Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU DASAR GIZI

“PROTEIN”

Disusun Oleh :
1. Novianti Lestari (G2B020033)
2. Nesya Putri Anindhita (G2B020036)
3. Tiara Andar Kusuma (G2B020041)
4. Sintya Atriandika Larasati (G2B020068)

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul karbohidrat tepat waktu.

Makalah Karbohidrat disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Sufiati Bintanah, Dr. SKM,
M. pada Mata Kuliah Ilmu Dasar Gizi di Universitas Muhammadiyah Semarang. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
karbohidrat.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliah.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUHAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................2
A. Pengertian Protein....................................................................................................2
B. Pengelompokkan Protein.........................................................................................3
C. Makanan dan Minuman yang Mengandung Protein................................................5
D. Kelebihan dan Kekurangan Protein.........................................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
A. Simpulan..................................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda, Gerardus Mulder
(1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme. Protein adalah senywa organik yang molekulnya sangat besar dan
susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Jadi,
sebenarnya protein bukan merupakan zat tunggal, serta molekulnya sederhana, tetapi masih
merupakan asam amino. Oleh karena protein tersusun atas asam-asam amino, maka susunan
kimia mengandung unsur-unsur seperti terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu
C, H, O, N dan kadang-kadang mengandung unsur-unsur lain, seperti misalnya S, P, Fe, atau
Mg.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain
dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks
interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein
bertindak sebagai prekursor sebagian besar konzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-
molekul yang esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu
membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein adalah salah satu bio-
makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Fungsi dari protein itu sendiri
secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural
dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Protein ?
2. Apa saja Pengelompokkan dalam Protein ?
3. Sebutkan Makanan atau Minuman yang Mengandung Protein !
4. Sebutkan dampak Kelebihan dan Kekurangan Protein di dalam tubuh !

C. Tujuan Penilitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari Protein.
2. Untuk mengetahui pengelompokkan Protein.
3. Untuk mengetahui makanan dan minuman yang mengandung Protein.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Protein.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A . Pengertian Protein

Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi sebagai pembangun
dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen
yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein juga mengandung posfor,
belerang serta beberapa protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto,
2009). Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, artinya yang utama atau yang di
dahulukan. Protein ditemukan oleh ahli kimia Belanda, Geraldus Mulder (1802–1880).
Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino (20 jenis asam amino) yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Dari dua puluh macam asam amino, tubuh orang dewasa
membutuhkan delapan jenis asam amino esensial yaitu lisin, leusin, isoleusin, valin, triptofan,
fenilalanin, metionin, treonin, sedangkan untuk anak-anak yang sedang tumbuh, ditambahkan
dua jenis lagi yaitu histidin dan arginin. Adapun contoh asam amino non esensial yaitu prolin,
serin, tirosin, sistein, glisin, asam glutamat, alanin, asam aspartat, aspargin, ornitin (Irianto
dan Waluyo, 2004).
Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 55%,
hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan kurang dari 1% fosfor. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak
terdapat pada karbohidrat dan lemak. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat
dan lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya (Almatsier, 1989).

2
B. Pengelompokkan Protein
Pengelompokkan protein dapat dilihat berdasarkan bentuk, sifat fisis, dan strukturnya.
1. Berdasarkan bentuk, protein dibagi menjadi 2 yaitu protein globular dan protein serabut.
 Protein globular adalah protein yang rantai-rantai polipeptidanya berlipat rapat-rapat
menjadi bentuk globular atau bulat yang padat atau berbentuk bola . Jenis protein ini
biasanya larut dalam sistem larutan (air) dan segera berdifusi dan mempunyai fungsi
gerak atau dinamik. Beberapa contoh dari protein globular antara lain adalah: enzim,
protein transport pada darah,hormon protein, protein pecahan serum darah, antibodi
dan protein penyimpan nutrien.

 Protein serabut adalah protein yang tidak larut dalam air dan merupakan molekul
serabut panjang dengan rantai polipeptida yang memanjang pada satu sumbu dan
tidak berlipat menjadi globular. Protein globular ini terdiri dari suatu rantai panjang
polypeptida. Protein ini biasanya memberikan peranan struktural atau pelindung.
Beberapa contoh protein serabut antara lain adalah collagen, yang ditemukan dalam
tulang rawan atau tulang lembut, pembuluh darah, acuan/matriks tulang, urat daging,
sirip dan kulit; elastins. Hal tersebut adalah suatu komponen nadi/jalan utama dan
ikatan sendi; dan keratins, di mana protein jenis ini bersifat melindungi seperti kulit
dan timbangan.

2. Berdasarkan pada sifat fisis, protein dibagi menjadi 3 golongan yaitu protein sederhana,
protein gabungan dan protein asal.
 Protein sederhana adalah protein yang pada saat dihidrolisis hanya menghasilkan
asam amino-asam amino atau derivat-derivatnya. Protein jenis ini antara lain adalah
albumin (zat putih telur), zat serum dari darah, Lactoalbumin dari susu, Leucosin dari
gandum; Albuminoids ( keratin dari rambut, kuku jari tangan, bulu, wol, sutera
fibroin, elastin dari jaringan/tisu menghubungkan collagen dari tulang rawan dan lain-
lain.
 Protein gabungan adalah protein sederhana bergabung dengan radikal non protein.
Protein jenis ada 5 yaitu,1. Nukleoproteins adalah gabungan dari satu atau lebih
molekul protein dengan asam nukleat yang disajikan dalam semua nukleus sel.
2.Glykoprotein adalah gabungan dari molekul protein dan unsur yang berisi suatu
karbohidrat selain dari asam nucleat atau lesitin misalnya mucin.3. Phosphoprotein
adalah gabungan molekul protein dengan zat yang mengandung phosphor selain dari
asam nukleat atau lecithin misalnya kasein.4. Hemoglobin adalah gabungan molekul
protein dengan hematin atau zat-zat yang sejenis.5. Lecithoprotein adalah gabungan
molekul protein dengan lecithin misalnya jaringan fibrinogen.

3
 Protein asal adalah protein yang berasal dari protein bermolekul tinggi yang
mengalami degradasi karena pengaruh panas, enzim, atau zat-zat kimia. Protein yang
termasuk ke dalam golongan ini terdiri dari protein primer misalnya protean dan
protein sekunder misalnya protease, pepton, peptida.

3. Berdasarkan struktur, protein dibagi menjadi 4 yaitu struktur primer, struktur sekunder,
struktur tersier, dan struktur kuarterner.  
 Struktur Primer merupakan struktur rangkaian asam amino yang memanjang pada
suatu rantai polypeptida. Sebagai contoh, peptide Leu-Gly-Thr-His-Arg-Asp-Val
mempunyai suatu struktur yang utama berbeda dari peptide Val-Asp-His-Leu-Gly-
Arg-Thr.

 Struktur sekunder merupakan asam amino dalam rangkaian polipeptida yang


membentuk suatu lilitan misalnya dalam bentuk α heliks atau lembaran berlipat β.
Struktur sekunder α heliks kerangka peptida secara ketat mengelilingi sumbu panjang
molekul dan gugus R residu asam amino dibiarkan mengarah keluar dari heliks dan
kaya akan residu sistein yang dapat memberikan jembatan disulfida. Konformasi yang
stabil α heliks dari rantai polipeptida karena adanya ikatan peptida yang berada pada
bidang datar, tidak berotasi dan pembentukan banyak ikatan. Struktur sekunder
lembaran berlipat β membentuk zigzag dan tidak ada ikatan hidrogen dalam rantai
polipeptida yang berdekatan. Gugus R mengarah keluar dari struktur zigzag. Pada
struktur ini tidak dijumpai jembatan disulfida diantara rantai bersisihan dan rantai
polipeptida yang berdekatan biasanya mempunyai arah yang berlawanan atau bersifat
anti paralel.

 Struktur tersier merupakan bentuk tiga dimensi dari semua atom di dalam molekul
protein. Interaksi antara residu asam amino yang jauh pada suatu rantai polipeptida
memimpin ke arah lipatan dan suatu penyesuaian yang berbentuk rantai polipeptida
bulat yang mengumpamakan tiga satuan bentuk dimensional, sebagai contoh,
myoglobin.

 Struktur kuarterner merupakan bentuk protein yang terdiri dari dua atau lebih rantai
polipeptida menjadi bagian dari molekul protein tunggal. Yang biasanya terjadi
seperti dimers, trimers, tetramers, terdiri dari dua, tiga, dan empat rantai polipeptida.
Polipeptida menjaga kesatuan oleh ikatan kimia lemah, sebagai contoh, hemoglobin
molekul terdiri dari dua rantai α dan dua rantai β. Masing-Masing globin rantai di
dalam hemoglobin terikat untuk suatu kelompoknya, yang berfungsi mengangkut
oksigen ke jaringan badan. Protein kwarterner mudah dirusak oleh berbagai
manipulasi dengan akibat kehilangan aktivitas biologi. Kehilangan aktivitas ini
disebut denaturasi yang secara fisik denaturasi ini dapat dipandang sebagai suatu
perubahan konfirmasi rantai polipeptida yang tidak mempengaruhi struktur
primernya.

4
C . Makanan dan Minuman yang Mengandung Protein
1.Telur
Satu telur utuh tidak hanya mengandung protein yang tinggi. Telur utuh juga mengandung
vitamin, mineral, lemak baik, antioksidan yang baik untuk kesehatan mata dan nutrisi untuk
otak. Sedangkan bagian putih telur didominasi oleh protein. Satu telur utuh berukuran besar
mengandung 6 gram protein dan 78 kalori.
 2. Almond
Almond tak hanya kaya akan protein tetapi juga mengandung nutrisi penting lain seperti
serat, vitamin E, mangan dan magnesium, Kandungan protein dalam 1 ons almond adalah 6
gram dengan kalori sebesar 161 kalori.
 3. Dada Ayam
Sebagian besar kalori pada dada ayam tanpa kulit berasal dari protein. Selain tinggi protien,
dada ayam juga termasuk daging yang mudah di masak dan memiliki rasa yang lezat. Satu
porsi dada ayam panggang tanpa kulit memiliki kandungan 53 gram protein dan 284 kalori.
 4. Oats
Salah satu biji-bijian paling menyehatkan di dunia ini diketahui memiliki kandungan protein
yang cukup tinggi. Selain protein, oats juga mengandung banyak serat, magnesium, mangan,
vitamin B1 atau thiamin dan beberapa zat gizi lain. Setengah cangkir oats mentah
mengandung 13 gram protein dan 303 kalori.
 5. Keju Cottage
Keju cottage merupakan jenis keju yang rendah lemak maupun kalori. Selain kaya akan
protein, keju cottage juga mengandung kalsium, fosfor, selenium, vitamin B12, vitamin B2
atau riboflavin dan beberapa nutirisi lain. Satu cangkir atau sekitar 226 gram keju cottage
dengan 2 persen lemak mengandung 27 gram protein dan 194 kalori.
 6. Yogurt Yunani
Yogurt Yunani atau Greek yogurt merupakan jenis yogurt yang padat dan sangat kental.
Selain memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang creamy, yogurt Yunani juga mengandung
banyak nutrisi. Satu porsi yogurt Yunani tanpa lemak dengan ukuran 6 ons memiliki 17 gram
protein dan 100 kalori.
 7. Susu
Susu merupakan salah satu sumber protein berkualitas tinggi yang terbaik. Selain itu, susu
juga mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Karena
itu, susu dapat memberi manfaat kesehatan yang cukup besar. Selain protein, susu juga tinggi
akan kalsium, fosfor dan vitamin B2 atau riboflavin. Satu cangkir susu mengandung 8 gram
protein dan 149 kalori.

5
8. Brokoli
Selain kaya akan protein, brokoli juga mengandung banyak vitamin C, vitamin K, serat dan
kalium. Brokoli juga tinggi akan nutrisi bioaktif yang diyakini dapat menjauhkan risiko
kanker. Dibandingkan sayuran lain, brokoli memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.
Satu cangkir brokoli yang sudah dipotong mengandung 3 gram protein dan 31 kalori.
 9. Daging Sapi Tanpa Lemak
Selain memiliki rasa yang lezat, daging sapi tanpa lemak mengandung protein yang tinggi,
zat besi, vitamin B12 dan nutrisi-nutrisi lain yang baik untuk tubuh. 3 ons daging sapi dengan
10 persen lemak mengandung 22 gram protein dan 184 kalori.
 10. Tuna
Jenis ikan yang cukup kalori ini memiliki kandungan lemak dan kalori yang rendah. Selain
kaya akan protein, tuna juga mengandung beragam nutrisi dan asam lemak omega 3 yang
besar. Satu cangkir tuna mengandung 39 gram protein dan 179 kalori.
 11. Biji Labu
Labu memiliki biji yang dapat dimakan. Biji labu kaya akan beragam nutrisi penting,
termasuk zat besi, magnesium dan zinc. Satu ons biji labu mengandung 5 gram protein dan
125 kalori.
 12. Dada Kalkun
Dada kalkun memiliki banyak kesamaan dengan dada ayam. Dada kalkun mengandung
protein yang tinggi serta lemak dan kalori yang rendah. Daging dada kalkun juga memiliki
rasa yang lezat serta kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Dada kalkun dengan porsi 3
ons mengandung 24 gram protein dan 146 kalori.
 13.Segala Jenis Ikan
Ikan tak hanya kaya protein tetapi juga kaya akan asam lemak omega 3 yang menyehatkan
jantung. Tiap jenis ikan memiliki kandungan protein yang beragam. Sebagai contoh, 3 ons
salmon mengandung 19 gram protein dan 175 kalori.
 14. Udang
Udang tak hanya memiliki kandungan kalori yang rendah tetapi juga kaya akan kandungan
gizi seperti selenium, vitamin B12 dan asam lemak omega 3. Sajian 3 ons udang mengandung
18 gram protein dan 84 kalori.
  15. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan diketahui kaya akan protein, serat dan magnesium. Banyak studi yang
menyatakan bahwa kacang-kacangan juga dapat membantu menurunkan berat badan. Satu
ons kacang mengandung 7 gram protein dan 159 kalori. Meski kaya akan protein, pastikan
konsumsi kacang-kacangan dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan. 

6
D . Dampak Kelebihan dan Kekurangan Protein pada Tubuh
Dampak Kelebihan Protein terhadap Tubuh
1. Penumpukan keton dan bau mulut
Mengganti asupan makanan berkarbohidrat, seperti nasi, dengan mengonsumsi terlalu
banyak makanan berprotein tinggi dapat menyebabkan tubuh mengalami kondisi yang
disebut ketosis. Kondisi ini bisa mambuat zat kimia keton menumpuk di dalam tubuh,
sehingga menyebabkan bau mulut. Selain itu, penumpukan keton juga dapat
membahayakan ginjal.
2. Peningkatan berat badan
Pola makan tinggi protein memang dapat membantu mengurangi berat badan dalam
waktu singkat. Namun, efek jangka panjang dari pola makan ini justru bisa meningkatkan
berat badan karena protein berlebih tersebut akan disimpan sebagai jaringan lemak. Hal
ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi makanan berprotein tinggi yang juga
banyak mengandung lemak, seperti daging merah atau daging berlemak. Sementara itu,
bagi atlet atau orang yang rutin melatih otot, pola makan tinggi protein dapat membuat
massa otot bertambah, sehingga berat badan juga ikut bertambah.
3. Kerusakan ginjal
Di dalam tubuh, protein akan diolah menjadi asam amino. Sisa metabolisme protein
menjadi asam amino akan menjadi urea yang perlu disaring dan dibuang oleh ginjal
melalui urine. Oleh karena itu, orang yang mengalami penyakit ginjal umumnya
disarankan untuk membatasi atau mengurangi asupan protein untuk mencegah kerusakan
ginjal yang semakin parah.
4. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Asupan protein hewani yang bersumber dari daging merah, daging berlemak, atau jeroan,
juga banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Oleh karena itu, terlalu banyak
mengonsumsi makanan berprotein tinggi yang bersumber dari hewan bisa meningkatkan
risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke.
5. Kehilangan kalsium
Asupan tinggi protein bisa menyebabkan tubuh lebih banyak membuang kalsium.
Berkurangnya jumlah kalsium dalam tubuh terbukti dapat membuat tulang keropos dan
meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
Sebenarnya, bukan hanya jumlah protein saja, namun sumber protein yang dikonsumsi juga
perlu diperhatikan. Para ahli menyarankan untuk memilih asupan protein dari beberapa
sumber, baik sumber hewani seperti ikan, maupun sumber protein nabati seperti kacang dan
biji-bijian.

7
Dampak Kekurangan Protein
1. Kerontokan rambut
Kurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena saat tubuh
kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan semakin banyak folikel
rambut yang memasuki fase istirahat. Efeknya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan
menjadi lebih tipis.
2. Gangguan fungsi otak dan kesehatan mental
Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Karena asam amino yang
terdapat pada protein dibutuhkan untuk pembentukan beragam jenis neurotransmitter,
yaitu senyawa kimia yang berperan mengantar stimulus atau pesan ke sel saraf otak
maupun otot. Asam amino yang terkandung dalam protein juga diperlukan untuk
pembentukan dopamin dan serotonin yang berkaitan dengan suasana hati.
3. Imunitas tubuh menurun
Kekurangan protein dapat menurunkan kekebalan atau imunitas tubuh. Itulah sebabnya,
orang yang kebutuhan proteinnya tidak tercukupi dengan baik lebih rentan terkena
penyakit, khususnya penyakit infeksi.
4. Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
Pertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan
proteinnya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, protein merupakan bahan baku berbagai
jaringan, hormon, dan neurotransmitter. Jika asupan protein anak kurang, tentu saja
proses pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Salah satu tandanya
adalah anak mengalami stunting atau memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak-
anak lain.
5. Proses penyembuhan luka menjadi lambat
Kekurangan asupan protein dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Penelitian
menunjukkan bahwa salah satu penyebab luka yang sulit sembuh adalah rendahnya kadar
protein di dalam tubuh. Hal ini tentu tidak mengherankan, karena protein dibutuhkan
untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk jaringan baru

8
BAB III
PENUTUP

A . Simpulan
Protein merupakan zat makanan berupa asam amino yang berfungsi sebagai pembangun dan
pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen
yang tidak dimiliki oleh lemak maupun karbohidrat.
Pengelompokkan protein berdasarkan bentuknya yaitu 1) protein globular, 2) protein serabut
(fibrous). Berdasarka fisis, yaitu protein sederhana, protein gabungan, dan protein asal.
Berdasarkan struktur protein terdiri ; protein primer, protein sekunder, protein tersier, dan
protein kuartener.
Banyak makanan dan minuman yang mengandung protein diantaranya telur, almond, dada
ayam, oats, keju cottage, yougurt Yunani, susu, brokoli, daging sapi tanap lemak, tuna, biji
labu, dada kalkun, segala jenis ikan, udang, dan kacang-kacangan.
Disamping banyaknya makanan dan minuman yang mengandung protein, kita tetap harus
mengonsumsi protein dalam porsi normal tidak boleh kelebihan maupun kekurangan. Ini
beberapa ganguan jika kita mengonsumsi protein secara berlebihan maupun kurang.
Kelebihan protein dapat mengganggu : penumpukkan keton dan bau mulut, peningkatan berat
badan,kerusakan ginjal, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan kehilangan kalsium.
Kekurangan protein dapat mengganggu : kerontokan rambut, ganguan fungsi otak, imunitas
tubuh menurun, pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat, dan proses penyembuhan
luka menjadi terhambat.

B. Saran
 Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya yang mengandung protein saja tapi
juga unsur yang lain harus dipenuhi agar dapat seimbang sehingga tidak menimbulkan
kerugian bagi tubuh.

9
DAFTAR PUSTAKA

Medium.com (2017,13 Februari). Pengertian, Fungsi, Struktur dan Jenis-jenis Protein.


Diakses pada 13 Oktober 2020, dari https://medium.com/@indotesis/pengertian-fungsi-
struktur-dan-jenis-jenis-protein-7aa78e460029

Materi Pelajaran (2016,03 Jaruari). Protein dan Penggolongannya. Diakses pada 14 Oktober
2020 http://materi-pel.blogspot.com/2016/01/protein-dan-penggolongannya.html

Alodokter, (2020,18 Juni), Tubuh Kelebihan Protein inilah Akibatnya, diakses pada 13
Oktober 2020, dari https://www.alodokter.com/tubuh-kelebihan-protein-ini-akibatnya

Alodokter, (2019, 23 Oktober), Inilah Dampak Kekurangan Protein bagi Tubuh, diakses pada
13 Oktober 2020, dari https://www.alodokter.com/mengenal-protein-dan-dampak-
kekurangan-protein-bagi-tubuh

Republika.co.id (2018,13 Juni). Menyehatkan, ini 20 Makanan Berprotein Tinggi nan Lezat.
Diakses Pada 14 Oktober 2020. https://republika.co.id/berita/pa856j349/menyehatkan-ini-20-
makanan-berprotein-tinggi-nan-lezat

10

Anda mungkin juga menyukai