Ruang :…………………….
No. Medical Record :…………………….
Tgl Pengkajian :…………………….
Pukul : ……….…………..
A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Berisi tentang: nama, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, agama,
pendidikan, suku, bahasa yang digunakan, alamat rumah, sumber biaya, tanggal masuk
RS dan diagnosa medis saat pengkajian.
b. Sumber Informasi
Berisi tentang : Nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan pasien, pendidikan,
pekerjaan, alamat.
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan masuk RS (UGD/Poliklinik):
Berisikan waktu, keluhan, pemeriksaan fisik dan data penunjang, serta
penatalaksanaan yang dilakukan di IGD atau Poliklinik
Untuk ketergantungan obat di kaji juga Jenis, Lama pemakaian, Frekwensi dan Alasan
pengunaan.
3. Pengkajian Fisik (Pengkajian Fokus)
Pengkajian Fisik meliputi Pemeriksaan Umum & Pemeriksaan Persystem
a. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum terdiri dari pemeriksaan Kesadaran, Tekanan darah dengan satuan
mmHg, suhu dalam satuano C, Nadi dan pernafasan dalam hitunagan x/mnt, Tinggi
badan dalam Cm & Berat badan per Kg
b. Pemeriksaan fisik per system
1). Sistem Penglihatan:
Pemeriksaan fisik system penglihatan meliputi beberapa hal diantaranya kaji Posisi
mata simetris atau asimetris,keadaan mata, bagaimana pergerakan bola
mataKondisikonjungtiva,korne, sclera, pupil bagaimana ukuran dan reaksi terhadap
cahaya, lapang pandang, dan ketajaman penglihatan, apakah ada tanda –tanda radang,
pemakaian ada alat bantu penglihatan yang digunakan seperti kacamat, kontak lensa
atau lainnya dan adanya keluhan lain yang dirasakan .
Rangsangan meningeal
1. Kaku kuduk yaitu tempatkan tangan pemeriksa dibawah tangan pasien dalam
posisi berbaring, kepala difleksikan, dan usahakan agar dagu mencapai dada.
Saat penekukan nilai adanya tahanan.
2. Tanda kernig yaitu paisen berbaring dengan kedua tungkai lurus. Tungkai yang
satu difleksikan, tungkai yang bawah diekstensikan pada persendian lutut.
Positif jika tidak dapat melakukan ekstensi < 135 derajat dan atau timbul tahanan
dan nyeri.
Gambar :
3. Tanda Brudzinki I
Yaitu pasien ditempatkan pada posisi berbaring tangan pemeriksa ditempatkan
dibawah kepala, tekuk kepala sejauh mungkin sampai dada. Tangan yang lain di
dada pasien untuk mencegah diangkatnya badan.
Positif jika terdapat fleksi dikedua tungkai.
Gambar :
4. Tanda Brudzinki II
Yaitu
Pasien berada dalam posisi berbaring satu tungkai difleksikan pada sendi panggul
tungkai yang lain dalam keadaan ekastensi/lurus.
Positif jika tungkai yang berada dalam posisi ekstensi ikut fleksi.
5. Tanda Lasegue
Pasien dlam posisi berbaring dengan kedua tungkai diluruskan kemudian tungkai
yang satu diangkat lurus sampai 70 derajat.
Positif jika timbul rasa sakit dan tahanan 60 derajat.
Gambar :
. DS :_______________________
___________________________
DO :______________________
___________________________
2. DS :_______________________
___________________________
DO :_ _____________________
___________________________
DS :_______________________
3.
___________________________
DO :______________________
___________________________
Dst..