Anda di halaman 1dari 11

Nama : Rizki Ramadhan

Nim. : 2001191
Kelas : BDP 1 E
Tugas : Pemuliaan Tanaman Kelapa Sawit Dan Karet

Inventarisasi varietas-varietas unggul hasil persilangan berdasarkan


produsen kecamba yang dihasilkan

1. PTPN IV
Tahun 2016 ini Balai Benih PTPN IV telah berhasil menyalurkan lebih dari 757.424
biji benih unggul untuk mengisi kebutuhan beberapa kebun di PTPN IV. Perusahaan
tidak ragu dengan hasilnya karena program ini telah dilakukan melalui kerjasama
dengan PPKS Medan yang sudah berpengalaman di bidang benih dan di bawah
pengawasan ketat Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI. Sampai hari ini, Balai
Benih terus menerus berproduksi untuk menyediakan benih unggul siap salur. Pada
Maret 2016, sesuai Keputusan Menteri Pertanian No. 02, 03, 04 dan 05/Kpts/
KB.020/2/2016, Kebun Benih milik PTPN IV ini diputuskan berstatus sebagai salah
satu sumber benih unggul kelapa sawit, sekaligus menjadikan PTPN IV sebagai
perusahaan sumber benih kelapa sawit ke-14 di Indonesia. Sebagai sumber benih,
PTPN IV bisa menghasilkan Varietas Avros, Simalungun, Langkat dan PPKS 540. Dan
terbuka peluang, pada langkah selanjutnya akan bisa menghasilkan varietas sendiri atas
nama Kebun Benih Kelapa Sawit Adolina PTPN IV. Dengan jumlah pohon induk dura
sebanyak 481 pokok dan pohon induk jantan terpilih sebanyak 8 pokok, Balai Benih
PTPN IV bisa memproduksi sekitar 3.000.000 benih. Apabila pohon semakin dewasa,
perkiraan produksi akan meningkat menjadi 5.000.000 benih.
• Keunggulan D x P Avros
D x P Avros memiliki Rerata produksi: 24-27 ton TBS/ha/tahun.
Rendemen minyak: 23-26% Produksi CPO: 5,5-7 ton/ha/tahun R.
inti/buah: 6,6 % Pertumbuhan meninggi: 60-80 cm/tahun Harga: Rp.
7.500,- Rata-rata jumlah Tandan = 12 tandan /pohon/tahun Rata-rata
berat tandan = 16,0 Kg Potensi = 30 ton/ha/tahun Rendemen = 23 – .26%.

2. ASIAN AGRI
Benih kelapa sawit Topaz Asian Agri telah dikembangkan secara khusus untuk
meningkatkan produktifitas hasil panen, tumbuh subur di tanah marjinal, dan
pertumbuhan vertikalnya yang tidak begitu cepat, sehingga dapat mempermudah proses
pemanenan buah kelapa sawit.Dikembangkan di Asian Agri Oil Palm Research Station
(OPRS) di Topaz, Indonesia, benih unggul Topaz mampu memberikan dampak yang
signifikan pada tingkat pengembalian investasi selama masa hidup pohon yang
mencapai 20-25 tahun.
Benih Topaz tersedia untuk umum, dan lebih dari 130 juta bibit telah dikirim ke
perkebunan besar, petani plasma dan petani swadaya di seluruh Indonesia dan luar
negeri.OPRS didirikan pada tahun 1996 dan sejauh ini telah merilis empat varietas di
antaranya, Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3 dan Topaz 4, berdasarkan progenies dari seluruh
dunia.Kami secara aktif terus berupaya memperkaya sumber daya genetik dengan cara
menyeleksi dan memelihara demi menghasilkan varietas baru yang lebih berkualitas.
Upaya penyuburan sumber daya genetik ini dilakukan baik secara independen maupun
dalam kerjasama konsorsium yang didukung oleh Direktorat Jenderal Perkebunan,
Kementerian Pertanian RI.
Asian Agri mengelola perkebunan kelapa sawit komersial di lokasi yang memiliki
karakteristik agroklimat yang berbeda. Hal ini memungkinkan kita untuk menguji benih
Topaz di berbagai kondisi untuk memastikan potensi produktivitasnya. Kami telah
menguji 440 genus seri 1 DxP yang berasal dari introgresi 223 Deli Dura dengan 50
Pisifera di lokasi agroklimat yang berbeda pada mineral dan tanah organik dengan luas
lebih dari 600 hektar di Sumatera Utara dan Riau.
Penelitian telah dilakukan oleh OPRS Topaz terhadap sejumlah 440 projeni DxP yang berasal
dari persilangan antara 223 dura Deli dengan 50 pisifera pada 3 lokasi dengan jenis tanah
berbeda yaitu : tanah organik / alluvial, gambut dangkal dan gambut dalam, dengan
luas areal percobaan lebih dari 600 hektar di Sumatera Utara dan Riau dengan total
areal seluas 25 % berada di tanah organik/ alluvial dan 75 % pada tanahgambut.

Benih kelapa sawit unggul Topaz

• Keunggulan Benih Kelapa sawit Topaz


mampu beradaptasi dengan baik pada lahan gambut, benih DxP Topaz juga
memiliki potensi hasil minyak yang tinggi, produksi TBS yang tinggi mulai
panen pertama (29 bulan setelah tanam), rendemen minyak yang tinggi,
pertumbuhan meninggi yang lambat, toleran terhadap kekeringan, tahan
terhadap penyakit Fusarium Wilt.

3. PT SINAR MAS TBK


PT SMART Tbk telah menghasilkan bibit kelapa sawit unggul yang memiliki
kemampuan produktivitas lebih tinggi. Bibit tersebut, Eka 1 dan Eka 2 diyakini mampu
menghasilkan lebih dari 10 ton minyak sawit mentah (CPO) per hektare.
Angka tersebut naik dari kemampuan perusahaan saat ini yang berkisar antara 7,5
hingga 8 ton per hektare per tahun dalam kondisi cuaca dan areal tanam yang optimal.
Sedangkan produktivitas rata-rata industri kelapa sawit Indonesia saat ini kurang dari 4
ton per hektare per tahun.
Selain membantu peningkatan produktivitas CPO dalam negeri, benih baru hasil kultur
jaringan ini diakui Daud merupakan bukti nyata pihaknya dalam mendukung
pengembangan industri kelapa sawit.
Bibit Eka 1 Eka 2 ini seolah menjadi angin segar untuk meningkatkan produksi CPO
tanah air. Bibit kultur jaringan tersebut yang merupakan suatu terobosan telah mendapat
persetujuan dari Kementerian Pertanian. PT SMART yang pertama mendapat rilis
resmi dari Kementerian Pertanian sebagai tanaman yang merupakan tanaman klonal di
Indonesia.
Bibit Eka 1 dan Eka 2 dihasilkan PT SMART melalui pusat penelitian perusahaan.
SMART Research Institute (SMARTRI) dan Pusat Bioteknologi SMART. Selain dua
bibit hasil kultur jaring tersebut, perusahaan juga telah menerbitkan lima bibit kelapa.
sawit konvensional yang diproduksi PT Dami Mas yang juga sudah mendapat
sertifikasi dari Kementerian Pertanian

Bibit unggul Eka 1 dan Eka 2

• Keunggulan bibit eka 1 dan eka 2


adalah menghasilkan produktivitas tinggi mencapai lebih dari 10 ton per
hektare per tahun.
4. PT SRIWIJAYA
Varietas DxP Sriwijaya 6 (DxPSJ-6) mungkin bisa dijadikan pilihan. Selain memiliki
produksi yang cukup tinggi jenis sawit ini mempunyai keunggulan dibanding dengan
varietas lainnya dalam hal kandungan inti per tandan dan tahan terhadap penyakit
Crown disease, Fusarium dan kekeringan.
D x P Sriwijaya merupakan varietas miliki PT. Bina Sawit Makmur yang berlokasi di
Sumatera Selatan. Sawit ini memiliki rerata produktivitas hingga Rerata produktivitas
TBS (ton/ha) 24,6 ton/ha/tahun. Dengan rendemen minyak 26,2 persen. Dengan
produktivitas minyak mencapai 7,5 ton/ha. Serta kandungan inti per tandan adalah
sebesar 6,4.
Namun menariknya indikator tersebut adalah hasil pertanaman di lahan kelas 3. Tentu
bisa dibayangkan hasil yang diperoleh jika ditanam di tanah kelas 1.
Hebatnya, varietas ini sudah mulai berbuah umur 18 bulan dan mulai dipanen pada
umur 26 bulan. Sehingga tidak perlu menunggu lama untuk bisa menikmati hasil dari
varietas ini.
Varietas ini memiliki ketahanan terhadap penyakit Crown disease, dan Fusarium wit
merupakan momok pada pertanaman kelapa sawit. Disamping itu tanaman ini cukup
toleran terhadap kekeringan.
Induk dari D x P Sriwijaya berasal dari ASD Costarica. Sehingga memiliki kemiripan
sifat dengan benih yang berasal dari negara di Amerika Selata itu. Jika saat ini banyak
iklan tentang benih unggul Costarica yang sering kali tidak jelas asal usulnya. Maka
konsumen bisa mendapatkan yang lebih jelas yakni D x P Sriwijaya 6 yang materi
induknya juga berasal dari Costarica.
Varietas ini diajurkan ditanam dengan kerapatan 135 pohon per ha. Cocok ditanam di
tanah kelas 1 hingga kelas 3. Benih ini bisa diperoleh di PT. Bina Sawit Makmur
dengan tata cara pemesanan yang berlaku.
• Keunggulan Bibit D x P Sriwijaya
Tahan Kekeringan Selain memiliki produksi yang cukup tinggi jenis sawit ini
mempunyai keunggulandibanding dengan varietas lainnya dalam hal
kandungan inti per tandan dan tahan terhadap penyakit Crown disease,
Fusarium dan kekeringan.

5. PT WILMAR
Tidak banyak yang mengetahui jika terdapat varietas mirip Costarica di Indonesia.
Salah satunya adalah milik Tania Selatan (TS).Keunggulannya jelas, memiliki potensi
produksi di atas 30 ton yang bisa diraih di daerah marginal. Bahkan ketika ditanam di
daerah gambut, dan pasir seperti hasil yang diperoleh salah satu perkebunan pengguna
benih TS, masih bisa diraih produksi hingga 8 ton pada TM 1. Hasil ini semakin
disempurnakan dengan potensi rendemen minyak hingga 28 %.Menariknya lagi,
Tania Selatan memiliki varietas unggul yang dihasilkan salah satu induk terbaik di
dunia dalam hal pertumbuhan yang pendek dan hasil yang tinggi. Bahkan pakar
kelapa sawit Ex Costarica sendiri mengakui hal tersebut. Sehingga tidak heran
varietas spesial, yang hanya akan diproduksi jika ada pesanan tersebut, bisa ditanam
dengan kerapatan hingga 143 pohon/ha dengan pertambahan tinggi 68 cm/tahun.PT.
Tania Selatan sendiri merupakan group dari Wilmar salah satu perusahaan kelapa
sawit terkemuka di Indonesia dan berlokasi di Sumatera Selatan
Bibit unngul TS

• Keunggulan varietas
Varietas ini dihasilkan oleh produsen benih PT.Tania Selatan yang berlokasi di
Palembang, Sumatera Selatan. Keunggulan dari varietas ini adalah masih dapat
mencapai produksi hingga 25-28 ton per ha per tahun meskipun ditanam di
tanah kelas 3.Dan jenis ini sudah berproduksi setelah ditanam 2 s.d 3 tahun di
pertanaman.

6. PT SOCFINDO
Terdapat 2 varietas milik PT Socfindo yang telah digunakan secara luas. Yakni
Yangambi dan Lame. Kelebihannya produksi lebih dari 30 ton TBS/ha/tahun dan
rendeman minyak cukup tinggi. PT Socfindo bersama Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS) Medan menjadi produsen benih yang paling banyak menyalurkan kecambah
Tbs varietas yangambi

• Keunggulan varietas sochfindo


Kelebihannya produksi lebih dari 30 ton TBS/ha/tahun dan rendeman minyak
cukup tinggi.

7. PT BAKTI TANI NUSANTRA


Bakti Tani Nusantara, ditetapkan sebagai sumber kelapa sawit di Indonesia
pada tahun 2008 yang lalu.
Sawit DxP TN 1 memiliki kelebihan antara lain memiliki potensi produksi.
hingga 35,4 ton TBS/ha yang sudah dapat dicapai pada TM-4. Dengan rendemen
CPO mencapai. 30,7 %.Tandan perpohon diperkirakan dapat mencapai 20
tandan/pohon/tahun. Sedangkan untuk buah beratnya adalah sekitar 13,5 gram
per buah dengan rasio mesokarp per buah 81% sedangkan inti per buah 6,3%.
Gambar. Sawit TN 1 Tidak Cepat Meninggi

Mutu minyak yang dihasilkan cukup baik, dengan kandung asal lemak jenuhnya
antara lain asam miristat 1,72 %, asam palmitat 54,08 %, asam stearat 5,12 %.
Sedang kandungan asam lemak tak jenuh antara lain asam oleat 27,91 %, asam
linoleat 10.41 %, asam linolenat 0,34 %, Iodine Value 57,6 . Menariknya lagi
bahan tanam ini cukup mampu beradaptasi baik pada lahan Klas III. Atau boleh
dikatakan tanah-tanah marginal yang tidak terlalu cocok untuk pertanaman
sawit.Materi genetik Dura dan Tenera/Pisifera yang ada di PT BTN merupakan
hasil rekombinasi dari tetua-tetua terbaik pada program pemuliaan yang
dilakukan di Socfin dan Sasaran Ehsan Utama (SEU), Malaysia. Dimana DxP
TN 1 dihasilkan dari persilangan antara Dura Deli - Johor Labis dengan Pisifera

8. PT BAKRIE SUMATRA PLANTATION


PT. ASD Bakrie Oil Palm Seed Indonesia produsen benih yang merupakan grup dari
PT Bakrie Sumatera Plantation telah memproduksi varietas unggul yang dihasilkan
atas kerjasama dengan ASD Costa Rica.Varietas tersebut adalah D x P Themba dan D
x P Spring. Untuk D x P Themba memiliki rerata produktivitas 40 ton/ha/tahun,
dengan potensi CPO mencapai 10 ton/ha/tahun. Bahan tanam unggul ini memiliki
kecepatan meninggi sekitar 65 cm/tahun. Nah yang menarik varietas D x P Themba
dapat ditanam hingga 160 pohon per ha.Sementara D X P Spring memiliki
produktivitas 38 ton/ha/tahun dengan potensi CPO mencapai 10 Ton/ha/tahun.
Kecepatan meninggi 60 sd 65 cm/tahun. Varietas ini bisa ditanam dengan kerapatan
143 pohon per ha.Dengan adanya kedua varietas ini maka pekebun di Indonesia tidak
perlu jauh-jauh mendatangkan varietas pelepah pendek dari Costa Rica.

• Keunggulan D x P Themba dan spring


memiliki rerata produktivitas 40 ton/ha/tahun, dengan potensi CPO
mencapai 10 ton/ha/tahun. Bahan tanam unggul ini memiliki kecepatan
meninggi sekitar 65 cm/tahun.

9. PT.SASARAN EHSAN MEKARSARI


PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (SEM) sebagai salah satu produsen benih kelapa
sawit di Indonesia.memiliki sejumlah famili dura sebagai tetua betina memiliki
pedigree SOC no. 12925, 12926, 127446, 13109, dan 13112 yang berasal dari
Socfin Research Station (SRS) pada tahun 1982 atau siklus RRS pertama
dengan tekanan seleksi ke arah produktivitas tinggi, kemudian siklus RRS kedua
dilakukan di SEM dengan tekanan seleksi ke arah produktivitas tinggi, kualitas
minyak dan laju penambahan tinggi yang lambat. Benih-benih dari hasil seleksi
RRS siklus kedua ditanam di Kebun Percobaan Mekarsari Research Station
(MRS).
Varietas D x P Mekarsari memiliki keunggulan sebagai berikut :
• Genjah, panen dimulai pada umur 24 bulan (early maturity)
• Laju pertambahan tinggi sangat lambat (25-35 cm/tahun), sehingga umur
produktif tanaman panjang. Tinggi tanaman berumur 20 tahun hanya
sekitar 5 – 7 meter
• Produktifitas tinggi (13 ton TBS/ha) di awal-awal panen (high yield)
• Rata-rata produksi tandan buah segar (setelah 7 tahun) 30-35 ton/ha/tahun
• Rata-rata ekstraksi minyak kelap sawit (CPO) lebih dari 27%
• Memiliki kualitas minyak yang tinggi dengan indikator asam lemak tidak
jenuh (Iodine Value) lebih dari 54%

Anda mungkin juga menyukai