Anda di halaman 1dari 118

TAFSIR ILMI

KEPUNAHAN
MAKHLUK HIDUP
Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains

Disusun atas kerja sama


Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an


Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang"
KEPUNAHAN MAKHLUK HIDUP
Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains

Hak cipta dilindungi undang-undang


All rights reserved

Cetakan Pertama, Muharam 1437 H/November 2015 M

Oleh:
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal
Jl. Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Website: lajnah.kemenag.go.id
Email: lpmajkt@kemenag.go.id
Anggota IKAPI DKI Jakarta

Disusun atas kerja sama:


Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI
dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Diterbitkan dengan biaya DIPA Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Tahun 2015
Sebanyak : 1000 Eksemplar
Ukuran : 17,5 x 25 cm
ISBN : 978-979-111-011-2
1. Konsonan
No. Arab Latin No. Arab
1. ‫ا‬ tidak dilambangkan 16. ‫ط‬
‫ب‬ ‫ظ‬
Pedoman
Pedoman Transliterasi
Transliterasi Arab-Latin
Arab-Latin b
2. 17.
Keputusan
Keputusan Bersama
Bersama Menteri
Menteri Agama 3.dandan
Agama ‫ت‬Menteri
Menteri PPedoman
P dan
dan K t K Transliterasi 18. Arab-La‫ع‬
Nomor:
Nomor: 158 158
TahunTahun
19871987 — Nomor:
— Nomor: 4. 0543 ‫ث‬b/u/1987
0543 b/u/1987 š
Keputusan
19.
Bersama Menteri Agama dan Ment ‫غ‬
‫ ج‬Nomor: 158 Tahun ‫ف‬b
1. Konsonan PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
1. Konsonan
5.
6. ‫ح‬ ĥ
j 20. 0543
1987 — Nomor:
21. ‫ق‬
No.No. Arab Arab LatinLatin No. No. Arab
Arab
1. Konsonan
7. ‫خ‬ Latin Latin kh 22. ‫ك‬
‫ ا ا‬tidak
1. 1. Keputusan tidak
Bersama dilambangkan 16. 16.
Menteri Agama
dilambangkan
8.
No. ‫ط‬
dan‫ط‬Menteri
‫د‬
Arab
P danţ Kdţ
Latin No.23. Arab ‫ل‬
2. 2. ‫ب ب‬ No. 158 tahun
b b1987 — Nomor ‫ظ‬ ‫ظ‬
0543/b/u/1987
17. 17.
‫اذ‬ ‫مط‬
ž ž
ż
9.1. tidak dilambangkan 16.
24.
1. Konsonan
3. 3. ‫تت‬ t t 18. 10.2. ‫ب ع‬
18.
‫ر‬‫ع‬ ` br
`
17.
25. ‫نظ‬
4.1 4. ‫ث‬ ‫ث‬ 25 19. ‫غ‬ ‫غ ن‬
‫تز‬ ‫وع‬
ng g
‫ا‬
Tidakš š 19. tz
11.3. 18.
26.
5. 5. ‫ ج ج‬dilambangkan 2620. ‫ف‬ ‫و‬ ‫ف‬
‫ث‬ ‫ﻫـغ‬
‫س‬
j j 20. w f sf
‫ب‬
12.4. š 19.
27.
6. 6. ‫ح ح‬ ‫ق‬ ‫ق‬
2 b
ĥ ĥ 21. 21.
2713.5. ‫هـ‬ ‫ش‬‫ج‬ h q qj
sy 20.
28. ‫ءف‬
3 7. ‫خ ت‬
7. ‫خ‬ t kh kh
22. 22.
2814. ‫ك‬
6. ‫ص ء‬ ‫ك‬
‫ح‬ ‘ k ĥ
k
21.
29. ‫يق‬
4 8. ‫ث‬
8. ‫د‬ ‫د‬ s d d 23. 23. ‫ل‬
2915.7. ‫ض ي‬ ‫خ‬‫ل‬ y
l kh
ď
l
22. ‫ك‬
5 9. ‫ج‬
9. ‫ذ ذ‬ j ż ż 24. 24. 8. ‫م‬ ‫م‬
‫د‬
m d m
23. ‫ل‬
10.
6 10. ‫ح‬‫ر‬ ‫ر‬ h r r 25. 25.9. ‫ن‬ ‫ن‬
‫ذ‬
n n
ż 24. ‫م‬
11.
7 11.
‫خ‬‫ز‬ ‫ز‬ kh
z z 2.
2. 26. Vokal
26.
Vokal
10. ‫و‬
Pendek‫ر‬‫و‬
Pendek w w
r 25.3. ‫ ن‬Pa
Vokal
12. 12. ‫س س‬ 11. ‫ﻫـ ﻫـ‬ ‫ز‬ ‫ =و‬ā
s s h
‫د‬
27. 27. h z
‫ـا‬.َ
26.
َ 28. 28. = ‫ء‬a ‫ﺐ ء‬ ‫ﺘ‬ َ‫ﻛ‬
8 d
13. 13. ‫ش ش‬ ‫َ َ س‬
kataba
‫ﻫـ‬
sy sy ' '
‫ذ‬ 12. s 27.
‫صص‬ ‫ي‬ ‫ي‬
9 z
14. 14. ِ
29. 13. = i ‫ُﺳ ِ َﻞ ش‬
29. y syy
su`ila 28.‫ـﻰ‬.ِ ‫ =ء‬ī
10 15. ‫ر‬
‫ضض‬ r ď ď
ُ 14. = u ‫ﺐص‬ yażhabu 29.‫ـﻮ‬..ُ ‫ =ي‬ū
15.
‫ز‬ ُ ‫ﺬﻫ‬
َ ‫َﻳ‬
‫ض‬
11 z
15. ď
12 ‫س‬ s
3.
4.3.Vokal
Diftong Panjang
2.13Vokal
2. Vokal ‫ش‬
Pendek
Pendek sy 3. Vokal
Vokal Panjang
Panjang
‫ـﻰ‬.َ aiā = ā ‫ﻒ‬ ْ َ‫ﻛ‬
َ َ 14 = a =‫ص‬a ‫ﺐ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺐ‬
َ‫ﻛ‬ ‫ﺘ‬ َ‫ﻛ‬s ‫ـا‬.َ ==Pendek
2.‫ـا‬..َVokal ‫ﺎل‬
َ َ ‫ﺎل ﻴ َﻗ‬ َ ‫ َﻗ‬QālaQāla
kaifa 3. Vokal Panj
َ َ َ َ
kataba
kataba
‫ض‬ ْ ‫ـﻰ‬.ِ ‫ﺣ َﺘ ِﻗ ْﻮ َْﻴ‬ ْ ‫ـا‬.َ
15 d
ِ ِ = i = i ‫ُﺳ ِ َﻞ ُﺳ ِ َﻞ‬ َ . ‫ـﻰ‬.ِ= ==auaī = ī ‫ﺐ َلﻞ‬
‫ـﻮ‬..َ ‫ﻞ‬ َ َ‫ ِﻗﻴﻛ‬Qīlakataba =ā
16 ‫ط‬ t
su`ila
su`ila َ haula
Qīla

ُ 17ُ = u =‫ظ‬u ‫ﺐ‬ َ‫ﺐ‬ ِ ‫ـﻮ‬..ُ == ūi = ū ‫ﻳﻘ ْﻮ ُﻳل ُﺳﻘ ِ ْﻮ َﻞ ُل‬Yaqūlu


ُ ‫ﺬﻫ‬ ُ ‫ﺬﻫ َﻳ‬َ ‫ َﻳ‬z yażhabu
yażhabu ‫ـﻮ‬..ُ ‫ـﻰ‬.ِ
su`ila =ī
ُ َ ُ َ Yaqūlu
18 ‫ع‬ ‘ ُ =u ‫ﺐ‬ ُ ‫ﺬﻫ‬ َ ‫َﻳ‬ yażhabu ‫ـﻮ‬..ُ =ū
4. Diftong
4. Diftong
19 ‫غ‬ g 4. Diftong
‫ـﻰ‬.َ.‫ـﻰ‬.َ ْ َ‫ ﻛَ ْﻴ ﻛ‬kaifa
ai ‫ﻒ‬ َ ‫ﻒﻴ‬
4. Diftong
20. = ai=‫ف‬ َ f kaifa
‫ـﻰ‬.َ. ‫ﻒ‬ ْ
ْ 21 .= au
ْ .‫ـﻮ‬..َ
‫ـﻮ‬..َ
‫ق‬
= au ‫َﺣ ْﻮ َلﺣ ْﻮ َل‬
q = ai َ ‫ﻛَ ﻴ‬ kaifa
َ
haula
haula
‫ك‬ ْ . = au ‫َﺣ ْﻮ َل‬
22 k
‫ـﻮ‬..َ haula
23 ‫ل‬ l
24 ‫م‬ m
SAMBUTAN DAN
KATA PENGANTAR

MENTERI AGAMA RI

KEPALA BADAN LITBANG DAN DIKLAT


KEMENTERIAN AGAMA RI

KEPALA LAJNAH PENTASHIHAN MUSHAF AL-QUR'AN


KEMENTERIAN AGAMA RI

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA


(LIPI)

MEMAHAMI ISYARAT-ISYARAT ILMIAH


AL-QUR'AN: SEBUAH PENGANTAR
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI

D
engan memanjatkan puji dan lāh dan menguasai ilmu pengetahuan
syukur ke hadirat Allah saya yang secara tersurat dan tersirat yang
menyambut gembira pener- ada di dalam rangkaian ayat-ayat suci
bitan tafsir ilmi (tafsir ayat-ayat kau- Al-Qur'an.
niyah) dalam Al-Qur'an yang disusun Penyusunan Tafsir Ilmi dilakukan
oleh Tim Penyusun Tafsir Ilmi Lajnah berdasarkan masukan dari para ulama
Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan dan pakar dari disiplin ilmu yang bera-
Litbang dan Diklat Kementerian Aga- gam. Melalui Tafsir Ilmi ini kita diajak
ma, bekerja sama dengan Lembaga untuk mengamati dan memperhati-
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). kan alam semesta yang terbentang
Al-Qur'an yang diturunkan Allah luas, termasuk mengamati diri sendiri
kepada Nabi Muhammad sejak lima dengan pendekatan teori-teori ilmu pe-
belas abad yang silam telah membuka ngetahuan yang telah teruji. Keyakinan
mata hati dan pikiran umat manusia tauhid akan semakin kokoh dengan
terhadap kunci segala ilmu, yaitu mem- mendalami makna ayat-ayat Al-Qur'an
baca (iqra'). Perintah membaca dalam yang menjelaskan kekuasaan-Nya da-
wahyu pertama merupakan suatu re- lam menciptakan alam semesta dan
volusi ilmu pengetahuan (scientific re- memelihara kese-rasiannya.
volution) yang terbesar dalam sejarah Dalam era perkembangan ilmu
peradaban kemanusiaan. Oleh karena pengetahuan dan teknologi dewasa ini
itu, sungguh menjadi kewajiban bagi ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan
umat Islam untuk memahami sunnatul- dalam Al-Qur'an semakin banyak di-
buktikan kebenarannya dengan pe- kat sebagai bagian integral dari upaya
nemuan-penemuan ilmiah yang dipa- pembangunan karakter bangsa.
hami secara objektif. Untuk itu, mari Semoga Allah membimbing kita
kita menghadirkan misi Islam yang semua untuk dapat memahami ayat-
universal dalam kehidupan masyara- ayat Allah yang terhimpun di dalam
kat modern dengan memahami feno- Kitab Suci Al-Qur'an dan memahami
mena-fenomena alam semesta melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ter-
petunjuk-petunjuk Al-Qur'an. hampar di alam semesta.
Saya menyampaikan penghar- Sekian dan terima kasih.
gaan yang tinggi dan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang
telah memberikan andilnya dalam pe- Jakarta, November 2015
nyusunan dan penerbitan Tafsir Ilmi Menteri Agama RI,
ini. Mudah-mudahan upaya ini menjadi
amal saleh yang bermanfaat guna me-
ningkatkan kualitas pemahaman dan
pengamalan Al-Qur'an oleh masyara- Lukman Hakim Saifuddin
Sambutan dan Kata Pengantar
xi

SAMBUTAN
KEPALA BADAN LITBANG DAN DIKLAT
KEMENTERIAN AGAMA RI

P
andangan ilmiah Islam meyakini akan bertambah dan menguat jika
bahwa Allah merupakan sum- disertai ilmu pengetahuan. Tafsir Ilmi
ber segala ilmu. Al-Qur’an yang Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
merupakan wahyu Allah adalah sumber merupakan suatu upaya mengintegra-
dan rujukan utama ilmu pengetahuan sikan sains dan agama. Ayat-ayat Al-
di semesta raya. Ajarannya memuat Qur’an mengandung berbagai ilmu
semua inti ilmu pengetahuan, baik pengetahuan yang menjadi jawaban
yang menyangkut ilmu umum maupun atas berbagai problematika manusia.
ilmu agama. Ilmu pengetahuan (sains) Agama dan sains, keduanya menunjuk
disampaikan melalui berbagai fenome- pada realitas sejati yang sama, yaitu
na sosial dan alam semesta yang ter- Allah subĥānahū wa ta‘ālā, sumber dari
hampar di hadapan kita, mulai dari ga- segala kebenaran.
laksi, bumi, daratan, samudra, gunung, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
manusia, hewan, tumbuhan, hingga Qur’an sejak masih berbentuk tim ad
jiwa sebagai bagian dari manusia, serta hoc tahun 1957 hingga menjadi satu-
atom sebagai unsur terkecil hingga ja- an kerja tersendiri pada tahun 2007 di
sad renik sebagai makhluk terkecil. lingkungan Badan Litbang dan Diklat
Albert Einstein mengatakan bah- terus berupaya menjadi gerbang uta-
wa, “science without religion is blind, and ma dalam menjaga dan mengkaji Al-
religion without science is lame” (ilmu Qur’an. Ayat-ayat Al-Qur’an mengan-
tanpa agama adalah buta, dan agama dung kekayaan khazanah ilmu yang
tanpa ilmu adalah lumpuh). Iman hanya luas, konkret, dan ilmiah sepanjang
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xii

masa, fī kulli zamān wa makān, sebagai pakar yang berasal dari LIPI, LAPAN,
sumber ilmu yang tidak akan habis di- Observatorium Bosscha ITB, dan para
gali. pakar lainnya, serta tim penyusun Taf-
Kehadiran buku Tafsir Ilmi pada sir Ilmi. Semoga kerja keras tim Tafsir
tahun 2015 ini diharapkan mampu me- Ilmi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
menuhi kebutuhan masyarakat akan Qur’an dengan berbagai tema sains
penafsiran ilmu agama serta memoti- yang telah dihasilkan mampu menjadi
vasi masyarakat untuk bersungguh- ladang pahala di akhirat kelak.
sungguh mencari dan mempelajari
ilmu pengetahuan, sebagai sarana un- Jakarta, September 2015
tuk semakin mendekatkan diri kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat
Allah.
Penghargaan dan ucapan terima
kasih yang setinggi-tingginya kami sam- Prof. Dr. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D
paikan atas kontribusi para ulama dan NIP: 19600416 198903 1 005
Sambutan dan Kata Pengantar
xiii

SAMBUTAN
KEPALA LAJNAH PENTASHIHAN MUSHAF AL-QUR’AN
KEMENTERIAN AGAMA RI

S
ebagai salah satu wujud upaya kembangkan oleh Kementerian Agama
peningkatan kualitas pemaham- menitikberatkan bahasannya pada
an, penghayatan, dan pengamal- persoalan akidah, akhlak, ibadah, dan
an ajaran Islam (Al-Qur'an) dalam ke- sosial, sedangkan Tafsir Ilmi fokus pa-
hidupan bermasyarakat, berbangsa, da kajian saintifik terhadap ayat-ayat
dan bernegara, Lajnah Pentashihan kauniyah dalam Al-Qur'an.
Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Dalam beberapa tahun terakhir
Diklat Kementerian Agama RI pada telah terwujud kerja sama yang baik
tahun 2011 telah melaksanakan kegiat- antara Kementerian Agama dengan
an kajian dan penyusunan Tafsir Ilmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
atau Tafsir Ayat-ayat Kauniyah. Meto- (LIPI) dalam upaya menjelaskan ayat-
de yang diterapkan dalam kajian dan ayat kauniyah dalam rangka penyem-
penyusunan tafsir ini serupa dengan purnaan buku Al-Qur'an dan Tafsirnya.
metode yang digunakan dalam kajian Hasil kajian ayat-ayat kauniyah ini di-
dan penyusunan Tafsir Tematik. Seba- masukkan ke dalam tafsir tersebut
gai langkah awal, ayat-ayat yang ter- sesuai tempatnya sebagai tambahan
kait dengan sebuah persoalan dihim- penjelasan atas tafsir yang ada, yang
pun untuk selanjutnya dianalisis dalam disusun berdasarkan urutan mushaf.
rangka menemukan pandangan Al- Kerja sama dua instansi ini ber-
Qur'an yang utuh menyangkut per- lanjut ke arah kajian dan penyusunan
soalan tersebut. Hanya saja, Tafsir Tafsir Ilmi semenjak tahun 2009 silam.
Tematik yang saat ini juga sedang di- Hingga saat ini sudah ada enam judul
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xiv

buku yang berhasil disusun dan diter- Pengarah:


bitkan. Lantas, kegiatan kajian dan pe- 1. Kepala Badan Litbang dan Diklat
nyusunan Tafsir Ilmi pada Tahun Ang- Kementerian Agama RI
garan 2013 menghasilkan tiga tema 2. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
yang diterbitkan pada tahun 2015 ini. Indonesia
Keempatnya adalah: 3. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf
1. Jasad Renik dalam Perspektif Al- Al-Qur'an
Qur'an dan Sains; Ketua:
2. Kepunahan Makhluk di Bumi dalam Prof. Dr. H. Hery Harjono
Perspektif Al-Qur'an dan Sains; dan
3. Eksistensi Kehidupan di Alam Semes- Wakil Ketua:
ta dalam Perspektif Al-Qur'an dan Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA
Sains.
Sekretaris:
Tim kajian dan penyusunan Tafsir
Dr. H. Muhammad Hisyam
Ilmi terdiri atas para pakar dengan latar
belakang keilmuan yang berbeda dan Anggota:
dapat dibedakan dalam dua kelompok. 1. Prof. Dr. Arie Budiman (alm.)
Pertama, mereka yang menguasai per- 2. Prof. Dr. H. Hamdani Anwar, MA
soalan kebahasaan dan hal lain yang 3. Prof. Dr. H. Syibli Sardjaya, LML
terkait penafsiran Al-Qur'an, seperti 4. Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
asbābun-nuzūl, munāsabātul-āyāt, ri- 5. Prof. Dr. H. Darwis Hude, M.Si
wayat-riwayat dalam penafsiran, dan 6. Dr. H. Moedji Raharto
ilmu-ilmu keislaman lainnya. Kedua, 7. Dr. H. Soemanto Imam Khasani
mereka yang menguasai persoalan- 8. Dr. H. Hoemam Rozie Sahil
persoalan saintifik, seperti fisika, ki- 9. Dr. M. Rahman Djuwansyah
mia, geologi, biologi, astronomi, dan 10. Dr. Ali Akbar
lainnya. Kelompok pertama disebut
Tim Syar‘i, dan yang kedua disebut Staf Sekretariat:
Tim Kauni. Keduanya bersinergi dalam H. Zarkasi, MA.; H. Deni Hudaeny AA,
bentuk ijtihād jamā‘ī (ijtihad kolektif) MA.; Muhammad Musadad, S.Th.I.;
untuk menafsirkan ayat-ayat kauniyah Muhammad Fatichuddin, S.S.I.; Jonni
dalam Al-Qur'an. Tim penyusun Tafsir Syatri, MA; dan H. Harits Fadlly, MA.
Ilmi tahun 2011 terdiri dari:
Sambutan dan Kata Pengantar
xv

Selaku narasumber tetap dalam bagi terlaksananya tugas ini. Penghar-


kajian ini adalah Prof. Dr. H. Umar gaan dan ucapan terima kasih kami
Anggara Jenie, Apt. M.Sc., Prof. Dr. sampaikan pula kepada para ulama
M. Quraish Shihab, MA., Prof. Dr. H. dan pakar, khususnya dari Lembaga
M. Atho Mudzhar, MA., Dr. KH. Ahsin Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Sakho Muhammad, MA., dan Prof. Dr. Lembaga Penerbangan dan Antariksa
dr. Muhammad Kamil Tajudin, Sp.And. Nasional (LAPAN), Observatorium
Mengingat kemajuan ilmu pe- Bosscha Institut Teknologi Bandung
ngetahuan dan teknologi yang sangat (ITB), dan para pakar lainnya yang
cepat dan menuntut pemahaman yang telah terlibat dalam penyusunan Tafsir
komprehensif tentang ayat-ayat Al- Ilmi ini. Semoga karya yang dihasilkan
Qur'an, maka kami berharap kajian dan bermanfaat bagi masyarakat muslim
penyusunan Tafsir Ilmi ini dapat ber- Indonesia khususnya dan masyara-kat
lanjut seiring dengan dinamika yang muslim di dunia pada umumnya, serta
terjadi dalam masyarakat. dicatat dalam timbangan amal saleh.
Akhirnya, kami sampaikan terima
kasih yang tulus kepada Menteri Aga- Jakarta, November 2015
ma yang telah memberikan petunjuk Kepala Lajnah
dan dukungan bagi penyusunan Tafsir Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Ilmi ini. Kami juga menyampaikan te-
rima kasih yang dalam kepada Kepala
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA
Agama atas saran dan dukungannya NIP. 19710818 200003 1 001
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xvi

SAMBUTAN
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
(LIPI)

Bismillahirraĥmānirraĥīm

A
dalah kewajiban kita untuk 9 Masehi hingga hari ini. Semoga apa
memanjatkan puji syukur ke yang dihasikan dari kerja keras para
hadirat Allah atas terbitnya bu- ilmuwan yang bekerja sama dengan
ku seri kelima Tafsir Ilmi, yang merupa- para ulama Al-Qur’an ini menambah
kan hasil kerja sama antara Lajnah keimanan para pembaca dan kita se-
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Badan mua terhadap kebenaran kitab suci Al-
Litbang dan Diklat Agama, Kementeri- Qur’an.
an Agama RI dengan Lembaga Ilmu Memahami kitab suci Al-Qur’an
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Seri dengan bantuan sains sudah sangat
kelima ini terdiri dari tiga judul: Jasad lama dilakukan oleh para ulama Mus-
Renik dalam Perspektif Al-Qur’an dan lim. Ini dimungkinkan karena hubung-
Sains, Eksistensi Kehidupan di Alam an antara keduanya bisa saling me-
Semesta dalam Perspektif Al-Qur’an nguatkan. Subjek ini barangkali tidak
dan Sains, dan Kepuhanan Makhluk begitu penting dibicarakan kembali
Hi-dup dalam Perspektif Al-Qur’an dan seandainya saja kemajuan sains dan
Sains. Terbitnya tiga buku ini tentu teknologi di Barat tidak menimbulkan
menambah khazanah keilmuan yang dampak yang signifikan pada masya-
merupakan perpaduan antara ilmu rakat Muslim. Di dunia Barat hubungan
naqliy (bersumber pada Kitab Suci) agama dan sains telah menimbulkan
dengan ilmu ‘aqliy (bersumber pada kontroversi, dan berdampak pula di
olah rasio) yang dalam sejarah Islam kalangan akademisi Muslim. Hal ini
telah menjadi tradisi sejak awal per- mendorong kaum Muslim untuk mem-
kembangan peradaban Islam di abad bincang ulang hubungan antara aga-
Sambutan dan Kata Pengantar
xvii

ma (Kitab Suci) dengan sains. Oleh yang diajarkan dan dikembangkan di


karena itu, mendiskusikan hubungan perguruan tinggi dan lembaga-lemba-
Kitab Suci dengan sains masa kini te- ga riset kita adalah ilmu-ilmu yang
tap relevan dengan kepentingan umat berasal dari Barat yang empiris seku-
Islam Indonesia. laristik. Ilmu-ilmu empiris itu dikem-
Menyingkap rahasia alam dengan bangkan di atas anggapan dasar onto-
pendekatan sains selain dapat sampai logi materialistik, yang hanya mengakui
pada pemahaman terhadap fenomena wujud fisik dan menolak yang metafisik.
dan hukum-hukum alamiah, juga dapat Pendekatan positivisme seperti ini te-
menemukan hakikat wujud di balik lah merasuki pengembangan ilmu-ilmu
hukum-hukum dan keteraturan alam pengetahuan dalam masyarakat kita
itu, yaitu Tuhan, zat yang mencipta di Indonesia, sementara masyarakat
dan mengatur keteraturan itu. Akan kita adalah masyarakat religius yang
tetapi, memang tidak setiap kegiatan dikukuhkan dalam dasar negara Panca-
sains dapat berujung pada keberadaan sila yang sila pertamanya berbunyi,
Tuhan. Diperlukan modal metafisik ter- “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
lebih dahulu sebelum kerja sains dilaku- Islam sangat menganjurkan pen-
kan. Dalam Surah Yūnus/10: 101 Allah carian fakta-fakta di alam, layaknya
berfirman yang artinya, “Katakanlah, yang dilakukan oleh para ilmuwan me-
perhatikan apa yang ada di langit dan lalui pengamatan, seperti diungkap
di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda dalam Surah Āli ‘Imrān/2: 190–191. Ja-
kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang di, pencarian fakta-fakta tidak sema-
memberi peringatan bagi orang-orang ta untuk memahami kerja jagat raya,
yang tidak beriman.” Jadi, melaku- tetapi lebih untuk menuju pada peng-
kan kegiatan sains tanpa iman dapat hambaan total kepada Sang Pencip-
menjauhkan diri dari Tuhan. Sebalik- ta, seperti Firman Allah dalam Surah
nya, mendekati alam dengan kerja aż-Żāriyāt/51: 56, “Aku tidak mencip-
sains berlandaskan iman akan mem- takan jin dan manusia kecuali untuk
pertebal keimanan. beribadah kepada-Ku.”
Sebagai bangsa Indonesia, kita Oleh karena itu, kita memerlukan
menghadapi tantangan yang berkait- pengembangan ilmu pengetahuan
an dengan kegiatan kerja sains dalam yang didasarkan pada orientasi yang
perkembangan dan pengembangan tepat, yaitu kerangka metafisika yang
ilmu pengetahuan yang kita alami benar. Penyusunan Tafsir Ilmi yang
dan jalani pada masa kini. Ilmu-ilmu diusahakan oleh kerja sama antara
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xviii

Kementerian Agama dengan LIPI ini H. Hamdani Anwar; Dr. H. Muchlis M.


merupakan upaya mengatasi kesen- Hanafi, MA.; Prof. Dr. H. M. Darwis
jangan antara pengembangan sains Hude, M.Si; serta Tim Kauni yang ter-
empiris yang sekularistik dengan ori- diri atas para saintis, yaitu: Prof. Dr. H.
entasi metafisik yang benar, supaya Umar Anggara Jenie, M.Sc; Prof. Dr.
kemajuan ilmu pengetahuan dan tek- Hery Harjono; Prof. Dr. H. Muhammad
nologi membuahkan kesejahteraan Hisyam, MA; Prof. Dr. Arie Budiman
bagi umat manusia dan memiliki nilai (alm.); Dr. H. Moedji Raharto; Prof.
ibadah. Karena itu, kita memberi apre- Dr. H. Thomas Djamaluddin; Dr. H.
siasi yang tinggi pada usaha-usaha M. Rahman Djuwansyah; dan Ir. H.
penyusunan Tafsir Ilmi ini. Kita berha- Hoemam Rozie Sahil. Tidak lupa ucap-
rap buku-buku ini memberi pencerahan an terima kasih ditujukan pula kepada
kepada kita semua dalam upaya men- staf sekretariat yang terdiri atas H.
jadikan Al-Qur’an sebagai pegangan Zarkasi, MA; H. Deni Hudaeny AA,
dan pedoman dalam kehidupan di za- MA; Muhammad Musadad, S.Th.I; dan
man mutakhir ini. Muhammad Fatichuddin, S.S.I.
Pada akhirnya, saya menyampai- Kami berharap kiranya kerja
kan ucapan terima kasih kepada Ke- sama yang telah dimulai sejak tahun
pala Badan Litbang dan Diklat Kemen- 2005 ini dapat berkembang lebih
terian Agama dan Kepala Lajnah baik, memenuhi harapan umat Islam
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an yang di Indonesia khususnya dalam upaya
telah memprakarsai dan memfasilitasi meningkatkan peran pengembangan
penulisan buku ini. Kami juga ingin sains dan teknologi. Semoga usaha
menyampaikan penghargaan dan te- mulia ini mendapat ganjaran dari Allah
rima kasih kepada semua pihak yang dan dicatat sebagai amal saleh. Āmīn
telah berusaha melahirkan buku-buku yā rabbal-‘ālamīn.
ini. Secara khusus, terima kasih disam-
paikan kepada para penulis, yang da- Jakarta, November 2015
lam lingkungan terbatas disebut Tim Kepala Lembaga Ilmu
Syar‘i dan Tim Kauni. Tim Syar‘i terdiri Pengetahuan Indonesia
atas sejumlah ulama Al-Qur’an, yaitu:
Dr. H. Ahsin Sakho Muhammad; Prof.
Dr. H. Syibli Syardjaya, LML; Prof. Dr. Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain
Sambutan dan Kata Pengantar
xix

MEMAHAMI ISYARAT-ISYARAT
ILMIAH AL-QUR'AN; SEBUAH PENGANTAR

A
l-Qur'an, kitab suci yang ber- atau sesuatu yang “seperti”, atau
isikan ayat-ayat tanzīliyah, kurang lebih, “sama” dengan satu
mempunyai fungsi utama surah darinya (al-Baqarah/2: 23). Dari
sebagai petunjuk bagi seluruh umat sini muncul usaha-usaha untuk mem-
manusia baik dalam hubungannya de- perlihatkan berbagai dimensi Al-Qur'an
ngan Tuhan, manusia, maupun alam yang dapat menaklukkan siapa pun
raya. Dengan begitu, yang dipapar- yang meragukannya, sehingga kebe-
kan Al-Qur'an tidak hanya masalah- naran bahwa ia bukan tutur kata manu-
masalah kepercayaan (akidah), hu- sia menjadi tak terbantahkan. Inilah
kum, ataupun pesan-pesan moral, yang disebut i‘jāz. Karena berwujud
tetapi juga di dalamnya terdapat teks bahasa yang baru dapat bermakna
petunjuk memahami rahasia-rahasia setelah dipahami, usaha-usaha dalam
alam raya. Di samping itu, ia juga memahami dan menemukan rahasia
berfungsi untuk membuktikan kebe- Al-Qur'an menjadi bervariasi sesuai
naran Nabi Muhammad. Dalam bebe- dengan latar belakang yang mema-
rapa kesempatan, Al-Qur'an menan- haminya. Setiap orang dapat menang-
tang siapa pun yang meragukannya kap pesan dan kesan yang berbeda
untuk menyusun dan mendatangkan dari lainnya. Seorang pakar bahasa
“semacam” Al-Qur'an secara keselu- akan mempunyai kesan yang berbeda
ruhan (aţ-Ţūr/52: 35), atau sepuluh dengan yang ditangkap oleh seorang
surah yang semacamnya (Hūd/11: 13), ilmuwan. Demikian Al-Qur'an menyu-
atau satu surah saja (Yūnus/10: 38), guhkan hidangannya untuk dinikmati
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xx

dan disantap oleh semua orang di se- tujuan, sumber, dan cara mencapai
panjang zaman. tujuan tersebut. Bahkan, keduanya
telah mulai beriringan sejak penciptaan
A. AL-QUR'AN DAN ILMU manusia pertama. Beberapa studi
PENGETAHUAN menunjukkan bahwa hakikat kebera-
gamaan muncul dalam jiwa manusia
Berbicara tentang Al-Qur'an dan ilmu sejak ia mulai bertanya tentang hakikat
pengetahuan, kita sering dihadapkan penciptaan (al-Baqarah/2: 30-38).1
pada pertanyaan klasik: adakah kese- Lantas mengapa sejarah agama
suaian antara keduanya atau sebalik- dan ilmu pengetahuan diwarnai de-
nya, bertentangan? Untuk menjawab ngan pertentangan? Diakui, di samping
pertanyaan ini ada baiknya dicermati memiliki kesamaan, agama dan ilmu
bersama ungkapan seorang ilmuwan pengetahuan juga mempunyai objek
modern, Einstein, berikut, “Tiada ke- dan wilayah yang berbeda. Agama
tenangan dan keindahan yang dapat (Al-Qur'an) mengajarkan bahwa selain
dirasakan hati melebihi saat-saat ke- alam materi (fisik) yang menuntut ma-
tika memperhatikan keindahan raha- nusia melakukan eksperimen, objek
sia alam raya. Sekalipun rahasia itu ti- ilmu juga mencakup realitas lain di luar
dak terungkap, tetapi di balik itu ada jangkauan panca indera (metafisik)
rahasia yang dirasa lebih indah lagi, yang tidak dapat diobservasi dan di-
melebihi segalanya, dan jauh di atas uji coba. Allah berfirman, “Maka Aku
bayang-bayang akal kita. Menemukan bersumpah demi apa yang dapat kamu
rahasia dan merasakan keindahan ini lihat dan demi apa yang tidak kamu
tidak lain adalah esensi dari bentuk lihat.” (al-Ĥāqqah/69: 38). Untuk yang
penghambaan.” bersifat empiris, memang dibuka ru-
Dari kutipan ini, agaknya Einstein ang untuk menguji dan mencoba (al-
ingin menunjukkan bahwa ilmu yang ‘Ankabūt/29: 20). Namun demikian,
sejati adalah yang dapat mengantar- seorang ilmuwan tidak diperkenankan
kan kepada kepuasan dan kebahagia- mengatasnamakan ilmu untuk meno-
an jiwa dengan bertemu dan merasa- lak “apa-apa” yang non-empiris (meta-
kan kehadiran Sang Pencipta melalui fisik), sebab di wilayah ini Al-Qur'an
wujud alam raya. Memang, dengan telah menyatakan keterbatasan ilmu
mengamati sejarah ilmu dan agama, manusia (al-Isrā'/17: 85) sehingga diper-
ditemukan beberapa kesesuaian anta-
1. ‘Abdur-Razzāq Naufal, Baina ad-Dīn wa al-‘Ilm, h.
ra keduanya, antara lain dari segi 42; A. Karīm Khaţīb, Allāh Żātan wa Maudū‘an, h. 6.
Sambutan dan Kata Pengantar
xxi

lukan keimanan. Kerancuan terjadi model penafsiran Al-Qur'an dengan


manakala ilmuwan dan agamawan ti- pendekatan ilmu pengetahuan.
dak memahami objek dan wilayahnya
masing-masing. B. APA DAN MENGAPA
Kalau saja pertikaian antara ilmu- TAFSIR ILMI?
wan dan agamawan di Eropa pada
abad pertengahan (sampai abad ke-18) Setiap muslim wajib mempelajari dan
tidak merebak ke dunia Islam, mungkin memahami Al-Qur'an. Seorang muslim
umat Islam tidak akan mengenal per- diperintah Al-Qur'an untuk tidak ber-
tentangan antara agama dan ilmu iman secara membabi-buta (taqlīd),
pengetahuan. Perbedaan memang ti- tetapi dengan mempergunakan akal
dak seharusnya membawa kepada per- pikiran. Al-Qur'an mengajak umat ma-
tentangan dan perpecahan. Keduanya nusia untuk terus berdialog dengan-
bisa saling membantu untuk mencapai nya di sepanjang masa. Semua kala-
tujuan. Bahkan, keilmuan yang matang ngan dengan segala keragamannya
justru akan membawa kepada sikap diundang untuk mencicipi hidangan-
keberagamaan yang tinggi (Fāţir/35: nya, hingga wajar jika kesan yang di-
27). peroleh pun berbeda-beda. Ada yang
Sejarah cukup menjadi saksi bah- terkesan dengan kisah-kisahnya seperti
wa ahli-ahli falak, kedokteran, ilmu aš-Ša‘labi dan al-Khāzin; ada yang mem-
pasti dan lain-lain telah mencapai hasil perhatikan persoalan bahasa dan
yang mengagumkan di masa kejaya- retorikanya seperti az-Zamakhsyari;
an Islam. Di saat yang sama mereka atau hukum-hukum seperti al-Qurțubi.
menjalankan kewajiban agama dengan Masing-masing mempunyai kesan yang
baik, bahkan juga ahli di bidang aga- berbeda sesuai kecenderungan dan
ma. Maka amatlah tepat apa yang suasana yang melingkupinya.
dikemukakan Maurice Bucaille, seo- Ketika gelombang Hellenisme
rang ilmuwan Perancis terkemuka, ma-suk ke dunia Islam melalui penerje-
dalam bukunya Al-Qur'an, Bibel, dan mahan buku-buku ilmiah pada masa
Sains Modern, bahwa tidak ada satu Dinasti ‘Abbasiyah, khususnya pada
ayat pun dalam Al-Qur'an yang berten- masa pemerintahan al-Makmūn (w.
tangan dengan perkembangan ilmu 853 M), muncullah kecenderungan me-
pengetahuan. Inilah kiranya yang me- nafsirkan Al-Qur'an dengan teori-teori
nyebabkan besarnya perhatian para ilmu pengetahuan atau yang kemudian
sarjana untuk mengetahui lebih jauh dikenal sebagi tafsir ilmi. Mafātīĥul-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxii

Gaib, karya ar-Rāzi, dapat dibilang se- besar dunia Islam berada di bawah
bagai tafsir yang pertama memuat kekuasaan Eropa. Hegemoni Eropa
secara panjang lebar penafsiran ilmiah atas kawasan Arab dan muslim ini
terhadap ayat-ayat Al-Qur'an.2 hanya dimungkinkan oleh superioritas
Tafsir ilmi adalah sebuah upaya teknologi. Bagi seorang muslim, mem-
memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang baca tafsir Al-Qur'an bahwa persenja-
mengandung isyarat ilmiah dari per- taan dan teknik-teknik asing yang
spektif ilmu pengetahuan modern. memungkinkan orang-orang Eropa
Menurut Ĥusain aż-Żahabi, tafsir ini menguasai umat Islam sebenarnya
membahas istilah-istilah ilmu penge- telah disebut dan diramalkan di dalam
tahuan dalam penuturan ayat-ayat Al-Qur'an, bisa menjadi pelipur lara.3
Al-Qur'an, serta berusaha menggali di- Inilah yang diungkapkan M. Quraish
mensi keilmuan dan menyingkap raha- Shihab sebagai kompensasi perasaan
sia kemukjizatannya terkait informasi- inferiority complex (perasaan rendah
informasi sains yang mungkin belum diri).4 Lebih lanjut Quraish menulis,
dikenal manusia pada masa turunnya “Tidak dapat diingkari bahwa meng-
sehingga menjadi bukti kebenaran ingat kejayaan lama merupakan obat
bahwa Al-Qur'an bukan karangan ma- bius yang dapat meredakan sakit,
nusia, namun wahyu Sang Pencipta meredakan untuk sementara, tetapi
dan Pemilik alam raya. bukan menyembuhkannya.”5
Di era modern tafsir ilmi semakin Kedua, munculnya kesadaran un-
populer dan meluas. Fenomena ini tuk membangun rumah baru bagi
setidaknya dipengaruhi oleh beberapa peradaban Islam setelah mengalami
faktor berikut. dualisme budaya yang tecermin pada
Pertama, pengaruh kemajuan sikap dan pemikiran. Dualisme ini
teknologi dan ilmu pengetahuan melahirkan sikap kontradiktif antara
Barat (Eropa) terhadap dunia Arab mengenang kejayaan masa lalu dan
dan kawasan muslim, terlebih pada keinginan memperbaiki diri, dengan
paruh kedua abad 19 ketika sebagian kekaguman terhadap peradaban Ba-
rat yang hanya dapat diambil sisi ma-
2. Sedemikian banyaknya persoalan ilmiah dan
logika yang disinggung, Ibnu Taimiyah berkata, “Di terinya saja. Yang terjadi kemudian
dalamnya terdapat apa saja, kecuali tafsir;” sebuah
penilaian dari pengikut setia Aĥmad bin Ĥanbal ter-
di kawasan muslim adalah budaya
hadap ar-Rāzi yang diketahui sangat intens dalam “berhati Islam, tetapi berbaju Barat”.
mendebat kelompok tersebut. Berbeda dari Ibnu
Taimiyah, Tājuddīn as-Subuki berkomentar, “Di dalam- 3. Jansen, Diskursus Tafsir Al-Qur'an Modern, h. 67.
nya terdapat segala sesuatu, plus tafsir”. Lihat: Fat- 4. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, h. 53.
ĥullāh Khalīf, Fakhruddīn ar-Rāzi, h. 13. 5. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, h. 53.
Sambutan dan Kata Pengantar
xxiii

