Disusun Oleh:
Udyani Lokahita (191424030)
Vini Ivania Pardeny (191424031)
Yusfi Fadilla Busjori (191424032)
I. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
- Memahami perbedaan komposisi media fermentasi untuk pertumbuhan dan
produksi.
- Memahami kondisi operasi optimum untuk pembentukan produk asam sitrat.
- Memahami jenis pola pembentukan produk asam sitrat.
II. Dasar Teori
Fermentasi adalah proses penguraian gula menjadi alkohol dan CO 2
yang berlangsung karena adanya ekstrak khamir atau fermentasi, yang sebenarnya
terdiri dari enzim-enzim yang terdapat dalam ekstrak tersebut. Prinsip dari sebuah
fermentasi adalah memperbanyak jumlah mikroorganisme dan meningkatkan
metabolismenya dalam bahan pangan. Bahan baku yang paling banyak digunakan
oleh mikroorganisme adalah karbohidrat dari glukosa tetapi mikroorganisme juga
dapat menggunakan protein dan lemak. Beberapa manfaat dari fermentasi
adalah pengawet makanan zat-zat metabolit yang dihasilkan dapat menghambat pertu
mbuhan mikroorganisme pembusuk, penganekaragaman pangan, menginhibisi
pertumbuhan mikroorganisme patogen, meningkatkan nilai gizimakanan (Muftia,
2004).
Citric acid (2-hydroxy-1,2,3 propanetricarboxylic acid) pertama kali diisolasi dari
jus jeruk oleh Scheele (1978). Asam sitrat ada secara alami membentuk senyawa
antara di dalam siklus asam sitrat (daur Krebs). Pada siklus tersebut karbohidrat akan
dioksidasi menjadi karbon dioksida. Asam sitrat diproduksi dalam bentuk anhydrous
maupun monohidrat dan merupakan asam organik kuat yang memiliki titik leleh pada
suhu 153°C.
Fermentasi asam sitrat pertama kali diproduksi dengan metoda fermentasi
permukaan, namun dengan berkembangnya metoda bawah permukaan (submerged)
menunjukkan perbaikan produksi asam laktat secara nyata. Keberhasilan proses
fermentasi asam sitrat selain ditentukan oleh metoda fermentasi, pemilihan strain
mikroorganisma yang tepat, komposisi media fermentasi dan kondisi operasi yang
optimal.
Asam sitrat adalah metabolit primer yang pada kondisi normal tidak diekskresikan
dalam jumlah yang banyak. Asam sitrat akan diekskresikan keluar sel karena adanya
kondisi yang tidak normal dalam proses metabolisma sel yang disebabkan kelainan
genetik atau ketidakseimbangan metabolik akibat kondisi lingkungan tertentu (Rohr,
Max dkk.,1982).
Beberapa spesies jamur Aspergillus seperti Aspergillus niger, Aspergillus wentii,
dan Aspergillus clavatus dilaporkan dapat menghasilkan asam laktat cukup banyak
pada lingkungan yang dikondisikan. Jamur lain seperti Botrytis cinerea, Mucor
piriformis dan Trichoderma viride juga dapat menghasilkan asam sitrat dalam jumlah
cukup banyak. Trichoderma viride memiliki spektrum enzim yang sangat luas
sehingga mampu menggunakan selulosa dan polisakarida lain sebagai sumber karbon.
Aspergillus niger termasuk jamur dari keluarga Plectomycetes, kelas Ascomycetes
(cendawan pipa). Miseliumnya memiliki inti, dan bercabang membentuk hyfa yang
menopang konidium.
Makro nutrien maupun trace element memberikan pengaruh yang cukup besar
pada pembentukan asam sitrat. Secara umum disepakati bahwa ekskresi asam sitrat
yang berlimpah akan terjadi jika pembentukan biomassa dibatasi (Rohr, Max dkk.,
1982).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi adalah sebagai berikut :
1. pH
pH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Setiapmikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk
pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah
berkisar antara 4,0sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi
alkohol akan berjalan dengan lambat.
2. Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient. Nutrien yang
dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro.
Nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat yang
mengandung karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang
unsur P dan K dari pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-
mineral lain yang disebut trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu,
Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.
3. Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal
untuk pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisar antara 25-
30ºCdan temperature maksimal antara 35-47ºC. Beberapa jenis yeast dapat
hidup pada suhu 0ºC. Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan
perhatian, karena disamping temperature mempunyai efek yang langsung
terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi komposisi produk akhir.
Pada temperature yang terlalu tinggi akan menonaktifkan yeast. Pada
temperature yang terlalu rendah yeast akan menjadi tidak aktif.
Pengkondisian awal media produksi asam sitrat untuk menghasilkan produksi
asam sitrat yang tinggi dilakukan dengan membatasi/mengurangi satu atau lebih
elemen-elemen essensial, seperti fosfor, Mn, Zn atau Fe. Fosfor merupakan makro
nutrien yang dibutuhkan sel untuk mensintesa nukleotida dan komponen-komponen
phosphorylated lain. Kehadiran logam-logam trace dalam media produksi akan
menurunkan produksi asam sitrat secara nyata. Karakteristik media produksi asam
sitrat yang mendukung pembentukan produk adalah memiliki konsentrasi substrat
gula yang tinggi, konsentrasi fosfat yang rendah, pH rendah dibawah 2, kelarutan
oksigen yang tinggi dan kehadiran logam-logam trace seperti Mn2+, Fe2+ dan Zn2+
(Rohr, Max dkk., 1982).
Asam sitrat terjadi dalam sistem terminal oksidasi metabolisme mikroorganisme.
Sistem ini dinyatakan sebagai Krebs Cycle ( Gambar 2.1). Penumpukan/akumulasi
asam sitrat dapat terjadi jika siklus ini pecah/putus.
III. Percobaan
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Bahan yang Digunakan
Mikroorganisme
Mikroba yang digunakan pada penelitian ini adalah jamur Aspergillus niger. yang
ditumbuhkan dalam media agar miring Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai
stock
culture dan disimpan pada suhu 40°C.
Media fermentasi
a. Media pertumbuhan/pre-culture
Media pertumbuhan/pre-culture yang digunakan adalah Potato Dextrose
Broth (PDB). 100 ml media pre-culture yang telah diinokulasi dengan spora
jamur diinkubasi pada suhu 280-290°C pada kecepatan pengadukan 150 rpm.
Komposisi PDB adalah kentang 200 gr, dextrose 20 gr, CaCO3 0,02 gr,
MgSO4 0,02 gr, aquadest 1000 ml, atau dapat menggunakan PDB kemasan
siap pakai.
b. Media Produksi
Media produksi yang digunakan adalah media sintesis HJ Peppler atau Shu &
Johnson disajikan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Bahan Komposisi Media
(gr)
Sukrosa 142
(NH4)CO3 2,0
KH2PO4 0,14
MgSO4.7H2O 1,0
FeCl3 0,5 mg
ZnSO4 -
HCl Sampai pH 2
Aquadest 1 Liter
Tabel 3.1 Media Sintesis HJ Peppler
Kadar
% Brix
Sukrosa (g/L)
30 3,5
50 5,1
70 7,1
90 9,1
110 11,3
130 13,4
150 16
8
6
4
2
0
20 40 60 80 100 120 140 160
Konsentrasi Sukrosa (%)
Konsentrasi sukrosa dapat diperoleh dari persamaan regresi linear kurva standar
konsentrasi sukrosa terhadap % brix yaitu y = 0,104x – 0,012
a. Saat t0
% Brix (y) = 15,4
% Brix ( y ) +0,012 15,4+0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 14,805 g/L
0,104 0,104
b. Saat t1
% Brix (y) = 15,1
% Brix ( y ) +0,012 15,1+ 0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 14,51681 g/L
0,104 0,104
c. Saat t2
% Brix (y) = 14,8
% Brix ( y ) +0,012 14,8+0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 14,22863 g/L
0,104 0,104
d. Saat t3
% Brix (y) = 14,7
% Brix ( y ) +0,012 14,7+0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 14,13256 g/L
0,104 0,104
e. Saat t4
% Brix (y) = 14,5
% Brix ( y ) +0,012 14,5+0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 13,94044 g/L
0,104 0,104
f. Saat t5
% Brix (y) = 14,4
% Brix ( y ) +0,012 14,4+0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 13,84438 g/L
0,104 0,104
g. Saat t6
% Brix (y) = 14,2
% Brix ( y ) +0,012 14,2+ 0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 13,65226 g/L
0,104 0,104
h. Saat t7
% Brix (y) = 14,1
% Brix ( y ) +0,012 14,1+ 0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 13,5562 g/L
0,104 0,104
i. Saat t8
% Brix (y) = 14
% Brix ( y ) +0,012 14+0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 13,46013 g/L
0,104 0,104
j. Saat t9
% Brix (y) = 13,9
% Brix ( y ) +0,012 13,9+ 0,012
Konsentrasi sukrosa (x) = = = 13,36407 g/L
0,104 0,104
Akumulasi
Kadar Sukrosa
Waktu Waktu % Brix Ln S0/S
(g/L)
(Jam)
t0 0 15.4 14.805 0
t1 6 15.1 14.51681 0.0196
t2 24 14.8 14.22863 0.0397
t3 30 14.7 14.13256 0.0464
t4 48 14.5 13.94044 0.0602
t5 54 14.4 13.84438 0.0671
t6 72 14.2 13.65226 0.081
t7 78 14.1 13.5562 0.0881
t8 96 14 13.46013 0.0952
t9 102 13.9 13.36407 0.1024
Konsentrasi Sukrosa
Waktu (Jam)
(g/L)
0 14,805
6 14,51681
24 14,22863
30 14,13256
48 13,94044
54 13,84438
72 13,65226
78 13.5562
96 13,46013
102 13,36407
13.5
13
12.5
0 2 4 6 8 10 12
waktu (jam)
a. Saat t0
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 2,3 mL = N2 × 5 mL
0,01 N ×2,3 mL
N2 = = 0,0046 N = 1,5 × 10-3 M = 0,2944 g/L
5 mL
b. Saat t1
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 2,9 mL = N2 × 5 mL
0,01 N ×2,9 mL
N2 = = 0,0058 N = 1,9 × 10-3 M = 0,3712 g/L
5 mL
c. Saat t2
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 3,4 mL = N2 × 5 mL
0,01 N ×3,4 mL
N2 = = 0,0068 N = 2,27 × 10-3 M = 0,4352 g/L
5 mL
d. Saat t3
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 3,6 mL = N2 × 5 mL
0,01 N ×3,6 mL
N2 = = 0,0072 N = 2,4 × 10-3 M = 0,4608 g/L
5 mL
e. Saat t4
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 4,1 mL = N2 × 5 mL
0,01 N × 4,1 mL
N2 = = 0,0082 N = 2,7 × 10-3 M = 0,5248 g/L
5 mL
f. Saat t5
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 4,4 mL = N2 × 5 mL
0,01 N × 4,4 mL
N2 = = 0,0088 N = 2,9 × 10-3 M = 0,5632 g/L
5 mL
g. Saat t6
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 4,7 mL = N2 × 5 mL
0,01 N × 4,7 mL
N2 = = 0,0094 N = 3,1 × 10-3 M = 0,6016 g/L
5 mL
h. Saat t7
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 4,9 mL = N2 × 5 mL
0,01 N × 4,9 mL
N2 = = 0,0098 N = 3,27 × 10-3 M = 0,6272 g/L
5 mL
i. Saat t8
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 5,1 mL = N2 × 5 mL
0,01 N ×5,1 mL
N2 = = 0,0102 N = 3,4 × 10-3 M = 0,6528 g/L
5 mL
j. Saat t9
N1 × V2 = N2 × V2
0,01 N × 5,3 mL = N2 × 5 mL
0,01 N ×5,3 mL
N2 = = 0,0106 N = 3,5 × 10-3 M = 0,6784 g/L
5 mL
Akumulasi Konsentrasi
Konsentrasi
Waktu Waktu Asam Sitrat
Asam Sitrat (g/L)
(Jam) (N)
t0 0 0,0046 0,2944
t1 6 0,0058 0,3712
t2 24 0,0068 0,4352
t3 30 0,0072 0,4608
t4 48 0,0082 0,5248
t5 54 0,0088 0,5632
t6 72 0,0094 0,6016
t7 78 0,0098 0,6272
t8 96 0,0102 0,6528
t9 102 0,0106 0,6784
Tabel 5.1 Tabel Konsentrasi Asam Sitrat dalam Media Fermentasi
0.7
f(x) = 0 x + 0.34
0.6 R² = 0.97
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
Waktu (Jam)
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
Kurva 5.4 Hubungan Konsentrasi Substrat (Sukrosa) dan Pembentukan Asam Sitrat
dalam Media Fermentasi
Berdasarkan kurva di atas dapat diketahui bahwa pola pertumbuhan spesifik berasosiasi
dengan pembentukan produk, dimana produk mulai terbentuk bersamaan dengan pertumbuhan
mikroba.
Kelompok : 8 (Delapan)