PLC Aplikasi Pneumatik
PLC Aplikasi Pneumatik
PLC APLIKASI-PNEUMATIK
BAB 1 PENGANTAR
Definisi
Dalam pelaksanaan pelatihan, seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi
seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan
anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip
dengan itu, seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan
anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, instruktur, mentor, fasilitator atau
sebagai supervisor.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol Keterangan
Terminologi
Akses dan Equity
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan
oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat
(cakap=berkualitas) dengan kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
atau peserta pelatihan di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua keterampilan, pengetahuan, sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan
standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur
unjuk kerja mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana melaksanakan pelatihan
terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan
institusi / organisasi yang bersangkutan.
Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan keterampilan anda sendiri
yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?
Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?
Apakah anda menyadari ruang-Iingkupan situasi industri dimana kompetensi
ini mungkin diterapkan?
Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis
serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika peserta
pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standard kompetensi ini ?
Sudahkah anda pertimbangkan issue-issue yang wajar dan dapat diterima
dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan (aktifitas) pelatihan di tempat pelatihan yang disarankan untuk
pembelajaran /penyampaian kompetensi ini meliputi :
tugas-tugas praktik
proyek-proyek dan tugas-tugas
study kasus
pengajaran / kuliah
video dan referensi
aktifitas kelompok
bermain peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diajarkan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik on the job
tidak memungkinkan, beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.
Peraturan
Perhatikan terhadap peraturan-peraturan yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi operasi anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Judul Unit
MEMPERBAIKI KERUSAKAN PADA SISTEM PLC-PNEUMATIK
Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi
pemeliharaan dengan memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan tentang pengoperasian
dan perbaikan sistem PLC-pneumatik dan penerapannya di industri.
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus sudah memiliki kemampuan awal berikut :
Pengetahuan dan keterampilan dasar kelistrikan sistem pneumatik.
Pengetahuan dan keterampilan dasar PLC
Variabel
Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing, transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran, pertambangan
dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di industri yang
relevan dengan persyaratan :
o Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem elektro pneumatik
o Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran
o Tersedia alat dan bahan keselamatan dan kesehatan kerja.
Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem PLC - pneumatik yang
diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk menemukan
kesalahan ..
(c) Komponen dan sirkuit yang digunakan agar memenuhi standar industri lokal maupun
internasional.
(d) Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan tidak
hanya terbatas pada :
Pemakaian pakaian kerja yang cocok..
Bahaya udara kempa
Bahaya listrik
Lay-out PLC
Sambungan I/O PLC
Rangkaian elektro pneumatik dikendalikan oleh operasi PLC.
Memperbaiki kesalahan sistem PLC-pneumatiK.
Perawatan sistem PLC-pneumatik
Teknik pencarian kesalahan
Metode memperbaiki dan mengganti
Dokumentasi perawatan/ catatan
Keselamatan dan kesehatan kerja
Konteks Penilaian
Unit kompetensi ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan atau di industri
tempat bekerja (on the job). Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan
praktik/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda
penilaian .
Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat
Tingkat Karakteristik
A Recana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.
2.0 Mengembangkan diagram 2.1 Software PLC diidentifikasi Pengembangan diagram ladder Demonstrasi Handout
ladder dan dan diinstal ke komputer. Menginstal sofware Diskusi OHT
mensimulasikannya pada Pemrograman PLC Tanya-jawab Cut-away
2.2 Diagram ladder dan Loading program PLC
komputer. Pemberian Training unit
regristrasinya diprogram
tugas Lembar
dalam komputer mengacu
tugas
pada tujuan operasi
rangkaian pneumatik dan
disimulasikan .
2.3 Program PLC dalam
komputer di down-loadkan
ke PLC.
4.0 Mendemonstrasikan 4.1 Teknik pemeliharaan dan Perbaikan kesalahan PLC Penyajian Handout
perbaikan kesalahan pada pencarian kesalahan pneumatik : konsep OHT
sistem PLC pneumatik. diaplikasikan untuk Perawatan PLC Tanya-jawab Lembar
menemukan masalah. Teknik pencarian Diskusi tugas
kesalahan Penugasan
4.2 Metoda perbaikan dan/atau Perbaikan/penggantian
penggantian diterapkan kesalahan PLC
dalam mengatasi kesalahan.
Dokumentasi perawatan. /
4.3 Dokumentasi pemeliharaan catatan-catatan
dilaksanakan sesuai dengan
prosedur.
4.4 Kondisi keselamatan dan
kesehatan kerja serta
peralatan dipelihara
sepanjang masa .
Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
1.1. Diagram rangkaian elektrik, diagram Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara membuat diagram elektrik, diagram ladder dan
ladder dan diagram rangkaian diagran sirkuit pneumatik. Contoh-contoh penerapan diberikan secara jelas.
pneumatik dipahami.
HO 2-10 .
OHT 1-4.
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas berkut:
Task 1-2
1.2 Diagram rangkaian elektrik diubah Mendemonstrasikan cara mengubah diagram elektrik menjadi diagram ladder.
menjadi diagram ladder dan
diregristrasikan . HO 11-13
OHT 5-6
Peserta / siswa mengerjakan tugas berikut.
Task 1-2
1.3 Diagram ladder dan diagram rangkaian Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menkorelasikan diagram ladder dan diagram
pneumatik dikorelasikan . sirkuit pneumatik.
Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
HO 13-15
OHT 7-8
Peserta/siswa menyelesaikan tugas berikut :
Task 3-4
2.1 Software PLC diidentifikasi dan diinstal Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengidentifikasi hardware PLC dan
ke komputer. mendemonstrasikan cara menginstal software .
HO 16-21
OHT 9
2.2. Diagram ladder dan regristrasinya Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pemrograman PLC serta meregristrasikan.
diprogram dalam komputer mengacu
pada tujuan operasi rangkaian pneumatik HO 22-25
dan disimulasikan .
OHT 10-14
Peserta / Siswa mengerjakan tugas berikut
Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
Task 2-5
2.3 Program PLC dalam komputer di down- Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara transfer program PLC baik dari komputer ke
loadkan ke PLC atau sebaliknya hardware PLC atau sebaliknya (down load dan up load).
(upload)
HO 22-25
OHT 10-14
Peserta / Siswa mengerjakan tugas berikut ;
Task 2-4
3.1 Macam-macam program PLC meliputi Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara penggunaan instruksi-instruksi program SET
program Set-Reset, KEEP, DIFU, and RESET, KEEP, DIFU, DIFD, TIMER, COUNTER, INTERLOCT, dalam program PLC.
Timer, Counter, Interlock, disusun dan
diaplikasikan. HO 26-34
OHT 15-23
Peserta / siswa mengerjakan tugas berikut :
Task 5-12
3.2 PLC di instal / dirakit ke dalam sirkuit Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menginstal hardware PLC ke dalam sirkuit
elektro pneumatik. pneumatik.
Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
HO 35-37
OHT 24-25
Peserta / Siswa mengerjakan tugas berikut :
Task 5-12
3.3 Sirkuit elektro pneumatik dengan PLC Menjelaskan dan mendemonstrasikan pengoperasian PLC Pneumatik sesuai dengan
(programmable logic controllers) prosedur.
dioperasikan .
HO 37
OHT 24-25
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek berikut :
Task 5-12
4.1 Teknik pemeliharaan dan pencarian Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pemeliharaan PLC pneumatik dan cara
kesalahan diaplikasikan untuk menemukan kesalahan di dalam PLC Pneumatik.
menemukan masalah.
HO 38-39
OHT 26
Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek .
Task 13-14
4.2 Metoda perbaikan dan/atau Mendemonstrasikan cara memperbaiki atau cara mengganti komponen yang rusak.
penggantian diterapkan dalam
mengatasi kesalahan. HO 40
OHT 24
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek berikut.
Task 13-14
4.3 Dokumentasi pemeliharaan Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengadministrasikan kegiatan pemeliharaan .
dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
HO 41
OHT 26
Peserta / Siswa menyelesaikan tugas berikut :
Task 13-14
4.4 Kondisi keselamatan dan kesehatan Menekankan kepada peserta/siswa agar selalu menerapkan prosedur keselamatan dan
kerja serta peralatan dipelihara kesehatan kerja selama melaksanakan praktik. 7
sepanjang masa
Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
HO 38-41
OHT 26
Peserta/siswa menyelesaikan tugas berikut
Task .2-14
Group: ………..…………………………………………………………………….
1.
HO 2
1. Diagram Rangkaian
1.1. Simbol-simbol kelistrikan
Simbol-simbol kelistrikan berfungsi untuk memudahkan penggambaran rangkaian (sirkuit)
kelistrikan. Pada prinsipnya elektrik sebagai sumber energi akan berfungsi apa bila listrik
tersebut mengalir sampai ke pemakai. Untuk itu diperlukan komponen – komponen
penyambung dan pemutus atau switch dan relay serta komponen penggeraknya. Dalam
penggambaran diagram rangkaian (diagram sirkuit) akan sangat susah bila kita
menggambar komponen yang dihubungkan dengan kabel-kabel dan penyambung atau
pemutusnya. Oleh karena itu dibuatlah simbol-simbol yang secara internasional disepakati.
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang dimaksud.
HO 3
Gb.2a. Penggerak
mekanik (roller)
Penggerak manual
HO 4
33333
HO 6
Sebelum kita masuk kepada rangkaian ladder terlebih dahulu kita mengenal rangkaian wire
logic / hard wire karena munculnya diagram ladder berasal dari wire logic / hard wire.
Sebelum revolusi industri tahun 1960-1970 automasi digunakan dalam rangkaian wire logic
yang mana terdapat banyak kelemahan diantaranya pengkabelannya yang begitu rumit,
karena setiap terminal dihubungkan. Untuk menjawab tantangan itu orang menggunakan
PLC yang dapat mengurangi pengkabelan 80 %, yang pada dasarnya diagram ladder
adalah wire logic yang dipindahkan kedalam software. Nantinya kita tidak lagi merakit
secara hardware tetapi secara software.
Berikut ini adalah macam-macam rangkaian wire logic / hard wire :
S1 S2 L1
S1
L1
HO 7
S1 S2
L1 S1 L1
S2
Gb. 9c. Jika salah satu dari S1 dan S2 Gb.9d. Jika salah satu dari S1 dan S2
atau dua-duanya ditekan maka L1 ditekan maka L1 akan nyala, selain itu
akan nyala . Rangkaian ini disebut tidak nyala. Rangkaian ini disebut
fungsi logic OR fungsi logic EX-OR
Contoh soal. 1
Tiga buah switch S1, S2 dan S3 serta sebuah lampu L1. Jika satu buah dari tiga saklar
ditekan maka lampu menyala, selain itu tidak menyala. Buatlah diagram rangkaian
kelistrikannya.!
Jawab : Gb.10 berikut ini adalah rangkaian (wire logic/hard wire) yang dimaksud.
S1 S2 S3 L1
S1 Y1
Tombol S1 mengontrol
langsung coil atau solenoid Y1,
artinya bila tombol S1 ditekan
maka solenoid Y1 akan
bekerja.
Gb.11. Rangkaian langsung
HO 8
S1 K
Contoh soal 2
Jika S2 ditekan maka akan mengaktifkan coil K. Apabila S1 ditekan maka coil K tidak aktif
dan jika kedua-duanya saklar ditekan dalam waktu yang bersamaan, maka coil K akan aktif.
Rangkailah rangkaian kedalam Wire logic dengan menggunakan relay.
Jawab : Gb.13 berikut ini adalah sirkuit elektrik (wire logic) yang dimaksud.
S1 K
K
S2
K L
HO 9
Diagram ladder mempunyai dua buah garis vertikal. Terletak diantaranya dan
menghubungkannya, berupa garis horisontal adalah aliran arus dan disebut juga rungs
(anak tangga). Simbol-simbol yang menggambarkan operasi sirkuit disusun sesuai dengan
urutan operasinya, yaitu piranti masukan (input devices) seperti switch dan sensor
diletakkan di bagian kiri dan piranti keluaran untuk aktuator di bagian kanan. Addres atau
alamat yang berupa angka-angka atau huruf atau gabungannya ditulis di atas setiap simbol.
Diagram ladder Gb.14 di bawah ini adalah salah satu bentuk diagram ladder dari software
PLC-OMRON
Salah satu jenis PLC-OMRON seperti Gb.15, Memiliki CPU-Rack dan EXPANSION-Rack.
Pada CPU Rack terdapat 8 buah Slot yang ditandai dengan Slot 000 s.d 009. Setiap slot
memiliki terminal input dan output. Ada yang memiliki 16 terminal atau ada yang 8 terminal
dan terminal tersebut diberi nomor mulai dari 00, 01, 02 dan seterusnya. Sedangkan pada
EXPANSION Rack slotnya ditandai dengan :
Expansion 1 : IR010, IR011, IRo12 dan seterusnya
Expansion 2 : IR020, IR021, IR022 dan seterusnya
Expansion 3 : IR300, IR301, IR302 dan seterusnya (sedikit beda)
Dengan demikian diagram ladder di atas dapat kita baca sebagai berikut :
Pada rung pertama paling kiri berarti kontak NO diinstal pada slot ke tiga (002) dan
pada terminal pertama (angka 00 di belakang 002.)
Jadi tiga digit pertama menunjukkan slot dan dua digit terakhir menunjukkan
terminal.
HO 10
Alokasi I/O
Terminal I/O (Input / Output) – Alokasi Bit IR
Tabel berikut ini menunjukkan bit-bit IR (Internal Relay) pada rack CPU (Central Processing
Unit) maupun rack ekpansi. Bit ialah setiap karakter pada internal relay.
Rack Slot 1 Slot 2 Slot 3 Slot 4 Slot 5 Slot 6 Slot 7 Slot 8 Slot 9 Slot 10
CPU IR000 IR001 IR002 IR003 IR004 IR005 IR006 IR007 IR008 IR009
Ekspansi 1 IR010 IR011 IR012 IR013 IR014 IR015 IR016 IR017 IR018 IR019
Ekspansi 2 IR020 IR021 IR022 IR023 IR024 IR025 IR026 IR027 IR028 IR029
Ekspansi 3 IR300 IR301 IR302 IR303 IR304 IR305 IR306 IR307 IR308 IR309
Slot 8
Slot 2
Expansion Rack
Area Data
AREA SIZE RANGE
HO 11
S1
L1
S1 S2 L1
S1 S2
LS1 LS2
CTR1 HO 12
K1 K1
PB1
PB2
CTR1
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31
H1
Batam Institutional Development Project V1 R S H2
517078885.doc K1
CTR1
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
PB1 PB2 C1
0000 1000
0000
1000
1000
1000
LS1
1000
0002
LS2 UP
0003 C1
H2
1003
C1
END SV
HO 13
S1
S1
Y
S1
CPU
BA T
Memory
B A T
HO 14
Diagram ladder yang ditunjukkan pada Gb.19, menggambarkan bahwa jika S1 dengan
alamat 00200 ditekan terus maka Y dengan alamat 00400 pada PLC akan aktif dan jika S1
dilepas maka Y non aktif dan posisi aktuator kembali pada posisi semula.
000.02
000.02
000.02 004.00
Diagram ladder Gb.20. menggambarkan jika S1 dengan alamat 00200 ditekan sesaat,
maka koil relay C dengan alamat 000.02 akan bekerja mengaktifkan kontak relay 0000.02
pada rung dua dan kontak relay 000.02 pada rung ketiga, sehingga solenoid Y dengan
alamat 004.00 pada PLC aktif. Jika S2 ditekan dengan alamat 00201 maka Y tidak aktif dan
aktuator kembali pada posisi semula.
HO 15
Contoh soal 3.
Buatlah diagram laddernya jika S1 ditekan maka aktuator maju dan jika S1 ditekan lagi
aktuator mundur, begitu seterusnya.
Jawab :
Diagram ladder Gb.21 di bawah ini merupakan jawaban dari contoh soal 3.
Cara kerja sistem yang diagram laddernya tercantum pada Gb.21 adalah sebagai berikut :
Apabila 00200 ditekan, maka 00000 akan ON, tetapi sesaat setelah itu akan OFF karena
00001 diaktifkan juga oleh 00200. Sinyal pendek dari 00000 (one short) dapat mengaktifkan
00400 , sesaat kemudian NO 00400 menjadi closed dalam waktu yang bersamaan 00000
kembali ke posisi semula. Output 00400 terkunci dan aktuator bergerak maju. Apabila 00200
kembali ditekan sesaat akan muncul sinyal (one short) dari 00000 yang akan memutuskan
00400 dan pengunci 00400 akan lepas sehingga 00400 tidak aktif lagi, berarti aktuator
kembali mundur.
HO 16
Langkah menginstall :
1. Masukkan disket Win ’95 Setup di drive A
2. Double click setup
3. Software akan tersimpan pada drive c:\Sysmate (sesuai permintaan setup)
4. Tunggu perintah untuk memasukan disket label 1,2,3 dan seterusnya sampai proses
instal selesai secara komplit.
Menjalankan software
1. Double click Windows Explorer
2. Click folder Sysmate pada drive c:\Sysmate
3. Double click file SSS bat.
HO 17
HO 18
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37
Batam Institutional Development Project
517078885.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 19
R : Create/del directory
L : LSS file manager
Option Y : Start up Dos
Z : Add new facility
Status On Line
Ctrl O
HO 20
HO 21
HO 22
ini dijelaskan pada bagian ini termasuk simbol diagram ladder dan kode mnemonik untuk
instruksinya. Contoh aplikasi tersedia untuk membantu mempelajari instruksi-instruksi ini.
2.3.1. SETUP
1. Double click SSS.bat pada folder C:\ Sysmate
2. Tempatkan kursor pada K: PC model dari menu SETUP kemudian ENTER
3. Pilih I : C200HE kemudian ENTER
4. Tempatkan kursor pada C: PC interface dari menu SETUP kemudian ENTER
5. Pilih J: Host link kemudian ENTER
6. Pilih C: Com No. kemudian ENTER
7. Pilih B: Com 2 kemudian ENTER, selanjutnya tekan Esc sampai ke menu SETUP
8. Tempatkan kursor pada K: PC model dari menu SETUP kemudian ENTER
tempatkan kursor pada D: Data disk drive dari menu SETUP kemudian ENTER
9 . Buatlah tempat penyimpanan data di directory C:\Sysmate\Data kemudian ENTER
10.Keluar dari menu SETUP dengan menggeser kursor ke System Setup
Prosedur di atas adalah proses menentukan jenis CPU PLC, serial RS232 komunikasi
( Com ) dan menyimpan data file program
2.3.2. EDIT PROGRAM
1. Tempatkan kursor pada menu Program kemudian ENTER
2. Gunakan END untuk masuk ke Sub menu Program
Berikut ini adalah tampilan fungsi dari menu program dan disebut menu fungsi
Menu fungsi ini digunakan untuk menyusun program / menggambarkan simbol-simbol pada
diagram ladder. Misal F4 ditekan maka akan tergambar simbol seperti yang kita lihat di
bawah kolom symbol yaitu kontak NO.
Menu Fungsi
FUNGSI SYMBOL KETERANGAN
F1 Read
F2 Write
F3 Store
F4
F5
F6
F7
F8
HO 23
F9 Not
F10 FUN ( )
Ctrl+F1 AR
Ctrl+F2 HR
Ctrl+F3 LR
Ctrl+F4 DM
Ctrl+F5 CNT
Ctrl+F6 TIM
Ctrl+F7 Wd
Ctrl+F8 *DM
Ctrl+F9 Bit
Ctrl+F10 #
Shift+F1 Dele
Shift+F2 Insert
Shift+F3 Strin
Shift+F4
Shift+F5
Shift+F6
Shift+F7
Shift+F8 SET
Shift+F9 RSET
Shift+F10 FUN ( )
HO 24
10. Dari menu Save Program geser kursor ke Z:Save Program dan tekan ENTER
11. Tuliskan nama program (max. 8 karakter) dalam hal ini Lat1 dan tekan ENTER
12. Tekan End untuk masuk menu Program dan selanjutnya geser kursor ke menu Setup
dan tekan ENTER kemudian pilih M: Exit to DOS untuk keluar dari software SSS
2.3.4. PROSEDUR MEMANGGIL KEMBALI PROGRAM
1. Geser kursor ke menu Program kemudian tekan ENTER
2. Tekan End untuk masuk menu Program
3. Geser kursor ke C: Clear Memory dan tekan ENTER
4. Tekan End untuk masuk menu Program
5. Geser kursor ke L: Retrieve Program dan tekan ENTER
6. Dari menu Retrieve Program geser kursor ke Z: Retrieve Program dan tekan ENTER
7. Tuliskan nama Program file yang akan dipanggil dalam hal ini file Lat1
8. Gunakan panah atas/bawah serta tombol Pg Up agar kursor bergeser untuk melihat
tampilan program yang telah dibuat
2.3.5. PROSEDUR TRANSFER PROGRAM (KOMPUTER Ke PLC)
1. Buka menu Program tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F1(PC CON)
untuk online dengan PLC
2. Takan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F4 (PRGM) untuk mode program
3. Tekan End untuk masuk ke menu Monitor
4. Geser kursor ke P: Transfer Program kemudian tekan ENTER
5. Dari menu Transfer Program arahkan kursor ke W :Computer > PC tekan ENTER
6. Dari menu Computer > PC geser kursor ke E: Send to END kemudian tekan ENTER
7. Tunggu beberapa saat sampai file ditransfer ke PLC
8. Tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F2(RUN) untuk mode RUN
9. Dengan mode RUN program anda siap dioperasikan dengan menekan tombol-tombol
yang sesuai fungsinya
2.3.6. PROSEDUR TRANSFER PROGRAM (PLC ke KOMPUTER)
1. Tekan END untuk masuk ke menu Monitor
2. Geser kursor ke P:Transfer Program kemudian tekan ENTER
3. Dari menu Transfer Program arahkan kursor ke R:PC>Computer tekan ENTER
4. Dari menu PC > Computer geser kursor ke E Send to END kemudian tekan ENTER
5. Tunggu beberapa saat sampai file ditrasfer ke Komputer
6. Jika transfer berjalan dengan baik anda dapat memonitor program melalui layar monitor
komputer
HO 25
2.3.7. MENGECEK KEBENARAN KONEKSI DAN KOMPONEN EKSTERNAL ke PLC
2. Komponen OUTPUT (selenoid, relay dll) ke PLC FORCE SET/RESET dari PLC,
OUTPUT harus ON/OFF sesuai dengan perintah set/reset itu Forced Set/Reset
Memaksa output ON/Off tidak tergantung dari program yang disebut FORCED SET/RESET
1. Tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F3 (MON) atau F4(PRGM) untuk mode monitor atau
program
2. TekanEnd untuk masuk ke menu tekan Monitor
3. Geser kursor ke N: Monitor Data kemudian tekan ENTER
4. Dari menu Monitor Data tekan Ctrl + F9 untuk kontrol Bit dan selanjutnya tuliskan alamat
yang akan dikontrol selanjutnya tekan ENTER
5.Tekan F6 untuk perintah SET dan F7 untuk perintah RESET
6. Tekan F8 untuk Clear
HO 26
3.1. Pemprograman
Hubungkan
semua I/O ke
PLC
Gambar system
umum dari system Periksa semua
kontrol sambungan I/O
Test
Daftar semua point
program
input dan output
untuk PLC
Edit
program
Terjemahkan flowchart
ke Diagram Apakah
Laader/STL Tidak
program
OK?
