MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
SKRIPSI
Telah memenuhi persyaratan untuk di uji baik dari segi isi maupun segi teknis
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UPDM (B)
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Telah dipertahankan di hadapan penguji yang diadakan pada hari Kamis tanggal
23 Februari 2017 dan dinyatakan Lulus
PANITIA PENGUJI
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B)
i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil
asli (orisinal) dan bukan duplikat dari skripsi orang lain.
Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila kemudian hari
pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan sanksi akademis sesuai
peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM (B).
Muhammad Firdaus
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan kasih
sayangnya, penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini. Dengan
judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Membangun Brand Image The
Goods Departemen Store & The Goods Café”.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Hubungan Masyarakat di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
Skripsi ini membahas mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam
Membangun Brand Image The Goods Departemen Store & The Goods Café.
Dimana dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha membuat
strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat beli konsumen. Dengan
gabungan antara retail fashion dan café, The Goods Departemen Store & The
Goods Café dapat memperoleh keunggulan strategis dalam persaingan pelaku
bisnis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Namun, besarnya keinginan untuk menghasilkan suatu bentuk penelitian
yang baik, membuat penulis harus bersabar dan berbesar hati dalam melewati
segala hambatan selama proses penyusunan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi
penyempurnaan penulisan karya ilmiah yang akan datang.
Penulis
i
UCAPAN TERIMA KASIH
i
10. Sahabat sedari sekolah menengah pertama (115 jhs) : Hadin Bramana, Hendi,
Rasyid Rida, Rizky Raya, Harley, Rozan, Andra, Galang, Rama, Immad, Daeng,
Aji, Agung, Yasser, Rio yang telah memberikan semangat dan dukungan selama
penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Tim Barila Jakarta Street Workout: Akwila Joseph, Zernalda, Jimmi, Adrian
Pirago, Cassandra Gautama, Adam, Michael Gondokusumo, Reza Dwi Putra,
Rizky Gozali, Simson Malvin dan Dul tukang sate taichan barito yang akrab
dengan saya dan semua yang telah memberikan semangat, motivasi dan
dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu mau berbagi
cerita, membantu dan memberikan semangat, doa serta kepercayaan yang
besar kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................ iv
ABSTRACT .......................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
i
BAB II. KERANGKA TEORI
i
3.7. Teknik Analisis Data .................................................. 63
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Sejenis ..................................................... 16
Tabel 2.2. Keterkaitan Model Model 4P dan Model 4C ............................. 29
Tabel 2.3 Model Tujuh P (7P) dalam Manajemen Kualitas Modern .......... 32
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
i
BAB I
PENDAHULUAN
bidang sangat pesat. Kini pelaku usaha secara terus menerus berinovasi
perusahaan dan pada gilirannya bisa menjadi pelanggan tetap yang loyal
i
memerlukan suatu sistem informasi yang handal untuk pengumpulan,
Kenyataan ini bisa langsung dirasakan oleh para pelaku usaha, yaitu
menjalankan usahanya.
yaitu dapat menjadi magnit untuk menarik para calon konsumen dan
inipula yang menjadi keistimewaan dari sebuah kota besar, yaitu sangat
umumnya oleh orang per orang dan bisa juga kelompok orang dengan
berdiri yaitu perusahaan The Goods Departemen Store & The Goods
Café. Perusahaan ini bergerak dibidang Fashion, Life Style, dan Café.
i
Bisnis dibidang ini sejalan dengan modernisasi, karena sudah menjadi ciri
bagi warga masyarakat yang tinggal dan berada dikota besar seperti
Jakarta.
disainer dalam memunculkan ide ide baru yang dapat memenuhi selera
jutaan jiwa, hal inilah yang diharapkan oleh para desainer muda untuk
i
Communication Tactic & Strategi mengatakan bahwa, penggabungan
merek dan produk kepada khalayak konsumen. Adapun cara cara yang
untuk mengiklankan produk ini dapat dilakukan melalui media iklan, baik
terhadap produk, hanya saja tidak cukup efektif untuk membina hubungan
i
dengan pelanggan apabila menciptakan ikatan yang kuat antara
keduanya.
menawarkan nilai dan kepuasan konsumen yang lebih besar dari para
Divisi Marketing The Goods Departemen Store & The Goods Café dapat
merek dagang dari The Goods Departemen Store & The Goods Café itu
komunikasi pemasaran.
strategi The Goods Departemen Store & The Goods Café dalam
objek kajian ini, karena The Goods Departemen Store & The Goods Café
i
Café dan Resto. Yakni menggabungkan antara toko retail dengan Café,
ini merupakan hal yang baru dilakukan di kota besar seperti Jakarta. Dan
ini pula yang menjadi Pioneer. retail dan Café ini dibawah bendera
Komunikasi Pemasaran yang telah dan akan terus dilakukan yakni toko
retail dan Café ini bekerja sama dengan Media Publik tujuannya adalah
Public Figure sebagai model yang dikenal masyarakat luas. Ini dilakukan
ruang publik seperti di Hall suatu Mall, hal ini dilakukan untuk
Goods Departemen Store & The Goods Café yang berada di Indonesia
Departemen Store & The Goods Café karena dewasa ini study public
i
relations telah merambah ke dunia komunikasi pemasaran, dan turut pula
selain menjual produk fashion yang ditawarkan, juga dilengkapi Café dan
brand awarness.
The Goods Departemen Store & The Goods Café, karena dengan latar
belakang suatu tempat usaha fashion yang dilengkapi dengan Café dan
Departemen Store & The Goods Café. Menarik untuk diteliti karena
Divisi Marketing The Goods Departemen Store & The Goods Café,
baru dari The Goods Departemen Store & The Goods Café.
Image The Goods Departemen Store & The Goods Café padahal toko
i
dan Café yang berada dan terletak di beberapa Mall di Jakarta, seperti, di
Mall Pacific Place, Plaza Indonesia, Pondok Indah Mall 2, dan Lotte
Shopping Avenue.
rotasi event yang berbeda seperti, art exhibitions dan film screenings.
dengan The Goods Café, yaitu bernuansa Café untuk tempat berkumpul,
bertukar pikiran, bahkan sering menjadi salah satu alternatif tempat untuk
perusahaan.
membangun Brand Image The Goods Departemen Store & The Goods
Café.
i
1.2 Fokus Penelitian
sebenarnya tidak terlalu ada masalah dari The Goods Departemen Store
& The Goods Café melainkan mengangkat keunikan dari sebuah toko
Brand Image The Goods Departemen Store & The Goods Café.”
dicapai, tujuan penelitian terdiri atas dua bagian yaitu : Tujuan umum dan
i
berhubungan dengan konsep-konsep yang lebih spesifik dibandingkan
Purnomo 2004:29).
2004:31).
1. Signifikansi Teoretis
i
2. Signifikasi Praktis
i
BAB II
Peneliti I
2013.
(Tompi, Glenn Fredly, Sandy Sandoro, Indra Lesmana, Java Jive, Kahitna
band, NOAH band, dll) maupun luar negeri (Rick Price dari Australia dan
12
i
Untuk itu Ricomm melakukan berbagai kegiatan komunikasi
memberikan hasil sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari Ricomm.
Indonesia Communication.
Peneliti II
i
Cabang Bandung Dalam Mempromosikan Produk Oli “Fastron” Bagi
sebagai sub fokus pada penelitian ini yaitu penetapan tujuan pemasaran,
teknis analisis data. Subjek pada penelitian ini adalah Sales Executive
claustering untuk menetapkan target market pada segmen kelas top teer
level, rancangan pesan dan media dilakukan melalui aktivitas above the
hanya menjalankan road map yang telah dibuat tersebut, pada evaluasi
i
dan pengendalian rencana pemasaran berlangsung positif dibuktikan
kedepannya.
kegiatan apa saja yang dilakukan oleh distributor, juga sekalian untuk
Tabel 2.1
2 (dua) Penelitian Sejenis
Strategi Komunikasi Pemasaran
i
skripsi Pemasaran Event Pemasaran Divisi Pemasaran Dalam
Organizer & Promotor Pemasaran Dan Membangun Brand
Rajawali Indonesia Niaga Pt.Pertamina Image The Goods
Communication(Studi (Persero) Cabang Departemen Store &
Deskriptif Kualitatif Bandung Dalam The Goods Café
StrategiKomunikasi Mempromosikan
Pemasaran Rajawali Produk
Indonesia
Communication Dalam Oli “Fastron” Bagi
Mempertahankan Konsumen Kota
Eksistensi di Dunia Bandung”
Promotor),
2 Nama Muchsin Roch Ardian, Indah Wahyuni Muhammad Firdaus
Peneliti ,
3 Lembaga Program Studi Ilmu Fakultas Ilmu Fakultas Ilmu
Komunikasi, Fakultas Komunikasi Ilmu Komunikasi
Komunikasi dan Sosial dan Politik Universitas Prof. Dr.
Informatika, Universitas Moestopo
Universitas Komputer Indonesia (Beragama).
Muhammadiyah (UNIKOM)
Surakarta, 2013. Bandung.2014.
4 Tujuan Untuk itu Ricomm Penelitian ini Untuk mengetahui
Penelitian melakukan berbagai bertujuan untuk Strategi komunikasi
kegiatan komunikasi mengetahui Strategi pemasaran dalam
pemasaran untuk Komunikasi membangun Brand
mempertahankan Pemasaran Divisi Image The Goods
eksistensinya di dunia Pemasaran dan Departemen Store &
promotor Niaga The Goods Café
PT.PERTAMINA
(Persero) Cabang
Bandung Dalam
Mempromosikan
Produk Oli “Fastron”
Bagi Konsumen Kota
Bandung.
5 Metode Metode yang Pendekatan Pendekatan
Penelitian digunakan dalam Penelitian ini adalah Penelitian ini adalah
penelitian ini adalah kualitatif metode kualitatif metode
deskriptif kualitatif. penelitian deskriptif penelitian
Untuk pengelolaan yakni merupakan deskkriptif untuk
data peneliti metode yang dipakai menghasilkan data
menggunakan metode untuk menjelaskan yang bersifat
analisis data open dan menggambarkan subjektif.
coding, axial coding fenomena-fenomena
danselective coding yang terjadi.
