Anda di halaman 1dari 36

2019

Komunikasi Data

Diajeng Tyas Purwa Hapsari


STKIP Nahdatul Ulama Tegal
10/23/2019
BAB I
PENGERTIAN KOMUNIKASI DATA

Pengertian, Elemen dan Macam-Macam Komunikasi Data


Komunikasi data adalah pengiriman data menggunakan transmisi elektronik dari
terminal/computer satu ke terminal lain/computer lain.
Contoh terminal data (yang umum) : printer, monitor PC, keyboard, plotter, scanner, dll.
Jenis – jenis Komunikasi Data :
1. Terestrial, menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya
2. Satelit, menggunakan satelit sebagai aksesnya

Untuk mengkomunikasikan data dari satu tempat ke tempat yang lainnya


minimal harus memiliki tiga elemen, yaitu:

- Sumber Data(source) : elemen yang bertugas mengirimkan informasi / data, contoh ; telepon,
fax, terminal dll
Sumber Data dilengkapi oleh Transmitter
Output Transmitter pada Sumber Data : pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital
Contoh Transmitter : modem
- Media Transmisi(transmission media) : media yang digunakan untuk mengirimkan data dari
sumber data ke penerima data
Media Transmisi terdiri dari 2 katagori / jenis : media transmisi fisik dan media transmisi non
fisik.
Media Transmisi Fisik, contoh : kawat tembaga, kabel coaxial, kabel serat optic.
Media Transmisi Non Fisik, contoh : gelombang elektromagnetik
- Penerima Data(receiver) : elemen yang bertugas menerima informasi / data, contoh ; telepon,
fax, terminal dll.
Penerima Data dilengkapi oleh Receiver
Komunikasi data
1. Jaringan publik (Public Network)
Jaringan yang diperuntukkan untuk khalayak ramai dan biasanya
tehubung dengan jaringan internet.
2. Jaringan pribadi (Private Network).
Jaringan yang diperuntukkan untuk sekelompok kecil orang dan
datanya bersifat rahasia.
Komunikasi data terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Simplex
Data dikirimkan hanya kesatu arah saja. Pengirim dan penerima tugasnya tetap. Metode ini
paling jarang digunakan dalam sistem komunikasi data.
Contoh : Komunikasi siaran radio (radio broadcasting), Komunikasi siaran televisi, radio
panggil (pager)
2. Half Duflex (HDX)
Data dapat dikirimkan ke-2 arah secara bergantian. Pada metode ini trdapat turn around time,
yaitu : waktu yang diperlukan mengganti arah transfer data.
Contoh : Chatting, Sort Massage Service (SMS), komunikasi pada radio dua arah (H/T, radio
panggil polisi, dan lain-lain)
3. Full Duflex (FDX)
Data kirimkan dan diterima secara bersamaan.
Contoh : Komunikasi menggunakan : telepon, hand phone (mobile phone)

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 1


Nama:
Semester/Jurusan:

Soal Komunikasi Data Bab 1


(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Jelaskan pengertian komunikasi data


2. Sebutkann dan jelaskan jenis-jenis komunikasi data
3. Sebut dan jelaskan elemen apa saja yang diperlukan untuk untuk mengkomunikasikan
data dari satu tempat ke tempat yang lainnya
4. Apakah media transmitter itu? Jelaskan dan sebutkan contohnya.
5. Komunikasi data terbagi atas 3 macam, yaiu….
6. Apa yang disebut full duflex?
7. Apa yang disebut half dufflex?
8. Apa yang disebut simplex?

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 2


BAB II

PROTOKOL OSI/TCP/IP
A. PROTOKOL
Protokol adalah aturan atau sekumpulan aturan dan standar yang memungkinkan komputer
untuk dapat saling berkomunikasi [1]. Bagi komputer pengirim (sender) maupun penerima
(receiver) yang terlibat dalam sebuah proses pengiriman data, mereka harus dapat mendeteksi
dan menggunakan protokol yang sama. Untuk melakukan pertukaran data sender dan receiver
(host) harus sepakat tentang bagaimana bentuk dan arti data tersebut, misalya ketika sebuah
host mengirimkan data 1 dan 0 ke host lainnya, kedua host harus sepakat tentang arti dari data
1 dan 0 yang dikirimkan itu. Hal ini serupa dengan dua orang yang akan melakukan sebuah
percakapan, mereka harus setuju tentang siapa yang akan berbicara pertama kali, bagaimana
mengungkapkannya, bagaimana memahaminya sehingga dapat dimengerti dan bagaimana cara
mengakhiri percakapan tersebut. Seperti dapat dilihat pada gambar 1, kabayan sebagai host
mencoba untuk berkomunkasi dengan host lainnya.

Gambar 1. Kabayan mencoba berbicara dengan Kang Kemod.

B. OSI Model
Pada tahun 1977 ISO (International Organization for Standarization) menetapkan OSI (Open
Standard Interconnection) sebagai standar bagi komunikasi data, OSI adalah sebuah standar
baku dan ia hanyalah sebuah model rujukan, jika kita misalkan suatu model adalah sebuah
pertanyaan, maka protokol adalah jawabannya. Suatu protokol hanya dapat menjawab satu atau
beberapa pertanyaan tertentu yang spesifik atau dengan kata lain suatu protokol hanya
melayani suatu lingkup wilayah yang sangat terbatas. Sebuah protokol tentu saja tidak dapat
menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh sebuah model, akan tetapi dengan
menggabungkan berbagai macam protokol dalam sebuah protokol suite (misalnya TCP/IP) kita
dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh model yang ada.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 3


1. 1 Tujuh Layer OSI
OSI model dibuat dengan tujuan agar komunikasi data dapat berjalan melalui langkah-langkah
yang jelas, langkah-langkah ini biasa disebut dengan nama “layer” dan Model OSI terdiri dari
tujuh layer dengan pembagian tugas yang jelas, ke tujuh layer itu adalah:

 Aplication
 Presentation
 Session
 Transport
 Network
 Data-Link
 Physical
Tanggung jawab setiap layer adalah menyediakan servis bagi layer diatasnya, layer yang
berada diatas tidak perlu tahu tentang bagaimana data bisa sampai kesana atau apapun yang
terjadi di layer di bawahnya (lihat gambar 2).

