2
PERKEMBANGAN PROSES KEPERAWATAN
Florence Nigtingale
Yura H dan tahap pengkajian, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap
evaluasi.
Walsh (1983)
PRAKTEK KEPERAWATAN
ANA (1973)
AMERICAN NURSES’ ASSOCIATION
14
TAHAPAN I: PENGKAJIAN
Perawat secara sistematis mengumpulkan, verifikasi, analisa,
dan mengkomunikasikan data tentang klien
Pada tahap ini ada 2 langkah:
1. pengumpulan dan verifikasi data dari sumber
2. menganalisa data sebagai basis untuk tahapan berikutnya
15
Tujuan dari pengkajian: untuk menegakkan data dasar
tentang kebutuhan yang dipersepsikan pasien, masalah
dan respon terhadap masalah, pengalaman yang
berhubungan, kebiasaan yang berhubungan dengan
kesehatan, tujuan, nilai-nilai, gaya hisup, dan harapan thd
pelayanan kesehatan.
Informasi yang terdapat di dalam data dasar ini akan
menjadi basis bagi pengembangan diagnosa keperawatan
dan perencanaan asuhan keperawatan yang individual,
yang dievaluasi dan disempurnakan sesuai kebutuhan
sepanjang masa perawatan pasien.
Perawat harus menerapkan prinsip berpikir kritis pada saat
pengkajian
Pada saat memulai pengkajian, perawat harus juga mempunyai
pengetahuan, pengalaman, standar, dan sikap perilaku
Pengetahuan: proses penyakit yang menyertai; tumbuh
kembang normal; psikologi ormal; temuan pengkajian normal;
promosi kesehatan; keterampilan pengkajian; keterampilan
komunikasi
Pengalaman: dalam merawat pasien sebelumnya, memvalidasi
temuan pengkajian dan kemampuan melakukan teknik
observasi
Standar praktik (PPNI, Perawat Ginjal dsb)
Sikap perilaku: tekun, adil, integritas, percaya diri
17
SUMBER DATA
Klien
Keluarga
Anggota tim kesehatan
Rekam medik
Record lainnya
Literature review
Pengalaman perawat
18
Jenis data
1. Data subyektif
Persepsi pasien tentang masalah
kesehatan mereka. Data ini biasanya
meliputi perasaan cemas,
ketidaknyamanan fisik atu stres mental
2. Data obyektif
hasil observasi atau pengukuran yang
dibuat oleh pengumpul data
19
METODE PENGUMPULAN DATA
Wawancara
Data yang diperoleh dari keluarga,rekam medis,respon tubuh,dll.
Pemeriksaan fisik
Hasil laboratorium dan tes diagnostik
(Potter & Perry, 2005, p.290)
20
MENYUSUN PENILAIAN KEPERAWATAN
1. Validasi dan Interpretasi data:
Validasi data: memastikan data akurat; membandingkan
data dengan sumber lain
Melalui proses berpikir inferensial (pembuatan kesimpulan)
dan penilaian, ners memutuskan informasi apa yang
mempunyai makna dalam hubungannya dengan status
kesehatan klien. Berpikir inferensial melibatkan proses
menghubungkan makna baru terhadap data klinis yang
diketahui.
Interpretasi data meringkas data dan memberikan suatu
fokus perhatian bagi ners mengenai masalah klien
21
INTERPRETASI DATA
- APAKAH DATA KLIEN MENUNJUKKAN DATA YANG
NORMAL/ABNORMAL?
- APAKAH DATA OBYEKTIF MENDUKUNG DATA SUBYEKTIF?
- APAKAH DATA TELAH DIKUMPULKAN SECARA AKURAT?
DATA OBYEKTIF: ASUPAN CAIRAN SEHARI 700 ML; BJ URIN >1.030; TURGOR
KULIT DIPERIKSA: KULIT KEMBALI KE POSISI SEMULA DLM 10 DETIK
23
PENYUSUNAN PENILAIAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)
2. Pengelompokan data
Mengorganisir informasi kedalam kelompok yang
bermakna dan memfokuskan perhatian pada fungsi klien
yang membutuhkan dukungan dan bantuan untuk
pemulihan (bisa berupa pengelompokan berdasar orientasi
sistem seperti sistem pernafasan, atau berdasar pola
kesehatan fungsional seperti pola nutrisi-metabolik)
Pengelompokan ini sangat bergantung pada “cues”
bermakna yang dikenali oleh ners (hal ini sangat
dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan ners)
Pengelompokan data membantu dalam penetapan
diagnosa keperawatan (langkah selanjutnya dari proses
keperawatan)
24
PENGELOMPOKAN DATA
Dapat menggunakan pola kesehatan fungsional Gordon atau Hierarki kebutuhan
Maslow atau body system
Pengelompokkan data berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon
1. Pola persepsi kesehatan-manajemen kesehatan
2. Pola Nutrisi-Metabolik
3. Pola Eliminasi
4. Pola Aktivitas-latihan
5. Pola Istirahat-Tidur
6. Pola Kognitif-perseptual
7. Pola Persepsi diri – Konsep diri
8. Pola Peran-Hubungan
9. PolaSeksualitas-Reproduksi
10. Pola Koping-Toleransi Stres
11. Pola Nilai-Keyakinan
25
Pengumpulan data yang tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak
sesuai dapat menghasilkan identifikasi yang kurang tepat
tentang kebutuhan perawatan klien.
Jenis dan jumlah data selalu berubah, oleh karena itu
mengharuskan perawat untuk mengantisipasi dan memberi
pertanyaan untuk memastikan pengkajian yang akurat dan
lengkap. Pola kesehatan fungsional Gordon adalah suatu
kerangka kerja yang dapat digunakan untuk pengkajian yang
komprehensif.
Untuk menyusun keputusan keperawatan, perawat secara
kritis mengkaji klien, memvalidasi data, menginterpretasi
informasi yang dikumpulkan, memperhatikan tanda-tanda
(cues) diagnostik dan mengidentifikasi masalah klien
26
Diagnosis Keperawatan adalah penilaian klinis
perawat tentang respon klien (individu, keluarga, kelompok,
komunitas) terhadap proses kehidupan dan/atau masalah
kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
mendasari intervensi keperawatan (Lokakarya Diagnosa
Keperawatan FIK UI, Maret 1998)
27
NURSING DIAGNOSTIC PROCESS
28
DIAGNOSTIC PROCESS
Diagnostic process: proses menggunakan data yang telah
dikumpulkan tentang klien untuk menjelaskan keputusan klinis secara
logis
Meliputi langkah2 pembuatan keputusan, termasuk mengumpulkan
data hasil pengkajian, memvalidasi data, menganalisis dan
menginterprretasi data, mengidentifikasi kebutuhan klien, dan
merumuskan diagnosis keperawatan (p.304, Potter & Perry, 2005)
29
STEPS OF DATA ANALYSIS
Kenali suatu pola
Contoh: diare selama 5 hari, feses cair, perut kembung, kram perut
sebelum dan sesudah b.a.b
Bandingkan dengan standard normal
feses lunak setiap hari, abdomen lemas tdak tegang, defekasi
tidak sakit
Buat kesimpulan yang masuk akal
masalah eliminasi bowel
30
KATEGORI DIAGNOSIS
1. Diagnosis Aktual
menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan yang nyata ada (disertai tanda dan gejala yang nyata)
ENM/FIKUI/2011
2. Diagnosis Risiko
menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan yang dapat terjadi atau rentan terjadi pada klien. Hal
ini didukung oleh adanya faktor risiko yang berkontribusi pada
kerentanan tersebut
3. Diagnosis Sejahtera
menguraikan respon klien terhadap tingkat kesejahteraan klien
yang mempunyai potensi untuk peningkatan sampai pada suatu
kondisi yang lebih tinggi
31
PERBEDAAN MASALAH KOLABORATIF DENGAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan: bila perawat secara legal dapat
memberikan intervensi tertentu untuk mencapai tujuan
dari suatu masalah keperawatan
ENM/FIKUI/2011
Masalah kolaboratif: bila intervensi keperawatan dan
intervensi medis atau profesi lain diperlukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan dari suatu
permasalahan klien. Masing-masing profesi memiliki
kewenangan legal untuk melakukan intervensi terhadap
masalah tersebut secara bersama-sama dan tujuan tidak
dapat tercapai bila tidak ada kolaborasi dari berbagai
profesi tersebut.
32
PERBANDINGAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN DENGAN
DIAGNOSIS MEDIS
ENM/FIKUI/2011 33
Tahap implementasi / pelaksanaan
✔ Tindakan keperawatan yang mandiri
✔ Tindakan keperawatan yang kolaboratif
Tahap evaluasi
✔ Evaluasi proses
✔ Evaluasi hasil
SEE U NEXT TIME
Buatlah asuhan keperawatan mulai dari pengkajian
sampai dengan implementasi sesuai kasus yang sudah
dibuat oleh masing2 kelompok.
Askep dikumpulkan dalam bentuk ketikan lengkap
beserta kasus yang ada di lahan praktik saudara saudara.