Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGGUNAAN ATAP KUBAH SEBAGAI PENERAPAN ARSITEKTUR


BYZANTIUM PADA MASJID AGUNG AL AQSA JAWA TENGAH

BIDANG KEGIATAN:
PKM – PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
I Made Sentanu Hariyasa 1662122004 Angkatan 2016

UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM – PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Penggunaan Atap Kubah Sebagai


Penerapan Arsitektur Byzantium Pada
Masjid Agung Al Aqsa Jawa Tengah
2. Bidang Kegiatan : PKM - P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : I Made Sentanu Hariyasa
b. NIM : 1662122004
c. Jurusan : Teknik Arsitektur
d. Institut : Universitas Warmadewa
e. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Trengguli No. 103 Denpasar/
089686662088
f. Email : Hariyasatectx@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Agus Kurniawan, ST.MT.
b. NIDN : 0813037101
c. Alamat Rumah dan No. Telp. : Karangsari Regency Kav. B4,
Jln. Karangsari I Padangsambian

Denpasar, 16 Januari 2019


Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Arsitektur Ketua Pelaksana

(Ni Wayan Meidayanti Mustika, ST.MT.) (I Made Sentanu Hariyasa)


NIK. 19810519 200501 2 002 NIM. 1662122004

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T.) (Agus Kurniawan, ST.MT.)


NIK. 230700204 NIDN. 0813037101

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii


DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 1
1.3. Manfaat .................................................................................................... 1
1.4. Metode ..................................................................................................... 2
2.1. Arsitektur Byzantium ............................................................................... 2
2.1.1. Sejarah Arsitektur Byzantium .................................................................. 2
2.1.2. Pengertian Arsitektur Byzantium ............................................................. 3
2.1.3. Karakteristik Arsitektur Byzantium ......................................................... 3
2.2. Arsitektur Byzantium (Masjid Agung Al Aqsa, Klaten) ......................... 3
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 5
3.1. Metode ..................................................................................................... 5
3.2. Tahapan Penelitian ................................................................................... 6
3.3. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 6
3.4. Analisis Data ............................................................................................ 6
BAB IV. PENERAPAN ARSITEKTUR BYZANTIUM.................................... 6
4.1. Wujud....................................................................................................... 6
4.2. Bentuk ...................................................................................................... 7
BAB V. PENUTUP ............................................................................................. 8
5.1. Simpulan .................................................................................................. 8
5.2. Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 10

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Eksterior Masjid Agung Al Aqsa .......................................................... 4


Gambar 2. Eksterior Masjid Agung Al Aqsa .......................................................... 4
Gambar 3. Interior Masjid Agung Al Aqsa ............................................................ 5
Gambar 4. Tampak depan Masjid Agung Al Aqsa ................................................. 7
Gambar 5. View atas Masjid Agung Al Aqsa ......................................................... 7
Gambar 6. Atap Masjid Agung Al Aqsa ................................................................ 8

iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah merupakan salah satu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan
sekarang dan kehidupan mendatang. Ilmu sejarah merupakan media untuk
berkomunikasi dengan masa lalu, dimana kebudayaan yang mulai berkembang.
Melalui proses pembelajaran sejarah di masa lalu, kehidupan dan budaya masa
lampau dapat diketahui, baik proses maupun dampaknya. Didalam arsitektur,
sejarah juga memegang peranan penting dalam menentukan bentukan atau
langgam, disamping budaya masyarakatnya. Oleh karena itu sejarah sangat
penting untuk dipelajari. Karena arsitektur adalah suatu hal yang berkembang dan
kadangkala mengalami suatu siklus, maka sejarah arsitektur perlu dipelajari agar
dapat mengembangkan menjadi lebih baik. Dalam hal ini, peradaban manusia
yang tercatat dalam sejarah, terutama didaratan Eropa dan sekitarnya mengalami
kemajuan luar biasa, dimana seni bangunan dan ilmu struktur berkembang secara
menakjubkan. Seni bangunan ini kemudian disebut sebagai arsitektur klasik,
karena prinsip-prinsip, konsep dan romantika bangunan pada jaman itu akan tetap
abadi. Salah satu jenis arsitektur yang menarik disini adalah arsitektur Byzantine,
karena merupakan simbiosis dari beragam kebudayaan, merupakan perpaduan
seni Eropa (barat) dan Timur (Asia), dan kebudayaan Mediterania, serta
pengaruh-pengaruh lain, baik karena letak maupun kondisi sosial politik pada
masa itu. Jadi perpaduan dari sejarah akan dapat membentuk suatu ciri khas dari
suatu daerah tersebut menjadi suatu tanda atau identitas.