Tafsir ilmi pada hakikatnya ingin dan bumi”.7 Penafsiran ini didasari
membangun kesatuan budaya melalui atas pandangan kasat mata dalam
pola hubungan harmonis antara Al- suasana yang sangat terbatas da-
Qur'an dan pengetahuan modern yang lam bidang ilmu pengetahuan. Boleh
menjadi simbol peradaban Barat.6 Di jadi semuanya benar. Seiring ditemu-
saat yang sama, para penggagas tafsir kannya penemuan ilmiah baru, se-
ini ingin menunjukkan pada masyarakat orang muslim modern melihat ada
dunia bahwa Islam tidak mengenal tafsiran yang lebih jauh dari sekadar
pertentangan antara agama dan ilmu yang dikemukakan para pendahulu.
pengetahuan seperti yang terjadi di Dari hasil penelitian luar angkasa, pa-
Eropa pada Abad Pertengahan yang ra ahli menyimpulkan sebuah teori
mengakibatkan para ilmuwan menjadi yang dapat dikatakan sebagai hakikat
korban hasil penemuannya. ilmiah, yaitu nebula yang berada di
Ketiga, perubahan cara pandang luar galaksi tempat kita tinggal terus
muslim modern terhadap ayat-ayat Al- menjauh dengan kecepatan yang
Qur'an, terutama dengan munculnya berbeda-beda, bahkan benda-benda
penemuan-penemuan ilmiah modern langit yang ada dalam satu galaksi pun
pada abad ke-20. Memang Al-Qur'an saling menjauh satu dengan lainnya,
mampu berdialog dengan siapa pun dan ini terus berlanjut sampai dengan
dan kapan pun. Ungkapannya singkat waktu yang ditentukan oleh Sang Ma-
tapi padat, dan membuka ragam pe- hakuasa.8
nafsiran. Misalnya, kata lamūsi‘ūn pada Keempat, tumbuhnya kesadaran
Surah aż-Żāriyāt/51: 47, “Dan langit bahwa memahami Al-Qur'an dengan
itu Kami bangun dengan kekuasaan pendekatan sains modern bisa men-
(Kami), dan sesungguhnya Kami benar- jadi sebuah �Ilmu Kalam Baru”. Bila
benar meluaskan(nya)”, dalam karya- dulu ajaran Al-Qur'an diperkenalkan
karya tafsir klasik ada yang menaf- dengan pendekatan logika/filsafat se-
sirkannya dengan “meluaskan rezeki hingga menghasilkan ratusan bahkan
semua makhluk dengan perantara ribuan karya ilmu kalam, sudah saat-
hujan”; ada yang mengartikan “ber- nya pendekatan ilmiah/ saintifik men-
kemampuan menciptakan lebih dari jadi alternatif. Di dalam Al-Qur'an
itu”; dan ada pula yang mengarti- terdapat kurang lebih 750–1000 ayat
kan “meluaskan jarak antara langit kauniyah, sementara ayat-ayat hu-
7. Lihat misalnya: aţ-Ţabarsī, Tafsīr Majma‘ al-Bayān,
9/203.
6. M. Effat Syarqāwi, Qaďāyā Insāniyyah fī A‘māl al- 8. Kementerian Wakaf Mesir, Tafsīr al-Muntakhab,
Mufassirīn, h. 88. h. 774.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxiv

kum hanya sekitar 250 ayat.9 Lalu 1. Kerapuhan filologisnya


mengapa kita mewarisi ribuan buku Al-Qur'an diturunkan kepada bangsa
fikih, sementara buku-buku ilmiah Arab dalam bahasa ibu mereka, kare-
hanya beberapa gelintir saja, padahal nanya ia tidak memuat sesuatu yang
Tuhan tidak pernah membedakan mereka tidak mampu memahaminya.
perintah-Nya untuk memahami ayat- Para sahabat tentu lebih mengetahui
ayat Al-Qur'an. Kalaulah ayat-ayat hu- Al-Qur'an dan apa yang tercantum di
kum, muamalat, akhlak dan akidah dalamnya, tetapi tidak seorang pun di
merupakan petunjuk bagi manusia antara mereka menyatakan bahwa Al-
untuk mengenal dan mencontoh peri- Qur'an mencakup seluruh cabang ilmu
laku Tuhan, bukankah ayat-ayat ilmiah pengetahuan.
juga petunjuk akan keagungan dan
kekuasaaan Tuhan di alam raya ini? 2. Kerapuhannya secara teologis
Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk
C. PRO-KONTRA TAFSIR ILMI yang membawa pesan etis dan keaga-
maan; hukum, akhlak, muamalat, dan
Model tafsir ilmi sudah lama diperde-
akidah. Ia berkaitan dengan pandang-
batkan para ulama, mulai dari ulama
an manusia mengenai hidup, bukan de-
klasik sampai ahli-ahli keislaman di
ngan teori-teori ilmiah. Ia buku petun-
abad modern. Al-Gazāli, ar-Rāzi, al-
juk dan bukan buku ilmu pengetahuan.
Mursi, dan as-Suyūți dapat dikelom-
Adapun isyarat-isyarat ilmiah yang ter-
pokkan sebagai ulama yang mendu-
kandung di dalamnya dikemukakan da-
kung tafsir ini. Berseberangan dengan
lam konteks petunjuk, bukan menjelas-
mereka, asy-Syāțibi menentang keras
kan teori-teori baru.
penafsiran model seperti ini. Dalam
barisan tokoh-tokoh modern, para 3. Kerapuhannya secara logika
pendukung tafsir ini di antaranya
Di antara ciri ilmu pengetahuan adalah
Muĥammad ‘Abduh, Țanțāwi Jauhari,
bahwa ia tidak mengenal kata �kekal”.
Ĥanafi Aĥmad, berseberangan dengan
Apa yang dikatakan sebagai natural
tokoh-tokoh seperti Maĥmūd Syaltūt,
law tidak lain hanyalah sekumpulan te-
Amīn al-Khūli, dan ‘Abbās ‘Aqqād.
ori dan hipotesis yang sewaktu-waktu
Mereka yang berkeberatan de-
bisa berubah. Apa yang dianggap sa-
ngan model tafsir ilmi berargumentasi
lah di masa silam, misalnya, boleh jadi
antara lain dengan melihat:
diakui kebenarannya di abad modern.
9. Wawancara Zaglūl an-Najjār dengan Majalah
Tasawuf Mesir, Edisi Mei 2001. Ini menunjukkan bahwa produk-pro-
Sambutan dan Kata Pengantar
xxv

duk ilmu pengetahuan pada hakikat- sini manusia diminta untuk selalu ber-
nya relatif dan subjektif. Jika demikian, ijtihad dalam rangka menemukan ke-
patutkah seseorang menafsirkan yang benaran. Apa yang telah dilakukan
kekal dan absolut dengan sesuatu para ahli hukum (fukaha), teologi, dan
yang tidak kekal dan relatif? Relakah etika di masa silam dalam memahami
kita mengubah arti ayat-ayat Al-Qur'an ayat-ayat Al-Qur'an merupakan ijtihad
sesuai dengan perubahan atau teori baik, sama halnya dengan usaha me-
ilmiah yang tidak atau belum mapan mahami isyarat-isyarat ilmiah dengan
itu?10 penemuan modern. Yang diperlukan
Ketiga argumentasi di atas agak- adalah kehati-hatian dan kerendahan
nya yang paling populer dikemukakan hati. Tafsir, apa pun bentuknya, ha-
untuk menolak tafsir ilmi. Pengantar nyalah sebuah upaya manusia yang
ini tidak ingin mendiskusikannya de- terbatas untuk memahami maksud ka-
ngan menghadapkannya kepada argu- lam Tuhan yang tidak terbatas. Keke-
mentasi kelompok yang mendukung. liruan dalam penafsiran sangat mung-
Kedua belah pihak boleh jadi sama kin terjadi, dan tidak akan mengurangi
benarnya. Karenanya, tidak produktif kesucian Al-Qur'an. kendatipun, kekeli-
jika terus mengkonfrontasikan kedua- ruan dapat diminimalkan atau dihin-
nya. Yang dibutuhkan adalah formula dari dengan memperhatikan kaidah-
kompromistik untuk lebih mengem- kaidah yang ditetapkan para ulama.
bangkan misi dakwah Islam di tengah
kemajuan ilmu pengetahuan. D. PRINSIP DASAR DALAM
Diakui bahwa ilmu pengetahuan PENYUSUNAN TAFSIR ILMI
itu relatif; yang sekarang benar, bisa
Dalam upaya menjaga kesucian Al-
jadi besok salah. Tetapi, bukankah
Qur'an para ulama merumuskan be-
itu ciri dari semua hasil budi daya ma-
berapa prinsip dasar yang sepatutnya
nusia, sehingga di dunia tidak ada
diperhatikan dalam menyusun sebuah
yang absolut kecuali Tuhan? Ini bisa
tafsir ilmi, antara lain:11
dipahami karena hasil pikiran manusia
1. Memperhatikan arti dan kaidah-ka-
yang berupa acquired knowledge (ilmu
idah kebahasaan. Tidak sepatutnya
yang dicari) juga mempunyai sifat atau
ciri akumulatif. Ini berarti dari masa 11. Poin-poin prinsip ini disimpulkan dari ketetapan
Lembaga Pengembangan I‘jāz Al-Qur'an dan Sunah,
ke masa ilmu akan saling melengkapi Rābițah ‘Ālam Islāmi di Mekah dan lembaga serupa di
Mesir (Lihat wawancara Zaglūl dalam Majalah Tasawuf
sehingga ia akan selalu berubah. Di Mesir Edisi Mei 2001 dan al-Kaun wa al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-
10. Asy-Syāțibī, al-Muwāfaqāt, 2/46; Amīn al-Khūli, Qur'ān karya Manșūr Ĥasab an-Nabi, Ketua Lembaga
Manāhij Tajdīd, h. 219. I‘jāz Mesir)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxvi

kata “țayran” dalam Surah al-Fīl/105: kan atau menyalahkan teori-teori


3, “Dan Dia turunkan kepada mereka ilmiah.
Burung Ababil” ditafsirkan sebagai 5. Memperhatikan kemungkinan satu
kuman seperti dikemukakan oleh kata atau ungkapan mengandung
Muĥammad ‘Abduh dalam Tafsīr sekian makna, kendatipun kemung-
Juz ‘Amma-nya. Secara bahasa itu kinan makna itu sedikit jauh (lemah),
tidak dimungkinkan, dan maknanya seperti dikemukakan pakar bahasa
menjadi tidak tepat, sebab akan Arab, Ibnu Jinni, dalam al-Khașā'iș
bermakna, “dan Dia mengirimkan (2/488). Al-Gamrāwi, seorang pa-
kepada mereka kuman-kuman yang kar tafsir ilmiah Al-Qur'an Mesir,
melempari mereka dengan batu mengatakan, “Penafsiran Al-Qur'an
......”. hendaknya tidak terpaku pada sa-
2. Memperhatikan konteks ayat yang tu makna. Selama ungkapan itu
ditafsirkan, sebab ayat-ayat dan mengandung berbagai kemungkin-
surah Al-Qur'an, bahkan kata dan an dan dibenarkan secara bahasa,
kalimatnya, saling berkorelasi. Me- maka boleh jadi itulah yang dimak-
mahami ayat-ayat Al-Qur'an harus sud Tuhan”.12
dilakukan secara komprehensif, ti- 6. Untuk bisa memahami isyarat-isyarat
dak parsial. ilmiah hendaknya memahami betul
3. Memperhatikan hasil-hasil penafsi- segala sesuatu yang menyangkut
ran dari Rasulullah șalallāhu ‘alaihi objek bahasan ayat, termasuk pe-
wa sallam selaku pemegang otori- nemuan-penemuan ilmiah yang ber-
tas tertinggi, para sahabat, tabiin, kaitan dengannya. M. Quraish Shi-
dan para ulama tafsir, terutama hab mengatakan, “...sebab-sebab
yang menyangkut ayat yang akan kekeliruan dalam memahami atau
dipahaminya. Selain itu, penting menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an an-
juga memahami ilmu-ilmu Al-Qur'an tara lain adalah kelemahan dalam
lainnya seperti nāsikh-mansūkh, as- bidang bahasa serta kedangkalan
bābun-nuzūl, dan sebagainya. pengetahuan menyangkut objek
4. Tidak menggunakan ayat-ayat yang bahasan ayat”.
mengandung isyarat ilmiah untuk 7. Sebagian ulama menyarankan agar
menghukumi benar atau salahnya tidak menggunakan penemuan-pe-
sebuah hasil penemuan ilmiah. Al- nemuan ilmiah yang masih bersifat
Qur'an mempunyai fungsi yang jauh teori dan hipotesis, sehingga dapat
lebih besar dari sekadar membenar- 12. Al-Islām fī ‘Așr al-‘Ilm, h. 294.
Sambutan dan Kata Pengantar
xxvii

berubah. Itu karena teori tidak la- kukan kajian dalam perspektif ilmu
in adalah hasil sebuah “pukul rata” pengetahuan.
terhadap gejala alam yang terjadi. Kajian tafsir ilmi tidak dalam
Begitu pula hipotesis, masih dalam kerangka menjustifikasi kebenaran
taraf uji coba kebenarannya. Yang temuan ilmiah dengan ayat-ayat Al-
digunakan hanyalah yang telah Qur'an, juga tidak untuk memaksa-
mencapai tingkat hakikat kebenar- kan penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an
an ilmiah yang tidak bisa ditolak lagi hingga seolah-olah berkesesuaian
oleh akal manusia. Sebagian lain dengan temuan ilmu pengetahuan.
mengatakan, sebagai sebuah pe- Kajian tafsir ilmi berangkat dari ke-
nafsiran yang dilakukan berdasar sadaran bahwa Al-Qur'an bersifat
kemampuan manusia, teori dan hi- mutlak, sedang penafsirannya, baik
potesis bisa saja digunakan di da- dalam perspektif tafsir maupun ilmu
lamnya, tetapi dengan keyakinan pengetahuan, bersifat relatif.
kebenaran Al-Qur'an bersifat mut- Akhirnya, segala upaya manu-
lak, sedangkan penafsiran itu rela- sia tidak lain hanyalah setitik jalan un-
tif, bisa benar dan bisa salah. tuk menemukan kebenaran yang ab-
solut. Untuk itu, segala bentuk kerja
Penyusunan Tafsir Ilmi dilaku-
sama yang baik sangat diperlukan,
kan melalui serangkaian kajian yang
terutama antara ahli-ahli di bidang
dilakukan secara kolektif dengan
ilmu pengetahuan dan para ahli di
melibatkan para ulama dan ilmuwan,
bidang agama, dalam mewujudkan
baik dari Lajnah Pentashihan Mushaf
pemahaman Al-Qur'an yang baik.[]
Al-Qur'an, LIPI, LAPAN, Observatori-
um Bosscha, dan beberapa perguru-
an tinggi. Para ulama, akademisi, dan
Jakarta, Oktober 2015
peneliti yang terlibat dibagi dalam
dua tim: Syar‘i dan Kauni. Tim Syar‘i
bertugas melakukan kajian dalam
perspektif ilmu-ilmu keislaman dan Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA
bahasa Arab, sedang Tim Kauni mela- NIP. 19710818 200003 1 001
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxviii
DAFTAR ISI

SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR__vii


Sambutan Menteri Agama RI__ix
Sambutan Kepala Badang Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI__xi
Sambutan Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an__xiii
Sambutan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia__xvi
Memahami Isyarat-isyarat Ilmiah Al-Qur’an; Sebuah Pengantar __xix

BAB I
PENDAHULUAN__1
BAB II
KEMUNCULAN DAN KEPUNAHAN MAKHLUK HIDUP DI BUMI__5
A. Kemunculan dan Perkembangan Makhluk Hidup di Bumi__8
B. Kepunahan Makhluk Hidup sepanjang Sejarah Bumi__25
C. Penyebab Kepunahan __35

BAB III
HIKMAH DARI PERISTIWA-PERISTIWA KEPUNAHAN__51
A. Penyiapan Bumi sebagai Tempat Hidup Manusia__51
1. Penyiapan Iklim__52
2. Penyiapan Sumber Daya Pangan dan Energi__55
B. Kepunahan sebagai Awal Penyempurnaan__58
C. Penyempurnaan Ciptaan __62

BAB IV
KEPUNAHAN DALAM AL-QUR’AN__65
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxx

A. Kepunahan Umat-umat Terdahulu__65


B. Kiamat__72

BAB V
PENUTUP __75
DAFTAR PUSTAKA__79
INDEKS__81
BAB I
PENDAHULUAN

K
epunahan adalah suatu kenis- dalam Surah al-A‘rāf/7: 137, al-Isrā’/17:
cayaan. Suatu saat kelak selu- 16, al-Furqān/25: 36, asy-Syu‘arā’/26:
ruh alam semesta ini akan Allah 172, an-Naml/27: 51, aș-Șāffāt/37: 136, al-
hancurkan, termasuk di dalamnya bu- Aĥqāf/46: 25, dan Muĥammad/47: 10.
mi yang kita huni ini. Pada saat itu pu- Dalam ayat-ayat tersebut Allah mem-
la manusia dan seluruh kehidupan di peringatkan manusia dengan menceri-
muka bumi akan musnah. Allah berfir- takan kembali bagaimana umat-umat
man, terdahulu yang durhaka telah Allah
musnahkan, antara lain melalui proses
‫ﭿﮀﮁﮂﮃﮄ ﮅﮆﮇﮈ‬ bencana alam, seperti angin dingin
kepada kaum ‘Ad, hujan batu dan api
‫ﮉﮊ‬ yang disertai gempa kepada kaum So-
dom, banjir besar kepada umat Nabi
Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi
Nuh dan kaum Saba’, petir kepada ka-
wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan
kemuliaan tetap kekal. (ar-Raĥmān/55: 26–27) um Madyan, dan sebagainya.
Dalam perspektif ilmu pengeta-
Bagaimana cara pemusnahan itu huan, pemusnahan makhluk hidup di
akan terjadi dinyatakan oleh Allah da- muka bumi pernah terjadi, bahkan hing-
lam banyak ayat Al-Qur’an, misalnya ga berkali-kali sepanjang sejarah bumi.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
2

Semua terjadi sebelum manusia ada adanya kehidupan tersebut sangat ba-
di muka bumi, dan ini terjadi melalui nyak dijumpai dalam bentuk fosil-fosil
mekanisme seperti apa yang tertulis yang tersebar di berbagai belahan du-
dalam Al-Qur’an berupa bencana-ben- nia. Tulang belulang hewan dan sisa
cana alam. Bencana tersebut tidak bagian tumbuhan yang terawetkan
mengakibatkan kepunahan kehidupan seakan bercerita kepada kita bahwa
secara keseluruhan, tetapi pada se- bumi ini pernah dihuni oleh tumbuhan
tiap peristiwa lebih dari separuh dan hewan purba berukuran raksasa
bahkan pernah sampai di atas 90 per- yang sudah tidak ada lagi di masa ki-
sen kehidupan punah. Dilihat dari ni, di antaranya berupa kadal-kadal,
perspektif ilmu geologi, peristiwa- dinosaurus, macan bertaring panjang,
peristiwa tersebut merupakan feno- dan sebagainya. Demikian pula tebar-
mena geologi biasa seperti vulkanisme an fosil-fosil hewan berukuran kecil,
atau kegunungapian, gempa (az-Zal- seperti bakteri, plankton, benangsari,
zalah/99: 1–6), banjir atau meluapnya spora, dan sebagainya, yang terawet-
laut (al-Infiţār/82: 3), hujan meteor kan dalam lumpur yang membatu, mem-
(al-Infiţār/82: 2), dan sebagainya. Pe- berikan gambaran tentang peman-
ristiwa-peristiwa tersebut yang me- dangan di permukaan bumi purba
nyebabkan kepunahan makhluk hidup yang amat berbeda. Peninggalan-pe-
di muka bumi merupakan bagian dari ninggalan masa lampau tersebut men-
sejarah bumi, dan tentunya merupakan jadi bukti bahwa makhluk-makhluk
bagian dari kehendak Allah yang pasti yang telah punah tersebut pernah hi-
terjadi. dup di muka bumi. Jejak-jejak masa
Salah satu hal yang menarik ada- lalu pun memperlihatkan pula kondisi
lah bahwa Al-Qur’an tidak pernah atau masa lalu permukaan bumi, misalnya
sedikit sekali menyinggung adanya bahwa sebagian besar permukaan bu-
jenis makhluk hidup lain di muka bu- mi ini pernah terendam air, atau seba-
mi—selain makhluk gaib seperti ma- gian besar permukaan daratan pernah
laikat, jin, dan iblis—yang berbeda dari ditutupi pohon jenis paku-pakuan rak-
apa yang kita jumpai sekarang. Jauh sasa.
sebelum zaman kehidupan manusia Allah menyampaikan pesan-pe-
banyak makhluk pernah hidup, berbe- sannya kepada manusia tidak hanya
da dengan makhluk masa kini, dan hi- melalui wahyu yang tertulis di dalam
dup secara bergantian dalam jangka kitab-kitab sucinya, tetapi juga melalui
waktu yang lebih lama pula. Bukti-bukti bukti-bukti di alam semesta. Bagi orang
Pendahuluan
3

beriman sisa-sisa makhluk purba yang Buku ini antara lain akan mem-
tersimpan di dalam batuan adalah buk- bahas bagaimana Al-Qur'an berbicara
ti kekuasaan Allah yang pernah terjadi mengenai kepunahan makhluk hidup;
di masa lalu. Allah berfirman, bagaimana makhluk-makhluk hidup
muncul, tumbuh, dan berkembang di
‫ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ‬muka bumi, untuk kemudian Allah
‫ ﯵ ﯶ ﯷ ﯸﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾ‬memusnahkannya kembali dan meng-
gantinya dengan yang lebih baik. Buku
‫ ﯿﰀ ﰁ ﰂ‬ini juga menjelaskan manfaat yang
dapat manusia peroleh dari adanya
Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap kehidupan makhluk terdahulu. Buku
penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehing- ini kemudian diakhiri dengan bahasan
ga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu mengenai pelajaran dan hikmah yang
adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu)
bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala se-
bisa kita ambil dari peristiwa apa pun
suatu? (Fușșilat/41: 53) yang pernah terjadi. []
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
4
BAB II
KEMUNCULAN DAN KEPUNAHAN
MAKHLUK HIDUP DI BUMI

B
erdasarkan sisa-sisa peninggal- Sejarah bumi direka pada mula-
an yang terawetkan dan ter- nya berdasarkan susunan lapisan batu-
simpan di dalam tanah dan an beserta sisa-sisa peninggalan (fosil)
batuan, proses kemunculan dan ke- makhluk purba yang terkandung di
punahan makhluk-makhluk hidup di dalamnya. Demikian pula umur bumi
muka bumi sebelum terciptanya manu- yang diduga secara relatif berdasarkan
sia dapat dirangkai dan diterangkan susunan umur batuan yang juga dida-
dari sudut pandang ilmu pengetahuan. sarkan pada kandungan fosil-fosilnya
Dari sisi besarnya kejadian, peristiwa menurut kaidah pelapisan batuan
kepunahan makhluk hidup purba me- (stratigrafi). Umur batuan baru bisa
rupakan kejadian alam biasa yang ditetapkan secara lebih mutlak setelah
tidak berarti dibandingkan dengan dikembangkannya penarikhan radio-
kiamat. Walau demikian, akibat yang metri berdasarkan perbandingan kan-
ditimbulkan serta lamanya proses ke- dungan unsur-unsur radioaktif (lihat:
punahan yang terjadi pada masa purba tema penentuan umur geologi dalam
ternyata jauh lebih dahsyat daripada tafsir ilmi Waktu dalam Perspektif Al-
peristiwa pemusnahan yang telah me- Qur’an dan Sains). Pembagian waktu
nimpa umat-umat ingkar terdahulu dalam sejarah bumi beserta umur
yang diceritakan dalam Al-Qur’an. masing-masing segmen waktu kemu-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
6

dian dibakukan berdasarkan korelasi mulai 4,5–4 miliar tahun yang lalu; (2)
pelapisan-pelapisan batuan di seluruh Archean, mulai 4–2,5 miliar tahun yang
dunia (Tabel 1). lalu; (3) Proterozoic, mulai 2,5–0,5
Tabel berikut ini memperlihatkan miliar tahun yang lalu; (4) Phanerozoic,
empat masa perkembangan sejarah mulai 500 juta tahun yang lalu sampai
geologi, yang tiap-tiap masa masih ter- sekarang. Masing-masing Eon masih
bagi lagi dalam beberapa masa geolo- terbagi dalam tingkatan Era, Periode,
gis. Ada empat Eon, yaitu: (1) Hadean, dan Epoch.

Tahun
EON ERA PERIOD EPOCH dimulai
(Juta tahun)
Holocene 0.01
Quaternay
Pleistocene 1.8
Pilocene 5.3
Neogene
Cenozoic Miocene 23.0
Tertiary Oligocene 33.0
Paleogene Eocene 55.0
Paleocene 65.0
Cretaceous 146
Phanerozoic Mesozoic Jurassic 200
Triassic 251
Permian 299
Pennsylvanian 318
Carboniferous
Mississippian 359
Paleozoic Devonian 416
Silurian 444
Ordovician 488
Cambrian 542
Proterozoic 2500
Archean 4000
Hachean 4560
Tabel 1
Umur dan pembagian waktu baku dalam sejarah bumi. (Diolah dari berbagai sumber)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
7

Al-Qur’an menyinggung tentang semesta. Abdullah Yusuf Ali (1934)


empat masa sampai terben­tuknya bu- dalam The Holy Qur’an: Text, Transla-
mi sebagai berikut. tion, and Commentary menjelaskan
bahwa kata yaum (bentuk tunggal dari
‫ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ‬ayyām) disetarakan dengan kata dalam
bahasa Inggris age atau eon. Oleh Abū
‫ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ ﯝ ﯞ‬as-Su‘ūd, ahli tafsir abad ke-16, kata
‫ ﯟ ﯠ‬yaum disetarakan dengan pengertian
peristiwa atau naubat. Lebih tepat
Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung bila kata yaum diterjemahkan sebagai
yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia ber- tahap, periode, atau masa. Jadi, kata
kahi, dan Dia tentukan makanan-makanan ayyām pada ayat di atas tepat untuk
(bagi penghuni)nya dalam empat masa, me-
madai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka
diterjemahkan sebagai masa atau eon.
yang memerlukannya. (Fușșilat/41: 10) Periodisasi empat eon di atas
dimulai dari sejak awal bumi terbentuk
Dalam ayat di atas jelas sekali sampai dengan bumi siap dihuni, de-
Allah menyatakan bahwa Dia-lah yang ngan iklim, sumber makanan, dan
telah menciptakan di bumi ini gunung- energi yang telah tersedia. Tampaknya
gunung yang kokoh, serta member- periodisasi kepunahan, yang selalu
katinya dengan kadar makanan sela- diikuti dengan penyempurnaan, me-
ma “empat hari”. Kata “hari” adalah mang merupakan grand scenario Allah
terjemah dari kata ayyām, bentuk plu- dalam mempersiapkan khalifah-Nya un-
ral dari yaum. Kata yaum dalam arti tuk dapat melaksanakan tugas-tugas-
sehari-hari dipakai untuk menunjukkan nya di bumi, yaitu sebagai wakil Allah
keadaan terangnya siang, dan diter- dalam memakmurkan bumi. Dalam
jemahkan menjadi hari. Bentuk jamak- Periode Quartenary mulailah bumi
nya, ayyām, dapat berarti beberapa mempunyai iklim seperti sekarang ini,
hari dan dapat pula berarti waktu yang yaitu dengan kadar oksigen 20%–30%
lama. Dilihat dari penggunaan kata dan nitrogen 70%. Keanekaragaman
ayyām pada ayat di atas, maka dengan hayati, baik flora, fauna, maupun mi-
pengertian tersebut jelas sekali bahwa kroba, yang siap menjadi makanan,
kata ayyam menunjukkan sifat relatif obat, dan transportasi manusia telah
waktu dengan memperbandingkan tersedia secara melimpah. Begitu pula
waktu manusia dengan waktu yang energi fosil: minyak yang terbentuk
berlaku bagi gerak energi-materi alam dari fosil plankton, algae, mikroba,
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
8

dan makhluk-makhluk kecil air lainnya A. KEMUNCULAN DAN


di Eon Proterozoic sekitar 2,5 miliar PERKEMBANGAN MAKHLUK
tahun yang lalu; dan batubara yang HIDUP DI BUMI
terbentuk dari fosil tumbuhan raksasa
pada Periode Triassic dan Jurassic se- Beberapa ayat berikut berbicara
kitar 250 juta tahun yang lalu, telah ter- tentang proses pemisahan langit dan
sedia untuk manusia secara berlimpah. bumi, bagaimana Allah menjadikan se-
Empat Eon yang dikenal dalam gala sesuatu yang hidup berasal dari
periodisasi sejarah geologis ini adalah air, meluaskan langit, menghamparkan
tingkatan menuju kesempurnaan un- bumi, memancangkan di atasnya gu-
tuk suatu kehidupan manusia. Peru- nung-gunung, menurunkan hujan se-
bahan dari satu eon ke eon lain, yang hingga tanam-tanaman dapat tumbuh,
di dalamnya terjadi pula perubahan menebarkan di atasnya beragam makh-
era/periode/epoch ke era/periode/ luk melata, dan mengelurkan sesuatu
epoch yang lainnya, terjadi melalui yang hidup dari sesuatu yang mati, dan
mekanisme kepunahan. Ayat di atas sebaliknya.
dapat ditafsirkan untuk menunjuk ke
peristiwa kepunahan yang menuju ke ‫ﮓﮔ ﮕﮖ ﮗﮘﮙ‬
kesempurnaan ini. ‫ﮚ ﮛ ﮜﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ‬
Dalam Surah al-Ĥijr/15: 20 Allah
menjelaskan bahwa seluruh keperluan ‫ﮢ ﮣﮤ ﮥ ﮦ ﮧ‬
hidup manusia di muka bumi ini: ma-
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengeta-
kanan, obat-obatan, energi, iklim, se- hui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu-
muanya diciptakan oleh Allah, bukan nya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara
ciptaan manusia. Mekanismenya dapat keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup berasal dari air; maka mengapa
kita lihat pada periodisasi sejarah geo- mereka tidak beriman? (al-Anbiyā’/21: 30)
logis ini.
‫ﯰ ﯱ ﯲﯳ ﯴ ﯵ‬
‫ﭳﭴﭵ ﭶﭷﭸﭹ‬
Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan
‫ﭺﭻ‬ (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya.
(aż-Żāriyāt/51: 47)

‫ﮍﮎﮏﮐﮑ ﮒﮓ‬
Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-
sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan
(Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang
bukan kamu pemberi rezekinya. (al-Ĥijr/15: 20)
‫ﮔﮕ ﮖﮗﮘ‬
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
9

Dan bumi yang Kami hamparkan dan Kami kuan material panas bahan bumi di
pancangkan di atasnya gunung-gunung yang permukaan membentuk suatu kerak
kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-
tanaman yang indah. (Qāf/50: 7) padat yang sebagian di antaranya ke-
mudian dikenal sebagai batuan. Pe-
‫ﭑﭒﭓﭔﭕﭖﭗ‬ ristiwa ini terjadi kira-kira 4,5 miliar
tahun yang lalu. Proses pembekuan
‫ﭘ ﭙﭚﭛﭜﭝ ﭞﭟ‬ ini berlangsung lama, kira-kira 600
‫ﭠﭡﭢﭣ ﭤﭥﭦﭧﭨ‬ juta tahun. Pada waktu yang bersa-
maan permukaan bumi terus-menerus
‫ﭩﭪﭫﭬﭭﭮ ﭯﭰﭱ‬ dijatuhi benda-benda langit berupa
‫ﭲﭳﭴﭵ ﭶﭷ‬ meteorit, yang berbahan asal sama
dengan asal bumi, yaitu debu dan
‫ﭸﭹﭺﭻﭼ‬ gas kosmis yang terlontar dari mata-
hari. Tumbukan-tumbukan ini dikenal
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan
bumi, pergantian malam dan siang, kapal pula dengan proses agregasi. Benda-
yang berlayar di laut dengan (muatan) yang benda yang bertabrakan ini di anta-
bermanfaat bagi manusia, apa yang diturun- ranya ada yang mencapai ukuran pla-
kan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering),
net, kemudian bergabung menjadi
dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam- bakal planet yang terus bertambah
macam binatang, dan perkisaran angin dan massanya karena benda-benda lebih
awan yang dikendalikan antara langit dan bu-
kecil terus-menerus menumbuknya
mi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang dan kemudian melebur menjadi satu.
yang mengerti. (al-Baqarah/2: 164) Adapun benda lainnya yang bergabung
tetapi tidak mencapai ukuran planet
‫ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱﭲ ﭳ ﭴ ﭵ‬ membentuk asteroid.

‫ﭶ ﭷ ﭸﭹ ﭺ ﭻ ﭼ‬ Tumbukan benda-benda langit


ini mencapai intensitas tertinggi pada
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati akhir masa Hadean, pada episode
dan mengeluarkan yang mati dari yang hi- yang menyisakan teka-teki berupa “ka-
dup dan menghidupkan bumi setelah mati
taklisme bulan” atau “bombardemen
(kering). Dan seperti itulah kamu akan dikelu-
arkan (dari kubur). (ar-Rūm/30: 19) berat terakhir” yang menghasilkan
massa yang terpisah dari bumi dalam
Dalam ilmu pengetahuan, seja- bentuk bulan. Beberapa tumbukan
rah bumi diawali ketika permukaan menyebabkan pencairan kembali
bumi mulai membeku. Proses pembe- magma pada 4,2 miliar tahun yang lalu.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
10

Penarikhan menunjukkan, sekitar 3,9 pada 4,6 miliar ta-hun yang lalu, yang
miliar tahun lalu tumbukan-tumbukan merupakan umur meteorit tertua dan
besar berakhir. Hadean adalah segmen diakhiri dengan umur batu tertua pada
tertua dari umur bumi yang dimulai 3,9 juta tahun yang lalu (Gambar 3.1)

Hadean: 4,65 - 4 miliar tahun lalu

Gambar 2.1
Ilustrasi artis permukaan bumi pada Eon Hadean.
(Sumber: ionkorr.blogspot.com; the-sieve.com; palaeos.com)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
11

Periode (eon) berikutnya pada tinggal dari periode sebelum ini, yang
3,9 sampai dengan 2,5 miliar tahun lebih tua dari 3,9 miliar tahun yang lalu,
yang lalu dikenal dengan Archaean adalah kristal sangat keras mineral
adalah segmen waktu yang menandai zircon yang terisolasi dan memberikan
meluasnya kerak bumi yang membeku umur sampai 4,4 miliar tahun. Selama
(Gambar 3.2). Eon Archaean meliputi Archaean, yang menyusul periode
rentang masa yang mencapai sepertiga Hadean, magma menerobos ke atas
dari sejarah bumi. Jejak masa yang ter- dan mengalir menutupi lahan yang te-

Gambar 2.2
Ilustrasi artis tentang permukaan bumi pada Eon Archaean. (Sumber: The Natural History Museum London/bbc.
co.uk; arcadiastreet.com; palaeos.com/Walter Myers)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
12

lah rusak oleh tumbukan-tumbukan se- Laut mendingin dan mengandung cu-
lama akhir Hadean. Batuan yang ber- kup oksigen serta menyediakan cu-
umur Archaean umumnya ditemukan kup nutrisi bagi kehidupan tercipta
dalam bentuk lava bantal, yang biasa- selama Proterozoik, Eon setelah Ar-
nya terbentuk dari lelehan lava basal chaean (Gambar 3.3). Pada tahap ini,
di dasar samudra. Daratan mulai ter- satu-satunya tanda adanya kehidupan
bentuk pada pertengahan-akhir Ar- adalah stromatolit, lapisan menyeru-
chaean ini. Ketika dasar batuan mulai pai tikar pada lumpur dasar laut yang
memadat, lava basal menerobos ke terbentuk oleh mikroba. Bukti ini mem-
atas dan menghampar di atasnya, perlihatkan bahwa kehidupan memang
membentuk endapan batuan hijau berasal dari lautan dimana terdapat air
(greenstones), yang berwarna hijau sebagai prasyarat kehidupan.
karena kaya akan besi. Kejadian-keja- Surah al-Anbiyā’/21: 30 menyata-
dian yang menandai masa Archean kan, air merupakan asal kehidupan dan
ini adalah: (1) Vulkanisme katastro­fik penting bagi adanya kehidupan. Ilmu
secara berangsur-angsur melambat; pengetahuan membuktikan kebenaran
(2) Terjadi permukaan yang berlereng- pernyataan ini. Penemuan-penemuan
lereng; dan (3) Proses erosi dan se- menunjukkan bahwa kehidupan di
dimentasi yang intens. Selama dan bumi dimulai di lingkungan perairan,
setelah terjadinya pengendapan, green- setelah sebelumnya dalam kurun yang
stone diterobos oleh kubah-kubah lama bumi yang telah terbentuk pada
batolit granitik raksasa, berukuran awal kejadiannya hanya terdiri dari
selebar 100 kilometer. Kubah ini me- benda-benda mati, kosong dari kehi-
nembus greenstones yang masih lunak. dupan. Yang belum terungkap adalah
Sebagian besar lempeng granitik da- bagaimana sebenarnya detail mekanis-
ratan atau kraton (craton) masih ter- me penciptaan kehidupan tersebut
kubur sampai akhirnya muncul karena dan berapa lama waktunya.
lapisan atasnya tererosi, umumnya pa-
da akhir Proterozoik dan bahkan pada ‫ ﮧ‬... ‫ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣﮤ‬ ...
masa lebih akhir lagi.
Temperatur air laut pada Archa- ... dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup
ean relatif panas, sekitar atau mele- berasal dari air... (al-Anbiyā’/21: 30)
bihi 60 oC. Kecuali untuk bakteri yang
menyukai temperatur tinggi, organis- Ketika lautan mengandung lebih
me tidak dapat hidup pada masa ini. banyak oksigen, stromatolit semakin
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
13

Gambar 2.3
Permukaan bumi pada Eon Proterozoic: awal terdapatnya kehidupan.
(Sumber: corzainteractive.com; palaeos.com; ocean.si.edu)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
14

banyak tumbuh pada kolom air dengan wan. Dalam menerangkan “ledakan
jenis yang beragam. Plankton dan mi- kehidupan Cambrian” para paleonto-
kroplankton mulai pula memenuhi ko- logis membicarakan Revolusi Substrat
lom air. Kemudian pada masa paling Cambrian, ketika dasar laut yang ter-
akhir Proterozoic, cacing mulai tampak buka beralih menjadi ruang untuk
menembusi sedimen, meninggalkan kehidupan bagi hampir semua jenis or-
lubang-lubang yang melengkung. ganisme penghuni dasar laut. Proses-
Kolonisasi besar-besaran bumi oleh nya lebih tampak seperti kolonisasi
makhluk hidup baru terjadi pada Cam- daripada evolusi. Tidak jelas dari mana
brian, periode pertama dari Eon beri- datangnya, tiba-tiba cacing, moluska,
kutnya dan sekaligus Eon terakhir: sponges, trilobites, dan udang meng-
Phanerozoic. Pada waktu itu terjadi ambil keuntungan dari pertumbuhan
“ledakan” keragaman jenis hewan, an- binatang-binatang laut yang hidup ke-
tara lain dengan terbentuknya hewan- mudian dari rantai makanan dengan
hewan ber­cangkang keras sejenis ke- bertambahnya jumlah bahan organik
piting dan kalajengking (Gambar 3.4). dari ganggang, cyanobakteri, dan phy-
Sampai masa itu perkembangan toplankton yang diproses oleh zoo-
kehidupan masih terbatas di lautan, plankton, mengendap di dasar laut dan
sedang daratan tetap terbuka dan ko- mengun­d ang mikroba lainnya serta
song dari penghuni berupa makhluk hewan pemakannya.
hidup. Kehidupan di darat baru muncul Peralihan makhluk hidup dari la-
setelah periode ini, yang kemudian ut ke darat dimulai pada periode Silur.
berkembang pesat dalam jumlah dan Makhluk pertama yang mampu hidup
jenisnya untuk tumbuhan maupun he- di dua alam, di laut maupun di daratan,
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
15

Gambar 2.4
Ilustrasi kehidupan pada periode Cambrian.
(Sumber: bbc.co.uk; visualphotos.com; arcadiastreet.com; lifebefore-dinosaurus.com; lopez-sosa-enb150.
blogspot.com; lopez-sosa-enb150.blogspot.com; phleschbubble.com)

adalah sejenis kepiting yang dinamai da periode Perm. Binatang berbuku


eurypterid. Fosil memperlihatkan bah- lainnya yang bersifat amfibi pada za-
wa mereka hidup pada lingkungan man ini adalah sejenis kepiting, dan
laut dangkal, seperti zona pasang su- tampaknya bukan leluhur binatang
rut air laut. Bentuk hewan ini seperti lain mana pun. Dari jenis binatang ini,
kalajengking, walaupun tidak ada hu- kepiting ladam kuda (horseshoe crabs)
bungan antara keduanya. Beberapa masih dijumpai hingga kini. Kemuncul-
di antaranya memiliki panjang lebih an pertamanya terekam pada periode
dari dua meter. Eurypterid paling tua Ordovician (Gambar 3.5). Binatang da-
dijumpai dari zaman awal Cambrian, rat murni yang terdapat selanjutnya
pada batu lempung di Cekoslovakia, adalah binatang berbuku berkaki ba-
yang merupakan bagian dari ledakan nyak, seperti kelabang dan kaki seribu,
spesies Cambrian. Mereka musnah pa- yang kemudian diikuti oleh serangga.

Gambar 2.5
Binatang pertama yang naik ke darat: (1) Eurypterid dan (2) kepiting ladam kuda. (Sumber: earthhistory.org.uk)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
16

Pada dunia tumbuhan, awal kehi- Keperluan tumbuhan untuk memiliki


dupan hewan bersel tunggal, semisal berbagai jaringan ini meningkat se-
bakteri, dijumpai sejak Archaean di per- iring berkurangnya konsentrasi CO2 di
airan. Di daratan, proses kolonisasi udara. Kemunculan tanaman yang me-
batuan telanjang oleh tumbuhan pada miliki sistem jaringan terjadi pada akhir
awal mula kejadian tidak jauh berbeda Ordovician, sedangkan tanaman yang
dengan proses pada pulau batuan memiliki sistem vaskular komplet yang
vulkanik, breksi, atau lava, yang baru terdiri dari xylem dan phloem mulai
dierupsikan pada masa kini. Umumnya tampak pada periode Silur.
koloni yang pertama dijumpai adalah Keberadaan komunitas tumbuh-
bakteri, kemudian lumut dan jamur, an tertentu selalu diikuti oleh datang-
disusul oleh rerumputan dan semak nya komunitas hewan tertentu pula.
belukar, dan pada akhirnya pepohonan. Tumbuhan berspora, misalnya, meng-
Spora adalah sarana reproduksi bak- undang datangnya serangga yang
teri, jamur, dan ganggang serta be- kemudian diikuti oleh laba-laba pe-
berapa jenis tumbuhan yang lebih ting- mangsa serangga. Hewan-hewan ber-
gi, seperti lumut dan paku-pakuan. buku seperti kaki seribu, kelabang,
Spora memiliki dinding yang kuat, serangga, dan laba-laba tidak berasal
sehingga jumlahnya melimpah dan dari hewan laut, tetapi murni berkem-
mudah ditemukan di dalam sedimen. bang dari hewan bercangkang yang
Spora lumut diketahui berada sejak telah hidup di darat, setelah tumbuhan
Ordovician, dan diduga telah ada se- me­nyebar di daratan. Seperti halnya
menjak Cambrian. Fosil spora dan fila- tumbuhan rendah, hewan-hewan ren-
men jamur tertua dijumpai pada peri- dah ini menyebar di permukaan darat-
oda Ordovician. an dengan perantaraan embusan angin.
Tumbuhan memiliki kemampuan
fotosintesis pada lingkungan udara ‫ﭝ ﭞ ﭟﭠ ﭡ ﭢﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ‬
terbuka, yang tentunya menyangkut
proses-proses absorpsi karbondioksi- ‫ﭩ ﭪ ﭫﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰﭱ‬
da dan pelepasan oksigen pada pori- ‫ﭲﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ‬
pori, sehingga melibatkan sejumlah
besar air yang menguap selama pro- ‫ﭾﭿ‬
ses. Metabolisme seperti ini jelas te-
Dan Allah menciptakan semua jenis hewan
lah memerlukan jaringan vaskular un- dari air, maka sebagian ada yang berjalan di
tuk mengambil air dari dalam tanah. atas perutnya dan sebagian berjalan dengan
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
17

dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan paling tidak dua jenis proses peralihan
dengan empat kaki. Allah menciptakan apa ke darat telah pula berlangsung pada
yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakua-
sa atas segala sesuatu. (an-Nūr/24: 45) hewan bertulang belakang. Peralihan
pertama adalah penyesuaian ikan-ikan
Tidak sama dengan hewan ren- yang hidup di laut untuk bisa hidup
dah pada umumnya, hewan darat pada lingkungan air yang tawar, untuk
yang lebih tinggi, yaitu hewan-hewan kemudian beralih menjadi ikan-ikan
bertulang belakang, mengawali per- dan hewan air lainnya yang hidup di
kembangannya di laut. Dari laut, sungai-sungai, danau, rawa, dan per-
yang merupakan tempat awal timbul- airan tawar lainnya. Peralihan ini ter-
nya kehidupan, makhluk hidup me- jadi pada periode Devon awal atau
nyebar ke daratan melalui berbagai pada lebih kurang 400 juta tahun yang
mekanisme. Pada umumnya hewan lalu. Peralihan kedua adalah peralihan
dan tumbuhan menyesuaikan dahulu yang disertai perubahan organ-organ
dengan lingkungan perairan dangkal tubuhnya. Ikan ini berubah menjadi
untuk kemudian bergeser ke wilayah hewan perairan dangkal, amfibi, dan
pasang surut air laut, untuk kemudian kemudian menjadi hewan darat. Pera-
beralih ke daratan. Di samping cara lihan ini terjadi pada akhir periode De-
peralihan dan perkembangan hewan von (Gambar 3.6).
bercangkang, yang terjadi pada peri- Perubahan penting pertama pa-
ode Silur (420 juta tahun yang lalu), da ikan untuk beralih ke darat adalah
memiliki paru-paru. Kombinasi antara
insang dan paru-paru tampaknya meru-
pakan tahap peralihan penting. Meski
demikian, sebagian besar ikan berparu-
paru yang pernah ada sepanjang seja-
rah evolusi ikan mengalami kepunahan.
Hal ini menjadikan kesimpulan bahwa
ikan berparu-paru berevolusi langsung
menjadi hewan darat
terbantahkan. Pada

Gambar 2.6
Migrasi ke darat hewan
bertulang belakang pada periode
Devon. (Sumber: Scientific
American)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
18

saat ini dijumpai paling tidak tiga jenis Periode Devon dicirikan pula
ikan berparu-paru (lungfish) di dunia, dengan pesatnya perkembangan je-
yakni di Afrika, Amerika Selatan, dan nis tumbuhan di daratan, sebagai
Aus-tralia. Mereka hidup di berbagai tambahan atas jenis-jenis lumut dan
habitat, seperti danau, sungai, dan ra- tanaman rawa yang telah ada sejak
wa. Alat pernafasan mereka pun ber- zaman sebelumnya. Pada zaman itu
beda-beda sesuai dengan kebutuhan. jenis tanaman dengan jaringan-jaring-
Perubahan penting lainnya pada an yang kompleks muncul dan berkem-
ikan adalah perubahan sirip menjadi bang berupa tanaman-tanaman ren-
kaki/lengan, meskipun masih tetap dah tidak berkayu, atau semacam
berfungsi sebagai alat untuk berenang rerumputan dan semak-semak purba,
daripada untuk berjalan. “Kaki-kaki” yang sebagian besar sudah tidak dijum-
ikan sebagai alat untuk bergerak pada pai lagi pada saat ini (Gambar 3.7). Fo-
permukaan yang lebih keras, baik di sil hutan tertua berasal dari formasi
permukaan dasar perairan maupun
daratan, baru berfungsi pada jenis-
jenis hewan per­a iran dangkal atau
amfibi. Ikan jenis ini yang kemudian
dipercaya sebagai nenek moyang he-
wan berkaki empat yang kemudian
secara berangsur pindah ke darat dan
menggu­nakan kakinya untuk berjalan
sambil menyesuaikan alat pernafasan-
nya.

Gambar 2.7
Tiga type awal jaringan tumbuhan vascular (berongga
pipa). (Sumber: earthhistory.org.uk)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
19

Tipe organisme Kenampakan perdana


Lumut Cambro-ordovician
Jamur Ordovician
Tumbuhan berdaun rendah Akhir Silur Tabel 2
Semak Belukar Awal-Pertengahan Devon Perkembangan tumbuhan di
daratan berdasarkan rekaman
Pohon/Hutan Pertengahan - Akhir Devon fosil

Gilboa di negara bagian New York, yang menggambarkan bahwa sedikit


Amerika Serikat, tertarikh dari akhir demi sedikit tumbuhan berkembang
pertengahan Devon (lebih kurang 400 dan beralih menjadi semakin lebih be-
juta tahun yang lalu). sar dan lebih kompleks (Gambar 3.8
Pohon yang paling awal adalah dan 3.9 pada halaman selanjutnya).
progymnosperm, muncul pada perte- Perkembangan keragaman tum-
ngahan Devon dan punah pada awal buhan mencerminkan pula penambah-
periode Kapur (Cretaceous: lebih ku- an kemampuan habitat untuk satwa.
rang 100 juta tahun). Pohon ini telah Sejalan dengan proses-proses fisik di
memiliki kambium yang memungkin- sekitar bumi seperti pengurangan ra-
kannya memproduksi kayu (xylem diasi dan radioaktivitas, dan melam-
sekunder) yang tumbuh ke luar dan batnya proses-proses geologi seperti
ke atas batang seperti yang dijumpai peru­bahan susunan atmosfer, peru-
pada pohon saat ini. Pohon jenis paku- bahan muka laut, vulkanisme, dan
pakuan atau pakis mulai berkembang aktivitas tektonik menyebabkan per-
pada zaman ini pula dan sebagian mukaan bumi lebih stabil sehingga
masih dapat dijumpai sampai saat ini. tumbuhan dan hewan bisa lebih lelua-
Tanaman berbiji mulai tampak pada sa berkembang secara jumlah, ukuran,
zaman ini pula, utamanya tanaman dan keragaman. Penyebaran dan per-
yang berbiji telanjang atau dikenal kembangan tumbuh-tumbuhan di da-
dengan angiospermae. Adapun fosil ratan menyebabkan terbentuk­nya eko-
pohon dengan biji tertutup atau buah- sistem-ekosistem baru di permukaan
buahan, atau pohon berbunga, beru- bumi yang diikuti oleh perkembangan
mur tidak lebih tua dari zaman Kapur. dan penyebaran hewan.
Urutan bagaimana tumbuhan di
daratan berkembang, berdasarkan re-
‫ﮖﮗﮘ ﮙﮚﮛﮜﮝ‬
kaman fosil (Tabel 2), pada dasarnya
adalah sebuah proses suksesi ekologis, ‫ﮞﮟ ﮠﮡﮢ ﮣﮤﮥ‬
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
20

Gambar 2.8
Ilustrasi tegakan vegetasi periode Karbon (atas), pohon
yang memfosil (kanan) dan batubara hasil bentukannya
(kanan bawah). (Sumber: forces.si.edu)

‫ﮦﮧﮨﮩﮪﮫ ﮬﮭ‬
‫ﮮﮯﮰﮱﯓﯔ‬
‫ﯕ ﯖﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ ﯝﯞ‬
‫ﯟﯠﯡ ﯢﯣﯤﯥ‬
Dan Dialah yang menurunkan air dari langit,
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala
macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami kelu-
arkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman
yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman
yang menghijau itu butir yang banyak; dan
dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan
(Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang
serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi
Perkembangan dan penyebaran
masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang- tumbuhan di daratan menyebabkan
orang yang beriman. (al-An‘ām/6: 99) meluasnya ekosistem baru yang juga
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
21

terhadap imaginasi manusia.


Bentuk serta penyebaran fosil-
fosil ini dalam tatanan ruang
dan waktu telah menginspirasi
lahirnya teori evolusi hewan
dan tumbuhan yang, terlepas
dari adanya penganut dan pe-
nentang, terus berubah dan
berkembang pula pemahaman-
nya sejalan dengan semakin ba-
nyaknya temuan baru dan ber-
kembangnya ilmu pengetahuan.
Meski masih banyak per-
tanyaan penting dalam teori
biologi yang belum terjawab,
Gambar 2.9
fakta-fakta yang ditemukan me-
Proses suksesi tumbuhan di daratan. nyulitkan para ilmuwan untuk benar-
(Sumber: earthhistory.org.uk)
benar mengabaikan teori evolusi.
Beberapa hal yang masih menjadi per-
membuka ruang bagi perkembangan debatan terutama berkaitan dengan
dan penyebaran hewan daratan de- detail bagaimana sebenarnya meka-
ngan penyebaran ketersediaan makan- nisme evolusi itu terjadi. Sementara
an. Meski jangka waktunya tidak terlalu berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan,
panjang dibandingkan dengan umur semakin muda umur sedimen, jenis
bumi secara keseluruhan, fosil hewan- tumbuhan maupun hewan yang dite-
hewan daratan memberi sumbangan mukan semakin kompleks dan sem-
yang amat berarti terhadap penyusun- purna, hingga pada akhirnya manusia
an sejarah bumi. Peninggalan alam ini muncul (Gambar 3.10).
banyak tersebar serta amat beragam Perkembangan yang penting pa-
di berbagai belahan dunia, dan teruta- da masa awal penyebaran tumbuhan
ma karena ukuran makhluk purba yang di daratan adalah ledakan jenis reptil
besar serta bentuknya yang relatif aneh yang berkembang dari amfibi pada
dibandingkan dengan hewan yang di- zaman Karbon dan Perm. Sebagian
jumpai pada zaman ini, sehingga me- dari jenis reptil ini kemudian ada yang
ninggalkan kesan yang begitu kuat kembali menyesuaikan diri untuk hi-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
22

dup di laut dan perairan, misalnya hewan digantikan oleh dominasi jenis
jenis penyu. Kemudian sejak zaman dinosaurus yang terdiri dari ribuan spe-
Trias hingga zaman Kapur keragaman sies, yang meliputi jenis dinosaurus

Gambar 2.10
Urutan kemunculan tumbuhan dan berbagai jenis hewan sepanjang sejarah kehidupan di permukaan bumi.
(Sumber: earthhistory.org.uk)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
23

Gambar 2.11
Peristiwa-peristiwa penting
dalam sejarah bumi.
(Sumber: creationwiki.org)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
24

yang hidup di dalam air dan jenis yang culnya makhluk yang paling sempurna,
terbang. Salah satu jenis dinosaurus yaitu manusia. Kemunculan manusia
yang tersisa sampai saat ini adalah (Homo sapiens) di muka bumi, apabila
(ternyata) jenis unggas. Pada zaman- dibandingkan dengan umur bumi me-
zaman berikutnya, Cenozoic/Paleosen, nurut hasil penarikhan saat ini, baru
binatang menyusui muncul dan terus- sebentar saja (Gambar 3.11 dan 3.12).
menerus mengalami penyempurnaan Jejak menyerupai jejak kaki manusia
bentuk hingga menjadi hewan-hewan (Homo) tertua dijumpai pada sedimen
menyusui seperti yang kita jumpai pada berumur 3,66 juta tahun, sedangkan
saat ini. Di antara binatang menyusui tengkorak hominid tertua yang dite-
ini ada pula yang beradaptasi untuk mukan ber-umur 2,5 juta tahun. Adapun
hidup di laut seperti jenis lumba-lum- homo sapiens diperkirakan baru ada di
ba dan paus. muka bumi pada 200.000 tahun yang
Rangkaian dari kemunculan dan lalu (antara 250.000–30.000 tahun
pergantian jenis-jenis makhluk hidup yang lalu [Smithsonian Institute, 2012])
di muka bumi ini diakhiri dengan mun- dan kebudayaan tertua (Sungai Indus,

Gambar 2.12
Masa waktu kemunculan dan keberadaan kehidupan di permukaan bumi. (Sumber: earthhistory.org.uk)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
25

Mesir, dan Cina) baru berumur sekitar B. KEPUNAHAN MAKHLUK HIDUP


3.000 tahun. SEPANJANG SEJARAH BUMI
Dilihat dari sistem fisiknya, ma-
nusia memang merupakan makhluk ‫ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰﭱ ﭲ ﭳ‬
yang paling sem­purna dibandingkan
makhluk lainnya. Apabila proses pem-
‫ﭴﭵ‬
bentukan makhluk hidup ini harus me- Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang
ditelan bumi dari (tubuh) mereka, sebab pada
lalui perubahan-perubahan yang ber- Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara
angsur untuk menuju kesempurnaan, baik. (Qāf/50: 4)
maka manusia memang seharusnya
muncul paling akhir. Mari kita perhati- Kepunahan massal adalah perio-
kan ayat-ayat berikut. de pada sejarah bumi ketika sejumlah
besar spesies makhluk hidup musnah
‫ﭛﭜﭝﭞﭟﭠ ﭡ‬ secara bersamaan. Kepunahan diang-
gap suatu kepunahan massal bila lebih
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari 50% spesies makhluk hidup yang
dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (at Tīn/ ada musnah. Beberapa kepunahan
95: 4)
yang lebih kecil sering pula terjadi, ter-
masuk kepunahan beberapa spesies
‫ﭧﭨﭩﭪ‬ akibat campur tangan manusia baik
pada zaman prasejarah maupun mo-
Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu
dalam beberapa tingkatan (kejadian). (Nūĥ/ dern. Kepunahan massal yang diang-
71: 14) gap besar selama umur bumi pernah
terjadi lima kali. Kelimanya adalah se-
‫ﭧﭨﭩﭪﭫﭬﭭﭮ‬ bagai berikut.
Kepunahan kehidupan masal yang
‫ﭯﭰﭱﭲﭳﭴﭵﭶﭷ‬ pertama terjadi pada periode Cambria-
‫ﭸﭹ‬ Ordovicia (Gambar 3.13). Kepunahan
terjadi dalam dua puncak masa pemus-
Wahai manusia! Apakah yang telah memper-
nahan yang dipisahkan oleh ratusan
dayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu Yang Mahamulia, yang telah men- ribu tahun periode jeda. Pada periode
ciptakanmu lalu menyempurnakan kejadian- Ordovicia-Silur ini kebanyakan kehi-
mu dan menjadikan (susunan tubuh)mu dupan berada di lingkungan laut se-
seimbang, dalam bentuk apa saja yang dike-
hingga spesies-spesies yang punah me-
hendaki, Dia menyusun tubuhmu. (al-Infiţār/
82: 6–8) liputi organisme laut. Lebih dari 60%
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
26

Waktu: 488 Juta Tahun Lalu


(antara periode Cambrian dan periode Ordovisian)
Tahun Dimulai
ERA PERIOD EPOCH
(Juta Tahun)
Permian 299
Pennsylvanian 318
Carboniferous
Mississippian 359
Paleozoic Devonian 416
Silurian 444
Ordovician 488
Cambrian
488 542
Penyebab: masa glasiasi yang panjang (40% punah)

Gambar 2.13
Kepunahan makhluk hidup pertama, peralihan Cambria-Ordovicia. (Diolah dari berbagai sumber)
In the image above, trilobites (1) live among many species that are not normally preserved. A typical Cambrian
outcrop might produce only trilobites, brachiopods (2), mollusks (3), and crinoids (4). That is a tiny fraction of the
full Cambrian biota, better represented by the roster of the Burgess Shale Cambrian Konservat-Lagerstatten. That
community includes sponges Vauxia (5), Hazelia (6), and Eifellia (7); brachipods Nisusia (2); priapulid worms Ottoia
(8); trilobites Olenoides (1); other arthropods such as Sidneyia (9), Leanchoilia (10), Marella (11), Canadaspis (12),
Helmetia (13), Burgessia (14), Tegopelte (15), Naraoia (16), Waptia (17), Sanctacaris (18), and Odaraia (19); lobopods
Hallucigenia (20) and Aysheaia (21); mollusks Scenella (3); echinoderms Echmatocrinus (4); and chordates Pikaia
(22); among other oddities, including Haplophrentis (23), Opabinia (24), Dinomischus (25), Wiwaxia (26), Amiskwia
(27), and Anomalocaris (28)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
27

invertebrata laut punah, termasuk dua Pada akhir Devon, tiga per empat
per tiga brachio­poda dan famili bra- dari semua spesies di permukaan bumi
chiopoda. Hewan-hewan yang paling mengalami kematian, meski itu terjadi
terpengaruh pada peristiwa ini adalah dalam serangkaian pemusnahan dalam
brachiopods, bivalves, echinoderms, masa beberapa juta tahun, bukan da-
bryozoans, dan hewan terumbu ka- lam satu peristiwa tunggal. Kehidupan
rang. Penyebab langsung yang tampak di laut dangkal menerima pengaruh
adalah pergerakan Gondwana menuju yang paling buruk pada masa kepunah-
daerah kutub selatan yang menye- an ini. Karang laut merupakan bagian
babkan pendinginan global, glasiasi, yang paling terpukul dan tidak pernah
dan akibat-akibat penurunan muka la- pulih kembali sampai terdapatnya jenis
ut. Penurunan muka laut menyebab- karang lain setelah lebih dari 100 juta
kan gangguan bahkan menghilangnya tahun berselang. Secara keseluruhan,
ekosistem laut dangkal pada landas 19% dari seluruh family dan 50% dari
kontinen. Bukti-bukti glasiasi ditemu- semua genera (genus-genus) punah.
kan pada endapan di gurun Sahara. Kepunahan terbesar pada masa ini
Iklim permukaan bumi memang tidak dikenal dengan peristiwa Kallwasser
tetap sepanjang sejarah bumi. Iklim dan kepunahan utama kedua dikenal
global bumi berlangsung dari zaman es dengan Frasnian dan batas Framenian,
menuju tropis dan dari hutan berkabut sekitar 374 juta tahun yang lalu (Gam-
menjadi gurun yang panas. bar 3.14).

Waktu: 374 Juta Tahun Lalu


(antara periode Devon dan periode Carbon)
Tahun Dimulai
ERA PERIOD EPOCH
(Juta Tahun)
Permian 299
Pennsylvanian 318
Carboniferous
Mississippian 359
Paleozoic Devonian
374 416
Silurian 444
Ordovician 488
Cambrian 542
Penyebab: perubahan iklim mendadak dan proporsi gas akibat aktivitas
vulkanis dan meteor
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
28

Gambar 2.14
Kepunahan pada peralihan Devon-Carbon. (Diolah dari berbagai sumber)

Meski jejak hilangnya keaneka- ma 500.000 sampai 25 juta tahun.


ragaman hayati ini terekam jelas pada Tidak jelas pula apakah peristiwa ini
akhir Devon, rentang waktu peristiwa terpisah menjadi beberapa kejadian
kepunahan ini belum diketahui dengan ekstrem atau berlangsung berangsur
pasti, namun diduga berlangsung sela- secara merata di sepanjang masa peris-
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
29

Waktu: 305 Juta Tahun Lalu


(antara periode Carbon dan periode Permian)
Tahun dimulai
ERA PERIOD EPOCH
(Juta tahun)
Permian 299
Pennsylvanian
305 318
Carboniferous
Mississippian 359
Paleozoic Devonian 416
Silurian 444
Ordovician 488
Cambrian 542
Lingkungan dan Kehidupan:
• Laut (hiu modern) dan darat (jenis-jenis hewan bertelur, serangga
bersayap, pohon raksasa)
• Oksigen 35%, dibandingkan saat ini yang hanya 21%

Gambar 2.15
Kepunahan pada peralihan Carbon-Perm. (Diolah dari berbagai sumber)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
30

tiwa. Beberapa hasil penelitian meng- sangat lama untuk pemulihannya, yak-
usulkan adanya beberapa (yakni: ni sekitar 10 juta tahun.
tujuh) puncak kejadian ekstrem yang Penelitian-penelitian menyimpul-
terjadi selama rentang periode 25 juta kan telah terjadi satu sampai tiga pe-
tahun. ristiwa puncak kepunahan dengan se-
Kepunahan massal Permian, di- bab yang berbeda satu dari lainnya.
singkat sebagai kepunahan besar (Great Fase pemusnahan awal ke­mungkinan
Dying), adalah kepunahan yang terjadi disebabkan oleh perubahan lingkung-
pada sekitar 252 juta tahun yang lalu, an yang berangsur, sedangkan pada
yang menandai batas antara periode fase berikutnya disebabkan oleh ben-
geologi Perm dan Trias, atau batas era cana. Mekanisme yang terindikasi me-
Paleozoic-Mesozoic (Gambar 3.16). Ke- nyebabkan peristiwa terakhir meliputi
pu­nahan ini adalah yang paling besar tumbukan meteor besar, peningkatan
sepanjang sejarah bumi karena 96% aktivitas gunung api, kebakaran, dan
dari semua makhluk laut dan 70% dari ledakan gas dan batubara di cebakan
makhluk darat musnah. Ini juga meru- Siberia, pelepasan tiba-tiba gas meta-
pakan kepunahan massal serangga. na dasar laut, perubahan paras laut,
Sekitar 57% dari semua family dan 83% anoksia, dan pergeseran arus laut oleh
dari semua genera telah musnah. Ka- perubahan iklim.
rena besarnya persentase makhluk Bencana pelepasan gas metana
yang musnah maka perlu waktu yang sering diduga sebagai penyebab kepu-

Waktu: 252 Juta Tahun Lalu


(antara periode Permian dan periode Triassic)
Tahun Dimulai
ERA PERIOD EPOCH
(Juta Tahun)
Cretaceous 146
Mesozoic Jurassic 200
Triassic 251
Permian
252 299
Paleozoic Pennsylvanian 318
Carboniferous
Mississippian 359
Penyebab: Perubahan radikal komposisi gas akibat aktivitas vulkanis,
kebakaran batubara dan meteor (kepunahan >90% organisme laut dan >70%
organisme darat)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
31

Gambar 2.16
Kepunahan pada peralihan Perm-Trias. (Diolah dari berbagai sumber)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
32

nahan massal. Methane clathrate ada- perubahan iklim yang berjalan secara
lah sejenis benda seperti es terbentuk lambat, fluktuasi muka air laut, dan
dari gas metana dan air di dasar laut, peningkatan keasaman di laut. Meski
danau es, atau dasar endapan-endap- demikian, ini tidak menjawab terjadi-
an es. Zat ini terbentuk pada tempe- nya kepunahan yang tiba-tiba yang ter-
ratur amat rendah atau sedikit di atas jadi di laut. Kedua, tumbukan Asteroid,
titik beku air apabila kondisi dan te- tetapi tidak ditemukan suatu kawah
kanan sekitar me­mungkinkan. Kenaik- tumbukan yang cukup besar pada pe-
an temperatur setempat bisa menye- riode ini yang bisa berpengaruh secara
babkan gas metana di dalam clathrate global. Ketiga, aktivitas vulkanisme be-
dilepaskan dalam bentuk gas. sar-besaran, terutama di Central Atlan-
Kepunahan Trias-Jura; kepunah- tic Magmatic Province (CAMP), yang
an masa ini menandai batas antara bisa melepaskan karbondioksida, gas
periode Trias dan Jura, 201,3 juta ta- belerang, dan aerosol dalam jumlah
hun yang lalu, dan merupakan perio- yang sangat besar sehingga menye-
de kepunahan utama pada Eon Phane- babkan pemanasan atau pendinginan
rozoic. Peristiwa ini amat berpengaruh global yang intens.
terhadap kondisi di daratan maupun Kepunahan Kapur-Tersier; kepu-
lautan. Di laut, semua conodont dan nahan yang terjadi 65 juta tahun yang
20% dari famili biota laut menghilang. lalu ini dikenal pula sebagai masa ke-
Di daratan, semua crurotarsans (Ar- punahan dinosaurus (Gambar 3.17).
chosaurs yang bukan dinosaurus) se- Di samping itu, banyak lagi jenis biota
lain buaya dan therapsid yang masih yang menghilang pada akhir Zaman
tersisa musnah. Paling tidak setengah Kapur, termasuk ammonites dan ba-
dari semua spesies yang diketahui hi- nyak tanaman berbunga serta sisa
dup pada waktu itu punah. Peristiwa Pterosaurs. Penyebab terjadinya ke-
ini mengosongkan ruang kehidupan punahan Zaman Kapur ini masih belum
di daratan, yang membuat dinosaurus diketahui dengan pasti. Sekelompok
mengisi kekosongan ini dan menjadi peneliti, dikenal dengan gradualist,
dominan selama periode Jura. Peristi- berhipotesis berdasarkan pengurang-
wa ini berlangsung selama kurang dari an jumlah keragaman beberapa bina-
10.000 tahun dan bertepatan sebelum tang darat maupun laut, yang kemu-
Pangea terbagi-bagi. dian menyimpulkan bahwa kejadian
Kepunahan ini bisa diakibatkan disebabkan oleh perubahan iklim.
oleh beberapa kemungkin­an. Pertama, Akhir Zaman Kapur ditandai dengan
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
33

Gambar 2.17
Kepunahan terakhir
pada peralihan Kapur
(atas) dan Tersier (kanan
bawah). (Diolah dari
berbagai sumber)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
34

penurunan temperatur yang tentunya nyak tempat di permukaan bumi. Mi-


disertai dengan penurunan muka laut. neral ini amat jarang di bumi, tetapi
Pergeseran daerah pesisir dan laut umum dijumpai pada meteorit. Akibat
dangkal telah menyebabkan kematian kumulatif dari tumbukan-tumbukan
hewan-hewan di lingkungan tersebut menyebabkan penurunan temperatur
yang merupakan habitat tersubur. permukaan bumi yang drastis, dikenal
Hipotesis lainnya menduga bah- dengan teori skenario musim dingin nu-
wa kepunahan ini diakibatkan oleh klir, yang memusnahkan dinosaurus.
tumbukan-tumbukan benda angkasa. Pada akhir Zaman Kapur juga ter-
Hipotesis ini didukung oleh bukti bukti jadi banyak letusan besar gunung ber-
bahwa tumbukan-tumbukan besar api. Deccan Trap, lelehan basal yang
benda angkasa di permukaan bumi sangat luas di India dierupsikan pada
telah terjadi pada masa itu. Beberapa zaman ini pula. Diduga gas dan abu vul-
endapan mineral liat yang kaya akan kanik yang dimuntahkan pada zaman
Iridium, berumur pada kisaran waktu itu berpengaruh pada area yang sangat
peristiwa kepunahan, dijumpai di ba- luas dan mengubah iklim secara global.

