Anda di halaman 1dari 24

1

Bagian-3

Perangkat Komunikasi & IP Address V.4


Topik Pembahasan
3.1 Fungsi Perangkat Komunikasi dan Jenis Aliran Data
3.2 End Device
3.3 Intermediary Device
3.4 Media Transmisi
3.5 Protokol TCP/IP
3.6 IP Address v4
3.7 Public IP Address dan Private IP Address

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan struktur IPv4, meliputi alamat network, alamat host
dan subnet mask
2. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan Unicast,Broadcast dan Multicast
3. Mahasiswa mampu mendefinisikan IP Public dan IP Private
4. Mahasiswa mampu menghitung prefix IPv4

Referensi
1) Data And Computer Communications Eighth Edition. 2007. William Stalling. Pearson
Prentice Hall. New Jersey.
2) Data Communications and Networking Fifth Edition. 2012. Behrouz A. Forouzan. McGraw
Hill. New York.
3) Cisco CCNE Introduction to Networks v7.0 Module 11: IPv4 Adressing
4) Networking All-in-One For Dummies Fourth Edition (Book IV: Chapter 2).2010. Doug Lowe.
Wiley. Indiana.
2

3.1 Fungsi Perangkat Komunikasi dan Jenis Aliran Data


Sistem komunikasi data terdiri dari 5 komponen, data (message), sender, media transmisi,
receiver dan protokol. Tiga dari kelima komponen tersebut merupakan perangkat keras
(hardware), yaitu sender, reciver dan media transmisi. Komponen protokol dan message
memiliki bentuk sebagai perangkat lunak atau sebagai policy (aturan).

Perangkat keras dalam sistem komunikasi disebut juga dengan perangkat jaringan (network
device). Hal ini disebabkan perangkat keras yang digunakan berjumlah banyak, sehingga
membentuk jaringan komunikasi. Perangkat jaringan memiliki 2 fungsi, sebagai source system
dan sebagai destination system seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Fungsi Perangkat Komunikasi

Source system adalah sistem yang berfungsi atau bertugas untuk memproduksi /
menghasilkan data dan menghantarkan data ke media transmisi. Source system terdiri dari
perangkat penghasil data dan perangkat pengirim data (transmitter). Destination system
adalah sistem yang berfungsi atau bertugas untuk menerima data dan mengolah data.
destination system terdiri dari perangkat receiver dan destination. Kedua fungsi perangkat
sebagai source dan destination system akan menentukan jenis aliran transmisi seperti
ditunjukkan pada Tabel 3.1
3

Tabel 3.1 Pengaruh Fungsi Perangkat Terhadap Aliran Data


Fungsi Jumlah inti Media Fungsi
Aliran Data
Perangkat 1 Transmisi Perangkat 2
Source Destination
Tunggal
Destination Source
Source Destination
Multi Simplex
Destination Source
Source &
Tunggal Destination
Destination
Source & Destination
Tunggal Half Duplex
Destination & Spurce
Source & Destination
Multi Duplex
Destination & Source

Jenis aliran data yang digunakan di dalam sistem komunikasi dipengaruhi oleh fungsi yang
dimiliki perangkat komunikasi serta banyaknya inti media transmisi. Kondisi yang dapat
didefinisikan dari Tabel 3.1 adalah sebagai berikut:
a. Jika perangkat memiliki 1 fungsi, dan jumlah inti media transmisinya 1, maka aliran
datanya simplex
b. Jika perangkat memiliki 1 fungsi, dan jumlah inti media transmisinya >1, maka aliran
datanya simplex
c. Jika perangkat memiliki 2 fungsi, dan jumlah inti media transmisinya 1, maka aliran
datanya simplex.
d. Jika perangkat memiliki 2 fungsi, dan jumlah inti media transmisinya 1, maka aliran
datanya half duplex.
e. Jika perangkat memiliki 2 fungsi, dan jumlah inti media transmisinya >1, maka aliran
datanya adalah duplex
4

3.2 End Device


Perangkat source dan perangkat destination disebut dengan istilah end-devices. Istilah ini
diambil dari posisi perangkat di dalam sistem komunikasi yang berada di ujung (end) kedua
sisi sistem. Jenis-jenis perangkat end device terdiri dari berbagai bentuk sesuai dengan fungsi
utama perangkat tersebut. Gambar 3.x. menunjukkan simbol-simbol end device yang terdapat
pada aplikasi Packet Tracer.