6 Teori teori strategi Konsep promotional 7P dengan bauran
komunikasi mix, marketing mix
pemasaran
7 Hasil Menurut penelitian ini Kesimpulan Kesimpulan
Penelitian diketahui bahwa Penelitian adalah Penelitian ini adalah
berbagai strategi Strategi Komunikasi strategi komunikasi
komunikasi Pemasaran Divisi pemasaran telah
pemasaran telah Pemasaran dan dilaksanakan oleh
dilaksanakan oleh Niaga The Goods
Ricomm didasarkan PT.PERTAMINA Departemen Store &
pada analis SWOT (Persero) Cabang The Goods Café
mengenai Ricomm. Bandung Dalam berdasarkan teori
Strategi komunikasi Mempromosikan konsep 7P,
pemasaran yang Produk Oli “Fastron” sehingga produk
dilakukan mulai dari Bagi Konsumen Kota dikenal luas oleh
i
penentuan produk, Bandung dapat masyarakat Jakarta
penentuan harga, berjalan sesuai yang memiliki
pemilihan lokasi, dan dengan strategi yang kebutuhan akan
juga pemilihan telah diterapkan. fashion dan
promosi seperti penjualan dapat
beriklan, penjualan meningkat, hal ini
personal,promosi memberikan hasil
penjualan,pemasaran positif bagi The
langsung, PR & Goods Departemen
publisitas telah Store & The Goods
memberikan hasil Café sebagai
sesuai dengan apa perusahaan yang
yang menjadi tujuan bergerak di bidang
dari Ricomm. fashion dan café
FnB (food &
beverage).
2.2.1. Komunikasi
Manusia dan komunikasi adalah dua hal yang berhubungan sangat erat.
kehidupan.
bahasa latin yaitu communis yang berarti umum (common) atau bersama.
komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk
atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada
i
Dari beberapa definisi mengenai komunikasi menurut para ahli di
menggunakan kata - kata yang keluar dari mulut yang biasa disebut
pesan tanpa kata - kata atau yang biasa disebut komunikasi non - verbal.
2.2.2. Pemasaran
tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan - gagasan, karir,
i
Pemasaran menurut American Marketing Assosiation (1985)
organisasional.
Gambar 2.1
Fungsi Pemasaran
I.
Pemuasan kebutuhan
II.Keinginan Pemasaran
dan keinginan melalui
Dan gagasan/ide-ide, produk
dan jasa.
kebutuhan
keinginan para pembeli melalui ide atau gagasan, produk dan jasa.
Karena itu dari beberapa definisi pemasaran yang disampaikan oleh para
i
Tjiptono (2004:28) menyatakan konsep pemasaran adalah
memperoduksi suatu barang yang dapat dijual atau dibeli dalam kegiatan
proses sosial di mana individu dan kelompok mendapat apa yang mereka
dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya. Jadi ukuran pasar
sumberdaya ini sebagai ganti atau produk yang bernilai dan dapat
i
Konsep pemasaran adalah suatu konsep yang ditujukan untuk
menciptakan adanya pertukaran atas ide, barang atau jasa dengan tujuan
manusia.
i
komunikasi. Sedangkan proses komunikasi adalah proses penyampaian
pesan.
perusahaan tersebut.
pembelian ulang.
mencapai tujuan promosi. Dalam arti yang lebih luas komunikasi dalam
i
kegiatan promosi adalah setiap prosedur yang menyebabkan manajemen
calon pelanggan. Hal itu akan meliputi seluruh aspek perilaku manusia,
promosi khusus dari sejumlah pesan yang ada dan dirancang. Lebih jauh
informasi
Gambar 2.2
Model Komunikasi Pemasaran
i
terjadi. Artinya, penerima memasukan sinyal-sinyal kembali ke dalam
dikenal paling tidak dua metode untuk masalah dan lingkungan yang
i
cukup untuk mengorganisasikannya (organizator), dan (4)
promosi.
i
pemasaran. Bagian lain kunci dari proses pesan adalah menciptakan
baik. Hal ini karena setiap peningkatan kesadaran dan program produk
1. Product (produk)
2. Price (harga)
3. Promotion (promosi)
(sales promotion).
4. Place (tempat)
i
Merupakan cara memperoleh produk atau bagaimana
dan konsumen.
i
yang diperlukan dalam model pembelian adalah suasana
Tabel 2.2
Model 4P Model 4C
mendasar antara marketing mix produk jasa dan marketing mix produk
Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi dan konsumsi
sama lain, apabila salah satu tidak tepat, maka akan mempengaruhi
keseluruhan.
i
Dalam perjalanan waktu, bauran pemasaran (marketing mix) terus
Place) ditambah lagi 3P, yaitu: People (orang), Physical Evidence (bukti
1. Product
2. Price
3. Promotion
4. Place
5. People
6. Physical evidence
7. Process.
barang, menurut Boom dan Bitner yang dikutip oleh Kotler (2005:116), dia
1. Orang (People).
i
nasabah) akan melihat kelengkapan vasilitas yang dimiliki
3. Proses (Process).
masing-masing proses.
Tabel 2.3
No. Model
Isu-Isu Manajemen Kualitas Modern
Tujuh P
1. Product a. Ide-ide dan pengembangan produk
(produk) b. Variasi dan model produk
c. Spesifikasi dan kualitas produk
d. Pengepakan dan pembungkusan
i
e. Logo produk, merk dagang, dan persepsi publik
f. Pelayanan pendukung dan komplementer
g. Derajat pelayanan (full-service and/or self-
service)
2. Price a. Analisis kompetitif
(harga) b. Strategi penetapan harga, tingkat dan
perubahan harga, target pasar, dan lain-lain
c. Diskon, pemberian kupon berhadiah,
kebijaksaan penjualan
d. Metode atau cara pembayaran
3. Place a. Strategi dan rencana saluran distribusi
(tempat) b. Manajemen dan alokasi tempat pamer
(penempatan produk)
c. Manajemen gudang dan inventori
d. Derajat integrasi vertikal dan horizontal
e. Kebijakan dan standar tingkat pelayanan
f. Kenyamanan dan lokasi fasilitas
4. Promotion a. Strategi periklanan: target pasar, media iklan
(promosi) yang digunakan, jadwal dan waktu, dan lain-lain
b. Penjualan langsung dan bersifat pribadi
c. Tema posisi pasar
d. Manajemen dan posisi produk
5. Physical a. Tata letak fasilitas (interior dan eksterior), tema,
evidence dekorasi, penerangan, service counter,
(bukti kebersihan, dan lain-lain
fisik) b. Penampilan dan kesehatan karyawan
c. Kenyamanan, peralatan, reliabilitas,
ketertarikan, kemudahan penggunaan, dan lain-
lain
d. Kecocokan kapasitas eksterior seperti tempat
parkir, dan lain-lain
e. Kredibilitas professional seperti apoteker atau
asisten apoteker yang melayani pembelian obat
pada apotek, dan lain-lain
6. Process a. Prosedur operasi terperinci, manual dan
(proses) deskripsi pekerjaan
b. Prosedur untuk resolusi masalah pelanggan
c. Prosedur pelatihan sebagai bagian dari
pekerjaan
d. Penetapan standar kinerja untuk fasilitas,
proses, peralatan, dan pekerjaan yang
menciptakan pelayanan kepada pelanggan
7. People a. Pelatihan tentang keterampilan interaksi dan
(orang) resolusi masalah pelanggan
b. Sistem dan prosedur balas jasa karyawan
c. Personal selling
d. Prosedur partisipasi kelompok pelayan atau
pribadi dan norma-norma perilaku
e. Eksekusi simultan dari keterampilan interaksi
antar pribadi dan teknikalpada titik kontak
i
dengan pelanggan
f. Didukung oleh 6P lainnya di atas
(Vincent Gaspersz, 2012:82)
sama lain yang terlibat mulai dari proses pembuatan produk (barang
2012:24).
tangan konsumen.
i
“Marketing channel can be viewed as sets of interdependent
jasa).
i
anda meilhat pasar itu sendiri. Dengan demikian pasar yang dilihat oleh
dua orang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang berbeda
akan menghasilkan peta yang berbeda pula. Oleh karena itulah penting
secara efektif, yaitu dengan memilih target market yang tepat. Targeting
daya perusahaan Anda dengan kebutuhan target pasar yang dipilih. Dan
segmen yang dipilih, maka kemudian Anda harus memiliki posisi yang
i
2.2.10 Brand Image (Citra Merek)
citra tertentu yang dikaitkan pada merek tertentu, sama halnya ketika kita
sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut persepsi
i
dapat dibangun hanya menggunakan iklan yang menciptakan asosiasi
dan makna simbolik yang bukan merupakan ekstensi dari fitur produk.
atas dasar citra produk akan tetapi, sebuah brand image sekalipun harus
tersebut.
atau perusaahaan.”
1. Mirror Image (Citra Bayangan). Citra ini melekat pada orang dalam
lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam
tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak
i
memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang
2. Current Image (Citra yang Berlaku). Citra yang berlaku adalah suatu
oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang
kita.
5. Wish Image (Citra Yang Diharapkan). Citra harapan adalah suatu citra
memadai mengenainya.
i
Individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan
kognisinya.
Gambar 2.3
i
Model Pembentukan Citra
Stimulus Respons
Kognisi
Persepsi Sikap
Motivasi
yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsangan
ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal ini menunjukan
berjalan.
ada pada pubilk akan diterima dengan baik dalam hal ini mencapai citra
yang baik. Maka berikut ini terdapat bagan dari orientasi Public Relations ,
i
proses pembentukan citra dengan memberikan informasi-informasi
keyakinan tersebut timbul suatu sikap pro dan kontra tentang produk, dari
2.2.11 Bundling
menjual dua produk atau lebih dalam satu kemasan (Stremersch & Tellis).
mempertahankan pelanggan.
hasil bundling lebih murah dibandingkan harga per satuan produk apabila
1. Pure Bundling
i
Pada jenis bundling ini konsumen tidak bisa membeli produk
2. Mixed Bundling
lainnya.
menjadi :
berikut :
a set
B : $100
i
Sedangkan pada mixed-joint bundle, hanya satu
berikut:
B : $100
1. Product Bundling
2. Price Bundling
membeli produk.
i
2.2.12 Manfaat Citra Merek (Brand Image)
konsumen tidak dapat mengingat merek itu tanpa bantuan. Citra (image)
merek.
strategi pemasaran.
