Anda di halaman 1dari 10

JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA

PEMODELAN FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT


KEPARAHAN PELAKU KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN TUBAN
JAWA TIMUR DENGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Atik Agustina
Departemen Biostatistika dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
E-mail: aagustina66@gmail.com

ABSTRACT

The number of Traffic accident cases is increasing. The impact of traffic accidents not
only cause physical harm but also material the amount is not small. The impact of the most
minor traffic accident is minor injuries and most fatal is passed. The cause of the severity of
this accident also vary. ranging from the human factor, vehicle, to the environment. This study
aims to determine what factors influence the severity of traffic accidents.
The experiment was conducted with based on daily data entered in the case of
accidents POLRES Tuban. Processing data using SPSS 2.0 with statistic test ordinal logistic
regression. Variable used in this study were age, sex, education, occupation, possession of
driver's license, the driver factor, the status, the function of roads, location of accident, time of
occurrence and type of accident.
Testing simultaneously with ordinal logistic regression to get the result that there are
variables that influence the severity. The variable is employment, accident locations, and types
of accidents.
The conclusion that can be drawn is the biggest risk of the occurrence of the severity
of death occurred in the accident that occurred in the area of the shopping center, while the
greatest risk of severe injury severity occur in a single accident types.
Keywords: Ordinal Regression, Accident

119
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016

ABSTRAK
Kasus kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dampak dari
kecelakaan lalu lintas ini bukan hanya menimbulkan kerugian fisik tetapi juga materiil yang
jumlahnya tidak sedikit. Dampak yang paling kecil akibat kecelakaan lalu lintas adalah luka
ringan dan yang paling fatal adalah meninggal dunia. Penyebab tingkat keparahan kecelakaan
ini juga bermacam-macam. mulai dari faktor manusia, kendaraan, hingga lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat
keparahan kecelakaan lalu lintas.
Penelitian dilaksanakan dengan berdasarkan data harian kasus kecelakaan yang masuk
di POLRES Tuban. Pengolahan data menggunakan SPSS 2.0 dengan uji statisti regresi logistik
ordinal. Variabel penelitian yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
kepemilikan SIM, faktor pengemudi, status jalan, fungsi jalan, lokasi kecelakaan, waktu
kejadian, dan jenis kecelakaan.
Pengujian secara serentak dengan regresi logistik ordinal mendapatkan hasil bahwa
ada variabel yang berpengaruh terhadap tingkat keparahan. Variabel tersebut adalah pekerjaan,
lokasi kecelakaan, dan jenis kecelakaan.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah risiko terbesar terjadinya keparahan meninggal
dunia terjadi pada kecelakaan yang terjadi di kawasan pusat perbelanjaan, sedangkan risiko
terbesar keparahan luka berat terjadi pada jenis kecelakaan tunggal.
Kata kunci: Regresi Logistik, Kecelakaan

PENDAHULUAN Uji signifikansi parameter model


Statistika merupakan suatu teknik secara serentak dilakukan dengan uji rasio
untuk memperoleh pengetahuan yang teliti likelihood. Suatu statistik uji rasio
dari informasi yang kurang lengkap (Arief, likelihood G adalah fungsi dari Lo dan L1
2008). Seiring perkembangan teknologi yang berdistribusi χ2 (chi-square) dengan
saat ini, metode statistika banyak digunakan derajat bebas p (banyaknya variabel
untuk membantu memecahkan masalah independen yang ada dalam model) yang
diberbagai bidang, termasuk bidang didefinisikan sebagai = −1( − )
kesehatan. Salah satu metode statistika dengan Lo adalah log-likelihood dari model
yang dapat digunakan adalah regresi. tanpa variabel independen, sedangkan Li
Regresi merupakan metode statistika adalah log-likelihood dari model p variabel
untuk mengetahui hubungan antara variabel independen. Hipotesisnya adalah (H0) = βk
independen dengan variable dependen = 0, untuk semua k = 1, 2, ..., p yang berarti
(Mifta, 2014). Regresi dibedakan menjadi bahwa semua variabel independen tidak
dua yaitu regresi linier dan regresi non signifikan terhadap model dengan daerah
linier. Salah satu metode regresi non linier penolakan H0 adalah G > χ2(α;db) (Hosmer
adalah regresi, dan salah satu metode dari dan Lemeshow 2000).
regresi adalah regresi logistik ordinal. Uji kesesuaian model (Goodness Of
Regresi logistik ordinal adalah Fit Test) dilakukan untuk mempelajari
perluasan dari regresi logistik biner dimana sejauh mana kecocokan model yang
regresi logistik ordinal merupakan salah dugunakan. Pengujian tersebut dilakukan
satu metode statistika untuk menganalisis dengan menggunakan uji statistik Pearson
data dengan variabel dependen merupakan dan Deviance. Pengujian ini dilakukan
skala ordinal yang terdiri dari tiga kategori untuk mengetahui peranan variabel
atau lebih dan variabel independen independen di dalam model yang diuji
merupakan covariate (jika menggunakan secara serentak atau bersama-sama
skala interval atau rasio) atau bisa (Hosmer dan Lemeshow, 2000).
merupakan faktor (jika menggunakan skala Hipotesis yang digunakan dalam
nominal atau ordinal), pengujian ini dapat pengujian tersebut adalah:
dilakukan secara parsial maupun serentak.
120
Pemodelan Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan . | ATIK AGUSTINA

H0 : Model tanpa variabel bebas tertentu lalu lintas akan menjadi faktor pembunuh
adalah model terbaik (model ringkas) manusia paling besar kelima di dunia
H1 : Model dengan variabel bebas tertentu (Media Indonesia, 2011).
adalah model terbaik (model lengkap) Berdasarkan pernyataan Kasubdit
Kriteria uji kesesuaian model adalah Mitra Dikmas Lantas Mabes Polri, AKBP
tolak H0 bila nilai P < α (Fahmeir, 1994). Djuwito Purnomo, bahwa Indonesia
Uji kesesuaian model juga dapat dijelaskan menduduki peringkat ke-5 dengan angka
dengan nilai Pseudo R-Square. Nilai ini kecelakaan tertinggi di Dunia (RRI, 2014).
mengadopsi nilai koefisien determinasi Sedangkan berdasarkan provinsi, seperti
pada regresi logistik berganda, yang yang disampaikan dalam berita
menunjukkan seberapa besar kemampuan KabarPas.com bahwa provinsi jawa timur
variabel independen menjelaskan variabel merupakan provinsi dengan kejadian
dependen. kecelakaan lalu lintas terbanyak se-
Pemodelan regresi logistik ordinal Indonesia.
berdasarkan variabel independen yang Kabupaten Tuban termasuk salah satu
signifikan adalah: wilayah di Jawa Timur dengan jumlah
kejadian kecelakaan lalu lintas terbanyak.
1= 11− 1 = 1 + 1 1 + 2 2 Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas pada
+⋯+ tahun 2015 mencapai 1065 kejadian,
2 = 21− 2 = 2 + 1 1 + dengan rincian 202 orang meninggal dunia,
2 2+⋯+ 45 orang luka berat, dan 1407 orang luka
ringan. Kerugian materiil akibat kejadian
Regresi logistik juga menghasilkan ini sebesar 2,6 miliar. Jumlah ini,
rasio peluang (odds ratio) terkait dengan menempatkan Kabupaten Tuban sebagai
nilai setiap independen. Peluang (odds) dari peringkat nomer 2 dengan kasus kecelakaan
suatu kejadian diartikan sebagai lalu lintas tertinggi di Jawa Timur. (Samian,
probabilitas hasil yang muncul yang dibagi 2015).
dengan probabilitas suatu kejadian tidak Penulis membatasi ruang lingkup
terjadi, dan menggambarkan berapa kali daerah penelitian yaitu di Kabupaten Tuban
risiko terjadi. Secara umum, Odds Jawa Timur dengan subyek penelitian yakni
merupakan perbandingan probabilitas pelaku kecelakaan. Hal ini karena Pelaku
kejadian sukses dengan kejadian tidak merupakan seseorang yang duduk
sukses dalam suatu kategori (Utomo, 2009). dibelakang kemudi dan mengemudikan
Berdasarkan syarat yang ada pada kemudi pada saat kecelakaan.
regresi logistik ordinal, yang diantaranya
adalah skala data pada variabel dependen METODE PENELITIAN
bersifat ordinal, yaitu mempunyai lebih dari Data yang digunakan adalah data
2 kategori dan setiap kategori dapat sekunder yang diperoleh dari Unit Laka
diperingkat. Oleh karena itu, uji ini dapat Kepolisian Resor Kabupaten Tuban yang
digunakan untuk menguji beberapa tercatat mulai bulan Januari hingga
permasalahan kasus dengan variabel Desember 2015.
dependen lebih dari 2 kategori yang Variabel yang digunakan dalam
bertingkat, seperti tingkat keparahan pelaku penelitian ini disesuaikan dengan data
kecelakaan lalu lintas. sekunder yang didapatkan dari Unit Lalu
Indonesia merupakan salah satu Lintas Kepolisian Resor Kabupaten Tuban
negara dengan tingkat kecelakaan yang mulai bulan Januari hingga Desember 2015.
cukup tinggi. Kecelakaan lalu lintas dinilai Variabel dependen (Tingkat
menjadi “pembunuh” terbesar ketiga di Keparahan) dalam penelitian ini
Indonesia, dibawah penyakit jantung dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu:
koroner dan tuberculosis/TBC. Sementara 1= Meninggal Dunia
itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2= Luka Berat
meramalkan pada tahun 2030 kecelakaan 3= Luka Ringan

121
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016

Variabel independen yang digunakan mengetahui variabel yang berpengaruh


pada penelitian ini berdasarkan data yang secara signifikan. Dari variabel yang
diperoleh dari Unit Laka Polres Tuban, signifikan tersebut dibuat pemodelan.
Jawa Timur. Variabel independen tersebut Selanjutnya pengujian odds ratio dengan
adalah: regresi logistik ganda untuk mengetahui
1. Jenis Kelamin besarnya pengaruh variabel independen
1= Laki-laki terhadap variabel dependen. Tahap yang
2= Perempuan terakhir adalah menginterpretasikan dari
2. Pekerjaan hasil pengujian yang didapat.
1= PNS
2= TNI HASIL DAN PEMBAHASAN
3= POLRI Data yang diperoleh sebanyak 555
4=Karyawan Swasta data pelaku kecelakaan lalu lintas dari bulan
5= Pelajar januari hingga desember 2015. Berdasarkan
6= Mahasiswa data tersebut, sebanyak 19,6% pelaku
7= Pengemudi kecelakaan meninggal dunia, 6,1% luka
8= Pedagang berat, dan 74,2% mengalami luka ringan.
9= Petani/Buruh Tabel.1. Distribusi Pelaku Kecelakaan Lalu
10=Lain-Lain Lintas
3. Waktu Kejadian Variabel N Presentase
1= 00.00 s/d 06.00 Jenis Kelamin
2= 06.00 s/d 12.00 Laki-laki 460 82.9%
3= 12.00 s/d 18.00 Perempuan 95 17.1%
4= 18.00 s/d 00.00 Pekerjaan
4. Lokasi Kecelakaan Pelajar 14 2.5%
1=Kawasan Pemukiman Karyawan
2=Kawasan Pertokoan 3 .5%
Swasta
3=Pusat Perbelanjaan Mahasiswa 419 75.5%
4= Kawasan Wisata Pedagang 72 13.0%
5= Tempat Hiburan PNS 18 3.2%
6= Lain-Lain Petani/Buruh 11 2.0%
5. Jenis Kecelakaan Lokasi
1= Tunggal Kecelakaan
2= Depan-Depan TNI 15 2.7%
3= Depan Belakang Lain-lain 3 .5%
4= Depan Samping Kawasan
5=Samping-Samping 459 82.7%
Pemukiman
6= Beruntun Kawasan
7= Tabrak Manusia 7 1.3%
Pertokoan
8= Tabrak Hewan Jenis
9=Lain-Lain (Penumpang Jatuh, dll) Kecelakaan
Langkah analisis yang dilakukan Pusat
dalam penelitian ini dimulai dengan 4 .7%
Perbelanjaan
melakukan analisis statistik deskriptif. Kawasan
Selanjutnya melakukan pengujian secara 6 1.1%
Hiburan
serentak menggunakan regresi logistik Lain-lain 79 14.2%
ordinal dari variabel independen terhadap Tungga; 30 5.4%
variabel dependen. Kemudian dilakukan uji Depan Depan 116 20.9%
kesesuaian model. Ini dilakukan untuk Depan
mengetahui apakah model layak untuk 119 21.4%
Belakang
digunakan. setelah itu, dilakukan pengujian Depan
variabel independen secara serentak untuk 183 33.0%
Samping

122
Pemodelan Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan . | ATIK AGUSTINA

Samping uji kesesuaian model ini dapat dilihat pada


71 12.8%
Samping tabel 3 dilihat bahwa pengujian dengan
Tabrak statistik korelasi Pearson menghasilkan
36 6.5%
Manusia nilai P = 0,036 dan Deviance dengan nilai P
= 1,000. Kriteria uji kesesuaian model
Analisis regresi logistik ordinal adalah tolak H0 bila nilai P < α (Fahmeir,
dengan 6 variabel independen yang diamati 1994). Hal ini berarti H0 diterima karena
dalam penelitian diuji secara serentak nilai P (Deviance)> α. Sehingga dapat
dengan memasukkan semua variabel. Pada disimpulkan bahwa model tanpa variabel
tahap pengujian ini diperoleh hasil apakah independen tertentu adalah model yang
variabel independen yang digunakan terbaik dan model logit yang didapat layak
memiliki pengaruh terhadap variabel untuk digunakan.
dependen. Hipotesis yang digunakan pada Tabel 3 juga didapatkan ketepatan
pengujian ini yaitu: klasifikasi. Nilai ketepatan klasifikasi ini
mennggambarkan seberapa besar variabel
H0 : β1 = β2 = … = βk = 0 independen menjelaskan variabel
Artinya adalah Tidak ada pengaruh variabel dependen. Nilai pada tabel 3 diperoleh
independen terhadap variabel dependen ketepatan klasifikasi sebesar 0.90, ini
berarti bahwa variabel independen dapat
H1 : minimal ada satu β ≠ 0 menjelaskan variabel tingkat keparahan
Artinya adalah Minimal ada satu variabel pelaku kecelakaan sebesar 90%.
independen yang berpengaruh terhadap
variabel dependen Tabel 4.
P
Tabel 2. Hasil uji Likelihood Ratio Standar Valu
X² df Sig. Koef. Eror e
Final 39.069 19 .004 Tingkat
Keparahan
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat
Meninggal -
bahwa nilai P adalah 0,004. Maka dengan 392.83
Dunia 19.67 .000
menggunakan α sebesar 0,05 dimana nilai 3
6
ini lebih besar dari nilai P = 0,004 maka H0
Luka Berat -
ditolak, yang berti bahwa minimal ada satu 379.31
19.30 .000
variabel independen yang berpengaruh 1
1
terhadap variabel dependen.
Umur .046 .333 .564
Selanjutnya dilakukan uji kesesuaian
model. Hasil dari pengujian tersbeut dapat Waktu
-.139 1.493 .222
dilihat pada tabel 3. Kejadian
Jenis
Tabel 3. Uji Kesesuaian Model (Goodness Kelamin
of Fit) Perempuan -.229 .623 .430
Chi- P- Pekerjaan
Square df Value PNS -
374.85
Pearson 646.135 583 0.036 17.13 .000
9
Deviance 464.957 583 1.000 9
Ketepatan POLRI .136 .000 1.000
0.90 Karyawan -
Klasifikasi 804.09
Swasta 17.12 .000
4
Uji kesesuaian model ini dilakukan 6
untuk mengetahui peranan variabel Pelajar -
528.82
independen di dalam model yang diuji 16.34 .000
2
secara serentak atau bersama-sama 8
(Hosmer dan Lemeshow, 2000). Hasil dari

123
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016

Mahasiswa - Berdasarkan hasil pengujian secara


524.43
18.15 .000 serentak, maka model regresi logistik
1
3 ordinal yang diperoleh adalah sebagai
Pengemudi - berikut:
403.89
17.57 .000
3 Y1 (Meninggal Dunia) = -19,676 ˗ 17,139
2
Lokasi (PNS) ˗ 17,126 (Karyawan Swasta) ˗
Kecelakaan 16,348 (Pelajar) ˗ 18,153 (Mahasiswa)
Kaw. ˗ 17,572 (Pengemudi) ˗ 2,482 (Pusat
-.135 .023 .879 Perbelanjaan) ˗ 1,526 (Tunggal) ˗ 1,431
Pemukiman
Pusat (Depan-Depan)
Perbelanjaa -2.482 4.515 .034
n Y2 (Luka Berat) = -19,301 ˗ 17,139 (PNS)
Kaw. ˗ 17,126 (Karyawan Swasta) ˗ 16,348
-1.288 2.289 .130 (Pelajar) ˗ 18,153 (Mahasiswa) ˗
Pertokoan
Jenis 17,572 (Pengemudi) ˗ 2,482 (Pusat
Kecelakaan Perbelanjaan) ˗ 1,526 (Tunggal) ˗ 1,431
Tunggal -1.526 5.855 .016 (Depan-Depan)
Depan-
-1.431 6.964 .008 Tabel 5. Odds Ratio
Depan
Depan Odds Ratio
-.807 2.167 .141
Belakang Sub Variabel Meninggal
Luka Berat
Depan Dunia
-.812 2.284 .131
Samping
Pekerjaan 1.05 1.058
Samping-
-.733 1.593 .207 Lokasi
samping 0.085 1.112
Kecelakaan
Sebuah variabel dikatakan Jenis Kecelakaan 0.796 0.807
berpengaruh signifikan bila nilai P < α Setelah dilakukan pengujian
(0,05) sedangkan untuk variabel sisanya parameter secara serentak, langkah
dapat dikatakan tidak berpengaruh selanjutnya adalah mencari nilai odds ratio
signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji regresi logistik
(Fahmier, 1994). Pengujian parameter berganda (multinomial) untuk mengetahui
dengan regresi logistik ordinal secara besarnya pengaruh variabel jenis
serentak didapatkan hasil 3 variabel dari 6 kecelakaan, profesi, dan lokasi kecelakaan
variabel independen signifikan terhadap dapat diinterpretasikan dengan nilai Odds
variabel dependen. Variabel tersebut antara Ratio (OR) (Hosmer dan Lemeshow, 2000).
lain lokasi kecelakaan, pekerjaan, dan jenis Odds ratio merupakan perbandingan
kecelakaan. probabilitas kejadian sukses dengan
Hasil penelitian ini sesuai dengan kejadian tidak sukses dalam suatu kategori
penelitian yang dilakukan oleh Wahyu, dkk (Utomo, 2009).
(2012) yang meneliti tentang “Faktor-faktor Odds ratio yang digunakan ini hanya
yang Mempengaruhi Keparahan Korban pada odds ratio variabel independen yang
Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Surabaya secara signifikan berpengaruh terhadap
dengan Pendekatan Bagging Regresi variabel dependen beserta sub variabelnya.
Logistik Ordinal”. Penelitian tersebut Variabel-variabel tersebut antara lain
mendapatkan hasil bahwa faktor yang Pekerjaan (PNS, Karyawan Swasta, Pelajar,
mempengaruhi keparahan korban Mahasiswa, dan Pengemudi), Lokasi
kecelakaan lalu lintas di kota Surabaya Kecelakaan (Kawasan Pusat Perbelanjaan),
adalah jenis kecelakaan, peran (profesi), dan Jenis Kecelakaan (Tunggal, dan Depan-
lokasi kecelakaan, kendaraan lawan, dan Depan).
usia.

124
Pemodelan Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan . | ATIK AGUSTINA

Berdasarkan tabel 5, maka hasil odds Perbelanjaan) ˗ 1,526 (Tunggal) ˗ 1,431


ratio dapat diinterpretasikan sebagai (Depan-Depan)
berikut:
Odds ratio Pekerjaan (Meninggal Saran yang dapat diberikan berdasar
Dunia) sebesar 1.05 artinya adalah dengan penelitian ini pada peneliti selanjutnya
pekerjaan pelaku kecelakaan yang terdiri disarakan untuk menggunakan kasus data
dari PNS, Karyawan Swasta, Pelajar, yang lebih bervariatif dan data kualitatif dan
Mahasiswa, dan Pengemudi memiliki risiko kuantitatif pada variabel independen agar
1.05 kali mengalami tingkat keparahan menghasilkan nilai standard eror yang lebih
kecelakaan meninggal dunia. Sama halnya besar.
dengan risiko untuk mengalami luka berat,
yaitu sebesar 1.05 kali. DAFTAR PUSTAKA
Odds ratio Lokasi Kecelakaan
Afidah, Laylia Nur., Susilaningrum,
(meninggal dunia) sebesar 0.085 artinya Destri., 2011. Pola Tingkat
adalah pelaku yang mengalami kecelakaan
Keparahan Korban Kecelakaan
lalu lintas di kawasan pusat perbelanjaan
Lalu Lintas Dengan Menggunakan
memiliki risiko meninggal dunia sebesar
Regresi Logistik Multinomial
0.085 kali. Sedangkan Pelaku yang berisiko (Studi Kasus: Kecelakaan Lalu
luka berat sebesar 1.11 kali. Lintas Di Surabaya). Jurnal
Odds ratio Jenis Kecelakaan Statistika. Fakultas MIPA Institut
(meninggal dunia) sebesar 0,79 artinya Teknologi Sepuluh Nopember
Pelaku yang mengalami kecelakaan lalu (ITS) Surabaya.
lintas tabrak depan depan dan kecelakaan Agresti, A., (2007), An Introduction to
lalu lintas tunggal memiliki risiko Categorical Data Analysis Second
meninggal dunia sebesar 0.79 kali. Edition, John Willey & Sons, Inc,
Sedangkan Pelaku yang berisiko Canada.
mengalami luka berat sebesar 0.80 kali. Albana, Majid., 2013. Aplikasi Regresi
Logistik Ordinal Untuk
SIMPULAN DAN SARAN Menganalisa Tingkat Kepuasan
Pada pemodelan regresi logistik ordinal Pengguna Jasa Terhadap
yang dilakukan pengujian secara serentak Pelayanan di Stasiun Kota Jakarta.
didapatkan bahwa variabel independen Skripsi. Bogor. Fakultas
yang mempengaruhi variabel respon adalah Matematika dan Pengetahuan
Profesi (PNS, Karyawan Swasta, Pelajar, Alam Universitas Pakuwan.
Mahasiswa, dan Pengemudi), Lokasi Alfiani, Mifta Luthfin., Indah Manfaati.,
Kecelakaan (Kawasan Pusat Perbelanjaan), Tiani Wahyu., 2014. Model
dan Jenis Kecelakaan (Kecelakaan Tunggal Regresi Nonparametrik
dan Tabrak Depan depan). Model regresi Berdasarkan Estimator Polinomial
logistik yang didapatkan adalah: Lokal Kernel Pada Kasus
Pertumbuhan Balita. Jurnal
Y1 (Meninggal Dunia) = -19,676 ˗ 17,139 Statistika, Vol. 2, No. 1.
(PNS) ˗ 17,126 (Karyawan Swasta) ˗ Semarang. Fakultas MIPA
16,348 (Pelajar) ˗ 18,153 (Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah
˗ 17,572 (Pengemudi) ˗ 2,482 (Pusat Semarang.
Perbelanjaan) ˗ 1,526 (Tunggal) ˗ 1,431 Anwar, Rosihan., 2014. Indonesia
(Depan-Depan) Peringkat Lima Dunia Tingkat
Kecelakaan Lalu Lintas. [Diakses
Y2 (Luka Berat) = -19,301 ˗ 17,139 (PNS) tanggal 8 November 2014]
˗ 17,126 (Karyawan Swasta) ˗ 16,348 http://rri.co.id.
(Pelajar) ˗ 18,153 (Mahasiswa) ˗ Depkes RI (2009). Profil Kesehatan
17,572 (Pengemudi) ˗ 2,482 (Pusat Indonesia. Jakarta: Depertemen
Republik Indonesia.

125
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016

Elok, Megahardiyani Citra., Susilaningrum Kartika, M., 2009. Analisis Faktor-Faktor


Destri., 2009., Analisis Regresi Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas
Logistik Ordinal Untuk Pada Pengendara Sepeda Motor Di
Mengetahui Faktor-Faktor Yang Wilayah Depok Tahun 2008.
Mempengaruhi Status Gizi Balita Skripsi. Fakultas kesehatan
Nelayan Kecamatan Bulak masyarakat. Universitas Indonesia
Surabaya. Jurnal Statistika. Jakarta.
Fakultas MIPA Institut Teknologi Latifah, Tholiatul., 2015. Pemodelan
Sepuluh November Surabaya. Tingkat Pemakaian Listrik Rumah
Fattah, Imam Ahmad Al., 2013. Analisis Tangga Dengan Pendekatan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Regresi Logistik Ordinal. Skripsi.
Masa Studi Lulusan Mahasiwa Fakultas Sains dan Teknologi,
Program Magister Institut Universitas Airlangga Surabaya.
Teknologi Sepuluh Nopember Media Indonesia 2011. Pemerintah
(ITS) Surabaya Menggunakan Luncurkan Aksi Keselamatan
Regresi Logistik Ordinal Dan Jalan [Diakses pada 9 April
Regresi Probit Ordinal. Jurnal 2016)].:http://www.mediaindonesi
Statistika. Fakultas MIPA Institut a.com/read/2011/06/17/234834/35
Teknologi Sepuluh November /5/Pemerintah-Luncurkan-Aksi-
Surabaya. Keselamatan-Jalan.
Gatra., 2013. Paparan Akhir Tahun 2013. Putri, Cahaya Eka., 2014. Analisis
[Diakses pada 18 November Karakteristik Kecelakaan Dan
2015]. http://www.gatra.com. Faktor Penyebab Kecelakaan Pada
Haloho, O., Sembiring P., 2013. Penerapan Lokasi Blackspot Di Kota Kayu
Analisis Regresi Logistik pada Agung. Jurnal Teknik. Fakultas
Pemakaian Alat Kontrasepsi Teknik Institut Teknologi Sepuluh
Wanita. Jurnal Universitas November Surabaya.
Sumatera Utara, 1(1): pp.51-61. Rosyida, L., Daryono Prasetyo, Ketut
Hosmer, D.W. dan Lemeshow, S., 2000. Suharsono., 2015. Kajian
Applied Logistic Regression, John Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan
Wiley and Sons, New York. Arteri Pada Jalur Pantura Wilayah
Imawati, Aulia., Kismanto Arie., 2011. Tuban. Skripsi. Fakultas Ilmu
Analisis Regresi Logistik Biner Sosiologi Universitas Surabaya.
Pada Faktor-Faktor Yang Sagita, Insharie Arie., 2005. Perbandingan
Mempengaruhi Wanita Menikah Hasil Analisis Regresi Ordinal dan
Muda Di Provinsi Jawa Timur. Regresi Logistik Multinomial
Jurnal Statistika. Fakultas MIPA untuk Mengetahui Faktor yang
Institut Teknologi Sepuluh Mempengaruhi Tingkat Fertilitas
November Surabaya. Wanita Usia Subur yang Berstatus
Imaslihkah, Sitti., dkk., 2013. Analisis Pernah Kawin di Kabupaten
Regresi Logistik Ordinal terhadap Bangkalan. Skripsi. FKM
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Universitas Airlangga.
Predikat Kelulusan Mahasiswa S1 Samian., 2015. Tuban Peringkat Dua Laka
di ITS Surabaya. Jurnal Statistika. Lantas. [Diakses Tanggal 9
Fakultas MIPA Institut Teknologi November 2015].
Sepuluh November Surabaya. http://suarabanyuurip.com.
Irjen Pol. Drs. Pudji Hartanto, MM. Jadilah Suwandi., 2015. Kecelakaan Lantas di
Pelopor Keselamatan Berlalu Tuban Tinggi, Komisi D DPRD
lintas dan Budayakan Jatim Minta Evaluasi.[ Diakses
Keselamatan sebagai Kebutuhan. tanggal 8 November 2015].
Jakarta. Korlantas Mabes Polri, http://www.bangsaonline.com.
2012. Hal. 2.

126
Pemodelan Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan . | ATIK AGUSTINA

Syazali, Muhammad., 2014. Analisis


Regresi Ordinal. Jurnal Statistika.
Fakultas MIPA Universitas
Mulawarman Samarinda.
Utomo, S., 2009. Model Regresi Logistik
untuk Menunjukkan Pengaruh
Pendapatan per Kapita, Tingkat
Pendidikan, dan Status Pekerjaan
terhadap Status Gizi Masyarakat
Kota Surakarta. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret.
Wibowo, Arief., 2008. Catatan Kuliah
Biostatistika Non Parametrik.
Surabaya: FKM Unair.

127
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 05/NOMOR 02/OKTOBER 2016

128

Anda mungkin juga menyukai