Gambar 3.2 Contoh End Device

Bentuk-bentuk end device dapat beraneka ragam. Ciri utama end device adalah perangkat
tersebut dapat digunakan sebagai source dan atau destination system.

3.3 Intermediary Device


Perangkat transmitter dan perangkat receiver pada sistem komunikasi data disebut juga
dengan istilah intermediary device. Perangkat intermediary berfungsi mengubah bentuk data
dari end device agar dapat dikirimkan melalui media transmisi. Gambar 3.3 menunjukkan
simbol-simbol intermediary device yang terdapat pada aplikasi Packet Tracer.
5

Gambar 3.3 Contoh Intermediary Device

Perangkat switch (LAN Switch, Multilayer Switch) adalah perangkat yang digunakan untuk
meneruskan sinyal data. perangkat switch digunakan pada topologi star untuk menjalankan
fungsi sebagai Hub. Perangkat router (wireless router, router) adalah perangkat yang
digunakan untuk menentukan atau menyusun jalur atau rute pengiriman data. router
digunakan untuk komunikasi data antar 2 jaringan komunikasi.

Proses pengubahan bentuk data terdiri dari 2 proses berdasarkan posisi end device. Jika
berada pada sisi source system, intermediary device digunakan untuk mengubah bentuk data
dari data digital menjadi data analog, sehingga intermediary device memiliki fungsi DAC
(Digital Analog Converter). Pada sisi destination system, intermediary device digunakan untuk
mengembalikan bentuk data, dari analog menjadi digital dengan fungsi ADC (Analog Digital
Converter). Setiap intermediary device pada dasarnya dapat ditempatkan di kedua sisi sistem
komunikasi (source dan destination). Hal ini membuat intermediary device memiliki fungsi
untuk melakukan 2 perubahan bentuk data.

3.4 Media Transmisi


Komponen media transmisi pada sistem komunikasi data dikelompokkan menjadi 2, guided
media dan unguided media. Guided media berbentuk kabel. Guided media digunakan pada
jaringan skala kecil seperti LAN (Local Area Network) dan CAN (Campus Area Network). Media
transmisi untuk jaringan komunikasi skala luas seperti MAN (Metro Area Network), WAN (Wide
Area Network) dan Internet (Internetwork) menggunakan unguided media. Guided media untuk
6

LAN/CAN dan unguided media dapat digambarkan dalam bentuk simbol seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Simbol Media Transmisi

Pada Gambar 3.4, unguided media memiliki 2 simbol, yaitu wireless media dan media.
Perbedaan dari kedua simbol ini disebabkan oleh daya pancar dari unguided media yang
digunakan. Wireless media memiliki data pancar yang lebih rendah dibandingkan dengan WAN
media. Hal ini dikarenakan alasan efisiensi daya listrik. Wireless media umumnya digunakan
untuk jaringan skala kecil dan menengah seperti pada LAN dan CAN. WAN media biasanya
menggunakan gelombang radio yang memiliki daya yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan
intermediary device yang digunakan pada sisi source dan destination berada pada jarak yang
sangat jauh

3.5 Protokol TCP/IP


Protokol komunikasi merupakan satu set atau satu rangkaian peraturan yang harus diterapkan
atau dipatuhi agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik. protokol komunikasi untuk
jaringan komputer menerapkan protokol TCP/IP, singkatan dari Transmission Control
Protocol/Internet Protocol. TCP/IP adalah peraturan standar yang digunakan untuk
komunikasi data pada jaringan Internet.

