Anda di halaman 1dari 17

KEWENANGAN PEMERINTAH DALAM PERLINDUNGAN HUKUM

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Bunga Agustina
Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan
E-mail: bungaagustina1985@yahoo.com

Abstract

Health is a human right and one of the elements of the welfare state that must be realized
in accordance with the ideals of the nation of Indonesia as stipulated in the Pancasila and
the Preamble of the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945. Government as
the highest authority has the authority to realize the health status of the highest for public
health efforts by organizing a comprehensive integrated approach to promote, to preventive,
to curative and to rehabilitative.
The results showed that the Indonesian positive law, namely Law of The Republic
Indonesia Number 36 of 2009 on Health has not fully provide legal protection to businesses
of traditional health services by traditional health workers as well as for consumers of
traditional health care which patients/clients traditional health services. Therefore, the
government should establish specific legislation governing traditional health services in
particular because of traditional health services increasingly diverse treatment techniques
and more trusted by Indonesian society.

Keywords: government authority; legal protection; traditional health services.

Abstrak

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan negara sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memiliki kewenangan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi–tingginya bagi masyarakat dengan melakukan upaya kesehatan
yang terpadu menyeluruh dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan belum sepenuhnya memberikan perlindungan hukum kepada pelaku usaha
pelayanan kesehatan tradisional yaitu penyehat tradisional atau tenaga kesehatan
tradisional maupun untuk konsumen pelayanan kesehatan tradisional yaitu pasien/klien
pelayanan kesehatan tradisional. Oleh karenanya, pemerintah hendaknya membentuk
perundangan-undangan khusus yang mengatur pelayanan kesehatan tradisional
secara khusus dikarenakan pelayanan kesehatan tradisional semakin beragam teknik
pengobatannya dan semakin dipercaya manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.

Kata Kunci: Kewenangan Pemerintah, Perlindungan Hukum, Pelayanan Kesehatan


Tradisional.

82 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


A. PENDAHULUAN yang artinya pembangunan nasional itu
Dalam pembukaan Undang-Undang sendiri harus memperhatikan kesehatan
Dasar 1945 tercantum jelas cita- masyarakat. Apabila terjadi suatu hal
cita bangsa Indonesia yang sekaligus yang menyebabkan gangguan kesehatan
merupakan tujuan nasional bangsa pada masyarakat Indonesia tentunya akan
Indonesia. Tujuan nasional tersebut menimbulkan kerugian ekonomi yang
adalah melindungi segenap bangsa besar bagi negara, tapi di sisi lain setiap
Indonesia dan seluruh tumpah darah keberhasilan upaya peningkatan derajat
Indonesia, memajukan kesejahteraan kesehatan masyarakat akan meningkatkan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa investasi bagi pembangunan negara. Oleh
dan ikut melaksanakan ketertiban karena itu, semua pihak baik pemerintah
dunia yang berdasarkan kemerdekaan maupun masyarakat bertanggung
perdamaian abadi serta keadilan sosial. jawab dalam memperhatikan kesehatan
Untuk mencapai tujuan nasional tersebut masyarakat.
diselenggarakanlah upaya pembangunan Sebagai pemegang kekuasaan
yang berkesinambungan yang merupakan tertinggi, Negara bertanggung jawab
suatu rangkaian pembangunan yang dalam mengatur setiap upaya peningkatan
menyeluruh, terarah dan terpadu, derajat kesehatan masyarakat. Atas dasar
termasuk di antaranya pembangunan itulah maka Negara membentuk Undang-
kesehatan. Undang Republik Indonesia Nomor 36
Kesehatan merupakan hak Tahun 2009 tentang Kesehatan untuk
asasi manusia dan salah satu unsur mengatur mengenai bidang kesehatan di
kesejahteraan yang harus diwujudkan Indonesia. Untuk selanjutnya, Undang-
negara sesuai dengan cita-cita bangsa Undang Republik Indonesia Nomor 36
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Tahun 2009 tentang Kesehatan akan
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang disebut dengan UU Kesehatan.
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Kesehatan memiliki makna dan
1945. Oleh karena itu, setiap kegiatan dimensi yang luas sesuai definisi menurut
dan upaya untuk meningkatkan derajat WHO maupun UU Kesehatan, yaitu
kesehatan masyarakat yang setinggi- keadaan sehat yang meliputi aspek fisik,
tingginya dilaksanakan berdasarkan mental, spiritual dan sosial serta dapat
prinsip nondiskriminatif, partisipatif, produktif secara sosial maupun ekonomis.1
perlindungan, dan berkelanjutan yang Hal ini menunjukkan bahwa status
sangat penting artinya bagi pembentukan kesehatan seseorang tidak hanya diukur
sumber daya manusia Indonesia, dari aspek fisik dan mental semata, namun
peningkatan ketahanan dan daya saing juga dinilai berdasarkan produktivitas
bangsa, serta pembangunan nasional. sosial atau ekonomi. Kesehatan mental
Pembangunan nasional harus (jiwa) mencakup komponen pikiran,
dilandasi dengan wawasan kesehatan emosional dan spiritual. Secara spiritual,

