Anggota Kelompok :
Menurut Pasal 99 UU No.13 tahun 2003 tertulis bahwa setiap pekerja/buruh dan
keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja. Jaminan sosial tenaga
kerja merupakan suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa
uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa
kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
Dalam kasus pembunuhan yang terjadi dalam pembangunan Trans Papua telah
menyebabkan puluhan tenaga kerja meninggal dunia. Para tenaga kerja atau keluarga dari
pekerja yang menjadi korban dalam kejadian tersebut akan mendapatkan santunan
kematian sebagai berikut :
1. Dengan PP No. 14 Tahun 1993 ditetapkan;
Santunan kematian sebesar Rp.1.000.000
Biaya pemakaman sebesar Rp.200.000.
2. Dengan PP No. 83 Tahun 2000 ditetapkan;
Santunan kematian sebesar Rp.3.000.000
Biaya pemakaman sebesar Rp.600.000
3. Dengan PP No. 64 Tahun 2005 ditetapkan;
Santunan kematian sebesar Rp.6.000.000
Biaya pemakaman sebesar Rp.1.500.000
Santunan berskala besar Rp.200.000
Jika dalam kejadian tersebut termasuk dalam kecelakaan kerja hingga pekerja meninggal
dunia,maka pihak keluarga atau ahli waris akan mendapatkan santunan sebesar 60% × 70
bulan upah (diberikan sekaligus), dalam waktu 2 tahun diberikan selama berkala sebesar
Rp. 200.000 per bulan, dan biaya pemakaman sebesar Rp. 1.500.000 seperti yang tertulis
pada PP No.64 tahun 2005.
PT. Istaka Karya merupakan perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan. Namun proyek
pembangunan Trans Papua belum didaftarkan di perlindungan jasa kontruksi BPJS
Ketenagakerjaan. Sesuai PP No.44 tahun 2015 jika pekerja tidak didaftarkan dalam program
Jamsostek, maka menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memberikan jaminan dan santunan
jika pekerjanya mengalami resiko pekerjaan termasuk kecelakaan kerja. Dalam kasus ini PT
Istaka karya bertanggung jawab penuh untuk para korban sampai ke keluarganya masing-masing,
juga menanggung semua kompensasi dan santunan kepada pihak keluarga besar BUMN untuk
memberikan santunan kepada keluarga korban dan beasiswa kepada anak-anak korban yang
masih kecil sehingga dapat melanjutkan sekolah sampai tingkat SMA.