Protokol TCP/IP disusun dalam bentuk lapisan (layer). TCP/IP terdiri dari 4 layer seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.5
7

Gambar 3.5 Lapisan Protokol TCP/IP

Blok bagian kiri menunjukkan 4 lapisan di dalam protokol TCP/IP. Blok bagian kanan
menunjukkan protokol-protokol yang terdapat di setiap lapisan TCP/IP. Perancang sistem
komunikasi data diwajibkan menggunakan minimal 1 protokol di setiap lapisan TCP/IP.

a) Lapisan Network Interface


Lapisan Network Interface atau diterjemahkan sebagai lapisan antarmuka jaringan adalah
lapisan yang mengatur tentang perangkat antarmuka jaringan yang dapat digunakan.
Lapisan ini mengatur bentuk konektor, standar kabel atau standar kartu jaringan yang dapat
digunakan. Protokol di dalam lapisan ini yang terkenal dan banyak digunakan untuk
jaringan komunikasi adalah protokol Ethernet.

b) Lapisan Network
Lapisan network atau jaringan adalah lapisan yang mengatur tentang metode
pengalamatan data (addressing), pemaketan data (packaging) dan pengaturan rute
(routing) antar jaringan komunikasi. Protokol yang terdapat pada lapisan kedua ini terdiri
dari 4 sebagai berikut:
• Internet Protocol (IP)
IP adalah peraturan yang digunakan untuk mengatur penyusunan rute pengiriman data
agar sampai di end device. menggunakan IP Address atau alamat IP.
8

• Address Resolution Protocol (ARP)


ARP adalah peraturan yang digunakan untuk mencocokkan atau memasangkan IP
Address dengan MAC Address yang terdapat pada end device atau intermediary device.
• Internet Control Message Protocol (ICMP)
ICMP adalah peraturan yang digunakan untuk melakukan proses pemeriksaan atau
diagnosa jalur komunikasi. Contoh ICMP terdapat pada perintah “ping”.
• Internet Group Message Protocol (IGMP)
IGMP adalah peraturan yang digunakan untuk mengirimkan pesan ke beberapa alamat
IP secara bersamaan.

c) Lapisan Transport
Lapisan transport adalah lapisan yang menjadi tempat pertukaran data antar host. Lapisan
transport memiliki 2 aturan yang harus dipenuhi salah satunya.
• Transmission Control Protocol (TCP)
TCP digunakan untuk membentuk jalur komunikasi / koneksi antara kedua host. TCP
juga digunakan untuk memastikan data yang sampai di sisi receiver berada dalam
kondisi utuh. Jika menggunakan TCP, maka paket data akan dikirimkan hanya pada saat
jalur komunikasi tersedia.
• User Datagram Protocol (UDP)
UDP memiliki perbedaan dengan TCP dalam hal syarat untuk mengirimkan paket data.
Jika menggunakan UDP, maka paket data akan dikirimkan kapan saja, tanpa harus
memastikan tersedianya jalur komunikasi. UDP cocok digunakan untuk transmisi data
yang membutuhkan kecepatan tinggi seperti pada game online

d) Lapisan Aplikasi
Lapisan aplikasi adalah lapisan yang digunakan sebagai standar untuk membuat
antarmuka komunikasi bagi pengguna sistem komunikasi. Standar aplikasi yang harus
diikuti terdiri dari 6 standar, yaitu:
• Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)
HTTP adalah standar aturan untuk membuat aplikasi komunikasi berbasis web (web-
based). HTTP mengatur tentang format data dan cara pengiriman data.
9

• File Transfer Protocol (FTP)


FTP adalah aturan standar untuk komunikasi data pada jaringan tipe client-server.
• Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
SMTP adalah aturan standar yang mengatur cara pengiriman dan penerimaan data
melalui e-mail.
• Domain Name System (DNS)
DNS adalah standar aturan untuk menterjemahkan atau mengubah nama domain
(seperti www.news.com) menjadi alamat IP.
• TELNET
Telnet adalah aturan standar untuk membuat komunikasi dua arah dalam bentuk
komunikasi teks (seperti chat) untuk keperluan pengendalian perangkat lain dari jarak
jauh, atau disebut remote.
• Simple Network Management Protocol (SNMP)
SNMP adalah aturan untuk memanajemen (mengatur) memantau (monitoring) kondisi
jaringan komunikasi dan juga untuk mengelola informasi tentang perangkat jaringan
(end dan intermediary device).