Gambar 2. Tujuh layer OSI


a) Aplication Layer

Layer paling tinggi dari model OSI adalah aplication layer, seluruh layer dibawahnya bekerja
untuk layer ini, tugas dari application layer adalah mengatur komunikasi antar aplikasi.
b) Presentation Layer
Presentation layer adalah layer yang berada dibawah application layer dan diatas session layer,
presentation layer menambahkan struktur pada paket data yang akan dikirimkan. Tugas utama
layer ini adalah untuk meyakinkan bahwa data atau informasi terkirim dengan bahasa atau
syntax yang dapat dipahami oleh host yang dituju. Protokol pada presentation layer dapat
menterjemahkan data kedalam bahasa atau syntax yang dapat dimengerti dan kemudian
mengkompres atau mengenkripsi data sebelum menyampaikan data ke session layer.
c) Session Layer
Session layer berada di bawah presentation layer, layer ini bertugas untuk mengontrol “dialog”
selama komunikasi berlangsung, layer ini bertanggung jawab dalam hal bagaimana

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 4


membentuk sambungan, bagaimana menggunakan sambungan tersebut, dan bagai mana
memutuskan sambungan yang terbentuk setelah sebuah sesi komunikasi selesai. Session layer
juga menambahkan control header pada paket data selama pertukaran data terjadi.
d) Transport Layer

Dibawah session layer ada transport layer, layer ini menjamin diterimanya paket data yang
dikirim. Transport layer juga dapat membentuk sebuah sambungan dan mengirim
acknowledgment ketika paket data diterima.

e) Network Layer

Network layer yang berada dibawah transport layer bertanggung jawab dalam hal routing dari
paket-paket data yang didasarkan pada logical address dari paket-paket data tersebut. Network
layer memotong-motong data dan menyusunya kembali jika diperlukan, ia mengirim paket-
paket data dari sumber ke tujuan.
f) Data-Link Layer

Dibawah network layer adalah data-link layer, layer dimana data dipersiapkan untuk
dikirimkan melalui jaringan, pada layer ini paket data di kapsulasi dalam sebuah frame (bundle
dari data biner) sebelum dikirimkan. Protokol pada layer ini membantu dalam hal
pengalamatan (addressing) dan pendeteksian kesalahan dari data yang dikirimkan. Layer ini
bertanggung jawab dalam megirimkan data dari satu hoop ke hoop yang lain. Data-link layer
terdiri dari dua sublayer yaitu; sublayer Logical Link Control (LLC) dan sublayer Media
Access Control (MAC). Sublayer LLC adalah antarmuka antara protokol network layer dengan
metode pengaksesan media misalnya Ethernet atau Token Ring. Sublayer MAC menangani
koneksi ke media fisik seperti twisted-pair atau pengkabelan koaksial.
g) Physical Layer

Layer paling bawah dalam model OSI adalah physical layer. Layer ini menjelaskan bagaimana
pengiriman dan penerimaan bit-bit data sepanjang media transmisi seperti; kabel koaksial,
twited-pair, serat optic, gelombang radio atau media transmisi yang lainya.

1. 2 Bagaimana Model OSI Bekerja


Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke
presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian
dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header
dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke
physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan.

Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer
paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media
transmisi kemudian mengirimkannya ke data-link layer, data-link layer memeriksa data-link

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 5


layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh
paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket
tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke
application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan
“peer-layer communication”. Pada gambar 3 dapat dilihat ilustrasi dari peer-layer
comunicaion.

Gambar 3. Proses pengiriman dan penerimaan data pada model OSI

Kemunculan Internet tidak dapat dipisahkan dari kemunculan jaringan komputer, karena
sejatinya Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat luas yang melingkupi seluruh
dunia (World Wide). Internet telah merevolusi teknologi komputer dan komunikasi sedemikian
hebatnya sehingga dunia kita tidak akan pernah kembali seperti dulu lagi. Penemuan telegraf,
telepon, radio dan komputer telah meningkatkan level teknologi yang kita miliki, tetapi
menggabungkan semuanya membawa kita ke level teknologi yang bahkan lebih tinggi lagi.
Intenet telah menghapus batas-batas geografis, semua orang dapat saling berkomunikasi dari
mana dan di mana pun mereka berada, hal ini sedikit banyak telah merubah cara orang-orang
dalam berinteraksi satu sama lain.

2. 1 Pengertian TCP/IP
/IP adalah satu set protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer [1],
TCP/IP menjadi sangat populer karena apabila kita ingin terkoneksi ke Internet kita harus
menggunakan protokol TCP/IP, yang dengan TCP/IP inilah kemudian komputer di seluruh
dunia dapat saling berkomunikasi.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 6


2. 2 Model TCP/IP
Pada tahun 1974 Vint Cerf dan Bob Khan dua perintis Internet, mempublikasikan sebuah
tulisan berjudul “A Protocol for Packet Network Interconnection”, tulisan ini menggambarkan
tentang Transmission Control Protocol (TCP). TCP menjelaskan bagaimana dua buah host
dapat saling berkomunikasi dan bagaimana kedua host ini tetap terkoneksi satu sama lain ketika
data dikirim. TCP bertanggung jawab untuk memastikan data diterima di host tujuan. TCP
meninggalkan jejak tentang apa yang dikirim dan dikirim ulang (informasi apapun yang tidak
berhasil dikirimkan), jika suatu data terlalu besar untuk dikirim sebagai sebuah paket, TCP
memecah data tersebut kedalam beberapa paket dan memastikan bahwa seluruh paket yang
dikirim dapat sampai di tujuan dengan benar, setelah itu TCP menyusun kembali paket-paket
tersebut sesuai dengan urutannya dan kemudian merekonstruksi data yang dikirim. Pada tahun
1978 percobaan dan pengembangan lebih lanjut dari protokol ini mengalami banyak kemajuan
yang menggiring para pengembangnya pada sebuah protokol baru yang disebut dengan
Transmission Control Protocol/Internet Protocol.

2. 3 Arah Pengembangan TCP/IP


TCP/IP telah berkembang sedemikian rupa hingga sampai pada level yang seperti sekarang.
Protokol TCP/IP telah di test, dimodifikasi dan di tingkatkan dari waktu-kewaktu. Protokol
TCP/IP yang asli memiliki beberapa tujuan dalam mewujudkan sebuah jaringan komputer yang
luas dan mudah dikembangkan, tujuan-tujuan itu diantaranya:
 Independensi hardware: sebuah protokol yang dapat digunakan pada Machintosh, PC,
Mainframe atau komputer jenis apapun.
 Independensi software: sebuah protokol harus dapat digunakan oleh produsen dan aplikasi
software yang berbeda. Hal ini akan memungkinkan sebuah host pada suatu situs untuk
berkomunikasi dengan host lain di situs yang lainnya tanpa memerlukan konfigurasi
software yang sama
 Rekoveri kesalahan dan penanganan error: sebuah protokol harus mampu memperbaiki
kesalahan secara otomatis atas drop atau hilangnya data. Protokol ini harus mampu
mencegah/mengembalikan kehilangan/rusaknya data dari host manapun di bagian manapun
dari jaringan serta pada point manapun dari pengiriman suatu data.
 Protokol yang efisien dengan atribut yang minimal (tidak terlalu banyak tambahan atribut)
 Kemampuan untuk menambah koneksi tanpa menggangu servis dalam jaringan.
 Routable data: sebuah protokol harus mampu mencari jalan untuk menyampaikan data
sehingga data tersebut dapat sampai ketujuan.
TCP/IP telah dikembangkan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan ini

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 7


2. 4 Empat Layer TCP/IP
Paket protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI di publikasikan, karenanya TCP/IP
tidak menggunakan model OSI sebagai rujukan. Model TCP/IP hanya terdiri dari empat layer
sebagaimana terlihat pada gambar 4 yaitu:

 Application
 Transport
 Internet
 Network Interface

Gambar 4. Layer pada TCP/IP


1) Aplication Layer

Aplication layer adalah bagian dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses,
aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian untuk
diproses. Aplication layer bukanlah tempat bagi word processor, spreadsheet, internet browser
atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang berjalan pada application layer berinteraksi dengan
word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang
bekerja pada layer ini misalnya FTP dan HTTP.
2) Transport Layer

Transport layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam membentuk
sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomuikasi, serta seberapa sering kedua host
ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya. Transport
layer hanya terdiri dari dua protokol; yang pertama adalah TCP (Transport Control Protokol)
dan yang kedua adalah UDP (User Datagram Protokol). TCP bertugas; membentuk
sambungan, mengirim acknowledgment, dan menjamin terkirimnya data sedangkan UDP
dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 8


3) Internet Layer

Internet layer dari model TCP/IP berada diantara network interface layer dan transport layer.
Internet layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan dan routing paket.
Internet layer terdiri dari beberapa protokol diantaranya :

 Internet Protokol (IP)


 Address Resolution Protokol (ARP)
 Internet Control Message Protokol (ICMP)
 Internet Group Message Protokol (IGMP)

4) Network Interface Layer

Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface Layer, tanggung jawab utama
dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat terkoneksi kedalam suatu
jaringan komputer, hal ini sangat penting karena data harus dikirimkan dari dan ke suatu host
melalui sambungan pada suatu jaringan.

B. Perbandingan model OSI dengan TCP/IP


TCP/IP dikembangkan dengan mengacu pada model DoD (Departement of Defense), tidak
seperti model OSI model DoD hanya memiliki empat layer, tapi tetap saja model DoD dapat
berfungsi sebagaimana model OSI. Adapun perbandingan antara model OSI dan TCP/IP dapat
dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Perbandingan antara model OSI dengan model DoD atau modelTCP/IP

Aplication layer melingkupi; Application, Presentation dan Session Layer pada model OSI.
Transport layer serupa dengan transport layer pada model OSI. Internet layer melingkupi
network layer dari model OSI. Network Interface layer melingkupi data-link layer dan physical
layer pada model OSI

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 9


1. B. Model referensi OSI dan Standarisasi
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah
aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan
bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang
dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik
dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO
(International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama
model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua
vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam
mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi.
Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam
membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi
OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam gambar di bawah.

Tabel 2. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet

Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga
diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 10


Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for
Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada
prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan
IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat
standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.

Nama:
Semester/Jurusan:

Soal Komunikasi Data Soal Bab 2


(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Apa yang disebut dengan protocol?


2. Apa yang disebut dengan OSI Layer?
3. Apakah yang disebut dengan TCP IP?
4. Jelaskan perbedaan OSI layer dan TCP IP?
5. Jelaskan yang disebut transport layer pada TCP.

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 11


BAB III

TRANSMISI DATA

Transmisi data adalah proses melakukan sebuah pengiriman data dari salah satu sumber data ke
penerima data menggunakan sebuah media komputer/elektronik. Faktor pendukung transmisi
data yang penting adalah “Konfigurasi Jalur Transmisi Data” yaitu menghubungkan perangkat-
perangkat yang akan melakukan komunikasi.

Teknologi Transmisi Data:

1. Point to point
Point to point adalah salah satu komputer ataupun perangkat disambungkan ke komputer atau
perangkat lainnya, baik dengan penggunaan wireless, lan.

Gambar poin to point


2. Point to Multipoint
Point to Multipoint adalah komputer /perangkat yang dapat disambungkan ke banyak komputer/
perangkat . Pemilihan jaringn ini digunakan pada area hotspot, dengan cara kerja 1 server dihubungkan
ke banyak client.

Gambar point to multipoint

3. Multipoint to Multipoint
Multipoint to Multipoint adalah menghubungkan dari banyak komputer atau perangkat ke banyak
komputer lain. Digunakan pada area hotspot, dengan menggunkan konfigurasi repeater.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 12


Gambar multi point to multipoint
Transmisi dibagi menjadi 2:

1. Transmisi Analog
Transmisi analog adalah proses pemindaahan sinyal analog tanpa mengurangi konten yang ada
didalamnya. Sinyal tersebut dapat berupa data analog (data suata) maupun data digital.
Untuk pengiriman jarak jauh sebuah sinyal analog membutuhkan alat penguat (amplifier) yang
digunakan untuk meningkatkan energi dalam sinyal, tetapi hal tersebut juga akan menmbah noisenya.
Contohnya: sinyal telepon, televisi, dan sinyal radio.
2. Transmisi Digital
Transmisi digital adalah proses pemindahan sebuah sinyal digital. Dalam sinyal tersebut
mengandung data-data dalam bentuk biner.
Berbeda dengan analog, traansmisi digital membutuhkan alat pengulang (repeater) yng berfungsi
untuk menerima sinyal, memulihkan kembali pola jajaraan pada byte, dan mentransmisikan sinyal
baru ssehingga redaman dapat dikurangi. Contohnya: text dan integer

Keberhasilan transmisi data tergantung pada :


- Kualitas sinyal yang di transmisikan.
- Karakteristik media transmisi
Media transmisi:
Media yang digunakan untuk mentransmisikan data. Dalam jaringan, semua media yang dapat
menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media
pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim)
untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga,
performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut. Contohnya hardware
(kabel) dan software (infrared)

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 13


Jenis Media Transmisi:

1. Kawat Terbuka
2. Kawat jalin ganda/twisted pair cable
Terdiri dari dua isolasi kawat tembaga yang diatur dalam suatu spiral yang terlindungi. Gulungan
ini meminimkan interferensi antar kabel. Mempunyai bandwidth yang rendah
Digunakan pada telepon, untuk jaraak yang jauh dengan data rate 4Mbps
3. Kabel coaxial
Terdiri dari konduktor medium flexibel tipis yang mampu menghantarkan sinar ray dan
mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal, kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi.
Digunakan untuk transmisi telephone dan televisi jarak jauh, television distribution (TV kabel), local
area networks, short-run system links.
Lebih mahal daripada twisted pair. Tidak mudah terkena noise bila dibandingan dengan twisted pair
sehingga dapat digunakan secara efektif pada frekuensi-frekuensi tinggi dan data rate yang tinggi, untuk
transmisi analog yang jauh, dibutuhkan amplifier setiap beberapa kilometer sedangkan untuk transmisi
digital, diperlukan repeater setiap kilometer.
Tahan terhadap gangguan cuaca, pelindung bermacam yaitu tembaga, elektrik, alumunium foil.
Contohnya kabeh tv
4. Fiber Optic
Medium fleksibel tipis yang mampu menghantarkan sinar ray. Berbagai kaca dan plastik dipakai
untuk membuatnya. Bandwidth yang lebih besar jika dibandingkan kabel koaksial atau twisted pair,
attenuation yang lebih rendah, digunakan untuk local loops, local area networks. Paling kuat / tahan
terhadap keadaan alam.
5. Mikrowave
Memperoleh transmisi dengan jarak jauh, digunakan gedung-gedung relay microwave yang seri
dan point to point, microwave dirangkai sesuai jarak yang diinginkan. Digunakan pada parabolik
(komunikasi jarak jauh), transmisi suara dan televisi, local network, local data
distribution.Dibandingakan dengan kabel koaksial, jarak antar amplifier atau repeater lebih jauh.
6. Transmisi satelit
Stasiun relay microwave yang digunakan untuk merangkai dua atau lebih transmitter / receiver
dari ground-based microwave yang dikenal sebagai stasiun bumi, setiap satelit yang mengorbit akan
beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang disebut channel transponder atau transponder saja.
Digunakan untuk television distribusion, paling luas digunakan diseluruh dunia; memakai teknologi
DBS (Direct Broadcast Sattelite) dimana sinyal video dari satelit ditransmisikan langsung ke rumah-
rumah, transmisi telepon jarak jauh, private business networks, digunakan sistim VSAT (Very Small
Aperture Terminal) untuk menekan biaya.
7. Infra red/sinyal infra merah

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 14


8. Gelombang radio
Perbedaan dengan microwave radio adalah segala arah sedangkan microwave lebih berfokus,
digunakan pada band VHF dan UHF: 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF
televisi, untuk komunikasi data digital digunakan packet radio. Berpengaruh terhadap petir, hujan, dan
keadaan alam\

Model Transmisi Data

1. Trasnmisi Paralel
Pada Transmisi ini, sejumlah bit dikirimkan per waktu. Setiap bit mempunyaai jalur tersendiri. Data
pada transmisi ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan transmisi serial. Biasanya digunakan untuk
melakukan komunikasi jarak pendek
Cara kerjanya beberapa bit (8 bit atau satu byte/karakter) akan dikirim secara bersamaan padaa
saluran yng berbeda dalam kabel yang sama atau radio jalan, dan disinkronisasi untuk sebuah jam. Pada
transmisi paralel ini memiliki data bus data yang lebih luas daripada perangkat serial sehingga dapat
mentransfer data dalam kata-kata dari satu atau lebih byte pada suatu waktu. Akibatnya, ada percepatan
dalam transmisi paralel bit rate lebih dari laju bit transmisi serial. Namun, percepatan ini adalah biaya
versus tradeoff sejak beberapa kabel biaya lebih dari satu kawat, dan sebagai kabel paralel mendapatkan
lagi, sinkronisasi waktu antara beberapa saluran menjadi lebih sensitif terhadap jarak. Waktu untuk
transmisi paralel disediakan oleh sinyal clocking konstan dikirim melalui kawat terpisah dalam kabel
paralel; sehingga transmisi paralel dianggap sinkron.

2. Transmisi Serial
Pada transmisi serial, pada setiap waktu hanya 1 bit data yang dikirimkan. Dengan kata lain, bit-
bit data tersebut dikirimkan secara satu per satu. Model transmisi seperti ini dijumpai pada contoh
seperti seorang pengguna menghubungkan terminal ke host komputer yang berada pada bangunan yang
lain. Berikut merupakan gambar pengiriman transmisi serial dari pengirim ke penerima.
Mode Transmisi
1. Transmisi Sinkron
Pada transmisi ini data akn dikirim dalam bentuk blok (berkelompok) dengan kecepatan yang tetp
tanpa bit awaal maupun bit akhir. Awalam blok dan akhiran blok akan diidentifikasi slm bentuk bytes
dengan susunan yang spesifik. Blok pada penerima akaan bersifat continue dan dikunci, agar data yang
diterima tidak berubah.
Pengiriman sinkron, data dikirim tanpa gap sehingga diperlukan adanya buffering yang baik pada
pengirim dan pe-nerima. Pemakaian bufering tersebut membuat pengiriman sinkron memerlukan biaya
implementasi yang lebih mahal tetapi dapat bekerja dengan baik pada laju yang lebih tinggi. Laju
pengiriman dapat diubah dengan mengubah clock pengiriman dan kecepatan data pada waktu yang
sama. Biasanya digunakan pad host jaringan komputer.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 15


2. Transmisi Asinkron
Pada transmisi sinkron tidak memiliki bit awalan dan akhitan, maka transmisi tak sinkron memiliki
kedua bit tersebut. Pada transmisi ini, informasi akan diuraikan menjadi karakter dan masing masing
karakter tersebut memiliki bit yang diidentifikasikan sebagai awalan blok (star block) dan bit akhiran
blok (stop block).
Pengiriman data tak sinkron ini lebih sederhana dibanding-kan dengan pengiriman data sinkron
karena hanya isyarat data saja yang dikirimkan. Clock penerima dibangkitkan secara lokal di dalam
penerima dan tetap dijaga agar sesuai dengan clock pengirim. Bit awal dan bit akhir yang dikirimkan
tidak membawa informasi tetapi hanya menunjukkan awal dan akhir setiap. Digunakan untuk
komunikasi terminal-terminal dalam lingkungan rumah.

ERROR DETECTION
Suatu proses pelacakan kesalahaan yang dilakukan pada saat data berada dalam proses transmisi.
Hal ini untuk memastikan bahawaa dat yang dikirim penerima itu tidak berubah. Penyebab dari error
detection karena noise, baik black maupun white noise.

Jenis Error
1. Single bit errors
Single-bit error diartikan sebagai suatu kondisi dimana hanya 1 bit dalam sebuah paket data
(seperti satu byte, karakter, atau paket) mengalami perubahan dari bit 1 menjadi bit 0 atau dari bit 0
menjadi bit 1.

2. Burst errors
Jenis error ini disebut sebagai burst atau ledakan karena jumlah bit yang mengalami perubahan
dari sebuah unit data lebih dari 2 bit.

Gambar burst errors

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 16


Metode Deteksi Error
- Redudancy
Dengan mengirim sejumlah bit tambahan yang disertakan bersamaan dengan bit data yang
dikirim. Bit tambahan tersebut ditambahkan pada sisi pengirim, dan terbawa selama proses transmisi,
tetapi akan dibuang pada saat sampai pada sisi penerima. Keberadaan bit tambahan tersebut dapat
membantu penerima untuk mendeteksi dan mengkoreksi adanya bit yang error.
Pada proses deteksi error hanya difokuskan untuk melihat apakah terdapat error pada sejumlah
bit data yang dikirim dan jawaban yang dapat dimunculkan adalah ya/tidak. Sementara untuk
memperbaiki error perlu diketahui ada berapa bit yang mengalami error (singlebit/burst), setelah
diketahui jumlah bit yang error perlu diketahui juga pada bit ke berapa error terjadi.

Gambar deteksi error

- Simple parity check


Bit paritas merupakan bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya error. Metode
ini termasuk pendeteksian kesalahan yang bersifat sederhana dengan hanya menambahkan 1 bit paritas
pada data yang akan ditransmisikan. Sebagai contoh jika terdapat k-bit dataword maka akan diubah
menjadi n-bit codeword, dengan n = k+1. Bit tambahan tersebut dikenal dengan bit paritas

- Parity Check Menggunakan Vertical Redudancy Check (VRC)


Teknik VRC bekerja dengan cara menambah bit paritas pada setiap data, sehingga jumlah total
bit 1 pada data menjadi genap. VRC dapat mendeteksi semua single-bit error serta dapat mendeteksi
multiple dan burst error hanya jika jumlah total error pada data adalah ganjil. Jika receiver mengetahui
bahwa data yang dikirim telah dimasuki noise atau corrupt maka data akan dibuang dan meminta untuk
dikirimkan kembali.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 17


Gambar Contoh Parity Check

- Parity Check Menggunakan Longitudinal Redudancy Check (LRC)


Dengan menggunakan LRC data dikirim secara blok. Cara ini sama seperti VRC hanya saja
penambahan Bit Parity tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang
dikirimkan. Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan ‘1’ Bit Parity termasuk juga Bit
Parity dari masingmasing karater.

- CRC (Cyclic Redudancy Check)


Fungsi hash yng dikembangkan untuk mendeteksi kerusahan data dalam proses transmisi atau
penyimpanan. Crc menghasilkan checksum yaitu suatu nilai dihasilkan dari fungsi hashnya, dimana
nilai inilah yang nantinya digunakan untuk mendeteksi error pada transmisi ataupun penyimpanan, dan
kemudian penerima akan melakukan verifikasi apakah data aang diterimaa tersebut benar atau sudah
mengalaami perubahan .

- Kode Hamming
Menggunakan bit pariti untuk disisipkan pada posisi tertentu dalam blok data, dengan demikian
memungkinkan untuk dapat digunakan dalam pemeriksaan kesalahan dalam blok data. Aturan untuk
menyatakan bit Hamming adalah melalui pendekatan 2n, nilai n dan n adalah bilangan bulat positif
Kode Hamming digunakan untuk mendeteksi error dan perbaikan kode pesan terkirim, kode
koreksi error adalah sebuah algoritma untuk mendeteksi adanya kesalahan dalam pesan yang dikirimkan
sekaligus memperbaiki pesan tersebut sehingga pesan dapat tersampaikan dengan benar melalui sistem
transmisi data melalui sistem jaringann berbasis pada isi pesan itu sendiri. Sedang Error dapat terjadi
yang disebabkan oleh berbagai sebab, sebuah bit dalam pesan mungkin ditambah, terhapus atau
berubah.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 18


Nama:
Semester/Jurusan:

Soal Komunikasi Data Soal Bab 3


(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Apa yang disebut dengan metode deteksi error dan apa saja jenisnya?
2. Bagaimana cara kerja transmisi sinkron dan asinkron?
3. Apakah fungsi transmisi data, dan bagaimana kinerjanya dalam transmisi digital dan
analog?
4. Apa kegunaan parity check?
5. Apa saja jenis error yang terjadi? Dan bagaimana cara mendeteksi error ?

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 19


BAB IV
SISTEM KODE DALAM KOMUNIKASI DATA

Dalam menyalurkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya, data tidak bisa
kirimkan secara langsung. Data tersebut perlu diubah supaya dapat dimengerti oleh pihak
pengirim maupun penerima. Untuk itu, setiap terminal akan mengubah data ke dalam bentuk
khusus.

Pengubahan ini yang dikenal dengan sistem koding atau sistem sandi dalam komunikasi
data. Koding itu sendiri adalah cara untuk menggambarkan sekumpulan simbol menjadi simbol
lain yang berupa kode-kode, sehingga simbol tersebut dapat dibaca oleh perangkat penerima.
Dan penyusunan ini dilakukan dengan menjadikan tiap karakter atau simbol ke dalam bentuk
biner untuk dapat ditransmisikan.

Dalam mengonversi simbol, biasanya digunakan alat pintar untuk mengubah sekumpulan
simbol menjadi bentuk kode. Misalnya, dalam komunikasi kode morse, operator berfungsi
mengubah karakter menjadi bentuk dot dan dash. Supaya data dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak, sistem sandi dalam komunikasi data akan menggunakan bentuk standard yang
telah dikenali masing-masing perangkat. Kode-kode akan didefinisikan dalam bentuk huruf,
tanda, angka, dan tanda khusus lainnya.

Dan untuk penyaluran informasinya, pada umumnya perangkat komputer akan


mengirimkan atau menerima informasi dari dan ke periferalnya secara paralel. Namun hal ini
tidak dapat dilakukan dalam komunikasi data karena saluran komunikasi dan
pengoperasiannya membutuhkan biaya yang mahal. Karena itu, data akan disalurkan secara
serial.

Berikut akan diulas beberapa hal menyangkut sistem sandi atau koding, yang mencakup
faktor-faktor yang mempengaruhi sistem koding, jenis-jenis sandi, dan karakter data.

Faktor yang Mempengaruhi Sistem Koding

1. Spektrum sinyal – Contoh dari pengaruh spektrum sinyal terhadap transmisi


misalnya adalah ketiadaan komponen berfrekuensi tinggi sehingga diperlukan bandwith yang
sempit untuk transmisi.
2. Kemampuan sinkronisasi – Mekanisme sinkronisasi berfungsi untuk menghitung
posisi start dan stop dari setiap posisi bit.
3. Kemampuan pendeteksi error – Dengan sistem kode yang natural, cara mendeteksi
error dalam komunikasi data juga dapat dilakukan secara sederhana.
4. Ketahanan terhadap gangguan – Faktor ini dapat digambarkan oleh kecepatan bit
error.
5. Biaya dan kompleksitas – Semakin tinggi kecepatan model sinyal dalam sistem
komunikasi, maka semakin besar biaya yang dibutuhkan.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 20


Jenis-jenis Sandi

1. ASCII (American Standard Code for Information Interchange)

Jenis sandi ini hampir sama dengan CCITT Alfabet No.5 yang merupakan sandi 7 bit.
Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberikan sandi jenis ini. Secara umum, sandi ASCII
merupakan sandi yang paling banyak digunakan dalam peralatan komunikasi data. Dan untuk
tipe arah transmisi dalam komunikasi data jenis asinkron, tiap karakter terdiri dari 10 atau 11
bit, yaitu:

 1 bit awal
 7 bit data
 1 bit parity
 1 atau 2 bit akhir

2. Sandi Boudot Code (CCITT Alfabet No.2)

Sandi boudot code terdiri dari 5 bit dan memiliki 32 macam simbol. Diperlukan suatu cara
supaya semua abjad, angka, dan tanda khusus dapat diberikan oleh sandi ini. Untuk menambah
jumlah sandi, digunakan dua sandi khusus yaitu “LETTERS” (1111) dan “FIGURES” (11011).
Apabila sandi khusus telah dikirimkan, maka sandi lain akan mengikuti sampai sandi khusus
dikirimkan lagi.

Sebenarnya sandi boudot code memungkinkan untuk pembentukan 64 simbol, tetapi 4


simbol memiliki sandi yang sama dan 2 simbol digunakan sebagai tanda khusus seperti yang
telah disebutkan sebelumnya. Sehingga, secara keseluruhan sandi boudot code memiliki 58
macam simbol. Setiap karakter dalam sandi ini terdiri dari 1 bit awal, 5 bit data, dan 1.42 bit
akhir.

3. Sandi 4 atau 8

Sandi dari IBM hanya memiliki 70 karakter dan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4
buah “1” dan 4 buah “0”. Untuk transmisi asinkron dibutuhkan 10 bit, yaitu:

 1 bit awal
 8 bit data
 1 bit akhir

4. BCD (Binary Code Decimal)

Sandi ini terdiri dari 6 bit dan kombinasi yang dapat digunakan sebagai sandi sebanyak 64
macam. Untuk transmisi asinkron dibutuhkan 9 bit, yaitu :

 1 bit awal
 6 bit data
 1 bit parity
 1 bit akhir

5. EBCDIC

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 21


Sandi EBCDIC merupakan pengembangan dari kode 6 bit yang dipakai untuk punched
card pada komputer IBM sekitar tahun 1950 sampai tahun 1960. Sandi ini memiliki 8 bit untuk
256 karakter yang digunakan dalam sistem operasi komputer merk IBM, seperti z/OS, VM,
VSE, dan OS/390. Dalam transmisi asinkron dibutuhkan 11 bit, yaitu:

 1 bit awal
 8 bit data
 1 bit parity
 1 bit akhir

Pengelompokan Karakter

Dalam sistem komunikasi data akan terdapat pertukaran informasi dari pihak pengirim ke
penerima. Informasi dang ditukarkan terdiri dari 2 grup (baik untuk ASCII maupun EBDIC),
yaitu :

1. Karakter data

Setiap karakter memiliki kombinasi yang unik supaya tidak akan terjadi kesalahan
penafsiran dalam membaca informasi.

2. Karakter Kendali

Dalam sistem sandi untuk komunikasi data, dibutuhkan karakter kendali untuk mengontrol
transmisi data, bentuk (format) data, hubungan naluri data dan fungsi fisik terminal. Karakter
kendali dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

 Transmission control –Digunakan untuk mengendalikan data pada saluran dan


membentuk jenis-jenis informasi yang lebih mudah dikenali oleh pihak penerima.
 Format effector – Berfungsi untuk mengendalikan tata letak informasi pada print-out
atau tampilan layar, seperti back space, horixontal tabulation, line feed, dan lain sebagainya.
 Device Control – Digunakan untuk mengendalikan fungsi fisik terminal, seperti
menghidupkan, mematikan, dan lain sebagainya.
 Information separator – Berfungsi dalam mengelompokkan data secara logis.

Sekian ulasan singkat mengenai sistem sandi dalam komunikasi data. Semoga artikel ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca mengenai sistem sandi.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 22


Nama:
Semester/Jurusan:

Soal Komunikasi Data Soal Bab 4


(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Apa yang disebut dengan system koding?


2. Bagaimana cara kerja system koding?
3. Apakah faktor yang mempengaruhi system koding?
4. Apa yang disebut ASCII?
5. Bagaimana cara sistem akan dalam terjadinya pertukaran informasi dari pihak pengirim ke
penerima?

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 23


BAB V
TEKNIK MODULASI

1. Pengertian Modulasi

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan
suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Modulasi merupakan proses pencampuran dua
sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi
dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal,
maka modulasi dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang
luas atau jauh. Sebagai contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke
tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain. Dalam konteks radio siaran,
sinyal yang menumpang adalah sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio
yang disebut sinyal pembawa (carrier). Jenis dan cara penumpangan sangat beragam. Yaitu
untuk jenis penumpangan sinyal analog akan berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan
sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal
lain.

Tujuan dilakukannya proses modulasi antara lain :

1. Untuk memudahkan proses radiasi

Pada kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk proses pemancaran/radiasi dan
penerimaan sinyal. Dimensi antena adalah berbanding terbalik dengan frekuensi sinyal yang
dipancarkan atau diterimanya.

2. Untuk memungkinkan multiplexing

Jika sebuah media transmisi dapat digunakan oleh beberapa kanal,maka modulasi dapat
digunakan untuk menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum frekuensi yang
berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem telepon.

3. Untuk mengatasi keterbatasan peralatan

Pembuatan peralatan pengolahan sinyal (signal processing devices) sepertifilter dan amplifier
memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk spectrum frekuensi tertentu. Untuk itu modulasi
dapat digunakan untuk menempatkan sinyal informasi ke wilayah spektrum tertentu, dimana
pembuatan peralatan pengolahan sinyalnya menjadi paling mudah.

4. Untuk memungkinkan pembagian frekuensi

Modulasi memungkinkan beberapa stasiun radio dan televisi untuk melakukan siaran secara
bersamaan menggunakan frekuensi sinyal pembawa yang berbeda.Sehingga tidak akan terjadi
interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya modulasi, maka dapat dilakukan
pemilihan terhadap stasiun siaran yang memang ingin di dengarkan/ditonton.contohnya: siaran
radio dan televisi.

5. Untuk mengurangi pengaruh noise dan interferensi

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 24


Pengaruh noise dan interferensi tidak dapat seluruhnya dihilangkan darisistem komunikasi.
Namun dimungkinkan untuk menekan pengaruh gangguan tersebut denganmenggunakan
teknik modulasi tertentu. Sehingga penggunaan teknik modulasi secara umum akan
menyebabkanbandwidth transmisi yang lebih besar dari bandwidth sinyal informasinya.

Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh
noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan
dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum
yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa
kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka dimensi
antenna yang digunakan akan mengecil.

Jenis-Jenis Modulasi

A. Modulasi Analog

Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog yaitu time
signal yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Proses modulasi
merupakan respon atas informasi sinyal analog.

Jenis-jenis modulasi analog :

 Amplitude modulation (AM)

Amplitude modulation adalah peristiwa modulasi terjadi dengan merubah-ubah amplitudo


gelombang pembawa sesuai dengan perubahan amplitudo gelombang informasi. Modulasi
jenis ini adalah modulasi yang paling mudah dan sederhana sederhana, tetapi mudah
dipengaruhi oleh keadaan transmisinya. Seperti : redaman oleh udara, noise, interfrensi dan
bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya
sesuai dengan signal informasi yang akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear
modulation, artinya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi
yang akan ditransmisikan.

Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring
dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-
nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk
dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena. Tentu
saja dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading)
oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk
gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga mau
tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang yang terkirim. Akibatnya, informasi yang
akan dikirim pun akan berubah, dan ujung-ujungnya mutu informasi yang diterima jelas
berkurang, dan efek yang kita rasakan sangat nyata. Cara mengurangi kerugian yang
diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi cukup sulit. Pengurangan amplitudo
gelombang (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan berdampak pada pengurangan
sinyal asli.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 25


Gambar gelombang AM

 Frequency modulation (FM)

Frequency modulation adalah proses modulasi yang terjadi dengan mengubah-ubah frekuensi
gelombang pembawa sesuai dengan perubahan frekuensi sinyal informasi. Di pemancar radio
dengan teknik modulasi FM, frekuensi gelombang carrier akan berubah seiring perubahan
sinyal suara atau informasi lainnya. Amplitudo gelombang carrier relatif tetap. Setelah
dilakukan penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang yang telah dimodulasi
dipancarkan melalui antena. Seperti halnya gelombang termodulasi AM, gelombang ini pun
akan mengalami redaman oleh udara dan mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain,
noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Tetapi, karena gangguan itu umumnya berbentuk
variasi amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi informasi yang menumpang dalam
frekuensi gelombang carrier. Sehingga, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas
audio yang diterima juga lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM.

Proses modulasi yang terjadi pada FM adalah proses yang menghasilkan gelombang yang
sudah dimodulasi dengan frekuensi yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan frekuensi
gelombang informasi yang dimodulasikan. Disaat kurva gelombang informasi sedang
mengarahkan ke puncak, frekuensi gelombang FM menjadi lebih rendah dari frekuensi
gelombang AM. Oleh sebab itu di katakan bahwa band frekuensi yang dipakai pada radio FM
lebih lebar di bandingkan dengan frekuensi yang dibutuhkan oleh sistem radio AM, yaitu band
frekuensi diatas HF. Akibat penggunaan band frekuensi yang lebar ini, sistem FM memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan sistem AM. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain :

1. Pengaruh derau selama hubungan lebih kecil.


2. Dengan penggunaan daya elektron yang lebih kecil dapat diperoleh mutu hubungan
yang sama dengan sistem AM.
3. Perubahan level gelombang sinyal akibat fading tidak akan terjadi,karena proses
modulasi dilakukan dengan dasar perubahan frekuensi.

Berpijak pada kelebihan-kelebihan tersebut, maka sistem FM banyak dipakai pada hubungan
komuikasi radio, mobil, STJJ (Sambungan Telepon Jarak Jauh), Handy talky pengiriman suara
pada pemancar televisi dan sistem gelombang mikro (mikrowave). Pada sistem FM amplitudo
dan fasenya tetap,sedangkan yang berubah-ubah adalah frekwensinya.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 26


Gambar gelombang FM

 Pulse Amplitude Modulation (PAM)

Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut (phase) dari sinyal analog untuk membedakan
kedua keadaan sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, amplitudo dan frekuensi dari sinyal
analog adalah tetap, yang berubah adalah phase sinyal analognya.

Gambar gelombang PAM

B. Modulasi Digital

Modulasi digital ialah suatu sinyal analog di modulasi berdsarkan aliran data digital. Modulasi
digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal carrier.
Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang
pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memeiliki
ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Teknik modulasi digital pada prinsipnya
merupakan variant dari metode modulasi analog.

Teknik Modulasi digital :

 Amplitude Shift Keying (ASK)

Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude,
merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitudo.

Bentuk sinyal termodulasi dalam hal ini dapat didekati dengan sebuah persamaan matematik :

v (t) = Vc/2 [1 + mvm(t )]cos(2ωc )

dimana:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 27


Vc= amplitudo sinyal carrier v

m = sinyal pemodulasi yang bernilai 1 atau 0

m = indek modulasi ωc = 2pf

c = frekuensi carrier dalam nilai radiant

 Frequency Shift Keying (FSK)

Frequency-shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.


Merupakan bentuk modulasi frekuensi dimana sinyal modulasinya mengubah frekuensi output
di antara nilai sebelum ditentukan.

Bentuk fase FSK yang kontinus yang ada merupakan tidak ada kelanjutan fase pada sinyal
dimodulasi. Frequency shift keying (FSK) merupakan sistem modulasi digital yang relatif
sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan system PSK atau QAM.

FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut dengan envelope konstan yang mirip dengan
FM konvensional, kecuali bahwa dalam modulasi FSK, sinyal pemodulasi berupa aliran pulsa
biner yang bervariasi diantara dua level tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk
perubahan yang kontinyu pada gelombang analog. Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip
dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini
tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan
saja, yaitu More atau Less (High atau Low, hMark atau Space). Tentunya untuk deteksi
(pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah,
kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK
dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative
rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps
(2.4 kbps).

 Phase shift Keying (PSK)

Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran fasa. Metoda ini
merupakan suatu bentukug modulasi fasa yang memungkinkan fungsi pemodulasi fasa
gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
proses modulasi ini fasa dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai
denganperubahan status sinyal informasi digital.Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada
pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat
penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang
dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut
fasa yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini , fasa yang
ada dapat dideteksi bila fasa sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai
sebagai patokan (referensi).

Untuk transmisi dataata atau sinyal Digital dengan kecepatan tinggi, lebih efisien dipilih sistem
modulasi PSK. PSK digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.merupakan skema
modulasi digital modulation yang memberikan data dengan mengubah, atau memodulasi, fase
sinyal referensi (gelombang karier). Fase diubah mewakili sinyal data. Ada dua cara dasar
menggunakan fase sinyal :

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 28


– Dengan melihat fase itu sendiri sebagai pengubah informasi, dimanan demodulator
harus memiliki sinyal referensi untuk membandingkan perlawanan fase dari sinyal yang
diterima.

– Dengan melihat perubahan fase sebagai informasi pengubah skema diferensial, beberapa
tidak membutuhkan karier referensi.

Perbedaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak pada bentuk sinyal
informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal
pembawanya analog. Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital
dan sinyal pembawanya analog. Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog
adalah bahwa pesan yang ditransmisikan untuk sistem modulasi digital mewakili seperangkat
simbol-simbol abstrak. (Misalnya 0 s dan l s untuk sistem transmisi biner), sedangkan dalam
sistem modulasi analog, sinyal pesan adalah gelombang kontinyu. Untuk mengirim pesan
digital, modulasi digital mengalokasikan sepotong waktu yang disebut interval sinyal dan
menghasilkan fungsi kontinyu yang mewakili simbol.

3. Keuntungan dan Kerugian Komunikasi Digital

a. Keuntungan komunikasi digital :

– Error hampir selalu dapat dikoreksi.

– Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).

– Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi dapat
dimungkinkan.

b. Kerugian Komunikasi Digital :

– Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.

– Memerlukansinkronisasi.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 29


Nama:
Semester/Jurusan:

Soal Komunikasi Data Soal Bab 5


(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Sebut dan jelaskan elemen apa saja yang diperlukan untuk untuk mengkomunikasikan
data dari satu tempat ke tempat yang lainnya!
2.
3. Bagaimana cara kerja modulasi digital?
4. Apa yang disebut modulasi analog?
5. Apa saja varian dari modulasi digital? Jelaskan!

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 30


BAB VI

TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL

Transmisi Asynchronous dan Synchronous

Data ditransfer melalui path komunikasi tunggal pada transmisi data secara serial dimana tiap
elemen pensinyalan dapat berupa :

• Kurang dari 1 bit : misalnya dengan pengkodean Manchester

• 1 bit : NRZ-L dan FSK adalah contoh-contoh analog dan digital

• Lebih dari 1 bit : QPSK sebagai contohnya.

Synchronisasi adalah salah satu tugas utama dari komunikasi data. Suatu transmitter
mengirim message 1 bit pada suatu waktu melalui suatu medium ke receiver. Receiver arus
mengenal awal dan akhir dari blok-blok bit dan juga harus mengetahui durasi dari tiap bit
sehingga dapat men-sampel line tersebut dengan timing yang tepat untuk membaca tiap bit.

Transmisi Asynchronous

Transmisi Asynchronous ini sering juga diistilahkan dengan Asynchronous Transfer Mode
(ATM). Mode ini paling sering digunakan untuk mengirimkan dan menerima data antar dua
alat. Pada mode ini berarti clock yang digunakan oleh kedua alat, tidak bekerja selaras satu
dengan lainnya. Dengan demikian, data harus berisikan informasi tambahan yang
mengijinkan kedua alat menyetujui kapan pengiriman data dilakukan. Dengan demikian,
proses transfer dapat dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda.

Keuntungan menggunakan Transmisi Asynchronous, yaitu:

 Standar ITU-T untuk cell-switching : informasi untuk multi-service (suara,data,


video) ditransfer dalam bentuk ‘cell’ (paket dengan ukurantertentu/fixed)
 ATM mengkombinasikan keunggulan circuit-switching dengan packet-switching
 Circuit-switching : guaranteed capacity and constant transmission delay
 Packet-switching : flexibility and efficiency for intermittent traffic
 Bandwidth/bit rate : dari beberapa megabit/detik (Mbps) sampai beberapa
gigabit/second (Gbps)
 ATM lebih efisien dibandingkan dengan teknologi synchronous seperti
TDMDianggap sebagai metoda transfer paling unggul untuk Broadband ISDN.

Komunikasi asynchronous sederhana dan murah tetapi memerlukan tambahan 2 sampai 3


bit per karakter untuk synchronisasi. Persentase tambahan dapat dikurangi dengan mengirim
blok-blok bit yang besar antara start dan stop bit, tetapi akan memperbesar kumulatif timing
error. Solusinya yaitu transmisi synchronous.

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 31


Synchronous Transmission

Synchronous transmission ini dikenal juga dengan istilah synchronous transfer mode (STM).
Proses pengirim dan penerima diatur sedemikian rupa agar memiliki pengaturan yang sama,
sehingga dapat dikirimkan dan diterima dengan baik antar alat tersebut. Umumnya pengaturan
ini didasarkan terhadap pewaktuan dalam mengirimkan sinyal. Pewaktuan ini diatur oleh suatu
denyut listrik secara periodik yang disebut dengan clock atau timer.

Pengaturan clock merupakan suatu yang sangat penting dalam setiap aspek pada komunikasi
dengan menggunakan sistem komputer, baik itu pada komputer itu sendiri maupun dengan
bagian luar yang terhubung dengan computer untuk pemrosesan data.

Pada metode ini, clock antar pengirim dan penerima harus benar-benar sama dan akurat. Clock
yang ada pada penerima akan memberitahu kepada clock yang ada pada penerima kapan proses
serah terima dilakukan. Dengan adanya keakuratan clock ini, clock yang ada pada pengirim
dan clock yang ada pada pada penerima akan melakukan proses secara bersamaan.

Dengan transmisi synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang perlu agar receiver dapat
menentukan awal dan akhir dari suatu blok data. Untuk itu, tiap blok dimulai dengan suatu pola
preamble bit dan diakhiri dengan pola postamble bit. olapola ini adalah kontrol informasi.
Frame adalah data plus kontrol informasi. Format yang tepat dari frame tergantung dari metode
transmisinya, yaitu :

a. Transmisi character-oriented

Blok data diperlakukan sebagai rangkaian karakter-karakter (biasanya 8 bit karakter). Semua
kontrol informasi dalam bentuk karakter. Frame dimulai dengan 1 atau lebih ‘karakter
synchronisasi’ yang disebut SYN, yaitu pola bit khusus yang memberi sinyal ke receiver bahwa
ini adalah awal dari suatu blok. Sedangkan untuk postamble-nya juga dipakai karakter khusus
yang lain. Jadi receiver diberitahu bahwa suatu blok data sedang masuk, oleh karakter SYN,
dan menerima data tersebut sampai terlihat karakter postamble. Kemudian menunggu pola
SYN yang berikutnya. Alternatif lain yaitu dengan panjang frame sebagai bagian dari kontrol
informasi; receiver menunggu karakter SYN, menentukan panjang frame, membaca tanda
sejumlah karakter dan kemudian menunggu karakter SYN berikutnya untuk memulai frame
berikutnya.

b. Transmisi bit-oriented

Blok data diperlakukan sebagai serangkaian bit-bit. Kontrol informasi dalam bentuk 8 bit
karakter. Pada transmisi ini, preamble bit yang panjangnya 8 bit dan dinyatakan sebagai suatu
flag sedangkan postamble-nya memakai flag yang sama pula. Receiver mencari pola flag
terhadap sinyal start dari frame. Yang diikuti oleh sejumlah kontrol field. Kemudian sejumlah
data field, kontrol field dan akhirnya flag-nya diulangi. Perbedaan dari kedua metode diatas
terletak pada format detilnya dan kontrol informasinya.

Keuntungan transmisi synchronous :

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 32


 Efisien dalam ukuran blok data; transmisi asynchronous memerlukan 20% atau lebih
tambahan ukuran.
 Kontrol informasi kurang dari 100 bit.

Nama:
Semester/Jurusan:

Soal Komunikasi Data Soal Bab 6


(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Bagaimana cara kerja asynchronus?


2. Bagaimana cara kerja Transmisi character oriented dan cara kerja bit oriented?
3. Apa yang disebut dengan pengaturan clock?
4. Apa saja keuntungan menggunakan transmisi asynchronous?

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 33


Nama:
Semester/Jurusan:

Soal KISI-KISI UTS


Komunikasi Data
(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Bagaimana cara kerja komunikasi data dan berapakah banyak elemen yang diburuhkan
dalam komunikasi data?Jelaskan!
2. Jelaskan perbedaan layer yang terdapat pada OSI dan TCP IP?
3. Sebutkan dan jelaskan perbadaan transmisi digital dan analog!
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi sistem koding pada komunikasi data? Sebutkan
dan jelaskan!
5. Bagaimana cara kerja Transmisi character oriented dan cara kerja bit oriented?

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 34


Nama:
Semester/Jurusan:

Soal KISI-KISI UAS


Komunikasi Data
(tuliskan jawaban anda di lembar jawab yang tersedia lalu beri nama dan kelas serta
mata kuliah)

1. Apa kegunaan transmisi data itu? Dan sebutkan 3 model transmisi data.
2. Sebutkan dan jelaskan deteksi eror dalam komunikasi data!
3. Sebutkan dan jelaskan perbadaan transmisi digital dan analog!
4. Apa saja persamaan dan perbedaan kinerja frequency shift keying dan phase shift
keying!
5. Jelaskan keuntungan menggunakan transmisi synchronous dan transmisi synchronous!

Jawaban anda:

Komunikasi Data 2018/2019 Pendidikan Teknik Informatika Semester 3 |halaman. 35

Anda mungkin juga menyukai