10. Citra merek dapat di hasilkan dari faktor-faktor lain di luar usaha-usaha
strategi pemasaran.
suatu merek pada produk tertentu dan kepercayaan ini tercipta berkat
menjadi loyal terhadap merek yang mereka gunakan baik produk maupun
jasa. Konsumen yang setia pada merek tertentu cenderung “terikat” pada
i
merek tersebut dan akan membeli produk yang sama lagi sekalipun
barang yang di hasilkan kepada konsumen yang loyal agar mereka tetap
setia.
i
2.2.14 Perilaku Konsumen
saat ini, maka masyarakat semakin selektif dalam menyeleksi barang dan
pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan
konsumen.
i
1. Faktor Budaya
lainnya.
yang sama.
2. Faktor Sosial
seperti:
i
banyak kelompok dan organisasi, posisi seseorang
3. Faktor pribadi
seperti :
2) Pekerjaan
3) Situasi ekonomi
4) Gaya hidup
4. Faktor psikologis
kebutuhan tersebut.
i
membentuk gambaran dunia yang berarti.
Gambar 2.4
Model Perilaku Konsumen
i
2.3 Kerangka Berpikir
Pelanggan
Gambar 2.5
i
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
i
Dengan demikian hasil akhir dari suatu kebenaran merupakan
2006; 71-72).
A. Ontologis
B. Epistemologi
C. Metodologi
objek studi.
i
D. Aksiologis
dihasilkan berupa teori substantif. Karena itu, isi pada penelitian kualitatif
i
lebih penting daripada simbol atau atribut seperti pada penelitian
kuantitatif.”
dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang
individu atau kelompok organisasi tertentu yang dikaji dari sudut pandang
teknik-teknik wawancara.
mendetail.
i
memfokuskan pada The Goods Departemen Store & The Goods Café
kedudukan yang sama antara yang satu dengan yang lain, dan tidak
dipandang sebagai benar atau salah, baik ataupun buruk. Dalam hal ini,
Departemen Store & The Goods Café dalam membangun brand image.
deskriptif analitik yang berarti interpretasi terhadap isi, dibuat dan disusun
pendekatan ini karena data yang bersifat holistik, kompleks, dinamis dan
penuh makna. Sehingga, kurang tepat data pada situasi sosial tersebut
i
Menurut M. Iqbal Hasan. MM dalam buku Pokok - pokok Metode
datang”.(Iqbal, 2002-98).
koleratif.
kata gambar dan bukan angka - angka. Hal ini disebabkan oleh adanya
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang akan diteliti dan yang
sudah diteliti.
i
Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan
Departemen Store & The Goods Café dalam membangun brand image.
“suatu atribut atau sifat, nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
adalah :
apalagi pendiam
i
4. Orang tersebut bukan termasuk anggota salah satu kelompok yang
terjadi.
dan Sales Marketing The Goods Departemen Store & The Goods Café.
Brand Image The Goods Departemen Store & The Goods Café.
natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik
i
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
dalam hal ini peneliti akan membuat panduan pertanyaan sederhana yang
dari data tertulis, berupa : arsip, buku - buku, surat kabar, majalah dll, hal
(Moloeng, 2004:330).
i
Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga
metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam
sebagai berikut :
wawancara
waktu.
berbagai kelas.
i
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan
membuat kesimpulan.
peneliti memilih hal-hal yang pokok dari data yang di dapat dari lapangan,
dan polanya. Proses reduksi ini dilakukan secara bertahap, selama dan
data yang penting yang berkaitan dengan fokus penelitan dan membuat
kerangka penyajiannya.
i
penulis menyusun kembali data berdasarkan klasifikasi dan masing-
dalam satu tempat, masing-masing tempat dan diberi tanda, hal ini untuk
diteliti kembali dengan cermat, dilihat mana data yang telah lengkap dan
data yang belum lengkap yang masih memerlukan data tambahan, dan
Keempat, setelah data dianggap cukup dan telah sampai pada titik
simpulan.
induktif. Penelitain ini tidak menguji hipotesis (akan tetapi hipotesis kerja
dan dianggap cukup, untuk diolah dan disusun menjadi hasil penelitian
i
BAB IV
Lalu pada tahun 2010 akhirnya berdiri The Goods Departemen Store &
dan Pacific Place, The Goods Departemen Store & The Goods Café
dan juga membangun resto berkelas yang bernama The Goods Dinner.
The Goods Café ingin memberikan tempat hang out yang masa kini atau
coffee shop yang tidak hanya untuk berkumpul tetapi juga tempat untuk
i
Berikut letak – letak toko retail fashion dan café yang menyebar di
@thegoodsdept (instagram)
Pusat 10350.
Adapun kantor PT. Cipta Retail Prakarsa Jakarta yang ber alamat
Selatan.
VISI
i
Menjadikan perusahaan retail dengan konsep yang berbeda dari
MISI
café, dan tempat event yang menyajikan gabungan produk lokal dan
produk import.
- nilai ideal suatu perusahaan. The Goods Departemen Store & The
a. Key Informan
Goods Café.
i
Jimmi sebagai Sales Marketing The Goods Departemen Store & The
Goods Café.