3.6 IP Address v4
End device memiliki 2 identitas unik yang digunakan sebagai alamat untuk mengirim dan
menerima data dalam proses komunikasi data. Kedua identitas unik tersebut adalah MAC
Address dan IP Address. MAC Address adalah kode unik yang dimiliki oleh perangkat jaringan
yang terpasang pada end device seperti kartu jaringan (NIC). Jumlah MAC Address yang
terdapat pada end device ditentukan berdasarkan banyaknya perangkat jaringan yang
terpasang pada end device. Produk end device seperti notebook atau laptop memiliki minimal
2 MAC Address seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6
10

Gambar 3.6 Perangkat Jaringan Pada Laptop

Dua perangkat jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 3.x terdiri dari perangkat jaringan kabel
dan wireless. Perangkat pertama dengan nama “Local Area Connection 5” digunakan untuk
koneksi jaringan kabel. Perangkat kedua dengan nama “Wireless Network Connection 6 ”
digunakan untuk koneksi nirkabel (wireless). Kedua perangkat memiliki. Nilai MAC Address
untuk kedua perangkat ditunjukkan seperti pada Gambar 3.7

Gambar 3.7 Nilai MAC Address

Nilai MAC Address selalu tetap dan tidak akan berubah. Setiap perangkat jaringan yang ada di
dunia tidak akan memiliki nilai MAC Address yang sama. Pengaturan nilai MAC Address
dilakukan oleh pabrik yang memproduksi perangkat jaringan tersebut. Hal ini menjadi
11

karakteristik MAC Address yang membedakannya dengan IP Address. Nilai IP Address


digunakan untuk mengenali jaringan tempat end device terhubung. Nilai IP Address
dimungkinkan sama untuk lebih dari 1 perangkat, selama berada dalam jaringan yang berbeda.

3.6.1 Struktur IP Address V4


IP Address merupakan identitas unik yang disematkan pada setiap perangkat jaringan pada end
device yang menerapkan protokol TCP/IP. IP Address dapat dianalogikan sebagai nomor rumah
pada lingkungan perumahan seperti diilustrasikan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Analogi IP Address dan Perumahan

Gambar 3.x menunjukkan berisikan 2 ilustrasi yang berbeda. Bagian kanan menunjukkan
ilustrasi perumahan yang terbagi menjadi 2 area. Area pertama adalah perumahan di
sepanjang jalan no.7 (7th street) dan area kedua adalah perumahan yang berlokasi di
sepanjang jalan no.8 (8th street). Kedua jalan terhubung ke jalan utama “Mountain View”.
12

Ilustrasi perumahan tersebut jika digunakan untuk menjelaskan network address dan host
address adalah sebagai berikut:

1) Nomor rumah adalah pemisalan dari host address


2) Nama jalan perumahan (7th street dan 8th street) menunjukkan network address
3) Jalan utama “Mountain View” menunjukkan jaringan internet
4) Jika rumah di 7th street akan mengirim barang ke rumah nomor 515 yang berada di jalan
7th street dan 8th street maka, alamat pengiriman yang harus ditulis adalah “No.515
Jalan 7th street” dan “No.515 Jalan 8th street”
5) Jika penulisan alamat pada poin ke-4 diterjemahkan ke sistem pengalamatan protokol
TCP/IP, dibutuhkan data-data sebagai berikut
a) Untuk rumah 515 di jalan 7th street: 192.168.0.7
b) Untuk rumah 515 di jalan 8th street: 192.168.0.23

IP Address tidak hanya dimiliki oleh perangkat jaringan yang terdapat pada end device. Pada
jaringan komunikasi data, intermediary device juga memiliki IP Address. Intermediary device
memiliki minimal 2 IP Address seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 IP Address Pada Intemediary Device

Intermediary device pada Gambar 3.x berupa perangkat router. Perangkat tersebut memiliki
2 IP Address, yaitu 10.5.0.2 dan 192.168.0.1. Kedua alamat IP tersebut digunakan untuk
berkomunikasi pada 2 jaringan atau network yang berbeda, yaitu:
1) IP Address 192.168.0.1 digunakan untuk komunikasi dari dalam jaringan ke luar jaringan.
13

2) IP Address 10.5.0.2 digunakan untuk komunikasi dengan perangkat lain yang memiliki
kelas yang sama.

