Anda di halaman 1dari 8

OPTIMALISASI KINERJA FASILITAS PADA TERMINAL TAMANAN TIPE A KOTA

KEDIRI
(Studi pada Terminal Tamanan Tipe A Kota Kediri)

Wahyu Dicky Firmansyah, Rizal Sanusi, Muhammad Ferdy Bagastya, Beryl Kautsar Asyraf, Anjas Tirto
Wibowo

Jurusan Manajemen Transportasi Jalan Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD

Abstrak: Optimalisasi Kinerja Fasilitas Terminal Tamanan Tipe A Kota Kediri (Studi pada
Terminal Tamanan Tipe A Kota Kediri). Dalam proses perkembangan , kota merupakan lokasi
strategis untuk terciptanya laju pertumbuhan penduduk. Salah satunya yang terjadi di Kota
Kediri. Banyak masyarakat yang menggunkan angkutan umum dengan alasan untuk mobilitas
dari rumah ke tempat kerja maupun sebaliknya serta dari dalam kota menuju luar kota. Oleh
karena itu oleh karena dutuhkannya failitas yang nyaman maupun aman untuk pengguna
angkutan.

Pendahuluan volume kendaraan yang ada. Pada masalah


ini, maka peranan angkutan umum yang
Transportasi merupakan salah satu
diperlukan guna menekan penggunaan
sektor yang sangat penting dalam
kendaraan pribadi serta memberikan
pembangunan suatu daerah kabupaten atau
pelayanan terhadap masyarakat setempat.
kota. Dengan ini transportasi mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam Pada Kota Kediri memiliki jasa angkutan
perkembangan aspek ekonomi, pendidikan, umum yang meliputi AKAP (Antar Kota
industrI, maupun sektor jasa dan Antar Provinsi), AKDP (Antar Kota Dalam
perdagangan serta pariwisata. Provinsi), dan angkutan perkotaan. Dengan
demikian maka keadaan manajemen
Tingginya angka mobilitas perpindahan
angkutan umum di Kota Kediri terbilang
yang dilakukan oleh manusia
baik dari segi komposisi jasa yang
mengakibatkan tingginya permintaan untuk
disediakan.
berpindah tempat. Peran dari pemerintah
disini adalah bagaimana cara Pada kota Kediri sendiri memiliki
memaksimalkan kapasitas jalan raya dengan fasilitas angkutan umum berupa 1 buah
terminal tipe A yaitu Terminal Tamanan c. Warpani (2002), transportasi atau
yang merupakan terminal tipe A yang perangkutan adalah kegiatan perpindahan
berfungsi melayani kendaraan umum untuk orang dan barang dari satu tempat (asal) ke
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi, tempat lain (tujuan) dengan mendukung
Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi, dan aktivitas manusia.
Angkutan Perkotaan. Terminal Tamanan 2. Pengertian Permintaan Transportasi
terletak di Jl. Semeru No.55 Kelurahan Permintaan jasa transportasi sebagai
Tamanan Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, permintaan turunan (derived demand) yang
dengan luas lahan ± 27.000 m². Serta timbul adanya permintaan akan komoditas
memiliki 12 halte yang tersebar diseluruh atau jasa lainnya. Dengan demikian
Kota Kediri. permintaan transportasi baru akan ada
apabila terdapat faktor-faktor pendorongnya

Tinjauan Pustaka (Morlok, 2004).


a. Kelompok Choice
1. Pengertian Transportasi
Pilihan seseorang untuk menentukan moda
Transportasi adalah pemindahan manusia
yang digunakan dalam melakukan mobilitas.
atau barang dari suatu tempat ke tempat
Sehingga tidak ada kata terpaksa dalam
lainnya dalam waktu tertentu dengan
menggunakan angkutan umum. Kelompok
menggunakan sebuah kendaraan yang
ini bisa saja menggunakan kendaraan
digerakkan oleh manusia, hewan, maupun
pribadi, dengan alasan legal, finansial, dan
mesin.
fisik.
a. Morlok (1987), mendefinisikan
b. Kelompok Captive
transportasi adalah kegiatan memindahkan
Kelompok ini terdiri dari orang-orang yang
atau mengangkut dari suatu tempat ke
tidak mempunyai pilihan lain selain
tempat lain.
menggunakan angkutan umum dalam
b. Soejono (1990), mengatakan bahwa
melakukan mobilitas. Hal ini dikarenakan
transportasi dapat diartikan sebagai kegiatan
tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi.
yang memungkinkan perpindahan manusia
dan atau barang dari satu tempat ke tempat Semakin banyak kelompok choice, maka
lainnya. negara tersebut semakin maju. Hal ini
dikarenakan, walaupun kelompok choice
memiliki kendaraan pribadi, penggunaan
angkutan umum tetap menjadi prioritas penumpang mengadakan perjalanan dengan
utama. Sebaliknya, bila semakin banyak angkutan umum dapat diminimumkan.
kelompok captive, maka negara tersebut b. Kepadatan penduduk
dapat dikategorikan sebagai negara yang Salah satu faktor yang menjadi prioritas
masih berkembang. Hal ini dikarenakan angkutan umum adalah wilayah kepadatan
kondisi perekonomiannya yang masih penduduk. Trayek angkutan umum yang ada
kurang. diusahakan sedekat mungkin menjangkau
wilayah yang memiliki potensi permintaan
3. Pengertian Angkutan Umum Penumpang
yang tinggi.
Menurut Warpani (2002), angkutan
c. Daerah pelayanan.
umum adalah angkutan yang digunakan oleh
umum dan dilaksanakan dengan dipungut Pelayanan angkutan umum, selain
bayaran. memperhatikan wilayah yang potensial juga
4. Pengertian Trayek menjangkau semua wilayah perkotaan yang
Trayek adalah lintasan kendaraan motor ada. Hal ini sesuai dengan konsep
umum untuk pelayanan jasa angkutan orang pemerataan pelayanan terhadap penyediaan
dengan mobil penumpang atau mobil bus fasilitas angkutan umum.
yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan
d. Pola tata guna lahan
tetap, dan jenis kendaraan tetap serta
berjadwal atau tidak berjadwal. Faktor yang Pelayanan angkutan umum diusahakan
digunakan sebagai bahan pertimbangan mampu menyediakan aksesibilitas yang
dalam menetapkan trayek adalah : baik. Lintasan trayek angkutan umum
diusahakan melewati tata guna lahan dengan
a. Pola pergerakan penumpang angkutan
potensi permintaan yang tinggi.
umum
Rute angkutan umum yang baik adalah 5. Pengembangan Pelayanan Angkutan
mengikuti pola pergerakan penumpang Karakteristik angkutan umum
angkutan sehingga tercipta pergerakan yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu
lebih efesien. Trayek angkutan umum harus kepentingan dari pengguna jasa dan
dirancang sesuai dengan pola pergerakan kepentingan operator. Kepentingan
penduduk, sehingga transfer moda pada saat pengguna jasa lebih mengutamakan kualitas
pelayanan, misalnya kenyamanan (comfort),
waktu perjalanan (journey time), mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
keterandalan (reability), dan keselamatan dan biaya ekstra secara sukarela tidak akan
(safety). Sedangkan pada pihak operator dikeluarkan hanya untuk meningkatkan

pelayanan, kecuali jika hasil peningkatan untuk Angkutan Antar Kota Antar Provinsi,
pelayanan dapat memberikan keuntungan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi, dan
yang lebih besar melalui tarif yang lebih Angkutan Perkotaan. Terminal Tamanan
tinggi dan tambahan penumpang. terletak di Jl. Semeru No.55 Kelurahan
Tamanan Kecamatan Mojoroto Kota Kediri,
Pembahasan
dengan luas lahan ± 27.000 m².
Kota Kediri memiliki 1 terminal. Satu
terminal dengan Tipe A (Terminal tamanan).
a. Terminal Tamanan
Terminal Tamanan merupakan terminal tipe
A yang berfungsi melayani kendaraan umum
Tabel VI. 1: Daftar Fasilitas Terminal Tamanan
KEBERADAAN KONDISI PEMANFAATAN
NO FASILITAS SESUAI TIDAK
ADA TIDAK ADA BAIK TIDAK BAIK
FUNGSI SESUAI
A. Fasilitas Utama
1
Jalur pemberangkatan kendaraan umum
a. AKAP V V V
b. AKDP V V V
c. Angkot / Angdes V V V
2
Jalur kedatangan kendaraan umum
a. AKAP V V V
b. AKDP V V V
c. Angkot / Angdes V V V
Tempat parkir kendaraan umum selama
3 menunggukeberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu V V V
dan tempat istirahat kendaraan umum
4 Bangunan kantor terminal V V V
5 Tempat tunggu penumpang dan /atau pengantar
a. AKAP V V V
b. AKDP V V V
c. Angkot / Angdes V V V
6 Menara Pengawas V V V
7 Loket Penjualan Karcis V V V
8 Media Informasi V
9 Penanganan Pengemudi V
10 Pelayanan penggunaan terminal dari perusahaan bus V
11 Ruang tunggu keberangkatan V
12 Papan pengumuman V V V
13 Layanan bagasi V
14 Ruang penitipan barang V
15 Tempat berkumpul darurat V
16 Jalur evakuasi bencana dalam terminal V
17 Ruang pembelian tiket bersama V
18 Outlet tiket secara online V
19 Pusat informasi V V V
20 Papan perambuan dalam terminal V V V
21 Fasilitas pengawasan keselamatan V
22 Rambu dan Papan informasi V V
23 Pelataran Parkir Kendaraan Pengantar dan / atau taksi V V
24 Fasilitas penggunaan teknologii V
25 Failitas pengelolaan lingkungan hidup V
Fasilitas Penunjang
26 fasilitas peribadatan V V V
27 Kios/Kantin V V V
28 fasilitas kesehatan V
29 Ruang informasi dan pengaduan V
30 Telepon Umum V V V
31 Tempat penitipan barang V
32 Taman V V V
33 Fasilitas penyandang cacat V
34 Fasilitas keamanan V
35 Fasilitas pelayanan keamanan V
36 Fasilitas istirahat awak kendaraan V V V
37 Fasilitas ramp check V
38 Fasilitas pengendapan kendaraan V
39 Fasilitas bengkel yang diperuntukan bagi operasional bus V
40 Tempat tranit V
41 Alat pemadam kebakaran V V V
Fasilitas Umum
42 Toilet V V V
43 Fasilitas perdagangan, pertokoan, kantin V V V
44 Area merokok V
45 Fasilitas restoran V
46 Fasilitas ATM V
47 Fasilitas pengantar barang V
48 Fasilitas telekomunikasi dan area dengan jaringan internet V V V
49 Fasilitas penginapan V
50 Fasilitas keamanan V
51 Ruang anak-anak V
Kesimpulan 3. Jenis moda yang digunakan berdasarkan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil demand penumpang angkutan sekolah

penelitian Perencanaan Angkutan Sekolah di dan

Kabupaten Tangerang adalah :


1. Berdasarkan hasil survey wawancara kelas jalan yang dilalui rute pelayanan

yang dilakukan, diketahui bahwa jumlah adalah bus sedang dengan kapasitas 30

permintaan aktual untuk angkutan orang.

sekolah sebanyak 978 pelajar dan 3237 Saran


pelajar untuk permintaan potensial. Beberapa saran yang dapat disampaikan
Pergerakan yang ditimbulkan oleh siswa berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang paling tinggi berasal dari zona 20 dilakukan antara lain sebagai berikut :
dan 14 yang dimana tataguna lahan pada 1. Sebaiknya perencanaan angkutan
zona tersebut merupakan Kawasan sekolah di wilayah kajian Kabupaten
Pemukiman. Tangerang segera direalisasikan agar
2. Rute rencana untuk pengoperasian dapat membantu para pelajar mengingat
angkutan sekolah pada wilayah kajian kebersediaan berpindah moda dari para
yang menjadi penelitian angkutan sekolah pelajar untuk menggunakan angkutan
dibagi menjadi 4 rute yang berbada sekolah cukup besar.
yaitu : 2. Apabila perencanaan operasi angkutan
a. Rute 1 (13 km) sekolah direalisasikan, disarankan untuk
Rute 1 melayani : mendahulukan rute 1 terlebih dahulu,
Jl. Raya Otonom Cikupa – Jl.Ps. mengingat rute tersebut memiliki
Kemis – Jl. Rajeg – Jl.Raya jumlah permintaan penumpang yang
Ps.Mauk-Rajeg paling tinggi.
b. Rute 2 (14.7 km) 3. Sebelum direalisasikannya pengoperasian
Jl. Raya Mauk – Jl.Jati Tanjakan –Jl. angkutan sekolah perlu adanya kegiatan
Raya Ps. Mauk-Rajeg – Jl.Raya sosialisasi terhadap kalangan pelajar di
Cadas-Kukun sekolah, sehingga para pelajar
c. Rute 3 (7 km) mengetahui bahwa sudah adanya bus
Jl. Kalampean – Jl.Raya Cadas- sekolah.
Kukun – Jl. Raya Kemiri
4. Diharapkan dengan direalisasikannya
pengoperasian angkutan sekolah dapat
membantu dan berkoordinasi tentang
pelarangan penggunaan kendaraan
pribadi di kalangan pelajar yang belum
memiliki Surat Izin Mengemudi. Jadi
selain kita melakukan PULL (tarikan)
kepada pelajar untuk menggunakan
angkutan sekolah, kita juga melakukan
PUSH (dorongan) kepada pelajar dalam
menggunakan angkutan sekolah.
Daftar Pustaka
Buku Pembelajaran Program Studi
Sarjana Terapan Transportasi Darat
Angkatan 40. 2020.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI). 1997
Modul DIII Manajemen Transportasi
Jalan. 2020.

Anda mungkin juga menyukai