Anda di halaman 1dari 87

 

STRATEGI PROMOSI SAMPOERNA A MILD DALAM EVENT


PANJAT DINDING UNTUK MENINGKATKAN BRAND EQUITY

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh


Gelar Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi

Nama : Fauzi Umar


NIM : 04302-013
Jurusan : Advertising

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2009
 
2

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MERCU BUANA

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Fauzi Umar

NIM : 04302 – 013

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Program Studi : Marketing Communication and Advertising

Judul Skripsi : Strategi Promosi Sampoerna A Mild Dalam Event

Panjat Dinding Untuk Meningkatkan Brand Equity

Mengetahui

Pembimbing I Ketua Bidang Studi

(Drs. Hardiyanto, M.Si) (Dra. Tri Diah Cahyowati, S.Sos M.Si)


 
3

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MERCU BUANA

LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI

Nama : Fauzan Rahimi

NIM : 04202 – 035

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Program Studi : Public Relations

Judul Skripsi : Persepsi Pengguna Outlet Layanan Pelanggan PT.

MNC Sky Vision (Indovision)

Jakarta, Juli 2009

Mengetahui
1. Ketua Sidang

Drs. Riswandi, M.si …................................

2. Penguji Ahli

Juwono Tri Atmojo, M.si …................................

3. Pembimbing I

Nurprapti Wahyu Widyastuti S.Sos.M.Si …................................

4. Pembimbing II

Ponco. B. Sulistyo, M.Comn ....................................


 
4

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MERCU BUANA

LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI

Nama : Fauzan Rahimi

NIM : 04202 – 035

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Program Studi : Public Relations

Judul Skripsi : Persepsi Pengguna Outlet Layanan Pelanggan

PT. MNC Sky Vision (Indovision)

Disetujui dan diterima oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Nurprapti W. Widyastuti, M.Si Ponco B. Sulistyo, M.Comn

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Ketua Bidang Studi

Dra. Diah Wardhani, M.Si Marhaeni F. Kurniawati, M.Si


 
5

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MERCU BUANA
PROGRAM STUDI PERIKLANAN

FAUZI UMAR (04302-013)


Strategi Promosi Sampoerna A Mild Dalam Event Panjat Dinding Untuk
Meningkatkan Brand Equity
(xi-63 Halaman; 15 Referensi 1993-2003; 7 Tabel; 2 Bagan; 3 Lampiran;
Biografi)

ABSTRAKSI

Kehadiran A Mild tahun 1989 mengubah cara pandang bisnis rokok


nasional. Hampir semua produsen rokok ikut meramaikan persaingan di kategori
rokok ringan ini. Perang komunikasi dan bajak membajak tenaga kerja pun tak
terelakan dengan tujuan yaitu untuk mendapatkan atensi (atention) dari pasar.
Promosi yang dilakukan perusahaan besar merupakan kebudayaan
popular, sebab berpromosi adalah kemampuan metamorfosa jangka panjang
artinya pesan yang dikemukakan harus punya nilai tambah aktualisasi, seperti
produk lokal dengan kemasan global.
Periklanan yang merupakan bagian dari promotion mix dianggap salah
satu usaha pemasaran yang tepat untuk produk yang telah dikenal konsumen
karena itulah berbagai bentuk iklan dilakukan oleh produsen untuk menunjang
kegiatan pemasaran produk ataupun jasa, baik isi pesan iklan maupun pilihan
media iklannya.
Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang memerlukan media
dalam penyampaian pesan iklan, media iklan dapat dibedakan berdasarkan dua
kategori yaitu media iklan above the line (media lini atas), jenis iklan above the
line dikuasai oleh lima media, kelima media, kelima media tersebut adalah pers
(koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa, iklan luar ruang (out door).
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi promosi dari
Basu swastha, sedangkan segmentation, targeting, positioning menggunakan
konsep Terence A Shimp dan brand equity memakai teori M. Suyanto.
Sifat penelitian menggunakan penelitian deskriptif, metode yang
digunakan adalah studi kasus, teknik pengumpulan data dengan cara interview
dan observasi.
Hasil penelitian yang didapat adalah strategi yang dilakukan oleh PT.
Sampoerna A Mild yaitu dengan metode Push dan Pull strategi dengan mengelar
event di Universitas Mercu Buana.

i
 
6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT , atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis

sehingga berhasil menyelesaikan skripsi ini. Adapun maksud dan tujuan penulisan

skripsi ini, untuk memenuhi syarat kelulusan guna memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1), Program Studi Advertising &

Marketing Communication di Universitas Mercu Buana Jakarta.

Dalam skripsi ini, penulis mengambil judul “Strategi Promosi

Sampoerna A Mild Dalam Event Panjat Dinding Untuk Meningkatkan

Brand Equity”. Didalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Hal

ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman dan pengetahuan. Oleh karna itu kritik

dan saran dari para pembaca sangatlah diharapkan untuk kesempurnaan skripsi

ini.

Dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu maupun memberikan dorongan baik moril maupun materil kapada

penulis didalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. Hardiyanto selaku dosen Pembimng skripsi,yang dengan sabar dan

telah meluangkan waktu,pikiran dan tenaga untuk memberikan bimbingan

kepada penulis dan penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan

dengan baik.

ii
 
7

2. Kedua orang tua ku yang telah membantu baik moril maupun materil dan

selalu memberikan semangat serta cinta tulusnya kepada penulis,semoga aku

bias membalas semua jasa kalian.Aku bangga dilahirkan kalian.aku saying

kalian.

3. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi,

Universitas Mercu Buana.

4. Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati M.Si selaku Ketua Program Bidang Studi

Advertising and Marcomm

5. Para dosen jurusan Advertising Universitas Mercu Buana Jakarta, terima kasih

telah mengajar dan memberikan pengalaman yang bermanfaat selama penulis

mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana

Jakarta.

6. Pihak sampoerna A mild bapak Rully dan Ibu ayu,yang bersedia meluangkan

waktunya untuk menjadi nara sumber penulis,serta memberikan pandangan

tentang berpromosi.

7. Ibu Henny Gambiro. M.Si yang begitu besar perhatian kepada penulis untuk

segera menyelesaika study ini,serta pendidikan organisasi yang matang

kepada penulis selama ia menjabat sebagai direktur kemahasiswaan.

8. Para staff TU fikom Bp Hari, Mas Mawi, Mas Erfan, Mba Lila,pak aep,pak

jack terimakasih atas bantuannya mengenai surat-surat permohonan dan

perizinan

iii
 
8

9. Kakaku satu-satu nya Ruspita (Kae), yang selalu mendoakan serta membantu

kelancaran penulis selama ini.

10. Bayu Rini sepupu ku yang secara tidak langsung memberikan nilai motivasi

serta keyakinan untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Rekan-rekan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Mercu Buana

(SWATALA-UMB), terimakasih atas dukungan serta semangatnya kepada

penulis.

12. Angkatan 16 Swatala-UMB Manay, Gondrong, Mengong, Jabluk, Barep,

Mardon, Feby yang telah memberikan arti persaudaraan sesungguhnya.

13. Rekan-rekan Pariwara 2002 Reynan, Olix, Andre, Mario, Bad, Obay, Hendra,

Nupail, Praja, Didi, Eka, Iyang, Ningseh, Dila, Pay, Indy.

14. Rekan-rekan Fikom Photography Club, Koding, Afif, Ibee, Iyous, Mail, Dido,

Black, Eeng, Uthe, Ai, Faried, Acat, Brina, Nunu, Botem.

15. Komunitas Tangga, Edmon, Agi, Ipang, Idam, Yopi, Gepeng, Ilong, Indra,

Risa, Winnie, Helda, Ipoer, Gading, Dableng, Wanpe, Jibol, Ronald.

16. My Friend Adventure, Rinal Setiawan (Cingik), Ratno DK, Glenardo.

17. May Rental terima kasih Bisa ngeprin murah dirental mu.

18. Dan semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan karena

segala kekurangan tersebut adalah menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya

karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik

iv
 
9

dan saran yang membangun guna perbaikan di kemudian hari. Akhir kata, penulis

mohon maaf yang sebesar-besarnya bila dalam penulisan skripsi ini terdapat kata-

kata yang salah dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Jakarta, Juni 2009

Penulis

v
 
10

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI

ABSTRAKSI .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 5

1.4. SignifikansiPenelitian .......................................................... 5

BAB II KERANGKA TEORI

2.1. Pengertian Strategi ............................................................... 7

2.2. Strategi Promosi ................................................................... 8

2.3 Bauran Promosi .................................................................... 10

2.4. Pengiklan Biro iklan dan Media ........................................... 13

2.5. Strategi Promosi ................................................................... 15

2.6. Segmentasi Targeting dan Positioning ................................. 16

vi
 
11

2.6.1. Segmentasi ............................................................... 17

2.6.2. Targeting .................................................................. 18

2.6.3. Positioning ............................................................... 19

2.7. Strategi Membangun Merek ................................................. 21

2.8. Pengertian Brand Equity ...................................................... 23

2.9. Peran Brand Equity .............................................................. 25

2.10. Sponsorhip ........................................................................... 28

2.11. Tujuan Sponsorship .............................................................. 30

BAB III METODOLOGI

3.1. Pendekatan ........................................................................... 30

3.2. Sifat Penelitian ..................................................................... 32

3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 32

3.4. Nara Sumber / Key Informan ................................................ 33

3.5. Penentuan Nara Sumber ....................................................... 33

3.6. Fokus Penelitian ................................................................... 34

3.7. Teknik Analisa ..................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Objek Penelitian ................................................................... 36

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Sampoerna Amild .... 36

4.1.2. Sejarah Perusahaan ................................................... 37

4.1.3 Sumber daya Manusia Dalam Perusahaan

Sampoerna ................................................................ 38

4.1.4 Struktur Organisasi PT SamPoerna .......................... 39

vii
 
12

4.1.5 Kinerja Perusahaan ................................................... 40

4.1.5.1. Mitra produksi Sigaret HM

Sampoerna Tbk ......................................... 40

4.1.5.2. Proses Produksi ......................................... 42

4.1.6. Visi Misi Sampoerna ............................................... 43

4.2. Hasil Penelitian .................................................................... 43

4.2.1. Analisis Situasi ......................................................... 44

4.2.1.1. Analisis SWOT ......................................... 44

4.2.2. Bauran Promosi ........................................................ 46

4.2.2.1. Promosi Penjualan ..................................... 47

4.2.2.2. Publisitas ................................................... 48

4.2.2.3. Periklanan .................................................. 48

4.2.2.3.1. Budget Periklanan ................... 49

4.2.2.4. Public Relation .......................................... 50

4.2.2.5. Personall Selling ....................................... 50

4.2.3. Promosi Event Panjat Dinding ................................. 51

4.2.4. Strategi Promosi ....................................................... 51

4.2.5. Alat – Alat yang digunakan Dalam Kegiatan

Promosi .................................................................... 53

4.2.6. Tujuan Event ........................................................... 55

4.2.7. Ekuitas Merek .......................................................... 56

4.2.7.1. Kesadaran Merek ...................................... 56

4.2.7.2. Asosiasi Merek .......................................... 57

viii
 
13

4.2.7.3. Kualitas Persepsi ....................................... 58

4.2.7.4. Loyalitas Merek ........................................ 59

4.2.7.5. Aset-Aset Merek Lainnya ......................... 60

4.2.8. Target Market ........................................................... 60

4.2.9. Segmentasi Pasar ...................................................... 61

4.2.9.1. A Mild Regular ......................................... 61

4.2.9.2. A Mild Menthol ........................................ 61

4.2.9.3. Avolution .................................................. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ........................................................................... 63

5.2. Saran ..................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ix
 
14

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.2.7.1. Brand Awarness (Kesadaran Merk) ......................................... 56

Tabel 4.2.7.2. Brand Association (Asosiasi Merk) ......................................... 57

Tabel 4.2.7.3. Perceived Quality (Persepsi Kualitas) ...................................... 58

Tabel 4.2.7.4. Brand Loyalty (Loyalitas Merk) ............................................... 59

Tabel 4.2.7.5. Other Proprietary Brand Asset (Aset-aset Merk Lainnya) ....... 60

x
 
15

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Pengiklan, Biro Iklan dan Media ..................................................... 13

Bagan 2. Konsep Brand Equity ....................................................................... 25

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran dalam konsep awal yang sederhana dikenal dalam bentuk

pemasaran atau marketing mix.marketing mix pada dasrnya terdiri dari empat

elemen penting atau yang disebut dengan istilah 4P yaitu product,Price,Place

dan promotion.Pada dasrnya pemasaran merupakan proses yang mencakup

siapa konsumen yang akan dituju,apa yang konsumen inginkan dan bagaimana

mengembangkan produk atu jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen serta melakukan proses dalam menyampaikan atau memasarkan

produk kepada konsumen dan pada kenyataan proses pemasaran tersebut erat

keitannya dengan komunikasi,karena tanpa komunikasi pemasaran tersebut

sulit diwujudkan.

Komunikasi pemasaran (maeketing communication) sebenarnya

berkembang dari salah satu bauran pemasaran (marketing Mix) yaitu

promosi.Bauran pemasaran (Marketing Mix) tersebut terdiri dari periklanan

(advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan tatap muka

(personal selling). Publisitas (publicy), pemasaran langsung (direct

marketing), packaging, events and sponshorship,customer service.Semua

komponen-komponen tersebut sekarang menjadi bagian dari konsep

komunikasi pemasaran terpadu.

1
2

Pengertian komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan

pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai kebetradaan

produk dipasar.konsep yang secara umum sering digunakan untuk

menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran

promosi.Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi

pemasar.tanpa komunikasi,konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan

tidak akan mengetahui produk dipasar.

Perusahaan sebagai sumber komunikasi dalam memasarkan produk

harus melihat dan memahami situasi dan kondisi pasar serta mampu

menggunakan media yang tepat sebagai saluran komunikasi.

Perusahaan sebagai sumber / komunikator (source) dalam

mempresentasikan / menyampaikan pesan komunikasi pemasarannya baik

secara langsung kepada khalayak sasarannya harus memahami perusahaan

dengan middlemennya,konsumen dan public.Middlemen perusahan

berkomunikasi dengan konsumen dan public.para konsumen berkomunikasi

sesamanya dari mulut kemulut dan dengan public lainnya.sementara itu tiap

kelompok memberikan umpan balik komunikasi kepada setiap kelompok

lainnya.

Agar produk yang dipasarkan dapat dikomunikasikan secara efektif

maka suatu produk harus dapat menentukan pada lapisan masyarakat mana

produk tersebut akan dipasarkan sesuai dengan karakteristik produknya.untuk

itu harus dapat ditentukan segmen atau lapisan masyarakat tertentu atau target
3

pasar yang mempunyai implikasi sangat penting bagi pemasarannya dapat

disesuaikan dengan criteria segmentasinya.

Promosi yang dilakukan perusahaan besar merupakan kebudayaan

popular. Sebab berpromosi adalah kemampuan metamorfosa jangka panjang

artinya pesan yang dikemukakan harus punya nilai tambah aktualisasi, seperti

produk lokal dengan kemasan global.1

Periklanan yang merupakan bagian dari promotion mix dianggal salah

satu usaha pemasaran yang tepat untuk memperkenalkan produk sebagai

pengingat untuk produk yang telah dikenal konsumen karena itulah berbagai

bentuk iklan dilakukan oleh produsen untuk menunjang kegiatan pemasaran

produk ataupun jasa, baik isi pesan iklan maupun pilihan media iklannya.

Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang memerlukan

media dalam penyampaian pesan iklan media iklan dapat dibedakan

berdasarkan dua kategori yaitu media iklan above the line (media lini atas) dan

belloe the line (media lini bawah). Jenis iklan above the line dikuasai oleh

lima media, kelima media tersebut adalah pers (koran dan majalah), radio,

televise, lembaga jasa, iklan luar ruang (out door).2

Iklan luar ruang merupakan salah satu media iklan yang mempunyai

keunggulan, yaitu dapat disimpan dalam jangka selama satu tahun atau

tergantung kontrak yang telah disepakati, selama itu pula iklan masih

berfungsi jika dibandingkan dengan iklan televisi atau radio.

                                                       
1
Suara Pembaharuan.
2
Frank Jefkins, Ibid, hal. 29.
4

Banyak cara untuk menyampaikan pesan dalam promosi yang

dilakukan oleh perusahaan intinya perusahaan swasta nasional yang

melakukan promosi sesungguhnya dimaksudkan untuk mendongkrak

pemasaran dalam satu tahun meskipun biaya promosi sangat besar.

Periklanan (advertising) sebagai salah satu unsur promotion mix tidak

dapat diabaikan keberadaannya di samping unsur-unsur promotion mix

lainnya seperti personal selling, sales promotion, publicity, dan direct

marketing lebih jauh lagi, promotion mix adalah bagian dari marketing mix

atau yang biasa disebut konsep 4P terdiri dari empat unsur yaitu produk,

harga, distribusi dan promosi.3

Dalam menjalani kegiatan komunikasi pemasaran, maka diperlukan

adanya strategi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik.

Istilah strategi sendiri berasal dari yunani yang berarti kepemimpinan

(leadership).4 Sedangkan untuk pengertian strategi adalah suatu rencana untuk

serangkaian kunjungan penjualan jangka panjang serta kegiatan yang terikat

dan dirancang untuk memberi keunggulan dalam mencapai tujuan penjualan

khusus dengan seorang nasabah. Satu hal penting untuk diingat tentang

strategi yang dapat digunakan, strategi tidak harus rumit, tetapi benar-benar

memerlukan kreativitas dan perencanaan.5

Ada satu hal penting yang perlu ditekankan disini, yakni dalam

memandang media iklan below the line, kita hendaknya tidak menilainya lebih

                                                       
3
Don E. Schultz & Stanley I. Tanenbaum & Ane Allison, Essentialis of Advertising Strategy
(Lincoln Wood, Illinois : NTC Business Book, 1995), hal. 24.
4
Prof. DR. Winardi, SE, Strategi Pemasaran, hal. 46.
5
Werren Kurzrock, Ahli Strategi Penjualan (The Sales Strategy), Interaksara, Jakarta, 2001.
5

inferior atau minor dari pada media iklan above the line, keduanya sama-sama

bermanfaat, dan memiliki kelebihan tersendiri. Bahkan dalam hal-hal tertentu,

para pemasang akan menarik banyak manfaat dari iklan above the line karena

dalam hal-hal tertentu ia bisa lebih efektif dari pada media iklan above the

line, semua tergantung pada tujuan si pemasang iklan dan bentuk kampanye

periklanan yang hendak dilakukannya.6

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian yang penulis paparkan pada latar belakang penelitian dan

untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan perusahaan maka secara

khusus penulis merumuskan masalah pada strategi promosinya, yaitu

bagaimana strategi promosi yang diakukan Sampoerna A Mild.

1.3 Tujuan Penelitian

Pembahasan mengenai strategi promosi Sampoerna A Mild memiliki

tujuan ingin mengetahui strategi promosi Sampoerna A Mild.

1.4 Signifikansi Penelitian

a. Secara Teoritis

Memberikan kontribusi sumbangan atau masukan yang bermanfaat

terhadap perkembangan dan penelitian ilmu komunikasi khususnya di

bidang periklanan berupa pembahasan tentang strategi promosi.

                                                       
6
Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, hal. 136.
6

b. Secara Praktis

Memberikan kontribusi atau sumbangan yang bermanfaat bagi PT. HM

Sampoerna, Tbk baik itu secara langsung ataupun tidak langsung.


 
7

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus.7 Strategi merupakan perencanaan yang dibuat secara

cermat dan sistematis terhadap suatu permasalahan yang dihadapi untuk

tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan. Strategi juga diartikan sebagai

rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan

keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang

untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.8 Strategi juga bisa diartikan sebagai

suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material

pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan.9

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.10 Atau dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan

komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran,

periklanan, demonstrasi dan usaha lain yang bersifat persuasive.11

                                                       
7
KBBI, Edisi Kedua, Depdikbud, Balai Pustaka, 1993, hal. 964.
8
Lawrence R. Javeh & William F. Glueck, hal. 21.
9
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Andi Yogyakarta, hal. 3.
10
Drs. Basu Swastha, Asas-asas Marketing, Liberty Yogyakarta, 1981, hal. 234.
11
KBBI, Edisi Kedua, Depdikbud, Balai Pustaka, 1993, hal. 790.

7
8

Strategi promosi adalah hal yang berkaitan dengan masalah-masalah

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasive dengan

khalayak sasaran, strategi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal

selling, iklan dan promosi penjualan.12

2.2 Strategi Promosi

Promosi sebagai suatu unsur penting dalam pemasaran senantiasa

harus ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya dalam arti bukan hanya

menempatkan barang atau jasa tetapi lebih dari bagaimana mengarahkan

konsumen di dalam membeli barang yang ditawarkan.

Tahap-tahap dalam strategi promosi, yaitu :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengendalian

Perencanaan strategi adalah proses manajerial yang meliputi

pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus

menerus antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai

peluang yang terdapat dilingkungannya.13 Sedangkan perencanaan promosi

tidak hanya membutuhkan perencanaan promosi tidak hanya membutuhkan

perencanaan strategi yang menyeluruh dengan nama perusahaan berharap

                                                       
12
Fandy Tjiptono, Loc, Cit, hal. 233.
13
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Kelima, hal. 64.
9

dapat mencapai sasaran pemasaran, tetapi juga perlu menetapkan taktik yang

tepat yang tercakup dalam setiap komunikasi variabel bauran promosi.14

Perencanaan strategi promosi yaitu mencari peluang-peluang yang

menarik dan mengembangkan strategi promosi yaitu mencari peluang-peluang

yang menarik dan mengembangkan strategi promosi yang menguntungkan.

Tugas dari bauran promosi tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk

mencapai sasaran promosi, tetapi juga menyusun rencana pendukung yang

berupa bauran promosi.15

Langkah terakhir dalam proses promosi adalah melaksanakan dan

mengendalikan rencana promosi suatu perencanaan tidak akan berarti kecuali

jika rencana itu dilaksanakan karena itu perusahaan harus merancang

organisasi pemasaran yang mampu melaksanakan rencana promosi tersebut.16

Pelaksanaan promosi adalah proses yang mengubah rencana promosi

menjadi usaha atau tugas nyata dan memastikan bahwa tugas itu dikerjakan

sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan yang dinyatakan oleh

rencana tersebut. Strategi menunjuk pada apa dan mengapa aktivitas

pemasaran, sedang pelaksanaannya menunjukan siapa, dimana, kapan dan

pelaksanaan berkaitan erat dalam satu lapisan, strategi yang menempatkan

tugas-tugas pelaksanaan tertentu di lapisan bawah.17

                                                       
14
Philip Kotler, Ibid, hal. 102.
15
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, hal. 95.
16
Philip Kotler, Op. Cit, hal. 97.
17
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, hal. 417.
10

Sedangkan pengendalian adalah menguraikan sistem pengawasan atas

realisasi yang dibandingkan dengan rencana. Tujuan pengendalian adalah

untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, keuntungan, dan

tujuan-tujuan yang lain sudah ditetapkan pada dalam perencanaan.

Pengendalian bias dibedakan dalam empat jenis yaitu :

1. Pengendalian rencana tahunan, personalia pemasaran memeriksa prestasi

yang sedang dicapai dengan rencana tahunan dan mengambil tindakan-

tindakan korektif bila memang diperlukan.

2. Pengendalian kemampulabaan/profitabilitas nyata dari produk, wilayah,

pasar pemakai akhir, dan saluran-saluran niaga.

3. Pengendalian efisiensi, meliputi usaha mencari untuk memperbaiki

dampak dari perangkat dan biaya pemasaran.

