Atik Agustina
Departemen Biostatistika dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
E-mail: aagustina66@gmail.com
ABSTRACT
The number of Traffic accident cases is increasing. The impact of traffic accidents not
only cause physical harm but also material the amount is not small. The impact of the most
minor traffic accident is minor injuries and most fatal is passed. The cause of the severity of
this accident also vary. ranging from the human factor, vehicle, to the environment. This study
aims to determine what factors influence the severity of traffic accidents.
The experiment was conducted with based on daily data entered in the case of
accidents POLRES Tuban. Processing data using SPSS 2.0 with statistic test ordinal logistic
regression. Variable used in this study were age, sex, education, occupation, possession of
driver's license, the driver factor, the status, the function of roads, location of accident, time of
occurrence and type of accident.
Testing simultaneously with ordinal logistic regression to get the result that there are
variables that influence the severity. The variable is employment, accident locations, and types
of accidents.
The conclusion that can be drawn is the biggest risk of the occurrence of the severity
of death occurred in the accident that occurred in the area of the shopping center, while the
greatest risk of severe injury severity occur in a single accident types.
Keywords: Ordinal Regression, Accident
119
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016
ABSTRAK
Kasus kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dampak dari
kecelakaan lalu lintas ini bukan hanya menimbulkan kerugian fisik tetapi juga materiil yang
jumlahnya tidak sedikit. Dampak yang paling kecil akibat kecelakaan lalu lintas adalah luka
ringan dan yang paling fatal adalah meninggal dunia. Penyebab tingkat keparahan kecelakaan
ini juga bermacam-macam. mulai dari faktor manusia, kendaraan, hingga lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat
keparahan kecelakaan lalu lintas.
Penelitian dilaksanakan dengan berdasarkan data harian kasus kecelakaan yang masuk
di POLRES Tuban. Pengolahan data menggunakan SPSS 2.0 dengan uji statisti regresi logistik
ordinal. Variabel penelitian yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
kepemilikan SIM, faktor pengemudi, status jalan, fungsi jalan, lokasi kecelakaan, waktu
kejadian, dan jenis kecelakaan.
Pengujian secara serentak dengan regresi logistik ordinal mendapatkan hasil bahwa
ada variabel yang berpengaruh terhadap tingkat keparahan. Variabel tersebut adalah pekerjaan,
lokasi kecelakaan, dan jenis kecelakaan.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah risiko terbesar terjadinya keparahan meninggal
dunia terjadi pada kecelakaan yang terjadi di kawasan pusat perbelanjaan, sedangkan risiko
terbesar keparahan luka berat terjadi pada jenis kecelakaan tunggal.
Kata kunci: Regresi Logistik, Kecelakaan
H0 : Model tanpa variabel bebas tertentu lalu lintas akan menjadi faktor pembunuh
adalah model terbaik (model ringkas) manusia paling besar kelima di dunia
H1 : Model dengan variabel bebas tertentu (Media Indonesia, 2011).
adalah model terbaik (model lengkap) Berdasarkan pernyataan Kasubdit
Kriteria uji kesesuaian model adalah Mitra Dikmas Lantas Mabes Polri, AKBP
tolak H0 bila nilai P < α (Fahmeir, 1994). Djuwito Purnomo, bahwa Indonesia
Uji kesesuaian model juga dapat dijelaskan menduduki peringkat ke-5 dengan angka
dengan nilai Pseudo R-Square. Nilai ini kecelakaan tertinggi di Dunia (RRI, 2014).
mengadopsi nilai koefisien determinasi Sedangkan berdasarkan provinsi, seperti
pada regresi logistik berganda, yang yang disampaikan dalam berita
menunjukkan seberapa besar kemampuan KabarPas.com bahwa provinsi jawa timur
variabel independen menjelaskan variabel merupakan provinsi dengan kejadian
dependen. kecelakaan lalu lintas terbanyak se-
Pemodelan regresi logistik ordinal Indonesia.
berdasarkan variabel independen yang Kabupaten Tuban termasuk salah satu
signifikan adalah: wilayah di Jawa Timur dengan jumlah
kejadian kecelakaan lalu lintas terbanyak.
1= 11− 1 = 1 + 1 1 + 2 2 Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas pada
+⋯+ tahun 2015 mencapai 1065 kejadian,
2 = 21− 2 = 2 + 1 1 + dengan rincian 202 orang meninggal dunia,
2 2+⋯+ 45 orang luka berat, dan 1407 orang luka
ringan. Kerugian materiil akibat kejadian
Regresi logistik juga menghasilkan ini sebesar 2,6 miliar. Jumlah ini,
rasio peluang (odds ratio) terkait dengan menempatkan Kabupaten Tuban sebagai
nilai setiap independen. Peluang (odds) dari peringkat nomer 2 dengan kasus kecelakaan
suatu kejadian diartikan sebagai lalu lintas tertinggi di Jawa Timur. (Samian,
probabilitas hasil yang muncul yang dibagi 2015).
dengan probabilitas suatu kejadian tidak Penulis membatasi ruang lingkup
terjadi, dan menggambarkan berapa kali daerah penelitian yaitu di Kabupaten Tuban
risiko terjadi. Secara umum, Odds Jawa Timur dengan subyek penelitian yakni
merupakan perbandingan probabilitas pelaku kecelakaan. Hal ini karena Pelaku
kejadian sukses dengan kejadian tidak merupakan seseorang yang duduk
sukses dalam suatu kategori (Utomo, 2009). dibelakang kemudi dan mengemudikan
Berdasarkan syarat yang ada pada kemudi pada saat kecelakaan.
regresi logistik ordinal, yang diantaranya
adalah skala data pada variabel dependen METODE PENELITIAN
bersifat ordinal, yaitu mempunyai lebih dari Data yang digunakan adalah data
2 kategori dan setiap kategori dapat sekunder yang diperoleh dari Unit Laka
diperingkat. Oleh karena itu, uji ini dapat Kepolisian Resor Kabupaten Tuban yang
digunakan untuk menguji beberapa tercatat mulai bulan Januari hingga
permasalahan kasus dengan variabel Desember 2015.
dependen lebih dari 2 kategori yang Variabel yang digunakan dalam
bertingkat, seperti tingkat keparahan pelaku penelitian ini disesuaikan dengan data
kecelakaan lalu lintas. sekunder yang didapatkan dari Unit Lalu
Indonesia merupakan salah satu Lintas Kepolisian Resor Kabupaten Tuban
negara dengan tingkat kecelakaan yang mulai bulan Januari hingga Desember 2015.
cukup tinggi. Kecelakaan lalu lintas dinilai Variabel dependen (Tingkat
menjadi “pembunuh” terbesar ketiga di Keparahan) dalam penelitian ini
Indonesia, dibawah penyakit jantung dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu:
koroner dan tuberculosis/TBC. Sementara 1= Meninggal Dunia
itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2= Luka Berat
meramalkan pada tahun 2030 kecelakaan 3= Luka Ringan
121
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016
122
Pemodelan Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan . | ATIK AGUSTINA
123
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016
124
Pemodelan Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan . | ATIK AGUSTINA
125
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016
126
Pemodelan Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan . | ATIK AGUSTINA
127
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016
128