Nella sebagai HRD The Goods Departemen Store & The Goods Café.
b. Informan Pendukung
interview) dengan narasumber (key Informan). Pada bab ini pula penulis
i
Dari teori brand image yang terdapat pada bab 2 dapat
pemaknaan dari persepsi tadi, kemudian motivasi atau sikap yang akan
diambil oleh individu ketika ia sudah yakin atas apa yang di perserpsikan
pembentukan citra dari The Goods Departemen Store & The Goods Café
Departemen Store & The Goods Café, dan berdampak pada image
Store & The Goods Café mengenai cara membentuk persepsi terhadap
konsumen.
i
dengan konsumen, proses transaksi dilakukan secara profesional dan
pembayaran”.
dan image The Goods Departemen Store & The Goods Café, “Dari
maupun dalam toko karena berada didalam Mall yang full AC dan
kesimpulan setelah berbelanja di toko retail ini, “Menurut saya The Goods
Departemen Store & The Goods Café berhak mendapat kesan yang baik
dari konsumen karena selain saya pun, banyak konsumen yang mengaku
puas setelah berbelanja disini, ada yang bilang barang yang dijual selalu
up to date, ada yang bilang diskon yang ditawarkan cukup menarik, dan
saya rasa ini berdampak pada brand image The Goods Departemen
Pada bab ini pula penulis akan mengungkapkan, upaya dan usaha
i
pemasaran yang dijalankan dengan menggunakan komunikasi
pasar dalam hal ini adalah konsumen yang datang maupun konsumen
yang dicari.
yang komprehensif dari ketiga sumber, maka teori yang diajukan yaitu
berikut :
1. Product
Store & The Goods Café adalah retail fashion, mulai dari atasan
yang terdapat diluar toko. The Goods Departemen Store & The Goods
barang sekunder dan siap pakai dari berbagai merek dengan brand
i
masa kini, sehingga dapat merangsang konsumen. Perusahaan,
produk The Goods Departemen Store & The Goods Café ini terus
Store & The Goods Café ini, kini telah dilengkapi dengan sebuah Cafe,
i
The Goods Departemen Store & The Goods Café ini pun
dimaksudkan untuk menjaga dari setiap produk baru agar memiliki nilai
Goods Departemen Store & The Goods Café ini memiliki ciri yaitu
i
Sdr. Michael selaku marketing The Goods Departemen
3/10/2016/jam 16.00).
ditawarkan The Goods Departemen Store & The Goods Café sebagai
berikut :
2. Place
yang tepat sasaran. Yang termasuk dalam klasifikasi Place ini meliputi
i
Adapun pertanyaan yang diajukan adalah seberapa
celana, T.Shirt dari berbagai merek dan brand untuk memenuhi selera
Demikian hal nya dengan The Goods Departemen Store & The
Jakarta 12940.
16.00).
i
Pernyataan diatas yang penulis kutip dari narasumber
i
berkembang berbagai macam usaha. Perusahaan hanya perlu
3. Price
Dengan kata lain price adalah sejumlah uang yang di minta dalam
berikut :
i
Pada waktu tertentu perusahaan memberikan potongan
konsumen.
tertenu The Goods Departemen Store & The Goods Café bisa
Departemen Store & The Goods Café tentang harga yang ditetapkan
untuk setiap satuan atau price dari masing - masing jenis atau type
i
tempat – tempat yang merupakan outlet The Goods
16.00).
masing narasumber, tentang harga dari setiap unit sesuai dengan type
dan jenis produk yang tersedia di outlet dijelaskan pula oleh HRD ,
sebagai berikut :
i
yang ditawarkan pun cukup worth it (setimpal) (M. Taufik,
3/10/2016/jam 14.00).
4. People
i
terkait dengan bagaimana penguasaan pengetahuan produk yang
ditawarkan, dari berbagai jenis dan varian produk merek semua yang
ada di The Goods Departemen Store & The Goods Café?, sebagai
berikut :
(product knowledge).
12.00).
i
brand yang terkenal di dunia, maka setiap pegawai akan
bisnis fashions.
yaitu :
Selain itu hal - hal yang tergolong sebagai People dalam bisnis
i
petugas sebelum penyerahan barang, tanggapan karyawan
3/10/2016/jam 16.00).
5. Process
i
Yang perlu dingat adalah dinamika dan mobilisasi
11.00).
marketing The Goods Departemen Store & The Goods Café, bahwa
i
warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang
6. Physical Environment
i
interaksi, serta komponen lain yang membantu meningkatkan
berikut :
bukti fisik dan penyajian. Jadi suatu bisnis industri retail akan
i
karena outlet inipun dilengkapi dengan café sehingga dibuat
yang bersih dan nyaman, ruang yang tertata rapi, dan indah,
i
persepsi berdasarkan pengalaman sendiri, mood, kebutuhan
serta motivasi.
7. Promotion
i
Kegiatan Pemasaran yang membentuk konsumen potensial,
dari merk dan brand tertentu pada perusahaan ini sebagai berikut :
i
juga dilakukan pada media online (website) seperti halnya
Instagram.
atau online.
oleh The Goods Departemen Store & The Goods Café pada
penjualan terdekat.
cabang perusahaan.
i
diselenggarakan setiap tahun, ataupun ada penjualan
i
tertentu secara nasional dan khususnya di Jakarta Selatan, sebagai
berikut :
i
akan mengenai target pasar. Tidak hanya itu dengan
dengan baik.
i
kepada para pelanggan dan sasaran lainnya. Strategi yang digunakan
dengan The Goods Departemen Store & The Goods Café memiliki
citra produk atau brand image yang akan ditawarkan kepada konsumen.
produk fashion dengan merek dan brand yang ditawarkan oleh The
Goods Departemen Store & The Goods Café. Jadi produk fashion untuk
i
gaya hidup agar tetap trendy dan dapat memberikan manfaat nyata yang
strategi penentuan tarif dalam menjual sebuah produk dan dapat pula
The Goods Departemen Store & The Goods Café adalah sebuah
perusahaan fashion yang menjual produk dari merek dan brand tertentu
menengah dan atas. Sejalan dengan itu The Goods Departemen Store &
i
PT. Cipta Retail Prakarsa Jakarta, sebagai perusahaan yang
menjual produksi fashion dari merek dan brand tertentu yang bertempat di
Departemen Store & The Goods Café” sebagai tempat atau dalam
bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat
dari jasa. Oleh sebab itu lokasi berhubungan dengan keputusan yang
ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat
interaksi yang terlibat. Terdapat tiga macam tipe interaksi antara penyedia
sebagai berikut :
letak lokasi menjadi sangat penting. Di dalam interaksi ini penyedia jasa
i
mendatangi pelanggan, maka letak lokasi menjadi tidak begitu penting
dengan pelanggan.
produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan
dagang The Goods Departemen Store & The Goods Café, dalam
i
ditawarkan. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan
pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli,
pada Divisi Marketing dan fungsi Sales Marketing yang bertindak sebagai
dan baik antara pihak perusahaan yang diwakili Divisi Marketing maupun
i
understanding) dan saling memperoleh manfaat bersama (mutually
(goals) akhir dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh Marketing maupun
The Goods Departemen Store & The Goods Café sebagai penjual
informasi untuk mendapatkan respons dari target pasar. Selain itu iklan
The Goods Departemen Store & The Goods Café sesuai dengan
i
melainkan hanya menggunakan media sosial instagram untuk tujuannya
The Goods Departemen Store & The Goods Café yang didukung
personal meliputi komunikasi dua arah dan pribadi antara sales dan
atau Web, atau dengan cara lainnya. Penjualan personal dapat berfungsi
i
mencipatakan nilai pelanggan yang lebih besar lagi. (Kotler dan
Armstrong, 2008:183).
dua orang atau lebih. Masing - masing pihak dapat melihat kebutuhan dan
santun.
i
secara langsung dengan konsumen tertentu. (Kotler dan Armstrong,
2008:117).
tersebut timbul suatu sikap pro dan kontra tentang produk, dari sikap
itulah terbentuknya citra yang positif atau negatif terhadap PT. Cipta
i
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
serta dilakukan analisa dari data-data yang diperoleh dari lapangan, studi
i
2. Komunikasi pemasaran menggunakan frontliner, sebagai
mendapatkan informasi.
i
terhadap keadaan lingkungannya baik di sekitar lokasi
perusahaan.
5.2 Saran
Store & The Goods Café, adapun saran tersebut antara lain :
i
2. Divisi marketing communication perlu mensinergikan unsur-
rekan usaha The Goods Departemen Store & The Goods Café,
i
ditawarkan The Goods Departemen Store & The Goods Café,
bauran pemasaran.
sesuai dengan keadaan pasar. Hal ini dapat dilihat dari masalah
harga yang ada di The Goods Departemen Store & The Goods
umum.
i
DAFTAR PUSATAKA
i
Moloeng, Lexy J.,2004. Metode Peleitian Kualitatif, Penerbit : PT. Remaja Rosda
Karya, Bandung.
Nasution, 2003, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito Bandung,
cetakan kedua.
Patton, Michael Quinn. (1987) Qualitative Education Method, Beverly Hills : Sage
Publication.
Rhenald Kasali, (2007). Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting
Positioning. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ririn Tri Ratnasari, Mastuti H. Aksa 2011. Teori dan Kasus Manajemen
Pemasaran Jasa. Edisi 1, Bogor : Ghalia Indonesia.
Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Public Relatoins & Media. Komunikasi.
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Salim Agus, 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial : Dari Denzin Guba
dan Penerapannya. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Konsumen (edisi 7), Jakarta : Prentice Hall
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Resource &
Development Penerbit, Alfabeta, Jakarta.
Suprapto, Tommy. 2006. Penghantar Teori Komunikasi. Yogyakarta : Media
Pressindo.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung :
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
Tjiptono. 2000. Service Marketing : Esensi & Aplikasi. Yogyakarta : Marknesis.
i
TRANSKRIP WAWANCARA
3. Bagaimana The Goods Departemen Store & The Goods Café menyajikan
penjualan ditengah persaingan harga pasar di industri fashion?
Jawab : The Goods Departemen Store & The Goods Café sebagai
perusahaan dalam menawarkan produk fashion dengan merk dan brand
tertentu di promosi on the spot atau di tempat-tempat yang merupakan outlet
The Goods Departemen Store & The Goods Café yang ada di Jakarta. Tetapi
pada waktu dan situasi tertentu memberikan diskon, tujuannya adalah untuk
merangsang konsumen dan diskon ini pun cukup menarik calon konsumen,
sehingga kemudian konsumen akan melakukan pembelian.
i
4. Menurut Sdr, bagaimana kemampuan pegawai yang diposisikan sebagai
sales marketing?
Jawab : Perilaku pelayanan yang dilakukan oleh pegawai, untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen dimuali dari seleksi, pelatihan dan
motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan
pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap
memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan
niat baik. Karyawan dalam melakukan pelayanan penjualan bersikap ramah,
sikap karyawan yang profesional, asistensi petugas sebelum penyerahan
barang, tanggapan karyawan terhadap keluhan dan keramahan dari sales
marketing The Goods Departemen Store & The Goods Café.
i
7. Strategi apa yang dilakukan oleh divisi marketing dalam prosomosi
penjualan industri fashion dari merk dan brand tertentu pada
perusahaan ini?
Jawab : Adapun jenis dan macam promosi meliputi promosi penjualan,
publisitas, dan iklan. Melalui bauran promosi, perusahaan mampu untuk
menginformasikan tentang produk - produknya kepada masyarakat yang
dituju. Berikut jenis-jenisnya : Advertising (Periklanan), Personal Selling
(Penjualan perseorangan), Sales Promotion, Direct Marketing (Penjualan
langsung), Event Marketing, Integrated Marketing (Pemasaran terpadu).
Komunikasi yang efektif dapat mengubah atau memperkuat sikap
masyarakat.
2. Bagaimana The Goods Departemen Store & The Goods Café menyajikan
penjualan ditengah persaingan harga pasar di industri fashion?
Jawab : Daftar harga produk dan merek dari suatu produk fashion The Goods
Departemen Store & The Goods Café dapat dilihat lanngsung di instagram
@thegoodsdept, media sosial ini memberikan informasi up to date menganai
profil dan promo yang tersaji. Permbayarannya pun bisa dilakukan dengan
melalui cash/tunai, debit, dan credit card.
i
3. Bagaimana pelayanan yang diberikan kepada konsumen dalam
memberikan layanan, sehingga konsumen mau untuk membeli produk
merek yang ditawarkan?
Jawab : Menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen, proses transaksi
dilakukan secara profesional dan mudah, pelayanan memperhatikan efisiensi
waktu hingga proses pembayaran.
i
Narasumber : Sdri Nella
Jabatan : HRD
2. Jelaskan strategi The Goods Departemen Store & The Goods Café agar
dapat bertahan ditengah persaingan pasar di industri fashion?
Jawab : Seperti yang sudah dijelaskan oleh marketing diatas, saya
menambahkan, sebagai HRD The Goods Departemen Store & The Goods
Café memiliki kewenangan atau otoritas untuk memberikan diskon maupun
bentuk lain yang dapat mempertahankan eksistensi, dari setiap jenis merek
dan brand berkualitas yang ditawarkan, hal ini dapat memberikan kesan
positif bagi konsumen dan tetap bisa bersaing dalam pasar industri fashion.
i
Selama percobaan dalam bekerja diberikan pendampingan oleh senior,
tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan
perusahaan. Misalnya tentang sikap dan perilaku, kerapihan dalam
berpakaian, dan penyampaian dalam berkomunikasi.
i
Narasumber : Sdr M. Taufik
Jabatan : Konsumen/Pelanggan
2. Menurut Sdr, apakah harga yang diberikan oleh The Goods Departemen
Store & The Goods Café sebanding dengan kualitas dan nilai guna nya
itu sendiri?
Jawab : Selaku eksekutif muda yang bekerja di Jakarta dan memiliki selera
fashion yang harus selalu trendy, saya rasa dengan didukung produk yang
memiliki brand terkenal dan kualitas yang baik, harga yang ditawarkan pun
cukup worth it (setimpal).
i
STRUKKTUR ORGANISASI THE GOODS DEPARTEMEN
STORE & THE GOODS CAFE
i
PROGRAM KERJA
i
pemimpin menetapkan “target kerja” yang harus dicapai sesuai dengan tugas
masing-masing staff anggota, dalam proses kerjanya diberika arahan
(directing) serts dilakukan pengawasan (controlling) agar terarah sesuai
program yang telah dibuat bersama.
Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen yaitu: Planning, Organizing
and Staffing, Directing, Controlling.
Sebagai tindak lanjut dari program kerja yang telah dibuat, maka
setelah program kerja dilaksanakan, diperlukan suatu evaluasi untuk menilai
apakah program kerja yang direncanakan telah sesuai dengan apa yang
dilaksanakan. Untuk mengevaluasi program, kerja secara menyeluruh ada
suatu momen tertentu yang berhak melakukan evaluasi kegiatan, jadi
mengenai kapan tepatnya diadakan evaluasi menyeluruh hal ini disesuaikan
dengan konstitusi organisasi (AD/ART).
i
Program kerja tahunan sebaiknya dilakukan evaluasi secara bulanan
atau triwulan, agar dilakukan perbaikan secara terus menerus. Rencana kerja
yang telah dibuat sebelumnya, dapat dilakukan perubahan (jika perlu), yang
disesuaikan dengan situasi serta kondisi saat ini agar tujuan (goals) tercapai
serta maksimal.
Kesimpulannya diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program
kerja adalah pada nantinya kesalahan serta kekurangan yang pernah
dilakukan sebelumnya tidak lagi dilakukan atau terulang kembali.
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Muhammad Firdaus
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 24 April 1993
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat :Jl. Tebet Utara 1 Gang Staff 8 No 17, Rt 002/010, Tebet,
Jakarta Selatan (12820)
Telepon / HP : 087700338813
Pendidikan Formal