4. Pengendalian strategi terdiri dari pengujian secara berkala apakah dasar

perusahaan itu sesuai dengan peluang yang ada.18

2.3 Bauran Promosi

Bauran pemasaran adalah perangkat-perangkat variabel yang

terkontrol dan digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan

pasar sasaran melalui proses perencanaan yang matang dan juga sebagai

strategi perusahaan dalam mencapai tingkat pendapatan yang diinginkan.19

Dari bauran pemasaran (marketing mix) dapat kita jumpai promosi. Menurut

Basu Swastha dan Irawan yaitu : bauran promosi adalah kombinasi strategi

                                                       
18
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, hal. 425.
19
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, hal. 97.
11

yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal,

promosi penjualan dan lain cara promosi digunakan untuk mencapai tujuan

program penjualan. Bauran promosi terdiri dari lima alat utama, iklan,

penjualan tatap muka, publisitas, promosi penjualan, bilamana diperlukan

dapat pula menggunakan penjualan langsung.20 Dari penjelasan tersebut

bauran promosi terdiri dari lima alat utama, yaitu :

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah seluruh kegiatan yang meliputi penyiapan,

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan.21 Atau setiap bentuk

sajian non personal melalui idea atau gagasan, barang atau jasa yang

dibayar melalui sponsor tertentu termasuk dalam hal ini penggunaan

media seperti : majalah, surat kabar, poster, radio dan lain-lain. Sedangkan

iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan

lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.22

Kegiatan periklanan mengandung unsur penyewaan ruang ? waktu dalam

suatu media massa demi penggunaannya, serta penyajiannya yang non

pribadi. Tetapi pada dasarnya iklan berangkat dari tiga unsur penting

yaitu:

1. Merumuskan dan mengidentifikasikan khalayak sasaran

2. Mendapatkan media iklan yang mampu menjangkau khalayak sasaran

dan memberi ruang iklan

                                                       
20
Basu Swastha & Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua.
21
Tata Cara dan Tata Krama Periklanan Indonesia, hal. 45.
22
Ibid
12

3. Mengisi ruang iklan tersebut dengan pesan kepada khalayak yaitu

menulis, merancang, menghasilkan pesan dan menyampaikannya.23

2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)

Personal selling adalah interaksi atau hubungan antara individu melalui

tatap muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai

atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan

dengan pihak lain.24 Personal selling merupakan kegiatan yang

dilaksanakan oleh perusahaan dengan menggunakan tenaga penjual serta

membawa hasil produk untuk contoh barang yang akan dijual.

3. Public Relations

Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap

berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.25

4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan

berbagai insentif yang dapat diatur untuk meransang pembelian produk

dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli

pelanggan.26

                                                       
23
Ad. Farbey.
24
Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, 1996, hal. 40.
25
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, hal. 230.
26
Loc. Cit, hal. 229.
13

5. Penjualan Langsung (Direct Marketing)

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang

memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon

yang terukur dan transaksi disembarang lokasi.27

2.4 Pengiklan, Biro Iklan dengan Media

Hubungan dalam periklanan terlihat pada hubungan antara produsen

(pengiklan), perusahaan jasa (biro iklan), dan media (manager iklan).

Hubungan tersebut dikenal dengan hubungan tripartite, ketiga pihak yang

terlibat dalam hubungan tripartite ini masing-masing mengembangkan

prosesifnya sendiri-sendiri, hubungan tripartite dapat digambarkan sebagai

berikut :28

Bagan I

Pengiklan, Biro Iklan dan Media

Pengiklan Biro Iklan Media

Advertising Account Media Advertising


Manager Executive Buyer Manager

                                                       
27
Loc. Cit, hal. 232.
28
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, hal. 34.
14

Gambar 1 di atas pengiklan dapat langsung berhubungan dengan pihak

media tanpa melalui biro iklan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab

antara lain:29

Pihak pengiklan bukan perusahaan besar sehingga belum merasa perlu

menggunakan jasa biro iklan. Sebab hal ini menyangkut biaya yang mungkin

tidak sedikit disbanding dengan total anggaran periklanan.

Pihak pengiklan adalah sebuah perusahaan yang sangat besar sehingga

merasa perlu membentuk bagian tersendiri di dalam perusahaan yang secara

khusus menangani kegiatan periklanan sebagaimana yang dilakukan biro iklan.

Dengan demikian jasa periklanan tidak diserahkan kepada biro iklan

sebagaimana pihak di luar perusahaan.

Ada kalanya manager iklan langsung menghubungi pengiklan agar

mendapatkan order dari hubungan yang mesra dan akan segera menyerahkan

order tersebut melalui biro iklan yang ditunjuk.

Dari gambar di atas pengiklan merupakan lembaga utama dalam

kegiatan periklanan. Pengiklan atau perusahaan biasanya memiliki petugas

dalam mengurus kepentingan periklanannya yakni advertising manager,

sedangkan pihak media memiliki petugas yang disebut advertisement

manager.30

a. Advertising Manager (manager periklanan), bekerja pada dan untuk

pengiklan atau produsen, orang ini menangani unit atau departemen

                                                       
29
Loc. Cit, hal. 22.
30
Rhenald Kasali, Op. Cit, hal. 21.
15

periklanan disuatu perusahaan dan bertugas memilih, membeli serta

mengawasi penyelenggaraan jasa periklanan oleh biro-biro iklan eksternal.

b. Advertisment Manager (manager iklan), bekerja pada dan untuk

kepentingan pihak media. Orang ini bekerja pada media massa dan

bertugas menjual sarana media (bisa berupa ruangan di majalah, surat

kabar/majalah, lokasi papan billboard, jam tayang di televise dan

sebagainya) kepada perusahaan, biro iklan atau pihak lainnya.

Peranan biro iklan dalam gambar di atas ialah mempertemukan

kepentingan pengiklan dengan media dengan demikian biro iklan akan

berhubungan dengan pengiklan disatu pihak dan beberapa media di pihak lain.

Jadi peranan biro iklan bisa ditiadakan ketika pengiklan ingin berhubungan

langsung dengan media.

2.5 Strategi Promosi

Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang

dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran kekuatan dalam pemasaran.31 Strategi yaitu alat bantu

utama untuk menyatukan kekuatan yang dimiliki perusahaan.

Ada 2 jenis strategi promosi yang mempunyai orientasi berbeda yaitu

mendorong (Push) menunjukkan dorongan usaha ke depan, dimana

perusahaan mengarahkan penjualan perorangan, periklanan perdagangan, dan

promosi penjualan yang berorientasi perdagangan kepada para pedagang besar

                                                       
31
Swastha, Basu. Azas-azas Marketing, Yogyakarta : Liberty, 1999.
16

serta para pedagang ritel. Menurut (pull) menunjukkan tarikan mundur dari

para konsumen ke pedagang ritel. Tarikan atau dorongan, ini merupakan hasil

dari usaha periklanan dan promosi perusahaan yang berhasil kepada

konsumen.32 Terkadang kedua strategi ini bisa dipakai bersamaan hanya saja

ada salah satu yang lebih ditekankan.

Kegiatan promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk

memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan membujuk mereka agar

membeli, serta mengingatkan kembali konsumen lama agar melakukan

pembelian ulang. Promosi juga merupakan kegiatan untuk penyebarluasan

informasi mengenai barang atau jasa.

Promosi yang bersifat informasi pada umumnya lebih sesuai dilakukan

pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Produk yang

bersifat informasi ini juga penting bagi konsumen karena dapat membantu

dalam pengambilan keputusan dalam membeli. Agar strategi promosi yang

dilakukan tepat sehingga menjadi efektif dan efisien, sebaiknya perusahaan

perlu menyusun analisa situasi.

2.6 Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP)

Bila kita berbicara mengenai promosi tidak terlepas dari konsep

pemasaran, yaitu segmentasi, positioning dan targeting (STP). Segmentasi

adalah upaya untuk memilah-milah pasar yang heterogen menjadi lapisan-

lapisan yang relatif homogen. Targeting adalah khalayak sasaran, yang

                                                       
32
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi, hal. 116.
17

dijadikan sasaran dalam kegiatan komunikasi. Positioning adalah

memposisikan produk dibenak konsumen.33

2.6.1 Segmentasi

Definisi segmentasi pasar yang paling sering diucapkan para ahli

adalah “suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompok-

kelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen”.

Karena pasar sifatnya heterogen, maka akan sulit bagi produsen untuk

melayaninya.34 Oleh karena itu pemasar harus memilih segmen-segmen

tertentu yang mewakili dari produk yang pemasar ingin jual.

Dalam pembagian segmentasi berpengaruh pada pesan yang akan

disampaikan dalam promosi dan melalui media mana yang memiliki

kedekatan. Maka, dalam pembagian segmentasi atau penentuan

segmentasi menjadi penting demi menghemat waktu dan efektivitas

komunikasi. Dalam melakukan segmentasi, Sciffman dan Kanuk membagi

konsumen dalam beberapa segmen, yaitu :

1. Geografis

a. Wilayah

b. Ibukota

c. Daerah berkembang (urban, suburban, exurban dan rural)

                                                       
33
Muwarni, Op. cit, hal. 80.
34
Kasali, Rhenald. (Januari 1998), Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting,
Positioning, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, hal. 118.
18

2. Demografis

a. Usia (di bawah 11 tahun, 12-17 tahun, 18-34 tahun, 35-49 tahun,

50-64 tahun, 65-74 tahun, di atas 75 tahun)

b. Jenis kelamin (laki-laki, perempuan)

c. Pendapatan

d. Pendidikan

e. Pekerjaan

3. Psikologis

a. Kebutuhan (tempat tinggal, keamanan, pengetahuan dan

sebagainya)

b. Kepribadian (terbuka, tertutup, agresif dan kompleks)

c. Persepsi (resiko rendah, moderat, risiko tinggi)

d. Pembelajaran (daya belajar rendah dan tinggi)

e. Sikap (negatif dan positif)

f. Gaya hidup (konservatif, tradisional, pencari status, ikut tren dan

sebagainya)35

2.6.2 Targeting

Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya

dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar

sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus

kegiatan-kegiatan pemasaran.36

                                                       
35
Kennedy dan R. Dermawan S. Op. cit, hal. 72.
36
Kasali, Op. cit, hal. 371.
19

Sedangkan menurut Ariadi Abimanju, targeting adalah mengenal

segmen pasar yang telah ditentukan dan merencanakan cara apa yang

paling optimal agar segmen pasar memberikan kemungkinan paling besar

untuk membeli produk yang akan dijual/dipasarkan. Penentuan targeting

sangat tergantung dari hal-hal seperti karakter produk, karakter

segmentasi, dan tingkat persaingan pada segmen yang sudah dipilih.

Targeting ini menentukan kepada siapa target market dari suatu produk,

apakah kepada semua orang, sebagian orang atau orang-orang tertentu

yang memiliki kekhususan.37

2.6.3 Positioning

Positioning adalah memposisikan produk ke dalam otak/benak

konsumen.38 Dalam melakukan positioning harus direncanakan secara

matang agar posisi merek produk sesuai dengan apa yang diharapkan dan

produk kita akan lebih mudah jika mempunyai positioning yang unik dan

mudah diingat. Positioning menurut Aaker & Myers menunjuk pada

penciptaan posisi suatu merek produk tertentu dalam kondisi (ingatan)

konsumen dikaitkan dengan merek-merek lain yang menjadi pesaingnya.39

Ries & Trout berpendapat bahwa positioning bukan sesuatu yang

anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap

otak calon pelanggan. Pernyataan itu sangat tepat. Positioning bukanlah

strategi produk, tetapi strategi komunikasi. Ia berhubungan dengan


                                                       
37
http://jurnalisme-makasar.blogspot.com/2007/12/segmentasi-targeting-positioning-dan.html.
38
Muwarni, Op. cit, hal. 89.
39
Ibid, hal. 89.
20

bagaimana konsumen menempatkan produk kita di dalam otaknya, di

dalam alam khayalnya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian

tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu. Tentu saja

bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang kita targetkan, yaitu yang

segmennya sudah kita pilih.40

Dalam melakukan positioning terdapat beberapa yang biasa

digunakan oleh para praktisi pemasaran, yaitu :

1. Positioning berdasarkan karakteristik/perbedaan produk

Cara positioning ini memberi penekanan pada karakteristik spesifik

dari suatu produk atau perbedaan suatu produk dibandingkan

pesaingnya.

2. Positioning berdasarkan manfaat produk bagi konsumen

Cara positioning ini memberikan penekanan pada manfaat atau

keuntungan yang diperoleh konsumen. Manfaat atau keuntungan dapat

bersifat ekonomis (murah, hemat), fisik (tahan lama).

3. Positioning berdasarkan pemakaian

Positioning dalam cara ini adalah mengasosiasikan merk dengan

pemakaian atau penggunaan produk. Contoh : promag obat maag.

4. Positioning berdasarkan kelas/kategori produk

Cara positioning ini memberikan gambaran atau asosiasi tentang kelas

atau kategori dari suatu produk.

                                                       
40
Kasali, Op. cit, hal. 506.
21

5. Positioning berdasarkan pesaing

Posisi yang ditonjolkan dalam pendekatan ini yaitu suatu produk

dikaitkan atau dihubungkan dengan produk pesaing.

6. Positioning berdasarkan pengguna/pemakai

Cara positioning ini mengasosiasikan suatu merk produk dengan tipe

pengguna atau pelanggan.

7. Positioning berdasarkan selebritis/seseorang

Cara positioning ini mengaitkan orang terkenal/selebritis dengan suatu

merek produk tertentu.41

Ketiga elemen tersebut berperan penting dalam perencanaan suatu

kegiatan promosi. Karena dengan mengklasifikasikan STP kita bisa

memprediksikan alat promosi apa yang akan kita gunakan dan

mengkomunikasikan pesan. STP dilakukan bukan hanya untuk

menentukan rencana kegiatan promosi saja tetapi juga untuk dijadikan

dasar atau pedoman supaya perusahaan dapat memfokuskan target sasaran

dan tujuan yang ingin dicapai, agar kegiatan pemasaran atau promosi yang

dilakukan tidak melenceng dari STP yang telah ditetapkan.

2.7 Strategi Membangun Merek

Strategi membangun merek dapat pula dengan mengandalkan ekuitas

merek. Ekuitas merek berdasarkan perspektif konsumen adalah pengenalan

konsumen atas merek tersebut dan menyimpannya dalam memori mereka

                                                       
41
Ibid, hal. 94.
22

beserta asosiasi merek yang mendukung, kuat dan unik. Ekuitas merek

berdasarkan perspektif konsumen terdiri dari kesadaran merek (brand

awareness) dan citra merek (brand image).

Kesadaran merek merupakan kemampuan merek untuk muncul dalam

benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan produk tertentu dan

seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kesadaran merek merupakan

dimensi dasar dalam ekuitas merek. Sebuah merek tidak mempunyai ekuitas

sampai konsumen menyadari keberadaan merek tersebut. Merek baru harus

mampu mencapai kesadaran merek dan mempertahankan kesadaran merek

harus dilakukan semua merek.

Tingkat kesadaran merek terdiri dari kenal akan merek sebagai

kesadaran yang cenderung dangkal dan mengingat merek sebagai kesadaran

yang lebih dalam. Untuk di Indonesia, jika kita memikirkan merek pasta gigi

yang dengan cepat dapat muncul di kepala kita maka Pepsodent akan muncul

yang pertama, baru disusul Ciptadent, Close-Up dan yang lainnya. Sedangkan

jika kita berpikir obat nyamuk, maka Baygon akan muncul lebih dahulu, baru

disusul Tiga Roda dan yang lainnya.

Citra merek merupakan jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen

ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut dapat muncul

dalam bentuk citra atau pemikiran tertentu yang dikaitkan dengan suatu

merek. Asosiasi ini dapat dikonseptualkan berdasarkan jenis, dukungan,

kekuatan dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan

sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan dengan produk misalnya
23

desain, warna, ukuran dan atribut yang tidak berhubungan dengan produk,

misalnya harga, pemakai dan citra penggunaan. Sedangkan manfaat mencakup

manfaat secara fungsional, manfaat secara simbolis dan manfaat berdasarkan

pengalaman. Bodrex diasosiasikan sebagai obat yang aman dan cepat

menyembuhkan. Komix diasosiasikan sebagai obat batuk yang langsung dapat

diminum dengan slogan iklan ‘Tante Fe batuk, diglek aja’.

Untuk meningkatkan ekuitas merek dilakukan melalui pemilihan nama

merek atau logo yang baik. Usaha yang paling sering dilakukan melalui

program pemasaran dan komunikasi pemasaran agar tercipta asosiasi yang

mendukung, kuat dan unik di benak konsumen antara merek dan atribut atau

manfaatnya. Produk berkualitas tinggi dan mempresentasikan nilai yang

potensial mempunyai ekuitas merek yang tinggi membutuhkan usaha

komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten untuk membangun dan

mempertahankan ekuitas merek. Teh Sosro yang dinyatakan sebagai salah satu

merek besar di Indonesia, sebenarnya tidaklah lebih dari air teh yang diberi

gula. Meskipun demikian merek ini mempunyai ekuitas merek yang besar

karena para pemasarnya melakukan promosi secara terus menerus.42

2.8 Pengertian Brand equity (Ekuitas Merek)

Brand equity adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang terkait

dengan suatu merek, nama dan simbol, yang mampu menambah atau

mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa yang baik pada

                                                       
42
M Suyanto, Ketua STMIK Amikom
24

perusahaan maupun pada pelanggan. Agar asset dan liabilitas mendasari brand

equity, maka asset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan nama dan

simbol merek, beberapa atau semua asset dan liabilitas yang menjadi dasar

brand equity akan berubah pula.43

Brand equity dapat dikelompokkan menjadi keadaan lima kategori :

1. Brand awareness (kesadaran merek) menunjukkan kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu

merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

2. Brand association (asosiasi merek) mencerminkan pencitraan suatu merek

terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya

hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dan

lain-lain.

3. Perceived quality (persepsi kualitas) mencerminkan persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan

berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

4. Brand loyalty (loyalitas merek) mencerminkan tingkat keterikatan

konsumen dengan suatu merek produk.

5. Other proprietary brand assets (asset-asset merek lainnya).

                                                       
43
Managing Brand equity
25

Bagan II

Konsep Brand equity

Brand Brand Perceived Brand Other Proprietary


Loyalty Awareness Quality Association Brand Assets

Brand equity
(nama,
i b l)
Memberikan nilai kepada Memberikan nilai kepada
pelanggan dengan pelanggan dengan
memperkuat memperkuat
• Interprestasi/proses • Efisiensi dan efektifitas
informasi program pemasaran
• Rasa percaya diri • Brand loyalty
dalam keputusan • Harga/laba
pembelian • Perluasan merek
• Pencapaian kepuasan • Peningkatan
dari pelanggan perdagangan
• Keuntungan kompetitif

Sumber : David A. Aaker (1991), Managing Brand equity : Capitalizing on the

Value of a Brand Name.

2.9 Peran Brand equity

Brand equity merupakan asset yang dapat memberikan nilai tersendiri

dimata pelanggannya, asset yang dapat memberikan nilai tersendiri dimata

pelanggannya. Asset yang dikandungnya dapat membantu pelanggan dalam

menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi yang terkait dengan

produk dan merek tersebut. Brand equity dapat mempengaruhi rasa percaya
26

diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar

pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan

berbagai karakteristik merek dalam kenyataannya, perceived quality dan

brand association dapat mempertinggi tingkat kepuasan konsumen.

Di samping member nilai bagi konsumen, brand equity juga

memberikan nilai bagi perusahaan dalam bentuk :

1. Brand equity yang kuat dapat mempertinggi keberhasilan program dalam

memikat konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama.

Promosi yang dilakukan akan lebih efektif jika merek dikenal. Brand

equity yang kuat dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap

kualitas merek.

2. Empat dimensi brand equity : brand awareness, perceived quality,

asosiasi-asosiasi dan asset merek lainnya dapat mempengaruhi alasan

pembelian konsumen bahkan seandainya brand awareness, perceived

quality dan asosiasi tidak begitu penting dalam proses pemilihan merek,

ketiganya tetap dapat mengurangi keinginan atau rangsangan konsumen

untuk mencoba merek-merek lain.

3. Brand loyalty yang telah diperkuat merupakan hal penting dalam

merespons inovasi yang dilakukan para pesaing. Brand loyalty adalah satu

kategori brand equity yang dipengaruhi oleh kategori brand equity

lainnya. Kategori-kategori brand equity lainnya juga berhubungan satu

sama lain. Perceived quality dapat dipengaruhi oleh brand awareness.

Nama merek dapat memberikan kesan bahwa produk dibuat dengan baik
27

(perceived quality), diyakinkan oleh asosiasi dan loyalitas (seorang

konsumen yang loyal tidak akan menyukai produk yang kualitasnya

rendah).

4. Brand association juga sangat penting sebagai dasar strategi positioning

maupun strategi perluasan produk, suatu analisis terhadap portofolio

merek sangat diperlukan untuk mengetahui efektifitas dari perluasan yang

telah dilakukan.

5. Salah satu cara memperkuat brand equity adalah dengan melakukan

promosi besar-besaran yang membutuhkan biaya besar, brand equity yang

kuat memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi

dengan menerapkan premium price (harga premium), dan dapat diperoleh

laba yang lebih tinggi.

6. Brand equity yang kuat dapat digunakan sebagai dasar untuk pertumbuhan

dan perluasan merek kepada produk lainnya atau menciptakan bidang

bisnis baru yang terkait yang biasanya akan jauh lebih mahal untuk

dimasuki tanpa merek yang memiliki brand equity tersebut.

7. Brand equity yang kuat dapat meningkatkan penjualan karena mampu

menciptakan loyalitas saluran distribusi. Toko, supermarket, dan tempat-

tempat penjualan lainnya tidak akan ragu-ragu untuk menerima suatu

produk dengan brand equity yang kuat dan sudah terkenal untuk dijual

kepada konsumen. Produk dengan brand equity yang kuat dan akan dicari

oleh pedagang karena mereka yakin bahwa produk dengan merek tersebut

akan memberikan keuntungan bagi mereka. Dengan brand equity yang


28

kuat, saluran distribusi dapat berkembang sehingga semakin banyak

tempat penjualan yang pada akhirnya akan memperbesar volume

penjualan produk tersebut.

8. Aset-aset brand equity lainnya dapat memberikan keuntungan kompetitif

bagi perusahaan dengan memanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki

pesaing. Biasanya, bila dimensi utama dari brand equity yaitu brand

awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyality sudah

sangat kuat, secara otomatis asset brand equity lainnya juga akan kuat.

Sebagai contoh kesetiaan perantara maupun pemasar (diler, grosir, dll)

sangat tergantung pada kekuatan empat elemen utama dari brand equity

umumnya, mereka tidak ragu lagi terhadap perusahaan yang memiliki

brand equity kuat, sehingga kepercayaan untuk memasarkan produknya

semakin meningkat. Oleh karenanya penekanan riset brand equity

diberikan pada keempat elemen utama dari brand equity lainnya akan

secara otomatis tertimbas oleh kekuatan dari keempat elemen utama.44

2.10 Sponsorship

Sponsorship terus menerus dirugikan akibat dua macam kesalah

pahaman yang akan bias segera kita koreksi.Sponshorship bukanlah suatu

dominasi yang diberikan untuk menciptakan suasana ‘hangat’

diperusahaan,juga bukan suatu ekploitasi untuk memperolok olah

raga,seni,atau peristiwa lainnya.sponsorship benar-benar ibarat sarana lain

                                                       
44
Strategi Menaklukan Pasar, hal. 6.
29

dalam ‘gudang persenjataan’ komunikasi kita.jika digunakan secara tepat, ia

bisa membantu mencapai tujuan perusahaan atau merek-dan sekaligus

bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dalam membidik sasaran, sponsorship bisa dan tentu saja harus

diarahkan dengan hati-hati. Ia bisa dimanfaatkan secara strategis ataupun

taktis.Kinerjanya pun dapat diukur, paling tidak sama denga kinerja iklannya.

Namun, seperti halnya senjata pada umumnya,sponsorship juga

memiliki keterbatasan, ia kurang efektif dalam bekerja.kekuatan dan

kelemahannya berasal dari sifat dasar yang dimilikinya. Tidak heran jika ia

dianggap sebagai media komunikasi pasif. Dalam banyak hal, kita hanya

mampu mengekspos nama merek tidak lebih dari itu. Oleh karena

keterbatasan tersebut ,kita jarang memenfaatkannya untuk penyampaian

pesan. Sponsorship baru bias berbuat banyak ketika diterapkan dipasar yang

relative sudah canggih dimana konsumen tampaknya telah memiliki suatu

tingkat resistensi terhadap teknik penjualan yang lebih keras dan agresif.itu

berarti bahwa keputusan kita untuk memilih sponsor menjadi sangat penting

jika yang akan dicapai adalah efek target.

Sponsorship bukanlah pilihan ‘elempar lalu mengambilnya’. Ia

menuntut pendekatan analisis yang sama seperti yang kita terapkan pada

teknik komunikasi lainnya. Dan, seperti yang selalu terjadi, star poinnya

adalah apa yang ingin kita raih dari insvestasi itu:tujuan komunikasi kita.
30

2.11 Tujuan Sponsorship

Sponsorship memiliki kemampuan untuk penyampaian disejumlah

bidang komunikasi.Paket sponsorship yang dikemas secara tepat dapat

menciptakan atau memperkuat kesadaran akan nama yang tinggi.Hal ini

benar adanya terutama sekali bila ulasan televise bias menjadi bagian dari

paket tersebut. Embassy Snooker Tournament misalnya,tentu sangat efektif

dimanfaatkan disekitar tembakau karena peluang iklan sector ini

terbatas.Namun,kita harus tetap ingat bahwa kesadaran akan nama jarang bias

mencapai tujuan secara total,Tujuan efektif yang akan bias dicapai hanya

kecil saja kecuali bila melalui kesadaran tersebut kita bias mencapai

penggabungan produk atau merek.Keberhasilan kegiatan sponsorship

terletak pada kekuatannya dalam mendukung teknik komunikasi lain ketika

menyampaikan kesadaran merek,pemahaman produk,dan preferensi

pembelian.

Melakukan sponsorship pada suatu event menawarkan peluang yang

sangat baik bagi pelangan dan staf.

Memberikan dukungan kepada masyarakat setempat merupakan

langkah tepat dalam upaya meningkatkan citra perusahaan.Hal itu sekaligus

dapat membantu menunjukan keberadaan bisnis dengan cara yang baik dan

dengan demikian bias memperlancar proses rekrutmen.

Hal yang terpenting disini adalah kita harus mengetahui apa yang kita

inginkandari sponsorship sebelum memulai proses perencanaan.


  31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan

Penelitian ini menggunakan data kualititatif, yang digunakan

menggunakan angka-angka tapi dalam bentuk kategorikal variabel yang

menyatakan kualitas tertentu dari suatu data yang diamati dalam melakukan

penelitian.

Metode kualitatif merupakan cara menganalisa secara mendalam dan

dinamis dalam melihat realitas sosial, mempelajari, membuka dan mengerti

apa yang ada dibelakang setiap fenomena yang baru sedikit diketahui.45

Pendekatan kualitatif adalah setiap jenis penelitian yang hasil

penemuan penelitiannya tidak berdasarkan prosedur statistik atau alat

kuantifikasi lainnya, beberapa data penelitian bisa saja merupakan kuantifikasi

dari sensus data tetapi analisanya sendiri merupakan hasil kualitatif.

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode

studi kasus yaitu menjawab tujuan dari penelitian dengan menjabarkan secara

terperinci mengenai studi kasus pelaksanaan strategi promosi PT. Sampoerna

A Mild dalam event panjat dinding untuk meningkatkan brand.

                                                       
45
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Penelitian dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta. 2002, hal. 98.

31
32

3.2 Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif,

yaitu hanyalah memaparkan prediksi situasi (peristiwa). Penelitian ini tidak

mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat

prediksi, melainkan deskriptif sebagai penelitian survey observasional.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang

ada.

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek

yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 46

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah

yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana

dan keputusan pada waktu yang akan datang.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis melakukan dua macam cara :

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung oleh penulis dari hasil wawancara

dengan nara sumber yang memiliki criteria tertentu yang mempunyai

kredibilitas dan berkompeten dalam menangani event panjad dinding ini

sebagai sarana berpromosi untuk sampoerna.

                                                       
46
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta,
200.3
33

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari kepustakaan dan internet yang berkaitan

langsung dengan informasi tentang perusahaan yang menjadi objek

penelitian.

3.4 Nara Sumber / Key Informan

Pembahasan tentang penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

kegiatan strategi promosi Sampoerna A Mild dalam event panjat dinding.

Key informan pada penelitian berpatokan pada seorang karyawan yang

menjabat sebagai koordinator promosi sampoerna untuk daerah Jakarta barat

yaitu bapak Rully dan Ibu Ayu.

Nara sumber atau key informan adalah sebagai pihak yang

berkompeten dalam pelaksanaan strategi promosi ini. Sehingga dapat

memenuhi data-data yang akurat yang dibutuhkan dalam penelitian.

Adapun pemilihan key informan tersebut, dengan alasan karena

sebagai pihak yang berkompeten dan berpengalaman langsung dengan

penanganan strategi promosi dalam event panjat dinding untuk meningkatkan

brand. Sehingga lebih menguasai karakter dan lebih menuju pada tujuan awal

yaitu strategi promosi.

3.5 Penentuan Nara Sumber

Pemilihan nara sumber penelitian yang dilakukan penulis pada

kesempatan kali ini adalah purposif,yakni memilih orang-orang yang benar-


34

benar dianggap layak mewakili tingkat signifikasi penelitian36,yang

didasarkana pada criteria tertentu yang mempunyai kredibilitas dan

kompetensi dari orang-orang yang berkecimpung dibidangnya.

3.6 Fokus Penelitian

Strategi promosi adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah-maslah

perencanaan,pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasive dan

biasanya lebih menentukan proporsi periklanan,penjualan pribadi,promosi

penjualan,ayau merupakan kombinasi dari ketiga bentuk tersebut (bauran

promosi). Strategi promosi mempunyai empat unsure kegiatan promosi yaitu:

periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan

pribadi (personal selling) dan publisitas (publicy).

Untuk lebih terarah dan tidak keluar dari jalur tujuan

penelitiannya,penulis memusatkan perhatian pada masalah yang sedang diteliti

yang sesuai dengan tahap-tahap dalam dasar penentuan strategi promosi

tersebut,yang dalam hal ini adalah strategi promosi untuk meningkatkan brand

equity.

3.7 Teknik Analisa

Data yang diperoleh akan diolah langsung oleh penulis dengan cara

membandingkan pada reverensi yang didapat.Setelah itu dari data tersebut

akan ditarik kesimpulan lalu ditulis kedalam bab permasalahan.


35

Untuk melakukan analisis data yang didapat dari team promosi

sampoerna, penulis akan menggunakan pendekatan kualitatif.Cara yang

digunakan adalah melalui prosedur penelitian yang menghasilkan data skripsi

yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

dapat diamati dan akan dibahas dalam bab IV yaitu hasil penelitian dan

pembahasan.
 
36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian yang dilakukan penulis dapat diketahui bahwa pada

strategi promosi yang dilakukan kedalam komunikasi massa,karena strategi yang

dilakukan ini yaitu dengan pulling strategy (strategi tarik) yang menggunakan

periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), dan publisitas

(publicy). Hal ini dilakukan dengan menggunakan beberapa media periklanan

yaitu dengan menggunakan beberapa media cetak seperti poster, leaflet, billboard,

spanduk, flyer, dan beberapa media cetak lainnya.

Dalam bab empat ini, peneliti akan memaparkan dan membahas mengenai

hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara.Wawancara ini dilakukan

oleh peneliti kepada nara sumber yang terlibat dalam strategi promosi event panjat

dinding.

Objek Penelitian

Gambaran Umum Perusahaan Sampoerna A Mild

HM Sampoerna adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di

Indonesia. HM sampoerna adalah produsen sejumlah merek rokok kretek

ternama seperti sampoerna hijau, Sampoerna A mild, dan raja kretek yang

melegenda, yaitu dji Sam Soe. Sejak diakuisisi oleh Philip morris

International pada tanggal 18 mei 2005, perusahaan ini telah menjadi

bagian dari salah satu perusahaan rokok terbesar didunia.kini HM

36
37

Sampoerna juga mendistribusikan merek Marlboro di Indonesia, yang

merupakan merek rokok terlaris didunia.

Sejak didirikan oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1913, HM

Sampoerna memiliki tujuan untuk menawarkan pengalaman merokok yang

terbaik kepada para perokok dewasa di Indonesia perusahaan meraih tujuan

ini dengan terus mencari apa yang diinginkan oleh para konsumen, dan

memberikan produk terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pada tahun 2006, HM Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar

27,7% dipasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil audit Ritel AC Nielsen

yang diterbitkan pada bulan desember 2006. HM SAmpoerna memiliki

lebih dari 30 karyawan di Indonesia.

Sejarah Perusahaan

Sejarah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (PT HM Sampoerna)

dimulai pada tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran asal cina.

Ia mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan dirumahnya di

Surabaya, Indonesia.perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu

perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan

rokok putih secara komersil.

Rokok kretek tumbuh popular dengan pesat.pada awal 1930-an

Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaannya menjadi

sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee

memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya kesebuah kompleks


38

gedung yang telah terbengkalai disurabaya.Bangunan tersebut kemudian

direnovasi,dan dikenal sebagai taman sampoerna.

Putra Sampoerna mengambil alih kemudi PT HM Sampoerna pada

tahun 1978.Dibawah kendalinya,PT HM sampoerna berkembang menjadi

perseroan public dengan struktur perseroan modern dan memulai masa

investasi dan ekspansi.dalam proses,PT HM Sampoerna memperkuat

posisinya sebagai salah satu produsen rokok kretek terkemuka diindonesia.

Sumber Daya Manusia Dalam Perusahaan Sampoerna

Untuk memastikan keberhasilan karyawan,PT HM SAmpoerna

berkomitmen untuk merencanakan dan mengembangkan karir

mereka,memberikan mereka sarana dan pelatihan yang memadai untuk

melaksanakan tugas mereka semaksimal mungkin.HM sampoerna juga

berkomitmen untuk memberikan lingkungan kerja yang adil dan aman bagi

seluruh karyawan.

Mengingat pentingnya peran seluruh karyawan dalam menentukan

keberhasilan PT HM Sampoerna,anggota manajemen perusahaan

meluangkan waktu secara berkala untuk bertemu dan berbicara dengan

para karyawan diseluruh tingkatan,untuk memberikan mereka informasi

mengenai perkembangan – perkembangan penting,serta untuk memastikan

bahwa suara mereka didengar dalam membuat setiap keputusan bisnis

penting.
39

Perusahaan ini juga berusa untuk merekrut orang-orang yang

terbaik didalam bidangnya,tanpa memandang ras,warna kulit,agama,jenis

kelamin,usia,orientasi seksual,kecacatan,status kewarganegaraan,status

pernikahan atau status lain yang dilindungi secara hokum.

Stuktur Organisasi Sampoerna A Mild

Dewan Komisaris

Matteo Pellegrini : Presiden KOmisaris PT HM Sampoerna Tbk.

Ekadharmajanto Kasih : Komisaris PT HM sampoerna Tbk

Michael Murphy : Wkil Presiden Komisaris PT HM Sampoerna

Tbk

Phang Cheow Hock : Komisaris PT HM Sampoerna Tbk.

Douglas Werth : Komisaris PT HM Sampoerna Tbk

Dewan Direksi

Martin King : Presiden direktur PT HM sampoerna Tbk

Angky Camaro : Direktur PT HM Sampoerna Tbk

Kevin Click : Direktur PT HM sampoerna Tbk

Yos Adiguna Ginting : Direktur PT HM sampoerna Tbk

Arnold Kottsieper : Direktur PT HM Sampoerna Tbk

Andrew White : Direktur PT HM Sampoerna Tbk


40

Kinerja Perusahaan

Selama sepuluh tahun dari 1996 hingga 2006,laba operasi HM

SAmpoerna tumbuh dari Rp.600 millyar menjadi lebih dari Rp.4 triliun,dan

Perusahaan telah meningkatkan volume produksi rokoknya lebih dari dua

kali lipat selama masa tersebut.

Mitra Produksi Sigaret HM Sampoerna Tbk

HM Sampoerna melakukan kegiatan produksi melalui pabrik-

pabrik yang terletak disurabaya,malang dan pandaan.Namun dengan terus

meningkatnya permintaan,perusahaan bekerja sama dengan mitra Produksi

sigaret (MPS).

MPS merupaka operator independent yang memproduksi sigaret

kretek tengan (SKT) unggulan HM Sampoerna seperti dji sam soe,Dji Sam

Soe super premium,Sampoerna Hijau,dan panamas Kuning.Untuk

memastikan bahwa MPS-MPS tersebut dapat memberikan manfaat

semaksimal mungkin pada masyarakat setempat,sejak awal perusahaan

telah melibatkan pihak-pihak setempat,sejak awal perusahaan telah

melibatkan pihak-pihak setempat,dan koperasi.Para stakeholder

tersebutlah yang memiliki MPS, dan mereka juga menyediakan fasilitas

dasarnya, seperti tanah dan bangunan. Selanjutnya, untuk memastikan

bahwa produk perusahaan diproduksi menurut standar kualitas yang

tertinggi,perusahaan membantu MPS-MPS tersebut dalam merekrut dan


41

melatih para karyawan serta dalam mengontrol kualitas dan manajemen

umum.

Konsep MPS adalah perintis dalam pengembangan industri padat

karya yang tak bergantung pada teknologi tinggi, sehingga cocok

dikembangkan dipedesaan. MPS pertama kali diluncurkan di lamongan

pada tahun 1994. MPS yang memproduksi produk-produk rokok HM

sampoerna memberikan lapangan kerja lebih dari 55 ribu orang di jawa

timur,jawa tengah, DI jogjakarta dan jawa Barat.

Selain lapangan kerja langsung yang diciptakan oleh MPS,bentuk

kerja sama ini juga telah menghasilkan ribuan lapangan kerja lain dilokasi

MPS, yaitu dengan terciptanya usaha – usaha baru yang mendukung

keberadaan MPS, serta menyediakan barang dan jasa bagi para karyawan

dan keluarganya.

Baik fasilitas HM Sampoerna sendiri atau pun di MPS –

MPS,perusahaan sangat menganggap serius tanggung jawab terhadap para

karyawan,serta terhadap lingkungan kerja dan tempat tinggal

mereka.Perusahaan Bekarja sama dengan pemerintah untuk memastikan

bahwa metode produksi mantap,berkesinambungan dan bertanggung

jawab secara social. Perusahaan juga berkomitmen untuk memperkecil

dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas bisnis kami.


42

Proses Produksi

Setelah dipanen dan dikeringkan,tembakau dan cengkeh dikirim

ketempat produksi. Tembakau disimpan selama tiga tahun dalam

lingkungan yang terkontrol untuk meningkatkan citra rasanya.Cengkeh

juga harus melalui proses penyimpanan selama setahun selama setahu

sebelum dapat diproses dan dirajang.

Tembakau yang telah disimpan akan diproses untuk memberikan

rasa sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan yang kering,kemudian

dijadikan campuran rokok yang akan diolah menjadi rokok.Campuran

akhir,atau biasa disebut “cut filter”,akan disimpan didalam lumbung

berukuran besar sebelum memasuki proses produksi.

Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret

kretek mesin (SKM).Salah satu aspek khas dalam industri kretek Indonesia

adalah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan

tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek jadi dengan

sangat cepat,bahkan hingga dapat menyelesaikan 360 batang per jam.

Dalam setiap tahap produksi,proses pengendalian mutu yang ketat

memainkan peran yang penting untuk menjamin bahwa setiap batang

rokok diproduksi dengan standar yang tinggi.Setelah produksi rokok

selesai, rokok akan dikemas dan didistribusikan.


43

Visi Misi Sampoerna A Mild

Visi

Bersama-sama kita menciptakan pemimpin yang berkompeten dan

berbudi luhur melalui pendidikan yang berkualitas tinggi.

Misi

Membuat model percontohan pendidikan yang berkesinambungan

agar dapat menjamin pengembangan pelayanan pendidikan yang bermutu

tinggi meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan

menggalang kemitraaan dengan semua pihak agar dapat berpartisipasi demi

tercapainya pendidikan yang berkualitas.

Menyediakan akses pendidikan untuk generasi muda yang

berprestasi agar dapat meneruskan pendidikannya sehingga dapat

memaksimalkan potensi yang ada didalam diri masing – masing

mempertahankan profesionalisme dan sikap bertanggung jawab dalam

melaksanakan kegiatan operasional secara efektif serta efisien dalam

penggunaan dana,sumber daya serta pengadaan mekanisme penjagaan

mutu.

Hasil Penelitian

Pada bab empat ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai strategi

promosi sampoerna A mild dalam event panjat dinding dengan berdasarkan

pedoman teoritis yang terdapat pada bab sebelumnya yaitu bab satu rumusan
44

masalah dan bab dua teori – teori.dilakukan dengan pengamatan pada

pelaksanaan dilapangan yang dirangkum dari hasil wawancara dengan

beberapa nara sumber yaitu bapak rully dan ibu ayu sebagai coordinator

sampoerna a mild.

Wawancara ini dilakukan dikantor sampoerna dijakarta barat tepatnya

digedung panamas. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif yang

sesuai dengan studi kasus dan diuraikan secara deskriptif.Adapun hasil

penelitian yang diperoleh melalui wawancara mendalam (depth interview). Ini

menjelaskan dan memaparkan mengenai strategi promosi sampoerna A mild

dalam event panjat dinding untuk meningkatkan ekuitas merek.

Analisis Situasi

Analisis SWOT

Suatu analis pada suatu kegiatan promosi sangatlah penting untuk

dilakukan bagi perusahaan atau organisasi yang akan mengadakan suatu

kegiatan promosi sehingga dapat membuahkan hasil yang diinginkan oleh

organisasi tersebut. Untuk itulah diperlukan suatu adanya analisis SWOT

terhadap suatu kegiatan promosi. Berikut data-data yang didapat dari hasil

wawancara dengan nara sumber :

a) Kekuatan (Strengths)

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Rully selaku coordinator

promosi sampoerna a mild, diperoleh hasil tentang kekuatan yang

dimiliki sampoerna dalam event panjat dinding. Yaitu sebagai berikut:


45

“Panjat dinding merupakan olah raga yang eksklusif yaitu olah

raga yang hanya digemari dan dimiliki orang-orang tertentu karena

memang media olah raganya sulit ditemui dan juga cukup berkembang

pesat serta memiliki atlet-atlet yang berprestasi dalam tingkat nasional

maupun internasional”.

b) Kelemahan (Weaknes)

Berdasarkan hasil wawncara dengan bapak Rully coordinator promosi

sampoerna a mild, diperoleh hasil tentang kelemahan yang dimiliki

sampoerna, yaitu sebagai berikut :

Wawancara dengan bapak Rully :

“Selain mempunyai kelebihan, kelemahan dalam hal

penyelenggaraan sudah pasti ada, yaitu dari hal informasi serta

koordinasi karena memang olah raga ini hanya dimiliki dan disukai

oleh orang-orang tertentu saja”.

c) Kesempatan (Opportunity)

Berdasarkan hasil wawncara dengan bapak Rully coordinator promosi

sampoerna a mild, diperoleh hasil tentang kesempatan yang dimiliki

sampoerna, yaitu sebagai berikut :

“Peluang atau kesempatan yang kita miliki karena olah raga ini

hampir ada di setiap universitas di Indonesia dan yang paling penting

kami tidak perlu repot-repot mengurus pajak reklame karena memang

sudah diurusi oleh pihak kampus atau panitia dari mapala yang ada

didalam universitas tersebut”.


46

d) Ancaman (Threats)

Berdasarkan hasil wawncara dengan bapak Rully coordinator promosi

sampoerna a mild, diperoleh hasil tentang ancaman yang dimiliki

sampoerna, yaitu sebagai berikut :

“Ancaman dalam kejuaraan panjat dinding yaitu kekhawatiran

akan minimnya peserta dan pengunjung, karena memang dari setiap

event yang digelar selalu hari kerja”.

Bauran Promosi

Bauran promosi (promotion mix) pada suatu kegiatan promosi

sangatlah dibutuhkan,karena dengan adanya bauran promosi dapat dengan

mudah mengetahui alat promosi apa yang digunakan oleh pihak

penyelanggaraan dalam mempromosikan suatu event.

Demikian dalam halnya dengan sampoerna A mild mengenai

kegiatan promosi yang dilakukan dalam menyelenggarakan event panjat

dinding berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan bapak rully dan

juga ibu ayu selaku coordinator promosi sampoerna amild, mengenai

kegiatan promosi yang dilakukan dalam penyelenggaraan event panjat

dinding tersebut menggunakan bauran promosi (promotion mix) dalam

mempromosikan event panjat dinding tersebut.


47

Bauran promosi yang digunakan antara lain sebagai berikut:

Wawancara dengan bapak rully:

“Kami biasanya dalam melakukan promosi lebih dominant

menggunakan alat-alat promosi seperti periklanan dan promosi penjualan

serta publisitas juga kita pakai”

Periklanan (advertising) merupakan salah satu bagian dari bauran

promosi,periklanan (advertising biasanya dipandang sebagai media paling

lazim digunakan suatu perusahaan atau organisasi untuk mengarahkan suatu

komunikasi pada konsumen atau khalayak sasarannya,karena dengan

periklanan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan

informasi.periklanan juga merupakan alat yang efektif untuk melakukan

suatu egiatan promosi,begitu pula dengan yang dilakukan oleh pihak

sampurna dalam menyelenggarakan event panjat dinding tersebut.

Untuk kegiatan promosi penjualan dilakukan oleh pihak

penyelenggaraan event kejuaraan,dengan melakukan games dan

membagikan merchandise kegiatan promosi ini dilakukan dan ditujukan

kepada khlayak khususnya pada mahasiswa dan mahasiswi.

4.2.2.1 Promosi Penjualan

Bertempat di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat, A Mild

untuk sekian kalinya menggelar event ini tujuannya antara lain untuk
48

mendekatkan brand dengan konsumen, sebagian besar pengunjung dalam

event ini adalah mahasiswa dari kampus UMB sendiri serta dari peserta

lomba panjat dinding dan masyarakat umum yang sengaja datang untuk

melihat langsung event ini, acaranya berlangsung selama empat hari yang

terdiri dari bazzar, kompetisi panjat dinding, fun climbing dan pada

penutupan berlangsung acara musik dari band-band kampus Mercu Buana.

4.2.2.2 Publisitas (Publicity)

Dalam menggaet konsumen pada suatu event, A Mild selalu

menggunakan cara one by one atau SPG (Sales Promotion Girl). Ini

merupakan cara ampuh untuk mengenalkan produk-produk dari A Mild.

Biasanya SPG berkeliling di sekitar event untuk menawarkan produk dari

A Mild.

4.2.2.3 Periklanan

Periklanan merupakan unsur yang paling mendukung dalam hal

apapun untuk hal ini dalam event panjat dinding A Mild benar-benar

memperhitungkan dengan aspek yang matang dalam beriklan untuk

menyukseskan event ini media periklanan terdiri dari :

• Spanduk Event : 10 buah ukuran 1 x 6 m

• Branding wall dengan logo A Mild : 1 buah ukuran 1,20 x 14 m


49

• Leaflet event : 3000 lembar ukuran 21 x 14 cm

• Poster event : 1000 lembar ukuran 40 x 60 cm

• Umbul-umbul : 50 buah ukuran 1 x 7 m

• Giant banner : 5 buah ukuran 9 x 6 m

Semua materi periklanan ini sudah rampung H-7 sebelum event dengan

tujuan agar masyarakat atau pengunjung bisa melihat secara langsung

event ini.

4.2.2.3.1 Budget Periklanan

• Spanduk event 10 buah

Rp. 80.000 x 10 buah Rp. 800.000

• Branding wall 1 buah 14 meter Rp. 6.000.000

• Leaflet event 300 lembar Rp. 450.000

• Poster event 1000 lembar Rp. 500.000

• Umbul-umbul 50 buah Rp. 2.500.000

• Giant banner 5 buah Rp. 6.750.000

• Pajak reklame satu tahun Rp. 10.000.000

TOTAL KESELURUHAN Rp. 27.000.000


50

4.2.2.4 Public Relations

Public Relations memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam

menjalankan kegiatan promosi dan dapat memberikan citra yang baik bagi

perusahaan, karena hal ini yang berkaitan dengan konsumen. Materi yang

digunakan A Mild dalam hal ini adalah dengan mengajak kerjasama oleh

pihak tertentu seperti pihak Mapala sebagai penyelenggara dan FPTI

(Federasi Panjat Tebing Indonesia) selaku legalitas kompetisi panjat

dinding. Biasanya hubungan kerjasama ini dimulai 90 hari sebelum event

ini berlangsung. Kegiatan ini bertujuan agar event tersebut berjalan dengan

lancar tanpa ada masalah apapun.

4.2.2.5 Personal Selling

Dalam hal penjualan tatap muka A Mild dalam promosi kali ini

menggunakan SPG (Sales Promotion Girls) untuk memasarkan produknya.

Tujuannya antara lain untuk meningkatkan nilai jual produk terhadap

konsumen serta mengingatkan kembali bahwa produk A Mild masih ada.

Biasanya SPG mencari kalangan tertentu atau segmen tertentu untuk

mencari pembelinya yaitu kalangan muda seperti mahasiswa dan

karyawan.
51

Promosi Event Panjat Dinding

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak sampurna A

mild, diperoleh keterangan mengenai kegiatan promosi yang dilakukan

dalam event panjat dinding dilakukan dengan cara menggunakan above the

line dan bellow the line untuk menjangkau target.

Strategi Promosi

Strategi promosi pada suatu event sangatlah penting dan

diperlukan,karena dengan adanya strategi promosi dalam menyelenggarakan

suatu event dapat membuat event tersebut berjalan dengan sukses dan

meriah dengan adanya promosi penyelenggaraan event dapat

menginformasikan event tersebut kepada masyarakat yang menjadi target

sasarannya,sehingga penyelenggara akan dengan mudah mencari peserta

yang akan berpartisipasi untuk mengikuti event tersebut dan dapat dengan

mudah menarik penonton serta mendapatkan sponsor untuk event tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak sampurna dapat

diperoleh data mengenai strategi promosi dari kegiatan promosi event panjat

dinding.
52

Wawancara dengan ibu ayu:

“kalau untuk strategi promosi, marketing promo:

1. consummer engangnen (consumer program)

2. custommer relationship (trade program)

Yaitu menggaet konsumen lewat IMC, above the line, bellow the

line, event program direct marketing, email, sms, one by one (spg).

Periklanan merupakan salah stu bentuk dari komunikasi yang

menggunakan suatu media sebagai alat yang digunakan untuk menyebarkan

informasi kemasyarakat luas.melaui periklanan dapat dilihat kecenderungan

konsumen sebagai penerima pesan dengan periklanan ini dapat

memudahkan konsumen mendapatkan informasi terhadap suatu kegiatan

atau event yang akan diselenggarakan.

Dan berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak sampurna A

mild dapat diperoleh data mengenai media-media iklan beserta ukuran yang

digunakan dalam kegiatan event panjat dinding.

Wawancara dengan ibu ayu:

“Kalau masalah media promosi kami menggunakan

Flyer,spanduk,baliho,Giant banner serta billboard yang dipasang ditempat-

tempat strategis yang dilalui.”


53

Dan berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak perusahaan,

juga dapat diperoleh data mengenai jumlah media iklan yang digunakan

dalam kegiatan promosi event panjat dinding.

Wawancara dengan bapak rully:

“Kalau untuk masalah jumlahnya,kita membuat flyer satu Rim yang

isinya 1000 lembar,giant banner 9x6 M,baliho berukuran 6 x 4 M,spanduk 1

x 6 M sebanyak 10 buah,semua media ini rampung pada H- 15 sebelum

event berlangsung.”

Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Kegiatan Promosi

Alat-alat promosi pada suatu kegiatan promosi terutama pada

kegiatan promo event sangatlah penting dan diperlukan,karena dengan

adanya suatu alat promosi event sangat membantu kelancaran dari kegiatan

promosi event tersebut.dengan adanya alat-alat promosi tersebut dapat

digunakan untuk menginformasikan event yang akan diselenggarakan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak sampurna

sebagai narasumber dari pihak penyelengga event,dapat diperoleh data

mengenai alat-alat promosi apa saja yang digunakan dalam kegiatan

promosi event panjat dinding.


54

Wawancara dengan bapak rully:

“kami dalam melakukan promosi biasanya alat-alat promosi yang

kami gunakan seperti periklanan dan promosi penjualan,lalu publisitas

biasanya kita pakai.”

Didalam kegiatan promosi event kejuaraan panjat dinding alat-alat

promosi yang digunakan antara lain adalah periklanan,promosi penjualan

dan publisitas periklanan sendiri digunakan kerena periklanan merupakan

salah satu alat komunikasi yang paling mudah dan sering kali digunakan

dalam setiap kegiata komunikasi dan promosi.periklanan juga relative

murah dan periklanan merupakan alat komunikasi yang mudah didapat oleh

khalayak luas,sehingga dapat memudahkan khalayak untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan.

Promosi penjualan merupakan alat penghubung antara periklanan

dengan alat promosi lainnya,promosi penjualan sendiri dilakukan untuk

mempercepat keputusan khalayak untuk memilih suatu keputusan,promosi

penjualan disini dilakukan dengan cara mengadakan games dan memberikan

hadiah serta merchedise kepada peserta ataupun penonton yang

berpartisipasi dalam menyelenggarakan event kejuaraan tersebut.publisitas

dan direct marketing merupakan alat pelengkap yang sangat efektif untuk

alat promosi lainnya seperti periklanan dan promosi penjualan.


55

Tujuan Event

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak perusahaan

dapat diperoleh data mengenai tujuan dari kegiatan promosi event panjat

diniding ini.

Wawancara dengan ibu ayu:

1. Meningkatkan citra merek

Kegiatan promosi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan citra

merek mengenai produk yang ditawarkan kepada konsumen.

2. Mengingatkan Konsumen

Promosi yang dilakukan sampurna juga bertujuan untuk terus

mengingatkan konsumen tentang kehadiran merek.

3. Memberikan informasi produk

Melalui promosi konsumen juga bisa melihat lebih dekat produk-produk

yang ditawarkan.

4. Support olah raga

Mensponsori olah raga lebih baik dari pada support lainnya.


56

Dari keterangan yang telah diuraikan diatas, promosi adalah proses

penyampaian pesan yang dikemas sedemikian rupa sehingga menarik dan

efektif bagi konsumen.dalam menyampaikan pesan kepada konsumen

beberapa hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan jenis promosi yang

tepat, media penyampain pesan dan daya tarik serta kredibilitas pesan untuk

dapat melaksanakan kegiatan promosi sehingga dapat membuahkan hasil

yang diinginkan perusahaan yaitu meningkatkan citra merek maka

diperlukan tehnik dan tahapan seperti segmentation,targeting dan

positioning (STP) dan analisis SWOT

Ekuitas Merek

Brand Awarness (Kesadaran Merk)

Tabel tingkat kesadaran merk terhadap A Mild

Pertanyaan : Merk rokok yang anda ketahui

FREKUENSI %
Sampoerna A Mild 15 75%
Dji Sam Soe 2 10%
Djarum Super 2 10%
Lainnya . . . 1 5%
Jumlah 20 100%

Berpromosi sangat begitu sering, baik itu lewat Above the line

ataupun Bellow The Line benar-benar menempatkan A Mild pada posisi


57

yang sangat dikenal oleh konsumennya. Sebagian konsumen menganggap

A Mild merk yang selalu hadir dimana saja. Media cetak, elektronik,

billboard adalah media yang selalu dipakai untuk meningkatkan kesadaran

merk pada konsumen.

Brand Association (Asosiasi Merk)

Pertanyaan : Tahukah anda produsen merek A mild

FREKUENSI %
Sampoerna A Mild 20 100%
Dji Sam Soe
Djarum Super
Lainnya . . .
Jumlah 20 100%

Seorang konsumen akan lebih mengenal merk yang digunakan

terlebih apabila merk tersebut sudah ada dan lama. Dari pernyataan apakah

produsen A Mild pada table tersebut semua responden menjawab

Sampoerna Tbk.
58

Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Pertanyaan : Menurut anda bagaimana rasa tembakau A mild

FREKUENSI %
Enak 19 95%
Biasa Saja 1 5%
Tidak Enak 0 0
Lainnya Sebutkan . . . 0 0
Jumlah 20 100%
FREKUENSI %

Pertanyaan : Menurut anda bagaimana kemasan rokok A mild

Bagus 10 50%
Bagus Sekali 1 5%
Biasa Saja 9 45%
Tidak Bagus - -
Jumlah 20 100%

Kemasan yang menarik dimaksudkan untuk dapat menarik

perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut. Selain itu, kemasan

akan menjadi ciri khas dari produk itu sendiri. Begitupun dengan rasa,

konsumen akan tahu dengan sendirinya ketika merasakan tembakau yang

dikonsumsinya. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari responden

tentang kemasan A Mild sebanyak 10 orang menjawab bagus, 1 orang

menjawab bagus sekali, dan 9 orang menjawab biasa saja. Begitupun

tentang rasa, yang merupakan salah satu keunggulan dari A Mild.


59

Sebagian besar menjawab enak dengan perincian sebagai berikut; 19 orang

menjawab enak (95%), 1 orang menjawab biasa saja.

Brand Loyalty (Loyalita Merk)

Pertanyaan : Merek rokok apa yang anda konsumsi

FREKUENSI %
Sampoerna A Mild 12 60%
Marlboro 4 20%
Dji Sam Soe 2 10%
Djarum Super 0 0
Star Mild 2 10%
Jumlah 20 100%

Pertanyaan : Apakah anda akan berpindah merek

FREKUENSI %
YA 7 35%
TIDAK 13 65%
Jumlah 20 100%

Konsumen akan mempunyai loyalitas yang lebih tingi apabila telah

menemukan kepuasan dalam menggunakan sebuah merk. Konsumen yang

terpuaskan ini biasa disebut satisfied buyer. Dari pertanyaan apakah merk

rokok yang anda konsumsi 12 orang menjawab A Mild, 4 orang menjawab

Marlboro, 2 orang menjawab Djarum.


60

Other Proprietary Brand Asset (asset-aset merk lainnya)

Pertanyaan : Selain rokok produk apa yang A mild keluarkan

FREKUENSI %
A Mild Soundernaline 13 65%
Proliga Sampoerna 2 10%
Libama A Mild Present 5 25%
Lainnya - -
Jumlah 20 100%

A Mild soundernaline adalah suatu program acara musik berskala

nasional deretan band dan penyanyi papan atas negeri ini ikut

berpartisipasi. Tak heran jika penontonnya ribuan, ketika ditanyakan selain

rokok merek apa yang dikeluarkan oleh A Mild, 13 orang menjawab A

Mild Soundernaline, 2 orang menjawab Proliga Sampoerna, 5 orang

menjawab Libama a Mild Present.

Target Market

- Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

- Usia : 18 -27 tahun

- Pekerjaan : mahasiswa dan karyawan

- Pendidikan : masih kuliah dan S1

- Penghasilan : > Rp.1.500.000


61

Data tersebut diperoleh dan didapat dari bapak rully selaku coordinator event

promosi sampoerna A mild

Segmentasi Pasar

Dilihat dari produknya A mild terbagi dalam tiga kategori produk,yaitu:

• A mild regular

• A mild menthol

• Avolution

A mild regular

• Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

• Usia : 18 – 27 tahun

• Pekerjaan : Mahasiswa dan karyawan

• Presentase : laki – laki > 70 %

Perempuan > 30 %

A mild menthol

• Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

• Usia : 18 – 27 tahun

• Pekerjaan : Mahasiswa dan karyawan

• Presentase : laki – laki > 40 %

Perempuan > 60 %
62

Avolution

• Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

• Usia : 18 – 27 tahun

• Pekerjaan : Mahsiswa dan karyawan

• Presentase : laki – laki > 20 %

Perempuan > 30 %
 
63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian bab satu sampai bab empat tentang strategi

promosi event panjat dinding dengan melakukan proses penelitian yang

menggunakan metode kualitatif dapat ditarik beberapa kesimpulan.