1.2. Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari diadakannya penyusunan tugas ini adalah untuk mengetahui
bagaimana wujud arsitektur klasik Byzantine di Eropa secara keseluruhan
bangunan, serta mengetahui ciri – ciri bangunan dengan kebudayaan dan konsep
filosofi Byzantine di negara Eropa.
1.3. Manfaat
Penelitian ini mempunyai manfaat yaitu :
a. Bagi praktisi di bidang arsitektur, akan mendapatkan data mengenai
prinsip-prinsip dalam proses pengembangan pembangunan arsitektur
klasik Byzantine di negara Eropa.
b. Bagi akademisi di bidang arsitektur, akan mendapatkan bahan penelitian
dan sumber referensi dan sumber lapangan, guna dilakukannya
penelitian serupa di masa akan datang, maupun dilakukannya kajian
lebih lanjut terhadap hal terkait.
c. Bagi masyarakat, akan mendapatkan pengetahuan mengenai wujud
mikro dan makro arsitektur modern Byzantine,yang berkaitan terhadap
lingkungan, masyarakat, sosial dan budaya, sehingga dapat diketahui
bagaimana wujud arsitektur klasik Byzantine di negara Eropa.

1
d. Bagi mahasiswa, akan dapat membantu memahami teori-teori yang
diberikan dalam mata kuliah Arsitektur Modern untuk dipraktekkan
langsung dalam suatu kasus.

1.4. Metode
Pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian sejarah. Metode
penelitian sejarah ini meliputi beberapa tahapan yaitu :
a. Metode Pengumpulan Data.
b. Metode Penyusunan Data.
c. Metode Pembahasan Data.

BAB II TINJAUAN ARSITEKTUR BYZANTIUM


2.1. Arsitektur Byzantium
2.1.1. Sejarah Arsitektur Byzantium
Byzantine merupakan salah satu koloni Yunani sejak tahun 600 SM dan
dijadikan pusat pemerintahan Kekaisaran Romawi pada tahun 330. Selama jaman
pertengahan (middle ages), kota ini menjadi benteng pertahanan orang-orang
Kristen dari serangan bangsa Barbar dari Barat. Honorius, imperior pertama dari
Barat setelah wilayah dan pemerintahan Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua,
memindahkan kediaman dan pusat pemerintahan Kekaisaran Barat di Ravenna,
sebuah kota di pantai Mediterania bagian timur-utara dari Italia. Sedangkan
Konstantinopel tetap menjadi pusat pemerintahan Kekaisaran Timur. Pengaruh
Bizantine menjadi dominan dalam arsitektur.
Kekuasaan Byzantium berpusat di Constantinople (Istanbul-Turki)
merupakan Kekuasaan dibawah Roma di Eropa hingga ke Timur atau sering
disebut Roma kedua, yang menguasai jalur perdagangan laut yang
menghubungkan benua Eropa dan Afrika hingga ke Asia,merupakan wilayah
otonom dengan perdaban menuju millenium dibandingkan kekaisaran Roma
sendiri. dareah ini merupakan perpanjangan Roma di bagian timur, atau sering
disebut kerajaan Roma timur.
Byzantine merupakan salah satu koloni Yunani sejak tahun 600 SM dan
dijadikan pusat pemerintahan Kekaisaran Romawi pada tahun 330. Selama jaman
pertengahan (middle ages), kota ini menjadi benteng pertahanan orang-orang
Kristen dari serangan bangsa Barbar dari Barat. Honorius, imperior pertama dari
Barat setelah wilayah dan pemerintahan Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua,
memindahkan kediaman dan pusat pemerintahan Kekaisaran Barat di Ravenna,
sebuah kota di pantai Mediterania bagian timur-utara dari Italia. Sedangkan
Konstantinopel tetap menjadi pusat pemerintahan Kekaisaran Timur. Pengaruh
Byzantine menjadi dominan dalam arsitektur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan Byzantine antara lain:
a. Pengaruh kebudayaan Romawi.
b. Pengaruh agama Kristen.

2
c. Beberapa pengaruh kebudayaan yang berasal dari Timur.
2.1.2. Pengertian Arsitektur Byzantium
Arsitektur Bizantium adalah arsitektur dari Kekaisaran Bizantium.
Arsitektur byzantium memiliki pengaruh yang besar dari kekristenan. Dan
byzantium merupakan lanjutan dari arsitektur romawi. Arsitektur Byzantium
adalah salah satu jenis arsitektur yang menarik, karena merupakan simbiosis dari
beragam kebudayaan, merupakan perpaduan seni Eropa (barat) dan Timur (Asia),
dan kebudayaan Mediterania, serta pengaruh-pengaruh lain, baik karena letak
maupun kondisi sosial politik pada masa itu.
2.1.3. Karakteristik Arsitektur Byzantium
a. Penggunaan sistem kubah untuk konstruksi atap bertolak belakang
dengan gaya Kristiani kuno berupa penopang-penopang kayu dan juga
gaya lengkung batu Romawi. Citacita arsitektur Byzantine adalah
mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap
simbol dari kekuasaan yang Maha Esa.
b. Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat.
Kubah yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap
Byzantine yang merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan
sudut model Yunani dan Romawi. Karena dominan bentuk dari seluruh
bangunan menggunakan bentuk lingkaran dan lengkung dengan
bentang lebih lebar.
c. Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan
jendela kecil - kecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa
Romawi kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau
polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau
batu apung yang disebut Purnise.

2.2. Arsitektur Byzantium (Masjid Agung Al Aqsa, Klaten)


Nama : Masjid Agung Al Aqsa
Lokasi : Klaten, Jawa Tengah
Tahun Berdiri : 2012

Masjid Agung Al-Aqsha adalah masjid agung kabupaten Klaten yang


dibangun sejak tahun 2012 di atas lahan seluas 5.266 meter persegi. Masjid
Agung Al-Aqsha ini kini menjadi masjid terbesar dan termegah di kawasan
Soloraya yang menjadi kebanggaan warga Klaten. Dibangun berlantai tiga
dilengkapi dengan taman dan tempat parkir yang luas, juga dilengkapi dengan
menara setinggi 33 meter dan menggunakan gaya ala Timur Tengah dipadukan
dengan gaya Romawi Timur. Dengan menggunakan bentukan atap kubah dan
menara yang menjulang tinggi serta banyaknya lengkungan sudut dan mozaik di
fasad bangunan merupakan salah satu ciri gaya romawi.

3
1. Eksterior Masjid Agung Al Aqsa

Gambar 1. Eksterior Masjid Agung Al Aqsa


Sumber : https://klatenia.com/klaten/masjid-agung-al-aqsha-klaten/

2. Eksterior Masjid Agung Al Aqsa

Gambar 2. Eksterior Masjid Agung Al Aqsa


Sumber : https://klatenia.com/klaten/masjid-agung-al-aqsha-klaten/

4
2. Interior Masjid Agung Al Aqsa

Gambar 3. Interior Masjid Agung Al Aqsa


Sumber : https://klatenia.com/klaten/masjid-agung-al-aqsha-klaten/

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1. Metode
Pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian sejarah. Metode
penelitian sejarah ini meliputi beberapa tahapan yaitu :
a. Metode Pengumpulan Data.
Dalam penyusunan tugas ini digunakan beberapa metode penyumpulan data yaitu
dengan studi literatur, yaitu pencarian data di internet berdasarkan literatur yang
berhubungan dengan penelitian.
b. Metode Penyusunan Data.
Dalam penyusunan tugas ini digunakan beberapa metode penyusunan data, yaitu
sebagai berikut:
1. Kompilasi data, yaitu memilih dan memilah data-data yang diperoleh
berdasarkan keperluan.
2. Klasifikasi data, yaitu mengumpukan data yang sesuai dengan spesifikasi
dan kegunaannya.

C. Metode Pembahasan Data.


Dalam penyusunan tugas ini digunakan beberapa metode pembahasan data, yaitu
sebagai berikut:
1. Deduktif, yaitu pola pikir dari hal yang bersifat makro menjadi hal yang
bersifat mikro.

5
2. Analisis data, yaitu menguraikan data yang bersesuaian menjadi
beberapa alternatif terhadap pemecahan permasalahan.
3.2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang digunakan langkah – langkah awal mencari data
hingga akhir mengolah data yang hasilnya akan mendapatkan suatu kesimpulan
dari suatu penelitian. Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
studi pustaka untuk mendapatkan informasi mengenai arsitektur Byzantium, mulai
dari sejarah, ciri -cirii, karakteristik hingga objek yang menerapkan arsitektur
Byzantium. Setelai itu melakukan pencarian data dengan cara studi literature
untuk mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai hal yang berhubungan
arsitektur Byzantium.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dimana data –
data yang diperoleh berasal dari dokumen hasil pencarian studi literature di
internet. Data yang dikumpulkan adalah Teori mengenai Arsitektur Byzantium
dan studi kasus bangunan Dome of the rock. Serta mengumpulkan permasalahan -
permasalahan dapat berupa isu - isu mengenai peradaban bangunan arsitektur
Byantium serta teori yang menyampaikan ciri karakteristik dari arsitektur
Byzantium.
3.4. Analisis Data
Menyesuaikan dengan isu yang terkait di media social dengan fakta – fakta
yng berdasarkan teori- teori kajian tersebut, menjabarkan secara fisik dan non
fisik melalui fakta dan teori yang terkait dan studi kasus objek yang akan di kaji
lalu menyimpulkan berdasarkan nalar pertimbangan pribadi dari hasil analisis
yang sudah dilakukan.

BAB IV. PENERAPAN ARSITEKTUR BYZANTIUM


4.1. Wujud
Penererapan wujud arsitektur Byzantium pada bangunan Masjid Agung Al
Aqsa dapat di lihat pada fasad bangunan yang banyak menggunakan kolom-kolom
besar yang terlihat kokoh dan juga sebagai estetika dari bangunan masjid ini.
Selain itu banyak menggunakan material tempelan batu sebagai material utama
dan plesteran sebagai material tambahan, unsur dekorasi menjadi penting
digunakan sebagai estetika dari ciri arsitektur Byzantium yang menerapkan
dekorasi mosaic pada dinding dan adanya lis ornamen pada lis dak atap.

6
Gambar 4. Tampak depan Masjid Agung Al Aqsa
Sumber : https://klatenia.com/klaten/masjid-agung-al-aqsha-klaten/

4.2. Bentuk
Masjid Agung Al Aqsa dapat di lihat dari bentuk dasar bangunan utamanya
berbentuk kotak-kotak yang simetris, yang merupakan ciri dari arsitektur
Byzantium, di bagian tengah bangunannya terdapat ruangan yang luas yang
difungsikan sebagai tempat sholat atau ibadah dan bagian depan sebelum pintu
masuk bangunan terdapat teras yang terbuka dengan bentuk setengah lingkaran.

Gambar 5. View atas Masjid Agung Al Aqsa


Sumber : https://klatenia.com/klaten/masjid-agung-al-aqsha-klaten/

Selain itu penerapan bentuk arsitektur Byzantium pada bangunan Masjid


Agung Al Aqsa yang terlihat jelas pada bangunannya menggunakan atap kubah
yang merupakan ciri khas dari bangunan byzantium dan di kelilingi kubah-kubah
kecil (menara) yang simetris. Sesuai cita-cita arsitektur Byzantium adalah

7
menggunakan konstruksi atap kubah, karena kubah dianggap simbol dari
kekuasaan yang Maha Esa. Pada Masjid Agung Al Aqsa menggunakan atap kubah
setengah lingkaran dengan gaya tradisional bangsa Timur, menjadi motif umum
arsitektur Byzantium, yang merupakan gabungan dari konstruksi kubah dengan
gaya kolumnar klasik.