Program dengan
Ladder/STL ke
dalam PLC Ya
Simulasikan
program dan Dokumentasi
periksa sofware kan program
Tidak
Apakah
program Selesai
OK?
Ya
HO 27
3.1.1. SET dan RESET-(SET dan RSET)
Instruksi SET akan mempertahankan status ON meskipun sinyal input OFF dan instruksi
RSET akan mereset sinyal dari keadaan ON menjadi OFF
Set B Rset B
Bila tombol ON ditekan output akan aktif (misal lampu menyala). Bila tombl OFF ditekan
maka output non aktif dan bila keduanya ditekan bersamaan maka output non aktif.
Jawab :
Gb.25. adalah diagram ladder yang dimaksud pada contoh soal 4
00200
SET
00401
Gb.25
00201
RSET Diagram
00401 ladder dari
contoh
soal 4
END
Kemudian coba dibuat diagram laddernya jika RSET berada di atas dan SET berada
dibawah, kemudian amati apa yang terjadi bila dalam waktu yang bersamaan 00200 dan
00201 kita tekan .
KEEP (11) mempunyai dua kondisi input SET dan RESET serta output bit. Jika sinyal S ON
maka output B akan ON dan akan mempertahankan sinyal tersebut meskipun sinyal S OFF.
Sinyal output B akan OFF jika sinyal input R ON. Bila Fungsi KEEP ini digunakan dengan
HR relay, status dari output mengunci (latch) akan dipertahankan selama terjadi gangguan
daya, sehingga nanti apabila gangguan telah selesai maka sistem akan beroperasi
meneruskan.
HO 28
S
KEEP(11)
B
R
Gb.26. Instruksi KEEP
dan jenis bit-bit
yang dapat
diprogramkan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47
Batam Institutional Development Project
517078885.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
B:bit
IR,SR, AR,HR,LR
S sinyal
Gb.27
Status B Time Diagram
dari KEEP
R sinyal
Contoh Soal 5
Buatlah diagram ladder untuk suatu kondisi berikut. Bila sinyal input set ON maka bit output
akan aktif dan baru akan non aktif bila sinyal input reset ON.
Jawab : Diagram ladder berikut ini adalah jawaban dari contoh soal di atas.
00200
KEEP
00400
00201 Gb.28
Diagram ladder
dari contoh soal
5
END
HO 29
3.1.3. Pulsa Naik Dan Pulsa Turun – DIFU (13) dan DIFD (14)
Instruksi DIFU (13) menghasilkan pulsa satu ( 1 ) siklus dari sinyal input dari posisi OFF ke
ON sedangkan DIFD (14) menghasilkan pulsa satu ( 1 ) siklus dari sinyal input ON ke OFF
B:bit
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48
Batam Institutional Development ProjectIR,SR, AR,HR,LR
517078885.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
SINYAL IN SINYAL IN
3.1.4. TIMER
Instruksi TIM (timer) dapat digunakan sebagai timer ON delay pada rangkaian relay. TIM
adalah instruksi timer ON-delay yang membutuhkan angka timer dan nilai set (SV) yang
berkisar dari 0000 sampai 9999 (0 sampai 999,9 detik)
HO 30
TIM N
SV
Gb.31
N: TC nomor
Instruksi timer
(penunda waktu)
#(000-511)
dan jenis bit-bit
yang dapat
SV : Set value (word, BCD) diprogramkannya
.
IR,AR, DM, HR, LR,#
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49
Batam Institutional Development Project
517078885.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
IN
OUT
SV SV
Contoh Soal 6.
Buatlah diagram ladder untuk penundaan waktu ON selama 5 detik.
Jawab : 00200 TIM
000
# 0050 5 detik
T000
00400
Gb.32
END Diagram ladder
dari contoh 6
HO 31
3.1.5. Counter-CNT
CNT (counter) adalah sebuah counter penurunan yang diset awal. Penurunan saat
hitungan setiap kali sebuah sinyal input berubah dari OFF ke ON . Counter harus
diprogram dengan input hitung , input reset , angka counter , dan nilai set (SV)
Nilai set ini dapat berkisar dari 0000 sampai 9999.
.
CP
CNT N
SV
R
N: TC nomor Gb.33
Intruksi COUNTER
#(000-511) dan bit-bit apa saja
yang dapat
diprogramkannya
SV : Set value (word, BCD)
Contoh Soal 7a
Diagram ladder untuk menghitung sampai 10 hitungan.
00200
CNT
00201
001
#0010
Gb.34a
C001
Diagram
00400 ladder untuk
contoh 7a
SV
END
HO 32
C001
CNT
SV
00200 002
200
#0200
hitungan
C002
00400
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51
Batam Institutional Development Project
517078885.doc SV
END
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gb.34b
Diagram ladder
dari contoh soal 7b
Contoh soal 8 :
Diagram ladder untuk perpanjangan waktu sampai 1000 jam (Gb. 34c)
00200 T001
TIM
001 600
6000 detik
T001
CNT
002 6000
00201 6000 hitungan
C002
Gb. 34c
00400
Diagram ladder
untuk
END
perpanjangan
waktu 1000 jam
HO 33
Ladder Simbol
ILC (03)
IL (02) digunakan dengan gabungan ILC(03) sebagai akhir dari membangun sebuah
interlock, dapat juga digunakan pada percabangan dari sebuah program , IL(02) dapat
dibuat satu atau lebih program dan dieksekusi secara berurutan
Seksi Interlock antara IL(02) dan ILC(03) dapat dibangun sesuai dengan table dibawah ini
INSTRUKSI TREATMENT
TTIM (87)
KEEP (11)
00200
IL
00200 T001
00401
00201
IL
HO 34
Contoh Soal 9 :
00200 T000
Buatlah rangakain interlock dibawah dengan aplikasi timer
TIM
001
#20
T001
TIM
001
#20SV
IL
END
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 35
Identifikasi kemampuan arus output PLC beban tidak boleh sama atau melebihi
kemampuan arus output
Gunakan prosedur FORCE SET/RESET dari PLC, output untuk memastikan alamat
output yang kita inginkan.
