Anda di halaman 1dari 62

MODUL TEORI

PENGEMBANGAN PRAKTIK MANDIRI

Penyusun

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2020
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
i
LEMBAR PENGESAHAN

MODUL TEORI

Setelah memperhatikan, mempertimbangkan dan diverifikasi maka dokumen ini


ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan

Ditetapkan / disahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Atiek Murharyati, S.Kep.,NsM.Kep


NIK. 200680021
TIM PENGEMBANG MODUL

Modul teori asuhan kebidanan pada ibu nifas ini merupakan modul teori yang
memuat naskah pengembangan praktik mandiri, yang disusun oleh Dosen
Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
Pelindung : Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan


Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pemimpin Redaksi : Desy Widyastutik, SST., M.Keb
Sekretaris Redaksi : Ernawati, SST., M.Kes., M.Keb
Sidang Redaksi : 1. Retno Wulandari, SST., M.Keb
2. Aris Prastyoningsih, SST., M.Keb
Penyusun : Siti Nurjanah, SST., M.Keb
Penerbit : Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
Alamat Redaksi : Jl. Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro Banjarsari Surakarta
Telepon : 0271 857724

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat karuniaNya, Modul teori pengembangan praktik mandiri dapat
disusun dan diselesaikan.
Modul teori pengembangan praktik mandiri menjelaskan tentang proses
pembelajaran teori dari mata kuliah pengembangan praktik mandiri yang ada pada
Kurikulum Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, sebagai pegangan bagi dosen dan
mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, sesuai
dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan konten
pembelajaran yang dibahas selama proses belajar terstandar untuk semua dosen
pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Program Studi Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi.
Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan agar semua dosen dapat
melaksanakan pembelajaran dengan terarah, mudah, berorentasi pada pendekatan
SCL dan terutama mempunyai kesamaan dalam keluasan dan kedalaman materi
pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
dan menghantar mahasiswa untuk berhasil dengan baik untuk mencapai
kompetensi.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyusunan
modul ini. Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran dan masukan yang positif demi perbaikan modul
ini. Besar harapan kami modul ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi dosen maupun mahasiswa
Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Program Profesi.

Surakarta, Februari 2020


Penyusun

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


iii
VISI MISI
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

VISI
Menjadi Universitas inovatif dan enterpreneurship yang berdaya saing di ASEAN
Tahun 2045.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berbasis penelitian untuk
menghasilkan lulusan berkarakter, berdaya saing tinggi, dan berjiwa
enterpreneur
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian berkualitas dan inovatif
yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka aplikasi riset
4. Mengembangkan profesionalisme bagi semua civitas akademika menuju ke
arah nasional dan global tingkat ASEAN
5. Mengembangkan jejaring kerjasama baik nasional maupun global yang
mendukung pengembangan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


iv
VISI MISI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

VISI
“Menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan yang menghasilkan tenaga kesehatan
Kompeten, Unggul, Inovatif, Berjiwa Entrepreneur dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan di Tingkat Nasional dan ASEAN Tahun 2045”

MISI

Misi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta adalah


sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikanberkualitas yang berbasis penelitian untuk
menghasilkan lulusan yang berkarakter, berdaya saing tinggi dan berjiwa
entrepreneur di bidang kesehatan
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian berkualitas dan
inovatif yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dibidang
kesehatan.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan dalam
rangka aplikasi riset
4. Mengembangkan profesionalisme bagi semua civitas akademika menuju
kearah nasional dan global tingkat ASEAN
5. Mengembangkan jejaring kerjasama baik nasional maupun global yang
mendukung pengembangan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi

TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan strategis Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakartaadalah:
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berintelektualitas tinggi, memiliki
moral agama, kompeten dan berjiwa entrepreneur

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


v
2. Menghasilkan penelitian yang mendorong pengembangan IPTEK di
bidang kesehatan pada skala nasional dan internasional
3. Menghasilkan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan berbasis riset

4. Menjadikan civitas akademika Fakultas Ilmu Kesehatan yang


profesionalisme dan berkembang di tingkat nasional maupun ASEAN
5. Terjalinnya kerjasama dalam skala nasional dan internasional

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


vi
VISI MISI
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM
PROFESI

VISI
Menjadi Penyelenggara Pendidikan Profesi Bidan yang Unggul Dalam Bidang
Asuhan Kebidanan Keluarga dan Pengembangan Praktik Mandiri di Tingkat
ASEAN Tahun 2045.

MISI
1. Menyelenggarakanpendidikan profesi bidan yang mampu memenuhi tuntutan
stakeholder berlandaskan etika, moral, nilai – nilai kemanusian dan agama.
2. Mengembangkan kegiatan penelitian terkait asuhan kebidanan keluarga dan
pengembangan praktik mandiri.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil riset
yang sesuai kebutuhan masyarakat
4. Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan dan alumni
5. Mengembangkan jejaring kerjasama baik nasional maupun global yang
mendukung pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi

TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan bidan yang mampu memenuhi tuntutan stakeholder
berlandaskan etika, moral, nilai – nilai kemanusian dan agama.
2. Menghasilkan penelitian terkait asuhan kebidanan keluarga dan pengembangan
praktik mandiri untuk dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu, pendidikan serta
pengabdian kepada masyarakat.
3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat terkait asuhan kebidanan
keluarga dan pengembangan praktik mandiri dengan mengimplementasikan
hasil-hasil penelitian.
4. Menghasilkan kegiatan kemahasiswaan dan alumni yang berkualitas

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


vii
5. Menghasilkan kerjasamabaik nasional maupun global untuk mendukung
pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


viii
DAFTAR ISI

Hal
Halamam Judul................................................................................... i
Halaman Tim Pengembang Modul ................................................. ii
Kata Pengantar .................................................................................. iii
Visi dan Misi ..................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................... viii
Pendahuluan .................................................................................... 1
Kegiatan Praktikum 1......................................................................... 3
A. Tujuan Kegiatan Praktikum ……………………… 3
B .Uraian Materi ........................................................ 3
C .Latihan .................................................................. 13
D. Rangkuman....................................................... ..... 13
E.Test Formatif .......................................................... 14
F.Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ........................... 15
G.Kunci Jawaban........................................................ 15
Kegiatan Praktikum 2......................................................................... 16
A.Tujuan Kegiatan Praktikum .................................. 16
B .Uraian Materi ........................................................ 16
C .Latihan .................................................................. 21
D. Rangkuman....................................................... ..... 21
E.Test Formatif .......................................................... 22
F.Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ........................... 23
G.Kunci Jawaban........................................................ 23
Kegiatan Praktikum 3......................................................................... 24
A.Tujuan Kegiatan Praktikum .................................. 24
B .Uraian Materi ........................................................ 24
C .Latihan .................................................................. 29
D. Rangkuman....................................................... ..... 30
E.Test Formatif .......................................................... 30
F.Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ........................... 31

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


ix
G.Kunci Jawaban........................................................ 31
Kegiatan Praktikum 4......................................................................... 32
A.Tujuan Kegiatan Praktikum .................................. 32
B .Uraian Materi ........................................................ 32
C .Latihan .................................................................. 52
D. Rangkuman....................................................... ..... 53
E.Test Formatif .......................................................... 53
F.Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ........................... 54
G.Kunci Jawaban........................................................ 55
Daftar Pustaka

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


x
PENDAHULUAN

Saat ini anda sedang mempelajari Modul teori pengembangan praktik


mandiri salah satu mata kuliah yang diharapkan dapat menunjang pencapaian
kompetensi Anda sebagai calon lulusan Program Studi Kebidanan Program
Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi yang
professional. Anda diharapkan mendapat pengalaman belajar untuk tercapainya
tujuan pembelajaran secara utuh dan komprehensif, salah satunya melalui mata
kuliah asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan

Fokus pembahasan dalam modul ini adalah upaya untuk memahami asuhan
kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan, yang dikemas dalam
4 kegiatan belajar yang disusun dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1 : Pijat laktasi
Kegiatan Belajar 2 : Full body massage
Kegiatan Belajar 3 : Pijat bayi
Kegiatan Belajar 4 : Totok vagina

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda mampu:


1. Mahasiswa mampu memahami pijat laktasi
2. Mahasiswa mampu memahami full body massage
3. Mahasiswa mampu memahami pijat bayi
4. Mahasiswa mampu memahami totok vagina

Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan sebagai dasar dalam


memberikan pelayanan dan mempraktikkan asuhan kebidanan. .
Untuk memudahkan Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini, maka
akan lebih mudah bagi Anda untuk mengikuti langkah-langkah belajar sebagai
berikut:
1. Pelajari secara berurutan modul Teori
2. Baca dengan seksama materi yang disampaikan dalam setiap kegiatan
belajar

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


1
3. Kerjakan latihan-latihan terkait materi yang dibahas dan diskusikan dengan
teman anda atau fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka,
4. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
5. Kerjakan test formatif sebagai evaluasi proses pembelajaran untuk setiap
materi yang dibahas dan cocokkan jawaban Anda dengan kunci yang
disediakan pada halaman terakhir modul.
6. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
7. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajar dan berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat anda.
Kami mengharap, anda dapat mengikuti keseluruhan modul dan kegiatan belajar
dalam modul ini dengan baik.

“SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES UNTUK ANDA!”

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


2
Kegiatan Belajar 1
Pijat Laktasi

Salam hangat, semoga Anda selalu sehat dan penuh semangat dalam
mempelajari modul teori pengembangan praktik mandiri. Kegiatan belajar 1
modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada Anda tentang
pijat laktasi.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan Anda pijat laktasi yang


penting digunakan dalam melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan berkualitas
diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

B. TUJUAN KEGIATAN

Mahasiswa mampu memahami pijat laktasi

C. URAIAN MATERI

1. Uraian Materi Pijat Laktasi


Onset laktasi yang terlambat memiliki peluang lebih kecil untuk dapat
memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Onset laktasi merupakan
masa permulaan untuk memperbanyak air susu sampai air susu keluar
pertama kali yang ditandai payudara terasa keras, berat, bengkak sampai air
susu atau kolostrum keluar. Dikatakan onset laktasi cepat jika ASI keluar ≤72
jam.
Faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya onset laktasi adalah
umur, paritas, jenis persalinan, berat badan lahir, inisiasi menyusu dini,
kecemasan, pijat oksitosin, dan status gizi. Umumnya, ASI keluar pada hari
ke-2 atau ke-3 setalah persalinan,.Namun ada upaya yang dapat dilakukan
untuk mempercepat keluarnya ASI yaitu dengan mempercepat onset laktasi
dengan cara dilakukan pijat pada ibu postpatum. Beberapa jenis pijat yang

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


3
dapat dilakukan untuk membantu proses laktasi adalah pijat laktasi dan pijat
oksitosin. Pijat laktasi adalah pemijatan yang dilakukan pada beberapa bagian
tubuh, yaitu kepala, leher, bahu, punggung, dan payudara. Sedangkan pijat
oksitosin, hanya pemijatan tulang belakang pada daerah punggung. Pada
prinsipnya, kedua pijat ini ialah menimbulkan efek relaksasi untuk
meningkatkan hormon oksitosin yang berperan sebagai hormon pengeluaran
ASI.

a. Pengertian
Pijat laktasi adalah suatu teknik pemijatan pada daerah leher, punggung
dan, payudara yang bertujuan untuk merangsang sel saraf payudara agar
mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin untuk memproduksi ASI
(Rini dan Kumala, 2017).

b. Manfaat
1) Menenangkan pikiran ibu
2) Membuat tubuh rileks
3) Menormalkan aliran darah
4) Mencegah sumbatan saluran ASI
5) Menolong payudara yang engorged
6) Meningkatkan produksi ASI
7) Pada ibu yang relaktasi (Rini dan Kumala, 2017).

c. Tata Cara
1) Bekerjalah dengan tangan bersih dan kuku jari pendek
2) Mintalah ijin sebelum memegang payudara ibu
3) Selalu menyangga kepala
4) Tutupi bagian tubuh yang tidak di pijat
5) Jari dan tangan harus fleksibel
6) Selalu memberikan kata-kata yang membangun
7) Jangan menyakiti
8) Jangan menggunakan peralatan saat memijat payudara

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


4
9) Jangan mengguncang payudara
10) Singkirkan perhiasan di saat memijat
11) Gunakan minyak pijat : virgin coconut oil, olive oil, almond oil,
cocoa butter, herbal aromatik dengan dasar minyak (Rini dan
Kumala, 2017).

d. Teknik Pijat Laktasi


1) Kepala dan Leher
Posisi ibu duduk, pemijat berdiri dibelakangnya. Letakan tangan kiri
didahi ibu, kaki kanan satu langkah kedepan menopang tubuh,
tangan kanan memijat tengkuk dari bawah ke atas-bawah sebanyak 4
kali, pada pijatan ke 4 tahan dibatas tengkuk atas dan pijat memutar
sebanyak 4 kali (Arugaan, 2020).

Gambar 2.1 Pijat Kepala dan Leher


2) Bahu
Pijat lurus dibahu dari luar kedalam (-->oo<--) sebanyak 4 kali, pada
hitungan ke 4 berhenti ditengah dan pijat memutar sebanyak 4 kali
(Arugaan, 2020).

Gambar 2.2 Pijat Bahu


Modul Pengembangan Praktik Mandiri
5
3) Punggung
Minta ibu untuk berbalik duduk memeluk kursi yang dialasi bantal,
pijat pada klavikula sebanyak 4 kali bergantian, dilanjutkan 4 kali
bersamaan tahan ibu jari di bawah tengah ke dua klavikula dan pijat
memutar dengan ibu jari sebanyak 4 kali pada 5 line (Arugaan,
2020).

Gambar 2.3 Pijat Punggung


4) Stimulasi Payudara
(a) Butterfly stroke
Pijat dari arah luar dada kedalam (pertengahan kedua payudara)
sebanyak 4 kali kemudian sebaliknya putar dari dalam keluar
mengitari payudra dan berhenti pada sepertiga payudara.
Lakukan sebanyak 4 kali (Arugaan, 2020).

Gambar 2.4 Pijat Butterfly Stroke

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


6
(b) Fingertips circles around each breast
Pijatan di atas areola dengan menggunakan 3 jari (jari telunjuk,
jari tengah dan jari manis) dengan gerakan menekan lembut dan
memutar mengelilingi seluruh permukaan kalang payudara
sebanyak 4 kali (Arugaan, 2020).

Gambar 2.5 Pijat Fingertips circles around each breast


(c) Slide towards aerola (diamond stroke)

Gambar 2.6 Pijat Slide towards aerola (diamond stroke)


Melakukan gerakan mendorong ke arah tengan dengan ibu jari
dibagian atas payudara, keempat jari lainnya menyokong
payudara sehingga payudara bisa terkumpul kemudian menekuk
ibu jari kearah tengah, keempat jari berada disamping area aerola
untuk melakukan penekanan lembut kearah puting (Arugaan,
2020).

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


7
(d) Acupressure point

Gambar 2.7 Pijat Acupressure point

(1) Mengukur jarak dari puting sejauh 1 ruas ibu jari, kemudian
melakukan penekanan lembut pada titik tersebut dengan jari
telunjuk dengan arah memutar seluruh titik tersebut.
(2) Mengukur jarak dari puting sejauh 3 jari, kemudian
melakukan penekanan lembut pada titik tersebut dengan
ketiga jari tersebut dengan arah memutar seluruh titik
tersebut.
(3) Mengukur jarak dari tengah puting sejauh 6 jari, kemudian
melakukan penekanan lembut pada titik tersebut dengan
menggunakan satu jari telunjuk (Arugaan, 2020).

(e) Langkah terkahir (Arugaan, 2020).

Satu jari (jari telunjuk) Dua jari menekan dan


menekan memutar memutar dengan lembut
mengelilingi aerola
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
8
D. LATIHAN

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah Latihan berikut!
1. Jelaskan pengertian pijat laktasi!
2. Jelaskan manfaat pijat laktasi!
3. Jelaskan tata cara pijat laktasi!
4. Jelaskan teknik pijat laktasi!