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan secara

mendalam dengan nara sumber yauti bapak Rully selaku coordinator promosi

sampoerna a mild dalam event panjat dinding untk meningkatkan brand.

Kesimpulan hasil dari keseluruhan adalah sebagai berikut :

a) Strategi promosi yang dilakukan dalam penyelenggara event kejuaraan

panjat dinding adalah dengan metode pulling strategi (strategi tarik) yang

dilakukan dengan beberapa alat promosi yaitu dengan cara menyebarka

poster, flyer, leaflet dibeberapa kampus di Indonesia yang mempunyai

sarana olah raga panjat dinding erta federasi panjat dinding yang tersebar

dipengurus cabang dan daerah, dan dijakarta memasang billboard

ditempat-tempat yang dianggap strategis seperti diperempatan dekat

lokasi penyelenggaraan event, dan memasang spanduk, umbul-umbul dan

x-banner dilokasi penyelenggaraan event berlangsung.

63
64

b) Strategi promosi yang dilakukan ini bertujuan untuk mendekatkan brand

dengan konsumen serta menunjukan eksistensi a mild terhadap dunia olah

raga panjat dinding, selain itu bertujuan untuk meningkatkan mutu

kualitas merek.

c) Melalui promosi konsumen juga bias melihat lebih dekat produk-produk

yang ditawarkan dengan memberikan informasi produk dari sampoerna a

mild baik itu produk yang sudah ada maupun produk terbaru yang

ditawarkan sampoerna a mild.

Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai

strategi promosi event kejuaraan panjat dinding,penulis akan memberikan

saran yang dapat bermanfaat untuk mahasiswa maupun masyarakat umum.

a) Agar kegiatan promosi yang dilakukan dalam strategi promosi panjat

dinding dapat memberikan hasil yang memuaskan dan event tersebut

dapat berjalan dengan sukses dan berhasil sebaiknya publikasi yang

dilakukan sampoerna a mild harus diatas H-15 agar masyarakat bias lebih

banyak yang berpartisipasi dalam event itu, baik penonton, pengunjung,

maupun peserta.

b) Dalam upaya mensukseskan event ini pihak sampoerna amild diharapkan

lebih kreayif dalam melakukan hal publikasi serta memperbanyak media


65

promosi dengan memasang spanduk,baliho,giant banner ditempat yang

benar-benar menjadi target dari event ini,misalnya disetiap

kampus,sekolah ataupun ditempat-tempat keramaian.

c) Sebuah kegiatan promosi akan dikatan berhasil apabila semua pihak bisa

berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik pihak penyelenggara dan

pihak sponsor,karena koordinasi dan komunikasi adalah kunci utama

dalam menentukan sebuah keberhasilan.

d) Dalam hal berpromosi sebaiknya pihak sampurna a mild jangan ragu-ragu

dalam menentukan anggaran untuk sebuah event,karena dalam

menenentukan sukses atau tidaknya suatu event promosi dilihat dari biaya

yang dikeluarkan.pihak sampurna harus benar-benar berani berspekulasi

untuk sebuah keberhasilan.


 
66

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Penelitian dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta.


2002.

Jefkins, Frank, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, 1996.

Kasali, Rhenald. (Januari 1998), Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi,


Targeting, Positioning, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

KBBI, Edisi Kedua, Depdikbud, Balai Pustaka, 1993.

Kennedy dan R. Dermawan S. (Marketing Communication Taktik & Strategi,


Jakarta PT. Bhuana Ilmu Populer,2006

Lawrence R. Javeh & William F. Glueck.

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Kelima.

Ruslan Rosady, Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi, Rajawali


Pers, Jakarta, 2003.

Schultz, Don E. & Tanenbaum, Stanley I. & Ane Allison, Essentialis of


Advertising Strategy (Lincoln Wood, Illinois : NTC Business Book, 1995).

Swastha, Basu. Azas-azas Marketing, Yogyakarta : Liberty, 1999.

Swastha, Basu & Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua.

Werren Kurzrock, Ahli Strategi Penjualan (The Sales Strategy), Interaksara,


Jakarta, 2001.

Terence A. Shimp. Periklanan Promosi.

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Andi Yogyakarta.

SUMBER LAIN :

Suara Pembaharuan

http://jurnalisme-makasar.blogspot.com/2007/12/segmentasi-targeting positioning-dan.html.
 
67

DRAFT WAWANCARA
Ibu Ayu (Sampoerna A mild)

1. Promosi itu menurut Sampoerna seperti apa ?


Memasarkan product, lewat BTL / ATL
Menjangkau target → Trade & Consumer Relationship
Engangement

2. Ketentuan standar dalam event promosi ?


Sesuai prosedur. POAC dan SMART

3. Yang menentukan strategi promosi untuk event panjat dinding itu siapa saja ?
Team marketing, divisi sport
Kalau di beberapa perusahaan marketing, yang menentukan divisi marketing
promotion. Brand manager sesuai dengan busness plan & target achievement

4. Konsep promo dari event panjat dinding ini sendiri, itu seperti apa ?
Consumer program (engangement)
1. Support olahraga lebih baik daripada support yang lain
2. Mendekatkan brand dengan target market

5. Kelebihan dari event panjat dinding ?


Support sport/olahraga, nilai positive sesuai target yang mau di bidik.
Misalnya = Mahasiswa cinta olahraga climbing, mahasiswa target rokok
Jadi rumusnya = event panjat dinding = mahasiswa + climbing = rokok

6. Bauran promosi yang digunakan sampoerna sendiri itu seperti apa ?


Marketing Mix 4 P = Spesific ke promo & IMC

7. Jika perencanaan strateginya sendiri itu seperti apa ?


Marketing promo = (1) consumer engangement (Consumer Program)
(2) Costumer Relationship ( Trade Program)
- Menggaet konsumen lewat IMC (ATL / BTL) → event program Direct
Marketing email, SMS, One By One (SPG)
- mamtance pedagang (trade) cust. Relationship lewat activitas trade

8. Pada saat pelaksanaan event promosi tersebut sesuai dengan apa yang
direncanakan sebelumnya ?
90% berjalan dengan lancer,10%nya ada yang kurang……
Misalnya = cuaca, kalender

9. Kalaupun ada kekurangan pada saat pelaksanaan event promosi, event


promosi bagaimana cara mengatasinya ?
Mengevaluasi
 
68

10. Apakah strategi promosi ini bisa dikatakan berhasil ? Bagaimana cara
mengetahui letak keberhasilan tersebut ?
Peserta dan pengunjung bias mempengaruhi letak keberhasilan event …
Kalau menurutnya sangat berhasil

11. Sifat event ini seperti apa ?


Lebih cenderung ke fun untuk mendekatkan brand dengan konsumen

12. Apakah untuk segment tertentu atau tidak ?


Segmennya lebih ke remaja usia 18 s/d 27 tahun

13. Konsep produknya sendiri itu seperti apa ?


Memperkuat penjualan merek yang sudah ada dan mendongkrak penjualan
untuk product baru yaitu avolution

14. Apakah event ini memiliki segmen khusus ?


Awalnya hanya untuk kalangan mahasiswa, tapi seru juga jika diperuntukan
untuk umum.

15. Event ini berjalan rutin atau tidak ?


Rutin satu tahun sekali namun hanya di kampus-kampus yang memiliki wall
climbing dan memiliki konsep event yang menarik menurut pandangan kami.
 
69

DRAFT WAWANCARA
Bapak Rully (Sampoerna A mild)

1. Promosi itu menurut sampoerna seperti apa ?


Tujuan utama adalah standar seperti promosi biasa, yaitu penempatan
branding (logo product) agar selalu terlihat (dari dekat) ke target konsumen
menurut kami itu bagian dari promosi.

2. Ketentuan standar dalam event promosi ?


Event sesuai ditujukan untuk target marketnya, peserta (pengunjung), musik,
kegiatan. Itupun harus sesuai dengan segmentasinya.

3. Yang menentukan strategi promosi untuk event panjat dinding itu siapa saja ?
Brand HO ⇒ Strategi brand (brand directive) (dari pusat)
Field Marketing ⇒ Strategi area

4. Konsep promo dari event panjat dinding ini sendiri, itu seperti apa ?
Panjat dinding masih sesuai dengan brand directive, kegiatan mahasiswa
dengan skala nasional dan tentunya ditempat target market (kampus).

5. Kelebihan dari event panjat dinding ?


Berskala nasional dengan budget small event.

6. Bauran promosi yang digunakan sampoerna sendiri itu seperti apa ?


Periklanan, ATL, flyer, cover, ballho, giant banner, mailing list

7. Jika perencanaan strategi promosinya sendiri itu seperti apa ?


• Mendekatkan diri ke konsumen
• Brand image
• Reminding (gencarnya competitor)

8. Pada saat pelaksanaan event promosi tersebut sesuai dengan apa yang
direncanakan sebelumnya ?
Pada saat yang sama, promosi dapat memberikan pengaruh yang tinggi jika
dipublikasikan secara efektif dan dengan alasan tersebut dapat meningkatkan
citra merek.

9. Kalaupun ada kekurangan pada saat pelaksanaan event promosi, bagaimana


cara mengatasinya ?
Menutupi segala kekurangannya dengan berkoordinasi ke semua yang terlibat
 
70

10. Apakah strategi promosi ini bisa dikatakan berhasil ? Bagaimana cara
mengetahui letak keberhasilan tersebut ?
Kunci keberhasilan proses tersebut terletak pada pemahaman kita tentang
audiens sasaran yang ingin kita pengaruhi.

11. Sifat event ini seperti apa ?


Support event

12. Apakah untuk segmen tertentu atau tidak ?


Mahasiswa adalah target utama kita, karena event ini sendiri digelar di
kampus.

13. Konsep produknya sendiri itu seperti apa ?


Mencari konsumen baru melalui event ini

14. Apakah event ini memiliki segmen khusus ?


Mahasiswa dan umum yang usianya 18 s/d 27 tahun

15. Event ini berjalan rutin atau tidak ?


Rutin, karena kami (Sampoerna) dalam setiap tahunnya selalu menyiapkan
budget untuk support olahraga ini.
 
71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA
Nama : Fauzy Umar
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Januari 1983
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Cempaka I Rt.001/07 No.18
Kel. Cipadu Kec. Larangan Tangerang
Banten
Telepon/HP : (021) 9236 32 30

PENDIDIKAN
1. Tamatan TK. Raudhatul Jhanah, Jakarta pada tahun 1990
dengan lulus berijazah.
2. Tamatan Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin, Jakarta pada
tahun 1996 dengan lulus berijazah.
3. Tamatan SMP Islam Al - Hikmah, Jakarta pada tahun 1998
dengan lulus berijazah.
4. Tamatan SMK Islam Al – Hikmah, Jakarta pada tahun 2001
dengan lulus berijazah.
5. Universitas Mercu Buana, Jakarta pada tahun 2002 sampai
sekarang.
 
72

PENGALAMAN KERJA
1. Team Outbond Rakata,Yamaha Fun Tas tic
2. Team Teknis konser 15 bintang,Tabloid Bintang
3. Surveyor Dairi Quen
4. Team Teknis Pakis Adventure,Circle K

PENGALAMAN ORGANISASI
1. Wakil Ketua BEM Fikom 2004
2. Ketua Pameran Foto FPC 2004
3. HRD Swatala-UMB 2005
4. Humas Pusat Informasi Daerah MAPALA Sejabodetabek 2005
5. Koordinator Dokumentasi Dunia kampus 2005
6. Ketua Pelaksana Climbing Competition Swatala Umb 2005
7. Ketua Pameran foto mapala seJakarta Barat 2005
8. Anggota Federasi Mountenering Indonesia 2005
9. Koordinator Dokumentasi Dunia Kampus 2007

PENGALAMAN SOSIAL
1. Aksi Tanam Bakau Dipesisir Pantai Muara Angke 2004
2. Delegasi temu wicara kenal medan mapala se-Indonesia
dijogjakarta 2004
3. Relawan Gempa jogja 2006
4. Team Global Peduli banjir jakarta 2007

PRESTASI
1. Juara III Panjat Tebing Pekan Olah Raga Mahasiswa DKI
Jakarta 2008
2. Juara II A mild Kalaedoskop 2008

Anda mungkin juga menyukai