Anda di halaman 1dari 9

Pantun Berbalas Nasehat 8 Bait

Hujan badai membuat pohon tumbang


Tumbang di depan rumah baruku
Tolonglah kawan aku sedang bimbang
Untuk tentukan masa depanku
Ada anak namanya Bambang
Berburu ke hutan mencari rusa
Untuk apa kau suka bimbang
Ceritalah padaku apa yang kau rasa
Ditengah lengan terdapat siku
Sikunya sakit berwarna merah
Ku sedang pikirkan kelak hidupku
Kalau sekarang saja tak tentu arah
Ada kucing jenisnya persia
Kucing persia makannya salak
Itu masalah banyak manusia
Tuk hadapi dunianya kelak
Siang hari tertidur sangat pulas
Tertidur pulas setelah baca buku
Aku ini orang yang sangat malas
Bagaimana bisa aku merubah hidupku
Jangan jadi seorang plagiat
Plagiat itu orangnya malas
Mudah saja kalau kau berniat
Perbaiki diri tuk lawan malas
Seekor kancil bersama rubah
Mereka bingung akan pergi kemana
Bagaimana caranya untuk berubah
Jika aku tak tau mulai darimana
Ikan kesayangan sudahlah mati
Setelah mati dimakan mikroba
Cobalah untuk kuatkan hati
Jangan lupa usaha dan banyak doa
Pantun Berbalas Nasehat 7 Bait
Pergi ke pasar bersama bunda
Di pasar bertemu sama si Aba
Wahai kalian para pemuda
Jangan mencoba-coba narkoba
Neng Nining berbahasa sunda
Dari Bandung ke Semarang
Walau kami masih pemuda
Tak akan terpengaruh obat terlarang
Matahari selalu bersinar
Sinar masuk jendela saat memasak
Semoga saja memanglah benar
Karena narkoba sangat merusak
Adikku sayang namanya Ilham
Buah kesukaannya adalah pepaya
Sungguh benar dan kami paham
Bahwa narkoba tak ada gunanya
Selalu bekerja siang dan malam
Meskipun aku hanya seorang budak
Syukurlah kalau kalian paham
Memang harusnya mulai bertindak
Ke kebun binatang foto landak
Kandang landak dekat kandang singa
Baiklah kami akan bertindak
Untuk menjauhkan teman dari narkoba
Siang-siang minum kelapa muda
Saat dipinggir Selat Malaka
Terimakasih wahai pemuda
Jauhi narkoba supaya tidak celaka
Ke pasar malam naik komidi putar
Perginya bersama teman si Caca
Kalau mau jadi anak pintar
Banyak belajar dengan membaca

Anak laki-laki yang berjakun


Jalan kemari tanpa pakai alas
Belajar itu dengan tekun
Agar kita bisa naik kelas

Potong bambu cara dibelah


Bambu dibelah tersorot matahari
Barang siapa malas sekolah
Awas menyesal dikemudian hari

Anak itu bekerja dengan Teguh


Cari kayu untuk dibuat papan
Tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh
Tuk bekal hidup di masa depan

Talas jenis umbi jalar


Talas suka dimakan tupai
Bila kita giat belajar
Cita-cita akan tercapai

Sudah lelah untuk mengejar


Beli bubur untuk jadi bekal
Capailah impian dengan belajar
Karena belajar ilmu yang kekal

Murid dikelas ada putra dan putri


Anak putri memakai jilbab
Banyak belajar akhirnya mengerti
Ditanya guru selalu menjawab

Pagi-pagi membeli kamu


Jamu itu banyak khasiat
Jangan bosan mencari ilmu
Karena ilmu banyak manfaat
Jika perahu sudah melaju,
Mari kita banyak berdoa.
Jika ingin negeri maju,
Pendidikan harus utama.

Tubuh letih usah dipaksakan,


Nanti sakit sekujur tubuh.
Pendidikan jangan disia-siakan,
Itulah jalan menuju maju.

Luas padang rerumputan,


Ada domba banyak delapan.
Pendidikan ibarat jembatan,
jembatan menuju masa depan.

Dinding rumah banyak hiasan,


Rumah kecil lagi mungil.
Belajar jangan malas-malasan,
Jika ingin jadi orang berhasil.

Lompat jauh si anak kancil,


Bermain lumpur di tengah sawah.
Biarlah belajar keras di waktu kecil,
Sudah besar hidup bahagia.

Jarum patah dalam saku,


Nyamuk masuk dalam kelambu.
Banyak-banyak membaca buku,
Karena buku jembatan ilmu.

Mekar berseri bunga melati,


Nasi wangi campur pandan.
Belajar jangan pernah berhenti,
Sepanjang hayat masih di badan.
Pantun Berbalas Pendidikan

Di mana hendak makan ketupat,


Di rumah nenek bukan di kedai.
Di mana hendak ilmu di dapat,
Agar jadi anak yang pandai.

Balasan:
Di atas ombak berselancar,
Pagi hari ada tamu.
Cari ilmu dengan belajar,
Bersama guru yang berilmu.

Buah kemumu sudah terbelah,


Makan satu banyak serat.
Ingin ilmu yang barokah,
Bermanfaat dunia akhirat.

Balasan:
Jamu pahit terasa di lidah,
Minum selalu hingga lusa.
Ilmu memang harus berkah,
Agar tidak menjadi sia-sia.
Macan tutul binatang buas,
Hidup di rimba tak sendiri.
Ilmu Allah sangatlah luas,
Tak akan habis dipelajari.

Memikul berat di atas bahu,


Taman indah adalah raudoh.
Makin berilmu makin tahu,
Bahwa diri manusia bodoh.

Pandai terbang binatang lalat,


Hinggap sesaat di daun kubis.
Carilah ilmu sepanjang hayat,
Ilmu dicari tak pernah habis.

Pohon randu pohon meranti,


Tumbuh satu di bawah rawa.
Belajar jangan pernah berhenti,
Walau usia semakin tua.

Sebelum sholat kita berwudhu,


Hari lebaran makan ketupat.
Makin berilmu makin tawadhu,
Itulah ciri ilmu manfaat.

8. Pantun pendidikan sekolah

Berkumpul senang makan-makan,


Duduk bersama di atas dipan.
Sekolah mesti diutamakan,
Agar cerah masa depan.

Beringin pohonnya besar,


Tempat belajar para guru.
Datang sekolah untuk belajar,
Pulang sekolah membawa ilmu.

Dua pulau terpisah selat


Hujan turun sangat lebat.
Datang sekolah jangan telat,
Itulah tanda murid yang hebat.

Pagi hari datang kabut,


Tupai kecil pandai melompat.
Dengarkan guru jangan ribut,
Supaya ilmu bisa didapat.

Tahi lalat di dekat pipi,


Sarapan pagi makan lontong.
Kenakan baju dengan rapi,
Rambut panjang mesti dipotong.
9. Pantun Pendidikan Untuk Anak

Kincir angin slalu berputar,


Di atas kayu puncak tinggi.
Jika ingin jadi anak pintar,
Jangan malas bangun pagi.

Kenduri nikah masak gulai,


Gulai kambing sedap rasanya.
Siapa rajin akan pandai,
Yang pandai akan hidup bahagia.

Daun talas wadah kecambah,


Bawa sekarung ke tengah pasar.
Siapa yang malas waktu sekolah,
Akan menyesal di waktu besar.

Kemana hendak mencabut duri,


Ke orang pandai rumah di hulu.
Kemana ilmu hendak dicari,
Ke sekolah bersama guru.

Madu manis dari lebah,


Hari panas makan tomat.
Siapa ingin ilmunya berkah,
Kepada guru mestilah hormat.

Kembar bukan sembarang kembar,


Kembar sama saat dilihat.
Belajar bukan sembarang belajar,
Belajar ilmu yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai