Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ASI EKSKLUSIFDI DUSUN


MOJO DESA TAMPINGMOJO, KECAMATAN TEMBELANG,
KABUPATEN JOMBANG

Di Susun Oleh

Anggota Kelompok I :

1. Achmad YudistiraP.M
2. M. HidayaturRozaq
3. Ma’rifatulKhusnah
4. MelindaDamayanti D.a
5. NinaFerly
6. Putri PujiPangestuti
7. SitiFatimah
8. VidyaNury
9. Windy SilegarMaelani

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DAN


KEPRAWATAN STIKES BAHRUL
‘ULUMTAMBAKBERAS JOMBANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : PenyuluhanKomunitas tentang ASI eksklusif Di Dusun


Mojo, Desa Tampingmojo Kecamatan Tambelang,
Kabupaten Jombang
2. KetuaPelaksana : Achmad Yudistira P.M.S.Kep
3. JumlahPersonalia : 9 Orang
4. BentukKegiatan :Penyuluhan
5. Jangka Waktu Kegiatan : 1jam
6. Tempat : Balaidesa Tampingmojo
7. Biaya :Rp.195.000,00

Jombang, 19 Februari 2021

Ketua Pelaksana

Achmad Yudistira P.M

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Mitayakuna Stianto S.ST,M.Kes Suci Iswati A.Md.Keb.

Mengetahui
Kepala Desa

Nurus Sa’ada S.psi M.pd.I


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

ASI eksklusif yaitu air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai enam bulan tanpa
ditambahkan dengan makanan lain seperti susu formula, jeruk , madu, air teh, air putih, pisang,
bubur susu,biskuit , dan lainnya. Bayi yang diberikan asi eksklusif dapat terhindar dari berbagai
penyakit. Bayi yang sakit diberikan ASI secara eksklusif dapat mempercepat proses penyembuhan.
ASI juga dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. Bayi yang tidak
diberikan asi secara eksklusif mempunyai IQ (intellectual quotient) yang lebih rendah,
dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI secara eksklusif. Hal ini dikarenakan didalam ASI
terdapat berbagai macam nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan otak yaitu berupa
taurin, laktosa, DHA, AA, Omega 3 dan Omega 6( Kristianasari,2011).
Profil data kesehatan indonesia pada tahun 2015 menunjukkan pemberian ASI eksklusif
sebesar 52,3% yang berarti hasil tersebut masih dibawah target nasional yaitu sebesar 80% hasil
capaian pemberian ASI eksklusif masih rendah karena kesadaran masyarakat dalam mendorong
peningkatan pemberian ASI eksklusif masih relatif rendah (Kemenkes RI,2015) Khusus mengenai
kekurangan kalori dan protein pada bayi di pedesaan, disamping penakaran susu yang kurang tepat
juga sering disebabkan karena penyapihan yang terlalu dini. Pada masyarakat yang buta gizi
dimana air susu ibu diganti dengan susu formula. Kekurangan kalori dan protein pada bayi ini
sangat berbahaya karena jumlah sel otak dan juga luas permukaan otak yang sebenarnya masih
dalam taraf terganggu/terhenti sehingga menyebabkan penurunan kapsitas mental, intelektual dan
juga fisik dimasa mendatang.
Diprovinsi Jawa Timur dalam indikator kinerja upaya perbaikan gizi masyarakat
disebutkan bahwa target cankupan pemberian ASI eksklusif 2011 sebesar 67% berdasarkan laporan
yang diterima dari Dinas Kesehatan 2013 diketahui bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif tahun
2013 adalah 68,3% dari target sebesar 80% (Dinkes Provinsi Jawa Timur 2013).
Sedangkan di Kabupaten Jombang cakupan ASI eksklusif kembali mengalami penurun
yang sebelumnya 79,4% ditahun 2011, turun menjadi 71,9% ditahun 2012, tahun 2013 cakupan
ASI eksklusif sebesar 79,42%dan 2014cakupan ASI eksklusif sebesar 76,91%.
Data dari puskesmas Tembelang pada ibu yang mempunyai anak usia 0-6 bulan yang
mendapat ASI saja sebanyak 52 bayi,sedangkan jumlah bayi usia 0-6 bulan yang diperiksa
sebanyak 75 bayi dengan demikian cakupan bayi mendapatkan ASI eksklusif tahun 2020 besar
69,3% , cakupan ini belum mencapai target SPM 80%.
Data cakupan yang tidak ASI eksklusif bayi usia 0-6 bulan di dusun mojo sebesar 46%.
Masih banyaknya ibu yang kurang memiliki kesadaran untuk memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya di dusun mojo desa tampingmojo maka penelitian ingin mengetahui hubungan status
pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan ibu tentang ASI terhadap waktu pemberhentian
pemberian ASI eksklusif di dusun mojo desa tampingmojo
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar ASI eksklusif


2.1.1 Pengertian ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah asi yang diberikan kepada bayi dan tidak menerima makanan tambahan
lainnya selama enam bulan pertama kelahiran dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Asi eksklusif
yang diberikan pada enam bulan pertama dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada bayi
(Ojong,2015).
ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik
yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi. Asi
ekslusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 – 6 bulan tanpa makanan pendamping
ASI
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI
1. Perubahan sosial budaya
2. Faktor psikologis
3. Faktor fisik ibu
4. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau
dorongan tentang manfaat pemberian ASI
5. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI
6. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan
pengganti ASI dengan susu kaleng
2.1.3 Akibat tidak ASI eksklusif
 Pada ibu:
1. Bertambahnya kerentanan terhadap penyakit (baik anak maupun ibu)
2. Biaya kesehatan untuk pengobatan
3. Kerugian kognitif (hilangnya pendapatan bagi individual)
4. Biaya susu formula
 Pada bayi :
1. Obesitas
2. Risiko penyakit dan infeksi
3. Manja dan Tidak Mandiri
4. Menurunkan kecerdasan otak
5. Kurang Gizi
6. Risiko kematian
7. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)
8. Risiko menjadi pemarah saat dewasa
2.1.4 Cara menyusui dengan benar
1. Posisi dekapan
Posisi ini membeolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar
kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dekapan, sokong kepala badan dan punggung
bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (saryono, 2008;34)
2. Posisi football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki payudara yang besar,
menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukuranya atau menyusui kembar pada waktu yang
bersamaan. Sokong kepala kecil dengan tangan, menggunakan bantal untuk menyongkong
belakang badan ibu (saryono,2008;35)
3. Posisi berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini mungkin
satu satunya posisi yang biasa pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan
dan sokong bayi dengan lengan atas. (suryono 2008:35)
4. Pelekatan
• Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu,
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
• Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
• Mulut bayi berada di depan puting ibu.
• Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi.
Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
• Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus. (IDAI,2013)
BAB III

TUJUAN DANMANFAAT

3.1 TujuanKegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang berupa penyuluhan tentang ASI
eksklusif, yang bertujuan untuk :
 Meningkatkan pengetahuan warga Dusun Mojo yang memerlukan pandangan yang
lebih luas tentang ASI esklusif
 Meningkatkan kesadaran warga Dusun Mojo tentang pemberian ASI eksklusif
3.2 ManfaatKegiatan
Dengan melakukan kegitan penyuluhan Peningkatan Kesadaran dalam pemberian
ASI esklusif ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

 Dapat meningkatakan pengetahuan serta kesadaran bagi ibu tentang pemberian ASI
eksklusif

.
BAB IV
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Sasaran
Sasaran untuk kegiatan penyuluhan dalam Peningkatan Kesadaran Pemberian ASI esklusif
meliputi:

1. Ibu hamil
2. Ibu yang mempunyai balita usia 0-6 bulan
3. Ibu nifas
4. Remaja

4.2 Bentuk Kegiatan


Penyuluhan peningkatan kesadaran tentang pemberian ASI esklusif.
4.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Hari :Jum’at
Tanggal : 26 Februari2021
Tempat : Balaidesa Tampingmojo
Sasaran : Ibu hamil, ibu yang mempunyai balita usia 0-6 bulan, ibu nifas dan remaja
Jumlahpeserta : 15 orang
Topikpenyuluhan : ASI eksklusif
4.4 Tim Pelaksanaan Kegiatan

Koordinator : Acmad Yudistira P.M, S.Kep


Anggota : 1. M. HidayaturRozaq
2. Ma’rifatul Khusnah
3. Melinda D
4. Nina Ferly
5. Putri Puji Pangestuti
6. Siti Fatimah
7. Vidya Nury
8. Windy Silegar Maelani
4.5 Sumber Dana
Anggaran STIKES Bahrul Ulum Jombang
4.6 Metode
Ceramah,Diskusi,Tanya jawab
4.7 Media
Lefleat,Lcd,Vidio perawatan payudara dan pijat oksitosin
BAB V
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Kegiatan dilaksanakan di Balaidesa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten


Jombang, dilaksanakan 1 hari yakni hari jum’attanggal 26 Februari 2021 . Kegiatan dimulai pukul
09.00WIB dan berakhir pada pukul 10.00 WIB.Kegiatan “ Penyuluhantentang ASI eksklusif“
berjumlah 15 Orang yang terdiri dariIbu yang mempunyai balita usia 0-6 bulan, ibu hamil,ibu
nifas dan remaja.
Mampu mempraktekkan pelaksanaan penyuluhan yang diberikanmahasiswa STIKES
BAHRUL ‘ULUM JOMBANG mengikuti kegiatan sampai selesai.Kegiatan penyuluhan ini
sebagai bentuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran bagi masyarakat tentang ASI eksklusif.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti seluruh rangkaian acara penyuluhan peningkatkan kesadaran dalam


pemberian ASIeksklusif di Dusun Mojo, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tambelang, Kabupaten
Jombang. Secara umum pelaksanaan kegiatan ini berlangsung lancar sesuai dengan rencana
kegiatan dan berakhir tepat waktu.Ibu yang mempunyai balita 0-6 bulan,ibu hamil,ibu nifas, dan
remaja warga Dusun Mojo yang datang, mampu meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya
pemberian ASI secara eksklusif
5.2 Saran
Para ibu bisa menambah pengetahuan dan wawasantentang pentingnya dalam pemberian
ASI eksklusif mulai usia 0 – 6 bulan.Demikian laporan ini kami buat setelah mengikuti seluruh
rangkaian acara penyuluhan di Balaidesa untuk peningkatasan kesadarantentang pentingnya ASI
eksklusif. Harapan kami agar laporan ini bisa digunakan sebagai masukan kepada mahasiswa
STIKES Bahrul ‘Ulum Jombang selanjutnya.
Lampiran

No. Rincian Satuan Harga Jumlah


1. Leaflet 15 Rp 2.000.00 Rp. 30.000,00
2. Konsumsi 20 Rp 7.000.00 Rp. 140.000,00
3. Air Mineral Gelas 1 Rp. 25.000, 00 Rp. 25.000,00
Total Rp195.000,00
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PokokBahasan : Pentingnya pemberian ASI eksklusif


SubPokokBahasan :
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Komposisi ASI
3. Keuntungan ASI bagi bayi
4. Keuntungan meneteki bagi ibu
5. Faktor yang mempengaruhi tidak terlaksananya ASI eksklusif
6. Hal hal yang mempengaruhi produksi ASI
7. Cara menyimpan ASI
8. Akibat tidak ASI
9. Cara menyusui dengan benar
Sasaran : Ibu hamil , Ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, remaja, ibu nifas

Jumlah sasaran : 15 orang


Tempat : Balaidesa Tampingmojo
Alokasi Waktu : 1 jam(09.00 –10.00 WIB)

A. AnalisaSituasi
a. Warga DusunMojo
 Warga yangdi undang berjumlah 15orang
 Ibu yang mempunyai balita usia 0 -6 bulan
 Ibu hamil
 Ibu nifas
 Remaja
b. Situasi Tempat KegiatanPenyuluhan
 Kondisi Balaidesa cukup luas dan memadai untuk dilakukan kegiatan
penyuluhan
 Memiliki kursi perorang dan dapatdipindahkan
 Ruangan tenang jauh dari keramaian, sehingga memungkinkan
terjadinya proses penyuluhan secaraoptimal
 Penerangan cukupmemadai
 Prasarana kegiatan penyuluhan yang tersedia adalahleaflet,Lcd,video
B. Tujuan Intruksional Umum
Pada akhir proses penyuluhan warga Dusun Mojo mampu untuk menjelaskan
tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu yang mempunyai balita usia 0-6 bulan
warga Dusun Mojo dapat :
 Menjelaskan Pengertian ASI eksklusif
 Menjelaskan keuntungan ASI bagi bayi dan ibu
 Menjelaskan Factor yang mempengaruhi pengguna ASI eksklusif
 Menjelaskan Dampak tidak diberikannya ASI eksklusif
 Menjelaskan cara menyusui dengan benar
D. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya Jawab
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Penyuluhan Warga
Pendahuluan 5 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawabsalam
Menit mengucapkansalam. 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkandiri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Memberipersetujuan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan

Penyajian 1. Menjelaskan pengertian ASI 1. Mendengarkan dan


40
Eksklusif memperhatikan
Menit
2. Menjelaskan keuntungan dari ASI 2. Menyimak, dan
eksklusif memahami video
3. Menjelaskan Factor yang yang dipaparkan
mempengaruhi pengguna ASI 3. Mengajukan
eksklusif pertanyaan tentang
4. Menjelaskan cara menyusui topik yangdibahas
dengan benar
5. Menjelaskan Dampak tidak
diberikannya ASI eksklusif
6. Memaparkan Video perawatan
payudara dan pijat oksitosin
7. Memberi kesempatanaudience
untuk bertanya
Penutup 15 1. Menanyakan kepada Audience 1. Mendengarkan dan
Menit tentang materi yangbahas memperhatikan
2. Memberikan kesimpulan 2. Menjawabsalam
tentang topik bahasan
3. Mengucapkan terima kasih atas
perhatian yangdiberikan
4. Mengucapkansalam
• Media
- Leaflet

- Lcd

- Video

• Lampiran Materi

Terlampir

• Sumber/Referensi

Latif,A. 1995. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penduduk dalam Pemberian ASI
ESKLUSIF

Nasional, B. S. (2002). Tata cara penyimpanan ASI (Vol. 2002).

Raihani, F.,& Chadirin, Y. (2020). Pentingnya ASI ESKLUSIF

Sitepoe, Unus. 1996. Pentingnya asi esklusif dalam pertumbuhan. Jakarta: Grasindo.
MATERI

a. Pengertian ASI eksklusif

Asi eksklusif adalah asi yang diberikan kepada bayi dan tidak menerima makanan tambahan
lainnya selama enam bulan pertama kelahiran dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Asi eksklusif
yang diberikan pada enam bulan pertama dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada bayi
(Ojong,2015).
Asi adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang
disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi. Asi ekslusif
adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 – 6 bulan tanpa makanan pendamping ASI.

b. Komposisi air susu ibu


 Protein
Protein dari susu (curd) disebut kasein kadar protein yaitu laktal bumil dan laktal globulin
lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi
 Lemak
Air susu ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang sama kadarnya, yang
dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah daripada butir-butir lemak yang terdapat pada
susu sapi. Kadar kolesterol alebih tinggi dari pada susu sapi 
 Karbohidrat
Mengandung faktor bifidus, dan faktor ini tidak terdapat di dalam air susu sapi. Faktor-
faktor pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu yang matur dan di dalam kolostrum.
Kadar faktor ini berubah selama masa laktasi bayi mulai membentuk sistem imunilogisnya
sendiri. Perlu diulangi disini bahwa:
- Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian air susu ibu yang terus menerus,
paling tidak selama 4 bulan, merupakan perlindungan terbaik yang dapat diberikan
kepada bayi terhadap penyakit
- Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat menyebabkan kerusakan faktor
pelindung alami
 Garam mineral
Natrium  dalam kadar yang ideal untuk bayi manusia
Kalsium, fosfor, magnesium  kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok untuk bayi
dibandingkan kadarnya yang lebih tinggi pada air susu sapi
c. Keuntungan ASI bagi bayi
 ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena :Mudah dicarna dan diserap, Selalu bersih
dan segar Aman
 Menyempurnakan pertumbuhan bayi menjadi lebih sehat
 ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
 ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan
 Untuk menjalani hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
d. Keuntungan meneteki bagi ibu
 Mencegah perdarahan pada masa nifas
 Membantu segera mengembalikan alat-alat kandungan
 Tidak merepotkan atau tidak perlu merebus botol dan membuat susu
 Menghemat biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
 Praktis karena itu tidak perlu membawa botol bila bepergian
 Menjalin hubungan yang akrab antara ibu dan bayi
 Menunda masa kehamilan
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain :
1. Perubahan sosial budaya
- Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya
- Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan susu botol
2. Faktor psikologis

- Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita


- Tekanan batin
3. Faktor fisik ibu
Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dsb

4. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau
dorongan tentang manfaat pemberian ASI
5. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI
6.  Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan
pengganti ASI dengan susu kaleng
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu meneteki
 Susuilah bayi segera setelah melahirkan
 Bayi harus diberi minum bila lapar dan tidak perlu jadwal secara padat
 Berilah ASI pada bayi sampai umur 2 tahun
 Cuci tangan sebelum dan sudah meneteki
 Sebelum dan sesudah meneteki puting susu dibersihkan
 Setelah meneteki, mulut bayi dibersihkan
 Selama meneteki usahakan bayi selalu menghisap
 Hindarkan agar hidung bayi tidak tertutup oleh payudara ibu
 Meneteki tidak boleh tergesa-gesa agar tidak tersedak, kemudian bayidisendawakan dengan
cara menepuk punggung bayi

g. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI


1. Makanan ibu : Ibu makan secara teratur dan cukup gizi, selain itu dianjurkan minum lebih
banyak, kira-kira 8 – 12 gelas sehari, misal susu, air, kacang hijau, air buah

2. Ketenangan jiwa dan pikiran :Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu selalu
dalam kondisi tenang. Apabila ibu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan
ketegangan emosional akan menurunkan produksi ASI 
3. Frekuensi menyusui
4. Istirahat yang cukup
5. Perawatan payudara yang teratur
h. Cara memerah ASI

 Cara Memerah ASI dengan tangan


1. Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu bersihkan puting susu dengan memerah sedikit ASI dan
mengoleskannya pada puting dan areola. ASI mengandung zat anti bakteri yang akan
membunuh kuman pada payudara dan puting. Usahakan untuk rileks dan nyaman, karena
kondisi psikologis Ibu berpengaruh terhadap produksi ASI.
2. Topang payudara Ibu dengan sebelah tangan lalu urut dari bagian atas payudara menuju puting.
Urut menyeluruh, termasuk bagian bawahnya. Lakukan dengan lembut.
3. Tekan perlahan-lahan pada area di belakang areola (kulit gelap yang mengitari puting) dengan
ibu jari dan telunjuk. Pencet kedua jari bersamaan, lalu tekan ke arah pucuk puting untuk
mengeluarkan ASI Ibu. Berhati-hatilah, ASI bisa memancar ke segala arah. Ulangi secara
teratur sehingga ASI telah keluar semua. 