IP Address yang digunakan di seluruh dunia dibedakan menjadi 2, IPv4 dan IPv6. IP Address
pada Gambar 3.9 menggunakan IPv4. Perbedaan mendasar dari kedua IP Address tersebut
adalah jumlah bit penyusunnya serta representasi IP Address bagi manusia. Karakteristik
dasar komputer adalah hanya mampu mengolah data dalam format biner, sementara
manusia lebih mudah menggunakan format desimal. Kedua hal inilah yang membedakan
representasi atau cara penyajian IPv4 dan IPv6. IPv4 disusun dalam format DDN, Dotted
Decimal Notation, sedangkan IPv6 disusun dalam format heksadesimal.

Struktur IPv4 terdiri dari 2 data, network address dan host address. Kedua data tersebut
disusun dalam 4 blok data. setiap blok terdiri dari 8 bit data, sehingga sering disebut dengan
oktet. Total bit penyusun IPv4 berjumlah 32-bit seperti ditunjukkan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Struktur IP Address v4 (IPv4)

Format biner (blok oranye) digunakan agar dapat dibaca oleh komputer. Format desimal
(blok biru) digunakan agar mudah dibaca oleh manusia. Format DDN (blok hitam) digunakan
sebagai standar penulisan IPv4. Setiap oktet memiliki nilai jangkauan yang dimulai dari 0
(0000-0000) sampai dengan 255 (1111-1111).
14

3.6.2 Kelas IPv4, Network ID dan Host ID


Metode penyusunan alamat IPv4 disebut dengan classfull IP Address, alamat-alamat IP di
dalam IPv4 dikelompokkan menjadi beberapa kelas (class). Jumlah kelas IPv4 ada 5 yaitu,
Kelas A, B, C, D dan E. Penentuan kelas dari sebuah alamat IP dilakukan berdasarkan nilai 5
bit awal pada oktet-1. Alur penentuan kelas IP ditunjukkan pada diagram alir pada Gambar
3.11

Gambar 3.11 Diagram Alir Penentuan kelas IPv4

Penerapan diagram alir pada Gambar 3.12 menghasilkan susunan baku bit pada oktet
pertama setiap kelas IPv4 seperti ditunjukkan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Format Oktet 1 dan Jangkauan IP


Kelas IP Format Oktet 1 Nilai Oktet-1 Jangkauan (range) IP
0000 0001 0111 1111
Kelas A 0xxx xxxx sd 1.x.y.z sd 126.x.y.z
1 127
1000 0000 1011 1111
Kelas B 10xx xxxx sd 128.x.y.z sd 191.x.y.z
128 191
1100 0000 1101 1111
Kelas C 110x xxxx sd 192.x.y.z sd 223.x.y.z
192 223
1110 0000 1110 1111
Kelas D 1110 xxxx sd 224.x.y.z sd 239.x.y.z
224 239
1111 0000 1111 1111
Kelas E 1111 xxxx sd 240.x.y.z sd 255.x.y.z
240 255
15

Oktet-oktet di setiap kelas IPv4 digunakan sebagai network id atau host id. Network id adalah
susunan bilangan biner yang digunakan sebagai alamat jaringan. Host id adalah susunan
bilangan biner yang digunakan sebagai alamat host yang terdapat di sebuah jaringan.
Jumlah oktet yang digunakan sebagai network id dan host id mempengaruhi jumlah alamat
IP network dan alamat IP host yang dimiliki setiap kelas. Gambar 3.12 menunjukkan porsi
network id dan host id untuk setiap kelas.

Gambar 3.12 Porsi Network ID dan Host ID

Pembagian porsi network id dan host id seperti pada Gambar 3.11, membuat setiap kelas
IPv4 memiliki kapasitas alamat IP network dan alamat IP host yang berbeda-beda. Jumlah
alamat IP network dan IP host untuk setiap kelas ditunjukkan pada Tabel 3.3
16

Tabel 3.3 Kapasitas Alamat IP Jaringan dan Host Pada Kelas IPv4
Jumlah
Bit Awal Jumlah oktet / Jumlah oktet / Jumlah Alamat
Kelas Alamat Host
Oktet-1 bit Network ID bit Host ID Network
per network
A 0******* 1 oktet / 8 bit 3 oktet / 24 bit 126 16.777.214
B 10****** 2 oktet / 16 bit 2 oktet / 16 bit 16.384 65.534
C 110***** 3 oktet / 24 bit 1 oktet / 8 bit 2.097.152 254

IPv4 Kelas A
Alamat IP kelas A memiliki jumlah alamat IP paling banyak, sejumlah 16 jutaan. Jumlah 16
juta adalah jumlah host yang bisa ditampung dalam 1 alamat network. Maka total alamat IP
yang ada di kelas A adalah 126 x 16.777.214 sama dengan 2.113.929.216, atau sekitar lebih
dari 2 milyar alamat IP.

IPv4 Kelas B
Alamat IP kelas B tersusun dari 2 oktet network id dan 2 oktet host id. Jumlah jaringan yang
dapat ditampung di kelas B sebanyak 16.384. Setiap jaringan mampu menampung 65.534
host, sehingga total alamat IP yang dimiliki kelas B sebesar 16.384 x 65.534 = 1.073.741.824,
atau sekitar 1 milyar alamat IP.

IPv4 Kelas C
Alamat IP kelas C tersusun dari 3 network id dan 1 host id. Jumlah jaringan yang dapat
ditampung di kelas C sebanyak 2.097.152 alamat. Setiap jaringan, mampu menampung 254
host, sehingga total alamat IP yang dimiliki kelas C sebesar 2.097.152 x 254 = 532.676.608
atau sekitar 500 juta (1/2 milyar)

3.6.3 Subnet Mask


Komunikasi data menggunakan protokol TCP/IP mensyaratkan end device untuk
menyertakan alamat IP tujuan pada paket data yang dikirimkan. Intermediary device, router,
mengolah alamat IP tersebut agar diperoleh alamat IP network tempat host tujuan berada.
Router membutuhkan sebuah nilai yaitu subnet mask, agar dapat menentukan alamat IP
network tujuan seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3.13
17

Gambar 3.11 Pemrosesan IP Address Menjadi Network Address

Router membutuhkan Kelas IP Address dari IP Address tujuan untuk menentukan network
Address tempat IP Address tujuan berada. IPv4 memiliki 5 kelas IP, A, B, C, D dan E. Setiap
kelas IPv4 memiliki jangkauan IP Address dan nilai subnet mask defaultnya seperti
ditunjukkan pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Kelas IPv4 dan Subnet Mask Default


Subnet Mask
Kelas IPv4
Default
Kelas A 255.0.0.0
Kelas B 255.255.0.0
Kelas C 255.255.255.0
Kelas D
255.255.255.255
Kelas E

Keterangan : Nilai x,y dan z pada Tabel 3.2 adalah nilai dari oktet 2, oktet 3 dan oktet 4.

3.6.4 Network Address dan Host Address


Nilai subnet mask default yang diperoleh dari IPv4 tujuan digunakan untuk proses aritmatika
gerbang logika AND antara IPv4 tujuan dan Subnet Mask defaultnya. Gambar 3.13
mengilustrasikan proses ANDing dari IPv4 dengan nilai 192.168.10.10
18

Gambar 3.13 Proses ANDing untuk Identifikasi Network Address

Proses ANDing pada Gambar 3.13 dilakukan oleh intermediary device setiap kali menyusun
rute pengiriman data. Bagi manusia, proses ANDing merupakan proses yang cukup rumit. Hal
ini mendorong manusia untuk menemukan cara yang lebih mudah. Proses yang lebih mudah
dari sisi manusia adalah dengan memisalkan nilai 255 pada setiap oktet sama dengan 1 dan
nilai 0 tetap sama dengan 0. Proses AND juga diubah menjadi proses perkalian. Ketiga
pengkondisian ini akan menghasilkan nilai network address yang sama dengan proses
ANDing seperti ditunjukkan pada Gambar 3.14

Gambar 3.14 Identifikasi Network Address dengan Pengkondisian


19

Penggunaan pengkondisian nilai 255 dan perkalian desimal seperti pada Gambar 3.14
memudahkan manusia khususnya administrator jaringan mengatur cara kerja router.

3.6.5 Prefix
Pengkondisian lain juga dilakukan untuk memudahkan penulisan subnet mask. Subnet mask
default setiap kelas jika dituliskan dalam format DDN cukup merepotkan. Untuk mengatasi
hal tersebut, disusun sebuah nilai Prefix, yaitu ringkasan dari nilai subnet mask. Nilai prefix
untuk subnet mask IPv4 ditunjukkan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kelas IPv4 dan Subnet Mask Default


Subnet Mask Prefix Format Biner 32-bit Subnet Mask
255.0.0.0 /8 1111 1111 . 0000 0000 . 0000 0000 . 0000 0000
255.255.0.0 /16 1111 1111 . 1111 1111 . 0000 0000 . 0000 0000
255.255.255.0 /24 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111 . 0000 0000
255.255.255.128 /25 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111. 1000 0000
255.255.255.192 /26 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111. 1100 0000
255.255.255.224 /27 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111. 1110 0000
255.255.255.240 /28 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111. 1111 0000
255.255.255.248 /29 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111. 1111 1000
255.255.255.255 /30 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111. 1111 1100

Penggunaan prefix sangat memudahkan dalam proses perancangan jaringan, karena


perancang cukup menulis prefix di belakang alamat IPv4 seperti contoh pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Contoh Penggunaan Prefix


IP Address IP Host IP Network Subnet Mask
192 .168 .10.10 /24 192.168.10.10 192.168.10.0 255.255.255.0
70.250.33.124 /8 70.250.33.124 70.250.33.0 255.0.0.0
156.157.158.159 /16 156.157.158.159 156.157.158.0 255.255.0.0
20

3.6.6 Broadcast, Unicast dan Multicast


Broadcast
Selain IP host, IP network dan subnet mask yang ditunjukkan pada Tabel 3.3, terdapat dua
informasi lain yaitu IP Broadcast. Alamat IP Broadcast adalah alamat IP yang digunakan
untuk mengirimkan paket data ke semua host yang terdapat di dalam jaringan. alamat IP
Broadcast adalah alamat IP terakhir yang berada di dalam jaringan. Jangkauan IP Host
yang tersedia, dimulai setelah alamat IP network sampai dengan sebelum IP Broadcast.
Tabel 3.7 menunjukkan contoh semua alamat IP yang terdapat di dalam jaringan dengan
alamat IP network 192.168.10.10

Tabel 3.7 Contoh Semua Alamat IP di dalam Sebuah Jaringan


Jenis Alamat IP Nilai Alamat IP
Alamat IP Jaringan 192.168.10.0 /24
Subnet Mask 255.255.255.0
Alamat IP Host Pertama 192.168.10.1 /24
Alamat IP Host Terakhir 192.168.10.254 /24
Alamat IP Broadcast 192.168.10.255 /24

Apabila sebuah host memasukkan alamat IP broadcast sebagai alamat tujuan pengiriman,
maka paket data akan dikirimkan ke semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan
tersebut. Ilustrasi penggunaan IP Broadcast ditunjukkan pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Contoh Pengiriman Data dengan IP Broadcast


21

Pada Gambar 3.x, host 172.16.4.1/24 mengirimkan paket data ke semua host yang ada (2
komputer, 1 printer). Paket dikirimkan ke router untuk pertama kali. Router akan membaca
alamat IP tujuan. Jika alamat IP tujuan sama dengan 172.16.4.255/24, maka router akan
menduplikasi paket data sebanyak host yang ada dan mengirimkannya.

Unicast

Unicast adalah komunikasi atau pengiriman paket data dari 1 host ke 1 host seperti
diilustrasikan pada Gambar 3.16

Gambar 3.16 Contoh Unicast

Contoh pada gambar 3.16 menggambarkan proses pengiriman data dari host dengan
alamat IP 172.16.4.1/24 menuju printer dengan alamat IP 172.16.4.253/24.

