Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

KESIAPAN KBM TATAP MUKA


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 1 PUSAKANAGARA
Jalan Ciawitali No. 47 Pusakanagara Kab. Subang 41255
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Kesiapan KBM Tatap Muka

Komite Sekolah, Kepala Sekolah

E. Sutisna, S.P. Suwondo, S.Pd., M.M.Pd.


Pembina Tingkat I
NIP. 19620705 198901 1 001

Mengetahui,
Pengawas Pembina

Dr. Asep Dudin Abdul Latip, M.Pd


Pembina
NIP. 19710624 200312 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas berkat dan karunia-Nya kami
telah dapat menyusun Proposal KBM Tatap Muka Tahun Pelajaran 2020/2021 di SMA
Negeri 1 Pusakanagara.
Proposal ini dibuat sebagai persiapan sekolah menuju era new normal di bidang
pendidikan. Untuk keamanan, ketertiban, kesehatan dan kelancaran serta keberhasilan
penyelenggaraan KBM tatap muka di era pandemik corona ini, kiranya perlu disusun
proposal ini dengan berpedoman kepada segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh
yang berwenang baik di Kantor Cabang Dinas Wilayah IV dan Propinsi Jawa Barat
maupun yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional.
Kami menyadari bahwa susunan proposal ini banyak kekurangannya. Walaupun
demikian setidaknya dengan adanya proposal ini diperoleh gambaran sejauhmana
kesiapan sekolah kami dalam menghadapi KBM tatap muka jika status wilayah sekolah
berubah menjadi zona hijau. Dengan harapan persiapan menuju KBM tatap muka di era
normal baru yang akan datang bisa lebih sempurna.
Mudah-mudahan kita semua dapat melaksanakan berbagai kegiatan/tugas
sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab serta mendapat hidayah dan
lindungan dari Allah SWT.. Amiin.

Pusakanagara, Juli 2020

Kelompok Kerja
D AF T AR I S I

LEMBAR PENEGESAHAN ................................................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Landasan hukum ................................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
D. Sasaran kegiatan.................................................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN KBM TATAP MUKA ..................................................................... 4
A. Pengelolaan Pembelajaran..................................................................................... 4
B. Pengadaan sarana dan prasarana ......................................................................... 5
BAB III TIM PENGENDALI KBM TATAP MUKA................................................................. 6
A. Fungsi tim pengendali ............................................................................................ 6
B. Susunan Tim Pengendali ....................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 7
Lampiran ............................................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SEJAK diumumkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai kasus pertama
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada awal Maret 2020 yang lalu, Indonesia
kemudian dihadapkan pada masa pandemi. Hampir seluruh sektor kehidupan
lumpuh, tidak terkecuali di bidang pendidikan. Apalagi saat itu, seluruh satuan
pendidikan maupun lembaga pendidikan tinggi memasuki akhir semester genap dan
akan menghadapi masa penilaian akhir tahun atau ujian sekolah, yang kemudian
diikuti dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemudian
menyikapi kondisi tersebut dengan membuat sejumlah kebijakan. Mulai dari realokasi
anggaran Kemendikbud untuk penanganan penyebaran Covid-19 berupa pemberian
komunikasi, informasi, dan edukasi terkait Covid-19, peningkatan kapasitas dan
kapabilitas rumah sakit pendidikan (RSP), pelaksanaan rapid test di lima RSP, dan
pengadaan bahan habis pakai.
Kebijakan lainnya adalah berupa fleksibilitas bagi kepala sekolah dalam
memanfaatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk mendukung
pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Ada pula kebijakan berupa
diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 tahun 2020. Kedua surat edaran
tersebut berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dan panduan penyelenggaraan
belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19.
Menjelang pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akademik baru 2020/2021,
Kemendikbud bersama tiga kementerian lainnya, yaitu Kementerian Agama,
Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri menyusun panduan
penyelenggaraan pembelajaran. Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan rasa
aman kepada masyarakat dengan pembukaan satuan pendidikan untuk
pembelajaran tatap muka. Sesuai dengan ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa
Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka hanya bisa dilakukan setelah wilayah tersebut
dinyatakan dalam ZONA HIJAU.
Dalam rangka mempersiapkan pembelajaran tatap muka dengan
memperhatikan persyaratan dan prosedur penanganan COVID-19, maka Sekolah
perlu melakukan pembenahan Internal yang menjamin Pelayanan Pendidikan yang

1
baik dengan tetap menjamin kesehatan siswa dari penularan pandemik COVID-19.
Oleh karena itu kami menyusun proposal ini sebagai persiapan menuju kepada
proses KBM tatap muka

B. Landasan Hukum
Pembuatan proposal persiapan KBM tatap muka ini disusun berdasarkan kepada:
1. Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Permendiknas No.19 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Satuan Pendidikan.
3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/ 2020,
Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Dimasa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat
Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan Dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
5. Surat edaran Nomor : 421/3684/Cadisdik.Wil.IV tentang Proposal Kesiapan
KBM Tatap Muka

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya proposal ini :
1. Terselenggaranya KBM yang mengedepankan protokol kesehatan di sekolah
sebagai upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
2. Tercapainya KBM yang efektif untuk memenuhi hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19.

D. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan adalah semua karyawan sekolah (guru dan TU) yang berjumlah 59
orang serta siswa di SMA Negeri 1 Pusakanagara tahun Tahun Pelajaran 2020/2021
yang berjumlah 948 orang dengan rincian sebagai berikut:

2
Kelas Siswa
No
X XI XII X XI XII
1 M IPA.1 IPA.1 IPA.1 36 35 36
2 MIPA.2 IPA.2 IPA.2 36 36 35
3 MIPA.3 IPA.3 IPA.3 36 35 35
4 MIPA.4 IPA.4 IPA.4 36 36 35
5 MIPA.5 IPA.5 IPA.5 36 34 35
6 IPS.1 IPS.1 IPS.1 36 36 33
7 IPS.2 IPS.2 IPS.2 36 35 32
8 IPS.3 IPS.3 IPS.3 36 35 30
9 IPS.4 IPS.4 IPS.4 36 36 35
Jumlah 318 282 324

3
BAB II
PELAKSANAAN KBM TATAP MUKA

A. Pengelolaan pembelajaran
Penyelenggaraan KBM tatap muka dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan
protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19 seperti menjaga kebersihan tangan,
tidak menyentuh wajah, menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker, Jaga jarak
minimal 1 meter dengan orang lain, menjaga kesehatan tubuh, dan melakukan isolasi
mandiri ketika merasa tidak sehat. Oleh sebab itu dalam pengkondisian KBM akan dibuat
supaya waktu interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan guru dibuat
seefektif mungkin dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Siswa melakukan proses KBM dalam 2 bentuk yakni daring dan tatap muka.
Setiap kelas dalam 3 hari KBM maka akan mengikuti 1 hari KBM tatap muka dan 2 hari
KBM daring . Semua diatur dengan jadwal yang sudah dibuat oleh sekolah.
Ada beberapa hal yang menjadi ketentuan dalam pelaksanaan KBM kombinasi ini,
yaitu :
1. Waktu belajar yang biasanya 45 menit sekali tatap muka, dirubah menjadi 35
menit per jam pelajaran.
2. Istirahat dilakukan di kelas selama 20 menit untuk waktu makan para siswa. Siswa
diminta membawa makanan masing-masing.
3. Tiap mapel dijadwalkan untuk mengajar di tiap kelas sebanyak 1 kali dalam satu
pekan ( 5 hari belajar).
4. Jadwal belajar dari jam 07.00-11.40 WIB sebagaimana rincian di bawah ini :
Jam 1 07.00 – 07.35
Jam 2 07.35 – 08.10
Jam 3 08.10 – 08.45
Jam 4 08.45 – 09.10
Istirahat 09.10 – 09.30
Jam 5 09.30 – 10.05
Jam 6 10.05 – 10.40
Jam 7 10.40 – 11.15
Jam 8 11.15 – 11.50

Adapun pelaksanaan KBM tatap muka dilakukan dengan ketentuan yaitu :


1. KBM tatap muka dilaksanakan per 3 hari untuk satu kelas pararel misalkan kelas
10 hari Senin, kelas 11 hari Selasa, kelas 12 hari Rabu, dan selanjutnya.

4
2. Jumlah siswa tiap kelas maksimal berjumlah 18 siswa dengan tempat duduk
berjarak lebih dari 1 meter secara bersilangan.
3. Mengikuti SOP yang telah ditetapkan sekolah.

B. Kesiapan sarana dan prasarana


Pengkondisian untuk KBM tatap muka dilakukan juga terhadap sarana dan
prasarana. Dalam hal ini sekolah mengkondisikan agara prinsip protokol kesehatan,
sosial distancing dan physical distancing bisa terealisasi dengan mudah. Oleh sebab
itu desain pengkondisian dilakukan dimulai saat siswa masuk ke lingkungan sekolah
yang bermula dari kawasan parkir sampai meninggalkan lingkungan sekolah. Untuk
menjaga kemungkinan siswa berkerumun maka kantin ditutup untuk sementara
waktus. Oleh sebab itu siswa diminta untuk membawa perbekalan masing-masing.
Untuk kelancaran dan keselamatan dalam KBM tatap muka ini, sekolah
membuat SOP (standar operasional prosedur) untuk diterapkan di beberapa tempat
seperti :
1. Tempat parkir
2. Gerbang masuk sekolah
3. Ruangan kelas
4. Lab/ruangan praktik
5. Tempat ibadah

5
BAB III
TIM PENGENDALI KBM TATAP MUKA

A. Fungsi Tim Pengendali


Keberadaan tim pengendali di sekolah difungsikan untuk:
1. Memastikan proses KBM tatap muka berjalan sesuai dengan protokol
kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan SOP yang dikeluarkan
oleh sekolah.
2. Memastikan agar siswa dan guru yang terlibat dalam proses KBM berada
dalam konsisi yang diperbolehkan untuk mengikuti KBM tatap muka.
3. Memastikan sarana dan prasarana penunjang KBM tatap muka terpenuhi dan
sesuai dengan kebutuhan.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan
KBM tatap muka untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.

B. Susunan Tim Pengendali


Penanggung jawab : Suwondo, S.Pd., M.M.Pd.
Ketua : Heryana Eli Rahmat H., S.Si.
Bagian sarana dan prasarana : Agim, S.Pd., M.M.Pd.
Bagian pelayanan kesehatan : Rojudin, M.Pd.
Bagian data dan edukasi : H. Huproni, S.Ag, M.M.Pd.
Anggota :
1. Tono Prayogo, S.Pd.
2. Dini Fitriani, S.Pd.
3. Baehaki
4. Junaedi

6
BAB IV
PENUTUP

Alhamdulillah, penyusunan proposal kesiapan KBM tatap muka Tahun Pelajaran


2020/2021 di lingkungan SMA Negeri 1 Pusakanagara telah dapat diselesaikan meskipun
secara sederhana.
Dengan berpedoman kepada proposal ini, kami berharap jika proses KBM tatap
muka dilaksanakan ketika wilayah kerja menjadi zona hijau dapat berjalan dengan lancar,
efektif dan aman.
Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita semua dapat terwujud, serta
senantiasa mendapat taufik dan hidayah-Nya serta mendapat ridla Allah SWT.
Amiin.

7
LAMPIRAN-LAMPIRAN

8
PENANGANAN COVID-19
PROTOKOL AREA INSTITUSI PENDIDIKAN

1. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk


mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi COVID-19.
2. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan.
3. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air
dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat
(PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan
sehat, Olahraga yang teratur, tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya.
4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari)
dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja,
keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Memonitor absensi
(ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala
demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas disarankan untuk segera ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri.
5. Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/
batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah dengan
tidak banyak kontak dengan orang lain.
6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta
tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada). (dalam hal ini
bukan kewenangan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga
Kementerian Kesehatan tidak memberikan masukan).
7. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan
pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
8. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada tenaga
kependidikan lain yang mampu. (dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian
Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak memberikan
masukan).
9. Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut. dan memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan
yang sehat dan sudah dimasak sampai matang.

9
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TEMPAT PARKIR SISWA DAN GURU

1. Pengendara bermotor/mobil wajib menggunakan masker dan peralatan safety


lainnya.

2. Saat mengantri ketika memasuki dan keluar tempat parkir harus tetap menjaga
jarak sejauh 1,5 m.

3. Jarak parkir antar kendaraan adalah 2 m.

4. Setelah kendaraan di parkir, siswa atau karyawan sekolah segera masuki ruang
kerja atau ruang belajar.

5. Dilarang untuk berkerumun.

10
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MASUK GERBANG SEKOLAH

1. Siswa dan karyawan sekolah wajib menggunakan masker.

2. Untuk menghindari kerumunan, gerbang barat diperuntukan bagi siswa MIPA


sedangkan gerbang timur bagi siswa IPS dan karyawan sekolah.

3. Tidak melakukan jabat tangan secara langsung, diperbolehkan menggunakan


isyarat lain sebagai bentuk penghormatan seperti menyimpan kedua telapak
tangan di depan dada sambil sedikit membungkung dan yang lainnya.

4. Saat mengantri ketika memasuki atau keluar dari gerbang sekolah harus tetap
menjaga jarak antar sejauh 1,5 m.

5. Siswa/karyawan sekolah diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah jika suhu


badan tidak melebihi 37, 5 derajat celcius, setelah cek suhu menggunakan
thermogun yang diarahkan ke tangan. Jika siswa atau karyawan melebihi suhu
yang tersebut maka diminta untuk pulang, beristirahat dan mengisolasi diri
sampai sembuh.

6. Siswa/karyawan sekolah memasuki bilik disinfektan lalu mencuci tangan di


wastapel yang sudah disediakan di depan ruang kerja/belajar masing-masing.

11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KBM DI DALAM KELAS

1. Sebelum masuk kelas siswa harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan
mengunakan sabun atau hand sanitizer.

2. Siswa masuk 10 menit sebelum pembelajaran dimulai dan langsung duduk di


tempat duduknya.

3. Siswa harus duduk di kursi sesuai dengan no kursi yang telah ditetapkan
sekolah.

4. Jarak antar tempat duduk sejauh 1,5 m

5. Siswa wajib menjaga kebersihan, menghindari kontak fisik dan tidak boleh
berkerumun.

6. Selama pembelajaran siswa dan guru wajib menggunakan masker.

7. Selama waktu istirahat, siswa diperbolehkan memakan atau meminum bekal


yang dibawa masing-masing.

8. Siswa menggunakan masker baru ketika memasuki jam KBM satelah istirahat.

9. Setelah KBM berakhir siswa harus langsung keluar kelas, mencuci tangan
dengan mengunakan sabun atau hand sanitizer lalu langsung pulang ke rumah
masing-masing.

10. Siswa yang menjadi regu kerja/piket harus merapihkan kelas setelah KBM
berakhir.

11. Tim kesehatan menyemprot tiap kelas yang telah dipakai proses KBM pada saat
siswa telah pulang.

12
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PRAKTIK DI LAB

1. Sebelum masuk lab siswa harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan
mengunakan sabun atau hand sanitizer.

2. Siswa harus duduk di kursi dengan tetap menjarak antar tempat duduk sejauh 1,5 m.

3. Siswa wajib menjaga kebersihan, menghindari kontak fisik dan tidak boleh
berkerumun.

4. Selama praktikum siswa dan guru wajib menggunakan masker dan tetap menaati
tata tertib paraktikum seperti biasa.

5. Setelah praktikum berakhir, siswa merapihkan tempat duduk harus langsung keluar
lab, mencuci tangan dengan mengunakan sabun atau hand sanitizer lalu langsung
masuk ke ruang kelas masing-masing.

13
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MELAKSANAKAN IBADAH DI MASJID

1. Membuka masjid untuk ibadah saat dhuha dan dhuhur dengan tetap mengikuti
perkembangan informasi penularan COVID-19 di daerah setempat.

2. Antar jamaah harus menjaga jarak minimal 1 meter, memakai masker dan
membawa sajadah sendiri.

3. Mengulung karpet, disiplin membersihkan lantai masjid atau musala dengan karbol
dan disinfektan, serta menyiapkan hand sanitizer atau sabun.

4. Jamaah harus mencuci tangan dengan sabun cuci sebelum berwudlu.

5. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman,


termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan
risiko terjadinya penularan penyakit.

14

Anda mungkin juga menyukai