1
Pasal 1 Angka 1 UU Kesehatan.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 83


sehat tercermin dari praktek keagamaan, 5. kesehatan reproduksi;
kepercayaan, dan perbuatan yang baik 6. keluarga berencana;
sesuai norma dalam masyarakat.2 Dalam 7. kesehatan sekolah;
upaya peningkatan derajat kesehatan 8. kesehatan olahraga;
masyarakat diperlukan suatu Upaya 9. pelayanan kesehatan pada bencana;
Kesehatan. 10. pelayanan darah;
“Upaya kesehatan adalah setiap 11. kesehatan gigi dan mulut;
kegiatan dan/atau serangkaian 12. penanggulangan gangguan penglihat-
kegiatan yang dilakukan secara an dan gangguan pendengaran;
terpadu, terintegrasi dan 13. kesehatan matra;
berkesinambungan untuk memelihara 14. pengamanan dan penggunaan sediaan
dan meningkatkan derajat kesehatan farmasi dan alat kesehatan;
masyarakat dalam bentuk pencegahan 15. pengamanan makanan dan minuman;
penyakit, peningkatan kesehatan, 16. pengamanan zat adiktif; dan/atau
pengobatan penyakit, dan pemulihan 17. bedah mayat.4
kesehatan oleh pemerintah dan/atau Di dalam masyarakat Indonesia,
masyarakat”.3 dikenal 2 (dua) teknik pengobatan yaitu
pengobatan konvensional dan pengobatan
Dalam mewujudkan derajat kesehatan tradisional. Pengobatan konvensional
yang setinggi–tingginya bagi masyarakat merupakan suatu teknik pengobatan
diselenggarakan upaya kesehatan yang modern yang dilakukan oleh seorang
terpadu dan menyeluruh dalam bentuk dokter. Sedangkan pengobatan tradisional
upaya kesehatan perorangan dan upaya adalah pengobatan dan/atau perawatan
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan dengan cara, obat dan pengobatnya
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan yang mengacu kepada pengalaman,
dengan pendekatan promotif, preventif, keterampilan turun temurun, dan atau
kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan pendidikan/pelatihan, dan diterapkan
secara terpadu, menyeluruh. sesuai dengan norma yang berlaku dalam
Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.5 Teknik-teknik pengobatan
dilaksanakan melalui kegiatan: itu dapat dikelompokan menjadi dua jenis
1. pelayanan kesehatan; pelayanan kesehatan yaitu:
2. pelayanan kesehatan tradisional; 1. Pelayanan kesehatan konvensional
3. peningkatan kesehatan dan atau pelayanan kesehatan modern
pencegahan penyakit; adalah pengobatan yang dilakukan
4. penyembuhan penyakit dan pemulihan oleh seorang dokter dengan cara-
kesehatan; cara modern/ilmiah atau telah diuji

2
Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 3-4.
3
Pasal 1 Angka 11 UU Kesehatan.
4
Pasal 41 Ayat (1) UU Kesehatan.
5
Pasal 1 Angka 1 Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1076/Menkes/SK/VII/2003 Tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.

84 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


cobakan dengan sebuah penelitian memiliki teknik pengobatan yang beragam
dan dapat dipertanggungjawabkan. seperti teknik pengobatan keterampilan,
2. Pelayanan kesehatan tradisional teknik pengobatan ramuan, teknik
adalah pengobatan dan/atau pengobatan melalui pendekatan agama
perawatan dengan cara dan obat maupun teknik pengobatan melalui
yang mengacu pada pengalaman dan pendekatan supranatural. Sedangkan
keterampilan turun temurun secara dalam Peraturan Pemerintah No. 103
empiris yang dapat dipertanggung- Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
jawabkan dan diterapkan sesuai Tradisional, Jenis-Jenis Pelayanan
dengan norma yang berlaku di Kesehatan Tradisional meliputi: 7

masyarakat.6 1. Pelayanan Kesehatan Tradisional


Pelayanan kesehatan tradisional Empiris
sudah dikenal terlebih dahulu daripada Pelayanan Kesehatan Tradisional
pelayanan kesehatan konvensional. Empiris adalah penerapan kesehatan
Keberadaan pelayanan kesehatan tradisional yang manfaat dan
konvensional muncul setelah pelayanan keamanannya terbukti secara empiris.
kesehatan tradisional pada abad ke-19. 2. Pelayanan Kesehatan Tradisional
Hanya saja karena metode yang digunakan Komplementer
lebih ilmiah dan teruji membuat pelayanan Pelayanan Kesehatan Tradisional
kesehatan konvensional lebih dipercaya Komplementer adalah penerapan
oleh masyarakat. Tetapi ternyata dalam kesehatan tradisional yang
perkembangannya, pelayanan kesehatan memanfaatkan ilmu biomedis dan
tradisional yang umumnya banyak biokultural dalam penjelasannya serta
terdapat di masyarakat pedesaan mulai manfaat dan keamanannya terbukti
menarik kembali kepercayaan masyarakat secara ilmiah.
perkotaan terhadap pelayanan kesehatan 3. Pelayanan Kesehatan Tradisional
tradisional. Malpraktik pelayanan kesehat- Integrasi
an konvensional membuat masyarakat Pelayanan Kesehatan Tradisional
membuka diri kembali pada pelayanan Integrasi adalah suatu bentuk
kesehatan tradisional yang menawarkan pelayanan kesehatan yang meng-
konsep back to the nature bahkan kombinasikan pelayanan kesehatan
kemungkinan sembuh dari penyakit yang konvensional dengan Pelayanan
belum ditemukan obatnya di dunia medis. Kesehatan Tradisional Komplementer,
Keputusan Menteri Kesehatan baik bersifat sebagai pelengkap atau
Republik Indonesia Nomor 1076/ pengganti.
MENKES/SK/VII/2003 menyebutkan Berdasarkan cara pengobatannya,
bahwa klasifikasi pengobatan tradisional Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris

6
Pasal 1 Angka 16 UU Kesehatan.
7
Pasal 1 Angka 1-3 Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 85


dan Pelayanan Kesehatan Tradisional membahayakan masyarakat. Belum lagi
Komplementer terbagi menjadi:8 pelayanan kesehatan tradisional melalui
1. Pelayanan yang menggunakan pendekatan agama dan pendekatan
keterampilan; dan supranatural yang dirasakan belum ada
2. pelayanan yang menggunakan pengaturan yang jelas dari pemerintah.
ramuan. Sebelumnya dikatakan, bahwa
Petugas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional
pelayanan kesehatan tradisional memiliki merupakan teknik pengobatan
syarat-syarat dan kompetensi yang dengan cara dan obat yang mengacu
berbeda dalam melakukan pelayanan pada pengalaman dan keterampilan
kepada publik. Untuk pelayanan kesehatan turun temurun secara empiris yang
empiris, tenaga kesehatannya disebut dapat dipertanggungjawabkan dan
penyehat tradisional. Syarat untuk menjadi diterapkan sesuai dengan norma yang
seorang penyehat tradisional harus berlaku di masyarakat, pengalaman dan
memiliki keterampilan dan memiliki Surat keterampilan turun temurun yang dapat
Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) dipertanggungjawabkan dan diterapkan
yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan merupakan unsur yang penting dalam
setempat. Untuk pelayanan kesehatan menyelenggarakan suatu pelayanan
komplementer, tenaga kesehatannya kesehatan tradisional. Pengalaman dan
disebut tenaga kesehatan tradisional. keterampilan pelayanan kesehatan
Syarat untuk menjadi seorang tenaga tradisional harus dapat dibuktikan
kesehatan tradisional prosesnya tidak sebagai sesuatu yang berdaya guna bagi
semudah penyehat tradisional. Para tenaga masyarakat, aman untuk dilakukan dan
kesehatan tradisional harus memiliki tentunya dapat meningkatkan derajat
keterampilan dari sekolah tinggi tertentu, kesehatan setinggi-setingginya. Dalam
setara minimal pendidikan D3 dan juga masyarakat, pelayanan kesehatan
harus memiliki Surat Tanda Registrasi tradisional ini semakin berkembang
Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT) dan beragam bentuk dalam masyarakat.
dan Surat Izin Praktek Tenaga Kesehatan Pemerintah perlu mengatur secara tegas
Tradisional (SIPTKT) yang dikeluarkan oleh mengenai pelayanan kesehatan tradisional
pemerintah daerah. Pemerintah memiliki ini agar tidak keluar dari jalur tujuan
kewenangan penuh dalam mengatur dan kesehatan itu sendiri yaitu meningkatkan
menegakkan peraturan dalam mengawasi derajat kesehatan yang setinggi-tinginya.
peredaran obat tradisional. Pemerintah Perlu adanya perlindungan hukum
perlu bertindak tegas dalam mengatur terhadap pelayanan kesehatan tradisional
peredaran obat tradisional yang beredar yang bertujuan untuk melindungi para
dalam masyarakat. Banyak beredar obat tenaga kesehatan tradisional maupun
tradisional yang tidak terdaftar bahkan pengguna pelayanan kesehatan tradisional
mengandung bahan kimia yang dapat itu sendiri.

8
Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional.

86 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


Negara sebagai pemegang kekuasaan pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.
tertinggi seharusnya dapat menjamin Urusan pemerintahan absolut berada pada
penyelenggaraan kesehatan dalam bentuk wewenang Pemerintah Pusat dan dapat
pelayanan kesehatan tradisional agar dilimpahkan kepada pemerintahan daerah
dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan berdasarkan asas dekonsentrasi.11
karena hakekat pemerintahan sendiri Urusan Pemerintahan Konkuren
adalah pelayanan kepada masyarakat. menjadi kewenangan Daerah terdiri
Pemerintahan ada karena kehendak atas Urusan Pemerintahan Wajib dan
rakyat, untuk itu pemerintahan diadakan Urusan Pemerintahan Pilihan.12 Urusan
bukan untuk melayani dirinya sendiri, Pemerintahan Umum merupakan urusan
tetapi untuk melayani masyarakat serta pemerintahan yang menjadi kewenangan
menciptakan kondisi yang menginginkan presiden sebagai kepala pemerintahan.13
setiap masyarakat mengembangkan Salah satu kaitan kewenangan dengan
kemampuan dan kreativitasnya demi pengkategorian urusan pemerintahan
mencapai tujuan bersama.9 Penentuan mengenai kesehatan terdapat dalam bagian
pengaturan bidang-bidang tersebut urusan pemerintahan konkuren yang
didasari oleh kewenangan atau wewenang mengatur tentang Urusan Pemerintahan
pemerintah baik itu pemerintah pusat Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
maupun daerah. Kewenangan menjadi Dasar dan Urusan Pemerintahan yang
kunci penentuan terlaksananya urusan tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.14
pemerintahan tersebut. Pasal 12 (1) UU Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia membagi Urusan Pemerintahan Wajib
Nomor 23 Tahun 2014 tentang yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Pemerintahan Daerah yang selanjutkan meliputi:
akan disebut UU Pemerintahan Daerah 1. pendidikan;
menyebutkan bahwa kewenangan 2. kesehatan;
pemerintah dapat direfleksikan melalui 3. pekerjaan umum dan penataan ruang;
pembagian urusan pemerintahan yang 4. perumahan rakyat dan kawasan
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: permukiman;
urusan pemerintahan absolut, urusan 5. ketenteraman, ketertiban umum, dan
pemerintahan konkuren, dan urusan pelindungan masyarakat; dan
pemerintahan umum.10 Kategorisasi 6. sosial.
urusan pemerintahan ini muncul untuk Pemerintah sebagai pemegang
menunjukkan prioritas pengaturan kekuasaan tertinggi dan pemilik
dan pengurusan yang dilakukan oleh kewenangan untuk mengatur bidang

9
Ryas Rasyid, Desentralisasi Dalam Menunjang Pembangunan Daerah Dalam Pembangunan Administrasi
Di Indonesia, LP3ES, Jakarta, tanpa tahun, hlm. 13.
10
Pasal 9 UU Pemerintahan Daerah.
11
Lihat Pasal 10 ayat (1) dan (2) UU Pemerintahan Daerah.
12
Lihat Pasal 11 ayat (1) UU Pemerintahan Daerah.
13
Pasal 9 ayat (5) UU Pemerintahan Daerah.
14
Pasal 11 ayat (2) UU Pemerintahan Daerah.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 87


kesehatan memiliki tanggung jawab Oleh karena itu, sebagai pengemban
untuk memenuhi hak atas kesehatan yang amanat untuk menyejahterakan
merupakan salah satu hak asasi manusia masyarakat maka negara berkewajiban
dan salah satu unsur kesejahteraan untuk menghormati, melindungi dan
yang harus diwujudkan untuk mencapai memenuhi hak-hak asasi kesehatan
cita-cita bangsa Indonesia. Indonesia tersebut. Kewajiban menghormati itu
sebagai negara yang menganut konsep seperti menciptakan persamaan akses
negara kesejahteraan, sebagaimana pelayanan kesehatan, pencegahan
diungkapkan Jimly Asshiddiqie yang dari tindakan-tindakan yang dapat
dikutip oleh W. Riawan Tjandra dituntut menurunkan status kesehatan masyarakat,
untuk memperluas tanggung jawabnya melakukan langkah-langkah legislasi yang
kepada masalah-masalah yang dihadapi dapat menjamin perlindungan kesehatan
oleh rakyat banyak. Fungsi negara pun masyarakat, membuat kebijakan
diperluas meliputi pelayanan sosial kepada kesehatan, penyediaan anggaran yang
individu dan keluarga dalam hal-hal memadai, penyediaan jasa-jasa pelayanan
khusus, seperti ‘social security’, kesehatan, kesehatan tradisional yang yang layak dan
kesejahteraan sosial, pendidikan memadai untuk seluruh masyarakat.
dan pelatihan serta perumahan.15 Berdasarkan hal tersebut di atas,
Tingkat kesehatan masyarakat akan penulis akan membahas:
sangat berpengaruh terhadap tingkat 1. Bagaimana kewenangan pemerintah
kesejahteraan masyarakat dan memiliki dalam perlindungan hukum pelayanan
keterkaitan yang erat dengan kemiskinan. kesehatan tradisional menurut
Tingkat kemiskinan pun akan terkait Undang-Undang Republik Indonesia
dengan tingkat kesejahteraan. Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
merupakan faktor utama dalam upaya Kesehatan?
peningkatan kesejahteraan masyarakat, 2. Bagaimana bentuk kewenangan
maka kesehatan selalu menjadi perhatian pemerintah dalam perlindungan
utama pemerintah sebagai penyelenggara hukum yang ideal untuk pelayanan
pelayanan publik. Pemerintah harus dapat kesehatan tradisional menurut
menjamin hak masyarakat untuk sehat Undang-Undang Republik Indonesia
dengan memberikan pelayanan kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
secara adil, merata, memadai, terjangkau, Kesehatan?
dan berkualitas.16 Karena tanpa memenuhi
hak atas kesehatan, maka welfare state
tidak akan terwujud.17

15
W. Riawan Tjandra, Hukum Administrasi Negara, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2008, hlm. 9.
16
Radhitya Widyasworo, Analisis Pengaruh Pendidikan, Kesehatan, Dan Angkatan Kerja Wanita Terhadap
Kemiskinan Di Kabupaten Gresik (Studi Kasus Tahun 2008 – 2012), Jurnal Ilmiah, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Brawijaya, Malang, 2014, hlm. 4.
17
Mailinda Eka Yuniza, Pengaturan Pelayanan Kesehatan Di Kota Yogyakarta Setelah Penerapan Otonomi
Luas, Mimbar Hukum Volume 25, Nomor 3, Oktober 2013, hlm. 378.

88 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


B. PEMBAHASAN (preventif) terjadinya pelanggaran
1. Perlindungan Hukum Melalui hak-hak konsumen, dengan
Pengaturan Undang-Undang perijinan dan pengawasan.
Republik Indonesia Nomor 36 b. Hukum pidana yang berfungsi
Tahun 2009 Tentang Kesehatan untuk menanggulangi (repressive)
Terhadap Pelayanan Kesehatan setiap pelanggaran terhadap
Tradisional peraturan perundang-undangan,
Setiap penyelenggaraan kenegaraan dengan cara mengenakan sanksi
dan pemerintahan memiliki legitimasi, hukum berupa sanksi pidana dan
yaitu kewenangan yang diberikan oleh hukuman;
undang-undang. Sehingga secara normatif c. Hukum perdata yang berfungsi
menyebabkan setiap tindakan pemerintah untuk memulihkan hak (curative,
harus berdasarkan peraturan perundang- recovery), dengan membayar
undangan atau berdasarkan pada kompensasi atau ganti kerugian.18
kewenangan. Wewenang pemerintahan Perlindungan hukum terhadap
ini sekaligus menjadi fungsi kontrol rakyat pelayanan kesehatan tradisional haruslah
terhadap pemerintah dalam bertindak. dapat mencakup kepentingan semua
Wewenang pemerintah bersifat atribusi stakeholders yaitu tenaga kesehatan
yang berasal dari peraturan perundang- tradisional maupun pasien pelayanan
undangan. Dengan kata lain, organ kesehatan tradisional. Kewenangan
pemerintah memperoleh kewenangan pemerintah dalam melindungi
secara langsung dari redaksi pasal tertentu stakeholders pelayanan kesehatan
dalam suatu peraturan perundang- tradisional dapat ditinjau dari segi hukum
undangan. Setiap pemberian kewenangan kesehatan, hukum pemerintahan daerah,
kepada pejabat pemerintahan tertentu, hukum perlindungan konsumen, dan
tersirat di dalamnya pertanggungjawaban juga hukum pidana. Dalam melindungi
dari pejabat yang bersangkutan. para stakeholders pelayanan kesehatan
Ada beberapa cara perlindungan tradisional pemerintah berwenang
secara hukum, antara lain sebagai berikut: dan berkewajiban untuk membuat
1. Membuat peraturan (by giving dan menegakkan peraturan mengenai
regulation), yang bertujuan untuk: pelayanan kesehatan tradisional secara
a. Memberikan hak dan kewajiban; menyeluruh sehingga dapat melindungi
b. Menjamin hak-hak para subyek seluruh stakeholders.
hukum Pemerintah mengatur mengenai
2. Menegakkan peraturan (by the law pelayanan kesehatan tradisional dalam
enforcement) melalui: Undang-Undang Republik Indonesia No.
a. Hukum Administrasi Negara 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan
yang berfungsi untuk mencegah Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun

18
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen, Penerbit Universitas
Lampung, Bandar Lampung, 2007, hlm. 31.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 89


2014 tentang Pelayanan Kesehatan suatu daerah sebagai bagian dari negara
Tradisional. Peraturan Pemerintah kesatuan Indonesia. Kemudian, Pasal 18
mengatur pelayanan kesehatan tradisional ayat (2) dan ayat (5) Undang-Undang
lebih rinci dan menyeluruh apabila Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
dibandingkan dengan UU Kesehatan yang 1945 menyatakan bahwa Pemerintahan
hanya mengatur dalam beberapa pasal Daerah berwenang untuk mengatur dan
yaitu Pasal 1 Angka 9, Pasal 1 Angka 16, mengurus sendiri Urusan Pemerintahan
Pasal 48, Pasal 48, Pasal 59, Pasal 60 dan menurut Asas Otonomi dan Tugas
Pasal 61. Pembantuan dan diberikan otonomi yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluas-luasnya.
UU Kesehatan telah mengalami deregulasi Sebelumnya setiap urusan pemerin-
karena banyak ditemukan kekosongan tahan yang merupakan kewenangan
hukum yang akhirnya diakomodasi oleh Presiden dan dilaksanakan oleh
Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014 pemerintah daerah diatur dalam PP No.
tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. 38 Tahun 2007 Tentang Pemerintah,
Hal ini menunjukkan bahwa UU Kesehatan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
tidak memberikan perlindungan hukum Kabupaten/Kota. Sekarang segala sesuatu
yang penuh terhadap pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan urusan
tradisional karena lebih banyak mengatur pemerintahan atau penyelenggaraan
hal-hal yang bersifat prinsipil atau daerah diatur dalam UU No. 23 Tahun
mendasar mengacu pada tujuan kegiatan 2014 tentang Pemerintahan Daerah. UU
upaya kesehatan yang diharapkan dapat No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
meningkatkan derajat kesehatan setinggi- Daerah lebih memudahkan pengaturan
tingginya. Agar tercipta suatu kesesuaian pembagian urusan pemerintahan karena
hukum positif yang berlaku dalam mengatur dan melengkapi peraturan
masyarakat yang sesuai dengan hierarki mengenai penyelenggaraan pemerintahan
peraturan perundang-undangan nasional daerah yang sebelumya diatur oleh UU No.
perlu dibentuk suatu Undang-undang 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintahan
mengenai pelayanan kesehatan tradisional Daerah.
yang dapat memberikan kepastian hukum Pasal 9 ayat (3) UU No. 23
bagi setiap stakeholders pelayanan Tahun 2014 tentang Pemerintahan
kesehatan masyarakat tradisional. Daerah menyebutkan bahwa Urusan
Pasal 1 Undang-Undang Dasar Pemerintahan Konkuren merupakan
Negara Republik Indonesia Tahun urusan pemerintahan yang dibagi antara
1945 menyatakan bahwa Negara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi
Indonesia adalah negara kesatuan yang dan Daerah kabupaten/kota. Urusan
berbentuk republik. Hal ini menimbulkan pemerintahan konkuren yang diserahkan
konsekuensi logis sebagai Negara kesatuan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan
adalah dibentuknya pemerintah Negara Otonomi Daerah. Bidang kesehatan
Indonesia sebagai pemerintah nasional merupakan Urusan Pemerintahan
yang memiliki tugas untuk membentuk Konkuren Wajib yang berkaitan dengan

90 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


pelayanan dasar yang menjadi kewenangan b. Penetapan penempatan dokter
Daerah. Dalam Lampiran Pembagian spesialis dan dokter gigi spesialis
Urusan Pemerintahan Konkuren Antara bagi Daerah yang tidak mampu
Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan tidak diminati.
dan Daerah Kabupaten/Kota UU No. 23 c. Penetapan standar kompetensi
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah teknis dan sertifikasi pelaksana
di bidang Kesehatan disebutkan secara Urusan Pemerintahan bidang
terperinci wewenang pemerintahan kesehatan.
dalam mengatur bidang kesehatan d. Penetapan standar pengembangan
masyarakat. kapasitas SDM kesehatan.
e. Perencanaan dan pengembangan
Kewenangan Pemerintah Pusat: SDM kesehatan untuk UKM dan
1. Bidang Upaya Kesehatan UKP Nasional
a. Pengelolaan upaya kesehatan 3. Bidang Sediaan Farmasi, Alat
perorangan (UKP) rujukan Kesehatan, dan Makanan Minuman
nasional/lintas Daerah provinsi. a. Penyediaan obat, vaksin, alat
b. Pengelolaan upaya kesehatan kesehatan, dan suplemen
masyarakat (UKM) nasional dan kesehatan program nasional.
rujukan nasional/lintas Daerah b. Pengawasan ketersediaan
provinsi. pemerataan, dan keterjangkauan
c. Penyelenggaraan registrasi, obat dan alat kesehatan.
akreditasi, dan standardisasi c. Pembinaan dan pengawasan
fasilitas pelayanan kesehatan industri, sarana produksi dan
publik dan swasta. sarana distribusi sediaan farmasi,
d. Penerbitan izin rumah sakit kelas A obat tradisional, alat kesehatan
dan fasilitas pelayanan kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
penanaman modal asing (PMA) tangga (PKRT), bahan obat, bahan
serta fasilitas pelayanan kesehatan baku alam yang terkait dengan
tingkat nasional. kesehatan.
2. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) d. Pengawasan pre-marketobat,
Kesehatan obat tradisional, kosmetika, alat
a. Penetapan standardisasi dan kesehatan, PKRT, dan makanan
registrasi tenaga kesehatan minuman.
Indonesia, tenaga kesehatan e. Pengawasan post-market obat,
warga negara asing (TK-WNA), obat tradisional, kosmetika, alat
serta penerbitan rekomendasi kesehatan, PKRT, dan makanan
pengesahan rencana penggunaan minuman.
tenaga kerja asing (RPTKA) dan 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
izin mempekerjakan tenaga asing Bidang Kesehatan
(IMTA). Pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan melalui tokoh nasional dan

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 91


internasional, kelompok masyarakat, Kewenangan Pemerintah Daerah
organisasi swadaya masyarakat serta Kabupaten/Kota di Bidang Kesehatan:
dunia usaha tingkat nasional dan 1. Bidang Upaya Kesehatan
internasional. a. Pengelolaan UKP Daerah
kabupaten/kota dan rujukan
Kewenangan Pemerintah Daerah tingkat Daerah kabupaten/kota.
Provinsi di Bidang Kesehatan: b. Pengelolaan UKM Daerah
1. Bidang Upaya Kesehatan kabupaten/kota dan rujukan
a. Pengelolaan UKP rujukan tingkat tingkat Daerah kabupaten/kota.
Daerah provinsi/lintas Daerah c. Penerbitan izin rumah sakit kelas
kabupaten/kota. C dan D dan fasilitas pelayanan
b. Pengelolaan UKM Daerah kesehatan tingkat Daerah
provinsi dan rujukan tingkat kabupaten/kota
Daerah provinsi/lintas Daerah 2. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
kabupaten/kota. Kesehatan
c. Penerbitan izin rumah sakit kelas B a. Penerbitan izin praktik dan izin
dan fasilitas pelayanan kesehatan kerja tenaga kesehatan.
tingkat Daerah provinsi. b. Perencanaan dan pengembangan
2. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) SDM kesehatan untuk UKM dan
Kesehatan UKP Daerah kabupaten/kota.
Perencanaan dan pengembangan 3. Bidang Sediaan Farmasi, Alat
SDM kesehatan untuknUKM dan UKP Kesehatan, dan Makanan Minuman
Daerah provinsi a. Penerbitan izin apotek, toko obat,
3. Bidang Sediaan Farmasi, Alat toko alat kesehatan dan optikal.
Kesehatan, dan Makanan Minuman b. Penerbitan izin usaha mikro obat
a. Penerbitan pengakuan pedagang tradisional (UMOT).
besar farmasi (PBF) cabang dan c. Penerbitan sertifikat produksi alat
cabang penyalur alat kesehatan kesehatan kelas 1 (satu) tertentu
(PAK). dan PKRT kelas 1 (satu) tertentu
b. Penerbitan izin usaha kecil obat perusahaan rumah tangga.
tradisional (UKOT). d. Penerbitan izin produksi makanan
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan minuman pada industri rumah
Bidang Kesehatan tangga.
Pemberdayaan masyarakat bidang e. Pengawasan post-market produk
kesehatan melalui tokoh provinsi, makanan dan minuman industri
kelompok masyarakat, organisasi rumah tangga.
swadaya masyarakat dan dunia usaha 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
tingkat provinsi. Bidang Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan melalui tokoh kabupaten/
kota kelompok masyarakat, organisasi

92 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


swadaya masyarakat dan dunia usaha kesehatan masayrakat. Dalam rangka
tingkat kabupaten/kota. meningkatkan derajat kesehatan
Peraturan Pemerintah No. 103 masyarakat yang setinggi-tingginya maka
Tahun 2014 tentang Pelayanan dilakukan berbagi upaya kesehatan yang
Kesehatan Tradisional menyebutkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
bahwa pelayanan kesehatan tradisional itu sendiri. Dalam UU Kesehatan diatur 17
meliputi pelayanan kesehatan tradisional bentuk upaya kesehatan yang diharapkan
keterampilan dan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan
tradisional ramuan. Dari kedua jenis yang setinggi-tingginya. Cita-cita itu
pelayanan kesehatan tradisional ini, didukung pula oleh metode pendekatan
pemerintah memiliki kewenangan untuk pelayanan kesehatan yang bertujuan
mengatur secara penuh dalam Bidang untuk mengubah paradigma masyarakat
Sumber Daya Manusia Kesehatan dan mengenai kesehatan. Pada awalnya,
Bidang Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, pelayanan kesehatan hanya mengejar sifat
dan Makanan Minuman. Pemerintah kuratif pengobatan yaitu mengobati atau
Daerah Kabupaten/Kota memiliki menyembuhkan yang sakit. Maka dari itu
wewenang luas dan nyata dalam mengatur untuk menciptakan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan tradisional. tradisional yang ideal diperlukan empat
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang metode kesehatan yang saling berkaitan
dalam hal ini memiliki kewenangan untuk satu sama lain yaitu pendekatan promotif,
mengatur langsung pelayanan kesehatan pendekatan preventif dan pendekatan
tradisional adalah Dinas Kesehatan dan kuratif dan pendekatan rehabilitatif.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dinas Pendekatan promotif merupakan
Kesehatan berkewenangan mengatur salah satu pendekatan kesehatan yang
Sumber Daya Manusia Tenaga Kesehatan bersifat promosi dimana ketika dilakukan
Tradisional dalam hal penerbitan izin suatu pelayanan kesehatan tradisional,
praktik dan izin kerja untuk para tenaga pasien yang merasa lebih sehat ketika
kesehatan tradisional yang berkompeten. menggunakan pelayanan kesehatan
Sedangkan BPOM bertugas mengatur, tradisional dapat mempromosikan
meregistrasi dan mengawasi peredaran manfaat pelayanan kesehatan tradisional
obat tradisional yang marak beredar itu kepada anggota masyarakat yang lain
dalam masyarakat. sehingga pengguna pelayanan kesehatan
tradisional dapat meningkat. Pendekatan
2. Idealitas Perlindungan Hukum preventif mengatur ke arah pencegahan
Terhadap Pelayanan Kesehatan suatu penyakit. Pelayanan kesehatan
Menurut Undang-Undang Republik tradisional ditujukan untuk mencegah
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 sebelum terjadinya suatu penyakit.
Tentang Kesehatan Pelayanan kesehatan tradisional empiris
Tujuan dibentuknya UU Kesehatan diselenggarakan dengan menggunakan
adalah untuk mewujudkan kesejahteraan kedua metode ini pendekatan promotif
umum yang dalam hal ini adalah dan pendekatan preventif.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 93


Pelayanan kesehatan tradisional menjadi suatu peraturan yang memberi-
komplementer diselenggarakan dengan kan kepastian hukum dan perlindungan
menggunakan semua pendekatan hukum bagi setiap stakeholders pelayanan
pelayanan kesehatan. Untuk menciptakan kesehatan tradisional. Di dalamnya perlu
perlindungan hukum yang ideal terhadap dicantumkan berbagai peraturan yang
pelayanan kesehatan tradisional maka tersebar dalam PP No. 103 Tahun 2014
diperlukan kerjasama dari setiap dan berbagai keputusan menteri mengenai
stakeholders yang terkait dengan pelayanan kesehatan tradisional dan
pelayanan kesehatan tradisional. Seluruh peredaran obat tradisional mengingat
masyarakat wajib memahami konsep pelayanan kesehatan tradisional tidak
kesederajatan yang terdapat dalam UU dapat dipisahkan dengan penggunaan obat
Kesehatan. tradisional. Dengan adanya pembentukan
Dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Undang-undang pelayanan kesehatan
Pemerintahan Daerah disebutkan tradisional yang mengatur dengan lengkap
bahwa Urusan Pemerintahan adalah mengenai pelayanan kesehatan tradisional
Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan tentunya akan serta merta melindungi
pemerintahan yang menjadi kewenangan pelayanan kesehatan tradisional itu
Presiden yang pelaksanaannya sendiri karena pengaturan oleh undang-
dilakukan oleh kementerian negara undang yang khusus akan memberikan
dan penyelenggara Pemerintahan kekuatan yang bersifat mengikat.
Daerah untuk melindungi, melayani, Dalam fungsi melayani, Pemerintah
memberdayakan, dan menyejahterakan berwenang menetapkan standar-standar
masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah pelayanan kesehatan tradisional. Dimulai
daerah memiliki kewenangan untuk dari standar pendidikan dan kompetensi
mengatur pelayanan kesehatan tradisional yang seharusnya dimiliki oleh penyehat
sehingga fungsi pelayanan kesehatan tradisional maupun tenaga kesehatan
tradisional dapat melindungi, melayani, tradisional. Selain itu standar lain yang
memberdayakan dan menyejahterakan perlu ditentukan oleh pemerintah
masyarakat. adalah standar tempat pelayanan seperti
Fungsi melindungi lebih dilakukan bangunan dan ruangan yang memadai
kearah membuat suatu undang-undang seperti yang diatur oleh PP No. 103
khusus yang mengatur mengenai tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional.
pelayanan kesehatan tradisional. UU Fungsi melayani dapat juga diterapkan
Kesehatan tidak mengakomodasi penuh dalam proses pemberian izin oleh
kepentingan stakeholders pelayanan pemerintah kepada penyehat tradisional
kesehatan tradisional. Oleh karena itu, maupun tenaga kesehatan tradisional,
pemerintah hendaknya membentuk pemerintah perlu membuat suatu
suatu undang-undang khusus yang sistem perizinan yang lebih efektif dan
dapat melakukan pengaturan pelayanan efisien sehingga dapat mengembangkan
kesehatan tradisional secara menyeluruh. pelayanan kesehatan tradisional menjadi
UU Pelayanan Kesehatan Tradisional dapat suatu bentuk usaha kesehatan.

94 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


Fungsi memberdayakan lebih C. PENUTUP
ditujukan kepada fungsi pemerintah untuk 1. Kesimpulan
mengembangkan pelayanan kesehatan itu a. Kewenangan pemerintah dalam
sendiri. Pemerintah harus dapat mengatur perlindungan hukum pelayanan
bahkan mengakomodasi agar terjadi kesehatan tradisional dapat dikaji dari
peningkatan kederajatan suatu pelayanan fungsi pemerintahan berdasarkan
kesehatan tradisional. Misalnya dalam perlindungan secara hukum. Ada tiga
pelayanan kesehatan empiris, pemerintah macam bentuk perlindungan hukum
perlu mempertimbangkan untuk pemerintah yaitu sebagai pembuat
membuat sekolah atau tempat pendidikan undang-undang, pelaksana undang-
untuk meningkatkan derajat pelayanan undang dan sebagai pengawas undang-
kesehatan empiris. Memberdayakan juga undang. Sebagai pembuat undang-
mengarahkan masyarakat untuk lebih undang, pemerintah berwenang
mempercayai dan menggunakan pelayanan membuat suatu peraturan yang
kesehatan tradisional, semakin banyak mengatur dengan konkrit mengenai
masyarakat yang menggunakan pelayanan pelayanan kesehatan tradisional. UU
kesehatan tradisional akan menyebabkan Kesehatan mengatur bidang kesehatan
derajat kesehatan masyarakat semakin secara menyeluruh tapi tidak spesifik
meningkat. dalam mengatur pelayanan kesehatan
Fungsi yang terakhir adalah fungsi tradisional. Pengaturan yang lebih
menyejahterakan, fungsi ini berisi khusus diatur dalam PP No. 103 tahun
kewenangan pemerintah untuk mengatur 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
kesejahteraan pelayanan kesehatan Tradisional sebagai peraturan
tradisional maupun pasien atau klien pelaksana UU Kesehatan. dalam PP
pelayanan kesehatan tradisional. No. 103 tahun 2014 tentang Pelayanan
Pemerintah memiliki kewenangan untuk Kesehatan Tradisional disebutkan
mengatur ukuran imbalan jasa bagi dengan jelas pengaturan mengenai
pelayanan kesehatan tradisional agar pelayanan kesehatan tradisional
tidak terlalu murah bahkan tidak terlalu dimulai dari pengertian, syarat-syarat,
mahal seperti kebanyakan pelayanan hak dan kewajiban pasien, hak dan
kesehatan konvensional. Pemerintah kewajiban penyehat tradisional, hak
memiliki kewenangan untuk mengatur dan kewajiban tenaga kesehatan
agar pelayanan kesehatan tradisional tradsional, pendaftaran, perizinan,
dapat menjadi suatu pelayanan kesehatan syarat suatu tempat pelayanan
yang bermutu bagi masyarakat dan dapat kesehatan dan sanksi-sanksi. PP No.
membantu masyarakat mendapatkan 103 tahun 2014 tentang Pelayanan
pelayanan kesehatan yang terbaik. Kesehatan Tradisional mengatur
Masyarakat yang sehat akan memberikan pelayanan kesehatan tradisional
sumber daya manusia yang sehat dan dengan lebih jelas sehingga dapat
berkualitas bagi pembangunan nasional. dikatakan PP No. 103 tahun 2014
tentang Pelayanan Kesehatan

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 95


Tradisional lebih memberikan penyehat tradisional maupun tenaga
perlindungan hukum bagi pelayanan kesehatan tradisional melakukan
kesehatan tradisional. kelalaian sehingga menyebabkan
Sedangkan kewenangan pemerintah pasien atau kliennya mengalami
dalam hal pelaksanaan lebih diarahkan suatu kerugian atau bahkan kematian.
kepada pelaksanaan pelayanan Sedangkan sanksi administratif
kesehatan tradisional itu sendiri. diberikan apabila penyehat tradisional
Misalnya dalam pemberian izin praktik maupun tenaga kesehatan tradisional
pelayanan kesehatan tradisional tidak memenuhi standar pelayanan
kepada tenaga kesehatan tradisional. seperti standar pendidikan, standar
Sistem pendaftaran yang dilakukan kompetensi, standar operasional
oleh penyehat tradisional belum prosedur atau kode etik profesi.
menjamin suatu kepastian hukum b. Kewenangan pemerintah dalam
dan tidak melindungi masyarakat mewujudkan perlindungan hukum
pengguna pelayanan kesehatan yang ideal dalam pelayanan kesehatan
tradisional. Hal ini dikarenakan dalam tradisional dapat dilakukan melalui
sistem pendaftaran, pemerintah empat fungsi urusan pemerintah
hanya mengakui adanya pelayanan dalam menjalankan urusan
kesehatan tradisional tersebut pemerintahan yaitu melindungi,
sedangkan dalam sistem perizinan, melayani, memberdayakan dan
ada unsur pengakuan pemerintah menyejahterakan masyarakat. Dengan
dan pemberian kewenangan oleh menjalankan secara penuh keempat
pemerintah kepada tenaga kesehatan fungsi tersebut, pelayanan kesehatan
tradisional. Sistem perizinan juga lebih tradisional akan mampu meningkatkan
bersifat melindungi secara hukum derajat kesehatan yang tinggi. Walapun
bagi tenaga kesehatan tradisional mungkin tidak memiliki kualitas yang
dalam melakukan pelayanan sama dengan pelayanan kesehatan
kesehatan tradisional bahwa tenaga konvensional tapi dengan memiliki
kesehatan tradisional tidak diragukan prosedur dan standar pelayanan
kemampuannya karena mempunyai yang disesuaikan dengan pelayanan
izin praktik. Masyarakat juga tentunya kesehatan konvensional diharapkan
akan merasa aman dan nyaman pelayanan kesehatan tradisional dapat
dengan tenaga kesehatan tradisional meningkatkan kesejahteraan umum
yang jelas memiliki izin praktik. masyarakat Indonesia.
Kewenangan pemerintah sebagai
penegak undang-undang lebih 2. Saran
dilakukan dalam memberikan sanksi Berdasarkan uraian pada bab-bab
apabila terjadi pelanggaran hukum. sebelumnya dan kesimpulan di atas, dapat
Ada dua jenis sanksi yaitu sanksi diuraikan beberapa saran sebagai berikut:
pidana dan sanksi administratif.
Sanksi pidana akan diberikan apabila

96 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015


Saran untuk pemerintah: chiropraksi dalam masyarakat meng-
a. Seperti disebutkan sebelumnya ingat pelayanan kesehatan tradisional
bahwa UU Kesehatan tidak dapat ini hanya boleh dilakukan oleh dokter.
mengakomodasi penuh kepentingan f. Pemerintah perlu mengambil tindakan
stakeholders pelayanan kesehatan tegas dalam menertibkan toko-toko
tradisional. Oleh karena itu, peme- obat tradisional yang tidak memiliki
rintah baik DPR maupun Presiden izin di masyarakat. Hal ini untuk
bersama-sama membentuk suatu mencegah peredaran obat tradisional
undang-undang baru khusus tentang yang membahayakan masyarakat.
pelayanan kesehatan tradisional yang
dapat melakukan pengaturan secara Saran untuk penyehat tradisional dan
menyeluruh. tenaga kesehatan tradisional:
b. Pemerintah dalam hal ini Dinas a. Penyehat tradisional maupun tenaga
Kesehatan hendaknya melakukan kesehatan tradisional harus selalu
kerja sama dengan asosiasi pelayanan mengembangkan standar pendidikan
kesehatan tradisional atau organisasi dan standar kompetensinya untuk
professional untuk menetapkan semakin meningkatkan derajat
suatu standar pelayanan yang dapat pelayanan kesehatan tradisional.
memberikan perlindungan hukum b. Penyehat tradisional maupun tenaga
khususnya untuk pelayanan kesehatan kesehatan tradisional harus memiliki
tradisional empiris yang masih belum SOP yang jelas dalam melayani pasien/
memiliki standar pelayanan minimal kliennya.
dikarenakan keterampilannya berasal c. Penyehat tradisional maupun tenaga
dari pengalaman turun temurun. kesehatan tradisional harus selalu me-
c. Perlu mengkaji ulang sistem perizinan layani pasien dengan prinsip kehati-
pelayanan kesehatan tradisional hatian agar tidak terjadi malpraktik
empiris karena sistem pendaftaran d. Penyehat tradisional maupun
untuk melakukan pelayanan kesehatan tenaga kesehatan tradisional harus
tradisional tidak memberikan menghormati setiap hak pasien dan
perlindungan hukum dan kepastian memenuhi kewajibannya sebagai
hukum bagi masyarakat. pemberi layanan.
d. Pemerintah perlu melakukan
pembinaan terhadap pelayanan Saran untuk masyarakat:
kesehatan empiris misalnya dengan a. Masyarakat harus mencari informasi
menyediakan lapangan pendidikan yang selengkapnya apabila akan
untuk meningkatkan standar memilih salah satu pelayanan
pendidikan dan standar kompetensi kesehatan tradisional. Masyarakat
pelayanan kesehatan empiris. harus menajadi pasien atau klien atau
e. Pemerintah perlu mempertimbangkan konsumen yang bijak dalam memilih
lebih lanjut mengenai status hukum pelayanan kesehatan tradisional
pelayanan kesehatan tradisional terbaik bagi dirinya.

Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015 97


b. Masyarakat jangan mudah terpengaruh Soekidjo Notoatmodjo, Etika dan Hukum
oleh iklan-iklan pengobatan kesehatan Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta 2010.
tradisional yang berlebihan dan tidak
wajar seperti jaminan kesembuhan W. Riawan Tjandra, Hukum Administrasi
100% atau diskon yang tinggi untuk Negara, Universitas Atma Jaya,
suatu pelayanan kesehatan tradisional. Yogyakarta, 2008.
c. Masyarakat harus waspada dan bijak
terhadap peredaran obat tradisional. Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan
Ketika melakukan pemakaian obat Pokok Hukum Perlindungan Konsumen,
tradisional, masyarakat harus waspada Penerbit Universitas Lampung, Bandar
dan bijak dengan memperhatikan Lampung, 2007.
standar suatu obat tradisional seperti
pencantuman no pendaftaran obat Makalah, Hasil Penelitian dan Jurnal:
tradisional, label halal, komposisi obat
dan standar obat lainnya. Wahyu Sasongko, Makalah Relevansi dan
Dinamika Perlindungan Hukum Bagi
DAFTAR PUSTAKA Konsumen, 1998

Radhitya Widyasworo, Analisis Pengaruh Peraturan Perundang-Undangan:


Pendidikan, Kesehatan, Dan Angkatan
Kerja Wanita Terhadap Kemiskinan Di Undang-Undang Republik Indonesia
Kabupaten Gresik (Studi Kasus Tahun Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
2008–2012), Jurnal Ilmiah, Fakultas Perlindungan Konsumen.
Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Brawijaya, Malang, 2014. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Ridwan HR., Hukum Administrasi Negara, Kesehatan.
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2014. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Ryas Rasyid, Desentralisasi Dalam Pemerintahan Daerah.
Menunjang Pembangunan Daerah
Dalam Pembangunan Administrasi Di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Indonesia, LP3ES, Jakarta, tanpa tahun. Nomor 103 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2000. Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1076/Menkes/SK/VII/2003 Tentang
Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Penyelenggaraan Pengobatan
Perilaku Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Tradisional.
Jakarta, 2003.

98 Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 32, No. 1, Februari 2015

Anda mungkin juga menyukai