Multicast

Multicast adalah pengiriman data dari satu host ke beberapa host yang berada di dalam
jaringan yang sama. Multicast berbeda dengan broadcast. Pengiriman dengan metode
multicast dilakukan dengan memberitahukan ke router alamat IP host tujuan. Sender akan
mengirimkan beberapa alamat IP tujuan ke router, sementara pada metode broadcast, sender
cukup mengirimkan 1 alamat IP, yaitu alamat IP broadcast ke router.
22

3.7 Public IP Address dan Private IP Address


Alamat IP yang dikelompokkan ke dalam 5 kelas memiliki alamat IP khusus yang tidak boleh
digunakan di dalam arsitektur internet. Alamat ip khusus tersebut disebut dengan “Private IP”
yang terdapat di tiga kelas, A, B dan C. Alamat private ip di tiga kelas tersebut ditunjukkan di
dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Alamat Private IP


Kelas IP Address Private IP Address
Kelas A 10.0.0.0 sd 10.255.255.254
Kelas B 172.16.0.0 sd 172.31.255.254
Kelas C 192.168.0.0 sd 192.168.255.254

Alamat Private IP yang terdapat pada Tabel 4.1 hanya boleh digunakan di dalam arsitektur
jaringan lokal atau internal organisasi (PAN dan LAN). Alamat IP private tidak boleh
dipublikasikan ke arsitektur internet WAN dan MAN. Pembatasan penggunaan IP address ini
dilakukan untuk menjaga keamanan komunikasi data di internal organisasi. Alasan lain adalah
untuk menjaga ketersediaan alamat ip untuk seluruh perangkat komunikasi yang terhubung ke
arsitektur internet. Sebuah Private IP dapat digunakan lebih dari satu lokasi/organisasi selama
tidak dikoneksikan langsung ke arsitektur internet. Gambar 3.16 menunjukkan ilustrasi
pemakaian satu Private IP pada dua organisasi.

Gambar 3.16 Contoh Pemakaian Private IP pada Dua Organisasi


23

Organisasi 1 dan Organisasi 2 memiliki jaringan lokal (LAN) di masing-masing tempat. Kedua
organisasi menggunakan Private IP dengan nilai 10.0.0.0 . Komunikasi data di setiap organisasi
tidak akan mengalami gangguan meskipun Private IP-nya sama. Hal ini dimungkinkan karena
kedua LAN tidak terhubung secara langsung. Setiap LAN, organisasi 1 dan organisasi 2
terhubung ke internet melalui sebuah router yang di dalamnya terpasang Private IP. Agar
komunikasi di setiap organisasi tidak mengalami gangguan saat terkoneksi internet, maka
router menggunakan teknologi NAT (Network Address Translation)

Network Address Translation adalah teknologi untuk mengubah Private IP menjadi Public IP
saat sebuah jaringan lokal (LAN) terhubung ke internet. Pada contoh Gambar 3.16, router setiap
organisasi akan memberikan IP address yang berbeda jika host di masing-masing jaringan
terhubung ke arsitektur internet. Router akan menerapkan NAT untuk menyusun Public IP yang
digunakan sebagai alamat sumber (source system) saat mengirim permintaan akses ke host
lain di arsitektur internet. Gambar 3.17 menunjukkan ilustrasi penggunaan NAT pada arsitektur
internet.

Gambar 3.17 Teknologi NAT dalam Komunikasi di Arsitektur Internet

Sistem komunikasi pada Gambar 3.17 terdiri dari dua sub-sistem, yaitu sub-sistem source dan
sub-sistem destination. Sub-sistem source terdiri dari dua perangkat, sebuah komputer (Host-
A) dan sebuah Router (R1). Sub-sistem destination terdiri dari sebuah Server-1 (S1). Kedua sub-
sistem terhubung dalam arsitektur internet. Host-A dan R1 merupakan perangkat dalam sebuah
LAN. IP Address dalam LAN termasuk kategori Private IP. Saat Host-A mengakses S1, maka
Router harus mengubah Private IP Host-A menjadi Public IP. Hal ini dilakukan karena Private IP
tidak bisa digunakan dalam komunikasi di arsitektur internet. Agar Host-A dapat mengakses S1,
24

maka Host-A harus memiliki Public IP. Router bertugas untuk memberikan Public IP dengan
cara menggunakan Network Address Translation (NAT). Public IP yang dihasilkan R1 berfungsi
sebagai alamat Public IP milik jaringan LAN yang digunakan oleh S1 sebagai alamat tujuan
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai