Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS METODE PSBH TENTANG


“PENINGKATAN KESADARAN PENGGUNAAN MCK DAN ASI
EKSKLUSIF” DI RW II DUSUN MOJO, DESA TAMPINGMOJO,
KECAMATAN TEMBELANG, JOMBANG

Di Susun Oleh
Anggota Kelompok I :

1. Achmad Yudistira P.M


2. M. Hidayatur Rozaq
3. Ma’rifatul Khusnah
4. Melinda D
5. Nina Ferly
6. Putri Puji Pangestuti
7. Siti Fatimah
8. Vidya Nury
9. Windy Silegar Maelani

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BAHRUL ‘ULUM TAMBAKBERAS
JOMBANG
2021

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................7
2.1 KONSEP PSBH................................................................................................7
2.2 KONSEP MCK...............................................................................................15
2.3 KONSEP ASI EKSKLUSIF..........................................................................19
BAB 3 LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG MCK DAN ASI
EKSKLUSIF DI DUSUN MOJO, DESA TAMPINGMOJO, KECAMATAN
TEMBELANG, KABUPATEN JOMBANG................................................................29
3.1 Demografi Wilayah........................................................................................29
3.2 Definisi Masalah.............................................................................................35
3.3 Definisi Solusi.................................................................................................37
3.4 POA.................................................................................................................38
3.5 Implementasi..................................................................................................42
BAB 4 PENUTUP...........................................................................................................45
1.1. Kesimpulan.....................................................................................................45
1.2. Saran...............................................................................................................47
Dokumentasi Kegiatan Selama Pengabdian Masyarakat di Dusun Mojo Desa
Tamping Mojo……………………………………………………………………………………………………….48

0
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis
ilmiah ini dengan tepat waktu.
Berikut penulis mempersembahkan sebuah laporan asuhan keperawatan
komunitas metode PSBH dengan judul “Peningkatan Kesadaran Penggunaan
MCK dan Asi Eklusif”, yang menurut kami bermanfaat bagi warga Dusun Mojo,
dimana kesadaran penggunaan MCK dan Asi Eklusif di Dusun Mojo masih
kurang.
Didalam laporan asuhan keperawatan komunitas metode PSBH ini,
membahas tentang kesadaran penggunaan MCK dan Asi Eklusif, dampak tidak
memakai MCK yang benar, serta upaya untuk mengurangi MCK di sungai.
Dengan ini kami mempersembahakan laporan pendahuluan ini dengan
penuh terima kasih dan Allah swt memberkahi laporan pendahuluan ini sehingga
dapat memberika manfaat.

Jombang, 8 Februari 2021

Penulis

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Latar Belakang MCK
Di Indonesia terdapat beberapa masalah mengenai kurangnya
pengetahuan penduduk yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-
sungguh dari semua pihak antara lain kesadaran dalam penggunaan MCK.
Permasalahan tersebut harus ditangani secara sungguh-sungguh karena
dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia
Indonesia di masa yang akan datang.
Batas wilayah Dusun Mojo Sebelah timur berbatasan dengan desa
Dapur kejambon, Sebelah Barat Desa Mojokrapak dan Desa Pesantren,
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tambakrejo dan Sebelah Utara
berbatasan dengan Desa Kedung Losari. Berdasarkan data tahun 2020 Dusun
Mojo, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang
mempunyai jumlah penduduk 1890 jiwa terdiri dari 950 penduduk laki-laki
dan 940 penduduk perempuan dengan 637 KK. Dusun dibagi menjadi 2 yaitu
Mojo 1 dan Mojo 2 . Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01, 02, dan 03
dengan total 13 RT. Rw 01 terdiri dari 4 RT, Rw 02 terdiri dari 4 RT dan RW
03 terdiri dari 5 RT.
Dari beberapa RW yang ada di dusun Mojo, Kebanyakan dari
masyarakat RW 02 yang tidak menggunakan fasilitas MCK pribadi di
rumahnya. Kondisi dusun Mojo Rw 02 yang dekat dengan sungai
mojodengan sungai yang kotor serta banyak sampah karena masih banyak
warga yang masih membuang sampah disungai, dan di sungai tersebut
tampak bilik kakus yang beratap diatas sungai desa tersebut.

Tingkat kesadaran akan kesehatan dan kebersihan lingkungan di


wilayah ini masih belum optimal hal ini dapat dilihat dari hasil survei
dimana hanya (2%) dari 125 rumah yang mempunyai MCK keluarga,

2
7% masih menggunakan MCK tentangga yang ada di sekitar rumah dan
91% lainnya menggunakan MCK pribadi.

Dan 2% yang tidak menggunakan MCK pribadi secara sehat dan lebih
memilih untuk melakukan MCK di bilik kakus dikarenakan kebiasaan
melakukan BAB di bilik kakus dan juga lebih menghemat biaya dalam
membuat septic tank.

Berkenan dengan hal tersebut perlu kiranya memberikan informasi


dan pengetahuan kepada masyarakat untuk menciptakan lingkungan
pemukiman yang sehat, serasi, berjati diri dan berkelanjutan sekaligus
menjadi motor bagi upaya hidup sehat dan nyaman yang dijalankan oleh
masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan, mulai dari proses penentuan
kebutuhan, pengambilan keputusan, proses penyusunan program, pelaksanaan
program hingga pemanfaatan dan pemeliharaan.
Perangkat desa, puskesmas dan kader telah berupaya untuk tetap
menjaga lingkungan agar bersih dan sehat, termasuk lingkungan sungai Mojo.
Upaya tersebut dilakukan dalam bentuk sosialisasi mengenai penggunaan
jamban secara sehat.
Upaya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan penyuluhan di
dusun Mojo desa Tampingmojo kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
tentang meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap PHBS serta
penggunaan MCK dengan menggunakan media leflet yang dilakukan dengan
metode ceramah. Setelah itu mengobservasi perilaku masyarakat dusun Mojo
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.

3
1.1.2 Latar Belakang Asi Esklusif
Asi eksklusif yaitu air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai
enam bulan tanpa ditambahkan dengan makanan lain seperti susu formula,
jeruk , madu, air teh, air putih, pisang, bubur susu,biskuit , dan lainnya. Bayi
yang diberikan asi eksklusif dapat terhindar dari berbagai penyakit. Bayi yang
sakit diberikan ASI secara eksklusif dapat mempercepat proses
penyembuhan. ASI juga dapat membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan. Bayi yang tidak diberikan asi secara eksklusif
mempunyai IQ (intellectual quotient) yang lebih rendah, dibandingkan
dengan bayi yang diberikan ASI secara eksklusif. Hal ini dikarenakan
didalam ASI terdapat berbagai macam nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam
pertumbuhan otak yaitu berupa taurin, laktosa, DHA, AA, Omega 3 dan
Omega 6( Kristianasari,2011).
Profil data kesehatan indonesia pada tahun 2015 menunjukkan
pemberian ASI eksklusif sebesar 52,3% yang berarti hasil tersebut masih
dibawah target nasional yaitu sebesar 80% hasil capaian pemberian ASI
eksklusif masih rendah karena kesadaran masyarakat dalam mendorong
peningkatan pemberian ASI eksklusif masih relatif rendah (Kemenkes
RI,2015) Khusus mengenai kekurangan kalori dan protein pada bayi di
pedesaan, disamping penakaran susu yang kurang tepat juga sering
disebabkan karena penyapihan yang terlalu dini. Pada masyarakat yang buta
gizi dimana air susu ibu diganti dengan susu formula. Kekurangan kalori dan
protein pada bayi ini sangat berbahaya karena jumlah sel otak dan juga luas
permukaan otak yang sebenarnya masih dalam taraf terganggu/terhenti
sehingga menyebabkan penurunan kapsitas mental, intelektual dan juga fisik
dimasa mendatang.
Diprovinsi Jawa Timur dalam indikator kinerja upaya perbaikan gizi
masyarakat disebutkan bahwa target cankupan pemberian ASI eksklusif 2011
sebesar 67% berdasarkan laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan 2013
diketahui bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif tahun 2013 adalah 68,3%
dari target sebesar 80% (Dinkes Provinsi Jawa Timur 2013).

4
Sedangkan di Kabupaten Jombang cakupan ASI eksklusif kembali
mengalami penurun yang sebelumnya 79,4% ditahun 2011, turun menjadi
71,9% ditahun 2012, tahun 2013 cakupan ASI eksklusif sebesar 79,42%dan
2014cakupan ASI eksklusif sebesar 76,91%.
Data dari puskesmas Tembelang pada ibu yang mempunyai anak
usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja sebanyak 52 bayi,sedangkan jumlah
bayi usia 0-6 bulan yang diperiksa sebanyak 75 bayi dengan demikian
cakupan bayi mendapatkan ASI eksklusif tahun 2020 besar 69,3% , cakupan
ini belum mencapai target SPM 80%.
Data cakupan yang tidak ASI eksklusif bayi usia 0-6 bulan di dusun
mojo sebesar 46%. Masih banyaknya ibu yang kurang memiliki kesadaran
untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di dusun mojo desa
tampingmojo maka penelitian ingin mengetahui hubungan status pekerjaan,
tingkat pendidikan, pengetahuan ibu tentang ASI terhadap waktu
pemberhentian pemberian ASI eksklusif di dusun mojo desa tamping mojo.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka
perumusan masalah laporan ini adalah bagaimana Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan tidak ASI eksklusif di Dusun Mojo, Desa Tampingmojo
Wilayah BLUD Puskesmas Tembelang-Jombang tahun 2021.

1.2.1 Bagaimana kondisi MCK di lingkungan masyarakat Dusun Mojo?


1.2.2 Mengapa masyarakat Dusun Mojo BAB di sungai?
1.2.3 Bagaimana pengetahuan penduduk pengguna sungai Mojo sebagai
tempat MCK?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah untuk merubah
perilaku masyarakat agar melakukan MCK secara sehat.

5
a.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu menemukan masalah kesadaran MCK dan pemberian
ASI EKSKLUSIF dengan pendekatan PSBH
b. Mahasiswa mendefinisikan solusi pada kasus MCK dan ASI
EKSKLUSIF
c. Mahasiswa mampu menyusun POA pada kasus MCK dan ASI
EKSKLUSIF
d. Mengimplementasikan proses keperawatan pada kasus MCK dan
ASI EKSKLUSIF
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi pada kasus MCK dan ASI
EKSKLUSIF

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Masyarakat
Merubah perilaku masyarakat tentang pentingnya pengelolaan dan
pemanfaatan jamban secara sehat. Dan untuk mengetahui masalah tidak
ASI eksklusif.
1.4.2 Bagi Intitusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi penambahan di perpustakaan.
1.4.3 Bagi Mahasiswa
Dapat meningkatkan pengetahuan dalam merubah perilaku
masyarakat yang kurang dalam penggunaan jamban secara sehat.
Dan dapat meningkatkan pengetahuan dalam pemberian asi
eksklusif terhadap bayi usia 0-6 bulan

6
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KONSEP PSBH

Salah satunya metode atau program berskala kecil adalah dengan


metode Program Problem Solving Better Health(PSBH). PSBH merupakan
salah satu program yang dapat digunakan untuk membantu dalam
pengembangan problem solving skala kecil yang secara langsung dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang. Melalui PSBH diharapkan dapat
mengembangkan ide dan metode baru untuk menggunakan sumber daya
yang ada dengan cara yang lebih efektif untuk mengatasi masalah kesehatan
meskipun terjadi kekurangan sumber dana, sumber daya manusia, tenaga
kesehatan yang paling depan seperti perawat, dokter dan tenaga kesehatan
lain. Prinsipnya menggunakan sumber daya yang ada untuk menciptakan
dampak yang jauh lebih besar pada isu kesehatan dan keperawatan setempat
dibandingkan dengan dampak yang umumnya dicapai (2008, Dreyfus).

2.1.1 Proses PSBH

A. Langkah 1 : Mendefinisikan Masalah

1. Sifat

2. Besar

3. Sebab

4. Faktor-faktor Penunjang

Pertama, anda harus mendefinisikan sebuah masalah secara jelas.


Hal ini tidak semudah yang diperkirakan. Penting sekali bahwa anda
dapat mendefinisikan secara jelas masalah yang hendak anda atasi
untuk kepentingan anda sendiri dan kepentingan orang lain. Sering
sekali orang salah mendefinisikan masalah sehingga sumber daya

7
yang berharga terbuang sia-sia untuk melaksanakan kegiatan yang
salah dan yang tidak membantu mengatasi masalah yang sebenarnya.
Anda harus jelas dan pasti tentang sifat, besar dan sebab dari masalah,
termasuk mengerti tentang berbagai factor penunjangnya. Anda harus
yakin bahwa masalah tersebut dapat diatasi. Apabila anda tidak
mengetahui hal-hal tersebut, anda tidak dapat mengatasi suatu
masalah dan tidak mengetahui apakah suatu masalah sudah diatasi
atau belum.

Ini adalah suatu contoh dari sebuah workshop lain. Seorang peserta
workshop mempunyai kepedulian tinggi terhadap banyaknya wanita
hamil yang positif menderita penyakit sifilis sewaktu wanita-wanita
tersebut melakukan pemeriksaan antenatal rutin di klinik dimana
peserta ini bekerja. Ia mengambil kesimpulan bahwa sifilis merupakan
masalah kesehatan yang besar di kotanya. Pada mulanya ia
mendifinisikan masalah sebagai berikut: “Terlalu banyak wanita hamil
yang menderita sifilis di kota Sehat”. Pernyataan ini memberikan
gambaran yang tidak jelas tentang masalah yang hendak ia atasi, dan
cara pemecahan masalah yang akan ia tempuh untuk menurunkan
jumlah kasus sifilis pada wanita hamil di kota tersebut. Pernyataan ini
juga tidak memberikan gambaran tentang besarnya tugas yang akan ia
hadapi apabila ia benar-benar akan mencoba untuk menurunkan
jumlah kasus penyakit tersebut di kotanya.

Dengan mengingat prinsip utama PSBH yang pertama yaitu –


menggunakan sumber daya setempat yang ada untuk mengatasi
masalah, peserta ini adalah orang yang sangat beruntung dan ia juga
akan menjadi tenaga kesehatan yang sangat sibuk apabila ia akan
memperoleh sumber daya yang cukup untuk secara pribadi mengatasi
masalah kesehatan yang begitu besar. Untuk memperoleh sumber
daya yang banyak adalah masalah yang besar.

8
a. Kebutuhan sumber daya

1. Tenaga

2. Teknis

3. Peralatan

4. Logistic

5. Dana

Agar supaya tidak menyerah dalam upayanya untuk mengatasi


masalah yang besar tersebut dengan sumber daya yang ada, peserta
tersebut diminta untuk mengkaji kembali dan mendifinisikan kembali
masalahnya dengan menggunakan titik pandang “apa yang ia secara
pribadi dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut”. Disini
prinsip utama PSBH yang kedua diberlakukan mengatasi masalah
bagian demi bagian dengan setiap kali mengambil bagian yang kecil,
realistik dan dapat dikelola, dan kemudian mengatasi satu bagian
tersebut sebelum mengambil bagian yang lain.

Menentukan bagian realistic dari masalah. Prinsip PSBH antara


lain:

1. Menggunkan sumber daya (tenaga, teknis, peralatan,


logistic, dana) setempat yang ada untuk mengatasi masalah
yang ada

2. Apa yang dapat dilakukan secara pribadi untuk mengatasi


masalah

3. Mengatasi masalah bagian demi bagian dengan setiap kali


mengambil begian yang kecil, realistic, dan dapat dikelola,

9
kemudian mengatasi setiap bagian yang kecil tersebut
sebelum mengatasi bagian yang lebih besar

B. Langkah 2 : Mendefinisikan Suatu Solusi

Setelah anda berhasil mendefinisikan masalah dan jenis solusinya


(atau kombinasi dari keduanya), tulis solusinya dalam bentuk
pertanyaan yang baik.

Pertanyaan yang baik adalah

 Relevan

 Didefinisikan dengan baik

 Dapat dijawab

Pertanyaan ini harus mencakup semua elemen dibawah ini dan


mengikuti format berikut :

Apakah dengan :

 Melakukan suatu kegiatan

 Dengan siapa

 Dimana

 Untuk berapa lama

 Akan mencapai tujuan yang diinginkan

Pada contoh yang diberikan, peserta yang bersangkutan berusaha


keras untuk mendefinisikan masalah dan solusinya sesuai dengan
petunjuk tersebut. Di bawah ini adalah pertanyaan yang baik yang telah
ia susun:

10
“Apakah suatu program pendidikan kesehatan tentang bahaya
penyakit sifilis pada kehamilan dan deteksi serta pengobatan dini untuk
20 orang wanita hamil pada trimester pertama kehamilannya, yang
setiap bulan datang untuk pemeriksaan antenatal ke Klinik “Sehat”,
klinik reproduksi dan kesehatan maternal, dalam dua tahun dapat
mengurangi jumlah bayi lahir dengan sifilis kongenital sebanyak 50
%?”

Pada saat memformulasi pertanyaan dan mulai mencantumkan


rincian dari solusi, ada beberapa prioritas yang selalu harus dipikirkan.
Harus diputuskan apa yang paling penting dalam memecahkan suatu
masalah. Coba untuk tetap fokus, dan memikirkan apa yang akan
memberikan keuntungan paling besar bagi orang banyak dengan
mempertimbangkan optimasi dari penggunaan sumber daya yang
tersedia.

C. Langkah 3 : Menyusun Rencana Kerja

Rencana Kerja (Plan Of Action / POA)

1. Alat untuk mengatur kegiatan

2. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam POA

3. Alat untuk komunikasi dengan pihak tertentu

Pada tahap ini perlu membuat rencana tentang bagaimana akan


mengatasi masalah yang telah didefinisikan dan telah ditulis dalam
bentuk suatu pertanyaan yang baik. Serta perlu mangatur fikiran,
merinci solusi, membuat gambaran dari langkah-langkah yang akan
diambil dan membuat daftar sumber daya yang akan diperlukan.

POA adalah alat komunikasi untuk memberti tahu orang lain


tentang fikiran dan kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa yang
melaksanakan, untuk berapa lama serta untuk mencapai tujuan yang

11
telah ditentukan. Selanjutnya POA harus menjabarkan bagaimana
akanmengevaluasi dampak dari upaya solusi, evaluasi harus mencakup
bagaimana mengetahui apakah masalah upaya berhasil dan apa
dampaknya terhadap manusia atau system kerja dan sudah harus
memikarkan upaya kesinambungan yang akan dilakukan
mempertahankan hasil penyelesaian masalah agar masalah yang diatasi
tidak timbul kembali.Suatu Plan Of Action yang baik mempunyai 5
komponen utama yaitu :

1. Mengapa

Disini suatu pernyataan singkat harus ditulis (kalau dapat dalam


satu kalimat) yang menggambarkan masalah yang ingin diatasi.
Gunakan formulasi masalah yang anda sudah tentukan. Juga cantumkan
asal atau sejarah dari masalah tersebut, bagaimana terjadinya dan
bagaimana masalah tersebut berdampak pada kesehatan subjek atau
sistem yang diteliti. Apabila anda mempunyai akses terhadap statistik
atau data dari kegiatan/studi/penelitian sejenis, anda perlu
menyampaikan data tersebut untuk memperkuat usulan anda. Nyatakan
mengapa anda ingin mengatasi masalah tersebut dan bagaimana solusi
yang anda pilih akan dapat meningkatkan kesehatan subjek atau sistem
anda.

2. Apa

Gunakan format Pertanyaan yang Baik untuk menjawab


pertanyaan APA: Dengan mengerjakan APA, dengan SIAPA, DI
MANA, dan untuk BERAPA LAMA mencapai TUJUAN YANG
DIINGINKAN?” Penting sekali untuk mencoba berfikir sangat spesifik
dan kreatif. Tidak cukup apabila anda menyatakan bahwa anda akan
memberikan kuliah 10 kali. Anda perlu menyatakan bagaimana anda
melaksanakannya: bilamana dan di mana kuliah akan diberikan; siapa
peserta yang akan ikut; apa yang akan anda sampaikan dan sebagainya.

12
Kadang-kadang “Apa” adalah suatu pernyataan yang sederhana. Akan
tetapi, anda barangkali juga ingin menyatakan bahwa anda akan
menurunkan angka orang muda yang mulai merokok dengan 20%
dalam waktu dua tahun mendatang.

3. Bagaimana

Dalam bagian ini anda harus menulis secara rincisolusi anda. Anda
perlu memberikan informasi yang lebih lengkap tentang orang-orang
dengan siapa anda akan bekerja dan apa yang akan anda lakukan.
Sebagai contoh: bagaimana akan anda seleksi orang-orang yang akan
membantu anda? Apabila anda mensurvei 1000 orang, bagaimana anda
akan memilih 1000 orang tersebut setiap sepuluh rumah? Kalau anda
menggunakan sukarelawan, bagaimana cara seleksi dan melatih
mereka. Apabila anda melakukan suatu kegiatan pendidikan, berapa
jumlah sesi yang akan anda laksanakan dan bahan pengajaran apa akan
anda gunakan?. Apabila anda merencanakan untuk mengurangi jumlah
sampah di daerah anda dan merencanakan untuk menggunakan
sukarelawan, kegiatan apa yang akan mereka lakukan? Berapa sering?
Apabila anda merencanakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
di dalam proyek kesehatan, cara apa yang anda gunakan untuk
meyakinkan masyarakat sehingga mereka mau ikutserta? Apakah anda
akan menggunakan kegiatan sosial yang ada? Apakah anda akan
menggunakan leaflet? Lebih rinci anda menggambarkan langkah-
langkah kegiatan anda, lebih baik.

4. Evaluasi

Ini adalah bagian yang sangat penting dari kegiatan anda. Apabila
anda tidak menilai apa yang telah anda lakukan, anda tentunya tidak
akan mengetahui apakah masalah dapat diatasi atau tidak. Anda perlu
jujur dan kritis pada diri sendiri dalam melakukan evaluasi. Jangan
takut untuk menyatakan bahwa anda gagal mencapai tujuan yang telah

13
ditetapkan. Anggap kegagalan ini sebagai suatu proses belajar sehingga
anda dan orang lain tidak akan membuat kesahalan yang sama di masa
yang akan datang. Jabarkan bagaimana evaluasi akan dilakukan, berapa
sering dan berapa lama, dan siapa yang akan melakukan.

a. Evaluasi:

Ukuran Sukses atau Gagal, Apa yang Digunakan untuk


Penyelesaian Masalah Anda?

b. Komponen dari Kegiatan Evaluasi

1. Apa yang dievaluai

2. Cara Melakukan Evaluasi

3. Berapa Sering dan Berapa Lama

4. Oleh Siapa

Bagian lain yang penting dari metodologi Plan of Action anda


adalah suatu daftar dari semua fasilitas dan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek anda. Sekarang anda dapat
mengetahui sumber daya lokal apa yang anda miliki untuk anda
pergunakan. Ini mencakup tenaga, sumber fisik dan sumber alam.
Usahakan agar supaya mencakup semua sumber yang anda perlukan ke
dalam rencana.

5. Kesinambungan

Setelah menyusun suatu Plan of Action yang akan anda laksanakan.


Kegiatan yang akan anda laksanakan akan mengatasi masalah yang
anda ajukan.

Apa yang akan terjadi setelah kegiatan anda selesai dilaksanakan?

14
Apabila masalah yangditangani dapat diatasi, pertanyaan mendasar
adalah apakah masalah tersebut akan tetap terselesaikan atau apakah
masalah tersebut akan timbul kembali apabila anda selesai melakukan
kegiatan sesuai Plan of Action?

Oleh karena PSBH adalah upaya untuk mengatasi suatu masalah


dan bukan merupakan suatu proyek yang konvensional, anda perlu
memikirkan langkah-langkah bagaimana agar supaya masalah tidak
muncul kembali atau mengusahakan agar supaya terjadi kesinambungan
dari upaya mengatasi masalah setelah kegiatan anda selesai.

Beberapa cara untuk menjamin kesinambungan kegiatan anda


setelah kegiatan tersebut selesai adalah:

1. Sudah mengikut sertakan fihak terkait di tempat dimana masalah


tersebut terjadi dari fase persiapan kegiatan dan mengusahakan
agar supaya kegiatan tersebut menjadi milik pihak tersebut dan
meneruskan kegiatan tersebut untuk menjamin agar supaya
masalah tidak timbul kembali.

2. Apabila suatu kegiatan berhasil mengatasi suatu masalah, dan


ternyata bahwa kegiatan tersebut dapat membantu banyak orang,
maka upaya yang perlu dilakukan adalah untuk menghubungi
pihak-pihak terkait untuk menggunakan pola, model, pendekatan
atau sistem yang telah berhasil tersebut ke tempat atau daerah lain.
Untuk ini perlu disusun suatu Plan of Action yang baru untuk
disampaikan kepada pihak yang terkait tersebut.

2.2 KONSEP MCK

2.2.1 Pengertian MCK

MCK singkatan dari Mandi, Cuci, Kakus adalah salah satu sarana
fasilitas umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga untuk

15
keperluan mandi, mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu
yang dinilai berpenduduk cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi
rendah (Pengembangan Prasarana Perdesaan (P2D), 2002). MCK
komunal/umum adalah sarana umum yang digunakan bersama oleh
beberapa keluarga untuk mandi, mencuci dan buang air di lokasi
pemukiman yang berpenduduk dengan kepadatan sedang sampai tinggi
(300-500 orang/Ha) (Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman,
2001).

2.2.2 Jenis MCK

Jenis MCK Komunal dibagi menjadi 2 (dua) terkait dengan


fungsinya pelayanannya yaitu: (Proyek REKOMPAK – JRF, 2008)

1. MCK lapangan evakuasi/penampungan pengungsi. MCK ini berfungsi


untuk melayani para pengungsi yang mengungsi akibat terjadi bencana,
sehingga lokasinya harus berada tidak jauh dari lokasi pengungsian
(dalam radius +/- 50 m dari lapangan evakuasi). Bangunan MCK dibuat
Typical untuk kebutuhan 50 orang, dengan pertimbangan disediakan
lahan untuk portable MCK.

2. MCK untuk penyehatan lingkungan pemukiman. MCK ini berfungsi


untuk melayani masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki tempat
mandi, cuci dan kakus pribadi, sehingga memiliki kebiasaan yang
dianggap kurang sehat dalam melakukan kebutuhan mandi, cuci dan
buang airnya.

2.2.3 Pengertian Jamban

Jamban keluarga didefinisikan suatu bangunan yang dipergunakan


untuk membuang tinja/kotoran manusia bagi keluarga, lazimnya disebut
kakus. Penyediaan sarana pembuangan kotoran manusia atau tinja
(kakus/jamban) adalah bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting
peranannya, khususnya dalam usaha pencegahan penularan penyakit saluran

16
pencernaan. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan, maka pembuangan
kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan, terutama
dalam mencemari tanah dan sumber air (Soeparman dan Suparmin, 2002).
Jamban dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu : (Azwar, 1990)

a. Jamban cubluk (pit privy) adalah jamban yang tempat


penampungan tinjanya dibangun dibawah tempat pijakan atau
dibawah bangunan jamban. Jenis jamban ini, kotoran langsung
masuk ke jamban dan tidak terlalu dalam karena akan mengotori
air tanah, kedalamannya sekitar 1,5-3 meter (Mashuri, 1994).

b. Jamban empang (overhung Latrine) adalah jamban yang


dibangun diatas empang, sungai ataupun rawa. Jamban model ini
ada yang kotorannya tersebar begitu saja, yang biasanya dipakai
untuk makanan ikan, ayam.

c. Jamban kimia (chemical toilet) adalah model jamban yang


dibangun ditempat-tempat rekreasi, pada transportasi seperti
kereta api dan pesawat terbang dan lain-lain. Pada model ini, tinja
disenfeksi dengan zat-zat kimia seperti caustic soda dan
pembersihnya dipakai kertas tisue (toilet paper). Jamban kimia
ada dua macam, yaitu :

1. Tipe lemari (commode type): Pada tipe ini terbagi lagi


menjadi ruang-ruang kecil, seperti pada lemari

2. Tipe tangki (tank type) : Pada tipe ini tidak terdapat


pembagian ruangan atau dengan kata lain hanya terdiri
dari satu ruang.

d. Jamban leher angsa (angsa trine) adalah jamban leher


lubang closet berbentuk lengkungan, dengan demikian air akan
terisi gunanya sebagai sumbat sehingga dapat mencegah bau
busuk serta masuknya

17
binatang-binatang kecil. Jamban model ini adalah model terbaik
yang dianjurkan dalam kesehatan lingkungan (Warsito, 1996).

2.2.4 Pengolahan Limbah (Tangki Septik)

Septic tank (tangki septik) adalah suatu bak berbentuk empat persegi
panjang yang biasanya terletak di bawah muka tanah dan menerima atau
menampung kotoran dan air penggelontor yang berasal dari toilet glontor,
termasuk juga segala buangan limbah rumah tangga. Periode tinggal
(detention time) di dalam tangki adalah 1-3 hari. Zat padat akan diendapkan
pada bagian tangki dan akan dicernakan secara anaerobik (digested
anaerobically) dan suatu lapisan busa tebal akan terbentuk dipermukaan.

Walaupun proses pencernaan zat padat yang terendap berlangsung


secara efektif, namun pengambilan lumpur yang terakumumlasi perlu
dilakukan secara periodik antara 1-5 tahun sekali. Dan bila ditinjau dari
kesehatan, efluen yang berasal dari tangki septik masih berbahaya sehingga
perlu di alirkan ke tangki peresapan (soakaways) atau bidang peresapan
(leaching/ drain fields).

Efluen tersebut tidak boleh langsung disalurkan pada saluran


drainase ataupun badan-badan air tanpa mengolah efluen tersebut terlebih
dahulu. Walaupun pada umumnya tangki septik digunakan untuk mengolah
air limbah rumah tangga secara individual, namun tangki septik juga dapat
digunakan sebagai fasilitas sanitasi komunal/umum untuk suatu lingkungan
dengan penduduk sampai 300 jiwa (G.J.W de Kruijff, 1987).

2.2.5 Manfaat dan Fungsi Jamban

Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan.


Jamban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin
beberapa hal, yaitu :

18
a. Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit

b. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang


aman

c. Bukan tempat berkembangbiakan serangga sebagai vektor penyakit

d. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan

e. Melakukan Pemeliharaan Jamban

2.3 KONSEP ASI EKSKLUSIF

2.3.1 Pengertian
Asi eksklusif adalah asi yang diberikan kepada bayi dan tidak
menerima makanan tambahan lainnya selama enam bulan pertama kelahiran
dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Asi eksklusif yang diberikan pada
enam bulan pertama dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada bayi
(Ojong,2015).
ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu
sebagai makanan utama bagi bayi. Asi ekslusif adalah pemberian air susu
ibu kepada bayi usia 0 – 6 bulan tanpa makanan pendamping ASI
2.3.2 Komposisi air susu ibu
a. Protein
Protein dari susu (curd) disebut kasein kadar protein yaitu laktal bumil
dan laktal globulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi
b. Lemak
Air susu ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang sama
kadarnya, yang dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah daripada
butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Kadar kolesterol alebih
tinggi dari pada susu sapi 
c. Karbohidrat

19
Mengandung faktor bifidus, dan faktor ini tidak terdapat di dalam air
susu sapi. Faktor-faktor pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu
yang matur dan di dalam kolostrum. Kadar faktor ini berubah selama
masa laktasi bayi mulai membentuk sistem imunilogisnya sendiri. Perlu
diulangi disini bahwa:
 Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian air susu ibu yang
terus menerus, paling tidak selama 4 bulan, merupakan perlindungan
terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap penyakit
 Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat
menyebabkan kerusakan faktor pelindung alami
d. Garam mineral
Natrium  dalam kadar yang ideal untuk bayi manusia
Kalsium, fosfor, magnesium  kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok
untuk bayi dibandingkan kadarnya yang lebih tinggi pada air susu sapi
2.3.3 Keuntungan ASI bagi bayi
a. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena :Mudah dicarna dan
diserap, Selalu bersih dan segar Aman
b. Menyempurnakan pertumbuhan bayi menjadi lebih sehat
c. ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi
d. ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan
e. Untuk menjalani hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
2.3.4 Keuntungan meneteki bagi ibu
a. Mencegah perdarahan pada masa nifas
b. Membantu segera mengembalikan alat-alat kandungan
c. Tidak merepotkan atau tidak perlu merebus botol dan membuat susu
d. Menghemat biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
e. Praktis karena itu tidak perlu membawa botol bila bepergian
f. Menjalin hubungan yang akrab antara ibu dan bayi
g. Menunda masa kehamilan
2.3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI

20
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain :
1. Perubahan sosial budaya
a. Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya
b. Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan
susu botol
2. Faktor psikologis
a. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita
b. Tekanan batin
3. Faktor fisik ibu
Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dsb
4.    Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang
mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI
5.    Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI
6.    Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri
yang menganjurkan pengganti ASI dengan susu kaleng
2.3.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu meneteki
1.    Susuilah bayi segera setelah melahirkan
2.    Bayi harus diberi minum bila lapar dan tidak perlu jadwal secara
padat
3.    Berilah ASI pada bayi sampai umur 2 tahun
4.    Cuci tangan sebelum dan sudah meneteki
5.    Sebelum dan sesudah meneteki puting susu dibersihkan
6.    Setelah meneteki, mulut bayi dibersihkan
7.   Selama meneteki usahakan bayi selalu menghisap
8. Hindarkan agar hidung bayi tidak tertutup oleh payudara ibu
9.   Meneteki tidak boleh tergesa-gesa agar tidak tersedak, kemudian bayi
disendawakan dengan cara menepuk punggung bayi
2.3.7 Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
1. Makanan ibu : Ibu makan secara teratur dan cukup gizi, selain itu
dianjurkan minum lebih banyak, kira-kira 8 – 12 gelas sehari, misal
susu, air, kacang hijau, air buah

21
2.   Ketenangan jiwa dan pikiran :Produksi ASI sangat dipengaruhi
oleh faktor kejiwaan, ibu selalu dalam kondisi tenang.
Apabila ibu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang
percaya diri dan ketegangan emosional akan
menurunkan produksi ASI 
3. Frekuensi menyusui
4. Istirahat yang cukup
5. Perawatan payudara yang teratur
2.3.8 Cara memerah ASI
 Cara Memerah ASI dengan tangan
1. Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu bersihkan puting susu
denganmemerah sedikit ASI dan mengoleskannya pada puting dan
areola. ASI mengandung zat anti bakteri yang akan membunuh kuman
pada payudara dan puting. Usahakan untuk rileks dan nyaman, karena
kondisi psikologis Ibu berpengaruh terhadap produksi ASI.
2. Topang payudara Ibu dengan sebelah tangan lalu urut dari bagian atas
payudara menuju puting. Urut menyeluruh, termasuk bagian bawahnya.
Lakukan dengan lembut.
3. Tekan perlahan-lahan pada area di belakang areola (kulit gelap yang
mengitari puting) dengan ibu jari dan telunjuk. Pencet kedua jari
bersamaan, lalu tekan ke arah pucuk puting untuk mengeluarkan ASI
Ibu. Berhati-hatilah, ASI bisa memancar ke segala arah. Ulangi secara
teratur sehingga ASI telah keluar semua. 
 Cara memompa ASI dengan pompa elektrik
1. Pasang alat pompa elektrik yang sudah dibersihkan dan ikuti instruksi
pemakaian. Atur pompa ke pengaturan hisap terendah. Saat
memasangkan cup payudara, pastikan puting berada di tengah dan
cup tersebut benar- benar menyentuh kulit sehingga menghentikan
udara masuk

22
2. Kalau puting terasa sakit, berhentilah memompa dan periksa apakah
puting masih berada di tengah. Lalu lanjutkan memompa dengan
isapan terendah. Setelah nyaman menggunakan pompa.
3. Saat memompa, jaga alat tetap tegak agar ASI tidak masuk ke dalam
tabung. Kalau ASI masuk ke dalam tabung, hentikan pompa dan bilas
tabung dengan air
4. Jangan menggunakan pompa saat pipa basah, terutama di pompa
tempat pipa terhubung ke bagian dalam pompa. Ini bisa menarik
uap air ke pompa dan menyebabkan kerusakan. Setelah memompa,
pisahkan alat dan biarkan semua bagian mengering.
5. Sebagian ibu mungkin mengalami produksi ASI menurun setelah
memompa beberapa minggu. Inilah salah satu sebab kenapa bayi juga
harus tetap menyusu langsung di payudara. Dengan begitu, produksi
ASI akan segera meningkat lagi.

2.3.9 Cara menyimpan ASI


1. Taruh ASI ke dalam wadah yang sudah disterilisasi. Pastikan semuanya
bersih untuk menghindari pertumbuhan bakteri di dalam ASI yang akan
Ibu simpan. Jangan memasukkan ASI ke dalam gelas plastik minuman
kemasan ataupun plastik styrofoam.
2. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
3. Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan
(+2 minggu).
ASI dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan,
tergantung dari suhu penempatannya :
 ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan
sekitar 25 derajat Celcius.
 ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam kotak
pendingin yang ditambah kantung es (ice pack).
 ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian
lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celcius.

23
 ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di
dalam freezer dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah
lagi.
4. Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke dalam kulkas malam
sebelumnya, kemudian besok baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan
membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas.
2.3.10 Akibat tidak ASI eksklusif
 Pada ibu:
1 Bertambahnya kerentanan terhadap  penyakit (baik anak maupun
ibu)Dengan menyusui, dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA), kejadian diare dapat turun 50%, dan penyakit
usus parah pada bayi premature dapat berkurang kejadiannya sebanyak
58%. Pada ibu, risiko kanker payudara juga dapat menurun 6-10%.
2 Biaya kesehatan untuk pengobatan
Dengan mendukung ASI dapat mengurangi kejadian diare dan
pneumonia sehingga biaya kesehatan dapat dikurangi 256,4 juta USD
atau 3 triliun tiap tahunnya.
3 Kerugian kognitif (hilangnya pendapatan  bagi individual)
ASI eksklusif dapat meningkatkan IQ anak, potensi mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik karena memiliki fungsi kecerdasan tinggi.
Tentunya hal ini akan meningkatkan potensi mendapatkan penghasilan
yang lebih optimal. Tahukah anda dengan peningkatan IQ dan
pendapatan per kapita, negara dapat menghemat 16,9 triliun rupiah
4 Biaya susu formula
Di Indonesia, hampir 14% dari penghasilan seseorang habis digunakan
untuk membeli susu formula bayi berusia kurang dari 6 bulan. Dengan
ASI eksklusif, penghasilan orangtua dapat dihemat sebesar 14%.
 Pada bayi :
1. Obesitas
Dalam susu formula mengandung lemak yang tinggi sehingga
mengakibatkan bayi yang mengkonsumsi susu formula bisa

24
mengalami kegemukan atau obesitas. Jika sudah kelebihan berat
badan maka tumbuh kembang bayi akan terlambat seperti tengkurap,
merangkak dan lain sebagainya.
2. Risiko penyakit dan infeksi
Mengkonsumsi susu formula akan meningkatkan peluang bayi
mengalami alergi, asma, gangguan pencernaan, anemia dan
sebagainya. Hal ini di sebabkan oleh kandungan nutrisi yang ada
dalam susu formula tidak sesuai dengan nutrisi yang bayi butuhkan
sesuai dengan umurnya. Jika bayi tidak mengkonsumsi ASI otomatis
dia akan mengkonsumsi susu formula menggunakan dot. Dot yang
terbuat dari karet dan plastik rentan sekali terhadap jamur dan kuman
yang mudah sekali berkembang sehingga jika di konsumsi bayi secara
terus menerus akan semakin menurunkan daya tahan tubuh yang
berakhir pada mudahnya tubuh bayi terkena infeksi atau penyakit.
3. Manja dan Tidak Mandiri
Penggunaan dot secara terus menerus ternyata tidak hanya memberi
dampak buruk terhadap daya tahan tubuh bayi tapi juga memiliki
dampak jangka panjang yaitu menjadikan anak manja dan tidak
mandiri. Hal ini di sebabkan oleh jika anak mengkonsumsi susu
melalui dot, bayi akan selalu di belai dan di gendong yang
mengakibatkan anak kurang mandiri, manja, dan agresif. Contohnya
saja jika seorang bayi minum ASI, otomatis dia akan mencari puting
sang ibu dengan sendirinya. Lain halnya jika menggunakan dot, bayi
akan selalu di beri dan di beri tanpa usaha sedikit pun dari sang bayi
itu sendiri.
4. Menurunkan kecerdasan otak
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh smith dkk yang di dalam
Roesli (2008), bayi yang tidak memperoleh ASI dengan maksimal
bahkan sama sekali tidak mendapatkan ASI kecerdasan otak (kognitif)
anak akan menurun. Hal ini di buktikan dengan test semua fungsi
intelektual, kemampuan verbal, dan motorik anak. Hasilnya adalah

25
score yang di dapatkan oleh anak yang tidak minum ASI lebih rendah
daripada anak yang minum ASI.
5. Kurang Gizi
Pemberian susu formula secara berlebihan telah di sebutkan di atas
bahwa anak kemungkinan akan mengalami kegemukan. Namun, jika
memberikan susu formula terlalu sedikit dan encer dengan tujuan
untuk irit. Ini akan sangat berbahaya bagi bayi. Mengurangi jumlah
takaran susu formula sama dengan mengurangi jumlah nutrisi yang
akan di berikan kepada sang anak. Jika hal ini di lakukan secara terus
menerus, bayi akan kekurangan gizi yang kemudian akan berefek
mudahnya terserang penyakit seperti diare.
6. Risiko kematian
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa di Amerika serikat banyak
bayi yang tidak minum ASI mengalami demam, takikardia,
menurunnya aliran darah, dan kejang pada usia 11 hari dan meninggal
di usia 20 hari (Weir (2002) dalam Roesli, 2008). Hal ini mungkin
memang tidak akan terjadi jika takaran susu formula yang di berikan
kepada sang buah hati sesuai dan juga peralatan alat minum bayi yang
di bersihkan dengan teratur. Roesli (2008) juga menyebutkan bahwa
bayi yang tidak di berikan ASI risiko kematiannya akan meningkat
25% setelah kelahiran. baca juga : ( Makanan Bayi 1 Tahun Biar
Gemuk , penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi)
7. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)
Bayi yang tidak di berikan ASI, akan terus menerus meminum susu
formula. Di dalam susu formula terdapat kandungan sukrosa yang
cukup tinggi. Sukrosa merupakan karbohidrat di dalam susu yang
memberikan rasa manis pada susu formula. Jika anak terus menerus
mengkonsumsi susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sukrosa akan terus menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi.
8. Risiko menjadi pemarah saat dewasa

26
Air Susu Ibu (ASI) mengandung serotonin atau zat anti stres yang di
bentuk di 2 tahun pertama pertumbuhan anak. Jika bayi tidak
mengkonsumsi ASI maka anak tidak akan mendapatkan zat ini dan
akan lebih berisiko menjadi anak yang pemarah. Hal ini mungkin
tidak akan terlihat jika anak masih kecil karena anak masih bisa di
kendalikan oleh orang tua. Namun, jika sudah dewasa terkadang anak
akan mudah depresi dan pemarah. Hal ini juga di dukung dengan zat
yang ada dalam susu formula, yaitu Mangan (Mn). Zat ini bisa
membuat anak menjadi lebih stres. (IDAI,2016)
2.3.11 Cara menyusui dengan benar
1. Posisi dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi
ini membeolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu
memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dekapan,
sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada
di bagian sisinya (saryono, 2008;34)
2. Posisi football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang
kecil ukuranya atau menyusui kembar pada waktu yang bersamaan.
Sokong kepala kecil dengan tangan, menggunakan bantal untuk
menyongkong belakang badan ibu (saryono,2008;35)
3. Posisi berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu satunya posisi yang biasa pada
beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong
bayi dengan lengan atas. (suryono 2008:35)
4. Pelekatan
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.

27
b. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya.
Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban
puting susu.
c. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
d. Posisikan bayi dengan benar
 Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan
dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan
telapak tangan ibu.
 Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
 Mulut bayi berada di depan puting ibu.
 Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di
antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang
ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
 Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
e. Cek apakah perlekatan sudah benar
 Dagu menempel ke payudara ibu.
 Mulut terbuka lebar.
 Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk
ke dalam mulut bayi.
 Bibir bayi terlipat keluar.
 Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi
memerah ASI).
 Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar
bunti menelan.
 Ibu tidak kesakitan.
 Bayi tenang.(IDAI,2013)

28
BAB 3

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG MCK DAN ASI


EKSKLUSIF DI DUSUN MOJO, DESA TAMPINGMOJO, KECAMATAN
TEMBELANG, KABUPATEN JOMBANG
3.1 Demografi Wilayah
3.1.1 Data Umum
Kabupaten Jombang mempunyai letak yang sangat strategis, karena
berada pada bagian tengah Jawa Timur dan dilintasi Jalan Arteri Primer
Surabaya-Madiun dan Jalan Kolektor Primer Malang-Babat.Desa Mojo
terdiri dari 13 RT dengan jumlah penduduk sebesar 1890 jiwa, merupakan
salah satu dari 17 dusun di Desa Tampingmojo. Batas Wilayah Dusun Mojo
Desa Tembelang, Kecamatan Tembelang sebagai berikut :
Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang sebagai:
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Kedunglosari
b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Kalikejabon
c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Tambakrejo
d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Mojokrapak dan
Pesantren
Desa Tampingmojo terdiri dari 5 dusun yaitu :
1. Dusun Mojo
2. Dusun Tampingan
3. Dusun Bakalan
4. Dusun Madeleg
5. Dusun Randubeso
Batas-batas dusun Mojo sebagai berikut :
 Demografi RW 01
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan sawah
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan sungai
c. Sebelah Selatan : Berbatasan RW02/RT01
d. Sebelah Barat : Berbatasan makam dan sawah

29
 DemografiRW 02
b. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Rw 01
c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan sungai
d. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan sawah desa kalikejambon
e. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Rw 03
 DemografiRW 03
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Rw 01
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Rw 02
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan sawah
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan dusun randubeso
1 Jumlah penduduk
A Menurut Usia
Data penduduk menurut golongan umur di Dusun Mojo dapat dilihat
pada diagram dibawah ini :
USIA
Dusun
< 1 Tahun 1-4 Tahun 5-14 15-39 40-64
Tahun Tahun Tahun
Mojo 86 jiwa 140 jiwa 353 jiwa 808 jiwa 425 jiwa

Sumber : data sensus penduduk desa tempingmojo

USIA
5% 2%
8% <1 tahun
1-4 tahun
23% 5-14 tahun
19%
15-39 tahun
40-64 tahun
65 tahun
44%

B Menurut mata pencaharian

30
Data menurut mata pencaharian penduduk dapat dilihat pada diagram
berikut ini:

Dusu Mata pencaharian


Petan Buru Buruh PNS Pegawai Wiraswata TNI Polri Nake Lainya Penyandang
n
i h tani pabrik swasta s khusus
Mojo 112 180 74 234 148 328 26 36 3 55 10
Sumber : data sensus penduduk desa tempingmojo

PEKERJAAN Petani
1%
3%0% 5% 9% Buruh tani
2% Buruh pabrik
PNS
15% Pegawai swasta
Wiraswasta
27% TNI
6%
Polri
Nakes
19% Lain lain
12% Penyandang khusus

C Menurut pendidikan
Rata rata penduduk menurut pendidikan di Dusun Mojo dapat dilihat
pada diagram dibawah :
Dusun Pendidikan
Sd Smp Sma Kuliah
Mojo 662 95 945 189
Sumber : data sensus penduduk desa tempingmojo

31
PENDIDIKAN
10%
SD
35% SMP
SMA
KULIAH
50%

5%

3.1.2 Data Khusus

Warga dusun Mojo memiliki warga 1890 jiwa dengan jumlah KK 670
dan jumlah rumah sebanyak 500. Kepemilikan MCK di dusun Mojo
sebanyak 456 dan yang tidak memiliki MCK sebanyak 44 yang
memiliki sumur bor sebanyak 148 dan jumlah sumur gali sebanyak
307.

BAB DI

Jumlah KK WC WC Bilik Kepemilikan WC Kepemilikan Sumur


Pribad Tetangga Kakus
i
1 Dusun 173 11 5 Punya WC Sumur Bor
670 (72%) (91%) (7%) (2%) 157 (91%) 49 (33%)
RW 2 Tidak punya WC Sumur Gali
173 (28%) 16 (9%) 207 (67%)

32
Kepemilikan WC di Dusun Mojo
9%

Punya WC
Tidak Punya WC

91%

Kepemilikan Sumur

33% Sumur Bor


Sumur Gali

67%

Penggunaan WC
2%
7%
WC Pribadi
WC Tetangga
Bilik Kakus

91%

33
Jumlah KK

21%
Jumlah KK RW II
Jumlah KK Dusun
Mojo

79%

Data capaian pelayanan KIA Dusun Mojo tahun 2020


No Sasaran Targe% Capaian Cap% Kesenjangan
a b c d e
Indikator
1. K1 30 100% 38 126,6% 26%
2.. K4 30 100% 42 140% 40%
3. Bumil Rt oleh kader 30 10% 13 43% 33%
4. Bumil Rt oleh Nakes 30 20% 12 40% 20%
5. Persal oleh Nakes 29 100% 42 144% 44%
6. Persal oleh Faskes 29 100% 42 144% 44%
7. Pely Bufas 29 100% 42 144% 44%
8. ASI eksklusif 13 80% 10 76,9% -3,1%
9. Balita Bgm 66 <1,8% 3 4,5% >1,8%
10. Balita pendek 66 <24% 6 9,1% <24%
11. Balita sangat pendek 66 5
12. Balita kurus 66 3
13. Balita sangat kurus 66 1

34
3.2 Definisi Masalah
3.2.1 MCK

MCK singkatan dari Mandi, Cuci, Kakus adalah salah satu sarana
fasilitas umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga untuk
keperluan mandi, mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu
yang dinilai berpenduduk cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi
rendah (Pengembangan Prasarana Perdesaan (P2D), 2002).

Dampak dari MCK di sungai adalah dapat mencemari air sungai


akibat aktivitas MCK di sungai, semakin menurunnya kualitas air sungai,
menjadikan pemandangan sungai terkesan jorok dan kumuh, serta dapat
menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit kulit dan DBD.

Faktor – faktor yang mempengaruhi MCK di sungai yaitu kurangnya


pengetahuan serta kesadaran masyarakat mengenai PHBS dan penyakit
yang di akibatkan MCK di sungai.

Pengetahuan warga mengenai pentingnya MCK secara sehat sangat


minim sekali. Terbukti masih banyak warga RW II Dusun Mojo yang
tinggal di sekitaran sungai melakukan BAB di sungai menggunakan bilik
kakus.

Tingkat kesadaran akan kesehatan dan kebersihan lingkungan di


wilayah ini masih belum optimal hal ini dapat dilihat dari hasil survei
dimana hanya (2%) dari 173 KK yang mempunyai MCK keluarga,
7% masih menggunakan MCK tentangga yang ada di sekitar rumah 91%
lainnya menggunakan MCK pribadi. Dan 2% yang tidak menggunakan
MCK pribadi secara sehat dan lebih memilih untuk melakukan MCK di
bilik kakus dikarenakan kebiasaan melakukan BAB di bilik kakus dan
juga lebih menghemat biaya dalam membuat septic tank.

Kurang memadainya prasarana lingkungan pada suatu daerah dapat


menimbulkan permasalahan seperti buruknya kualitas lingkungan

35
pemukiman di RW II karena pada dasarnya keberadaan prasarana
lingkungan merupakan kebutuhan yang paling penting secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Kondisi sanitasi yang buruk membahayakan
masyarakat sendiri dan dampaknya akan menimbulkan berbagai jenis
penyakit, salah satunya DBD.

Untuk memperoleh kondisi sanitasi lingkungan yang baik maka


harus di dukung dengan sarana dan prasarana sanitasi yang memadai,
seperti tersedianya tempat MCK yang layak pakai.

3.2.2 Asi Eksklusif

Asi eksklusif adalah asi yang diberikan kepada bayi dan tidak
menerima makanan tambahan lainnya selama enam bulan pertama
kelahiran dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain :
perubahan sosial budaya, faktor psikologis ibu, faktor fisik ibu, faktor
kurangnya edukasi petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang
mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI,
serta meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI.
Dampak tidak ASI eksklusif pada bayi dapat menyebabkan :
obesitas, risiko penyakit dan infeksi, menurunkan kecerdasan otak,
kurang gizi, serta kerusakan struktur gigi (karies gigi).
Data dari puskesmas Tembelang pada ibu yang mempunyai anak
usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja sebanyak 52 bayi, sedangkan
jumlah bayi usia 0-6bulan yang diperiksa sebanyak 75 bayi dengan
demikian cakupan bayi mendapatkan ASI eksklusif tahun 2020 besar
69,3% , cakupan ini belum mencapai target SPM 80%. Data cakupan
yang tidak ASI eksklusif bayi usia 0-6 bulan di dusun mojo sebesar 46%.
Masih banyaknya ibu yang kurang memiliki kesadaran untuk
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di dusun mojo desa
tampingmojo.

36
3.3 Definisi Solusi
3.3.1 MCK
Apakah dengan melakukan health education tentang PHBS dan
kesadaran penggunaan Jamban Sehat kepada warga RW II Dusun Mojo
dapat menurunkan angka BAB sembarangan?

3.3.2 Asi Eksklusif


Apakah dengan melakukan health education tentang pentingnya
pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui yang dilakukan oleh 9
mahasiswa Akper dan Stikes Bahrul Ulum dapat meningkatkan
prosentase pemberian ASI eksklusif sebanyak 80% di Dusun Mojo Desa
Tampingmojo?

37
3.4 POA
3.4.1 MCK

Tujuan Penanggung
Masalah Rencana Kegiatan Metode Waktu Sasaran Biaya
Jawab
Kurangnya 1. Penyuluhan tentang Setelah dilakukan Penyuluhan Tgl: 19-02- Masyarakat Mahasiswa Konsumsi: Rp. 160.000,00
kesadaran dan PHBS dan penyuluhan Leflet 2021 Dusun Kelompok 1 Leaflet : Rp. 40.000,00
pengetahuan penggunaan MCK diharapkan dapat Jam: 09:00 Mojo Air Mineral: Rp. 50.000,00
tentang perilaku yang sehat meningkatkan Tempat: Total : Rp. 250.000,00
hidup bersih dan kesadaran dan Balaidesa
sehat serta pengetahuan
penggunaan MCK warga Dusun
Mojo tentang
PHBS dan MCK
yang sehat
2. Melakukan Asuhan Setelah Pengkajian Tgl : Keluarga Mahasiswa
Keperawatan dilakukannya dan KIE Jam : Tn. kelompok 1
Keluarga yang tindakan Asuhan Tempat :
terdiri dari poin : Keperawatan Rumah
a. Mengenal Masalah Keluarga keluarga Tn.
b. Membuat diharapkan

38
keputusan tindakan keluarga dapat
yang tepat memahami dan
c. Memberikan menyelesaikan
perawatan pada suatu masalah
anggota keluarga dengan cara yang
d. Mempertahankan benar
atau menciptakan
suasana rumah
yang sehat
e. Menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada di
masyarakat

3.4.2 Asi Eksklusif

39
Masalah Rencana kegiatan Metode Waktu Sasaran Penanggung Biaya
jawab
kurangnya 1. Penyuluhan tentang Alat : Hari/Tanggal : Ibu yang memiliki Mahasiswa Dana mahasiswa
pengetahuan pentingnya ASI - leaflet Selasa, bayi usia 0-6 bulan, Kelompok 1  Leaflet 15 lembar
tentang pentingnya eksklusif tentang 24-02-2021 ibu hamil, ibu nifas, Rp.25.000,00
asi eksklusif 2. Demo metode untuk pentingnya Jam : 09:00 Remaja, (jumlah 15  Air mineral gelas 1
meningkatkan asi Tempat : Balai orang) kardus Rp 25.000,00
produksi ASI eksklusif Desa  Konsumsi Rp
- Lcd 100.000,00
Metode:
Video 
tentang
perawatan
payudara
dan pijat
oksitosin

Tujuan Penanggung
Masalah Rencana Kegiatan Metode Waktu Sasaran Biaya
Jawab
kurangnya 3. Melakukan Asuhan Setelah Pengkajian Tgl : Keluarga Mahasiswa

40
pengetahuan Keperawatan dilakukannya dan KIE Jam : Tn. kelompok 1
tentang pentingnya Keluarga yang tindakan Asuhan Tempat :
asi eksklusif terdiri dari poin : Keperawatan Rumah
a. Mengenal Keluarga keluarga Tn.
Masalah diharapkan
b. Membuat keluarga dapat
keputusan tindakan memahami dan
yang tepat menyelesaikan
c. Memberikan suatu masalah
perawatan pada dengan cara yang
anggota keluarga benar
d. Mempertahankan
atau menciptakan
suasana rumah
yang sehat
e. Menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada di
masyarakat

41
3.5 Implementasi

N MASALAH KEGIATAN SASARAN / JAM FOLLOW UP


O
1. Kurangnya 1. Penyuluhan - Kepala Dusun Mojo 1 - Setelah dilakukan penyuluhan,
kesadaran dan tentang PHBS orang, warga Dusun Mojo mampu
pengetahuan dan penggunaan untuk melakukan pengelolaan
tentang perilaku Jamban Sehat - kader berjumlah 1 orang pembiayaan dalam
hidup bersih dan - Warga Dusun Mojo di RW pembangunan jamban sehat.
sehat serta 2 yang tidak memiliki - Meningkatkan Pengetahuan
penggunaan jamban sehat berjumlah 10 tentang PHBS dan Jamban
Jamban Sehat rumah Sehat
- Meningkatkan Kesadaran PHBS
Hari: Senin dan Jamban Sehat
Tanggal: 22 Februari 2021
Jam: 09.00 – 11.30
WIB
2. Melakukan Keluarga Tn. A dan Ny. I - keluarga dapat memahami dan
Asuhan Hari: Rabu menyelesaikan suatu masalah
Keperawatan Tanggal: 17 Februari 2021 dengan cara yang benar
Keluarga Jam: 09:00 - Dapat mengenal masalah
- Dapat membuat keputusan

42
tindakan yang tepat
- Dapat memberikan perawatan
pada anggota keluarga
- Dapat mempertahankan atau
menciptakan suasana rumah yang
sehat
- Dapat menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat
2. kurangnya 1. Penyuluhan - Setelah dilakukan penyuluhan,
1. Ibu hamil
pengetahuan tentang pengetahuan ibu di dusun mojo
tentang pentingnya pentingnya ASI 2. Ibu yang mempunyai balita tentang ASI Eksklusif lebih
asi eksklusif usia 0-6 bulan
eksklusif meningkat
2. Demo metode 3. Ibu nifas
untuk - Meningkatkan Kesadaran ibu
meningkatkan 4. Remaja tentang pentingnya pemberian
produksi ASI 5. Jumlah Peserta: 15 orang ASI Eksklusif

Hari: Jum’at
Tanggal: 26 Februari 2021

Jam: 09.00 – 11.00 WIB


3. Melakukan Keluarga Tn. S dan Ny. D - keluarga dapat memahami dan
Asuhan Hari: Jum’at menyelesaikan suatu masalah
Keperawatan Tanggal: 12 Februari 2021 dengan cara yang benar

43
Keluarga Jam: 15:30 - Dapat mengenal masalah
- Dapat membuat keputusan
tindakan yang tepat
- Dapat memberikan perawatan
pada anggota keluarga
- Dapat mempertahankan atau
menciptakan suasana rumah yang
sehat
- Dapat menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat

44
BAB 4
PENUTUP
1.1. Kesimpulan

MCK singkatan dari Mandi, Cuci, Kakus adalah salah satu sarana
fasilitas umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga untuk
keperluan mandi, mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu
yang dinilai berpenduduk cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi
rendah (Pengembangan Prasarana Perdesaan (P2D), 2002).

Tingkat kesadaran akan kesehatan dan kebersihan lingkungan di


wilayah ini masih belum optimal hal ini dapat dilihat dari hasil survei
dimana hanya (2%) dari 125 KK yang mempunyai MCK keluarga, 7%
masih menggunakan MCK tentangga yang ada di sekitar rumah dan 91%
lainnya menggunakan MCK pribadi.

Dan 2% yang tidak menggunakan MCK pribadi secara sehat dan lebih
memilih untuk melakukan MCK di bilik kakus dikarenakan kebiasaan
melakukan BAB di bilik kakus dan juga lebih menghemat biaya dalam
membuat septic tank.

Upaya yang akan dilakukan adalah dengan melakukan penyuluhan


health education di Dusun Mojo Desa Tampingmojo Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang tentang kurangnya kesadaran dan
pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta penggunaan
MCK dengan menggunakan media leaflet yang dilakukan dengan metode
ceramah yang berisi tentang meningkatkan kesadaran penggunaan MCK.

Asi eksklusif yaitu air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai
enam bulan tanpa ditambahkan dengan makanan lain seperti susu
formula, jeruk , madu, air teh, air putih, pisang, bubur susu,biskuit , dan
lainnya. Bayi yang diberikan asi eksklusif dapat terhindar dari berbagai
penyakit. Bayi yang sakit diberikan ASI secara eksklusif dapat

45
mempercepat proses penyembuhan. ASI juga dapat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan.

Data cakupan yang tidak ASI eksklusif bayi usia 0-6 bulan di
dusun mojo sebesar 46%. Masih banyaknya ibu yang kurang memiliki
kesadaran untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di dusun
mojo desa tampingmojo maka penelitian ingin mengetahui hubungan
status pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan ibu tentang ASI
terhadap waktu pemberhentian pemberian ASI eksklusif di dusun mojo
desa tamping mojo

46
1.2. Saran
4.2.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan laporan asuhan keperawatan komunitas
ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi masayarakat
sebagai bahan wacana yang dapat di gunakan untuk menambah
pengetahuan serta wawasan dalam mempelajari tentang
penggunaan, pemanfaatan dan pemeliharaan MCK dan Asi
Eksklusif serta perilaku hidup bersih dan sehat.

4.2.2 Bagi Intitusi Pendidikan


Diharapkan dengan laporan asuhan keperawatan komunitas
ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi Intitusi
Pendidikan sebagai sumber referensi penambahan di perpustakaan

4.2.3 Bagi Mahasiswa

Diharapkan dengan laporan asuhan keperawatan komunitas


ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi mahasiawa
sebagai bahan wacana yang dapat di gunakan untuk menambah
pengetahuan serta wawasan dalam mempelajari tentang asuhan
keperawatan komunitas dalam meningkatkan pengetahuan dan
merubah perilaku masyarakat yang kurang dalam penggunaan,
pemanfaatan dan pemeliharaan MCK dan Asi Eksklusif .

47
Dokumentasi Kegiatan Selama Pengabdian Masyarakat di Dusun Mojo Desa
Tamping Mojo

1. Penyuluhan MCK

48
2. Penyuluhan Asi Eksklusif

49
3. Posyandu Lansia

50
4. Senam dan Penyuluhan Ibu Hamil

5. Penyuluhan di Posyandu Balita

51
6. Survei dan Orientasi Tempat MCK

52
7. Keluarga Binaan MCK dan Asi Eksklusif

53

Anda mungkin juga menyukai