E. RANGKUMAN
1. Pijat laktasi adalah suatu teknik pemijatan pada daerah leher, punggung dan,
payudara yang bertujuan untuk merangsang sel saraf payudara agar
mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin untuk memproduksi ASI.
2. Manfaat pijat laktasi antara lain menenangkan pikiran ibu, membuat tubuh
rileks, menormalkan aliran darah, mencegah sumbatan saluran ASI,
menolong payudara yang engorged, meningkatkan produksi ASI dan untuk
ibu yang relaktasi.
3. Teknik pijat laktasi meliputi di bagian kepala, leher, bahu, punggung,
payudara ( Butterfly stroke, Fingertips circles around each breast, Slide
towards aerola (diamond stroke), Acupressure point, final step)

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


9
F. TES FORMATIF

1. Suatu teknik pemijatan pada daerah leher, punggung dan, payudara yang
bertujuan untuk merangsang sel saraf payudara agar mengeluarkan hormon
prolaktin dan oksitosin untuk memproduksi ASI merupakan pengertian
dari?
a. Pijat oksitosin
b. Pijat laktasi
c. Pijat payudara
d. Full body massage
2. Manfaat pijat laktasi antara lain……..
a. Menyumbat aliran darah
b. Menurunkan produksi asi
c. Membuat ibu rileks
d. Merangsang sumbatan saluran ASI
3. Beberapa persiapan yang diperlukan sebelum melakukan pijat laktasi antara
lain ?
a. Membuka semua bagian tubuh yang akan dipijat
b. Tidak menyangga kepala
c. Menggunakan peralatan saat memijat payudara
d. Menggunakan minyak pijat seperti VCO dan olive oil
4. Pijatan di atas areola dengan menggunakan 3 jari (jari telunjuk, jari tengah
dan jari manis) dengan gerakan menekan lembut dan memutar mengelilingi
seluruh permukaan kalang payudara merupakan teknik dari pijatan ?
a. Fingertips circles around each breast
b. Butterfly stroke
c. Slide towards aerola (diamond stroke)
d. Acupressure point
5. Pijat dari arah luar dada kedalam (pertengahan kedua payudara) kemudian
sebaliknya putar dari dalam keluar mengitari payudra dan berhenti pada
sepertiga payudara merupakan teknik dari pijatan?
a. Fingertips circles around each breast
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
10
b. Butterfly stroke
c. Slide towards aerola (diamond stroke)
d. Acupressure point

A. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Bagaimana hasil test formatif yang sudah Anda kerjakan? Apakah jawaban
“Benar” Anda sudah diatas 80%?
Bagus sekali, jika jawaban benar Anda sudah mencapai 80%, hal ini
menunjukkan bahwa Anda sudah mempelajari materi tersebut dengan
baik.Jikabelum mencapai nilai tersebut, jangan putus asa coba baca dan pelajari
kembalimateri di atas dan coba ulangi kembali untuk mengisi test formatif diatas,
sampaiberhasil. Yakinlah bahwa Anda bisa!

B. KUNCI JAWABAN

1. B
2. C
3. D
4. A
5. B

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


11
Kegiatan Belajar 2
Full Body Massage

Salam hangat, semoga Anda selalu sehat dan penuh semangat dalam
mempelajari modul teori pengembangan praktik mandiri. Kegiatan belajar 2
modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada Anda tentang
full body massage.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 diharapkan Anda memahami full body


massage yang penting digunakan dalam melaksanakan pelayanan asuhan
kebidanan berkualitas diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

A. TUJUAN KEGIATAN

Mahasiswa mampu memahami full body massage

B. URAIAN MATERI

Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling
bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan
manipulasi (penanganan) perawatan dari bagian luar tubuh yang dilakukan dengan
perantaraan tangan atau dengan bantuan alat-alat listrik (mekhanik) seperti
steamer facial, vibrator dsb.
Salah satu metode yang penting guna mengurangi tekanan pada otot dan
mencegah terbentuknya tekanan otot kronis, yaitu Dengan meregangkan otot dan
jaringan lunak yang terkait. Peregangan sering kali tidak dipandang sebagai
latihan penting untuk menjadikan tubuh sehat, fleksibel dan fungsional. Dengan
mempraktikkan latihan peregangan setiap hari Anda dapat mencegah
pembentukan muskuloskeletal kronis atau tekanan myofascial dan bahkan dapat
membantu mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan selama episode akut. Tidak
sedikit orang yang mengalami stres baik secara fisik atau pun emosional setelah

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


12
menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari.Hal ini kadang-kadang
memicu rasa nyeri atau pegal-pegal di beberapa bagian tubuh.
Body massage telah lama diyakini bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari
meredakan stres hingga mempercepat waktu pemulihan setelah sakit, alergi,
depresi, masalah pernapasan, insomnia, cedera saat olahraga dan kelelahan kronis.
Body massage merupakan terapi dengan pendekatan holistik yang berfungsi
menurunkan tekanan darah, denyut jantung, memperbaiki pernafasan,
meningkatkan aliran kelenjar limphe ke dalam saluran pembuluh darah,
membantu pengeluaran sisa metabolisme, mengurangi kekakuan, menjadikan
tubuh menjadi rileks, meningkatkan tidur, meningkatkan pergerakkan sendi,
mengurangi nyeri secara alami dan memperbaiki kesehatan pada umumnya
(Nurgiwiati, 2015).
Body massage adalah pengalaman yang menyenangkan karena hal ini
menolong tubuh dan pikiran untuk memproduksi endorphin yang merupakan
penghilang rasa sakit alami bagi tubuh. Manfaat pemijatan menurut Wahyuni et
all (2013):
1. Meredakan stress
Manajemen stres merupakan kunci utama untuk menjalankan gaya hidup
sehat. Terapi ini telah terbukti sebagai salah satu cara pandang yang paling
efektif untuk meredakan stres. Studi telah menemukan body massage dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini juga akan meredakan stres.
Body massage juga bisa meningkatkan energi, mengurangi rasa sakit serta
meningkatkan performa fisik dan mental.
2. Relaksasi
Body massage bisa membantu tubuh untuk rileks, mental menjadi tenang dan
mendorong lahirnya ide kreatif. Manfaat rileks adalah memperbaiki kondisi
mental, lebih bisa mengatasi tekanan, menumbuhkan sikap positif, dan
mendorong kreativitas.
3. Memperlancar fungsi sirkulasi
Dampak jangka panjang dari body massage adalah dapat memperlancar aliran
darah. Tekanan pada saat melakukan body massage bisa menggerakkan darah
melalui area yang tersumbat. Pelepasan ini membuat darah baru mengalir ke

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


13
dalam. Tekanan dan tarikan pada saat melakukan body massage juga bisa
melepaskan asam laktat dari otot-otot dan meningkatkan aliran cairan limfe
yang membawa sampah sisametabolisme dari otot-otot dan organ dalam.
Hasilnya, tekanan darah akan turun dan fungsi tubuh semakin membaik.
4. Menurunkan tekanan darah
Salah satu cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan body
massage. Sejumlah studi menunjukkan jika body massage yang dilakukan
teratur dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan
kadar hormon stres kortisol, menurunkan sumber-sumber depresi dan
kecemasan.
5. Menghilangkan rasa sakit
Body massage menyegarkan dan meremajakan pikiran. Selain itu, juga
memperbaiki persendian, meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke otot- otot
serta jaringan lainnya.

1. Pengertian
a. Massage Kepala
Massage pada kepala adalah massage atau pijatan yang dilakukan
pada bagian kepala, mulai dari kulit kepala dan rambut. Massage kepala
adalah alat pengobatan alternatif menakjubkan. Hal ini nyaman tidak
memerlukan tempat khusus bisa dilakukan hampir di mana-mana dan
pasien dapat tetap berpakaian lengkap selama sesi.
b. Massage Leher dan dada
Massage pada leher dan dada adalah massage atau pijatan yang
dilakukan pada bagian leher utamanya leher dan dada. Gerakan ini
merupakan urutan dari gerakan kepala. Gerakan ini berfungsi untuk
melancarkan peredaran darah dan merilekskan otot- otot yang tegang.
c. Massage Leher dan bahu
Massage pada leher dan bahu adalah massage atau pijatan yang
dilakukan pada bagian leher utamanya leher belakang dan bahu. Gerakan
ini merupakan urutan dari gerakan kepala, leher dan dada. Gerakan ini

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


14
berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan merilekskan otot- otot
yang tegang.
d. Massage Punggung
Back massage (pijat punggung) adalah proses pemijatan punggung
hingga pinggang bagian belakang sangat baik karena akan menimbulkan
efek relaks, menurunkan stress. Syaraf-syaraf yang menyebabkan
kegelisahan dapat diatasi dengan melakukan gerakan massage yang
teratur, ringan, serta perlahan.
e. Massage Tangan
Massage tangan yakni relaksasi pada otot tangan, untuk meredakan
ketegangan dan rasa nyeri pada otot serta melancarkan peredaran darah
pada area tangan. Tangan memiliki peran penting dalam melakukan setiap
aktivitas.
f. Massage Kaki
Massage kaki yakni relaksasi pada otot kaki, untuk meredakan
ketegangan dan rasa nyeri pada otot serta melancarkan peredaran darah
pada area kaki. Kaki bertanggung jawab untuk langkah awal kemana anda
akan menuju, karena itu kaki anda memerlukan perhatian yang lebih
dibanding dengan area tubuh lainnya. Pada masa kehamilan, persalinan,
hingga nifas, kaki bekerja ekstra untuk menopang tubuh ibu. Ingat bahwa
kaki anda sangat mempunyai peran penting dan bagian tubuh yang sangat
krusial jika tidak di perhatikan.

2. Teknik dan Cara


Persiapan alat dan bahan:
a. Alat:
1) Bed
2) Sprei
3) Handuk selimut
4) Handuk kecil
5) Waslap
6) Kemben

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


15
7) Bandana
8) Mangkuk kecil
b. Bahan:
1) Oil/cream massage
2) Aromatherapy
c. Ruang
1) Cahaya redup
2) Musik klasik

3. Langkah-langkah utama dalam full body massage


Teknik Massage secara khusus:
Massage yang sempurna, terdiri atas 6 macam gerakan pokok:
a. Effleurage atau mengusap
b. Friction atau menggosok.
c. Petrisage atau memijit/meremas
d. Pressure atau penekanan/ totok
e. Tapotage atau mengetik/menepuk
f. Vibratie atau menggetar

Cara melakukan gerakan-gerakan pokok pengurutan yaitu:


a. Effleurage (stroking movement) – Mengusap
Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan secara
berirama dan berturut-turut ke arah atas. Gerakan mengusap, yaitu gerakan
ringan dan terus menerus yang dilakukan dengan ujung jari bagian bawah
pada bagian wajah yang sempit seperti hidung dan dagu, dan dengan telapak
tangan pada bagian wajah yang lebar seperti dahi dan pipi. Effleurage sering
dipakai untuk muka, leher, kulit kepala, punggung, dada, lengan dan kaki.
Effleurage memiliki efek seudatif yaitu memberikan efek menenangkan,
hingga selalu dipakai diawal dan akhir pengurutan Khasiat gerakan urut ini :
1) Menghilangkan secara mekanis sel-sel epitel yang telah mati
2) Akibat pengusapan terhadap peredaran darah dan getah bening adalah
berikut:

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


16
a) Mempercepat pengangkutan zat-zat sampah dan darah yang
mengandung karbondioksida, memperlancar aliran limfe baru dan
darah yang mengandung sari makanan dan oksigen.
b) Pertukaran zat (metabolisme) di semua jaringan meningkat dan
pemberian makanan kepada kulit dari dalam tubuh lebih terjamin.
b. Friction – menggosok, menggesek
Gerakan ini memberi tekanan pada kulit untuk memperlancar sirkulasi
darah, mengaktifkan kelenjar kulit, menghilangkan kerut dan memperkuat otot
kulit. Lakukan pijatan melingkar ringan dengan dua ujung jari yang
ditekankan tegak lurus pada bagian yang dipijat. Khasiat gerakan friction
yaitu:
1) Berpengaruh terhadap penyembuhan bagian-bagian jaringan yang sakit
atau kurang sempurna.
2) Produksi kelenjar-kelenjar palit atau lemak oleh tekanan dan pelepasan
urutan menggosok ini, dirangsang hingga cara ini berfaedah terutama
untuk kulit kering.
3) Friction mempunyai pengaruh yang nyata terhadap peredaran darah dan
aktivitas kelenjar-kelenjar dalam kulit.
c. Petrisage (Kneading movement) – Memijit atau meremas
Gerakan ini menggunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menjepit
beberapa bagian kulit. Pijatan jenis ini perlu sedikit tekanan (pressure) yang
dilakukan secara ringan dan berirama Fulling adalah suatu bentuk petrisage
yang kebanyakan dipakai untuk mengurut lengan. Dengan jari kedua belah
tangan, lengan dipegang dan satu gerakan memijat dilakukan pada otot
Khasiat gerakan petrisage adalah:
1) Memperlancar penyaluran zat-zat dalam jaringan ke dalam
pembuluhpembuluh darah dan getah bening.
2) Darah dan getah bening mengantarkan sari makanan ke jaringan dan
membawa ampas pertukaran zat dari jaringan ke alat-alat pembuangan.
Jika aliran darah dan getah bening tidak lancar, maka terjadilah
pembendungan yang dapat dihindarkan secara positif melalui pengurutan
meremas.

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


17
d. Pressure- Penekanan / Totok
Gerakan ini dilakukan dengan kedua ibu jari yang disatukan, atau
menggunakan jari-jari tangan yang lain. Caranya adalah melakukan penekanan
pada titik titik saraf tertentu yang tegang dengan menggunakan kekuatan dari
jari jari tangan, kekuatan dilakukan dengan kekuatan sedang sampai kuat.
Totok/ penekanan ini berfungsi untuk merilekskan titik saraf, sehingga klien
merasa lebih tenang dan nyaman.
e. Tapotage (tapotement) – Mengetuk
Tapotage merupakan gerakan ketukan yang berturut-turut dan cepat,
yang dilakukan dengan seluruh tangan atau ujung jari. Ketukan dilakukan
untuk mengembalikan tonis otot-otot yang kendur dan pula untuk merangsang
ujung urat syaraf 5. Gerakan mencincang adalah gerakan menepuk yang
dilakukan dengan menggunakan bagian samping luar kedua tangan, yang
ditepukkan pada kulit secara berturut-turut dan berganti-ganti untuk
pengurutan punggung, bahu dan lengan.
Khasiat gerakan tapotage yaitu menyegarkan otot-otot, melancarkan
peredaran darah dan getah bening pada tempat yang diurut.
f. Vibration (shaking movement) – Menggetar
Vibrasi adalah gerakan menggetar untuk merangsang atau menenangkan
urat syaraf dan menghilangkan kerut pada wajah. Pada pijatan ini gunakan
ujung jari dan telapak tangan untuk menggetarkan kulit secara bergantian
Vibrasi dapat menggunakan alat yang disebut vibrator. Gerakan menggetar
yang dilakukan dengan menggetarkan ujung jari di atas urat syaraf dan
merangsangnya dinamakan vibrasi statis dan gerakan menggetar yang
bertujuan untuk menenangkan dan dilakukan sepanjang jalannya syaraf
dengan ujung jari dinamakan vibrasi dinamis. Khasiat gerakan vibrasi adalah
untuk melemaskan jaringan-jaringan dan menghilangkan ketegangan.
g. Gerakan Terpadu
Gerakan terpadu, dilakukan terbatas pada pengurutan lengan, tangan dan
kaki yaitu pada sendi, baik gerakan ke muka, ke belakang atau memutar.
Macam gerakan:

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


18
1) Gerakan pasif dari pergelangan, dilakukan dengan cara melengkungkan
tangan ke belakang. Gerakan serupa dapat dilakukan pada jari-jari kaki
atau pada kaki.
2) Gerakan ke arah telapak tangan secara pasif dilakukan dari pergelangan
dengan melengkungkan tangan ke bawah. Gerakan serupa dapat dilakukan
pada jari-jari tangan dan kaki.
3) Gerakan memutar jari-jari secara pasif. Gerakan serupa dapat dilakukan
untuk lengan bawah, jari kaki atau kaki.
Bagian tubuh yang dapat dimassage terutama pada bagian: Kulit kepala,
wajah, leher, dan bahu, punggung dan dada bagian atas, tangan dan kaki. Dari
5 macam gerakan tersebut, massage pada tubuh dapat dilakukan dengan 8
urutan:
1) Effleurage
2) Berkesinambungan
3) Menggerus
4) Memijat
5) Memijat pencet
6) Memijat luncur (Walken)
7) Menggosok
8) Tapotament

4. Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Dalam Melakukan Massage:


Metode massage secara umum:
a. Kerasnya gerakan dan kecepatan gerakan urut:
Ketenangan orang yang dimassage, diperoleh dengan melakukan gerakan
pengurutan yang halus, ringan, perlahan dan berirama.
b. Frekuensi:
Seringnya pengurutan terutama untuk muka, tergantung pada keadaan
kulit, umur dan tujuan perawatan.
c. Arah pengurutan:
Semua gerakan urut dilakukan tegak lurus terhadap lipatan kulit atau
sejajar dengan jalannya serabut-serabut otot. Pengurutan tangan dan kaki

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


19
di mulai dari ujung jari tangan dan kaki dan selalu menuju ke arah jantung.
Pada punggung, mulai dari kuduk terus ke bahu dan dari pinggang ke atas
ke arah bahu.
Hal yang perlu diperhatikan :
a. Hindari massage/pijatan pada kelenjar getah bening, hanya diusap
lembut
b. Hindari massage/pijatan yang terlalu keras, apalagi pada tulang
c. Lakukan massage/pijatan dengan kekuatan ringan pada leher
d. Pada tamu yang jarang dipijat, lakukan gerakan dengan mantap agar
tamu tidak merasa geli
e. Massage tidak dilakukan pada kondisi : jantung tidak baik, tekanan
darah tinggi, sendi dan kelenjar membengkak, kulit lecet, pembuluh
kapiler pecah.
f. Massage membutuhkan sentuhan yang pasti dan kuat, hingga
membangkitkan kepercayaan pada orang yang diurut.
g. Mengerjakan massage merupakan gabungan atau kombinasi dari satu
atau lebih gerakan dasar sesuai kondisi orang yang diurut serta hasil
yang diinginkan. Hasil perawatan massage tergantung atas besarnya
tekanan, arah gerakan, dan lamanya masing-masing jenis pengurutan.

5. Pengaruh Body Massage terhadap Tingkat Depresi Ibu Nifas


Beberapa teori yang mendasari body massage berpengaruh terhadap
tubuh diantaranya adalah teori “gate control” dimana pijatan akan
memberikan rangsangan untuk menghentikan sinyal nyeri ke otak. Body
massage menstimulasi pengeluaran zat kimiawi dalam tubuh seperti serotonin
atau endorphin (Nurgiwiati, 2015).
Efek body massage bagi sistem saraf adalah memberikan efek sedatif
bagi tubuh. Efek sedatif memberikan rasa ringan pada saraf yang terganggu
disebabkan oleh ketidaknyamanan akibat kondisi stres, insomnia, dan sakit
kepala. Body massage meningkatkan aktivitas otot, pembuluh darah, dan
kelenjar (Perry dalam Larasaty, 2013).

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


20
Body massage memberikan efek bagi sistem otot dengan
cara memberikan keseimbangan antara relaksasi dan kontraksi. Gerakan
pada body massage membuat otot dan jaringan lunak meregang dan rileks,
mengurangi ketegangan dan kram (Sinclair dalam Larasaty, 2013). Jaringan
serabut, pelekatan, dan jaringan bekas luka dapat didetoksifikasi menjadi
endapan yang dibuang oleh sistem tubuh. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Wahyuni et al (2013) dengan judul Faktor Internal dan
Eksternal yang Mempengaruhi Depresi Postpartum di Wilayah Kecamatan
Klaten selatan Kabupaten Klaten menyebutkan bahwa tekanan dan tarikan
pada saat melakukan body massage juga bisa melepaskan asam laktat dari
otot-otot dan meningkatkan cairan limfe yang membawa sampah sisa
metabolisme dari otot- otot dan organ dalam. Hasilnya, tekanan darah turun
dan fungsi tubuh semakin baik.
Salah satu kegunaan body massage adalah meningkatkan kelenturan
otot dan bekerja pada jaringan yang lembut, seperti otot, ligamen, dan tendon
(Nurgiwiati, 2015). Selama proses pemijatan tubuh, terjadi gerakan relaksasi
dan kontraksi sehingga mengirimkan sinyal ke otak (hipotalamus), selanjutnya
hipotalamus merangsang hipofisis, kemudian hipofisis merangsang saraf
parasimpatis untuk mengeluarkan zat kimiawi/hormon dopamine, serotonin,
oksitosin, endorphin yang berfungsi untuk relaksasi, pada saat yang sama
hipofisis merangsang saraf simpatis (korteks adrenal) untuk mengurangi
hormon kortisol, norepinefrin dan epinefrin. Kondisi ini akan
meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman, menciptakan rasa
bahagia, rasa puas keseimbangan psikomotor, penurunan frekuensi detak
jantung, penurunan tekanan darah, peningkatan sirkulasi darah dan limfe
sehingga homeostatis tubuh kembali seimbang dan gejala depresi dapat
berkurang (Liza, 2006).

C. LATIHAN
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah Latihan berikut!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan massage punggung!

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


21
2. Sebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam full body massage!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan tapotage!
4. Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam melakukan massage!
5. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan massage!

D. RANGKUMAN

1. Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling
bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan
manipulasi (penanganan) perawatan dari bagian luar tubuh yang dilakukan
dengan perantaraan tangan atau dengan bantuan alat-alat listrik (mekhanik)
seperti steamer facial, vibrator dsb.
2. Massage yang sempurna, terdiri atas 6 macam gerakan pokok:
a. Effleurage atau mengusap
b. Friction atau menggosok.
c. Petrisage atau memijit/meremas
d. Pressure atau penekanan/ totok
e. Tapotage atau mengetik/menepuk
f. Vibratie atau menggetar
3. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melakukan massage:
a. Kerasnya gerakan dan kecepatan gerakan urut
b. Frekuensi
c. Arah pengurutan

E. TES FORMATIF

1. Gerakan urut mengusap yang dilakukan secara berirama dan berturut-turut


ke arah atas disebut dengan gerakan ……
a. Effleurage
b. Friction
c. Petrisage
d. Pressure

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


22
e. Tapotage
2. Gerakan yang memberi tekanan pada kulit untuk memperlancar sirkulasi
darah, mengaktifkan kelenjar kulit, menghilangkan kerut dan memperkuat
otot kulit disebut dengan gerakan…
a. Effleurage
b. Friction
c. Petrisage
d. Pressure
e. Tapotage
3. Gerakan yang fungsinya memperlancar penyaluran zat-zat dalam jaringan
ke dalam pembuluhpembuluh darah dan getah bening adalah ….
a. Effleurage
b. Friction
c. Petrisage
d. Pressure
e. Tapotage
4. Gerakan ketukan yang berturut-turut dan cepat, yang dilakukan dengan
seluruh tangan atau ujung jari disebut dengan gerakan ……
a. Effleurage
b. Friction
c. Petrisage
d. Pressure
e. Tapotage
5. Gerakan menggetar untuk merangsang atau menenangkan urat syaraf dan
menghilangkan kerut pada wajah disebut dengan gerakan ……
a. Effleurage
b. Friction
c. Petrisage
d. Vibration
e. Tapotage

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


23
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Bagaimana hasil test formatif yang sudah Anda kerjakan? Apakah jawaban
“Benar” Anda sudah diatas 80%?
Bagus sekali, jika jawaban benar Anda sudah mencapai 80%, hal ini
menunjukkan bahwa Anda sudah mempelajari materi tersebut dengan
baik.Jikabelum mencapai nilai tersebut, jangan putus asa coba baca dan pelajari
kembalimateri di atas dan coba ulangi kembali untuk mengisi test formatif diatas,
sampaiberhasil. Yakinlah bahwa Anda bisa!

G. KUNCI JAWABAN

1. A
2. B
3. C
4. E
5. D

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


24
Kegiatan Belajar 3
Pijat Bayi

Salam hangat, semoga Anda selalu sehat dan penuh semangat dalam
mempelajari modul teori pengembangan praktik mandiri. Kegiatan belajar 3
modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada Anda tentang
pijat bayi.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 diharapkan Anda memahami pijat bayi


yang penting digunakan dalam melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan
berkualitas diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

A. TUJUAN KEGIATAN

Mahasiswa mampu memahami pijat bayi

B. URAIAN MATERI

1. Uraian Materi Pijat Bayi


a. Pengertian pijat
Massage /pijat merupakan terapi sentuh tertua dan terpopuler yang
dikenal manusia. Pijat telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia
termasuk di Indonesia dan diwariskan secara turun temurun. Pijat
tersebut bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan mengembalikan
tubuh menjadi segar bugar kembali. Pijat dapat diterapkan di semua
kalangan umur mulai dari bayi hingga dewasa.
Berbagai keluhan fisik sering muncul pada ibu pre natal (hamil)
dan postnatal. Hal ini dapat disebabkan karena perubahan semua sistem
tubuhnya saat hamil dan melahirkan. Keluhan yang muncul seperti
capek, kelelahan, cemas, khawatir dan tidak adanya waktu bagi ibu hamil
serta post natal untuk merawat dirinya sendiri. Ketika melahirkan, ibu

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


25
sudah terfokus merawat bayinya yang baru lahir. Pijatan yang dimulai
saat hamil dan post natal sangat penting agar ibu menjadi rileks sehingga
produksi ASI dapat bertambah, sirkulasi darah lancar, dan ibu dapat
merawat bayinya dalam keadaan sehat.
Selain ibu, bayi setelah lahir pun perlu mendapat sentuhan dan
pijatan agar terjalin ‘bonding’ antara ibu dan bayinya serta adanya kontak
tubuh berkelanjutan dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi.
Pijat bayi juga dapat mencegah berbagai gangguan sedini mungkin.
Sentuhan pijat bayi dan sentuhan kasih sayang yang dimulai pada usia
dini dapat meningkatkan kualitas hidup anak dan orang tua, sehingga
pijat bayi merupakan cara yang paling baik dalam meningkatkan
kedekatan hubungan emosional orang tua dan bayi, dan menjadi sarana
yang efektif untuk berkomunikasi serta memahami kebutuhan bayi.
Menurut Wells dalam Brayshaw (2008), selama ribuan tahun massage
atau mengurut telah dimanfaatkan untuk fungsi menyembuhkan dan
menyamankan. Gerakan ini merupakan makna lain dari komuniksi, memberi
rasa aman, hangat, menyenangkan, nyaman, serta memperbarui vitalitas dan
juga dapat dipergunakan sebagai pereda nyeri dengan menstimulasi produksi
endorfin dan ensefalin yang alami serta memicu mekanisme gate control.

b. Manfaat Pijat Bayi


1. Membuat bayi dan ibu semakin tenang dan nyaman
Bayi yang mendapat pijatan secara teratur akan lebih rileks dan
tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar otomatis
membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Selain fisik, pijat juga sangat
mempengaruhi emosional, karena aktivitas pijat akan menjalin
bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama pijat bayi adalah
sentuhan (touch), bukan tekanan (pressure).
Field (2005) dalam studinya mengatakan, oksitosin sebagai
hormon hipofisis yang menstimulasi kontraksi otot rahim dan sekresi
susu ibu dilepaskan tidak hanya sebagai respon terhadap isapan
selama pemberian ASI dan sebagai respon terhadap persalinan,

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


26
melainkan juga dilepaskan oleh stimulasi yang tidak menyakitkan
seperti sentuhan, kehangatan, dan usapan-usapan yang diberikan
kepada bagian lain dari tubuh. Kadar oksitosin meningkat di plasma
demikian juga di cairan serebrospinal (CSS) sebagai respon terhadap
stimuluds-stimulus ini. Hal ini memberi efek meningkatkan relaksasi,
rasa nyaman, dan interaksi sosial yang positif.
2. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi
Bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim
penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan
menjadi lebih baik. Bayi menjadi cepat lapar dan karena itu lebih
sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI.
3. Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) dan konsentrasi bayi
Neonatal menghabiskan kebanyakan periode perinatal dengan
tidur. Neonatus cukup bulan umumnya tidur 70% dalam 24 jam,
sedangkan bayi prematur tidur hingga 90% dalam satu hari penuh.
Melatonin, hormon yang ada secara natural yang dilepaskan pada
waktu malam dan berhenti dengan paparan terhadap cahaya,
mempunyai peran dalam fungsi visual, cerebrovaskuler, reproduksi,
neuroendokrinologis, dan neuroimunologis. Menurut Field (2005)
bayi yang dipijat, dibandingkan dengan kelompok kontrol, mencapai
penyesuaian siklus aktivitas istirahat mereka lebih menyenangkan
pada usia 8 minggu dan produksi melatonin noktural yang lebih tinggi
pada usia 12 minggu. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terapi
pijat yang diberikan secara rutin waktu tidur bayi dapat menjadi sinyal
sosial yang kuat yang dapat mempengaruhi perkembangan dari siklus
tidur terjaga. Sehingga bayi yang terpenuhi kebutuhan tidurnya, saat
bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor
mendukung konsentrasi dan kerja otak bayi.
4. Meningkatkan produksi ASI dan gerak peristaltik untuk pencernaan.
Pijat bayi dapat menyebabkan bayi lebih rileks dan dapat
bersistirahat dengan efektif, hal ini berdampak positif ketika bayi
bangun dan membawa energi yang cukup untuk beraktivitas. Dengan

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


27
aktivitas yang optimal, bayi akan cepat lapar sehingga nafsu
makannya meningkat. Peningkatan nafsu makan ini juga ditambah
dengan peningkatan aktivitas nervus vagus dalam menggerakkan sel
peristaltik untuk mendorong makanan ke saluran pencernaan. Dengan
semakin banyak dihisap, ASI pun terstimulasi untuk berproduksi.
Field (2005) mengatakan, ketika ibu dan anak terjadi kotak kulit
ke kulit setelah kelahiran (Inisiasi Menyusu Dini) terjadi pelepasan
hormon oksitosin yang bersikulasi di hipofise posterior ibu. Selama
periode ini tidak hanya mengakibatkan pengeluaran susu, namun juga
menginduksi vasodilatasi (pelebaran saluran pembuluh) di kulit dada
ibu. Ibu merasakan vasodilatasi ini sebagai kehangatan yang
memperkuat sensasi relaksasi dan kenyamanan dan akan interaksinya
dengan anaknya. Anak juga berespon terhadap kontak fisik dengan
ibunya dengan menjadi tenang, seperti diekspresikan dengan tangisan
yang lebih sedikit.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan memberikan dampak yang signifikan dalam
meningkatkan sel pembunuh alami (natural killer cells). Hal ini
dibuktikan pada penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali dalam
seminggu selama satu bulan mampu meningkatkan jumlah dan
toksisitas sel pembunuh alami (natural killer cells). Dengan demikian,
kemungkinan penderita terkena infeksi sekunder berkurang.
6. Memacu perkembangan otak dan sistem saraf
Rangsangan yang diberikan pada kulit bayi akan memacu proses
myelinisasi (penyemburnaan otak dan sistem saraf) sehingga dapat
meningkatkan komunikasi ke tubuh bayi dan keaktifan sel neuron.
Myelinisasi yang berlangsung lebih cepat memungkinkan otak bayi
semakin terpacu untuk berfungsi sempurna dalam mengkoordinasikan
tubuh. Bayi lebih sigap dan lincah dalam menanggapi apa yang
dihadapinya.
7. Meningkatkan aliran oksigen dan nurtisi menuju sel
Pemijatan dapat memperlancar proses pengangkutan oksigen ke

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


28
sel-sel yang akan dituju. Pengangkutan oksigen ini penting agar sel-sel
dapat menjalankan fungsinya dengan normal. Aliran oksigen ke sel-
sel saraf yang tidak lancar dapat menyebabkan rasa sakit, menurunnya
konsentrasi, dan kesiagaan. Stimulasi pemijatan juga memperlancar
mengalirnya nutrisi ke seluruh sel. Nutrisi ini penting agar sel-sel
dapat tumbuh dan menjalankan fungsinya.
Dengan pemijatan akan memperlancar peredaran darah yang
mengalir keseluruh tubuh, termasuk ke otaknya. Salah satu zat penting
yang dibawa oleh darah adalah oksigen. Ketika suplai oksigen untuk
otak bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berpikir dan konsentrasi
akan terganggu. Semakin baik aliran darah ke otak, semakin
berkecukupan kebutuhan oksigen otak yang terpenuhi. Terpenuhinya
oksigen di otak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi
semakin baik (Subakti, 2008).
8. Membina kasih sayang orang tua dengan anak (bonding)
Ada dua istilah terkait ikatan antara anak dan orang tua, yaitu
bonding dan attachment. Bonding merupakan perasaan kedekatan
batin yang timbul pada diri orang tua terhadap bayinya. Sedangkan
attachment adalah keterikatan bayi pada orang tuanya.
Ada dua pola utama pembentukan keterikatan antara bayi dan ibu
yang ditemukan oleh Ainsworth (1978), yaitu secure attachment dan
anxious attachment. Pada secure attachment, anak memiliki rasa aman
setiap saat, karena yakin telah memiliki kasih sayang dan
perlindungan dari orang tua. Ikatan ini lebih menjamin perkembangan
bayi menjadi manusia berkepribadian baik, tangguh, mandiri,
mencintai, dan rasa percaya diri pada lingkungannya. Sebaliknya,
anxious attachment, anak memiliki perasan cemas dan gelisah karena
kurang aman, kurang yakin bahwa ia dicintai, dan kurang mendapat
perlindungan dari orang tua. Ikatan seperti ini bisa berpengaruh
negatif karena menjadikannya sebagai manusia yang memiliki
kesulitan tingkah laku, yang bersumber pada gangguan emosional.
Agar anak memiliki secure attachment, maka diperlukan bonding

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


29
yang baik, yang muncul jika bayi diberi sentuhan, belaian, dan pijatan
yang disertai kasih sayang orang tuanya. (Hamasah, Putri. 2010).

c. Tanda Bayi Siap Menerima Pijat


1) Mata terbuka dan cerah
2) Menoleh kanan kiri kemudian kembali kedepan dan tersenyum
3) Melihat langsung ke orang tua/terapis dengan wajah dan mata yang
berseri
4) Terlentang dengan nyaman dan tenang
5) Gerakan lembut pada tangan dan kaki
6) Berusaha meraih ortu, kontak mata dan tersenyum
7) Open body language

d. Tanda Bayi Menolak Pijat


1) Mata memejam dalam kondisi sadar, menguap dan mengantuk
2) Membuang muka atau memalingkan dan menggulingkan kepala
3) Kaku
4) Cegukan, kemerahan, merah dan menangis
5) Berusaha meranggkak pergi dan berputar
6) Gerakan tidak terkontrol dan rewel
7) Selalu menjauhi saat dipegang, kaku dan menendang
8) Closed body language

e. Persiapan Pijat Bayi


1) Lakukan saat bayi dalam keadaan siap
2) Mencuci tangan
3) Kuku harus pendek
4) Melepas perhiasan seperti cincn, gelang, jam tangan atau barang yang
berpotensi melukai bayi
5) Terapis dalam kondisi fit
6) Ruangan hangat, tidak silau dan tidak ada lampu di atas kepala
7) Suasana tenang, tidak berisik dan nyaman

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


30
8) Berirama dan rutin

C. Prosedur Pijat Bayi

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


31
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
32
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
33
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
34
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
35
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
36
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
37
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
38
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
39
Modul Pengembangan Praktik Mandiri
40
D. LATIHAN

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah Latihan berikut!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan pijat!
2. Sebutkan manfaat pijat bayi!
3. Sebutkan tanda bayi siap menerima pijat!
4. Sebutkan tanda bayi siap menolak pijat!
5. Sebutkan persiapan pijat bayi!

E. RANGKUMAN

1. Bayi setelah lahir pun perlu mendapat sentuhan dan pijatan agar terjalin
‘bonding’ antara ibu dan bayinya serta adanya kontak tubuh berkelanjutan
dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Pijat bayi juga dapat
mencegah berbagai gangguan sedini mungkin. Sentuhan pijat bayi dan
sentuhan kasih sayang yang dimulai pada usia dini dapat meningkatkan
kualitas hidup anak dan orang tua, sehingga pijat bayi merupakan cara yang
paling baik dalam meningkatkan kedekatan hubungan emosional orang tua
dan bayi, dan menjadi sarana yang efektif untuk berkomunikasi serta
memahami kebutuhan bayi
2. Manfaat pijat bayi antara lain:
a) Meningkatkan daya tahan tubuh
b) Memperbaiki peredaran darah dan pernapasan
c) Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
d) Meningkatkan kenaikan berat badan
e) Mengurangi stress dan ketegangan
f)Meningkatkan kesiagaan
g) Membuat tidur lelap
h) Mengurangi rasa sakit mengurangi kembung dan sakit perut
i) Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
j) Meningkatkan produksi air susu ibu

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


41
F. TES FORMATIF

1. Apakah manfaat pijat pada bayi ?


a. Menghambat sistem peredaran darah
b. Menurunkan sistem imun
c. Meningkatkan nyeri
d. Memperbaiki gangguan tidur
2. Bagaimanakah kontak mata dan ekspresi wajay bayi ketika siap menerima
pijat ?
a. Mata terbuka dan cerah
b. Mata terpejam dalam kondisi sadar
c. Memalingkan muka
d. Kaku
3. Bagaimanakah body language bayi ketika siap menerima dipijat ?
a. Berudaha merangkak pergi
b. Gerakan tidak terkontrol dan rewel
c. Selalu menjauh saat dipegang
d. Terlentang dengan nyaman dan tenang
4. Apakah jenis minyak yang tepat yang digunakan untuk pijat bayi?
a. Essensial oil
b. Minyak wangi
c. Minyak yang berasal dari tumbuhan dan tidak berbau
d. Baby oil
5. Alat apakah yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pijat bayi ?
a. Ruangan yang nyaman
b. Matras bayi yang lembut
c. Cuci tangan terlebih dahulu
d. Terapis dalam kondisi fit

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


42
A. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Bagaimana hasil test formatif yang sudah Anda kerjakan? Apakah jawaban
“Benar” Anda sudah diatas 80%?
Bagus sekali, jika jawaban benar Anda sudah mencapai 80%, hal ini
menunjukkan bahwa Anda sudah mempelajari materi tersebut dengan
baik.Jikabelum mencapai nilai tersebut, jangan putus asa coba baca dan pelajari
kembalimateri di atas dan coba ulangi kembali untuk mengisi test formatif diatas,
sampaiberhasil. Yakinlah bahwa Anda bisa!

B. KUNCI JAWABAN

1. D
2. A
3. D
4. C
5. B

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


43
Kegiatan Belajar 4
Totok Vagina

Salam hangat, semoga Anda selalu sehat dan penuh semangat dalam
mempelajari modul teori pengembangan praktik mandiri. Kegiatan belajar 4
modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada Anda tentang
totok vagina.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 diharapkan Anda memahami totok


vagina yang penting digunakan dalam melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan
berkualitas diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

a. TUJUAN KEGIATAN

Mahasiswa mampu memahami totok vagina

b. URAIAN MATERI

Merawat kecantikan bagi seorang wanita adalah mutlak dan penting, tidak
hanya kecantikan luar, kecantikan yang perlu di rawat namun dari dalam juga di
perlukan terutama yang berhubungan dengan organ kewanitaan. Organ
kewanitaan adalah organ paling penting untuk menjaga keharmonisan hubungan
dengan pasangan anda. Totok merupakan salah satu metode penyembuhan dengan
menekan titik-titik meridian tertentu sembari menyalurkan energy. Terapi Totok
Vagina sangat bermanfaat bagi kesehatan organ kewanitaan, menjaga elastisitas
selain itu juga dapat mecegah terjadinya kanker serviks dan keluhan kewaniaan
lainnya. Untuk Totok Vagina penotokan dilakukan pada titik-titik syaraf meridian
yang berhubungan dengan syaraf vagina dan otot-otot di sekitarnya.
Banyak kaum wanita melakukan Totok Vagina untuk menjaga hubungan
harmonis dan ini dilakukan agar rumah tangga tetap romantis dengan perlakuan
hubungan sex yang tetap terjalin sehat dengan suami walaupun dilakukan setiap

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


44
hari karena saraf pinggul menjadi kuat dan saraf peredaran darah ke vagina
menjadi lancar. Merawat kecantikan bagi seorang wanita adalah mutlak, selain
kecantikan luar kecantikan dari dalam terutama berhubungan dengan miss V.
Hasil penelitian dari Adriane Martin Hilber, 2010 yang dilakukan di empat
negara yaitu Indonesia (Yogyakarta), Mozambique (Tete), South Africa
(Kwazulu-Natal), Thailand (Bangkok). Wanita melakukan perawatan vagina
untuk mencapai keadaan vagina yang diinginkan berkaitan dengan perawatan diri
sendiri, peningkatan seksual, kesehatan dan kesejahteraan. Kajian ini
mengemukaan bahwa wanita dari 4 negara telah mencoba untuk merawat
kerapatan, kebersihan dan kondisi hormon vagina dengan menggunakan produk
setempat, tradisional, rumah tangga, dan resep modern.
1. Pengertian
Totok vagina adalah totok yang dilakukan dengan cara menekan titik-
titik syaraf yang berhubungan dengan syaraf vagina. Totok ini dapat
merilekskan otot-otot gluteus dan sekitar Miss V. Terdapat titik tsubo, yaitu
titik-titik saraf Yang jika dipijat akan memberikan sensasi tersendiri. Titik-
titik tsubo ini ditemukan oleh ahli dari Jepang dan letaknya tersebar di area
paravertebral atau sekitar pinggang. Pemijatan pada titik-titik tsubo tersebut
akan memberi rileks hingga ke otak, jadi mampu meningkatkan gairah seks.
2. Manfaat
a. Menguatkan otot-otot panggul
b. Membantu menguatkan otot-otot yang ada pada pinggang
c. Meningkatkan hubungan antara suami istri menjadi lebih mesra dan
harmonis
d. Menguatkan kembali otot pinggang, perut dan rahim setelah melahirkan
e. Menguatkan dan menjaga kelenturan otot vagina
f. Melancarkan dan mengurangi rasa sakit saat haid
g. Memberikan rasa nyaman pada vagina
h. Meningkatkan kualitas hubungan suami dan istri

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


45
3. Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi: semua wanita yang menginginkan untuk dilakukan totok vagina,
perempuan dengan keluhan Miss V kendor, dianjurkan untuk perempuan yang
habis melahirkan.
Kontraindikasi: perempuan dengan penyakit kelamin yang menular, terjadi
perlukaan pada daerang punggung dan pinggang, terjadi cidera/fraktur pada
tulang vertebra.

4. Alat Dan Bahan


a. Tempat tidur
b. Oil / cream massage
c. Handuk
d. Penataan ruang
5. Langkah-Langkah Totok Vagina
a. Posisikan klien pada posisi tidur dalam keadaan tengkurap/telungkup
badan
b. Apabila klien bersedia, anjurkan untuk membuka pakain bawah, kemudian
kenakan handuk. Untuk pakaian atas boleh agak dilipat ke atas.
c. Lakukan sretching terlebih dahulu
d. Gunakan masase oil untuk proses penotokan
e. Penotokan dilakukan dengan menekan titik meridian organ reproduksi
dengan 3 kali hitungan dan ulangi sebanyak 5-10 kali putaran.

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


46
c. LATIHAN

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah Latihan berikut!
1. Jelaskan pengertian totok vagina!
2. Sebutkan manfaat totok vagina!
3. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan totok vagina!
4. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi totok vagina!

d. TES FORMATIF

1. Totok yang dilakukan dengan cara menekan titik-titik syaraf yang


berhubungan dengan syaraf vagina disebut dengan……
a. Totok vagina
b. Totok wajah
c. Totok kepala
d. Totok payudara
e. Totok dada
2. Salah satu manfaat dari totok vagina adalah…….
a. Melemahkan otot-otot panggul

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


47
b. Meregangkan otot-otot yang ada pada pinggang
c. Menurunkan libido
d. Melemahkan kembali otot pinggang, perut dan rahim setelah melahirkan
e. Menguatkan dan menjaga kelenturan otot vagina
3. Indikasi dilakukan totok vagina adalah……...
a. Wanita hamil
b. Wanita bersalin
c. Remaja
d. Wanita menopause
e. Wanita setelah melahirkan
4. Kontraindikasi dilakukan totok vagina adalah……..
a. Wanita hamil
b. Wanita bersalin
c. Fraktur pada tulang vertebra
d. Wanita menopause
e. Wanita setelah melahirkan
5. Posisi klien saat dilakukan pijat laktasi adalah……...
a. Terlentang
b. Miring
c. Tengkurap
d. Duduk
e. Berdiri

f. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Bagaimana hasil test formatif yang sudah Anda kerjakan? Apakah jawaban
“Benar” Anda sudah diatas 80%?
Bagus sekali, jika jawaban benar Anda sudah mencapai 80%, hal ini
menunjukkan bahwa Anda sudah mempelajari materi tersebut dengan
baik.Jikabelum mencapai nilai tersebut, jangan putus asa coba baca dan pelajari
kembalimateri di atas dan coba ulangi kembali untuk mengisi test formatif diatas,
sampaiberhasil. Yakinlah bahwa Anda bisa!

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


48
g. KUNCI JAWABAN

1. A
2. E
3. E
4. C
5. C

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


49
DAFTAR PUSTAKA

Akter, Tasnim, Bhuiyan, & Hasan. (2015). A Study on Partum Breast Problems of
Mothers Attending at Lactation anagement Center. Bangladesh : Med. J
Aprilianti. 2018. Pijat Laktasi Dan Pijat Oksitosin Terhadap Onset Laktasi Di
Kota Palangka Raya. Jurnal Ilmiah Bidan Volume 6 Nomor 1. Juli –
Desember 2018.
Astutik, R.Y.SST., M.Kes. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta Selatan :
Salemba Medika.
Febriyanti dan Palupi. 2019. Studi Fenomenologi Persepsi Wanita Usia Subur
Tentang Perawatan Vagina Di Pemalang. Jurnal SIKLUS Volume 08
Nomor 02
Jufri M, Soenarto YS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani SN.
GastroenterologiHepatologi. CetakanPertama. Jakarta: IDAI; 2010.
Kulkarni et al. 2010. Massage and Touch Therapy in Neonates: The Current
Evicence Vol. 47. Journal Indian Pediatrics.
Nurkholifah. 2018. Hubungan Pengetahuan Tentang Vagina Spa Dengan Minat
Melakukan Pada Wanita Usia Subur. Program Studi DIV Bidan Pendidik
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang: Skripsi.
Rini dan Kumala. 2017. Asuhan Nifas dan Evidence Practice. Yogyakarta:
Deepublish.
Sutarmi, Kusmini dan Nurul M. 2018. Pediatric Massage Therapy. Semarang :
Indonesian Holistik Care Association.
The Arugaan Philippines. 2020. The Power of Lactation Massage Course. Jakarta:
Pamelotel Hotel

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


50
PENUTUP

“Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan Modul Pengembangan Prkatik


Mandiri!”

Dengan selesainya modul ini, berarti Anda telah menyelesaikan semua


materi kegiatan belajar modul ini. Untuk mempertahankan kemampuan
mengingat, dan memperdalam serta memperluas pemahaman mata kuliah ini,
alangkah baiknya Anda dapat mencoba menerapkan mata pelajaran ini dalam
praktek atau kehidupan sehari-hari. Semoga dengan pemahaman yang baik
tentang pengembangan praktik mandiri, Anda akan menjadi lebih mantap, percaya
diri dan professional dalam melakukan aktivitas sehari – hari sesuai dengan
profesi yang Anda tekuni. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan mata
kuliah ini, Anda akan mengikuti tes yang dilakukan oleh tutor Anda, untuk itu
belajarlah terus!. Silahkan mencari informasi atau menghubungi tutor Anda untuk
program berikutnya.

SELAMAT BERJUMPA PADA


MODUL BERIKUTNYA

Modul Pengembangan Praktik Mandiri


51

Anda mungkin juga menyukai