L1
Y1
Y1
S1 S2
HO 36
S1 Y1
PLC
S2 Y2
L1
S3
Y1 Y2
HO 37
Didalam penerapan dilapangan sering kita jumpai bermacam-macam sensor yang terpasang
terhadap silinder pneumatik atau terhadap bagian-bagian mesin lainnya dan untuk
pemasangan output sensor ke input PLC harus diperhatikan jenis input PLC dan jenis output
sensor karena kita ketahui ada dua jenis type sensor PNP atau NPN untuk mengetahui
cara pemasangannya perhatikan gambar dibawah ini.
0 VDC
Sensor
PNP
PNP
+24VDC
HO 38
+24VDC
DCVDD
C VDC
NPN Sensor
NPN
0 VDC
-0 VDC
Perhatian !
Pemasangan
jangan terbalik
HO 39
Periksa posisi dan pengikatan semua komponen, apakah sudah cukup kuat dan
benar kedudukannya.
Periksa semua sambungan pneumatik, apakah sudah cukup kuat dan pastikan tidak
akan ada yang lepas.
Periksa sambungan/pemasangan kabel-kabel listrik, pastikan bahwa pengikatan
cukup kuat dan tidak salah terminal.
Periksa tekanan udara kempa pada tangki udara apakah sudah memenuhi syarat
Periksa regulator pengatur suplai udara ke sistem, apakah tekanan suplai udara
sesuai dengan ketentuan.
Apabila semuanya sudah sesuai dengan ketentuan maka operasikanlah sirkuit pneumatik.
3.3.2. Mengoperasikan sirkuit pneumatik kendali PLC.
Buka katup suplai udara, maka udara kempa akan siap pada posisi-posisi kerja.
Tekan tombol start, maka sirkuit pneumatik akan segera beroperasi.
Amati jalannya sirkuit apakah sudah sesuai dengan desain yang direncanakan.
Apabila telah sesuai dengan desain, teruskan beroperasi.
Apabila belum sesuai maka hentikanlah jalannya sirkuit, kemudian perbaikilah.
HO 40
Yang dimaksud dengan pemeliharaan PLC Pneumatik ialah segala upaya atau kegiatan
yang sengaja dilakukan terhadap PLC Pneumatik dengan mengikuti suatu prosedur yang
sistematik dengan tujuan agar PLC Pneumatik yang kita miliki dapat digunakan dengan
lancar, aman dan secara teknis maupun ekonomis berumur panjang (awet). Untuk mencapai
tujuan tersebut, secara sistematika kegiatan pemeliharaan dapat kita kelompokkan menjadi
kelompok pemeliharan pencegahan (prevetive maintenance) dan kelompok perbaikan
(corctive maintenance).
4.1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Kegiatan pemeliharaan pencegahan ini dilakukan sebelum dan selama PLC Pneumatik
dioperasikan, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya laju kerusakan.
Ada pun kegiatannya antara lain :
4.1.1. Pra Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan
agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar
Kegiatannya antara lain :
Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin bahan
pembersih ,bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain lain.
Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan
pemeliharaan.
Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi
persyaratan.
Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu
dipersiapan seperti data data pengecekan harian, data-data pengecekan mingguan
ataupun pengecekan bulanan
Kebutuhan tenaga listrik harus mencukupi untuk semua kontrol atau beban
Pemasangan komponen-komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan
penggantian seperti card-card I/O yang bisa diganti dengan mudah
4.1.2. Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan harian ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari selama PLC Pneumatik
digunakan baik siang maupun malam.
Kegiatannya antara lain :
Memeriksa kondisi alat setiap akan dioperasikan.
Menjaga kebersihan dan ketertiban.
Mencegah terjadinya beban lebih.
Mengamati atau memperhatikan.
HO 41
HO 42
4.2.2. Perbaikan
Untuk melaksanakan perbaikan kerusakan, kita dapat mengacu pada sistematika perbaikan
secara umum, baik langkah kerjanya maupun metodanya. Dalam hal perbaikan kerusakan
pada penggunaan PLC ini kita akan langsung memberikan salah satu contoh perbaikan,
sebagai berikut.
Contoh Soal 10 :
Pada gambar di bawah ini, setelah dilakukan pemograman pada PLC menerangkan apabila
S1 ditekan maka L1 akan menyala dan apabila ditekan S2 maka L2 akan menyala. Tetapi
pada kasus ini ternyata jika S2 ditekan L2 tidak menyala. Temukanlah kenapa L2 tidak
menyala ketika S2 ditekan
S 1 L 1
000.01 000.10
S2 L2
000.02 000.11
C PU
M e m o ry
BA T BA T
HO 43
Penyelesaian;
Menurut program yang dibuat didalam software dengan alamat 000.03 tidak tersambung ke
input S2 dengan alamat 000.02 dalam hal ini program salah alamat seharusnya 000.03 di
sana tertulis dengan 000.02. Oleh karena itu harus dikembalikan ke alamat yang
dikehendaki yaitu 000.03. Ini namanya perbaikan dari kesalahan program.
Tugas-Tugas Praktik
Tugas 1
Catatan
Untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut dianjurkan setiap peserta bekerja individual pada
setiap training unit Apabila hal itu tidak memungkinkan ,dapat dilaksanakan kerja kelompok
pada setiap training-unit maksimum tiga orang setiap kelompok (group)
Tugas 1. Rangkaian Kelistrikan
Lampu menyala ketika tombol S1, dan S2 tidak ditekan secara bersamaan dan dapat pula
menyala bila tombol S3 dan S4 ditekan bersamaan
Buatlah diagram kelistrikannya dan uji coba sirkuit elektrik tersebut .!
S 1 S2
L 1
S3 S4
Tugas 2
S2 L2
C PU
M e m o ry
BA T BA T
Tugas 3
S 1
Y .
C PU
BA T
M e m o ry BA T
Tugas 4
Y 1 Y2
Tugas 5
00200 TIM
000
# 0050 5 detik
T000
00400
END
Tugas 6
00200 T001
TIM
00200 001 600
#6000 detik
T001
CNT
00201 002 6000
#6000 hitungan
C002
00400
END
Tugas 7
Tugas 7 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya ke dalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan terus maka silinder akan
bergerak maju mundur secara berkesinambungan ( kontinyu ) dan silinder akan kembali
pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan kerja A+.A- (Terus menerus selama S1 ditekan)
A min A mak
Y2
Y1
Tugas 8
Tugas 8 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya ke dalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan, maka silinder A akan
bergerak maju. Setelah mencapai sensor maksimum (A maks) maka silinder B maju.
Setelah mencapai sensor maksimum ( B maks) maka silinder A mundur. Setelah silinder A
menyentuh sensor minimum (A min) maka silinder B mundur dan menyentuh sensor
minimum (B min) dan silinder akan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, B+, A-, B-.
Y1 Y2 Y3
Tugas 9
Tugas 9 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju, setelah mencapai sensor maksimum (A mak) silinder B maju dan mencapai
sensor maksimum ( B mak) maka silinder A dan silinder B mundur secara bersamaan.
Silinder akan berhenti dan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, B+, (AB)-
Y1 Y2 Y3
Tugas 10.
Tugas 10 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC,sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila Tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju setelah mencapai sensor maksimum (A mak) maka silinder A mundur.
Setelah A mencapai sensor minimum ( A min) silinder B maju sampai mencapai sensor
maksimum ( B mak ) kemudian silinder B mundur sampai mencapai sensor minimum (B
min). Dan silinder akan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, A-, B+, B-
Y1 Y2 Y3
Tugas 11
Tugas 11 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju setelah mencapai sensor maksimum (A mak) kemudian mundur. Apabila S2
ditekan , maka urutan kerjanya akan menjadi : A+,A-,B+,B-
Urutan Kerja A+,A-, jika S2 ditekan maka A+,A-,B+,B-
Y1 Y2 Y3
Tugas 12
Tugas 12
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder akan
bergerak maju mundur selama 5 kali kemudian berhenti selama 3 detik, setelah itu maju
mundur lagi 5 kali kemudian berhenti lagi 3 detik. Begitu seterusnya dan silinder akan
kembali pada posisi semula jika tombol S2 ditekan
Urutan kerja S1( start), A+, A- (5kali), berhenti 3 detik, ......................................S2 (stop).
A min A mak
Y1 Y2
Tugas 13
00200 T001
CNT
00200 002 6000
#6000 hitungan
detik
T001
TIM
00201 001 600
SV
#6000 detik
hitun
C002 gan
00400
SV
END
Tugas 14
Tugas 14 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian dua
silinder kerja ganda dengan dilengkapi vakum. Prinsip kerja rangkaian sebagai berikut :
Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A maju hingga mencapai sensor A maks. Begitu A
mencapai A maks. kemudian B maju dan mencapai sensor B maks. Seterusnya vakum
berkerja. Setelah itu B mundur mencapai sensor B min kemudian A mundur mencapai
sensor A min, seterusnya B bergerak maju mencapai sensor B mak dan vakum berhenti
bekerja (meletakan barang). Setelah selesai silinder B kembali ke posisi semula.
Urutan kerja : S1 (tombol), A+, B+, Vakum kerja, B-, A-, B+, Vakum stop, B- .
Vacum
B min Mundur
B mak
Y1 Y2
Turun
Y3 Y4 A
Transparansi
OHT 1
S1 S2 L1
S1
L1
S1
L1 S2
S1 L1
S2
Gb. 9c. Jika salah satu dari S1 dan S2 Gb.9d. Jika salah satu dari S1 dan S2
atau dua-duanya ditekan maka L1 ditekan maka L1 akan nyala, selain itu
akan nyala . Rangkaian ini disebut tidak nyala. Rangkaian ini disebut
fungsi logic OR fungsi logic EX-OR
CONTOH SOAL
S1 S2 S3 L1
OHT 2
S1 Y1
Tombol S1 mengontrol
langsung coil atau solenoid Y1,
artinya bila tombol S1 ditekan
maka solenoid Y1 akan
bekerja.
S1 K
K Y
CONTOH SOAL
S1 K
K
S2
K L
OHT 3
DIAGRAM LADDER
OHT 4
ALOKASI I/O
Rack Slot 1 Slot 2 Slot 3 Slot 4 Slot 5 Slot 6 Slot 7 Slot 8 Slot 9 Slot 10
CPU IR000 IR001 IR002 IR003 IR004 IR005 IR006 IR007 IR008 IR009
Ekspansi 1 IR010 IR011 IR012 IR013 IR014 IR015 IR016 IR017 IR018 IR019
Ekspansi 2 IR020 IR021 IR022 IR023 IR024 IR025 IR026 IR027 IR028 IR029
Ekspansi 3 IR300 IR301 IR302 IR303 IR304 IR305 IR306 IR307 IR308 IR309
Slot 8
Slot 2
Expansion Rack
Area Data
AREA SIZE RANGE
OHT 5
PENGUBAHAN DIAGRAM ELEKTRIK MENJADI DIAGRAM LADDER.
S1
L1
S1 S2 L1
S1 S2
OHT 6
PENGUBAHAN DIAGRAM ELEKTRIK MENJADI DIAGRAM LADDER.
LS1 LS2
CTR1
K1 K1
PB1
PB2
CTR1
H1 V1 R S H2
K1
CTR1
PB1 PB2 C1
0000 1000
0000
1000
1000
1000
LS1
1000
0002
LS2 UP
0003 C1
H2
1003
C1
END SV
OHT 7
S1
Y Y
S1
Y
S1
CPU
BA T
Memory
B A T
OHT 8
Diagram ladder
untuk diagram
rangkaian elektro
pneumatik di
000.02 004.00
atas, tetapi
dengan sirkuit
mengunci
(latching) 000.02
Contoh soal .
Buatlah diagram laddernya jika S1 ditekan maka aktuator maju dan jika S1
ditekan lagi aktuator mundur, begitu seterusnya.
Jawab :
OHT 9
Langkah menginstal :
Menjalankan software
OHT 10
SETUP
1. Double click SSS.bat pada folder C:\ Sysmate
tempatkan kursor pada D: Data disk drive dari menu SETUP kemudian
ENTER
Prosedur di atas adalah proses menentukan jenis CPU PLC, serial RS232
komunikasi ( Com ) dan menyimpan data file program
EDIT PROGRAM
1. Tempatkan kursor pada menu Program kemudian ENTER
OHT 11
program tampak
10. Dari menu Save Program geser kursor ke Z:Save Program dan tekan
ENTER
11. Tuliskan nama program (max. 8 karakter) dalam hal ini Lat1 dan tekan
ENTER
12. Tekan End untuk masuk menu Program dan selanjutnya geser kursor ke
menu Setup
dan tekan ENTER kemudian pilih M: Exit to DOS untuk keluar dari software
SSS
6. Dari menu Retrieve Program geser kursor ke Z: Retrieve Program dan tekan
ENTER
7. Tuliskan nama Program file yang akan dipanggil dalam hal ini file Lat1
OHT 12
6. Dari menu Computer > PC geser kursor ke E: Send to END kemudian tekan
ENTER
4. Dari menu PC > Computer geser kursor ke E Send to END kemudian tekan
ENTER
6. Jika transfer berjalan dengan baik anda dapat memonitor program melalui
layar monitor komputer
OHT 13
Memaksa output ON/Off tidak tergantung dari program yang disebut FORCED
SET/RESET
4. Dari menu Monitor Data tekan Ctrl + F9 untuk kontrol Bit dan selanjutnya
tuliskan alamat yang akan dikontrol selanjutnya tekan ENTER
3. Dari menu Monitor Data tekan Ctrl + F9 untuk monitor Bit atau Ctrl +F7 untuk
monitor word dan selanjutnya tuliskan alamat yang akan dimonitor selanjutnya
tekan ENTER
OHT 14
Menu Fungsi
FUNGSI SYMBOL KETERANGAN
F1 Read
F2 Write
F3 Store
F4
F5
F6
F7
F8
F9 Not
F10 FUN ( )
Ctrl+F1 AR
Ctrl+F2 HR
Ctrl+F3 LR
Ctrl+F4 DM
Ctrl+F5 CNT
Ctrl+F6 TIM
Ctrl+F7 Wd
Ctrl+F8 *DM
Ctrl+F9 Bit
Ctrl+F10 #
Shift+F1 Dele
Shift+F2 Insert
Shift+F3 Strin
Shift+F4
Shift+F5
Shift+F6
Shift+F7
Shift+F8 SET
Shift+F9 RSET
Shift+F10 FUN ( )
OHT 15
Memahami syarat
system kontrol Hubungkan
yang diinginkan semua I/O ke
PLC
Gambar system
umum dari Periksa semua
system kontrol sambungan I/O
Test
Daftar semua point program
I/O ke point I/O ybs
dari PLC
Edit
program
Terjemahkan flowchart
ke Diagram Ladder /
STL Tidak Apakah
program
OK?
Program dengan
Ladder/STL ke Ya
dalamPLC
Simpan program
Simulasikan
Ubah program
program dan Dokumentasi
periksa sofware kan program
Tidak
Apakah
program Selesai
OK?
Ya
OHT 16
PEMROGRAMAN PLC
Set B Rset B
B : bit
Contoh soal 4.
Bila tombol ON ditekan autput akan aktif (misal lampu menyala). Bila tombl
OFF ditekan maka output non aktif dan bila keduanya ditekan bersamaan maka
output non aktif.
Jawab :
00200
SET
00401
00201
RSET
00401
END
Kemudian coba dibuat diagram laddernya jika RSET berada di atas dan SET
berada dibawah, kemudian amati apa yang terjadi bila dalam waktu yang
bersamaan 00200 dan 00201 kita tekan .
OHT 17
KEEP-KEEP (11)
KEEP (11) mempunyai dua kondisi input SET dan RESET serta output bit. Jika
sinyal S ON maka output B akan ON dan akan mempertahankan sinyal
tersebut meskipun sinyal S OFF. Sinyal output B akan OFF jika sinyal input R
ON. Bila Fungsi KEEP ini digunakan dengan HR relai, status dari output latch
akan dipertahankan selama terjadi gangguan daya, sehingga nanti apabila
gangguan telah selesai maka sistem akam beroperasi meneruskan.
S
KEEP(11)
R
B
B : bit
S sinyal
Time Diagram
dari KEEP
Status B
R sinyal
KEEP
00400
00201
END
OHT 18
Instruksi DIFU (13) menghasilkan pulsa 1 siklus dari sinyal input dari posisi
OFF ke ON sedangkan DIFD (14) menghasilkan pulsa 1 siklus dari sinyal input
ON ke OFF
B : bit
SINYAL IN SINYAL IN
OHT 19
Instruksi TIM (timer) dapat digunakan sebagai timer ON delay pada rangkaian
relay. TIM adalah instruksi timer ON-delay yang membutuhkan angka timer dan
nilai set (SV) yang berkisar dari 0000 sampai 9999 (0 sampai 999,9 detik)
TIM N N: TC nomor
#(000-511)
SV
IN
OUT
SV SV
Contoh Soal.
Jawab :
00200 TIM
000
5 detik
# 0050
T000
00400
END
OHT 20
Counter harus diprogram dengan input hitung , input reset , angka counter ,
dan nilai set (SV)
R SV
N : TC nomor
#(000-511)
Contoh Soal a
00200
CNT
00201 001
#0010
C001
00400
END
OHT 21
00200 00201
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97
Batam Institutional Development Project
517078885.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
CNT
00200 001 100
#0100 hitungan
C001
C001
CNT
00200 002 200
#0200 hitungan
C002
00400
END
Contoh
00200 T001
TIM
001 600
6000 detik
T001
CNT
002 6000
00201 6000 hitungan
C002
00400
END
OHT 22
Ladder Simbol
Indonesia Australia Partnership for Skills Development ILC (03) Page 98
Batam Institutional Development Project
517078885.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
Seksi Interlok antara IL(02) dan ILC(03) dapat dibangun sesuai dengan table
dibawah ini
INSTRUKSI TREATMENT
TTIM (87)
IL
CNT, CNTR (12) T001
00200
KEEP (11) 00401
00200 T000
TIM
001
#20 OHT 23
PEMROGRAMAN
T001 PLC (Lnjt)
TIM
Contoh Soal
001
#20SV
Buatlah rangakain interlock dibawah dengan aplikasi timer
00200
IL
END
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 24
Identifikasi kemampuan arus output PLC beban tidak boleh sama atau
melebihi kemampuan arus output
L1
Y1
Y1
S1 S2
OHT 25
S1
Y1
Indonesia PLC
S2Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Page 101
517078885.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
Y2
S3
L1
OHT 26
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN
PRA PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN HARIAN
PEMELIHARAAN BERKALA
PERBAIKAN KERUSAKAN
DIAGNOSE KERUSAKAN / TROUBLE SHOOTING
ANALISIS PERBAIKAN
PELAKSANAAN PERBAIKAN
ADMINISTRASI PEMELIHARAAN
DOKUMENTASI HASIL PEMELIHARAAN
Kualifikasi penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Bila anda diakui (qualified) untuk menilai unit ini mungkin anda akan memilih metode yang
ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk
melakukan penilaian. Namun para penilai harus memperhatikan pedoman penilaian terlebih
dulu dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Halaman berikut merupakan daftar beberapa metoda yang dapat digunakan untuk menilai
unit kompetensi ini. Maksud penilaian yang telah dirancang diarahkan untuk setiap elemen
(sub.kompetensi), unjuk kerja dan pokok-pokok keterampilan serta pengetahuan.
.Penilaian Satu
Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada dengan melingkari a),
b), c) atau d).
1.1. PLC secara orisinil dirancang menggantikan
a. Mikro kontroler
b. Relay kontrol panel (wire logic)
c. Analog kontrol panel
d. Digital kontrol
1.2. Perbedaan yang mendasar antara relay kontrol (wire logic) dengan PLC adalah
a. Perbedaan input yang digunakan
b. Perbedaan output yang digunakan
c. Perbedaan tegangan input dan output yang digunakan
d. Wire logic menggunakan kontrol relay sedangkan PLC menggunakan instruksi
program atau ladder
1.3. Pengkabelan pada PLC disambungkan kepada
a. Input terminal
b. Output terminal
c. Input dan output terminal
d. Input terminal, output terminal dan power supply
1.4. Sinyal input PLC berasal dari
a. Solenoid
b. Relay
c. Limit switch, push button,sensor dll
d. Power supply
1.5. Line dari PLC program pada gambar dibawah ini adalah ditulis dalam bentuk :
00200
00403
a. Ladder diagram
b. Statement list
c. Basic
d. Mnemonic
Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada dengan melingkari a),
b), c) atau d).
2.1. Gambar yang tertera disamping-bawah ini adalah merupakan
bahagian dari PLC yang disebut :
a. Card input
b. Card output
c. CPU
2.3. Gambar yang tertera disamping ini adalah merupakan bagian dari PLC yang disebut :
a. Card input
b. Card output
c. CPU
d. Card Input dan output
Penilaian Tiga
Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada dengan melingkari a),
b), c) atau d).
3.1. Pengkabelan pada PLC disambungkan kepada
a. Input terminal
b. Output terminal
c. Input dan output terminal
d. Input terminal, output terminal dan power supply
3.2. Sinyal input PLC berasal dari
a. Solenoid
b. Relay
c. Limit switch, push button,sensor dll
d. Power supply
3.3. Ouput PLC disambungkan kepada
a. Solenoid atau relay
b. Limit switch, push button, sensor dll
c. Power supply
d. Komputer atau program consol
3.4. Bila pada program PLC dikhawatirkan ada gangguan dan setelah gangguan selesai
diharapkan program berjalan meneruskan maka instruksi berikut digunakan :
a. Instruksi KEEP + IR
b. Instruksi KEEP + HR
c. Instruksi KEEP + SR
d. Instruksi KEEP + IL
3.5. Untuk perpanjangan waktu sampai 1500 jam, maka pemrograman dengan ladder
diagram menggunakan instruksi berikut :
a. Instruksi TIM + KEEP
b. Instruksi KEEP + CNT
c. Instruksi TIM + CNT
d. Instruksi CNT + SET
3.6. Untuk jenis output coil pada PLC, tegangan yang digunakan adalah
a. Tegangan AC
b. Tegangan DC
c. Tegangan AC/DC asalkan arus beban tidak melebihi arus output beban
d. Tegangan 24 VDC
Penilaian Empat .
Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada dengan melingkari a),
b), c) atau d).
4.1. Pada sebuah PLC jika salah satu outputnya rusak maka untuk mengatasinya yang
efektif dan biaya murah adalah :
a. Mengganti card output
b. Mengganti program
c. Mengganti CPU
d. Memindahkan output yang rusak ke salah satu output terminal yang tidak
digunakan kemudian ganti alamat yang sesuai dengan software
4.2. Setelah melakukan pemograman pada sebuah PLC kemudian di down laod ternyata
antara PC dengan PLC tidak bisa koneksi, langkah yang harus kita ambil adalah :
a. Mengecek program
b. Mengecek kabel komunikasi
c. Mengecek kabel komunikasi dan com didalam software
d. Mengecek CPU
4.3. Didalam pemasangan output pada sebuah PLC ternyata beban output membutuhkan
tegangan 24 Vac, sedangkan tegangan output PLC 24 Vdc untuk mengatasi hal ini kita
harus lakukan :
a. Mengganti output yang sesuai dengan tegangan beban
b. Mengganti beban yang sesuai dengan teganggan output
c. Menggunakan relay sebagai penghubung beban dengan tegangan beban
d. Hal ini tidak jadi masalah bisa langsung dihubungkan ke output
4.4. Setelah semua input dan output kita rakit pada sebuah PLC untuk memastikan out
bekerja sesuai dengan alamat yang di inginkan kita harus menggunakan cara
a. Menghidupkan langsung dengan program yang telah dibuat
b. Dengan memasukkan sinyal input
c. Menggunakan procedure Forced Set/Reset
d. Dijalankan tanpa program kemudian gunaka procedure Forced Set/Reset
Jawablah soal-soal berikut dengan mengisi titk-titik yang disediakan !
4.5. Kegiatan pemeliharaan harian yang harus dilakukan pada pemeliharaan PLC
Pneumatik antara lain :
a. ………………………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………..
c. ………………………………………………………………………………………………….
d. ………………………………………………………………………………………………….
4.6. Dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan untuk memperlancar pelaksanaan
pemeliharaan adalah :,
a. ………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………..
4.7. Dalam melaksanakan pekerjaan pada PLC Pneumatik, hal-hal berikut harus
diperhatikan demi keselamatan kerja.
a……………………………………..
b……………………………………..
c ……………………………………..
Penilaian Praktek
Penilaian praktek untuk tugas : 1 - 11
Setiap pelaksanaan praktek hendaknya dinilai secara individual dan siswa / peserta harus
mengulang seluruh tes atau komponen dari tes tersebut hingga tingkat penguasaan yang
telah ditetapkan dari suatu keterampilan dan pengetahuan, dapat dicapai.
Bila melaksanakan penilaian praktek hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :
Pemilihan komponen-komponen yang akan digunakan harus benar .
Dalam mempersiapkan peralatan, selang, konektor, adaptor dan sebagainya
harus benar .
Kemampuan untuk merakit Sirkuit secara benar.
Ketepatan dan ketelitian dalam membuat program PLC.
Perakitan instalasi sirkuit secara aman.
Penyelesaian seluruh tugas.
Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .
Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah
memberikan kontribusi
Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk memberikan tes secara individu dari
setiap anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang
penting
Butuh
Pengetahuan dan
Penilaian Tugas-tugas. Ya Tidak latihan
Keterampilan Pokok
lanjutan
1.0 Mendemonstrasikan 1.1 Diagram rangkaian elektrik, diagram ladder dan diagram rangkaian
pengertian hubungan pneumatik dipahami.
antara diagram
1.2 Diagram rangkaian elektrik diubah menjadi diagram ladder dan
rangkaian elektrik,
diregristrasikan .
diagram ladder dan
diagram rangkaian 1.3 Diagram ladder dan diagram rangkaian pneumatik dikorelasikan .
pneumatik
2.0 Mengembangkan diagram 2.1 Software PLC diidentifikasi dan diinstal ke komputer.
ladder dan
2.2 Diagram ladder dan regristrasinya diprogram dalam komputer mengacu
mensimulasikannya
pada tujuan operasi rangkaian pneumatik dan disimulasikan .
pada komputer.
2.3 Program PLC dalam komputer di down-loadkan ke PLC.
3.0 Menggunakan program 3.1 Macam-macam program PLC meliputi program Set-Reset, KEEP,
PLC untuk DIFU, Timer, Counter, Interlock, disusun dan diaplikasikan.
mengendalikan operasi
rangkaian pneumatik. 3.2 PLC di instal / dirakit ke dalam sirkuit elektro pneumatik.
3.3 Sirkuit elektro pneumatik dengan PLC (programmable logic
controllers) dioperasikan .
4.0 Mendemonstrasikan 4.1 Teknik pencarian kesalahan diaplikasikan untuk menemukan masalah.
perbaikan kesalahan
4.2 Metoda perbaikan dan/atau penggantian diterapkan dalam mengatasi
pada sistem PLC
kesalahan.
pneumatik.
Butuh
Pengetahuan dan
Penilaian Tugas-tugas. Ya Tidak latihan
Keterampilan Pokok
lanjutan
4.3 Dokumentasi pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
4.4 Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja serta peralatan dipelihara
sepanjang masa .
Lembar Penilaian
Tanda tangan
Peserta / Siswa telah diberi tahu tentang hasil Tanda tangan Penilai :
penilaian dan alasan tentang hasil keputusan
tersebut .
Tanggal :
Saya telah diberi tahu tentang hasil penilaian Tanda tangan Peserta/Siswa :
dan alasan pengambilan keputusan tersebut ;
Tanggal :