Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dgn kebutuhan makan, aktivitas maupun
kebutuhan dasar lainnya.
Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya.
PENGERTIAN
•Istirahat
•Keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah.
•Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, jalan-jalan di taman,
nonton tv, dsb juga dikatakan sebagai bentuk istirahat.
•Tidur
•Status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkunan menurun.
FISIOLOGI TIDUR
•Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak
TAHAPAN TIDUR
a. NREM tahap I
Tingkat transisiv
Merespons cahayav
b.NREM tahap II
Berlangsung 10 – 20 menitv
Sulit dibangunkanv
Tekananv
d. NREM tahap IV
Tidur nyenyakv
Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpiØ
Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memori, dan
adaptasi.Ø
Karakteristik tidur REM
TAHAP KARAKTERISTIK
TAHAP 1
Tahap transisi antara bangun dan tidur. Individu cenderung relaks, masih sadar dengan
lingkungannya, dan mudah dibangunkan. Normalnya tahap ini berlangsung beberapa menit dan
merupakan 5% dari total tidur.
TAHAP II
Individu masuk dalam tahap tidur, namun masih dapat bangun dengan mudah. Otot mulai relaksasi.
Normalnya tahap ini berlangsung selama 10 -20 menit dan merupakan 50%-55% dari total tidur
TAHAP III
Merupakan tahap awal dari tahap tidur nyenyak. Tidur dalam, relaksasi otot menyeluruh, dan
individu cenderung sulit dibangunkan. Tahap ini berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan
10% dari total tidur.
TAHAP IV
Tidur semakin dalam atau delta sleep .Individu menjadi sulit dibangunkan sehingga membutuhkan
stimulus. Terjadi perubahan fisiologis, yakni: EEG gelombang otak melemah, nadi dan pernapasan
menurun, tekanan darah menurun, tonus otot menurun, metabolisme lambat, temperatur tubuh
menurun. Tahap ini merupakan 10% dari total tidur.
POLA TIDUR NORMAL
2. Bayi
3. Toddler
4. Prescholler
5. Usia sekolah
6. Adolensia
7. Dewasa muda
9. usia tua
a. ± 6 jam/hari
• Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun
demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dpt tidur. Mis, pada pasien
dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkhitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit
persarafan.
• Lingkungan
Pasien yg biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemungkinan terjadi perubahan
suasana seperti gaduhmaka akan menghambat tidurnya
• Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
waspada menahan kantuk
• Kelelahan
• Kecemasan
Pada keadaan cemas sso mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya
• Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, sso yg tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia
dan lekas marah
• Obat-obatan
Bbrp obat yg dpt menimbulkan gangguan tidur a.l :Diuretik (menyebabkan insomnia), Anti depresan
(supresi REM), Kaffein (Meningkatkan saraf simpatis), Beta Bloker (Menimbulkan
insomnia),Narkotika (Mensupresi REM)
GANGGUAN TIDUR
Insomniaž
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Umumnya
ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental
seperti perasaan gundah dan gelisah. Ada tiga jenis insomnia yaitu Initial insomnia adalah kesulitan
untuk memulai tidur, Intermitten insomnia adalah kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya
terjaga, terminal insomnia adalah bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
Parasomniaž
adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Mis, tidur berjalan,
mengigau.
Hipersomniaž
adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yg berlebihan terutama pada siang hari.
Narkolepsiž
Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari.
Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai apnea maka bisa menjadi
masalah.
Pengkajian
Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan : Waktu tidurjumlah jam tidur,kualitas
tidur,apakah kesulitan tidur,sering bangun saat tidur§ ,apakah mengalami mimpi yang mengancam.
Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari:apakah merasa segar saat bangun,apa yang terjadi
jika kurang tidur.§
Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat-obatan
untuk membantu tidur.§
Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu dan konjungtiva kemerahan, kelopak mata
bengkak.§
Perilaku : iritabilitas, gelisah, tidak perhatian, menguapmenarik diri, bingung dan kurang
koordinasi.§
3. Pemeriksaan diagnostik
Electroencephalogram ( EEG )§
Electromyogram ( EMG )§
Electroocologram ( EOG)§
DepresiØ
NyeriØ
Perubahan lingkunganØ
TakutØ
Tujuan
Untuk mempertahankan pola tidur yang memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas
sehari-hari
INTERVENSI RASIONAL
1.Kaji masalah yang menyebabkan gangguan tidur (Nyeri, takut,stress,ansietas, imobilitas, sering
berkemih, lingkungan yang asing, temperatur)
2.Kurangi atau hilangkan distraksi lingkungan dan gangguan tidur (bising : tutup pintu kamar,
turunkan volume TV)
3.Bantu upaya tidur dengan menggunakan alat bantu tidur (mis., air hangat untuk mandi, minum
susu sebelum tidur)
3. Mandi air hangat sebelum tidur dapat meningkatkan relaksasi. Sedangkan minum susu hangat
mengandung L-triptofan (penginduksi tidur)