Anda di halaman 1dari 8

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (kebutuhan Istirahat dan tidur)

Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dgn kebutuhan makan, aktivitas maupun
kebutuhan dasar lainnya.

Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya.

PENGERTIAN

•Istirahat

•Keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah.

•Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, jalan-jalan di taman,
nonton tv, dsb juga dikatakan sebagai bentuk istirahat.

•Tidur

•Status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkunan menurun.

FISIOLOGI TIDUR

•Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak

•RAS (Retikuler Activating System)

•BSR (Bulbar Synchronizing Region)

TAHAPAN TIDUR

Berdasarkan penelitian yg dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), elektro-


okulogram (EOG), dan elektromiogram (EMG) diketahui tahapan tidur sebagai berikut :

Tidur NREM ( Non Rapid Eye Movement )v

Tidur REM (Rapid Eye Movement )v

1.Tahapan tidur NREM

a. NREM tahap I

Tingkat transisiv
Merespons cahayav

Berlangsung beberapa menitv

Mudah terbangun dengan rangsanganv

Aktivitas fisik menurun, tanda vital dan metabolisme menurunv

Bila terbangun terasa sedang mimpiv

b.NREM tahap II

Periode suara tidurv

Mulai relaksasi ototv

Berlangsung 10 – 20 menitv

Fungsi tubuh berlangsung lambatv

Dapat dibangunkan dengan mudahv

c. NREM tahap III

awal tahap dari keadaan tidur nyenyakv

Sulit dibangunkanv

Relaksasi otot menyeluruhv

Tekananv

d. NREM tahap IV

Tidur nyenyakv

Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensifv

Tonus otot menurunv

Gerak bola mata cepatv

2. Tahap tidur REM

Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREMØ

Pada orang dewasa normal REM : 20 – 25 % dari tidur malamnyaØ

Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpiØ

Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memori, dan
adaptasi.Ø
Karakteristik tidur REM

a.Mata : Cepat tertutup dan terbuka

b.Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar immobilisasi

c.Pernapasan : tidur teratur, kadang dengan apnea

d.Nadi : Cepat dan ireguler

e.Tekanan darah : Meningkat atau fluktuasi

f.Sekresi gaster : Meningkat

g.Metabolisme : Meningkat, temperatur tubuh naik

h.Gelombang otak : EEG aktif

i.Siklus tidur : Sulit dibangunkan

TAHAP KARAKTERISTIK

TAHAP 1

Tahap transisi antara bangun dan tidur. Individu cenderung relaks, masih sadar dengan
lingkungannya, dan mudah dibangunkan. Normalnya tahap ini berlangsung beberapa menit dan
merupakan 5% dari total tidur.

TAHAP II

Individu masuk dalam tahap tidur, namun masih dapat bangun dengan mudah. Otot mulai relaksasi.
Normalnya tahap ini berlangsung selama 10 -20 menit dan merupakan 50%-55% dari total tidur

TAHAP III

Merupakan tahap awal dari tahap tidur nyenyak. Tidur dalam, relaksasi otot menyeluruh, dan
individu cenderung sulit dibangunkan. Tahap ini berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan
10% dari total tidur.

TAHAP IV

Tidur semakin dalam atau delta sleep .Individu menjadi sulit dibangunkan sehingga membutuhkan
stimulus. Terjadi perubahan fisiologis, yakni: EEG gelombang otak melemah, nadi dan pernapasan
menurun, tekanan darah menurun, tonus otot menurun, metabolisme lambat, temperatur tubuh
menurun. Tahap ini merupakan 10% dari total tidur.
POLA TIDUR NORMAL

1. Neonatus s/d 3 bulan

a. Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari

b. Mudah berespon terhadap stimulus

c. Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM

2. Bayi

a. Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam

b. Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari

c. Tahap REM 20-30%

3. Toddler

a. Tidur 10-12 jam/hari

b. 25% tahap REM

4. Prescholler

a. Tidur 11 jam pada malam hari

b. 18,5% tahap REM

5. Usia sekolah

a. Tidur 10 jam pada malam hari

b. 18,5% tahap REM

6. Adolensia

a. Tidur 8,5 jam pada malam hari

b. 20% tahap REM

7. Dewasa muda

a. Tidur 7-9 jam/hari

b. 20-25% tahap REM

8. Usia dewasa pertengahan


a. ± 7 jam/hari

b. 20% tahap REM

9. usia tua

a. ± 6 jam/hari

b. 20-25% tahap REM

c. Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang absen

d. Sering terbangun pada malam hari

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR

• Penyakit

Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun
demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dpt tidur. Mis, pada pasien
dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkhitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit
persarafan.

• Lingkungan

Pasien yg biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemungkinan terjadi perubahan
suasana seperti gaduhmaka akan menghambat tidurnya

• Motivasi

Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
waspada menahan kantuk

• Kelelahan

Dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM

• Kecemasan

Pada keadaan cemas sso mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya

• Alkohol

Alkohol menekan REM secara normal, sso yg tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia
dan lekas marah

• Obat-obatan

Bbrp obat yg dpt menimbulkan gangguan tidur a.l :Diuretik (menyebabkan insomnia), Anti depresan
(supresi REM), Kaffein (Meningkatkan saraf simpatis), Beta Bloker (Menimbulkan
insomnia),Narkotika (Mensupresi REM)
GANGGUAN TIDUR

Insomniaž

ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Umumnya
ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental
seperti perasaan gundah dan gelisah. Ada tiga jenis insomnia yaitu Initial insomnia adalah kesulitan
untuk memulai tidur, Intermitten insomnia adalah kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya
terjaga, terminal insomnia adalah bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.

Parasomniaž

adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Mis, tidur berjalan,
mengigau.

Hipersomniaž

adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yg berlebihan terutama pada siang hari.

Narkolepsiž

Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari.

Apnea saat tidur dan mendengkurž

Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai apnea maka bisa menjadi
masalah.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH TIDUR

Pengkajian

1. Riwayat keperawatan tentang tidur

Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan : Waktu tidurjumlah jam tidur,kualitas
tidur,apakah kesulitan tidur,sering bangun saat tidur§ ,apakah mengalami mimpi yang mengancam.

Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari:apakah merasa segar saat bangun,apa yang terjadi
jika kurang tidur.§

Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat-obatan
untuk membantu tidur.§

Gangguan tidur/faktor-faktor konstribusi:Jenis gangguan tidur,kapan masalah itu terjadi.§


2.Pemeriksaan fisik

Observasi penampilan wajah, perilaku dan tingkat energi pasien§

Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu dan konjungtiva kemerahan, kelopak mata
bengkak.§

Perilaku : iritabilitas, gelisah, tidak perhatian, menguapmenarik diri, bingung dan kurang
koordinasi.§

3. Pemeriksaan diagnostik

Electroencephalogram ( EEG )§

Electromyogram ( EMG )§

Electroocologram ( EOG)§

Diagnosa Keperawatan Gangguan Pola Tidur b/d :

Sering terjaga dimalam hariØ

Tidur berlebihan di siang hariØ

DepresiØ

NyeriØ

Aktivitas siang hari yang tidak adekuatØ

Perubahan lingkunganØ

TakutØ

Tujuan

Untuk mempertahankan pola tidur yang memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas
sehari-hari

INTERVENSI RASIONAL

1.Kaji masalah yang menyebabkan gangguan tidur (Nyeri, takut,stress,ansietas, imobilitas, sering
berkemih, lingkungan yang asing, temperatur)
2.Kurangi atau hilangkan distraksi lingkungan dan gangguan tidur (bising : tutup pintu kamar,
turunkan volume TV)

3.Bantu upaya tidur dengan menggunakan alat bantu tidur (mis., air hangat untuk mandi, minum
susu sebelum tidur)

1. Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan

2. Lingkungan yang tenang dapat mengurangi gangguan tidur

3. Mandi air hangat sebelum tidur dapat meningkatkan relaksasi. Sedangkan minum susu hangat
mengandung L-triptofan (penginduksi tidur)

Anda mungkin juga menyukai