Gambar 6. Atap Masjid Agung Al Aqsa


Sumber : https://klatenia.com/klaten/masjid-agung-al-aqsha-klaten/

BAB V. PENUTUP
5.1. Simpulan
Arsitektur Byzantium merupakan lanjutan atau generasi dari zaman
sebelumnya yaitu Yunani ,Romawi, dan Kristen kuno. Arsitektur Byzantium
adalah salah satu jenis arsitektur yang menarik, karena merupakan simbiosis dari
beragam kebudayaan, merupakan perpaduan seni Eropa (barat) dan Timur (Asia),
dan kebudayaan Mediterania, serta pengaruh-pengaruh lain, baik karena letak
maupun kondisi sosial politik pada masa itu. Ciri khas dari bangunan Byzantium
adalah bangunan yang beratapkan kubah dan di kelilingi kubah-kubah kecil
(menara) yang simetris, dan banyak terdapat seni dekorasi yang memakai dekorasi
mosaic pada dinding.

5.2. Saran
Dalam ranah arsitektur sendiri Masjid Agung Al Aqsa sudah mewakili
gaya arsitektur Byzantium yang kuat baik itu dalam bentuk denah , bentuk atap
,ornament dekorasi mosaic megah yang terdapat dalam interior maupun eksterior
atau fasad Masjid yang memiliki identitas arsitektur Byzantium. Dengan adanya
arsitektur Byzantium di Indonesia salah satunya pada bangunan Masjid Agung Al
Aqsa dapat memberikan informasi tentang sejarah maupun informasi tentang gaya
arsitektur yang ada pada Masjid tersebut sehingga kita dapat juga merawat dan
melestarikan peninggalan gaya arsitekturnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ilminda, Noni (2016). Byzantine Architecture, Tepar Design Week. Diakses dari
http://www.academia.edu/30405834/Byzantine_Architecture_arsitektur_
bizantium_sejarah_arsitektur_klasik_
Imoet, Vinny (2010). Ciri-Ciri Arsitektur Byzantine. Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/249028618/Aarsitektur-Klasik-Byzantine
Kurniawan, Irwan (2013). Arsitektur Islam Di Barat. Diakses dari
https://studylibid.com/doc/1118528/arsitektur-klasik

9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1.1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Made Sentanu Hariyasa
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Arsitektur
4 NIM/NIDN 1662122004
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 18 Mei 1998
6 Email Hariyasatectx@gmail.com
7 No. Telp. / HP 089686662088

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 1 SMP Negeri SMK Negeri 1
Penatih 10 Denpasar Denpasar

Jurusan Teknik
Gambar
Bangunan
Tahun Masuk-Lulus 2004 – 2010 2010 – 2013 2013 - 2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


-
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Denpasar, 16 Januari 2019

Tanda tangan

(I Made Sentanu Hariyasa)

10
A. Identitas Dosen

1 Nama Lengkap Agus Kurniawan, ST.MT.


2 Jenis Kelamin Laki - Laki
3 Program Studi Teknik Arsitektur
4 NIDN 0813037101
5 Tempat dan Tanggal Lahir -
6 E-mail Agus_kurniawanst@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 081353133399

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas Universitas Universitas
Udayana Udayana Udayana
Jurusan Teknik Arsiektur Teknik Arsiektur Teknik Arsiektur
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


Ilmiah/Seminar Tempat
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penggunaan atap kubah sebagai penerapan
arsitektur Byzantium pada Masjid Agung Al Aqsa Jawa Tengah.
Denpasar, 16 Januari 2019
Pendamping,

(Agus Kurniawan, ST.MT.)

11

Anda mungkin juga menyukai