Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UTS PROMKES

1.      `Definisi Pendidikan/Edukasi Pasien/Klien

Craven  And  Himle  (1996)  Dalam  Suliha  (2002)  Mendefinisikan  Bahwa Pendidikan 
Atau 

Edukasi  Merupakan  Penambahan  Pengetahuan  Dan  Kemampuan Seseorang  Melalui 


Teknik 

Praktik  Belajar  Atau  Instruksi  Dengan  Tujuan  Untuk Mengangkat  Fakta  Dan  Kondisi 

Nyata  Dengan  Cara  Memberi  Dorongan  Terhadap Pengarahan Diri (Self-Direction), Aktif

Dalam Memberikan Informasi Atau Ide Baru. Pendidikan Dapat Menyebabkan  Perubahan

Kemampuan  Intelektual Dan Memperbaiki Keterampilan Seseorang Dalam  Menggunakan 

Dan  Mengevaluasi Informasi. Sementara Itu, Wingroot (2005) Menyesuaikan Edukasi


Dengan

Bidang Kesehatan Sehingga Ia Mengatakan Bahwa Edukasi Kesehatan Dapat Meningkatkan

Kemampuan  Seseorang  Untuk  Mengatur  Kesehatan  Mereka  Hingga  Mengubah Perilaku

Klien Dengan Tujuan Agar Klien Dapat Mempertahankan Atau Memperbaiki Kesehatannya.

Dalam Usaha Pendidikan/Edukasi Pasien, Perawat Harus Menyertakan Nilai-Nilai


Psikososial,

Spiritual, Dan Budaya Yang Dimiliki Pasien Serta Keinginan Untuk Berpartisipasi Aktif.

Pendidikan Atau Edukasi Untuk Klien Dapat Dibagi Menjadi Dua Yaitu:

Pendidikan  Pasien  Klinis  Merupakan Proses  Belajar-Mengajar  Yang Terencana, 


Sistematis, 

Dan  Logis Yang Dapat  Digunakan  Dalam  Segala  Situasi Klinis.  Pendidikan  Pasien 
Klinis

Pada  Umumnya  Berlangsung  Secara Berkesinambungan.

Pendidikan  Kesehatan ( WATSON) Merupakan  Proses  Belajar-Mengajar  Yang  Lebih


Berkonsentrasi Pada Promosi Kesehatan Pendidikan/Edukasi  Pasien/Klien  Sebagai  Salah 
Satu  Dimensi Caring

Keperawatan  Adalah  Aplikasi  Kiat  Dan  Ilmu  Tentang  Manusia  Melalui Transaksi
Caring 

Transpersonal Untuk  Membantu  Seseorang Mencapai Keselarasan Pikiran-Tubuh-Jiwa 


Yang 
Menimbulkan  Pengetahuan  Diri,  Pengendalian  Diri, Perawatan  Diri,  Dan  Penyembuhan 

Diri  (Watson,  1990). Dalam  Memberikan Pendidikan/Edukasi  Kepada  Pasien/Klien 


Sebagai 

Salah  Satu  Bentuk  Intervensi Keperawatan, Diperlukan Suatu Esensi Teori Sebagai
Landasan

Untuk Melakukan Tata Laksana  Proses  Pendidikan/Edukasi  Tersebut.

TEORI-TEORI BELAJAR

1. Teori Behavior

Teori  Belajar  Behavior  Berpandangan  Bahwa  Belajar  Adalah  Proses Perubahan 


Perilaku. 

J.B.  Watson  Yang  Dikenal  Sebagai  Bapak  Teori  Behavior Mempelajari  Studi  Yang 

Dilakukan  Oleh  Ivan  Pavlov  Tentang  Eksperimennya Terhadap Respon Seekor Anjing
Yang

Dikondisikan Pada Kondisi Berulang. Watson Menyimpulkan Bahwa Belajar Adalah Proses

Penerimaan Respon Dari Stimulus Yang Dapat Diukur Dan Dapat Diobservasi. Belajar Dapat

Dicapai Melalui Perilaku Yang Tepat Dari Sejumlah Respon Dan Melalui Pendekatan

Penguatan.

2. Teori Kognitif

Teori Kognitif Melihat Kegiatan Belajar Sebagai Sesuatu Yang Aktif. Mereka Berinisiatif 

Mencari  Pengalaman  Untuk  Belajar,  Mencari  Informasi  Untuk Menyelesaikan  Masalah, 

Mengatur  Kembali,  Dan  Mengorganisasi  Apa  Yang  Telah Mereka Ketahui Untuk
Mencapai

Pelajaran Baru. Teori Belajar Kognitif Juga Sering Disebut Sebagai Teori Perseptual Karena

Menurut Teori Ini, Kegiatan Belajar Adalah Perubahan Persepsi Yang Terkadang Tidak
Dapat

Diamati Dan / Atau Diikuti. Menurut Teori Ini Pula, Proses Belajar Akan Berjalan Dengan
Baik

Jika Materi Pelajaran Atau Informasi Baru Beradaptasi Dengan Struktur Kognitif Yang Telah

Dimiliki Seseorang. Teori Belajar Kognitif Dikemukakan Oleh Ausubel, Bruner, Jean Piaget,

Dan Robert M. Gagne


3. Teori Humanistik

Menurut  Teori Humanistik, Tujuan  Belajar  Adalah  Untuk  Memanusiakan Manusia. Hal
ItuDikarenakan Menurut Teori Ini, Kepribadian Individu Tidak Hanya Berasal Dari
PembelajaranLingkungan Tetapi Juga Hasil Pembelajaran Dan Motivasi Dari Dalam Diri
Individu Tersebut.

Contoh Pembelajaran Dari Dalam Diri Individu Tersebut Adalah Kebebasan Utnuk
Memilih,Dan Motivasi Untuk Mencapai Aktualisas Diri  Atau  Memenuhi  Keunikan 
Mereka  Sebagai Manusia. Menurut  Teori  Ini  Pula, Terdapat Dua Tipe Belajar Yaitu Tipe
Belajar Kognitif Atau

Tipe Belajar Berdasarkan Makna Dan Tipe Belajar Eksperiensial Atau  Tipe Belajar
BerdasarkanPengalaman. Tetapi, Secara Umum Teori Ini Bersifat Elektif Sehingga Teknik
Belajar Apapun Dapat Dialakukan Oleh Seorang Individu Agar Tujuan Belajar Dapat
Tercapai. Hingga Saat Ini, Terdapat Tiga Tokoh  Pelopor  Teori Humanistik Yaitu Arthur
Combs,  Abraham Maslow, Dan Carl Rogers.

4. Teori Sibernetik

Menurut Teori Ini, Belajar Adalah Pengolahan Informasi (Nursalam Dan Ferry Efendi, 
2008).  Teori  Ini  Lebih  Mementingkan  Sistem  Informasi  Daripada  Proses. Sistem 
Informasi 

Adalah Suatu  Cara  Tertentu  Untuk  Menyediakan Informasi  Yang Dibutuhkan


OlehOrganisasi Agar Dapat Beroperasi Secara Benar Dan Menguntungkan (Teguh 
Wahyono, 2010).  Tokoh  Yang  Mengembangkan  Teori  Sibernetik  Adalah Landa Yang
Berpendapat Bahwa Ada Dua Macam Proses Berpikir, Algoritmik (Proses Berpikir Linier,
Konvergen, Dan Lurus Menuju Ke Satu Target Tertentu.

Konsep dan Teori Promosi Kesehatan

Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan

kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan masyarakat

(public health). Menurut Lawrence Green (1984) definisi promosi kesehatan adalah

segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan

ekonomi , politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku

dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Sesuai dengan perkembangan promosi kesehatan tersebut diatas, WHO memberikan


pengertian promosi kesehatan sebagai “ the procces of enabling individuals and communities
to increase control over the determinants of health and thereby improve their health “
(proses mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan
mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatannya).

2. Tujuan

Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatnya kemampuan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya

kesehatan yang bersumber masyarakat, serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk

mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.

Tujuan khususnya adalah :

1. Individu dan keluarga

a. Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran baik langsung


maupunmedia massa
b. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
c. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju keluarga atau
rumah tangga yang sehat

d. Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader kesehatan bagi

keluarganya

e. Berperan aktif dalam upaya/ kegiatan kesehatan

2. Tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat umum

a. Masing-masing tatanan mengembangkan kader-kader kesehatan

b. Mewujudkan tatanan yang sehat menuju terwujudnya kawasan sehat

3. Organisasi kemasyarakatan/ organisasi profesi/ LSM dan media massa

a. Menggalang potensi untuk mengembangkan perilaku sehat masyarakat

b. Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat

c. Menciptakan suasana yang kondisuf untuk mendukung perubahan perilaku

masyarakat

4. Program/ petugas kesehatan

a. Melakukan integrasi promosi kesehatan dalam program dan kegiatan kesehatan

b. Mendukung tumbuhnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, khususnya


melalui pemberdayaan individu, keluarga, dan atau kelompok yang menjadi

kliennya

c. Meningkatkan mutu pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang

memberikan kepuasan kepada masyarakat

5. Lembaga Pemerintah/ politisi/ swasta

a. Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan

lingkungan dan perilaku sehat

b. Membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan

dampak di bidang kesehatan (Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan , Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1193/MENKES/SK/X/2004 -

Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 2005)

Konsep dan Teori Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup)
yangbersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai
daritumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka
mempunyaiaktifitas masing-masing. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
perilaku(manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati
langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Pembelajaran menurut Agustina (2011) pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang
dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secaralogis dan sistematis mengikuti aturan-
aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan
proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari
berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.

Komunikasi kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), merupakan usaha yang

sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat dengan

menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan

komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa.


Program komunikasi kesehatan meliputi

1.asaesmen

2.plant

3.pre test

4.delivert masage

5.monitor( evaluasi)

Beda Derajat Orang Berilmu dan Tidak Berilmu

Kedudukan orang yang berilmu, orang yang taat berbeda dengan mereka yang tidak berilmu

(bodoh) dan berada dalam kemaksiatan. Ayat di atas menyiratkan bahwa orang yang

menghabiskan waktunya untuk berbuat taat kepada Allah dengan berbagai bentuk ketaatann

didasarkan pada ilmu tidak sama dengan mereka yang hanya menuruti hawa nafsunya.
Mereka

memiliki kedudukan lebih tinggi dan mulia ketimbang yang senantiasa berbuat kemaksiatan

dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai