Anda di halaman 1dari 5

1.

Pantun Nasehat Lucu

Berikut ini pantun nasehat tetapi isinya disertai dengan suasana jenaka atau lucu.

[1]
Buah dipetik rasanya segar
Untuk dibuat kue acar.
Kalau malas belajar,
Pasti bodoh di waktu besar.

[2]
Secangkir kopi dari kedai,
Beli kecap gambar bango.
Mengaku anak yang pandai,
Kalau ditanya planga plongo.

[3]
Pulang kerja hari lah petang,
Ada kue dari ketan.
Siapa suka yang berhutang,
Mungkin pacarnya orang utan.

[4]
Kondangan nikah pakai batik,
Bagusnya dikasih dua jempol.
Temanku memang sangat cantik,
Sayang masih suka mengompol.

2. Pantun Nasehat Belajar

Pantun nasehat belajar adalah pantun yang isinya berupa ajakan untuk rajin belajar
dan manfaat dari belajar.

kata kata pantun

[6]
Jalan-jalan ke Maluku,
Naik perahu mancing ikan.
Siapa yang punya ilmu,
Tentu derajatnya ditinggikan.

[7]
Semua bumbu hendak diramu,
Agar sedap rasa masakan.
Tinggi derajat karena ilmu,
Ilmu membawa pada iman.

[8]
Kota besar ada tugu,
Tempat bertemu anak kembar.
Siapa yang ingin ilmu,
Carilah dengan rajin belajar.

[9]
Hitam putih warna keledai,
Duduk bersila di atas dipan.
Rajin belajar pangkal pandai,
Itulah kunci dalam kehidupan.

[10]
Lada pedas tambah ketumbar,
Madu manis dari si lebah.
Hormati guru yang mengajar,
Supaya ilmu menjadi berkah.

[11]
Hari raya makan ketupat,
Rumah kampung di pedalaman.
Di mana ilmu hendak didapat,
Pada guru yang berpengalaman.

[12]
Lapangan bola amat lebar,
Tempat pemain banyak bertemu.
Bersabar ketika belajar,
Itulah kunci mendapat ilmu.

[13]
Libur panjang sangat lama,
Dari Mekah bahwa kurma.
Dengarkan guru dengan seksama,
Moga ilmu masuk ke sukma.

[14]
Mancing di sungai dapat sepat,
Pulang ke rumah habis umpan.
Carilah ilmu sampai dapat,
Jangan sampai putus harapan.

[15]
Datang tamu dari etopia,
Negeri jauh di afrika.
Sudah pandai akhlak mulia,
Itulah anak idaman orang tua.

[16]
Pergi ke kebun tanam lengkuas,
Tidak lupa menanam kucai.
Ilmu Allah sangat luas,
belajar itu tak pernah usai.

[17]
Duduk melamun bukan merenung,
Mata melihat ekor siluman.
Apa guna ilmu segunung,
Kalau tidak diamalkan.

[18]
Pedih tangan karena tersayat,
Keluar darah luka diikat.
Jauhi olehmu segala maksiat,
agar ilmu cepat didapat.

[19]
Orang datang beriring-iringan,
Melewati jalan berbatu.
Bangun pagi jangan kesiangan,
Datang ke sekolah tepat waktu.

[20]
Petir datang kilat menyambar,
Hujan deras sedang ditunggu.
Datang sekolah untuk belajar,
Pulang sekolah dapat ilmu.

2. Pantun Nasehat Agama

Pantun nasehat agama adalah pantun yang berisi ajakan untuk menegakan nilai-nilai
agamis. Contohnya adalah berkasih sayang, menghormati orang tua, belajar al Quran,
menjalankan sunnah Nabi, dan sebagainya.

kumpulan pantun

Hidup Untuk Ibadah.

[21]
Hutan lindung banyak rusa,
Kakinya lincah pandai berpindah.
Tidaklah diciptakan jin dan manusia,
Kecuali agar mereka beribadah.

[21]
Jalan-jalan ke kota Kedah,
Memang indah negri Malaysia.
Kepada Allah saja beribadah,
Jangan sampai kita mendua.
[23]
Kepak sayap berirama,
Burung bangau turun ke sawah.
Tauhid adalah yang utama,
Sebagai kunci menuju surga.

[24]
Cahaya surya amat terik,
Terkena badan amat panasnya.
Awas jangan berbuat syirik,
Bisa-bisa kekal di neraka.

[25]
Taman bunga sungguh indah,
Tempat berenang dingin airnya.
Jika hidup untuk beribadah,
Hati tenang jiwapun bahagia.

Tunaikan Sholat.
[26]
Jati tumbuh berjajar lima,
Sudah tinggi setinggi kelapa.
Sholat adalah tiang agama,
Menegakannya, menegakan agama.

[27]
Kincir angin negeri Belanda,
Tempat keju banyak mentega.
Sholat merupakan pembeda,
Antara kafir dengan mukmin.

[28]
Cahaya pagi amat hangatnya,
Badan segar baik bekerja.
Dirikan sholat tuk mengingat-Nya,
Itulah tanda ada iman dalam dada.

[29]
Rumah panggung ada tangga,
Roda kempes mesti dipompa.
Siapa ingin masuk surga,
Lima waktu jangan dilupa.

[30]
Badan letih terasa lesu,
Cobalah makan kue apam.
Siapa sholat dengan khusu;
Hatinya tenang hidupnya tentram.
Mari Menghafal Al Quran.
[31]

Sudah merah buah pepaya,


Bagi dua untuk tetangga.
Al Quran laksana cahaya,
Menerangi jalan menuju surga.

[32]
Bunyi huruf tolong lafalkan,
Kalau baca ayo ucapkan.
Ayat Al Quran mari hafalkan,
Sudah hafal, kita amalkan.

[33]
Hujan turun hutanpun basah,
Hutan rimba wangi aromanya.
Bacalah jangan tergesa-gesa,
Agar kuat hafalannya.

[34]
Siapa suka melihat bahtera,
Pergi saja ke pelabuhan.
Siapa ingin hidup bahagia,
Jadikan al Quran sebagai pedoman.

[35]
Burung terbang kancil berjalan,
Angin datang badai melanda.
Ulang-ulangilah ayat hafalan,
Agar tersimpan di dalam dada

Anda mungkin juga menyukai