Dosen :
Prof. dr. H.M Sulchan, MSc, Sp.GK
Disusun Oleh :
Nama : Novianti Lestari
NIM : G2B020033
Kelas : A
Kaput dan Raymond L Rogriguez ( 2004), pakar biologi molekuler dan seluler
Universitas California, mengemukakan konsep dasar berkembangnya ilmu ini dilandasi
oleh fakta-fakta yang telah terdokumentasi dan dikenal sebagai 5 prinsip nutrigenomik,
yaitu pertama, zat-zat makanan, baik langsung maupun tak langsung, berpengaruh pada
genom manusia, yang dalam aksinya dapat mengubah ekspresi atau struktur gen. Kedua,
pada kondisi tertentu dan bagi beberapa individu, diet merupakan faktor risiko yang
serius sebagai penyebab munculnya sejumlah penyakit. Ketiga, besarnya pengaruh
nutrien pangan dapat menyehatkan atau menyebabkan sakit tergantung pada susunan
genetik masing-masing individu. Keempat, beberapa gen yang diregulasi oleh diet
memainkan peranan dalam inisiasi, insiden, progresi, dan atau keparahan suatu penyakit
kronis. Kelima, konsumsi makanan yang didasarkan pada pengetahuan akan kebutuhan
gizi (nutrisi), status gizi, dan genotipe individu dapat digunakan untuk mencegah,
meredakan, atau menyembuhkan penyakit kronis.
Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, glukosa darah tidak
dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. Penderita
DM mempunyai resiko untuk menderita komplikasi yang spesifik akibat perjalanan
penyakit ini, yaitu retinopati (bisa menyebabkan kebutaan), gagal ginjal, neuropati,
aterosklerosis (bisa menyebabkan stroke), gangren, dan penyakit arteria koronaria
(Coronary adery dtsease). Diabetes melitus adalah salah satu penyakit keturunan yang
bersifat poligen atau multi faktor genetik. Artinya bukan hanya satu gen saja tetapi
interaksi antar gen. Sehingga sulit untuk menentukan secara tepat berapa persentase
faktor genetik yang menyebabkan terjadinya penyakit ini.
Manusia memiliki 9,9% identitas gen mereka. Perbedaan berat, tinggi, warna
mata/rambut, dan penampilan lainnya hanya 0,1% dari sekuens gen dan perbedaan ini, di
antara faktor lain, juga menentukan kebutuhan nutrisi dan risiko NTCD (Neural Tube
Closure Defect). Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) merupakan alasan utama
terjadinya variasi genetik dan sering mengubah kode protein. Penelitian menunjukkan
beberapa gen dan variasinya dapat diregulasi dan dipengaruhi oleh nutrisi atau makanan
dari diet dan variasi molekuler ini bermanfaat untuk kesehatan manusia.
Dalam nutrigenomik, zat makanan dipandang sebagai signal yang dapat berinteraksi
dengan promoter gen tertentu sehingga ekspresi gen tersebut dapat meningkat atau
berkurang. Sekali berinteraksi dengan gen, zat makanan akan mengubah gen, ekspresi
protein, dan produk metabolit sesuai tingkat signal zat makanan tersebut. Dengan
demikian, diet yang berbeda akan menimbulkan perbedaan pola gen, ekspresi protein, dan
produk metabolit. Nutrigenomik mencoba menggambarkan atau menguraikan pola-pola
yang dikenal sebagai penanda diet. Gen yang dipengaruhi oleh berbagai tingkatan zat
makanan perlu diidentifikasi, baru kemudian ditentukan cara mengaturnya. Perbedaan
cara pengaturan merupakan akibat perbedaan gen individu. Contoh gen yang dapat
mempengaruhi zat tertentu :
Banyak penelitian menyatakan bahwa diabetes melitus tipe 2 juga dipengaruhi oleh
faktor genetik. Penelitian di Belanda menyatakan bahwa anak yang lahir dengan berat
lahir rendah pada kondisi kelaparan memiliki kadar glukosa darah setelah makan lebih
tinggi. Penelitian di India menyatakan bahwa bayi dengan indeks massa tubuh (IMT)
rendah pada 2 tahun pertama kehidupan memiliki risiko tinggi terkena diabetes. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa gizi buruk pada janin dan bayi memberi pengaruh buruk
pada mekanisme yang mengatur toleransi karbohidrat.
5. Manfaat Nutrigenomik
Manfaat nutrigenomik untuk masa sekarang ini memang belum banyak dirasakan,
karena untuk melakukan pemeriksaan gen masih memerlukan biaya yang mahal. Namun
di masa yang akan datang, kemungkinan pemeriksaan gen akan lebih murah dan mudah
dilakukan, karena penelitian tentang nutrigenomik dewasa ini mulai berkembang dengan
pesat.
Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan di bidang ini, akan timbul
pemahaman tentang bagaimana zat makanan mempengaruhi jalur metabolik dan
homeostatik. Dengan demikian, dapat digunakan untuk mencegah perkembangan
penyakit yang berhubungan dengan diet seperti obesitas dan diabetes type.
DAFTAR PUSTAKA
Angeline Fanardy, 2020, ‘ Tinjauan Nutrigenomik’, vol. 47 no. 2, hal 134 – 138.
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/viewFile/358/158