 Cara memompa ASI dengan pompa elektrik


1. Pasang alat pompa elektrik yang sudah dibersihkan dan ikuti instruksi pemakaian. Atur pompa
ke pengaturan hisap terendah. Saat memasangkan cup payudara, pastikan puting berada di
tengah dan cup tersebut benar-benar menyentuh kulit sehingga menghentikan udara masuk
2. Kalau puting terasa sakit, berhentilah memompa dan periksa apakah puting masih berada di
tengah. Lalu lanjutkan memompa dengan isapan terendah. Setelah nyaman menggunakan
pompa.
3. Saat memompa, jaga alat tetap tegak agar ASI tidak masuk ke dalam tabung. Kalau ASI masuk
ke dalam tabung, hentikan pompa dan bilas tabung dengan air
4. Jangan menggunakan pompa saat pipa basah, terutama di pompa tempat pipa terhubung ke
bagian dalam pompa. Ini bisa menarik uap air ke pompa dan menyebabkan kerusakan.
Setelah memompa, pisahkan alat dan biarkan semua bagian mengering.
5. Sebagian ibu mungkin mengalami produksi ASI menurun setelah memompa beberapa minggu.
Inilah salah satu sebab kenapa bayi juga harus tetap menyusu langsung di payudara. Dengan
begitu, produksi ASI akan segera meningkat lagi.
i. Cara menyimpan ASI
1. Taruh ASI ke dalam wadah yang sudah disterilisasi. Pastikan semuanya bersih untuk
menghindari pertumbuhan bakteri di dalam ASI yang akan Ibu simpan. Jangan memasukkan
ASI ke dalam gelas plastik minuman kemasan ataupun plastik styrofoam.
2. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
3. Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+2 minggu). ASI dapat
disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu
penempatannya :
 ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius.
 ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam kotak pendingin yang ditambah
kantung es (ice pack).
 ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan
suhu minimal 4 derajat Celcius.
 ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di dalam freezer dengan suhu -18 derajat
Celcius atau lebih rendah lagi.
4. Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke dalam kulkas malam sebelumnya, kemudian
besok baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah
ke kulkas.
j. Akibat tidak ASI eksklusif
 Pada ibu:
1 Bertambahnya kerentanan terhadap  penyakit (baik anak maupun ibu) Dengan menyusui,
dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), kejadian diare dapat
turun 50%, dan penyakit usus parah pada bayi premature dapat berkurang kejadiannya
sebanyak 58%. Pada ibu, risiko kanker payudara juga dapat menurun 6-10%.
2 Biaya kesehatan untuk pengobatan
Dengan mendukung ASI dapat mengurangi kejadian diare dan pneumonia sehingga biaya
kesehatan dapat dikurangi 256,4 juta USD atau 3 triliun tiap tahunnya.
3 Kerugian kognitif (hilangnya pendapatan  bagi individual)
ASI eksklusif dapat meningkatkan IQ anak, potensi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
karena memiliki fungsi kecerdasan tinggi. Tentunya hal ini akan meningkatkan potensi
mendapatkan penghasilan yang lebih optimal. Tahukah anda dengan peningkatan IQ dan
pendapatan per kapita, negara dapat menghemat 16,9 triliun rupiah
4 Biaya susu formula
Di Indonesia, hampir 14% dari penghasilan seseorang habis digunakan untuk membeli susu
formula bayi berusia kurang dari 6 bulan. Dengan ASI eksklusif, penghasilan orangtua dapat
dihemat sebesar 14%.
 Pada bayi :
1. Obesitas

Dalam susu formula mengandung lemak yang tinggi sehingga mengakibatkan bayi yang
mengkonsumsi susu formula bisa mengalami kegemukan atau obesitas. Jika sudah kelebihan
berat badan maka tumbuh kembang bayi akan terlambat seperti tengkurap, merangkak dan
lain sebagainya.
2. Risiko penyakit dan infeksi

Mengkonsumsi susu formula akan meningkatkan peluang bayi mengalami alergi, asma,
gangguan pencernaan, anemia dan sebagainya. Hal ini di sebabkan oleh kandungan nutrisi
yang ada dalam susu formula tidak sesuai dengan nutrisi yang bayi butuhkan sesuai dengan
umurnya. Jika bayi tidak mengkonsumsi ASI otomatis dia akan mengkonsumsi susu formula
menggunakan dot. Dot yang terbuat dari karet dan plastik rentan sekali terhadap jamur dan
kuman yang mudah sekali berkembang sehingga jika di konsumsi bayi secara terus menerus
akan semakin menurunkan daya tahan tubuh yang berakhir pada mudahnya tubuh bayi
terkena infeksi atau penyakit.
3. Manja dan Tidak Mandiri

Penggunaan dot secara terus menerus ternyata tidak hanya memberi dampak buruk terhadap
daya tahan tubuh bayi tapi juga memiliki dampak jangka panjang yaitu menjadikan anak
manja dan tidak mandiri. Hal ini di sebabkan oleh jika anak mengkonsumsi susu melalui dot,
bayi akan selalu di belai dan di gendong yang mengakibatkan anak kurang mandiri, manja,
dan agresif. Contohnya saja jika seorang bayi minum ASI, otomatis dia akan mencari puting
sang ibu dengan sendirinya. Lain halnya jika menggunakan dot, bayi akan selalu di beri dan
di beri tanpa usaha sedikit pun dari sang bayi itu sendiri.
4. Menurunkan kecerdasan otak
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh smith dkk yang di dalam Roesli (2008), bayi yang
tidak memperoleh ASI dengan maksimal bahkan sama sekali tidak mendapatkan ASI
kecerdasan otak (kognitif) anak akan menurun. Hal ini di buktikan dengan test semua fungsi
intelektual, kemampuan verbal, dan motorik anak. Hasilnya adalah score yang di dapatkan
oleh anak yang tidak minum ASI lebih rendah daripada anak yang minum ASI.

5. Kurang Gizi

Pemberian susu formula secara berlebihan telah di sebutkan di atas bahwa anak
kemungkinan akan mengalami kegemukan. Namun, jika memberikan susu formula terlalu
sedikit dan encer dengan tujuan untuk irit. Ini akan sangat berbahaya bagi bayi. Mengurangi
jumlah takaran susu formula sama dengan mengurangi jumlah nutrisi yang akan di berikan
kepada sang anak. Jika hal ini di lakukan secara terus menerus, bayi akan kekurangan gizi
yang kemudian akan berefek mudahnya terserang penyakit seperti diare.
6. Risiko kematian

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa di Amerika serikat banyak bayi yang tidak minum
ASI mengalami demam, takikardia, menurunnya aliran darah, dan kejang pada usia 11 hari
dan meninggal di usia 20 hari (Weir (2002) dalam Roesli, 2008). Hal ini mungkin memang
tidak akan terjadi jika takaran susu formula yang di berikan kepada sang buah hati sesuai
dan juga peralatan alat minum bayi yang di bersihkan dengan teratur. Roesli (2008) juga
menyebutkan bahwa bayi yang tidak di berikan ASI risiko kematiannya akan meningkat
25% setelah kelahiran. baca juga : ( Makanan Bayi 1 Tahun Biar Gemuk , penyakit akibat
kekurangan gizi pada bayi)
7. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)

Bayi yang tidak di berikan ASI, akan terus menerus meminum susu formula. Di dalam susu
formula terdapat kandungan sukrosa yang cukup tinggi. Sukrosa merupakan karbohidrat di
dalam susu yang memberikan rasa manis pada susu formula. Jika anak terus menerus
mengkonsumsi susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama. Sukrosa akan terus
menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi.
8. Risiko menjadi pemarah saat dewasa

Air Susu Ibu (ASI) mengandung serotonin atau zat anti stres yang di bentuk di 2 tahun
pertama pertumbuhan anak. Jika bayi tidak mengkonsumsi ASI maka anak tidak akan
mendapatkan zat ini dan akan lebih berisiko menjadi anak yang pemarah. Hal ini mungkin
tidak akan terlihat jika anak masih kecil karena anak masih bisa di kendalikan oleh orang
tua. Namun, jika sudah dewasa terkadang anak akan mudah depresi dan pemarah. Hal ini
juga di dukung dengan zat yang ada dalam susu formula, yaitu Mangan (Mn). Zat ini bisa
membuat anak menjadi lebih stres. (IDAI,2016)
k. Cara menyusui dengan benar
1. Posisi dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini membeolehkan
perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu.
Kepala bayi berada di dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi
perlu berada di bagian sisinya (saryono, 2008;34)
2. Posisi football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki payudara yang
besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukuranya atau menyusui kembar pada
waktu yang bersamaan. Sokong kepala kecil dengan tangan, menggunakan bantal untuk
menyongkong belakang badan ibu (saryono,2008;35)
3. Posisi berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini
mungkin satu satunya posisi yang biasa pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu
dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas. (suryono 2008:35)
4. Pelekatan
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
b. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
c. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
d. Posisikan bayi dengan benar
 Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu,
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
 Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
 Mulut bayi berada di depan puting ibu.
 Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan
bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
 Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
e. Cek apakah perlekatan sudah benar
 Dagu menempel ke payudara ibu.
 Mulut terbuka lebar.
 Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
 Bibir bayi terlipat keluar.
 Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
 Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
 Ibu tidak kesakitan.
 Bayi tenang. (IDAI,2013)

Anda mungkin juga menyukai