segala bantuannya.

4. Rekan-rekan di team Markom LG Mobile : Kristin, Nessi, Stanly terima kasih banyak

atas referensi dan bantuan-bantuannya selama penulisan (semoga Allah membalas)

dan yang lainnya atas dukungan dan pengertiannya.

5. Teman-teman sekelas Markom angkatan VIII (D3/8/M).: Lukman, Igun, Azis Dkk,

We finnaly did it !! Sorry I’m late !! 3 tahun bersama kalian merupakan sebuah

pengalaman yang tidak bisa tergantikan, semoga kita akan terus bersahabat.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya, namun segala

bantuannya begitu berarti dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah membalas

segala kebaikan dan ketulusan kalian semua dengan pahala dan Keridhoan-Nya di

dunia dan akhirat nanti. Amin

Demikianlah, semoga muatan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

maupun bagi setiap orang yang membutuhkannya. Kesempurnaan hanya milik Allah,

apabila ada masukan yang berarti, penulis menerima dengan tangan terbuka.

Jakarta, 31 Agustus 2009

Penulis

Agung Salam.D
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................... ii
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI..................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN REVISI SKRIPSI..................................................... iv
ABSTRAKSI............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...... 6
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Komunikasi Pemasaran .............................……………………... 8
2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran...…………………………….. .. 9
2.2.1 Proses Penetapan Strategi Komunikasi Pemasaran ......... 10
2.2.2 Menentukan Bauran Komunikasi Pemasaran................... 18
2.2.3 Evaluasi dan Kontrol Strategis.......................................... 25
2.3 Brand Image................................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tipe Penelitian……………….…………………………………. 29
3.2 Metode Penelitian…………......……...………………………… 29
3.3 Metode pengumpulan data..……………………………………. 31
3.3.1 Data Primer ..................................................................... 31
3.3.2 Data Sekunder ................................................................. 31
3.4 Nara Sumber................................................................................. 31
3.5 Definisi Konsep............................................................................ 32
3.6 Metode Analisa Data .................................................................... 32
3.6.1 Pengolahan Data ............................................................... 33
3.6.2 Analisa Data ...................................................................... 33
3.7 Fokus Penelitian ........................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Latar Belakang Objek Penelitian.................................................. 34
4.1.1 Bidang Usaha......................................... ......................... 35
4.1.2 Lokasi.............................. ................................................ 35
4.1.3 Pelayanan......................................................................... 36
4.1.4 Sekilas Tentang Ponsel LG KT610.................................. 36
4.2 Hasil Penelitian……………….………………………….……... 37
4.2.1 Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran ......................... 38
4.2.2 Melakukan Analisa Pasar ................................................ 39
4.2.3 Analisa SWOT ................................................................. 40
4.2.4 Menetapkan Segmentasi, Targeting & Positioning ......... 43
4.2.5 Menentukan Jenis Strategi Komunikasi Pemasaran.......... 48
4.2.6 Merancang Pesan ............................................................. 49
4.2.7 Bentuk Kegiatan Komunikasi Pemasaran ....................... 50
4.2.8 Evaluasi & Kontrol Strategis ........................................... 60
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Strategi Komunikasi Pemasaran... 61
4.3.1 Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran ......................... 61
4.3.2 Analisa SWOT ................................................................ 62
4.3.3 Menetapkan Segmentasi, Targeting & Positioning ........ 63
4.3.4 Bentuk Kegiatan Komunikasi Pemasaran ...................... 64
4.3.5 Evaluasi & Kontrol Strategis .......................................... 69
BAB V KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 70
5.2 Saran............................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1. Matriks SWOT ( Tedjo Tripomo dan Udan, Managemen


Strategi, Bandung 2005).................................................................... 13
Gambar 2.2. Four Elements of The Promotion Mix
( Sumber : Chriss Fill, Marketing Communications, 1995)............... 20
Gambar 2.3 System of Marketing Communications ( Sumber : Chriss Fill,
Marketing Communications, 1995 Hal.18)....................................... 20
Gambar 4.4 Ponsel LG KT610.............................................................................. 37
Gambar 4.5 Segmentasi Geografis Ponsel LG KT610.......................................... 44
Gambar 4.6 Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan jenis kelamin.................... 45
Gambar 4.7 Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan profesi............................... 45
Gambar 4.8 Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan usia................................... 46
Gambar 4.9 Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan penghasilan....................... 46
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 4.1. Tabel Product Comparison LG KT610.............................................. 42


Tabel 4.2. Tabel Analisis SWOT LG KT610…................................................. 43
Tabel 4.3. Tabel Kegiatan Komunikasi Pemasaran Periklanan…...................... 58
Tabel 4.4. Tabel Analisis SWOT LG KT610…................................................. 63
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin maju saat ini

telah melahirkan suatu era baru yang dinamakan sebagai era teknologi

informasi, dimana segala macam informasi dari berbagai belahan dunia

manapun akan semakin cepat dan mudah didapat oleh masyarakat

diseluruh dunia. Masyarakat menuntut adanya suatu teknologi yang

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tadi dalam mendapatkan

informasi secara mudah dan cepat. Dengan ditemukannya teknologi

telepon seluler / handphone nampaknya telah mampu menjawab

kebutuhan dari masyarakat . Dengan semakin berkembangnya teknologi,

saat ini ponsel tak hanya berfungsi sebagai alat untuk bertelepon saja,

tetapi juga untuk mengirim pesan (SMS & MMS), sebagai hiburan,

mengambil gambar, melakukan video call, bahkan untuk mencari data dan

bertukar data melalui internet telah bisa dilakukan melalui ponsel.

Dunia telekomunikasi yang semakin berkembang khususnya di

Indonesia, nampaknya menjadi sebuah lahan bisnis yang amat

menguntungkan dan sangat menjanjikan. Kebutuhan akan teknologi

komunikasi masyarakat di Indonesia tentunya akan berbanding lurus

dengan jumlah penduduk Indonesia yang merupakan negara dengan

jumlah penduduk terbesar ke 3 didunia. Pertumbuhan dan perkembangan

sektor telekomunikasi di Indonesia melaju cukup pesat. Badan Regulasi

Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memperkirakan, jumlah pengguna


2

telepon seluler (ponsel), baik 2G dan 3G mencapai di atas 100 juta di

tahun 2011.1

Sekalipun banyak analis memprediksi badai krisis ekonomi masih

bakal berlangsung hingga tahun mendatang, bukan berarti pasar telepon

seluler alias ponsel di tanah air akan melayu. Tahun 2009, pasar ponsel

malah diperkirakan masih akan tumbuh mencapai 12 persen.

Ketua Asosiasi Importir Telepon Seluler Indonesia Eko Nilam mengatakan,

tanpa ekspansi pasar pun kebutuhan ponsel di dalam negeri paling sedikit

mencapai 22,5 juta unit pada tahun depan. Artinya, kebutuhan ini hanya

datang dari masyarakat yang perlu mengganti ponselnya karena rusak atau

kedaluwarsa, belum termasuk pengguna baru. Perhitungannya, lanjut Eko,

seperempat dari jumlah populasi hand phone saat ini yang mencapai 90

juta unit. Jika ditambah ekspansi pasar maka kebutuhan ponsel tahun

depan menjadi sekitar 32,5 juta unit. Kondisi ini terang bakal membuat

pasar ponsel masih bisa tetap mekar.2

Dunia usaha nampaknya merespon positif terhadap perkembangan

dunia telekomunikasi di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari semakin

banyaknya operator jasa telekomunikasi yang terus bermunculan, baik dari

dalam negeri maupun dari luar negeri. Selain banyaknya operator tadi,

para produsen ponsel pun tak mau ketinggalan untuk ikut mencari

keuntungan dalam lahan ini. Saat ini kita bisa lihat begitu banyak produsen

ponsel yang berlomba-lomba meluncurkan berbagai produknya kepasar

Indonesia. Mungkin saat ini sudah terdapat ratusan jenis ponsel dari

1
Anonim, 11 Juni 2008, 2011, Pengguna Ponsel Capai 100 Juta, Suara Pembaruan Online
2
Roni Ariyanto Nugroho, 17 November 2008, Meski Krisis, Pasar Ponsel Bakal Tumbuh 20
persen, www.kompas.com
3

berbagai merk yang membanjiri pasar. Begitu banyak jenis ponsel yang

ditawarkan,mulai dari kelas low end dengan harga dibawah 500 ribu

rupiah, sampai kelas high end yang harganya ada yang sampai diatas 10

juta rupiah.

Apabila kita ditanya dari sekian banyak ponsel yang ada dipasar

tadi, merk apa yang paling kita ingat? Mungkin sebagian besar dari kita

akan menjawab Nokia, Samsung, Sony Ericsson, Motorola dan LG.

Diantara merk – merk ponsel tersebut, LG adalah salah satu pemain baru

yang belum terlalu lama berkiprah dalam pasar ponsel di Indonesia. PT.

LG Electronics Indonesia pada awalnya merupakan produsen alat-alat

elektronik seperti TV, AC, Kulkas, Audio Video dan lain sebagainya.

Produsen asal negara Korea Selatan ini baru sekitar 4 tahun belakangan ini

serius menggarap pasar handphone di Indonesia, dengan didirikannya LG

Mobile Communication Division. Diperkirakan saat ini market share

ponsel LG di Indonesia baru mencapai sekitar 5% saja. Namun hal

tersebut tidak serta merta membuat LG tidak diperhitungkan dalam bisnis

ini, karena secara global handphone LG berada diurutan ke 3 produsen

ponsel terbesar didunia, dibawah Samsung dan Nokia. Secara mengejutkan,

LG menyerobot posisi ketiga penjualan ponsel GSM secara global,

melampaui Sony Ericsson dan Motorola3. Hal ini nampaknya menjadi satu

hal yang harus diperhitungkan bagi para kompetitornya, mengingat

prestasi yang telah mampu dicapai LG dalam bisnis ini.

Sampai saat ini LG telah meluncurkan puluhan type ponsel dipasar

Indonesia dengan berbagai kategori, mulai dari basic phone, multi media

3
M. Firman, Januari 2009, LG Serobot Posisi 3 Pasar Ponsel Global, 22, www.vivanews.com
4

phone, music phone, camera phone, fashion phone dan smart phone.

Dengan diluncurkannya ponsel berbagai kategori ini, diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia untuk berbagai lapisan. Selain itu

menurut Andre Tan General Manager LG Mobile Communication

Division, hal ini juga untuk meningkatkan citra LG Mobile Phone karena

selama ini LG lebih dikenal sebagai produsen elektronik rumah tangga

juga untuk membuktikan bahwa LG memiliki teknologi ponsel yang cukup

tinggi.4

Pada 20 Agustus 2008 lalu LG meluncurkan sebuah produk ponsel

kategori smart phone dengan type LG KT610. Ponsel ini merupakan

ponsel kategori smartphone kedua yang diluncurkan LG di pasar

Indonesia. Sebelumnya LG telah meluncurkan smartphone dengan type

LG KS20. Smartphone adalah ponsel yang diciptakan dengan kelebihan

dibanding ponsel biasa, yaitu memiliki kemampuan yang setara dengan

komputer. Dengan ponsel ini anda bisa melakukan berbagai aktifitas yang

biasa anda lakukan menggunakan komputer pada ponsel anda seperti

membuka dan mengedit dokumen, membuka dan mengirim email,

menjelajah internet dan lain sebagainya. Selain itu anda juga dapat

menginstal aplikasi-aplikasi tambahan pada ponsel yang berfungsi untuk

melakukan pekerjaan yang lain. Fitur – fitur yang ada pada ponsel LG

KT610 ini terbilang cukup lengkap, dan dengan desain bentuknya yang

menyerupai bentuk produk kompetitor namun dengan keunggulan ukuran

yang lebih kecil.

4
Anonim, 21 Februari 2007, LG Incar 5 Persen Pangsa Pasar Ponsel, www.kompas.com
5

Pasar ponsel kategori smartphone sendiri di Indonesia termasuk


5
kecil yaitu sekitar 10% . Hal ini dikarenakan sebagian besar para

pengguna ponsel di Indonesia umumnya bukan orang yang mengerti

teknologi dan biasa memanfaatkan teknologi. Sedangkan para pengguna

smartphone adalah orang yang mengerti teknologi dan biasa

memanfaatkan teknologi. Ponsel kategori ini biasanya dijual dengan harga

diatas 3 juta rupiah. Hampir semua kompetitor juga meluncurkan produk

kategori smartphone dengan keunggulannya masing masing kepasar.

Dengan porsi pasar yang sedikit ditambah kompetitor yang tidak sedikit

membuat persaingan dalam kategori ini menjadi sangat kompetitif.

Secara global pasar smartphone didunia pada posisi puncak

ditempati oleh Nokia dengan ponsel seri N sebesar 42.4 %, diposisi kedua

ditempati oleh Research In Motion Ltd (RIM) dengan ponsel BlackBerry

sebesar 15,9 % dan di posisi ketiga ditempati oleh Apple Inc dengan

ponsel iPhone sebesar 12,9 %.6 Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa

LG masih belum memiliki pasar yang cukup signifikan dikategori ini.

Menurut Andre Tan sumbangan seri smartphone bagi penjualan LG masih

sangat kecil. Selain pertumbuhannya belum terlihat, model ini hanya

menyumbang 4 – 5 % dari keseluruhan penjualan ponsel LG di Indonesia.

Direktur riset CCS Insight Ben Wood mengatakan permintaan

konsumen terhadap perangkat yang memiliki kemampuan lebih tinggi

akan naik, meskipun ekonomi secara umum memburuk. Tahun ini volume

pasar ponsel diperkirakan akan turun sekitar 10% akibat permintaan

5
, Anonim, 8 Januari 2009, Smartphone Kuasai 10% Pasar Ponsel, www.bisnis.com
6
Anonim, 9 Desember 2008, Smartphone Jumpai Pertumbuhan Tahunan Terendah,
www.okezone.com
6

konsumen yang melemah. Tapi segmen yang disebut smartphone

diperkirakan malah naik 10%-20% dipicu oleh munculnya model baru dari

vendor utama7. Hal ini mengakibatkan semakin kompetitifnya persaingan

diantara para produsen ponsel dalam memasarkan produknya. Untuk bisa

memenangkan persaingan tersebut maka perlu adanya suatu perencanaan

yang sistematis dalam memasarkan produk dengan cara

mengkomunikasikan keunggulan produk dalam rangka meningkatkan

brand image. Untuk itulah penulis merasa penting untuk meneliti strategi

komunikasi pemasaran PT. LG Electronics Indonesia dalam memasarkan

handphone LG KT610 dalam rangka meningkatkan brand image.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka

perumuskan masalahnya adalah sebagai berikut: Bagaimanakah Strategi

Komunikasi Pemasaran PT. LG Electronics Indonesia Dalam Rangka

Meningkatkan Brand Image Produk Ponsel LG KT610 ?

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Seperti telah diuraikan diatas maka tujuan dari dilakukannya

penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui Strategi komunikasi pemasaran yang di lakukan

oleh PT. LG Electronics Indonesia dalam rangka meningkatkan

brand image produk Ponsel LG KT610

7
Anonim, 20 Juni 2009, Pasar Smartphone Terus Bergairah, www.terbeken.com
7

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai

berikut:

1.3.2.1 Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya tentang strategi komunikasi pemasaran.

1.3.2.1 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang telah

diperoleh dibangku kuliah terutama bidang komunikasi,

khususnya mengenai strategi komunikasi pemasaran

produk ponsel.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi

perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan di dalam menerapkan strategi

komunikasi pemasaran, khususnya untuk produk baru.


8

BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan

misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade

terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran

(marketing mix) menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa "

pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah

pemasaran, keduanya tak terpisahkan".

Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua

unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah

proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu,

atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan

kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai

(pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Tentu saja, pemasaran

lebih umum pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, namun

kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika

digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua

unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya

pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada

pelanggan atau kliennya. 8

Dengan kata lain komunikasi pemasaran adalah suatu proses

pengolahan, produksi dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau

lebih saluran kepada kelompok target audience, yang dilakukan secara


8
Terence A Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid
1, Erlangga, Jakarta 2003, Hal. 4
9

berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang

efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk. Komunikasi pemasaran

bertujuan untuk menciptakan, memperkenalkan, menyerahkan segala hal

yang memiliki value dari produsen kepada konsumen.

2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran

Tull dan Kahle (1990), sebagaimana yang dikutip oleh Fandy Tjiptono

(1997), mendefinisikan strategi pemasaran sebagai berikut: Alat

fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui

pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk

melayani pasar sasaran tersebut.9

Strategi pemasaran bertindak sebagai tonggak bagi perkembangan

komunikasi pemasaran yang terencana. Hal tersebut menentukan arah

untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan mengarahkan cara kerja para

pelaku komunikasi pemasaran, yaitu para stakeholder yang bekerja

didalam organisasi (misalnya karyawan) dan semua stakeholder diluar

organisasi (misalnya biro periklanan).10

Berkaitan dengan strategi komunikasi maka tidak lepas dari;

bagaimana mengkomunikasikan pesan kepada khalayak secara efektif.

Strategi komunikasi pemasaran sendiri berhubungan dengan tiga

pertanyaan pokok, yaitu apa, mengapa dan bagaimana. Ada tiga hal yang

perlu diperhatikan di sini. Pertama pemasaran berhubungan dengan

pengumpulan informasi. Pemasar bukan hanya melulu berhubungan


9
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran. Penerbit Andi Yogyakarta, 1997, Hal 5-6
10
Ibid. Hal. 66
10

dengan produk dan marketing mix, melainkan juga dengan informasi pasar.

Kedua, pemasar harus menganalisis pasarnya dengan baik. Analisis pasar

harus selalu dihubungkan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan

produk sesuai dengan kemampuan pasar untuk menyerap. Selain kedua hal

ini tentu saja pemasar masih harus menaruh perhatian pada manajemen

kualitas.11

2.2.1 Proses Penetapan Strategi Komunikasi Pemasaran

Untuk melaksanakan komunikasi pemasaran yang efektif; menurut

Philip Kotler, komunikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:12

1. Identify the farget audiences. Mengidentifikasi Target Audiens

2. Determine the communication objectives. Pengontrolan terhadap

Objektifitas Komunikasi

3. Design the message. Membuat pesan

4. Select the communication channels. Memilih saluran komunikasi

5. Develop the total promotion budget. Membuat anggaran promosi

6. Decide on the promotion mix. Memutuskan bauran komunikasi

pemasaran

7. Measure the promotion's results. Menilai hasil kegiatan promosi

8. Manage and coordinate the total marketing communication process.

Mengatur dan mengkoordinasikan keseluruhan proses komunikasi

pemasaran.

Ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan

strategi yaitu: tipe pasar di mana produk dipasarkan, apakah perusahaan

11
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, GPU, Jakarta,
1998, Hal. 72
12
Philip Kotler, Marketing Management, Fifth Edition, Prentice Hall of India Private Limited,
1985
11

menggunakan strategi menarik (pull strategy) atau strategi mendorong

(push strategy) dalam promosi, tingkat kesiapan pembeli untuk membeli

produk, tahap produk dalam daur hidup produk dan peringkat perusahaan

dipasar.13

Dalam melaksanakan push strategy dilakukan dengan "mendorong"

produk melalui saluran distribusi. Artinya perusahaan mengarahkan

kegiatan pemasaran (biasanya berupa penjualan perseorangan dan promosi

dagang) kepada perantara agar mereka mau menerima produk dan

mempromosikannya kepada konsumen akhir. Sedangkan pull strategy

dilakukan dengan mengarahkan aktivitas pemasarannya (umumnya iklan

dan promosi konsumen) langsung kepada konsumen akhir dengan tujuan

agar mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.

Setelah memutuskan strategi komunikasi pemasaran untuk bersaing

secara keseluruhan, perusahaan harus siap untuk mulai merencanakan

rincian dari bauran pemasaran. Proses dimulai dengan menentukan tujuan

pemasaran atau usaha dan kelompok sasaran yang harus kita tuju.

Parameter-parameter kampanye promosi tersebut bersifat khusus dengan

prioritas pada industri-industri tertentu, Negara-negara tertentu dan

sebagainya. Kita mempelajari situasi yang sedang berlangsung kemudian

menentukan tujuan-tujuan komunikasi yang tepat. Akhirnya kita

memutuskan strategi dan rencana yang taktis untuk mencapainya

2.2.1.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT bertujuan untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang

sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat
13
Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable, GPU,
Jakarta, 2001, Hal. 26
12

segera diambil keputusan, berikut semua perubahannya dalam menghadapi

pesaing.

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan startegi perusahaan. 14 SWOT didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

ancaman (Threats). SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang

dan ancaman dengan faktor kekuatan dan kelemahan.15

1. Kekuatan (Strength)

Adalah situasi internal perusahaan yang berupa kompetensi/

kapabilitas / sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang dapat

digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.

2. Kelemahan (Weakness)

Adalah situasi internal perusahaan dimana kompetensi / kapabilitas/

sumber daya perusahaan sulit digunakan untuk menangani kesempatan

dan ancaman.

3. Peluang (Opportunity)

Adalah situasi eksternal perusahaan yang berpotensi menguntungkan.

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu industri yang sama

secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi

eksternal tersebut. Misal, ada segmen pasar tertentu yang belum

dimasuki pemain lain, secara umum akan menjadi peluang bagi

perusahaan manapun yang berhasil melihat pasar tersebut.

14
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2005
15
Tripomo, Tedjo., Udan. Manajemen Strategi. Bandung: Rekayasa Sains, 2005.
13

4. Ancaman (Threat)

Adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi menimbulkan

kesulitan. Perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu industri

yang sama secara umum akan merasa dirugikan atau dipersulit atau

terancam bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.

Strength (S) Weakness (W)

Menentukan faktor-faktor Menentukan faktor-faktor

kekuatan internal kelemahan internal

Opportunity (O) Strategi SO Strategi WO

Menentukan faktor-faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang

peluang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan

peluang peluang

Threats (T) Strategi ST Strategi WT

Menentukan faktor-faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang

ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan

untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman

Gambar 2.1. Matriks SWOT


( Tedjo Tripomo dan Udan, Managemen Strategi, Bandung 2005)

Penjelasan matriks diatas yaitu sebagai berikut :16

16
Ibid
14

1. Strategi SO

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Langkah pertama, tetapkan terlebih dahulu kekuatan

yang diduga paling mungkin digunakan. Perhatian utama pendekatan

ini adalah bagaimana merumuskan strategi dengan menggunakan

kekuatan yang saat ini dimiliki. Peluang yang ada dimanfaatkan, pilih

dari yang paling sesuai dengan kekuatan yang akan digunakan.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman. Langkah pertama, tetapkan

terlebih dahulu kekuatan yang diduga paling mungkin digunakan.

Pendekatan ini berusaha merumuskan strategi dengan acuan awal

kekuatan perusahaan. Berdasarkan kekuatan ini kemudian dicari

bagaimana cara pemanfaatannya untuk menghindari atau mereduksi

pengaruh ancaman eksternal.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Langkah pertama,

tetapkan terlebih dahulu kelemahan utama perusahaan yang perlu

ditangani. Pendekatan ini bertujuan untuk merumuskan strategi dengan

fokus untuk perbaikan-perbaikan internal. Mengacu pada kelemahan-

kelemahan yang berhasil diidentifikasi, perencana yang menggunakan

pendekatan ini, berusaha mempertanyakan peluang-peluang yang

kemungkinan bisa lepas karena kelemahan tersebut. Strategi ini


15

berusaha kompetensi yang sebelumnya lemah untuk dibangun agar

kesempatan-kesempatan tertentu tidak hilang.

4. Strategi WT

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Langkah pertama, tetapkan terlebih dahulu kelemahan utama

perusahaan yang perlu ditangani. Perusahaan ini berusaha merumuskan

strategi yang berawal dari perasaan bahwa ada kelemahan yang

dirasakan perusahaan. Kemudian berpikir seandainya kelemahan ini

bisa diatasi ancaman apa yang bisa dihilangkan? Pendekatan ini juga

akan memunculkan strategi bertahan yang paling efektif, karena sudah

tahu kelemahan.

2.2.1.2 Pertimbangan Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) dalam

Strategi Komunikasi Pemasaran

Dalam bukunya, Rhenald Khasali (1998) mengungkapkan:

Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus penyerahan

nilai. Philip Kotler (1997) menggabungkan proses penciptaan dan

penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang ia sebut STP,

yaitu kependekan dari Segmentasi, Targeting dan Positioning.17

A. Segmentasi

Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami

struktur pasar dengan pemetaan dan pengelompokkan konsumen yang

diidentifikasikan dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku


17
Rhenald Khasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998, Hal. 48
16

dan kebiasaan pembelian. Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang

sangat penting dalam kehidupan ini. Bukan hanya untuk kepentingan

bisnis tetapi juga untuk kegiatan nirlaba lainnya.

Segmentasi pasar dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu:

1. Segmentasi Geografis, pembagian pasar menurut daerah unit


geografisnya, misalnya wilayah Sumatera, Jawa,. Kalimantan dan
Sulawesi. Atau luas daerah, luas kota, luas wilayah cakupannya.

2. Segmentasi Demografis, pembagian pasar kedalam : kelompok-


kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis, seperti usia, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaaan, pendidikan, agama, ras,
kewarnegaraan.

3. Segmentasi Psikografis, para konsumen kita bagi kedalam kelompok


yang berbeda-beda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan atau ciri-
ciri kepribadian.

4. Segmentasi Perilaku (Behavioristic), konsumen dibagi kedalam


kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau
tanggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar
berpendapat bahwa variabel ini merupakan titik awal terbaik untuk
membuat segmen-segmen pasar.

Dengan banyaknya variabel yang ada, perusahaan dapat menggunakan


variabel yang relevan dalam segmentasi pasar. Agar segmentasi yang
dihasilkan bermanfaat, harus memiliki karakteristik:18
1. Berbeda (distinctive), memiliki karakteristik dan perilaku pembelian
yang berbeda dengan yang lain.
2. Dapat diukur ukuran (measureable), daya beli dalam segmentasi harus
dapat diukur
3. Dapat dijangkai (accesible), segmen passar dapat dijangkau.
4. Cukup besar (substantially), segmen pasar cukup besar dan
menguntungkan
5. Dapat digarap (actionable), dapat dibuat program yang efektif agar
menarik segmen pasar

B. Targeting

Setelah menentukan segmen pasar, berikutnya adalah Targeting. Pasar

sasaran (Targeting) adalah segmen yang dijadikan sebagai sasaran

18
Philip Kotler, Marketing Management Elevent Edition, Prentice Hall, Hal. 286
17

pemasaran produk. Menurut Rhenald Kasali (371), Targeting adalah

menetapkan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau

beberapa segmen pasar yang menjadi fokus dari kegiatan pemasaran yang

ada. Ada tiga strategi dalam memilih segmen pasar yaitu:

1. Pemasaran serba sama (undifferentiated marketing). Dalam strategi ini


perusahaan membuat satu bauran pemasaran untuk seluruh pasar,
dengan mengesampingkan perbedaan setiap segmen.
2. Pemasaran serbaneka (differentiated marketing). Dalam strategi ini
perusahaan membuat beberapa bauran pemasaran untuk beberapa
segmen.
3. Pemasaran terpusat (concentrated marketing). Dengan hanya
berkonsentrasi pada satu segmen perusahaan dapat mengetahui dengan
baik perilaku pembelian segmen.

Selanjutnya ada lima kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan

target market yang optimal (Rhenald Kasali, 1998), yaitu:

1. Segmen yang besar


2. Daya beli dan kesediaan membeli
3. Perbedaan dengan segmen lain
4. Ada tidaknya pesaing lain yang menguasai segmen tersebut
5. Pasar dapat dijangkau media dan sumber daya memadai

C. Positioning

Positioning menurut Rhenald Kasali adalah suatu proses atau upaya

untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa

saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau

konsumennya.19 Semakin banyak produk yang dihasilkan dengan berbagai

merek membuat konsumen memilah merek-merek yang mereka terima

didalam pikirannya. Semakin banyak pikiran mereka dibanjiri informasi

tentang suatu merek tertentu akan semakin dikenal merek tersebut.

Positioning merupakan strategi komunikasi bukan strategi produk.

19
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama
Grafiti, Jakarta, 1995, Hal. 157
18

Dalam strategi positioning ada beberapa cara yang digunakan:20

1. Penonjolan karakteristik produk


2. Penonjolan harga dan mutu
3. Penonjolan penggunaannya
4. Positioning menurut kelas produk
5. Positioning menggunakan symbol budaya
6. Positioning langsung terhadap pesaing

Positioning dilakukan saat ini karena begitu banyaknya produk dipasar,

diharapkan dapat menempatkan produk dipikiran khalayaknya dengan

tujuan akhir dilakukan pembelian terhadap produk oleh konsumennya.

Dalam membentuk positioning suatu produk ada beberapa kesalahan

yang bisa terjadi. Hal ini harus dihindari agar tidak terjebak dalam

Positioning itu sendiri. Kesalahan-kesalahan itu adalah:

1. Underpositioning
Hal ini terjadi jika positioning tidak dirasakan konsumen dan tidak
memiliki posisi yang jelas sehingga dianggap sama saja dengan produk
lain dipasar.
2. Overpositioning
Adakalanya positioning menjadi terlalu sempit sehingga dapat
mengurangi minat konsumen yang masuk kedalam segmen pasarnya .
3. Confused positioning
Terlalu banyak atribut yang digunakan dapat membuat konsumen ragu
dan bingung
4. Doubtfull positioning
Positioning yang tidak didukung dengan bukti yang kuat akan
diragukan kebenarannya. Dapat terjadi karena bauran pemasarannya
yang terapkan tidak konsisten dengan keberadaan produk

2.2.2 Menentukan Bauran Komunikasi Pemasaran

Program pemasaran efektif mencampurkan semua elemen bauran

pemasaran kedalam program terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai

sasaran pemasaran perusahaan dengan menyerahkan nilai kepada konsumen.

Empat "P" mewakili pandangan penjual mengenai peralatan pemasaran yang

20
Ibid, Hal. 162
19

tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dalam bukunya Philip Kotler

perusahaan harus memandang empat "P" dalam arti empat "C" pelanggan

yaitu:21

Empat “P” Empat “C”

Product / Produk Customer needs and wants


(Kebutuhan dan keinginan pelanggan)

Price / Harga Cost to the customer


(Biaya yang ditanggung pelanggan)

Place / Distribusi Convenience


(Kenyamanan)

Promotion / Promosi Communication


(Komunikasi)

Promosi yang merupakan elemen dari bauran pemasaran tidak sekedar

berfungsi untuk menyampaikan informasi dari produsen kepada calon

konsumen saja tapi berusaha untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku

konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Untuk dapat mencapai

semua itu dipergunakan alat, promosi yang dikenal dengan nama bauran

promosi (promotion mix) atau sering disebut Komunikasi Pemasaran

(Marketing Communication).

Didalam buku "Marketing Communications", Fill (1995) berpendapat

bahwa the promotional mix is traditionally perceived to consist of four

elements: advertising, sales promotion, public relations and personal

selling.22

21
Philip Kotler, Op.cit, Hal. 48
22
Fill, Chriss, Marketing Communications, Prentice Hall International (UK) Limited, 1995
., Hal. 43
20

Promotion Mix

Advertising Sales Promotion Public Relation Personal Selling

Gambar 2.2. Four Elements of Promotion Mix


( Sumber : Chriss Fill, Marketing Communications, 1995)

Dengan melakukan suatu perakitan keputusan-keputusan yang


berhubungan dengan perkembangan dan delivery suatu strategi komunikasi
pemasaran, Gambar 2.4 akan menjadi mungkin untuk melihat kompleksitas
dan sensivitas dari masing-masing komponen keputusan
Secara umum, bentuk-bentuk komunikasi pemasaran memiliki fungsi yang
sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan fungsi-
fungsi khususnya

Gambar 2.3. System of Marketing Communications


( Sumber : Chriss Fill, Marketing Communications, 1995 Hal.18)
21

2.2.2.1 Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi nonpersonal atau massal

dan promosi ide, barang dan jasa dalam media massa yang dibayar oleh

suatu sponsor tertentu. 23

Adapun tujuan periklanan adalah menjual, yaitu produk, jasa atau ide

dan tujuan periklanan adalah menjual serta secara riil mengadakan

komunikasi secara berdaya guna. Tentunya pengiklan harus menetapkan

sasaran yang tegas dan jelas mengenai apakah sasaran periklanannya

adalah memberitahukan, menyakinkan, atau mengingatkan pembeli.

Dengan demikian informasi yang disampaikan kepada khalayak sasaran

dapat efektif.24

Menurut Tjiptono (1997), iklan merupakan salah satu bentuk promosi

yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan

produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung untuk

mempromosikan ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor.25

Tjiptono (1997) berpendapat bahwa iklan memiliki empat fungsi

utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk

(informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading) dan

menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta

menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima

dan mencerna informasi (entertainment).26

Periklanan melibatkan komunikasi massa melalui (above the line)

Koran, Majalah, Radio, Televisi, dan media lainnya (below the line)

23
C.M. Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, Gramedia Pustaka Utama, Hal. 156
24
Murti Sumarni. Marketing Perbankan, Liberty, Yogyakarta, 1996, Hal. 289
25
Fandy Tjiptono, op.cit Hal. 225
26
Ibid, Hal. 5-6
22

misalnya billboard, spanduk atau dapat juga melalui direct mail. Setelah

memilih pesan iklan, tugas pengiklan berikutnya adalah memilih media

periklanan untuk menyampaikan pesan iklannya.

Tahap-tahapannya adalah sebagai berikut:27

1. Memutuskan jangkauan, frekuensi dan dampak

2. Memilih jenisjenis media utama

3. Memilih sarana media tertentu

4. Menentukan waktu media

2.2.2.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasive langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera dan /atau meningkatkan jumlah barang

yang dibeli pelanggan.28

Tujuan promosi penjualan dapat dibagi menjadi dua. Pertama, tujuan

terhadap konsumen untuk bisa mendorong melakukan pembelian,

menciptakan percobaan produk di antara orang yang bukan pemakai dan

menarik orang yang sering berganti merek. Kedua, terhadap pengecer,

membujuk pengecer agar mau menjual produk-produk baru dan

menyimpan persediaan yang lebih tinggi.

Promosi penjualan yang berorientasi pada perdagangan mencakup

penggunaan berbagai tipe display allowance, diskon kuantitas dan bantuan

perdagangan yang digunakan untuk mengaktifkan respon wholesaler dan

retailer. Dan promosi penjualan yang berorientasi pada konsumen


27
C.M. Lingga Purnama, op.cit, Hal. 162-164
28
Fandy Tjiptono, op.cit, Hal. 229
23

mencakup penggunaan kupon sample, melaksanakan kegiatan yang

bersifat promosi (event), dan pengurangan harga (discount). Kegiatan

promosi penjualan yang lain dapat berupa undian tanpa syarat dan

sayembara, penawaran harga cuci gudang, hadiah langganan, hadiah uang

tunai, voucher atau kupon potongan harga, sampel produk, paket harga,

promosi gabungan dengan produk lain.

Adapun tujuan promosi penjualan adalah:29

1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan/atau


konsumen akhir

2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara

3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan


iklan

2.2.2.3 Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Definisi tentang penjualan perorangan menyebutkan bahwa penjualan

perorangan (personal selling) adalah komunikasi langsung (tatap muka)

antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk

kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap

produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.30

Penjualan perorangan adalah suatu bentuk penyajian lisan dalam

bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan

untuk melakukan suatu penjualan. Jadi dalam penjualan perorangan terjadi

komunikasi pribadi secara langsung antara penjual dan pembeli, di mana

penjual dapat membujuk, mempengaruhi konsumen untuk melakukan

29
Fandy Tjiptono, op.cit. Hal. 229
30
Ibid, Hal. 224
24

pembelian produk yang ditawarkan. Media yang digunakan antara lain:

presentasi, penjualan, pameran dagang dan lain-lain.

Penjualan pribadi merupakan interaksi tatap muka. Akan tetapi,

dengan semakin meningkatnya alat-alat elektronik komunikasinya,

penjualan pribadi biasanya dilakukan melalui telepon.

Dalam bukunya CM Lingga Purnama mengungkapkan bahwa

Penjualan perorangan memiliki beberapa kelebihan antara lain:31

1. Konfrontasi personal, penjualan perorangan mencakup hubungan yang


hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-
masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain
secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian.

2. Mempererat. Penjualan perorangan memungkinkan timbulnya berbagai


jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai kehubungan
persahabatan.

3. Tanggapan. Penjualan perorangan membuat pembeli merasa


berkewajiban untuk mendengarkan wiraniaga penjual.

Penjualan perorangan merupakan alat yang paling efektif dalam hal

biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam

membangun preferensi keyakinan dan tindakan membeli. Namun,

penjualan perorangan membutuhkan biaya lebih besar daripada periklanan.

2.2.2.4 Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan stimulasi nonpersonal terhadap permintaan

barang, jasa, ide dan sebagainya dengan berita komersial yang berarti

dalam media massa dan tidak dibayar untuk mempromosikan dan/atau


32
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Saat ini,

publikasi menjadi lebih luas dengan masuknya unsur yang berkaitan

31
C.M. Lingga Purnama, op.cit, Hal. 166
32
Fandy Tjiptono, op.cit. Hal. 177
25

dengan pemasaran. Fungsi ini dapat membantu marketing dengan cara

membangkitkan awareness, memberikan informasi dan edukasi,

membangun kepercayaan, memberikan konsumen alasan yang kuat untuk

membeli suatu produk. Pada industri penerbitan biasanya dikaitkan dengan

seberapa besar perusahaan penerbitan tersebut, dengan perusahaan yang

baik akan lebih mudah mendapatkan citra yang baik dimasyarakat.

2.2.3 Evaluasi Dan Kontrol Strategis

Strategi komunikasi pemasaran harus tanggap pada kondisi yang

berubah-ubah. setelah diimplementasikan, evaluasi dan pengendalian

harus tetap dilakukan untuk mempertahankan agar strategi tetap mengarah

pada sasarannya dan untuk menunjukan kapan penyesuaian dibutuhkan.

Evaluasi terhadap tindakan pemasaran dan hasilnya sangat penting

untuk mempertahankan kinerja agar tetap sejalan dengan tujuannya. Oleh

karena itu, dari waktu ke waktu perusahaan perlu melakukan penelahaan

kritis dan efektivitas pemasaran mereka. Setiap perusahaan secara periodik

harus menilai kembali pendekatan strateginya kepada pasar. Evaluasi

dapat diarahkan untuk mencari peluang-peluang baru untuk

menghindarkan ancaman-ancaman, mempertahankan kinerja agar tetap

sejalan dengan harapan perusahaan.

2.3 Brand Image (Citra Merek)


Dalam situasi persaingan yang makin ketat, merek memang

kontroversial. Ada yang berpendapat, merek tidak perlu. Sebab, bila


26

konsumen semakin kritis, pintar dan mengerti, mereka akan membeli

produk merek apa saja, asal murah dan bagus33.

Adapula yang berpendapat, justru merek menjadi sangat penting.

Karena konsumen memburu harga, produsen pun enggan mempertahankan

merek. Pad situasi ini, produsen yang konsisten dengan merek akan

berjaya. Seharusnya merek menjadi sakral. Karena semakin sulit

ditingkatkan ekuitasnya, makin sulit pula menjaga loyalitas konsumen.

"Brand is not just a name, a symbol or a slogan”34. Tidak semua nama

pada produk / jasa, otomatis menjadi merek riil yang kuat.

Demikian pula, gambar yang dipakai sebagai simbol / logo merek.

Apalagi slogan, meski sering diiklankan untuk rnendampingi nama dan

logo suatu merek, tidak otomatis melekat di benak konsumen. Slogan

memerlukan perjuangan yang berat untuk membentuk citra yang

dikehendaki dari identitas merek.

Namun, citra merek di benak konsumen belum tentu sama dengan

identitas merek yang dikehendaki pemasar. Jika sudah terjadi seperti ini,

kita jadi semakin sadar bahwa diperlukan banyak tenaga, pemikiran dan

uang untuk mengubah sebuah nama, logo plus slogan yang mengiringinya

untuk bisa menjadi ekuitas merek yang kuat.

Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau

jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang

dihasilkan oleh pesaing. Merek merupakan janji penjual untuk secara

konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada para

33
Kartajaya, Hermawan. Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning, Diferentiation,
Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005. 28
34
ibid. Hal 1.
27

pembeli. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas 35 . Merek

merupakan hal yang sangat penting, baik bagi konsumen maupun

produsen.

Dari sisi konsumen, merek mempermudah pembelian. Bila tidak ada

merek, konsumen harus mengevaluasi semua produk yang tidak memiliki

merek setiap kali mereka akan melakukan pembelian. Merek juga

membantu meyakinkan konsumen bahwa mereka akan mendapatkan

kualitas yang konsisten ketika mereka membeli produk tersebut.

Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan. Merek dapat dengan

mudah diketahui ketika diperlihatkan atau ditempatkan dalam suatu

display. Selain itu, merek dapat dipakai untuk mengurangi perbandingan

harga, karena merek adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam membandingkan produk-produk sejenis yang berbeda.

Dalam era millennium baru ini, peranan merek menjadi sangat penting
karena pembedaan satu produk dari produk lainnya sangat bergantung
pada merek yang ditampilkan. Merek yang memiliki asosiasi merek yang
unik dapat dibuat berdasarkan atribut produk yang unik, nama yang unik,
kemasan yang unik serta didukung oleh strategi distribusi dan iklan yang
sesuai cenderung lebih cepat berhasil dibandingkan merek yang biasa-
biasa saja.
Menurut Kapferer (1997), apabila suatu konsep merek yang kuat dapat
dikomunikasikan secara baik kepada pasar sasaran yang tepat, maka merek
tersebut akan menghasilkan citra merek yang dapat mencerminkan
identitas merek yang jelas.
Pembahasan mengenai merek saat ini dapat dibedakan menjadi dua
pendekatan besar36, yaitu:

35
ibid. Hal 6.
36
Rangkuti, Freddy. The Power of Brands. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.
28

1. Pembahasan mengenai konsep merek yang dikembangkan oleh


manajemen
2. Pembahasan mengenai konsep brand image yang dikembangkan oleh
pelanggan
Pembahasan konsep merek yang dikembangkan oleh manajemen
adalah menyusun visi, misi serta nilai suatu merek. Sedangkan tugas
pelanggan adalah memberikan respon terhadap merek tersebut, misalnya
dengan membentuk asosiasi, tergantung pada situasi yang terbentuk.
Strategi apapun yang akan diiakukan oleh suatu perusahaan untuk
menguatkan mcrek yang dimilikinya sangat bergantung pada positioning-
nya di pasar. Untuk itu positioning merek tersebut harus dievaluasi secara
terus menerus di tengah-tengah persaingan yang ketat, sehingga
perusahaan dapat melakukan repositioning. Repositioning dapat terjadi
karena setiap saat selera konsumen selalu berubah. Preferensi konsumen
terus berubah seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan.
Image atau citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset.
Definisi citra menurut Webster 37 adalah "sebagai gambaran mental atau
konsep tentang sesuatu". Citra merek berhubungan dengan sikap yang
berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek, jika konsumen
mengasumsikan citra yang positif terhadap suatu merek, maka lebih besar
peluang untuk mendapatkan keyakinan dan preferensi yang positifjuga.
Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan. Terciptanya suatu
citra yang baik di mata khalayak atau publiknya yang akan banyak
menguntungkan. Pengertian citra adalah abstrak atau intangible, tetapi
wujudnya bisa dirasakan dari penilaian, baik semacam tanda respek dan
rasa hormat, dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap
perusahaan dilihat sebagai sebuah badan usaha atau personalnya yang baik,
dipercaya, professional dan dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan
yang baik.38

37
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002.
38
Rangkuti, Freddy . op.cit
29

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan tipe penelitian

yaitu kualitatif, dimana penulis memberikan gambaran mengenai strategi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. LG Electronics Indonesia

Mobile Communication Divison. Jenis penelitian ini adalah deskriftif,

penelitian dimaksudkan untuk mencari gambaran konseptual mengenai

strategi komunikasi pemasaran PT. LG Electronics Indonesia Mobile

Communication Divison. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang

bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

informasi mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam

permasalahan penelitian. Penelitian ini, dimaksudkan untuk menjawab

penjelasan yang lebih terperinci mengenai gejala sosial seperti yang

dimaksudkan dalam suatu permasalahan penelitian yang bersangkutan.39

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengumpulan

data atau informasi secara objektif guna menghasilkan informasi yang

lebih baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif

ini adalah metode penelitian studi kasus (Cases Study), Observasi dan

studi pustaka. Studi Kasus menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah

pendekatan untuk meneliti gejala-gejala sosial dengan menganalisa suatu

kasus secara mendalam dan utuh. Studi kasus menurut Yin, adalah suatu

39
Manasse Malo, dkk, Metode Penelitian Sosial, Universitas Terbuka, Jakarta, 1997, Hal 37-38
30

inkuiri empiris mengenai menyelidiki fenomena di dalam konteks

kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak

tampak dengan jelas dan di mana multi sumber dimanfaatkan. Untuk studi

kasus, kelebihan tampak bilamana; pertanyaan bagaimana atau mengapa

akan diarahkan kepada serangkaian peristiwa kontemporer, di mana

penelitinya hanya memiliki peluang yang kecil sekali atau tidak

mempunyai peluang sama sekali untuk melakukan kontrol terhadap

peristiwa tersebut. 40 Penulis menggunakan studi kasus adalah untuk

mempelajari suatu permasalahan suatu objek dalam hal ini strategi

komunikasi pemasaran PT. LG Electronics Indonesia Mobile

Communication Divison. Selanjutnya dijelaskan bagaimana mereka

melaksanakan suatu strategi komunikasi pemasaran, kemudian dianalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan oleh objek

berlandaskan kerangka teori yang ada tanpa ada perbandingan dengan

kasus lainnya. Penulis juga melakukan observasi partisipatif dalam

meneliti strategi komunikasi pemasaran PT. LG Electronics Indonesia

Mobile Communication Divison. Menurut Susan Stainback observasi

partisipatif adalah penulis mengamati apa yang dikerjakan orang,

mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktifitas yang

diteliti. Pada penelitian ini penulis melakukan partisipasi aktif yaitu

peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi belum

sepenuhnya lengkap.

40
Robert K.Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, Terjemahan M.Djauzi Mudzakir, Jakarta, Raja
Grafindo Persada, 1996, Hal. 18
31

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ini, metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini dengan mengelompokan data menjadi dua

yaitu:

3.3.1 Data Primer

Merupakan data-data yang langsung diperoleh peneliti dari hasil

wawancara kepada narasumber yang berkompeten. Dalam hal ini bagian

marketing komunikasi PT. LG Electronics Indonesia Mobile

Communication Divison. Pengumpulan data dan dokumen perusahaan

yang diperlukan.

3.3.2 Data Sekunder

Merupakan data-data yang diperoleh peneliti dari studi pustaka atau

data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dalam bentuk tabel

atau artikel yang berhubungan dengan karya ilmiah yang dibuat.

3.4 Narasumber

Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber (key informant) adalah

pihak-pihak yang berkompeten untuk diwawancarai dalam hal

perencanaan dan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran PT. LG

Electronics Indonesia Mobile Communication Divison yaitu:

- Bp. Stanly FN Mangindaan selaku Group Head Marcomm LG MC


yang memiliki job description sebagai berikut :

• Merancang dan melaksanakan semua progam komunikasi


pemasaran
• Memastikan semua strategi dan progam komunikasi pemasaran
sesuai dengan strategi dan brand yang ditetapkan oleh kantor pusat.
• Memastikan semua tujuan dapat tercapai secara efektif sesuai
dengan rencana pemasaran.
• Mempersiapkan bujet, melacak pengeluaran dan memberikan
laporan.
32

- Anastasya Prabaningtyas selaku Staff Marcomm ATL LG MC yang


memiliki job description sebagai berikut :

• Merancang dan melaksanakan progam ATL komunikasi pemasaran


• Memastikan semua strategi dan progam ATL sesuai dengan
strategi dan brand yang ditetapkan oleh kantor pusat.
• Memastikan semua tujuan dapat tercapai secara efektif sesuai
dengan rencana pemasaran.
• Mempersiapkan bujet, melacak pengeluaran dan memberikan
laporan ATL.

- Kristin Desiana selaku Staff Marcomm BTL LG MC yang memiliki


job description sebagai berikut :

• Merancang dan melaksanakan progam BTL komunikasi pemasaran


• Memastikan semua strategi dan progam BTL sesuai dengan
strategi dan brand yang ditetapkan oleh kantor pusat.
• Memastikan semua tujuan dapat tercapai secara efektif sesuai
dengan rencana pemasaran.
• Mempersiapkan bujet, melacak pengeluaran dan memberikan
laporan BTL.

3.5 Definisi Konsep

Strategi Komunikasi Pemasaran adalah perencanaan secara cermat dan

sistematis mengenai kegiatan untuk penyampaian pesan kepada publik

terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar untuk

mencapai sasaran khusus.

Brand Image adalah sekumpulan asosiasi merk yang terbentuk dan

melekat dibenak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merk

tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image. Jadi

apabila suatu konsep merk yang kuat dapat dikomunikasikan secara baik

kepada pasar sasaran yang tepat, maka produk akan menghasilkan brand

image yang dapat mencerminkan identitas merk yang jelas.

3.6 Metode Analisa Data

Tujuan analisa adalah menyederhanakan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.


33

3.6.1 Pengolahan Data

Data-data yang diperoleh berupa profil PT LG Electronics Indonesia,

program promosi yang dilakukan PT. LG Electronics Indonesia Mobile

Communication Divison , data penjualan, jumlah pemasangan iklan

melalui above the line dan bellow the line dan besar biaya promosi yang

dikeluarkan

3.6.2 Analisa Data

Dari data yang diperoleh, penulis dapat menggambarkan strategi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. LG Electronics Indonesia

Mobile Communication Divison, yaitu pemilihan media cetak dan

elektronik untuk beriklan, termasuk poster, spanduk, kerjasama dengan

stasiun TV, pameran maupun even-even lainnya.

3.7 Fokus Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini, fokus penelitian adalah upaya

menjelaskan strategi komunikasi pemasaran ponsel LG KT610 dengan

tahapan antara lain:

1. Identify the target audiences. Mengidentifikasi Target


2. Determine the communication objectives. Pengontrolan terhadap
Objektifitas Komunikasi
3. Design the message. Membuat pesan
4. Select the communication channels. Memilih saluran komunikasi
5. Develop the total promotion budget. Membuat anggaran promosi
6. Decide on the promotion mix. Memutuskan bauran komunikasi
pemasaran
7. Measure the promotion's results. Menilai basil kegiatan promosi
8. Manage and coordinate the tote/ marketing communication process.
Mengatur dan mengkoordinasikan keseluruhan proses komunikasi
pemasaran.
34

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Latar Belakang Objek Penelitian

Sebagai pelopor perusahaan elektronik di Korea yang didirikan pada

tahun 1958, LG Electronics, Inc. menjadi sebuah kekuatan besar berskala

global yang memfokuskan diri pada elektronik, informasi, dan teknologi

komunikasi.

Sebelum menggunakan brand LG, perusahaan elektronika dari negeri

Ginseng ini menggunakan merek GoldStar yang telah dikenal sangat baik

tidak hanya di luar negeri namun juga di Indonesia. LG merupakan merek

yang digunakan dengan adanya penggabungan dua perusahaan besar yaitu

GoldStar Company dan Lucky Company.

Diperkuat dengan lebih dari 66 ribu karyawan yang tersebar di 39

negara di dunia, LG Electronics, Inc. memiliki empat bidang bisnis utama

yaitu Digital Display, Digital Media, Digital Appliance, dan Mobile

Communications. Prestasi penting yang dicapai oleh LG Electronics, Inc.

secara global yakni mampu menembus persaingan dalam 3 bisnis penting

dalam Digital Display and Media, Digital Appliance, Telecommunication

and Handset.

Prestasi lain yang diraih oleh LG Electronics, Inc. yaitu dalam

kompetisi Global Customer Service pada bulan November 2003 dengan

menduduki posisi tiga besar Customer Service terbaik di dunia. Selain itu,

prestasi yang diraih oleh PT. LG Electronics Indonesia (LGEIN) yaitu

dengan berhasilnya menduduki posisi tertinggi sebagai The Best Customer


35

Service pada tahun 2002. Dan pada tahun 2003, Frontier kembali

mengukuhkan LG pada posisi pertama.

Terakhir, karena mengedepankan teknologi terbaru dan desain yang

inovatif di setiap produknya, International Consumer Electronics Show

(CES) di Amerika Serikat menganugerahi LG Electronics, Inc. sebagai

predikat terbaik CES Innovations dua kali berturut-turut yaitu pada tahun

2004 dan 2005.

Di Indonesia, PT. LG Electronics Indonesia (LGEIN) berdiri pada

November 1990. LGEIN melakukan merger secara resmi dengan PT. LG

Electronics Display Devices Indonesia (LGEDI) pada tanggal 7 Januari

2006 dengan Kee Ju Lee yang berkedudukan sebagai Presiden Direktur

dari perusahaan tersebut yang hingga saat ini memproduksi beragam

produk TV & Monitor di pabrik Cibitung dan Lemari Es di pabrik

Tangerang, yang diperuntukkan bagi pasar domestik maupun ekspor.

Sedangkan untuk produk telepon seluler, diproduksi langsung dari Korea

dan diimpor langsung ke Indonesia.

4.1.1 Bidang Usaha

LG Electronics Indonesia memiliki 4 bisnis utama, yaitu Digital

Display, Digital Media, Digital Appliance, dan Mobile Communications.

Bisnis yang akan dianalisis berfokus pada Mobile Communications yang

bergerak dalam bidang usaha telepon seluler.

4.1.2 Lokasi

Kantor perusahaan LG Mobile Communications bertempat di gedung

One Pacific Place, suite 1101, SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,

Jakarta 12190 – Indonesia.


36

4.1.3 Pelayanan

Jumlah tempat-tempat layanan atau yang lebih dikenal dengan istilah

LG Mobile Showroom and Service Center saat ini masih terpusat di kota-

kota besar di Indonesia yang berjumlah 21 tempat. Kota-kota tersebut

antara lain Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta,

Surabaya, Medan, Denpasar dan Makassar. LG Mobile Showroom and

Service Center ini merupakan sebuah tempat layanan bagi para pelanggan

yang memiliki kendala terhadap produk telepon seluler yang dimiliki,

seperti misalnya dalam layanan perbaikan telepon seluler oleh para

karyawan yang bekerja di divisi terkait. Selain itu, LG Mobile Showroom

and Service Center juga berfungsi sebagai tempat atau fasilitas yang

memperlihatkan produk-produk telepon seluler apa saja yang sedang

berkembang kepada calon pelanggan, dimana nantinya para calon

pelanggan dapat mengetahui secara langsung dan berkomunikasi langsung

dengan para karyawan.

4.1.4 Sekilas Tentang Ponsel LG KT610

Pada 20 Agustus 2008 lalu LG meluncurkan sebuah produk ponsel

kategori smart phone dengan type LG KT610. Ponsel ini merupakan

ponsel kategori smart phone kedua yang diluncurkan LG di pasar

Indonesia. Fitur – fitur yang ada pada ponsel LG KT610 ini terbilang

cukup lengkap seperti 3.5G/ HSDPA, tombol qwerty, fungsi GPS, push

email, aplikasi Google. LG KT610 menggunakan Symbian sebagai OS nya

sehingga lebih bersifat fleksible dengan aplikasi ponsel yang lain. LG

KT610 memiliki desain seperti ponsel biasa ketika dalam posisi tertutup,

dan berbentuk smartphone ketika dalam posisi terbuka. Ukurannya juga


37

lebih kecil dibandingkan produk kompetitor yang sejenis, sehingga lebih

mudah dibawa dan disimpan. Dan yang cukup penting harga KT610 lebih

kompetitif dibandingkan produk kompetitor yang sejenis.

Gambar 4.4. Ponsel LG KT610

4.2 Hasil Penelitian

Strategi berkaitan dengan arah tujuan dan kegiatan jangka panjang

suatu organisasi. Strategi komunikasi pemasaran merupakan hal yang

berkaitan dengan masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

komunikasi persuasive dengan khalayak sasaran. Untuk mengetahui

strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh tim marketing

communication LGEIN MC, penulis melakukan penelitian dan berusaha

memperoleh data-data yang dibutuhkan dengan mewawancarai Group

Head Marcomm dan staff marcomm LGEIN MC.

Tahapan Strategi Komunikasi Pemasaran

Dalam penelitian untuk mengetahui tujuan strategi komunikasi

pemasaran LGEIN MC dalam memasarkan produk ponsel KT610,

dilakukan melalui metode wawancara dengan pihak LGEIN MC dan


38

sumber lain baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (e-

mail).

Dalam menetapkan strategi komunikasi pemasaran LGEIN MC

melakukan melalui tahapan-tahapan, seperti yang dinyatakan oleh Bapak

Stanly. M selaku Group Head Marketing Communication LGEIN MC :

“Pertama menetapkan tujuan, kemudian melakukan analisis pasar, lalu

analisa SWOT, menentukan Segmentasi, Targeting dan Positioningnya,

merancang pesan dan menentukan bauran promosinya”.41

4.2.1 Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran

Setiap bentuk kegiatan pastinya memiliki tujuan supaya apa yang

akan dikerjakan memiliki arah sehingga dapat memperoleh tujuan

yang telah ditetapkan tadi.

Menurut Stanly. M dalam hasil waawancaranya, strategi

komunikasi pemasaran LG KT610 memiliki tujuan yaitu :“Tahap awal

adalah untuk meningkatkan awareness, setelah itu untuk meningkatkan

sales dan yang terakhir adalah untuk menaikkan brand image ponsel

LG”.42

Dari hasil wawancara diatas bisa disimpulkan bahwa tujuan

strategi marketing komunikasi LG KT610 yaitu pada tahap awal

adalah untuk meningkatkan awareness pasar terhadap ponsel LG

KT610. LGEIN MC ingin mengkomunikasikan kepada masyarakat

bahwa LG telah memiliki produk smartphone di Indonesia dengan fitur

yang lengkap , harga yang lebih terjangkau dan ukuran yang lebih
41
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 11
42
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 12
39

kecil dari ukuran smartphone lain yang ada di pasar. Dimana hal ini

akan dapat menjawab kebutuhan pasar di Indonesia yaitu orang yang

ingin terlihat profesional namun tidak terlalu serius, membutuhkan

ponsel dengan fitur smarphone namun memiliki ukuran yang lebih

kecil sehingga lebih mudah dibawa dan disimpan.

Tahap berikutnya tentu saja untuk meningkatkan penjualan ponsel

LG di Indonesia. Diharapkan dengan diluncurkannya produk LG

KT610 dapat memberikan kontribusi penjualan ponsel LG di Indonesia

sehingga dapat meningkatkan market share ponsel LG.

Yang terakhir diharapkan setelah LG KT610 berada dipasar akan

tercipta WOM ponsel LG KT610 sebagai ponsel smartphone yang

memiliki teknologi canggih dengan harga terjangkau, sehingga dapat

ikut mengangkat brand ponsel LG sebagai ponsel yang memiliki

teknologi yang tinggi. Hal ini penting untuk mengangkat brand ponsel

LG dari gempuran ponsel buatan lokal dan China yang kini banyak

beredar di pasar, sehingga ponsel LG memiliki brand value yang lebih

tinggi dibenak konsumen dibanding ponsel buatan lokal dan China.

4.2.2 Melakukan Analisa Pasar (Current Market Situation)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Stanly tentang analisa

pasar ponsel LG didapat keterangan sebagai berikut :

- LG telah mengeluarkan banyak produk ponsel dipasaran seperti


Shosolate, Shine, KG300, KT610, Cookie dan lain-lain.
- Saat ini market share ponsel LG kurang lebih 5%
- Posisi market share produk smartphone LG terhadap produk
smartphone pesaing masih dibawah 5%
40

- Posisi Brand ponsel LG di Indonesia saat ini berada dibawah


Nokia, Sony Ericsson dan Samsung.
- Untuk distribusi ponsel LG melalui distributor yaitu Sellular
Shop yang punya jaringan luas ke seluruh Indonesia. Selain itu
juga terdapat official shop biasa disebut LG Mobile Partner
Shop (LMP) sebanyak 40 buah dan service center sebanyak 21
buah yang tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia.
- Adanya celah pasar yang belum tergarap yaitu pasar ponsel
untuk orang yang membutuhkan fungsi smartphone namun
memiliki keterbatasan dana.
4.2.3 Analisa SWOT

Hasil wawancara peneliti dengan bapak Stanly mengenai analisa


SWOT ponsel LG KT610 diperoleh data sebagai berikut. Menurut
bapak Stanly, Strength dan Weakness dari ponsel LG KT610 adalah :
“Kelebihannya : LG KT610 memiliki desain seperti ponsel biasa
ketika dalam posisi tertutup, dan berbentuk smartphone ketika dalam
posisi terbuka. Ukurannya juga lebih kecil dibandingkan produk
kompetitor yang sejenis, sehingga lebih mudah dibawa dan disimpan.
Fitur yang dimiliki cukup canggih seperti 3.5G/ HSDPA, tombol
qwerty, fungsi GPS, push email, aplikasi Google. LG KT610
menggunakan Symbian sebagai OS nya sehingga lebih bersifat
fleksible dengan aplikasi ponsel yang lain. Dan yang cukup penting
harga KT610 lebih kompetitif dibandingkan produk kompetitor yang
sejenis. Kekurangannya : Desainnya terlalu minimalis, layar display
yang lebih kecil dibanding produk kompetitor yang sejenis. Belum
adanya fasilitas untuk koneksi Wi-Fi. Material menggunakan bahan
plastik sehingga terkesan kurang luks.”43
Sedangkan untuk Opportunity dari ponsel LG KT610 menurut bapak
Stanly adalah : “Cukup baik mengingat kebutuhan pasar di Indonesia
terhadap ponsel yang setiap tahun terus bertambah. Ditambah semakin
meningkatnya kebutuhan fungsi ponsel yang bukan hanya untuk

43
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 13
41

menelpon dan SMS saja, tetapi juga untuk hiburan dan bekerja. Dari
situ kita melihat adanya celah pasar yang belum tergarap yaitu pasar
ponsel untuk orang yang membutuhkan fungsi smartphone namun
memiliki keterbatasan dana.”44
Dan untuk Treath dari ponsel LG KT610 menurut bapak Stanly
adalah : “Saat ini kompetitor juga telah banyak mengeluarkan ponsel
smartphone. Dan yang sedang marak di Indonesia saat ini yaitu
Blackberry”.45
Dari hasil wawancara tersbut dapat disimpulkan analisa SWOT dari
ponsel LG KT610 adalah sebagai berikut :
Strength / Kekuatan :
- Desain seperti ponsel biasa ketika dalam posisi tertutup, dan
berbentuk smartphone ketika dalam posisi terbuka.
- Ukuran yang lebih kecil dibandingkan produk kompetitor yang
sejenis, sehingga lebih mudah dibawa dan disimpan.
- Fitur canggih seperti 3.5G/ HSDPA, tombol qwerty, fungsi GPS,
push email, aplikasi Google.
- Memiliki operating system Symbian yang lebih bersifat fleksible.
- Harga yang lebih kompetitif dibandingkan produk kompetitor.
Weakness
- Desainnya terlalu minimalis
- Layar display yang lebih kecil .
- Belum adanya fasilitas untuk koneksi Wi-Fi.
- Menggunakan bahan plastik sehingga terkesan kurang luks.
Opportunity
- Pasar semakin menuntut kebutuhan fungsi ponsel yang bukan
hanya untuk menelpon dan SMS saja, tetapi juga untuk hiburan dan
bekerja.
- Masih sedikitnya produk ponsel smartphone dengan harga yang
terjangkau masyarakat.
Treath
- Kompetitor yang juga mengeluarkan produk ponsel yang sejenis.
- Munculnya trend penggunaan Blackberry di Indonesia.

Analisa SWOT dilakukan untuk menentukan langkah-langkah strategi


yang akan ditempuh perusahaan terhadap produknya yang akan
dipasarkan. Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk mengambil keuntungan yang didapat guna mengatasi
kelemahan / kekurangan yang ada, atau dengan memanfaatkan
peluang yang ada untuk menangkal ancaman-ancaman yang ada.
44
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 10
45
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 14
42

Tabel 4.1 Product Comparison LG KT610


43

Strength (S) Weakness (W)


Strategi SO Strategi WO
Ponsel LG KT610 mempunyai Kelemahan yang ada pada
peluang yang besar untuk Ponsel LG KT610 harus
menggarap pasar smartphone dapat ditutupi dengan lebih
Opportunity (O)
dengan harga terjangkau. Kekuatan memfokuskan pada
yang ada digunakan untuk menjawab peluang yang
memperbesar market share dan ada di pasar
meningkatkan demand
Strategi ST Strategi WT
Dengan kekuatan yang dimiliki Ponsel LG KT610 harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin menemukan solusi yang
Threats (T) untuk meminimumkan ancaman tepat berkaitan dengan
yang ada. kelemahan dan ancaman
yang ada

Tabel 4.2 Tabel Analisis SWOT LG KT610

Berdasarkan analisa SWOT diatas maka LGEIN MC memilih strategi

SO untuk memasarkan ponsel LG KT610 ini seperti dikatakan oleh

bapak Stanly : “Kita akan memilih strategi SO karena ponsel LG

KT610 mempunyai peluang yang besar untuk menggarap pasar

smartphone dengan harga terjangkau. Kekuatan yang ada digunakan

untuk memperbesar market share dan meningkatkan demand”46

4.2.4 Menetapkan Segmentasi, Targeting & Positioning

Agar tujuan komunikasi pemasaran ponsel LG KT610 dapat

berhasil seperti yang direncanakan, maka pertama perlu ditentukan

segmentasi, targeting dan positioning yang tepat untuk ponsel LG

KT610 ini. Dengan penetapan segmentasi, targeting dan positioning

yang tepat, maka strategi komunikasi pemasaran yang akan dijalankan

akan menjadi lebih terarah dan terintegrasi. Berdasar data yang

diberikan dari LGEIN MC berikut pembagian STP nya :

46
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 15
44

A. Segmentasi

Segmentasi pasar yang dituju oleh ponsel LG KT610 dibagi

berdasarkan tiga jenis segmentasi yaitu geografis, demografis dan

psikografis.

Segmentasi Geografis :

Sesuai dengan fungsinya Ponsel LG KT610 ditujukan bagi

masyarakat yang tinggal diperkotaan yang memang membutuhkan alat

komunikasi untuk berkomunikasi dan fitur smartphone untuk

mendukung aktifitas pekerjaannya sehari-hari. Ponsel LG KT610

didistribusikan oleh distributor Sellular Shop yang telah memiliki

jaringan distribusi yang sangat luas di kota-kota besar di seluruh

wilayah Indonesia. Segmentasi berdasarkan geografis yaitu pemetaan

wilayah distribusi ponsel LG KT610 keseluruh Indonesia, pembagian

segmentasinya sebagai berikut :

Gambar 4.5. Segmentasi Geografis Ponsel LG KT610


(sumber : Marcomm Division LGEIN MC)
Lainnya
10%
Sulaw esi
10% Jaw a Bali
40%

Kalim antan
15%

Sum atera
25% terbesar berada kota-kota besar yang
Seperti terlihat di atas segment

berada di pulau Jawa Bali, disusul Sumatera, Kalimantan, Sulawesi

dan kota lainnya

Segmentasi Demografis :
45

Berdasarkan demografis Ponsel LG KT610 memiliki segmentasi

sebagai berikut :

Gambar 4.6. Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan jenis kelamin


(sumber : Marcomm Division LGEIN MC)
Perempuan
30%

Laki-laki
70%

Berdasarkan jenis kelamin segmen pengguna KT610 lebih besar dari

kaum laki-laki dibanding perempuan.

Gambar 4.7. Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan Profesi


(sumber : Marcomm Division LGEIN MC)

Lain-lain
Mahasiswa
5%
15%

Profesional
Muda
80%

Berdasarkan profesi segmen pengguna KT610 banyak berasal dari

kaum profesional muda, kemudian mahasiswa dan lainnya. Ini bisa

dipahami karena umumnya kaum profesional muda biasanya telah

memiliki daya beli yang lebih tinggi dan kebutuhan akan fungsi

smartphone untuk menunjang gaya hidupnya.


46

Gambar 4.8. Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan Usia


(sumber : Marcomm Division LGEIN MC)

40 thn> <20 thn


8% 2%

30-40 thn
30%

20-30 thn
60%

Berdasarkan usia segmen pengguna KT610 sebagian besar berada pada

usia produktif yaitu 20-40 tahun.

Gambar 4.9. Profil Pengguna LG KT610 berdasarkan Penghasilan


(sumber : Marcomm Division LGEIN MC)

> 7.5 juta, 1%


< 2.5 juta,
20% 5 - 7.5 juta,
4%

2.5 - 5 juta,
75%

Berdasarkan penghasilan segmen pengguna KT610 lebih besar dari

yang berpenghasilan antara 2.5 – 5 juta, sesuai dengan harga ponsel

LG KT610.

Segmentasi Psikografis :

Perkembangan teknologi yang semakin maju , menuntut manusia

untuk selalu mengikuti perkembangan yang ada, termasuk dunia

teknologi informasi . Konsumen di indonesia umumnya adalah


47

kalangan yang selalu mengikuti trend dan menyukai hal-hal yang baru.

Selain itu gaya hidup masyarakat perkotaan yang sangat

mementingkan penampilan membuat mereka lebih selektif dalam

menentukan produk yang akan mereka gunakan yang dapat menunjang

penampilan mereka. Namun seperti kita ketahui bersama rata-rata daya

beli konsumen di Indonesia masih belum besar. Harga akan menjadi

pertimbangan utama bagi mereka dalam membeli suatu produk.

B. Targeting

Pemilihan target ponsel LG KT610 yaitu para konsumen ponsel di

Indonesia yang lebih spesifik, hal ini dilakukan setelah melihat pangsa

pasar yang luas dan karena ponsel LG KT610 merupakan ponsel yang

masuk dalam kategori smartphone.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Kristin selaku supervisor BTL

dan Anastasia selaku supervisor ATL diperoleh keterangan sebagai

berikut :

- Pria dan wanita usia 20 – 40 tahun kelas A dan B


- Tinggal di kota-kota besar diseluruh Indonesia dan mengikuti
perkembangan teknologi.
- Para profesional muda dan mahasiswa.

C. Positioning

Setelah target market ditetapkan, maka proses selanjutnya adalah

menetukan positioning yang tepat untuk LG KT610. Positioning pada

dasarnya adalah suatu strategi untuk menanamkan citra produk di


48

benak konsumen. Positioning saat ini menjadi sangat penting karena

persaingan yang terjadi sudah sangat sengit, dimana semua produk

pasti akan memiliki pesaing yang memiliki kualitas maupun atribut

yang hampir sama. Apabila produk tidak memiliki positioning yang

kuat, maka produk tersebut akan tidak terlihat ditengah timbunan

produk yang sejenis.

Strategi positioning ponsel LG KT610 yaitu penonjolan karakteristik

produk yaitu fungsi smartphone dangan ukuran yang lebih kecil,

sehingga lebih mudah untuk dibawa dan digunakan, sehingga

positioning statementnya adalah ” Your Powerfull Communicator...

In a Smaller Size ”. Dengan positioning demikian diharapkan dibenak

konsumen akan tercipta image ponsel LG KT610 sebagai smartphone

yang powerfull namun dengan ukuran yang lebih kecil. Istilah

communicator dipilih karena bentuk dari ponsel LG KT610 sangat

mirip dengan ponsel direct competitor yaitu smartphone Nokia sudah

sangat dikenal dikalangan masyarakat Indonesia dengan sebutan

communicator.

4.2.5 Menentukan Jenis Strategi Komunikasi Pemasaran

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan strategi

komunikasi pemasaran antara lain : mengetahui tipe pasar dimana

produk dipasarkan, apakah perusahaan menggunakan strategi menarik

(pull strategy) atau strategi mendorong (push strategy), mengetahui

tingkat kesiapan pembeli untuk membeli produk, tahap produk dalam

daur hidup produk dan peringkat dipasar. Berikut hasil wawancara

dengan bapak Stanly tentang penentuan jenis strategi yang digunakan


49

“Kita menggunakan strategi menarik (pull strategy) yaitu dengan


mengarahkan aktifitas pemasaran kita yang umumnya iklan dan
promosi kepada konsumen secara langsung agar konsumen mau
membeli ponsel kita. Alasannya adalah produk kita termasuk produk
retail dan ponsel juga merupakan produk yang bersifat pribadi jadi
orang membeli yang sesuai dengan selera dan keinginananya. Maka
dari itu agar produk kita laku kita harus bisa mengarahkan mereka agar
mau membeli produk kita. Caranya konsumen di Indonesia umumnya
masih mempercayai iklan untuk itu kita perkuat diiklan. Dan kita juga
berikan penawaran-penawaran menarik melalui promosi.”47

4.2.6 Merancang Pesan (Design the Message)

Setelah proses – proses tadi dilakukan, maka data yang didapatkan

akan diolah ke tahapan berikutnya yaitu merancang pesan. Untuk

merancang pesan diperlukan data-data yang tadi telah disebutkan agar

pesan yang dibuat dapat diterima khalayak dan mendapat hasil yang

sesuai dengan yang diharapkan.

Dari hasil wawancara dengan Anastasia dan ibu Kristin tentang

tahapan merancang pesan didapat informasi sebagai berikut, untuk

pekerjaan kreatif, LGEIN MC memiliki creative agency yang bertugas

membantu LG dalam merancang pesan yang akan di iklankan ke

khalayak. Creative agency yang ditunjuk oleh LG yaitu Blue Circle

Advertising. Dan pihak LGEIN MC sendiri juga mendapat panduan

langsung dari kantor pusat LG di Korea agar produk-produk LG yang

diluncurkan diseluruh dunia memiliki tema kampanya yang sama.

Sedangkan untuk media placement LGEIN MC juga memiliki media

47
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 16
50

agency yaitu Mindshare yang bertugas membantu LG dalam

menentukan pemilihan media untuk beriklan.

Berdasarkan data tadi maka pihak LG membuat creative brief

untuk Blue Circle untuk dibuatkan desain kreatifnya. Diharapkan iklan

yang dibuat nanti akan memperkuat positioning ponsel LG KT610

yaitu ” Your Powerfull Communicator... In a Smaller Size ”.

Setelah melalui proses brainstorming yang cukup antara pihak LG

dan Blue Circle, akhirnya diputuskan untuk lebih menonjolkan gambar

produk LG KT610 dan untuk memperkuat positioning statement

digunakan gambar tangan yang sedang memegang ponsel LG KT610

untuk mengangkat keunggulan LG KT610 yaitu ukurannya yang lebih

kecil. Dan untuk tambahan informasi ditampilkan fitur-fitur dari ponsel

LG KT610. Desain ini nantinya juga akan digunakan sebagai desain

untuk iklan dan juga POP material lainnya.

4.2.7 Bentuk Kegiatan Komunikasi Pemasaran

Dalam menentukan bentuk kegiatan komunikasi pemasaran ponsel

LG KT610, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bagi

divisi marketing komunikasi LGEIN MC dalam menentukan bauran

komunikasi pemasaran yang akan digunakan seperti dikatakan oleh

bapak Stanly, yaitu

- Target market : Faktor ini merupakan faktor penting yang perlu


diperhatikan dalam penentuan bentuk kegiatan komunikasi dan media
apa yang akan digunakan untuk beriklan. Karena setiap orang pasti
memiliki karakteristik dan kesukaan yang berbeda-beda, termasuk pula
media yang biasa mereka baca atau lihat. Untuk itulah dengan
51

mengetahui karakteristik target market secara jelas maka bentuk


kegiatan komunikasi pemasaran dapat ditentukan.
- Strategi yang digunakan. : Faktor ini juga penting untuk diperhatikan
dalam penentuan bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang akan
dilakukan. Tiap strategi pemasaran akan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Maka agar strategi dapat berhasil, perlu didukung
bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang sesuai dengan
karakteristik strategi tadi.
- Alokasi Budget yang tersedia : Yang terakhir tentu saja sumber dana
menjadi faktor penentu dalam penetapan bentuk kegiatan komunikasi
pemasaran yang akan dilakukan, sebab untuk mengeksekusi seluruh
kegiatan nantinya akan membutuhkan dana. Untuk itu perlu
direncanakan kegiatan komunikasi pemasaran yang sesuai dengan
budget yang telah ditentukan. Untuk budget promosi Ponsel LG
KT610 sendiri telah ditentukan oleh pihak manajemen LGEIN yaitu
untuk ATL sebesar 253.278 US Dollar dan untuk BTL sebesar
272.549 US Dollar.

4.2.7.1 Periklanan (Advertising)

Periklanan / advertising adalah salah satu bauran promosi yang

paling berpengaruh dalam memasarkan suatu produk seperti produk

LG KT610 ini. Dalam menentukan bentuk periklanan, divisi marketing

komunikasi LGEIN MC mempertimbangkan hal-hal berikut ini yaitu :

menganalisa pola-pola perilaku konsumen seperti konsumen baru atau

pembeli yang mencoba-coba, mempertahankan kesetiaan konsumen

yang sudah pernah membeli ponsel LG sebelumnya, selain itu juga

menganalisa komunikasi dan proses pengambilan keputusan pembelian

yang mempengaruhi perilaku konsumen.


52

Bentuk kegiatan komunikasi pemasaran dengan cara periklanan

dibagi menjadi dua bagian yaitu above the line dan bellow the line.

Above The Line (ATL)

Media yang dipilih untuk beriklan LG KT610 ini menurut

Anastasia yaitu “Untuk ATL kita gak pake TV (karena gak ada

alokasi bujet), tapi kita kuat di koran dan majalah juga online

media”48

Televisi

Salah satu keunggulan televisi adalah kemampuan menjangkau

khalayak sasaran yang sangat luas. Hal inilah yang menjadi

kesempatan bagi LG MC untuk memberikan informasi kepada

konsumen mengenai keberadaan ponsel LG KT610 secara luas.

Sehubungan dengan budget yang terbatas, maka manajemen

memutuskan untuk tidak beriklan melalui TV. Akan tetapi LG MC

tetap menggunakan media tv untuk berpromosi bukan melalui iklan

tetapi bekerja sama dengan Metro TV , melakukan liputan tentang

produk ponsel LG KT610 dalam acara Techno & Mobile yang

ditayangkan pada tanggal 20 September 2008.

Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat memperoleh

informasi yang lebih lengkap tentang ponsel LG KT610. Acara

Techno & Mobile di Metro TV dipilih karena acara ini memiliki

tema dunia gadget yang banyak ditonton oleh orang-orang yang

termasuk dalam target market dari ponsel LG KT610. Acara ini

48
Lampiran hasil wawancara pertanyaan nomer 6
53

sendiri berisi review tentang ponsel LG KT610, yang membahas

tentang kelebihan – kelebihan dari produk ini.

Media Cetak

Surat Kabar / Koran

Surat kabar juga merupakan media yang efektif dan paling sering

digunakan oleh LGEIN MC dalam menyampaikan pesan kepada

khalayak, karena surat kabar termasuk media yang luas

menjangkau khalayak dan biayanya relatif lebih murah dari pada

media televisi. Sesuai dengan target market ponsel LG KT610

yaitu kalangan eksekutif muda yang tinggal di kota-kota besar di

Indonesia, maka LGEIN MC memutuskan untuk beriklan di koran

nasional dan koran lokal di 10 kota besar. Berikut daftar surat

kabar yang dipilih LGEIN MC untuk beriklan, yaitu :

• Jakarta dan Nasional : Kompas, Jakarta Pos, Bisnis Indonesia


• Surabaya : Jawa Pos
• Medan : Analisa
• Bandung : Pikiran Rakyat
• Semarang : Suara Merdeka
• Yogyakarta : Kedaulatan Rakyat
• Bali : Bali Pos
• Riau : Riau Pos
• Makassar : Tribun Timur
• Palembang : Sumatera Ekspress

Dalam beriklan dimedia surat kabar ini LG selalu menampilkan

iklannya dalam ukuran 3 x 270 mmk dengan format full color,

kecuali pada saat launching yaitu 7 x 270 mmk FC khusus di

Kompas. Khusus untuk Jakarta Post dan Bisnis Indonesia tampil dl

bentuk framing dengan ukuran 2 x 50 mmk.


54

Iklan ponsel LG KT610 ditayangkan mulai dari bulan Juli sampai

Desember 2008 dengan pemilihan terbit di akhir minggu, karena

menurut Anastasya pada akhir minggu pembaca surat kabar

banyak yang mencari informasi tentang barang-barang kebutuhan

karena biasanya mereka akan berbelanja pada hari libur.

Majalah

Sama dengan surat kabar, untuk majalah dipilih majalah yang

benar-benar segmennya sesuai dengan pengguna LG KT610, yaitu

kalangan eksekutif muda. Berikut daftar majalah yang dipilih

LGEIN MC untuk beriklan, yaitu :

• News: Marketing, Swa,Tempo


• Lifestyle : Menshealth, Maxim, Indonesia Tattler, Esquire,
FHM, Mensfolio
• Gadgets : HWM, Mobile Magz, Telset, Seluler, T&T
• Bussines : Mandiri Prioritas, Ultima Citibank, Emerald BNI
Dalam beriklan di media majalah ini LG menampilkan iklannya

dalam ukuran full page magazine full color.

Selain untuk memasang iklan divisi Public Relation LGEIN juga

memanfaatkan surat kabar dan majalah sebagai media untuk

memperkenalkan produk ponsel LG KT610 dalam bentuk liputan

dan advertorial.

Internet (online media)

Media ini relatif masih baru di Indonesia dan sesuai dengan

produk LG KT610 sebagai produk yang berteknologi canggih,

maka ,media ini dipilih sebagai media beriklan LG KT610. Selain

itu media ini juga sesuai dengan segmen dari LG KT610. Iklan di
55

media ini ditampilkan dalam bentuk framing . Online media yang

dipilih untuk iklan yaitu :

• www.kompas.com
• www.mediaindonesia.com

Bellow The Line ( BTL )

Melalui wawancara dengan ibu Kristin diketahui media BTL

yang dipilih dalam kegiatan komunikasi pemasaran LG KT610

yaitu :

- Pameran

Agar ponsel LG KT610 lebih cepat di kenal oleh pasar maka

perlu diadakan sebuah aktifitas yang bersifat turun langsung ke

pasar dengan tujuan agar pasar bisa melakukan product

experience dengan ponsel LG KT610 sehingga mereka bisa

merasakan langsung berbagai kelebihan yang ada pada ponsel

ini dan akhirnya mereka mau untuk membeli. Salah satu nya

adalah dengan cara mengadakan pameran / roadshow. Didalam

pameran juga diadakan kegiatan promosi yang lain seperti

progam sales promo, pemberian hadiah langsung dan

permainan berhadiah untuk menarik pengunjung.

Untuk awal pameran ini diadakan di lima gedung pusat

perkantoran di Jakarta dengan target para pekerja yang bekerja

disana sesuai dengan target market dari ponsel LG KT610 ini,

yaitu Plaza BII, Permata Tower, Setiabudi Building, Menara

Danamon dan Bursa Efek Jakarta.


56

Selanjutnya pameran diadakan di pusat perbelanjaan dan pusat

penjualan ponsel di 7 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta,

Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan dan Pekan

Baru.

Pameran diadakan selama 3 – 6 hari dengan tujuan agar

pameran ramai dikunjugi para pengunjung yang biasanya

datang ke pusat perbelanjaan pada akhir pekan atau hari libur.

- POP Material

Untuk meningkatakan awareness pasar terhadap ponsel LG

KT610 maka perlu adanya dukungan dari POP material yang

akan ditempatkan di toko-toko yang menjual ponsel ini.

Dengan demikian maka keberadaan produk ini bisa terlihat

oleh para konsumen yang sedang mengunjungi pusat-pusat

penjualan ponsel. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan

informasi tambahan tentang posel LG KT610 selain dari iklan.

POP material yang dibuat untuk memasarkan LG KT610 yaitu :

 Flyer : Dicetak full color dengan kertas glossy ukuran

10x21 cm yang berisikan informasi dan spesifikasi teknis

tentang ponsel LG KT610. selain itu ada juga flyer yang

berisi informasi tentang promosi yang berlaku. Flyer ini

didistribusikan ke seluruh LG Mobile Partner Shop dan LG

Mobile Showroom & Service Center dan juga toko-toko

yang menjual ponsel LG.

 Poster : Dicetak full color dengan kertas glossy ukuran

40x60 cm, dengan design yang sama dengan design iklan


57

cetaknya supaya pasar semakin aware terhadap produk ini .

Poster ini didistribusikan ke seluruh LG Mobile Partner

Shop dan LG Mobile Showroom & Service Center dan juga

toko-toko yang menjual ponsel LG untuk dipasang.

 X Banner : Dicetak full color dengan Ukuran yang cukup

besar 60x160 cm agar orang dapat dengan mudah

melihatnya dengan design yang sama dengan design iklan

cetaknya supaya pasar semakin aware terhadap produk ini .

X Banner ini didistribusikan ke seluruh LG Mobile Partner

Shop dan LG Mobile Showroom & Service Center dan juga

toko-toko yang menjual ponsel LG untuk dipasang.

 Dummy product, yaitu replika produk dari LG KT610 tanpa

mesin yang dipajang di LG Mobile Partner Shop dan LG

Mobile Showroom & Service Center dan juga toko-toko

yang menjual ponsel LG, yang bertujuan supaya para

pengunjung bisa melihat secara langsung produk tersebut.

 Untuk penyebaran POP material ini ke toko-toko LGEIN

MC mempunyai tim visual merchandiser yang bertugas

untuk memnyebarkan dan memasang di toko-toko yang

ditunjuk.

- Billboard

Pemanfaatan media luar ruang juga cukup berpengaruh

terhadap pemasaran produk, untuk itu LGEIN MC melakukan

pemasangan bilboard di lokasi-lokasi yang cukup strategis,

dengan tujuan untuk meningkatkan awareness pasar terhadap


58

produk ini. Lokasi-lokasi bilboard yang ada di Jakarta antara

lain berada di Slipi, SCBD dan Bandara. Selain di Jakarta

bilboard juga dipasang di kota lain seperti Yogya dan Medan.

- Shop Branding

Agar keberadaan ponsel LG KT610 bisa lebih terlihat lagi

terutama di toko-toko maka LG melakukan kerja sama dengan

beberapa toko untuk melakukan Shop branding . Bentuk shop

barnding ini antara lain degan memberikan shopsign dan wall

paper kepada toko-toko tadi sehingga orang yang berkunjung

ketoko tersebut dapat melihat informasi tentang LG KT610.

Hal ini dirasa cukup penting karena konsumen sangat

terpengaruh dengan keberadaan branding tersebut, karena

biasanya konsumen akan lebih memilih untuk membeli produk

yang brandingnya terlihat dimana-mana yang mengindikasikan

bahwa produk tersebut banyak peminatnya dan bisa diperoleh

diamana-mana.

Nama Kegiatan Waktu


Televisi September 2008
Koran Agustus-Desember 2008
ATL
Majalah Agustus-Desember 2008
On-line Media September 2008
Pameran/Roadshow Agustus-Desember 2008
Bilboard Agustus-Oktober 2008
BTL
Shop Branding Agustus-Oktober 2008
POP Material Agustus-Desember 2008

Tabel 4.3. Tabel Kegiatan Komunikasi Pemasaran Periklanan


59

4.2.7.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

- Progam Free Trial, sebelum diluncurkannya ponsel LG KT610 ke

pasaran, sesuai dengan tujuan strategi komunikasi pemasaran yaitu

untuk menciptakan word of mouth maka diadakan program Free

Trial yaitu pihak LG akan meminjamkan 200 unit ponsel LG

KT610 kepada konsumen untuk digunakan selama 1 bulan,

kemudian setelah itu ia bisa membeli dengan hanya seharga 50%

dari harga aslinya. Mekanisme progam ini dilakukan dengan cara

mengisi formulir di www.tokolg.com, yang kemudian akan diundi

siapa yang mendapatkan kesempatan untuk mencoba LG KT610.

Promosi progam ini dilakukan dengan memasang iklan di koran

Kompas dan melalui email blast.

- Promosi hadiah, untuk menarik minat konsumen untuk membeli

ponsel LG KT610 , maka diadakan progam hadiah langsung (direct

gift) berupa memory card microSD 1 GB atau merchandise seperti

T Shirt, Tas, dan agenda untuk diberikan kepada konsumen yang

membeli ponsel LG KT610. Selain itu ada juga progam undian

berhadiah dengan hadiah TV, DVD Player, Mini Hi-Fi . Selain

untuk konsumen, promosi hadiah juga dilakukan untuk para dealer

yang menjual ponsel LG KT610 dengan memberikan hadiah bagi

dealer yang membeli dalam jumlah tertentu.

- Promosi harga, yaitu bekerja sama dengan Bank tertentu

memberikan harga khusus kepada para konsumen yang membeli

dengan menggunakan kartu kredit dari bank tersebut. Selain itu


60

juga ada progam cicilan dengan bunga 0% bagi pengguna kartu

kredit dari bank tersebut.

4.2.7.3 Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Progam penjualan pribadi yang dilakukan oleh LGEIN MC dalam

memasarkan ponsel LG KT610 dilakukan bekerja sama dengan

distributor dan dealer-dealer dan dengan cara memberikan insentif bagi

para frontliner / wiraniaga toko yang bisa menjual ponsel LG KT610.

diharapkan dengan adanya insentif tadi para frontliner akan lebih

terpacu dalam menawarkan produk ponsel LG KT610 kepada calon

pembeli.

LGEIN MC juga telah memiliki unit support penjualan yang diberi

nama LG Angel, yang bertugas membantu toko-toko yang menjual

ponsel LG untuk memberikan informasi tentang ponsel LG kepada

frontliner dan calon pembeli.

Selain itu penjualan pribadi juga dilakukan di acara roadshow dan

event-event yang diikuti oleh LGEIN MC seperti Indonesian Cellular

Show dan Pekan Raya Jakarta dan sebagainya.

4.2.8 Evaluasi dan Kontrol Strategis

1. Melakukan rapat koordinasi antar divisi sales dan marketing

komunikasi setiap minggu.

2. Melakukan rapat kerja antar divisi dalam LGMC setiap akhir

tahun
61

3. Melakukan Focus Group Disscussion (FGD) kepada para calon

kunsumen atau pengguna ponsel LG setiap 3 bulan sekali.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Strategi Komunikasi Pemasaran


Dalam pembahasan hasil penelitian strategi komunikasi pemasaran
LGEIN MC, penulis menganalisa berdasarkan hasil wawancara
narasumber, data-data dokumen perusahaan yang mendukung dengan
teori dan menjelaskan secara rinci semua data yang menjadi objek
penelitian dan menganalisa semua data penelitian sesuai dengan fakta
yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai strategi komunikasi
pemasaran dan kaitannya dengan pelaksanaan komunikasi pemasaran
tersebut.
4.3.1 Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan divisi marketing komunikasi
LGEIN MC, diketahui bahwa strategi komunikasi pemasaran LGEIN
MC memiliki tujuan yaitu meningkatkan Brand Awareness dan
peningkatan volume penjualan. Menurut penulis, tujuan strategi
komunikasi pemasaran dapat dijelaskan antara lain :
1. Menginformasikan (informing); menginformasikan mengenai
keberadaan ponsel LG KT610 , memberikan informasi benefit apa
yang didapat dan dimana dapat diperoleh.
2. Membujuk (persuasing); mengajak konsumen agar membeli ponsel
LG KT610 dan mengikuti kegitan promosi yang diadakan LGEIN
MC.
3. Mengingatkan (reminding); mengingatkan konsumen bahwa LG
telah mengeluarkan produk smartphone LG KT610 dan
mengingatkan konsumen mengenai agenda-agenda kegiatan
promosi yang diadakan LG.
Menurut penulis, tujuan strategi komunikasi pemasaran ponsel LG
KT610 sudah jelas dan terfokus. Tujuan strategi komunikasi
pemasaran ponsel LG KT610 yaitu meningkatkan awareness target
market, peningkatan volume penjualan dan meningkatkan brand image
62

ponsel LG di Indonesia bisa dikatakan sudah tercapai. Hal ini bisa


dilihat dengan semakin banyaknya orang yang mencari produk ini di
pasar. Hal ini bisa dibuktikan dengan naiknya jumlah penjualan ponsel
LG KT610 periode Juli sampai Desember 2008. Memang ada
penurunan antara bulan Oktober sampai Desember, hal ini
dikarenakan pada saat bulan Oktober merupakan bulan puasa dan Idul
Fitri sehingga permintaan akan ponsel menurun karena orang lebih
berkonsentrasi pada pemenuhan produk-produk yang berhubungan
dengan puasa dan Idul Fitri. Begitu juga dengan Desember yang
merupakan akhir tahun dan libur Natal.
Dengan hadirnya LG KT610 di pasar juga membawa dampak yang
positif terhadap brand image ponsel LG di Indonesia, dimana saat ini
pasar mulai mengakui bahwa ponsel LG memang memiliki kualitas
yang lebih unggul di banding ponsel buatan lokal dan China.
Meskipun secara total jumlah penjualan ponsel LG terus meningkat
dari tahun ke tahunnya, nampaknya hal diatas belum berdampak secara
signifikan terhadap market share ponsel LG di Indonesia yang masih
berada di sekitar 5% saja. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi
LG untuk terus memperbaiki strategi komunikasi pemasarannya agar
bisa lebih baik lagi ditahun-tahun berikutnya.
4.3.2 Analisis SWOT
Dalam melakukan analisa SWOT, penulis merasa Divisi marketing
komunikasi LGEIN MC sudah tepat melakukannya. Sebagai produsen
ponsel yang belum lama berada di pasar Indonesia , tentu hal tersebut
tidak mudah dilakukan. Pengalaman dinegara lain tentu saja tidak bisa
langsung diaplikasikan di Indonesia karena setiap negara memilki
karakteristik pasar yang berlainan. Dan dengan adanya data-data
pendukung dari lembaga-lembaga riset pemasaran di Indonesia tentang
kondisi pasar semakin mempermudah dalam melakukan analisa.
LGEIN sendiri telah lama bekerja sama dengan lembaga riset
pemasaran GfK dalam memeperoleh data-data pasar di Indonesia.
Dengan demikian LGEIN MC dapat mengetahui produknya secara
63

detail, dari sisi kelebihan , kekurangan, kesempatan dan ancaman yang


ada, sehingga strategi komunikasi pemasarannya dapat lebih terarah.

Tabel 4.4 Tabel Analisis SWOT LG KT610

Strength Weakness
o Desain perpaduan antara ponsel o Desainnya terlalu minimalis
biasa dan smartphone o Layar display yang lebih kecil.
o Memiliki ukuran yang lebih kecil. o Belum adanya fasilitas untuk
o Memiliki fitur yang canggih. koneksi Wi-Fi.
o Memiliki operating system o Material menggunakan bahan
Symbian. plastik sehingga terkesan
o Harga yang lebih kompetitif. kurang luks.
o Brand ponsel LG yang masih
belum terlalu dikenal pasar

Opportunity Threats
o Pasar semakin menuntut o Cepatnya perkembangan
kebutuhan fungsi ponsel yang teknologi khususnya di dunia
bukan hanya untuk menelpon dan ponsel sehingga teknologi yang
SMS saja, tetapi juga untuk telah ada sekarang akan segera
hiburan dan bekerja. menjadi usang.
o Banyaknya profesional muda yang o Kompetitor yang juga
membutuhkan ponsel yang mengeluarkan produk ponsel
berteknologi tinggi untuk yang sejenis.
mendukung pekerjaan mereka. o Munculnya trend penggunaan
o Masih sedikitnya produk ponsel Blackberry di Indonesia.
smartphone dengan harga yang
terjangkau masyarakat.

4.3.3 Menentukan Segementasi, Targeting dan Positioning

Menurut pendapat penulis LGEIN MC sudah mampu membagi

segmentasi pasar dengan baik dan jelas, hal ini terlihat dalam

segmentasi yang ada telah dijabarkan dengan persentase atau

perhitungan yang tepat. Hal tersebut tentu saja berdasarkan hasil

yang realistis yang diperoleh dari data survey dan riset yang

dilakukan oleh lembaga riset pemasaran GfK.


64

Menurut penulis, pembagian target market ini sudah sangat

jelas dan spesifik yaitu Pria dan Wanita yang umumnya berusia 20

– 40 tahun bekerja dan tinggal didaerah perkotaan dengan gaya

hidup yang metropolitan, bagi profesional muda dan mahasiswa.

Pembagian target market yang tepat dapat memberikan dampak

positif bagi promosi dalam menjangkau segmen yang dituju

sehingga anggaran promosi dapat menjadi lebih efektif

penggunaannya.

Untuk positioningnya sendiri yaitu “ Your Powerfull

Communicator...In a Smaller Size” penulis menganggap sangat

tepat, karena memanfaatkan kelemahan yang ada pada kompetitior

(yaitu ukuran yang lebih kecil dan harga lebih terjangkau) namun

tetap menggunakan atribut dari kompetitor (nama communicator)

yang sudah memiliki citra yang kuat dibenak konsumen, membuat

positioning memiliki pengaruh yang cukup kuat.

4.3.4 Bentuk Kegiatan Komunikasi Pemasaran

4.3.4.1 Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan proses pengiriman pesan melalui suatu

media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan.Iklan merupakan

bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau

anggota masyarakat.

• Above The Line

Sayang sekali atas pertimbangan terbatasnya bujet yang tersedia

maka ponsel LG KT610 ini tidak menggunakan media televisi sebagai


65

tempat untuk beriklan. Padahal media televisi merupakan media yang

paling banyak menimbulkan impact terutama di Indonesia. Selain itu

dengan memasang iklan di media televisi akan mampu mengangkat

brand image produk yang diiklankan. Menurut pendapat penulis

progam liputan tentang produk ponsel LG KT610 dalam acara Techno

& Mobile yang ditayangkan pada tanggal 20 September 2008 masih

sangat kurang untuk menghasilkan efek yang optimal. Namun dari sisi

efisiensi biaya, penulis merasa LGEIN MC sudah tepat dalam

melakukan kampanye ponsel LG KT610.

Sebagai kompensasi dari tidak beriklan di media televisi LGEIN

MC melakukan kampanye ponsel LG KT610 di media cetak yaitu

surat kabar dan majalah. Keputusan ini penulis anggap cukup tepat,

karena surat kabar dan majalah juga memiliki kelebihan-kelebihan

yang bisa menutup kekurangan dengan tidak beriklan di televisi.

Untuk media placement nya penulis merasa LGEIN MC telah

cukup maksimal dalam menentukan media mana yang dipilih dan

kapan waktu terbit iklannya. Media-media yang dipilih LGEIN MC

untuk mengiklanlan ponsel LG KT610 adalah media yang tepat dengan

target market LG KT610, dan selain itu media-media tadi memiliki

jangkauan yang luas diseluruh Indonesia dan telah memiliki nama dan

tiras yang cukup besar. Untuk waktu terbit setiap akhir pekan dengan

format full color, penulis anggap sangat tepat mengingat akhir pekan

merupakan saatnya orang untuk berbelanja, sehingga dengan adanya

iklan di surat kabar dapat menjadi bahan referensi mereka untuk

menentukan pilihan.
66

• Bellow The Line

Agar kampanye melalui iklan di media ATL dapat optimal, maka

perlu didukung dengan aktifitas BTL yang selaras. Pameran masih

dirasakan cukup berpengaruh dalam usaha mengenalkan ponsel LG

KT610 ke masyarakat, sehingga divisi marketing komunikasi LGEIN

MC melakukan serangkaian kegiatan pameran keseluruh kota-kota

besar di Indonesia.

POP material juga memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk

menanamkan awareness khalayak terhadap keberadaan ponsel LG

KT610. Dengan keberadaan POP material ditoko-toko akan semakin

memperkuat awareness khalayak terhadap keberadaan ponsel LG

KT610.

Seperti halnya POP material, billboard dan shop branding juga

memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk menanamkan awareness

khalayak terhadap keberadaan ponsel LG KT610. Bahkan dengan

adanya billboard bisa menambah prestige ponsel LG KT610 bila

berada dilokasi-lokasi yang strategis.

4.3.4.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Tidak diragukan lagi bahwa penggunaan promosi penjualan dapat

meningkatkan jumlah penjualan, karena umumnya konsumen merasa

suka diberi iming-iming yang berupa insentif, hadiah atau diskon

ketika membeli suatu produk. Tak jarang ada konsumen yang menjadi

tertarik untuk membeli hanya karena promosi yang ditawarkan.

Untuk itulah divisi marketing komunikasi bersama divisi sales

LGEIN MC merancang progam-progam promosi penjualan yang


67

menarik bagi konsumen. Bentuk –bentuk promosi penjualan yang unik

seperti program Free Trial yang dilaksanakan cukup menarik banyak

peminat untuk mengikutinya Penulis melihat bahwa bentuk kegiatan

promosi penjualan yang dipilih dan dilaksanakan sudah cukup baik.

Tentu saja pemilihan bentuk promosi penjualan tersebut juga

berdasarkan kecermatan dalam memilih bentuk dengan

membandingkan kebutuhan biaya yang dikeluarkan diharapkan dapat

memberi keuntungan dan dapat menarik target sasaran yang lebih

mudah dan lebih banyak. Bentuk kegiatan promosi penjualan yang

telah dilakukan oleh LGEIN MC tentu dapat membantu mencapai

sejumlah sasaran seperti :

- Dapat mendorong konsumen untuk membeli ponsel LG KT610

- Dapat memotivasi distributor dan tenaga penjualannya.

- Dapat membantu membangun loyalitas distributor / toko

terhadap brand LG.

4.3.4.3 Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan perorangan/pribadi adalah suatu bentuk penyajian lisan

dalam bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan

tujuan untuk menciptakan penjualan. Jadi dalam penjualan perorangan

terjadi komunikasi pribadi secara langsung antara penjual dan pembeli.,

dimana penjual dapat membujuk, mempengaruhi konsumen untuk

melakukan pembelian produk yang ditawarkan. Media yang digunakan

antara lain presentasi, penjualan, pameran dagang dan lain-lain.


68

LGEIN MC menganggap penjualan perorangan/ pribadi

merupakan ujung tombak dalam menciptakan sales. Untuk itu LGEIN

MC sangat memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penjualan

perorangan, antara lain dengan membentuk perkumpulan tenaga

frontliner yang diberi nama Life’s Good Club. Para frontliner yang

bertugas menjual ponsel ditoko-toko memgang peranan yang penting

dalam menciptakan penjualan, untuk itu mereka perlu mendapat

perhatian yang cukup, misalnya dengan memberikan program insentif

untuk memotivasi mereka dalam menjual produk dan memberikan

training tentang produk untuk menambah pengetahuan mereka tentang

produk yang akan mereka jual.

Selain Life’s Good Club, LGEIN MC memiliki unit support

penjualan yang diberi nama LG Angel, yang bertugas membantu toko-

toko yang menjual ponsel LG untuk memberikan informasi tentang

ponsel LG kepada frontliner dan calon pembeli.

Menurut penulis apa yng telah dilakukan LGEIN MC dalam

mendukung progam penjualan perorangannya sudah sangat baik. Hal

ini memang sudah seharusnya dilakukan oleh LGEIN MC, mengingat

keputusan terakhir konsumen untuk membeli atau tidak masih dapat

berubah tergantung kepada tenaga penjualan apakah dapat

mempengaruhi konsumen. Agar tenaga penjualan dapat mempengaruhi

konsumen maka kita harus bisa memotivasi mereka dan mendukung

mereka dengan pengetahuan tentang produk yang komprehensif.

Tenaga penjualan perorangan yang baik sangat dibutuhkan terutama

dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan membeli.


69

4.3.5 Evaluasi dan Kontrol Strategis

Menurut penulis dalam melakukan evaluasi dan kontrol yang

dilakukan oleh divisi marketing komunikasi sudah sesuai dengan

konsep, hal ini dapat terlihat dengan adanya koordinasi disetiap rapat

yang dilakukan dalam periode tertentu, seperti :

1. Melakukan rapat koordinasi antar divisi sales dan marketing

komunikasi setiap minggu.

2. Melakukan rapat kerja antar divisi dalam LGMC setiap akhir

tahun

3. Melakukan Focus Group Disscussion (FGD) kepada para calon

kunsumen atau pengguna ponsel LG setiap 3 bulan sekali.


70

BAB V
KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Strategi komunikasi pemasaran merupakan hal yang berkaitan

dengan masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi

persuasive dengan khalayak sasaran. Dalam menetapkan strategi

komunikasi pemasaran untuk produk ponsel LG KT610, divisi marketing

komunikasi LGEIN MC juga melakukan :

1. Perencanaan kegiatan komunikasi pemasaran untuk produk ponsel LG

KT610 melalui tahapan-tahapan berikut, yaitu : menetapkan tujuan

strategi komunikasi pemasaran untuk produk ponsel LG KT610,

melakukan Analisa Pasar (Current Market Situation), melakukan

analisa SWOT, menetapkan STP ( Segmentasi, Targeting dan

Positioning), menentukan bentuk bauran komunikasi pemasaran

berdasarkan anggaran yang ditentukan sebelumnya.

2. Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya, divisi

marketing komunikasi LGEIN MC menggunakan kombinasi dari

bauran promosi yaitu Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan

(Sales Promotion) dan Penjualan Perorangan (Personal Selling).

Dimana untuk periklanan menggunakan media Above The Line (ATL)

dan Bellow The Line (BTL). Bentuk kegiatan yang dipilih disesuaikan

dengan anggaran yang tersedia dan berdasarkan rencana kerja yang

telah dibuat diawal tahunnya.

3. Melakukan pertemuan koordinasi antar divisi marketing setiap minggu,

melakukan rapat kerja antar divisi marketing komunikasi dan sales and
71

trade setiap akhir tahun, melakukan Focus Group Discussion (FGD)

kepada para pengguna ponsel LG setiap 3 bulan sekali.

5.2 Saran

Berdasarkan analisa penulis dari hasil penelitian ini, penulis

mencoba memberikan masukan dan saran-saran sebagai berikut :

1. Pada saat pre launch produk LG KT610 yaitu melalui progam Free

Trial, waktu promosi kegitan ini diperpanjang dengan tujuan agar lebih

banyak lagi partisipan yang mengikuti progam ini. Selain itu dalam

penentuan siapa yang bisa mendapat kesempatan untuk mencoba

ponsel LG KT610 harus lebih selektif lagi. Sebaiknya orang yang

mendapat kesempatan untuk mencoba ponsel LG KT610 adalah orang

yang memiliki pengaruh di komunitasnya sehingga ia dapat

menyebarkan word of mouth kepada anggota komunitasnya secara

lebih optimal.

2. Kegiatan promosi harus lebih kreatif, unik dan harus terus

dikembangkan sehingga bisa menimbulkan diferensiasi dengan

kompetitor. Penulis mengamati kegiatan promosi yang dilakukan

masih belum berbeda dengan kompetitor, sehingga lebih sulit bersaing

dengan kompetitor yang telah lebih dulu mempunya market share yang

lebih besar.

3. Menggunakan public figur yang sesuai dengan target market dari

ponsel LG KT610 sebagai brand ambassador, misalnya Ferdi Hasan,

untuk lebih menguatkan citra sebagai ponsel untuk kalangan eksekutif

muda .
72

4. Memaksimalkan online media seperti mailing list atau situs jejaring

sosial sebagai saluran komunikasi antara LG dengan para pengguna

ponsel LG KT610, sehingga diharapkan dapat terbentuk sebuah

komunitas pengguna ponsel LG KT610 yang selain berfungsi untuk

meretensi para pengguna juga bisa membantu menyebarkan word of

mouth..

5. Memberikan edukasi kepada pasar tentang fungsi dan kelebihan yang

ada pada smartphone agar masyarakat menjadi semakin familiar

dengan smartphone supaya persepsi masyarakat bahwa smartphone

lebih sulit digunakan berubah, sehingga pasar akan lebih menerima

produk ponsel LG KT610.


DAFTAR PUSTAKA

Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable,


GPU, Jakarta, 2001

C.M. Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, Gramedia Pustaka Utama, 2004

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran. Penerbit Andi Yogyakarta, 1997

Fill, Chriss, Marketing Communications, Prentice Hall International (UK) Limited,


1995

Kartajaya, Hermawan, Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning,


Diferentiation, Brand, Gramedia Pustaka Utama, 2005

Manasse Malo, dkk, Metode Penelitian Sosial, Universitas Terbuka, Jakarta, 1997

Murti Sumarni. Marketing Perbankan, Liberty, Yogyakarta, 1996

Philip Kotler, Marketing Management, Fifth Edition, Prentice Hall of India


Private Limited, 1985

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama, 2005

Rangkuti, Freddy. The Power of Brands. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2004

Rhenald Khasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning,


Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,


Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1995

Robert K.Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, Terjemahan M.Djauzi Mudzakir,
Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1996

Terence A Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran


Terpadu, Jilid 1, Erlangga, Jakarta 2003

Tripomo, Tedjo., Udan. Manajemen Strategi. Bandung: Rekayasa Sains, 2005.

Sumber lain :
www.suarapembaruan.com
www.kompas.com
www.vivanews.com
www.bisnis.com
www.okezone.com
www.terbeken.com

Anda mungkin juga menyukai