Waktu: 65 Juta Tahun Lalu (Akhir Cretaceous)


Tahun Dimulai
ERA PERIOD EPOCH
(Juta Tahun)
Holocene 0.01
Quaternay
Pleistocene 1.8
Pilocene 5.3
Neogene
Cenozoic Miocene 23.0
Tertiary Oligocene 33.0
Paleogene Eocene 55.0
Paleocene 65.0
Cretaceous 146
Mesozoic Jurassic 200
Triassic 251
Lingkungan dan Kehidupan:
• Triassic - Jurassic - Cretaceous: Dinosaurus dan Reptil
• Tertiary: Mamalia dan tanaman berbunga
Penyebab Kepunahan: Letusan gunung api yang masif dan banyaknya
meteor dengan diameter 10 KM (Kepunahan >50%)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
35

Meski teori-teori ini bisa diteri- berevolusi semenjak awal penciptaan-


ma dan dapat menerangkan seberapa nya hingga kini. Makhluk hidup yang
banyak makhluk hidup yang musnah tercipta dan terkondisikan dengan
dalam suatu peristiwa, tetapi belum lingkungan hidup permukaan bumi
dapat menerangkan mengapa sebagi- pada awal masa penciptaan tidak se-
an hewan punah dan sebagian lainnya suai lagi dengan lingkungan pada masa
bisa bertahan dengan baik. Salah satu berikutnya sehingga mengalami kepu-
contohnya, dengan peristiwa yang me- nahan dan digantikan oleh spesies lain
nyebabkan kepunahan dinosaurus, yang lebih sesuai.
katak yang sangat sensitif terhadap Dari perspektif ekologi, muncul
perubahan lingkungan justru dapat dan menghilangnya suatu spesies pa-
bertahan sampai kini. da suatu lingkungan hidup mengikuti
beberapa keteraturan, yang dikenal
C. PENYEBAB KEPUNAHAN dengan hukum minimum (minimum
law [Liebig, 1840]). Hukum minimum
Semenjak dan seiring dengan tercip- mengacu kepada perilaku hidup tum-
tanya makhluk-makhluk hidup di muka buh­an yang perkembagannya dibatasi
bumi, kepunahan spesies berjalan te- oleh konsentrasi unsur hara di bawah
rus. Kepunahan spesies-spesies makh- nilai terkecil yang diperlukan untuk
luk hidup di muka bumi dibedakan reaksi sintesis. Meski unsur lainnya
menurut intensitasnya menjadi kepu- berlimpah, pertumbuhan tanaman
nahan latar (background extinction) dan akan tetap terhenti bila unsur hara mi-
kepunahan massal (mass extinction). nimum itu tidak mendapat pasokan
Sebab-sebab dari kepunahan la- tambahan. Dari hukum minimum ini
tar adalah kondisi lingkungan hidup kemudian berkembang istilah faktor
di bumi selalu berubah dari waktu ke pembatas (limiting factor), yaitu faktor
waktu, baik akibat perubahan fisik bumi ekologis lainnya yang menghambat
maupun perubahan yang diakibatkan perkembangan suatu jenis makhluk
oleh adanya makhluk hidup itu sendiri. hidup karena kuantitasnya terlampau
Perubahan-perubahan tersebut secara sedikit atau di bawah minimum yang
umum mengarah kepada lingkungan diperlukan, atau karena terlalu banyak
yang lebih nyaman untuk kehidupan sehingga melebihi batas toleransi mak-
makhluk hidup, utamanya manusia. Ba- simum yang diperlukan.
gian permukaan bumi yang merupakan Dalam suatu ekosistem yang
habitat utama makhluk-makhluk hidup berpenghuni padat terjadi pula kom-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
36

petisi antarindividu maupun antarspe- ga ekosis­tem di atasnya selalu berubah-


sies untuk tetap bertahan hidup. Di ubah.
samping itu, dalam ekosistem yang le- Di atmosfer, kandungan karbon-
bih kompleks terdapat pula predation dioksida selalu meningkat mengikuti
dan parasitisme yang dari satu pihak kenaikan suhu. Pada awal pembentuk-
merupakan suatu bentuk kompetisi dan annya, atmosfer tidak mengandung
di lain pihak merupakan kontrol tidak oksigen (Langmuir, 2012). Sebaliknya,
langsung ekosistem terhadap populasi karbondioksida amat berlimpah. Makh-
penghuninya. Dengan mekanisme- luk hidup yang pertama kali tercipta
mekanisme yang terjadi pada suatu tidak memerlukan oksigen untuk meta-
ekosistem, maka individu atau spesies bolismenya. Setelah adanya makhluk
di dalamnya selalu berusaha untuk ber- hidup yang berfotosintesis, secara
tahan dan beradaptasi terhadap peru- berangsur-angsur oksigen bertambah
bahan, yang secara alami hanya akan di atmosfer dan di dalam perairan.
menyisakan makhluk yang paling se- Selama pergeseran temperatur dan
suai dengan lingkungannya (survival perubahan atmosfer inilah ekosistem
for the fittest). di permukaan bumi berubah-ubah,
Faktor lingkungan penting yang demikian pula dengan makhluk hidup
paling jelas perubahannya selama se- penghuninya.
jarah bumi adalah temperatur dan Di samping kedua perubahan di
komposisi udara atmosfer, utamanya atas, permukaan bumi mengalami pu-
kandungan oksigen. Seperti dibahas la perubahan-perubahan besar yang
sebelumnya, pada awal pembentukan- diakibatkan oleh adanya pergerakan
nya bumi adalah bola pijar material lempeng tektonik. Sekelom­pok ilmu-
padat yang diselimuti oleh gas, yang wan (antara lain Mc Leod, 2003) meng-
kemudian mendingin. Kehidupan yang anggap bahwa pergerakan lempeng
pertama ditemukan berada di dalam merupakan kontrol terbesar terhadap
air yang temperaturnya sekitar 60o C. terjadinya kepunahan spesies di muka
Proses pendinginan permukaan bumi bumi. Pada awalnya bumi hanya me-
berjalan secara berangsur-angsur dan miliki satu daratan yang disebut Pa-
juga fluktuatif sam­pai mencapai su- ngea dan satu lautan yang disebut
hu yang kita jumpai saat ini. Selama Thethys. Secara bertahap daratan ini
proses pendinginan ini lingkungan per- terpecah-pecah dan tersebar di selu-
airan dan permukaan bumi mengalami ruh permukaan dalam bentuk benua-
perubahan-perubahan lainnya sehing- benua dan pulau-pulau. Dalam bentuk
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
37

daratan yang terpencar-pencar ini su- rah pergerakan lempeng-lempeng tek-


hu rata-rata permukaan bumi menjadi tonik terekam beberapa masa glasi­asi
lebih rendah karena adanya pendi- dan kenaikan permukaan air laut.
nginan yang merata dari air yang ber- Pergerakan lempeng menyebabkan
sirkulasi dan disirkulasikan pula oleh terjadinya perpidahan kutub selatan
aliran angin. seperti yang terekam selama era Pa-
Pada permukaan bumi, proses leozoik (Gambar 3.18). Perpindahan
pendinginan berarti glasiasi yang di- posisi geografis suatu lempeng me-
tandai dengan bertambahnya endap- nyebabkan perubahan lingkungan yang
an es di kutub dan penurunan muka cepat (secara geologis) padanya, mi-
air laut, sedangkan pemanasan berarti salnya ketika suatu lempeng melintasi
melelehnya es dan kenaikan muka daerah kutub maka terjadi pendinginan
air laut. Dalam prosesnya pemi­sahan atau glasiasi, dan sebaliknya ketika
daratan Pangea menjadi pecahan be- lempengan tersebut menuju daerah
nua-benua dan pulau-pulau tersebut tropis maka terjadi pemanasan.
terjadi secara variatif, kadang terjadi Kepunahan massal adalah kepu-
pemisahan dan kadang terjadi pe- nahan yang terjadi secara serentak
ngumpulan, sehingga sepanjang seja- di seluruh permukaan bumi dan me-

Gambar 2.18
Perpindahan Kutub Selatan selama era Palaeozoic. (Sumber: strangescience.net)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
38

musnahkan sejumlah besar (di atas wa ini menyebabkan kepunahan spe-


30%) jenis makhluk di muka bumi. Ke- sies sebanyak 50% dari yang ada sebe-
punahan massal terjadi karena dipicu lum­nya. Perhatian terhadap peristiwa
oleh sebuah peristiwa (bencana) be- kepunahan pertama ini tidak sebesar
sar yang menyebabkan perubahan pada kepunahan-kepunahan berikut-
besar lingkungan di permukaan bumi. nya karena bentuk kehidupan masih
Peristiwa pemicu yang paling sering sangat sederhana berupa makh­luk-
dianggap sebagai pemicu kepunahan makhluk bersel tunggal dan makhluk-
massal adalah vulkanisme (letusan gu- makhluk lunak lainnya, dan bagian bu-
nung api) atau tumbukan benda ang- mi yang berpenghuni masih terbatas di
kasa (komet atau asteroid). Bukti-bukti perairan saja. Setelah kepunahan ini,
adanya peristiwa besar vulkanisme dan mulai ter­dapat hewan-hewan dengan
benturan benda angkasa hampir dida- jaringan yang lebih kompleks, seperti
pati pada setiap kepunahan massal ke- hewan-hewan bercangkang.
tika makhluk hidup sudah menghuni Berdasarkan basis data, Keller
daratan. (2005) menyusun menurut urutan
Pada kepunahan massal ketika waktu kejadian, intensitas kepunahan
makhluk hidup baru menghuni ling- massal, tumbukan benda angkasa, dan
kungan perairan, bukti peristiwa pe- vulkanisme (Gambar 3.19) seperti terli-
micu sulit ditemukan. Penyebab kepu- hat dalam diagram di samping.
nahan biasanya bisa diduga sebatas Hasilnya memperlihatkan bahwa
kepada sebab-sebab langsung seperti sejak kira-kira 500 juta tahun yang lalu
kekurangan oksigen (anoxia), penurun- (Phene­ rozoic), ketika daratan mulai
an muka laut atau glasiasi, dan se- dihuni makhluk hidup, lima kepunahan
bagainya. Berkurangnya oksigen meru- utama pernah terjadi pada masing-
pakan penyebab pertama kepunahan masing episode yang memusnahkan
massal makhluk hidup di bumi yang sebagian besar biota bumi. Setiap pe-
terjadi pada Eon Ediacaran (542 juta ta- ristiwa kepunahan terjadi pada atau
hun yang lalu). Penyebab utama dari mendekati akhir periode pada Ordo-
penurunan jumlah oksigen ini kurang vicium (Ashgillian), Devon (Frasnian/
jelas. Semenjak bumi mulai dihuni Famennian), Perm (Tatarian), Trias
oleh makhluk hidup pada Eon Archean (Norian), dan Kapur (Maastrichtian
selama kira-kira 2 miliar tahun, tiba-tiba akhir). Beberapa kepunahan yang le-
oksigen di udara dan perairan menurun bih kecil dan secara geografis lebih
hingga tinggal kira-kira 60%-nya. Peristi- terbatas pernah terjadi pula, meskipun
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
39

Gambar 2.19
Diagram intensitas kepunahan massal, tumbukan benda angkasa, dan vulkanisme. (Sumber: Keller, 2005)

kurang terdokumentasi. Pada skala penting, merupakan awal hipotesis


waktu jutaan tahun, empat dari lima tentang hubungan sebab-akibat yang
kepunahan utama tersebut bersaman timbal balik antarperistiwa.
dengan peristiwa vulkanisme besar.
Di samping itu, pada kebanyakan dari 1. Vulkanisme
episode kepunahan massal besar ini
terjadi pula berkali-kali peristiwa tum- Untuk menggambarkan dan memban-
bukan benda angkasa. Kebersamaan dingkan hebatnya letusan gunung ber-
yang konsisten adanya peristiwa ke- api, para peneliti bia­sa menggunakan
punahan massal, erupsi vulkanik besar, indeks letusan (Volcanic Explosion index
tumbukan benda angkasa besar, serta = VEI) yang didasarkan atas banyak-
perubahan iklim dan lingkungan yang nya material yang dimuntahkan pada
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
40

Gambar 2.20
Danau Toba, sisa letusan raksasa “supervolcanoe” 75.000 tahun yang lalu. (Sumber: godsgeography.com)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
41

saat letusan. Indeks ini berskala 1 hing- purba terbesar yang menyebabkan
ga 10 yang disusun pada skala logarit- kepunahan dalam jumlah besar dan
ma. Artinya, selisih satu indeks meng- jejaknya masih dapat dilihat saat ini
gambarkan besar 10 kali lipat angka di (Gambar 3.20). Di samping material
bawahnya. Perbandingan setiap skala padat berupa abu vulkanik, letusan ini
berdasarkan akibat yang ditimbulkan- diperkirakan mengeluarkan gas H2S
nya dapat dilihat pada Tabel 3. sebanyak 5 miliar ton ke atmosfer, cu-
Sangat tua tetapi masih dalam kup untuk menutup 90% sinar matahari
kurun manusia modern, letusan Toba sampai ke permukaan bumi, membawa
adalah salah satu letusan vulkanik kegelapan dan dingin yang mengigit

Tabel 3
Nilai indeks letusan gunung api dan akibat yang ditimbulkannya.

INDEKS KASUS AKIBAT

Mauna Loa Hawaii, sam-


0 Lelehan lava yang terus-menerus
pai sekarang

Sebuah letusan yang abunya dapat menutupi sebuah kota


1-2 ---
sebesar New York atau London dengan debu tipis.

Merusak kota Rataul dengan debu yang dilontarkan sejauh


3 Papua Nugini 20 km ke udara untuk kemudian mengubur kota dan seki-
tarnya dengan debu setebal 1 meter.

Meledakkan gunung dan meninggalkan efek jangka pan-


5 St. Helens, AS, 1980
jang.

Menyemburkan material yang dapat mengubur kota Lon-


don dengan debu setebal 1 km, disusul dengan beberapa
6 Pinatubo, Filipina
banjir lahar pada tahun-tahun berikutnya. Letusan ini di-
anggap paling besar pada abad 20.

Suara ledakan terdengar sampai di Sumatera, pada jarak


sejauh 3.000 km. Erupsi selama 34 hari mengakibatkan
sekitar 1.200 korban tewas disusul oleh kelaparan 80.000
penduduk di berbagai daerah di Indonesia. Letusan menge-
Tambora, Sumbawa, luarkan 50 km3 debu dan sekitar 200 juta ton H2S aerosol ke
7
Indonesia, 1815 udara yang sangat efektif untuk menutup radiasi sinar ma-
tahari. Selama beberapa bulan kemudian iklim di belahan
bumi utara terganggu oleh turunnya suhu udara rata-rata
tahun berikutnya sekitar sebesar 0,7o C, sehingga tahun
tersebut dikenal sebagai tahun tanpa musim panas.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
42

Letusan besar yang pernah terjadi menyisakan lembah


besar berupa danau dengan selebar 100 km di Sumatera
Toba, Sumatera Utara, Utara—Danau Toba. 3.000 sampai 6.000 km3 material yang
8
74.000 tahun yang lalu dikeluarkan dapat mengubur India sedalam 1 km. Diperki-
rakan semua kehidupan di Pulau Sumatera pada waktu itu,
termasuk manusia, musnah.

Lelehan lava berkepanjangan menutupi areal sangat luas,


Deccan Trap,
9 menyebabkan kepunahan 95% kehidupan dan memusnah-
65 juta tahun yang lalu
kan dinosaurus yang tidak terbang.

Fenomena yang hampir sama dengan Deccan Trap, tetapi


Siberia,
10 pada waktu kehidupan di muka bumi, umumnya di daratan,
250 juta tahun yang lalu
belum begitu berkembang.

(Tabel 4). Suhu di daerah tropis turun bertahan, dan dari yang sedikit inilah
hingga 15 oC, sedangkan suhu rata- manusia bertambah lagi dan berkem-
rata planet turun 5–6 oC. Jejak suhu bang. Ledakan Toba sebanding dengan
bumi yang terekam di dalam lapisan perang nuklir habis-habisan apabila
es Greenland memperlihatkan bahwa terjadi di zaman ini, hanya saja tanpa
letusan disusul dengan 6 tahun musim radiasi radioaktif. Kerusakannya dapat
dingin vulkanik dan disusul lagi dengan menghentikan proses fotosintesis se-
tahun-tahun dingin lain selama sekitar lama beberapa waktu di muka bumi.
1.000 tahun berikutnya. Spekulasi in- Sepanjang sejarah bumi terda-
terglacial-glacial memperlihatkan pula pat pula beberapa erupsi besar gu-
bahwa setelah itu bumi memasuki za- nung api yang lain. Dalam tiap bebe-
man es yang berhenti kira-kira 10.000 rapa puluh juta tahun terjadi lelehan
tahun yang lalu. magma tetapi tidak disertai ledakan
Akibat dari letusan sekuat ini yang besar. Erupsi lelehan basal me-
berpengaruh besar terhadap populasi nyangkut dikeluarkannya magma de-
manusia (homo sapiens) yang sudah ngan kekentalan rendah dari perut
menghuni bumi pada waktu itu— bumi dengan jumlah yang sangat be-
studi genetika memperlihatkan bah- sar. Rekaman kejadian ini terdapat di
wa DNA manusia pada zaman itu seluruh dunia: India, Afrika Selatan,
sudah sangat serupa. Kemiripan ini AS barat laut, Skotlandia, tetapi yang
diakibatkan oleh bencana besar yang terbesar di antaranya ditemukan di
menimbulkan kepunahan-kepunahan Siberia yang terjadi pada 250 juta ta-
besar sebelumnya. Kepunahan besar hun yang lalu, menutupi area seluas
hanya menyisakan sedikit yang dapat 25 juta kilometer persegi. Sebelum
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
43

Tabel 4
Berkurangnya cahaya matahari oleh letusan gunung api purba Toba. Pada kasus Toba aerosol asam sulfat
menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya matahari tropis yang sampai di bumi pada tengah hari secara
drastis hingga hampir menyerupai intensitas cahaya bulan punama.

kejadian Siberia, pada zaman Permian, 2. Tumbukan


kehidupan di bumi dipenuhi oleh kadal-
kadal raksasa dan reptil. Pada periode Salah satu contoh tumbukan benda
yang menyusulnya, Trias, ketika leleh- angkasa skala terendah terjadi pada
an bumi telah mendingin, 95% dari to- permulan abad XX. Pada tahun 1908
tal spesies punah dari muka bumi. sebuah asteroid kecil, kira-kira berdia-
Kejadian yang sama terjadi di meter 50 meter, menembus atmosfer
Deccan, India, pada 65 juta tahun yang bumi dan meledak pada ketinggian
lalu; yakni pada akhir zaman Kapur. lebih kurang 10 km di atas permukaan
Persitiwa ini dikenal sebagai Deccan bumi di Siberia, tepatnya sebuah da-
Trap, Jebakan Deccan. Pada masa yang erah yang disebut Tunguska. Ledak-
bersamaan bumi mendapatkan tum- an ini sepadan dengan 800 bom atom
bukan asteroid di Amerika tengah yang Hiroshima, terdengar sampai sejauh 4
menandai pergantian zaman menjadi kali luas negara Inggris dan meratakan
zaman Tersier. 2.000 kilometer persegi hutan lebat de-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
44

ngan tekanan udaranya saja. Ledakan an ditandai oleh pola sirkular pohon-
terekam oleh seismograf sampai se- pohon yang rebah berupa sebuah
jauh ribuan kilometer. Gelombang ge- lingkaran raksasa berdiameter 60 kilo-
taran atmosfer terekam oleh barome- meter. Karena daerah ini tidak dihuni,
ter di seluruh dunia dan melintasi diperkirakan hanya beberapa orang
seluruh permukaan bumi sebanyak 3 korban meninggal dan sekitar 20 orang
kali sebelum kemudian melemah dan luka-luka.
lenyap. Gas dan debu yang ditinggal- Kejadian di Tunguska ini tidak
kannya mampu menerangi Eropa di berarti apa-apa dibandingkan dengan
malam hari seperti bulan purnama. Ak- tumbukan yang pernah terjadi 660
sesibilitas menuju lokasi bekas pusat ribu tahun yang lalu, ketika sebuah
ledakan menjadi demikian sulit dan asteroid menumbuk bumi di daerah
baru dapat dicapai oleh sebuah tim yang sekarang dikenal sebagai Seme-
eks-pedisi Rusia 25 tahun kemudian. nanjung Yucatan di Meksiko Amerika
Tidak ada kawah di sana; pusat ledak- Tengah, tepatnya di sekitar kota Chix-

Gambar 2.21
Chicxulub: lokasi kira-kira kawah tumbukan benda angkasa.
(Sumber: palaeo.gly.bris.ac.uk; en.wikipedia.org)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
45

culub (Gambar 3.21). Kawah ini ditemu- sasa yang lebih panas daripada per-
kan secara tidak sengaja oleh para ahli mukaan matahari, menguapkan air
geofisika (Camargo dan Penfield) yang laut, dan membuat lubang kawah rak-
sedang mencari minyak di kawasan sasa berdiameter 180 kilometer. Ge-
tersebut. Bukti-bukti adanya bekas lombang getaran ke atas merobek at-
tumbukan pertama-tama diperlihatkan mosfer dan melontarkan batu-batuan
oleh anomali gaya berat yang mem- meleleh ke angkasa dan kemudian ter-
perlihatkan cekungan landasan batu- sebar ke mana-mana sambil memanas-
an keras yang kemudian diper­kuat de- kan atmosfer, untuk akhirnya meng-
ngan ditemukannya “shocked quartz” hujani seluruh permukaan bumi
dan tektite yang merupakan penciri dengan bongkah-bongkah membara.
adanya tumbukan meteorit (Gambar Hampir seketika dataran seluas benua
3.22). Eropa diratakan dan dimusnahkan dari
Berdasarkan jejak yang ada, pa- kehidupan. Atmosfer menderu dengan
ra ahli dapat mereka ulang kejadian kecepatan lima kali topan terhebat me-
tumbukan tersebut. Dalam waktu mi- nyapu permukaan bumi, disertai de-
krodetik ledakan yang sulit dibayang- ngan tsunami yang menyapu daerah
kan besarnya melepaskan energi juta- pesisir di seluruh dunia.
an kali bom Hiroshima yang meledak Lebih jauh lagi, udara panas
sekaligus, menciptakan bola api rak- dan lontaran bara batuan di seluruh

Gambar 2.22
Simulasi rupa permukaan batuan dasar (atas) berdasarkan anomali gayaberat di Chicxulub.
(Sumber: palaeo.gly.bris.ac.uk; en.wikipedia.org)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
46

per-mukaan bumi telah membakar menunjukkan pula bahwa tumbukan


hutan-hutan, padang rumput, serta dengan skala ini bukan satu-satunya
ekosistem lainnya dan tentunya me- yang pernah terjadi sepanjang sejarah
manggang satwa-satwa yang ada di bumi, juga mungkin bukan yang terbe-
dalamnya. Tidak cukup di situ, ketika sar.
atmosfer dan lautan sudah kembali Pada slaka kasar beberapa juta
tenang dan permukaan bumi sudah tahunan, basis data kepunahan massal,
tidak lagi menerima bombarde­men, tumbukan, dan vulkanisme memperli-
beberapa saat kemudian asap dan hatkan hubungan yang menyeluruh
debu di atmosfer menutup sinar antara ketiganya pada tiga dari lima
matahari dan menurunkan suhu per- kepunahan massal utama, yaitu pada
mukaan bumi sampai 15 oC lebih ren- zaman Kapur Akhir, akhir Trias, akhir
dah dari rata-rata biasanya. Pada ke- Devon Tengah (Frasnian-Famennian
gelapan ini tanaman mengering dan [F/F]). Empat dari lima kepunahan mas-
mati, membiarkan dinosaurus dan sal utama (kecuali Ordovicium akhir)
satwa herbivora lainnya yang tersisa memperlihatkan keterkaitan dengan
menderita kelaparan dalam waktu letusan vulkanik besar. Dua interval
yang sangat lama. Kondisi di laut (zaman Kapur Akhir dan akhir Devon
pun tidak lebih baik; racun-racun dari Tengah) memperlihatkan pula adanya
kebakaran global dan hujan asam yang hubungan antara kepunahan massal
mengucuri lautan telah membunuh dengan tumbukan besar benda angka-
34% dari kehidupan. Setelah tahun- sa.
tahun gelap membeku, terbitnya Sebuah plot yang mencantum-
cahaya matahari dibarengi dengan kan letusan vulkanik dengan kepunah-
radiasi ultraviolet karena rusaknya la- an massal kecil dan peristiwa anoksia
pisan ozon oleh NOx dan SOx serta di lautan (Courtillot dan Renne, 2003)
gas rumah kaca lainnya, dan bumi pun memperlihatkan korelasi yang baik an-
kembali terpanggang. tara keduanya (Gambar 3.23). Ketika
Tumbukan asteroid Chixculub ditambahkan peristiwa-peristiwa tum-
terjadi pada akhir zaman Kapur yang bukan pada plot ini, tampak bahwa
dianggap mengakhiri dominasi hewan perubahan lingkungan yang bersama-
jenis dinosaurus non-avian, yang tidak an dengan vulkanisme dan tumbukan
bisa terbang, setelah sebelumnya me- menandai hampir semua peristiwa
reka merajai populasi hewan berukuran kepunahan. Meski begitu, terlalu dini
besar di permukaan bumi. Jejak lainnya untuk menyimpulkan hubungan yang
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
47

Gambar 2.23
Umur lelehan basalt continental atau plateau samudra, kawah tumbukan benda angkasa > dari diameter 425 km,
bayangan kelabu = kepunahan massal; lingkaran = vulkanisme; bintang = tumbukan, umur dalam jutaan tahun.
(Sumber: Courtillot dan Renne, 2003)

lebih pasti berdasarkan dataset ini ka- tumbukan benda angkasa, tingkat ke-
rena resolusi waktu yang rendah. De- punahan pada level genus umumnya
ngan demikian, seharusnya setiap ke- relatif rendah kecuali pada Kapur
jadian dievaluasi satu per satu. Akhir, Perm Akhir, dan Devon Frasnian/
Diagram intensitas kepunahan Framennian. Kesimpulannya terbuka
massal terhadap peristiwa vulkanik be- paling tidak pada dua kemungkinan: (1)
sar memper­lihatkan bahwa meskipun hanya vulkanik yang sangat besar yang
kepunahan massal terjadi pada waktu cukup mengakibatkan stres biotik
peristiwa vulkanik besar dan adanya yang membawa kepada kepunahan
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
48

massal (44% genera) seperti pada Ka- babkan perubahan lingkungan yang
pur Akhir dan Perm Akhir; atau (2) drastis. Misalnya melalui terhalangnya
Vulkanisme sangat besar bertepatan penyinaran matahari untuk waktu yang
dengan tumbukan benda angkasa me- lama sehingga mengakibatkan pendi-
nyebabkan kepunahan massal besar, nginan, perubahan susunan kimia
seperti pada Kapur Akhir. Mana yang atmosfer dan perairan, dan lain-lain.
paling mendekati dari dua kemungkin- Tampaknya kepunahan massal lebih
an tersebut harus dikaji melalui studi diakibatkan oleh perubahan ikutan
dengan resolusi waktu yang lebih rinci. daripada akibat langsung peristiwa
Mekanisme paling memungkin- besar tumbukan benda angkasa mau-
kan bahwa tumbukan benda angkasa pun vulkanisme. Rekapitulasi waktu
dan terutama vulkanisme besar, di dan penyebab kepunahan serta jenis
samping membawa kerusakan fisik makhluk hidup yang punah diperlihat-
yang besar secara setempat, menye- kan pada Tabel 5. []

Tabel 5
Rekapitulasi waktu dan penyebab kepunahan
serta jenis makhluk hidup yang punah.

Waktu Penyebab, jenis yang punah,


Periode
Juta tahun lalu dan intensitas kepunahan

• Turunnya kadar oksigen di udara dan air


Ediacaran 542 • Jasad renik
• Kepunahan 50%

• Masa glasiasi yang panjang


• Hewan bercangkang (krusteasea, trilobite,
Cambrium–Ordovicium 488
kerang, arthropoda raksasa)
• Kepunahan 40%

• Glasiasi cepat, kerusakan ozon, CO2 rendah


• Laut (ikan berahang, nautiloid) dan
Ordovicium–Silurian 443
tumbuhan darat
• Kepunahan 60%

• Perubahan iklim mendadak dan proporsi


gas atmosfer berubah
• Laut (hiu, ikan bertulang sejati,
Silurian–Devonian 420 kalajengking laut raksasa, trilobite) dan
darat (lumut, tanaman kecil, laba-laba, kaki
seribu).
• Kepunahan 30%
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
49

• Perubahan iklim mendadak & proporsi gas


berubah akibat aktivitas vulkanis & meteor
• Laut (ikan bersirip kokoh, trilobite, hiu
Devonian–Karbon 374
purba) dan darat (tanaman modern, tanah
muncul, jamur raksasa)
• Kepunahan 75%

• Glasiasi mendadak (CO2 terendah)


• Laut (hiu modern) dan darat (jenis-jenis
bertelur, serangga bersayap, pohon
Karbon–Permian 305
raksasa ) – Oksigen 35% dibandingkan 21%
saat ini
• Kepunahan 10%

• Perubahan radikal komposisi gas akibat


aktivitas vulkanis, kebakaran batubara &
meteor.
Permian–Triassic
252 • Reptil dan synapsid (nenek moyang
(Great Dying)
mamalia).
• Kepunahan > 90% organisme laut dan > 70%
organisme darat

• Letusan gunung api yang masif (lahar 1,3


juta km kubik) dan meteor berdiameter 10
Akhir Cretaceous 65 km.
• Dinosaurus.
• Kepunahan 50%
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
50
BAB III
HIKMAH DARI
PERISTIWA-PERISTIWA KEPUNAHAN

A. PENYIAPAN BUMI SEBAGAI susan itu adalah lingkungannya yang


TEMPAT HIDUP MANUSIA memungkinkan manusia dan makhluk
lainnya dapat hidup. Sebagian besar
alam semesta adalah ruang yang “ham-
‫ﮘﮙﮚﮛﮜﮝﮞ‬ pa” dengan temperatur yang sangat
‫ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ‬ rendah. Temperatur rata-rata alam se-
mesta T= 2,735 oK di atas nol absolut
‫ﮣ ﮤ ﮥﮦ ﮧ ﮨ‬ atau -273,5 o C, atau hampir -272,3 oC.
‫ﮩﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ‬ Titik-titik panas di alam semesta adalah
bintang-bintang yang temperaturnya
Allah-lah yang menjadikan bumi untukmu sangat panas (beberapa ribu derajat
sebagai tempat menetap dan langit sebagai Celcius). Pada kondisi fisik seperti di
atap, dan membentukmu lalu memperindah atas, makhluk hidup bumi yang kita
rupamu serta memberimu rezeki dari yang
baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Maha-
jumpai saat ini, seperti hewan, tumbuh-
suci Allah, Tuhan seluruh alam. (Gāfir/40: 64) an, dan manusia tidak akan bisa hidup.
Peredaran bumi pada jarak ter-
Bumi menempati lokasi yang sangat tentu dari matahari menjaga lingkung-
khusus dibandingkan dengan bagian- an bumi selalu berada pada kondisi
bagian lain di alam semesta. Kekhu- hangat, di mana molekul air (H 2O)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
52

mungkin didapati dalam keadaan cair, tersebut menjadi seperti yang kita
sebagai salah satu prasyarat adanya dapati saat ini. Bumi saat ini memiliki
kehidupan. Seperti kita ketahui, kon- iklim dan lingkungan yang amat ber-
disi prasyarat ini tidak terjadi serta- beda dari masa awal pembentukannya
merta. Pada masa-masa awal kejadi- yang tidak mungkin dihuni makhluk
annya, bumi belum memiliki air karena hidup yang kita jumpai sekarang. Dua
suhu permukaan bumi adalah suhu parameter lingkungan terpenting di
batuan yang meleleh. Air baru ter- permukaan bumi yang berubah sehing-
dapat di bumi setelah temperatur ga saat ini menjadi layak huni bagi
permukaannya cukup sesuai untuk manusia dan makhluk hidup lainnya
mengkonden­sasikan uap menjadi cair. adalah temperatur dan kandungan
Demikian pula setelah terdapatnya air, oksigen. Kedua perubahan ini tidak
manusia tidak serta-merta muncul di berdiri sendiri, melainkan saling mem-
permukaan bumi. Dibandingkan de- pengaruhi: pertambahan oksigen di
ngan umur bumi secara keseluruhan atmosfer terjadi setelah suhu permu-
sampai saat ini, keberadaan manusia kaan bumi cukup rendah, dan bertam-
hanya menempati sepotong kecil ma- bahnya kadar oksigen di permukaan
sa di sejarah bumi. Apabila kita lihat bumi menyebabkan turunnya suhu
bahwa masa sebelum keberadaan ma- permukaan bumi pula.
nusia itu sebagai masa persiapan dan Pada saat ini umat manusia se-
penyesuaian, betapa panjang masa pe- dang dirisaukan oleh fenomena pema-
nyiapan alam semesta ini sebelum da- nasan global yang diperkirakan akan
tangnya manusia di bumi. sangat mengganggu dari segi ekologi
dan ekonomi serta dapat mem­bawa
1. Penyiapan Iklim
akibat fatal bagi peradaban, bahkan
Semenjak awal terbentuknya, kelangsungan hidup manusia. Tetapi,
bumi terus-menerus mengalami peru- apabila kita bandingkan dengan fluk-
bahan yang men­jadikannya semakin tuasi suhu permukaan bumi yang
layak untuk dihuni makhluk hidup pernah terjadi sepanjang sejarahnya,
yang juga terus berubah sampai pada fluktuasi suhu permukaan bumi pada
akhirnya seperti yang kita jumpai pergantian milenium sekarang ini ter-
saat ini ketika manusia dapat hidup nyata bukan apa-apa. Pemanasan glo-
dan mengem­bangkan kebudayaan. bal ini memang sedang terjadi apabila
Di pihak lain, kehidupan di atas bumi kita hanya mengacu kepada perubahan
berperan pula mengubah lingkungan temperatur rata-rata bumi yang terjadi
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
53

Gambar 3.1
Perubahan rata-rata suhu di permukaan semenjak kejadian bumi. (Sumber: scencemax.pbworks.com)

semenjak ratusan sampai beberapa yaitu: (1) berkurangnya bentur­an atau


ribu tahun yang lalu (Gambar 3.1). Apa- jatuhnya benda-benda angkasa di per-
bila kita perhatikan fluktuasi ribuan mukaan bumi; (2) mengerasnya kerak
tahun sampai beberapa juta tahun yang bumi karena pembekuan; (3) terjadi-
lalu, maka tampak bumi mengalami nya hujan besar/banjir besar sehingga
penurunan suhu rata-rata. Menurut da- terbentuk samudra; dan (4) bertam-
ta geologi, semenjak dataran bumi di- bahnya komposisi oksigen di udara.
huni oleh makhluk hidup, temperatur Uraian terdahulu telah memberi
bumi pernah mengalami berkali-kali kita gambaran bagaimana jatuhnya
periode pemanasan dan pendinginan benda angkasa di permukaan bumi me-
(Gambar 3.1). Tetapi, semenjak awal nyebabkan batuan di permukaan bumi
pembentukannya hingga saat ini total kembali meleleh dan meng­hamburkan
rata-rata suhu di permukaan bumi te- partikel dan panas yang membakar ke
lah turun secara drastis. atmosfer. Sepanjang zaman Hadean
Apabila kita cermati sejarah per- sampai terbentuknya bulan, bumi ti-
kembangan bumi maka ada empat dak berhenti menerima tumbukan,
peristiwa kunci yang mempercepat maka berhentinya atau berkurangnya
pro-ses pendinginan permukaan bumi frekuensi tumbukan pada akhir Hade-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
54

an memberi bumi kesem­patan untuk bahan organik di permukaan bumi. Se-


mendingin. Akibat pendinginan terse- jalan dengan bertambahnya endapan
but permukaan bumi membeku, mem- karbon organik, bertambah pula oksi-
bentuk kerak yang mengisolasi radiasi gen di atmosfer yang juga berarti me-
bagian dalam bumi yang terdiri dari nurunnya suhu secara global.
material panas untuk tetap berada di Akumulasi oksigen di permukaan
bagian dalam bumi, kecuali dalam ben- bumi bermula ketika makhluk hidup
tuk kegiatan vulkanisme yang terjadi mulai meman­faatkan sinar matahari
sesekali. Dengan mengerasnya kerak sebagai sumber energi. Sebelumnya,
bumi, maka panas yang terdapat di makhluk hidup di bumi meng­gunakan
permukaan bumi hanya berasal dari ra- panas dari lingkungan sekitar di per-
diasi matahari. mukaan bumi sebagai energi dan ber-
Pendinginan selanjutnya menye- metabo­lisme secara anaerob (tanpa
babkan uap air di atmosfer terkonden- oksigen). Pada kira-kira 2 miliar tahun
sasi dan jatuh ke permukaan bumi dan yang lalu, organisme akuatik purba,
kemudian menggenangi bagian teren- yaitu ganggang biru-hijau, mulai me-
dah bumi dalam bentuk samudra. Suhu manfaatkan energi matahari untuk
rata-rata atmosfer dan laut yang waktu meme­cah molekul-molekul air dan
itu sedang mendingin, tetapi masih le- karbondioksida melalui proses foto-
bih tinggi beberapa kali lipat daripada sintesis. Oksigen digunakan, sedang-
yang kita jumpai hari ini, menyebabkan kan karbon organik diubah menjadi kar-
proses daur hidrologi berjalan lebih bondioksida. Dalam perkem­bangan
cepat. Tingginya intensitas penguapan selanjutnya, oksigen yang waktu itu
air dan kon­densasinya menjadi hujan, merupakan zat racun bagi organisme,
menyebabkan terjadinya “pencucian mulai terakumulasi di atmosfer dan
atmosfer” dari partikel-partikel aero- menimbulkan kepunahan makhluk hi-
sol dan molekul gas oksida sehingga dup yang hebat. Inilah proses kepu-
efek rumah kaca berkurang. Jernih- nahan terbesar makhluk hidup perta-
nya atmosfer menyebabkan intensi- ma yang terjadi di muka bumi yang
tas sinar matahari yang sampai ke menyebabkan kepunahan 90% jenis
permukaan bumi ber­ t ambah, dan makhluk hidup yang pada waktu itu
menyuburkan pertumbuhan makhluk semuanya peng­huni laut.
hidup yang berfotosintesis, sehingga Sementara kadar oksigen terben-
terjadi pengendapan karbon atmosfe- tuk, kadar karbondioksida mulai ber-
rik dan menyimpannya dalam bentuk kurang. Di atmosfer beberapa molekul
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
55

oksigen (O2) terurai ketika mereka tu-satunya makhluk yang dikaruniai


menyerap energi sinar ultraviolet dan kecer­dasan.
membentuk atom Oksigen tunggal.
Jika atom ini bersinggungan dengan ‫ﭛﭜﭝﭞﭟﭠ ﭡ‬
O2 lainnya maka akan terbentuk mo-
lekul O3 yang dikenal dengan nama Sungguh, Kami telah menciptakan manusia da-
Ozon. Ozon sangat efektif dalam me- lam bentuk yang sebaik-baiknya. (at Tīn/95: 4)
redam radiasi ultraviolet sinar mata-
hari. Penyebaran ozon di seluruh per- 2. Penyiapan Sumber Daya
mukaan bumi serta akumulasinya di Pangan dan Energi
lapisan ionosfer menjadi pelindung
bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Per-
kembangan ini menjadikan bumi men- ‫ﯬ ﯭﯮﯯﯰﯱﯲﯳ‬
jadi lebih sesuai bagi kehidupan yang ‫ﯴﯵﯶﯷﯸﯹ‬
lebih kompleks. Organisme-organisme
yang sejak semula menolak oksigen ‫ﯺﯻ ﯼ ﯽ ﯾ ﯿ ﰀ‬
tidak dapat bertahan terhadap perkem-
bangan atmosfer yang semakin kaya Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa
yang ada di bumi untukmu kemudian Dia me-
oksigen, tetapi beberapa yang toleran
nuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya
dapat bertahan dan membuat transisi menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengeta-
kehidupan dari laut ke darat. hui segala sesuatu. (al-Baqarah/2: 29)
Dari proses di atas tampak bahwa
proses kepunahan merupakan suatu Energi adalah sarana untuk me-
proses percepatan bagi terbentuknya ngendalikan semua sistem, termasuk
lingkungan yang lebih layak huni bagi sistem kehidup­an. Di antara makhluk
makhluk-makhluk hidup yang secara hidup, spesies yang mampu memanfa-
fisik lebih sempurna, yakni lebih kom- atkan energi yang lebih banyak akan
pleks dalam hal proses-proses me- memiliki kemampuan yang lebih be-
tabolisme serta lebih terspesialisasi sar untuk beraktivitas, tumbuh, dan
dari organ-organ tubuh yang dimili- berbiak. Pada zaman ini sebagian be-
kinya. Kini tidak dapat diingkari bahwa sar makhluk hidup mendapatkan sum-
makhluk hidup yang paling sempurna ber energi dari sinar matahari baik se-
menurut batasan di atas adalah ma- cara langsung maupun tidak langsung
nusia, yang di samping kesem­purnaan melalui proses metabolisme. Hewan
yang dimilikinya, juga merupakan sa- mendapat energi dari makanan yang
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
56

dicerna di dalam tubuhnya untuk ke- yang sangat kecil oksigen dapat masuk
mudian diurai pada proses metabolis- ke dalam sel dengan cara difusi melalui
me di tubuhnya. Makanan hewan dinding sel, sedangkan pada organis-
adalah hewan lain yang memangsa me yang lebih besar diperlukan upaya
makhluk hidup lain atau memakan aktif melalui sistem pernafasan. Pa-
tumbuhan atau plankton sebagai pro- da makhluk hidup yang lebih maju
dusen primer. Produsen primer men- sistem pernafasan, transpor oksigen,
dapatkan energinya dari sinar matahari pembakaran, distribusi serta peman-
melalui fotosintesis. faatan energi yang dihasilkan, serta
Salah satu pembeda makhluk pembuangan limbah gas (CO2) mau-
hidup modern dibanding makhluk pri- pun cair dan padat (sekresi), berlang-
mitif yang hidup di awal penciptaan sung pada sistem yang kompleks,
bumi adalah pemanfaatkan oksigen tetapi dengan tingkat produktivitas
secara langsung. Oksigen merupakan energi yang lebih besar. Dari semua
pembangkit energi di dalam makan- makhluk hidup yang ada, manusia ad-
an melalui pembakaran atau oksidasi. alah makhluk yang paling tinggi pro-
Hewan-hewan darat, termasuk manu- duktivitas dan pemanfaatan energinya.
sia, memanfaatkan oksigen guna mem- Sebagai makhluk cerdas, energi yang
bakar makanan di dalam tubuhnya dihasilkan dan dimanfaatkan manusia
sebagai sumber energi. Sejalan perubah- tidak sebatas hasil metabolisme saja,
an iklim bumi sepanjang sejarahnya, tetapi energi-energi lain di luar tubuh-
cara memperoleh energi kehidupan nya, seperti energi angin, air, sinar pa-
makhluk-makhluk penghuninya beru- nas dan radiasi matahari, termasuk tim-
bah pula sesuai dengan keadaan. Per- bunan energi fosil yang terawetkan
ubahan cara pengambilan energi ini seperti halnya minyak bumi dan batu­
terjadi secara bertahap, tetapi pada bara.
prinsipnya berubah dari fotosintesis Dalam hal makanan, manusia ber-
anaerob menjadi fotosintesis oksigen, gantung kepada keragaman alamiah
demikan pula dalam memanfaatkan dari organisme hidup di sekitarnya,
energi oleh tubuh makhluk hidup beru- baik tumbuhan maupun hewan. Da-
bah dari metabolisme anaerob menjadi lam sejarah perjalanan kebudayaan,
metabolis­me aerob. manusia telah mengeksploitasi seki-
Untuk bisa bermetabolisme ae- tar 7.000 spesies untuk sumber pa-
robik diperlukan pasokan oksigen se- ngannya. Jumlah tersebut hanya seba-
cara terus-menerus. Pada organisme gian kecil dari total spesies di bumi
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
57

yang kini telah tercatat, yaitu sekitar kan binatang yang umum kita jumpai
1.400.000 spesies. Memang tidak sekarang seperti kijang, jerapah, babi,
semua jenis makhluk hidup di muka banteng, termasuk hewan yang paling
bumi baik untuk dimakan oleh manu- umum dimanfaatkan sebagai sumber
sia. Sebagian di antaranya ada yang protein hewani manusia, seperti sapi,
berbahaya karena bisa meracuni. Islam kerbau, kambing, dan domba. Burung
bahkan telah mengatur makanan ma- atau unggas diduga muncul pada per-
na saja yang di samping halal, juga baik alihan Zaman Kapur-Cenozoikum (Jar-
(ţayyib) bagi kesehatan lahir maupun vis, 2004), sekitar 70 juta tahun yang
batin. lalu. Ikan, terutama ikan laut, telah ada
Sebagian besar bahan pangan di permukaan bumi sejak zaman silur
bagi manusia muncul di permukaan (444 juta tahun yang lalu), tetapi ikan
bumi menjelang kemunculan manusia. tuna yang jamak dikonsumsi manusia
yakni pada masa-masa akhir sejarah baru muncul pada Zaman Tersier Awal,
bumi. Tumbuhan penghasil makanan sekitar 65 juta tahun yang lalu (Graham
pokok yang umum dikonsumsi manusia dkk., 2000). Ikan mas muncul pada se-
pada umumnya merupakan bagian da- kitar 16–12 juta tahun yang lalu, dan
ri tanaman berbunga termasuk suku berkembang pada 6,8–2,3 juta tahun
padi-padian (oryzae tribe), mulai mun- yang lalu (Christiakov, 2009).
cul pada Zaman Kapur, kira-kira 129– Manusia mulai memanfaatkan
107 juta tahun yang lalu (Prasad dkk., energi di luar tubuhnya ketika mengenal
2005). Tanaman ordo terung-terungan dan mengu­asai api. Dengan membakar
(solanales), antara lain tomat, terung, sisa bahan organik manusia purba me-
kentang, dan ubi jalar muncul pada 55– nyalakan api untuk menghangatkan
58 juta tahun yang lalu (Eich, 2008). tubuh ketika hawa dingin dan untuk
Rerumputan mulai muncul pada memasak makanan. Pada masa awal
Epoch Eosen, sekitar 55 juta tahun kebudayaan manusia, energi eksternal
yang lalu (Prasad dkk., 2005), dan pe- yang mereka gunakan adalah energi
nyebarannya berkembang pesat pada mekanik yang terdapat di alam seperti
Epoch Miosen (23 juta tahun yang la- angin, air, gravitasi, dan panas. Seiring
lu). Kemunculan rumput dikuti oleh perkembangan budaya dan teknologi,
hewan darat berkuku kembar (actro- terjadi pula pergeseran pemakaian
dactylan) yang juga muncul pada 55 energi eksternal. Saat ini, sumber
juta tahun yang lalu (Monteglard, energi yang paling banyak digunakan
1997). Kelompok hewan ini menurun- untuk memenuhi kebutuhan manusia
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
58

adalah energi fosil berupa batubara, lisme makhluk hidup, ditambah dengan
minyak bumi, dan gas. Batubara ter- energi dinamika bumi dalam bentuk ero-
bentuk dari timbunan sisa/bangkai si sedimentasi dan pergerakan batuan.
tumbuhan darat yang terawetkan ka-
rena tertimbun dan termampatkan di
‫ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ‬
dalam batuan. Adapun minyak bumi
dan gas dipercaya oleh kebanyakan ‫ﮔﮕﮖﮗﮘﮙﮚ‬
ahli berasal dari timbunan sisa bahan
‫ﮛﮜﮝﮞﮟﮠﮡﮢ‬
organik (plankton) yang hidup di laut,
kemudian terakumulasi dalam bentuk ‫ﮣﮤﮥﮦﮧﮨﮩ‬
endapan dan terawetkan di dalam tim-
bunan atau lipatan batuan.
‫ﮪﮫ‬
Proses pemben­tukan sumber
Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat
energi fosil ini memerlukan waktu ataukah langit yang telah dibangun-Nya? Dia
yang sangat lama. Cadangan batubara telah meninggikan bangunannya lalu menyem-
terbe­sar terakumulasi pada zaman purnakannya, dan Dia menjadikan malamnya
(gelap gulita), dan menjadikan siangnya (te-
karbon atau 305 juta tahun yang lalu. rang benderang). Dan setelah itu bumi Dia
Meski terdapat batubara yang beru- hamparkan. Darinya Dia pancarkan mata air,
mur lebih muda, tetapi umumnya dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
berkualitas rendah. Ada pula sisa ba- Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan
teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan
han organik tumbuhan yang masih sa- untuk hewan-hewan ternakmu. (an-Nāzi‘āt/
ngat muda, kurang dari sepuluh ribu 79: 27–33)
tahun, yang kita jumpai dalam bentuk
gambut, seperti halnya di Kalimantan B. KEPUNAHAN SEBAGAI
dan Sumatera. Waktu pembentukan AWAL PENYEMPURNAAN
minyak bumi dan gas tampaknya lebih
lama lagi. Diduga akumulasi bahan Bukti-bukti yang ditunjukkan
organik pembentuk minyak dan gas oleh batuan dan fosil menyatakan
bumi terjadi ketika kehidupan masih bahwa bumi yang kita jumpai saat ini
berada hanya di lingkungan perairan adalah hasil dari proses perubahan
laut. Energi fosil ini pada dasarnya berangsur. Meski proses perubahan
adalah energi yang terakumulasi di itu memakan waktu yang sangat la-
masa lampau, yang berasal dari energi ma, tetapi ia tidak berlangsung kon-
matahari dan radiasi bumi yang terse- stan, melainkan diwarnai pula oleh
rap oleh proses sintesis dan metabo- guncangan peristiwa-peristiwa yang
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
59

secara fisik menimbulkan gangguan bil biasanya relatif tetap karena ada
besar dan mendadak yang merupakan ketergantungan antara setiap jenis-
bencana besar bagi makhluk hidup nya. Suatu jenis hewan pemangsa
penghuninya. Dengan adanya peristi- jumlahnya ditentukan oleh jumlah ke-
wa-peristiwa bencana tersebut, maka tersediaan makanan­nya, sebaliknya he-
berkali-kali dalam sejarahnya bumi wan mangsa jumlahnya dikendalikan
mengalami kekosongan dari makhluk oleh pemangsanya. Suatu benca­na be-
hidup penghuninya walaupun tidak per- sar mengubah komposisi jenis makh-
nah benar-benar musnah. luk hidup tidak hanya oleh akibat lang-
Dari sudut pandang mekanisme sung, tetapi juga oleh akibat lainnya
perubahan, gangguan peristiwa itu yang tidak langsung. Pada peristiwa
merupakan suatu jeda tetapi juga me- tumbukan benda angkasa, misalnya,
rupakan suatu awal proses perubah- mungkin jumlah individu yang musnah
an lanjutan dengan titik pemberang- tertimpa benda tersebut tidak sebe-
katan yang lebih maju. Sekelompok rapa dibandingkan dengan yang mus-
peneliti (Andrew Bambach dkk., 2000) nah akibat perubahan iklim dan per-
mengamati jenis-jenis makhluk hidup ubahan komposisi atmosfer yang
yang punah dan yang muncul untuk menyusul setelahnya.
kurun waktu 450 juta tahun terakhir. Hal lain yang menarik untuk di-
Mereka mendapati bahwa kepunahan cermati pada proses pemulihan pasca-
massal mengakibatkan pengurangan peristiwa benca­na adalah bahwa jenis-
jumlah jenis secara drastis, tetapi ke- jenis yang berkembang selalu saja
mudian disusul oleh periode di mana jenis-jenis baru lebih maju. Jenis yang
pertumbuhan jumlah jenis sangat be- lebih maju secara biologis artinya me-
sar. Pengosongan ruang hidup di per- miliki organ tubuh yang lebih lengkap
mukaan bumi oleh adanya bencana be- dan lebih terspesialisasi dalam hal
sar telah membuka kesempatan bagi fungsi serta lebih kompleks dalam hal
jenis-jenis yang bertahan untuk beru- metabolismenya. Untuk definisi ini,
bah dan beradaptasi dengan kondisi manusia adalah makhluk biologis yang
baru pascabencana. paling maju. Pada setiap peristiwa ke-
Kesempatan ini tidak akan per- punahan (Gambar 3.2) jenis-jenis makh-
nah ada seandainya kondisi bumi tetap luk yang punah dan yang muncul se-
stabil dengan ruang hidup yang penuh telahnya memperlihatkan perubahan
sesak. Jumlah dan jenis-jenis makhluk suatu komposisi yang jelas yang meng-
hidup pada suatu ekosistem yang sta- arah pada perbaikan secara biologi.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
60

Gambar 3.2
Kepunahan dan kemunculan spesies pada peralihan Trias–Jura mengarah kepada makhluk yang lebih sempurna.
(Sumber: nl.wikipedia.org)

Adanya fenomena perbaikan makhluk yang lebih maju sehingga


yang konsisten pada setiap peristiwa pada akhirnya makhluk yang lebih pri-
kepunahan telah menimbulkan suatu mitif tereliminasi.
gagasan pemikiran yang melihat ada- Salah satu fakta yang dijadikan
nya kemungkinan bahwa semua peru- alasan bagi adanya perubahan terarah
bahan-perubahan yang terjadi di muka itu di antaranya adalah karena secara
bumi merupakan suatu perubahan fisik iklim di permukaan bumi pada
yang ter­a rah (directionality) yang zaman Cambrium dan saat ini tidak
menuju kepada kesempurnaan. Tim- terlalu jauh berbeda (Gambar 3.3).
bulnya anggapan ini didasari oleh ke- Iklim fisik saat ini sedikit lebih dingin,
nyataan bahwa apabila pemulihan lebih kaya O2, dan sedikit CO2. Pada
pasca-terjadinya bencana besar bersi- zaman Cambrium luas lautan sedikit
fat acak, maka kesempatan untuk ber- lebih besar daripada sekarang dan
kembang bagi makhluk hidup yang le- aktivitas vulkanik bawah laut lebih ba-
bih seder­hana (primitif) dan lebih maju nyak, sedangkan aktivitas vulkanik di
(kompleks) akan sama. Tetapi, pada daratan lebih sedikit. Tetapi, antara
kenyataannya perkem­bangan pada zaman Cambrium sampai saat ini kon-
fase pemulihan selalu didominasi oleh disi fisik permukaan bumi berubah-ubah
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
61

dengan variasi yang sangat besar yang Arah perubahan sepanjang gejo-
ditandai pula oleh peristiwa-peristiwa lak perubahan waktu tersebut dapat
kepunahan seperti yang kita bahas. teramati pada komposisi hewan tidak

Gambar 3.3
Perkembangan perubahan parameter-parameter lingkungan di permukaan bumi semenjak munculnya kehidupan.
(Sumber: scientificamerican.com; washingtonpost.com)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
62

bertulang belakang di laut, karena pada besar yang juga menyebabkan kepu-
periode Cambrium baru hewan-hewan nahan, tetapi umumnya bersifat lokal
jenis ini yang ada. Semua hewan inver- atau tidak sebesar bencana-bencana
tebrata laut pada periode Cambrium sebelumnya. Pada kurun waktu Epoch
tidak dijumpai lagi sekarang. Mereka terakhir (Holocene) kira-kira 10.000
benar-benar punah pada periode Per- tahun yang lalu, tampaknya kebudaya-
mian. Sebaliknya, jenis-jenis hewan yang an manusia baru akan dimulai dan
ada pada zaman ini sudah ada sejak selama kurun itu tidak ada peristiwa
zaman Cambrium, tetapi pada waktu alam luar biasa yang mempengaruhi
itu keragamannya sangat sedikit. Seba- kondisi lingkungan di permukaan bumi
gian dari jenis-jenis tersebut mendomi­ secara signifikan, kecuali yang diakibat-
nasi era Paleozoikum dan berkurang kan oleh aktivitas manusia sendiri.
sejak era Mesozoikum, sedangkan se- Hominid, makhluk hidup yang
bagian lainnya mendominasi sejak era menyerupai manusia dan/atau yang
Mesozoikum dan berkembang men- sering dianggap cikal bakal manusia
dominasi pada era modern ini. Arah muncul kira-kira 2,5 juta tahun yang
perubahan di darat, terutama untuk lalu. Semenjak saat itu sampai seka-
hewan bertulang belakang, lebih jelas rang fluktuasi iklim lingkungan yang
lagi. Sebagian besar hewan-hewan yang paling berat tampaknya adalah siklus
hidup pada zaman lalu telah benar- perubahan iklim dimana setiap seratus
benar punah. Mi­salnya amfibi dan ka- ribu tahun terjadi pendinginan yang
dal raksasa yang berkembang pada menimbulkan zaman es. Setiap pendi-
zaman Karbon serta dinosaurus yang nginan, pendinginan suhu rata-rata
mendominasi era Tersier telah benar- bumi turun sekitar 8–10 oC menyebab-
benar punah dan digantikan oleh ma- kan penurunan muka air laut sedalam
malia, termasuk manusia. beberapa puluh meter yang menye-
babkan terhubungnya beberapa pulau
C. PENYEMPURNAAN CIPTAAN dan benua, misalnya antara Asia dan
Amerika Utara melalui Semenanjung
Hari-hari di permukaan bumi Kamsyatka di Selat Bering. Demikian
yang dijumpai umat manusia, diban- pula pulau-pulau di Indonesia. Suma-
dingkan dengan masa lalu bumi, adalah tera, Kalimantan, dan Jawa bersatu
masa yang sangat tenang dan nyaman. menjadi suatu dataran luas yang dike-
Sepanjang sejarah manusia memang nal dengan Paparan Sunda, sedang-
tercatat beberapa peristiwa bencana kan di bagian timur Australia menyatu
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
63

dengan beberapa pulau di Maluku dan mungkin saja fluktuasi tersebut dirasa
membentuk Paparan Sahul. berat oleh manusia-manusia purba ka-
Tampaknya pergeseran tempe- rena mereka belum memiliki budaya
ratur rata-rata seperti di atas dapat dan teknologi yang cukup untuk me-
ditoleransi oleh manusia karena pada lindungi diri dari hawa yang sangat
zaman sekarang pun manusia mampu dingin atau panas. Dari beberapa jenis
bertahan pada perbedaan temperatur (serupa) manusia, yaitu Homo Habilis,
tahunan rata-rata yang berfluktuasi Homo erectus, Homo Neanderthal, dan
dengan besar pergeseran di atas 10 sebagainya, hanya Homo sapiens atau
o
C, misalnya di daerah beriklim sedang manusia seperti kita yang tidak punah
dengan empat musim. Meski demikian, dan bertahan sampai saat ini. []
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
64
BAB IV
KEPUNAHAN DALAM AL-QUR’AN

A. KEPUNAHAN UMAT-UMAT banjir besar yang menenggelamkan


TERDAHULU mereka yang kafir, termasuk anak
dan istri Nabi Nuh. Kisah mereka
Al-Qur’an banyak menceritakan kepu- tercantum dalam ayat-ayat berikut.
nahan yang pernah terjadi di muka
bumi, teruta­ma pemusnahan kaum- ‫ﯨﯩﯪﯫﯬﯭﯮ‬
kaum terdahulu yang mengingkari
‫ﯯﯰ ﯱﯲﯳﯴ‬
dan menentang ketuhanan Allah dan
melampaui batas serta berbuat keru- ‫ﯵﯶﯷﯸ‬
sakan. Berikut secara global disebutkan
Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh
kisah-kisah Qur’ani tentang umat ter-
kepada kaumnya, maka dia tinggal ber-
dahulu yang Allah musnahkan. sama mereka selama seribu tahun kurang
lima puluh tahun. Kemudian mereka dil-
1. Kaum Nabi Nuh anda banjir besar, sedangkan mereka ada-
lah orang-orang yang zalim. (al-‘Ankabūt/
Nabi Nuh berdakwah selama 950
29: 14)
tahun, namun hanya 80-an orang
dari kaumnya yang beriman. Mere-
‫ﭴ ﭵ ﭶ ﭷﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ‬c
ka mendustakan dan memperolok
Nabi Nuh. Allah lalu mendatangkan ‫ﭽﭾ‬
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
66

Dan (juga) kaum Nuh sebelum itu. Sung- (bencana) petir seperti petir yang menim-
guh, mereka adalah orang-orang yang pa- pa kaum ’Ad dan kaum Samud. (Fușșilat
ling zalim dan paling durhaka. (an-Najm/ /41: 13)
53: 52)

‫ﯤﯥﯦ ﯧﯨ‬
2. Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus kepada kaum ‘Ad. Dan (demikian juga) kaum ‘Ad, kaum Fir-
Mereka mendustakan kenabian Na- aun dan kaum Lut. (Qāf/50: 13)

bi Hud. Allah lalu mendatangkan


angin dahsyat disertai bunyi guruh
‫ﭫﭬﭭﭮ ﭯ‬
yang menggelegar hingga mereka Dan sesungguhnya Dialah yang telah
tertimbun pasir dan akhirnya bina- membinasakan kaum ‘Ad dahulu kala.
sa. Kisah kaum ‘Ad dapat dibaca (an-Najm/53: 50)
misalnya pada ayat-ayat berikut.
‫ﮦﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫﮬ ﮭ‬
‫ﭴﭵ ﭶﭷﭸﭹﭺ‬
‫ﮮﮯﮰﮱﯓﯔﯕ‬
‫ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ‬
‫ﯖﯗﯘ ﯙﯚﯛ ﯜ‬
‫ﮀ ﮁ ﮂﮃ ﮄ‬
‫ﯝﯞ‬
‫ﮅ ﮆﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ‬
Kaum ‘Ad pun telah mendustakan. Maka
‫ﮌ ﮍﮎﮏﮐ‬ betapa dahsyatnya azab-Ku dan peri-
ngatan-Ku! Sesungguhnya Kami telah
Apakah tidak sampai kepada mereka mengembuskan angin yang sangat ken-
berita (tentang) orang-orang yang sebe- cang kepada mereka pada hari nahas yang
lum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Sa- terus menerus, yang membuat manusia
mud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, bergelimpangan, mereka bagaikan pohon-
dan (penduduk) negeri-negeri yang telah pohon kurma yang tumbang dengan akar-
musnah? Telah datang kepada mereka akarnya. (al-Qamar/54: 18–20)
rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti
yang nyata; Allah tidak menzalimi mere-
3. Kaum Nabi Salih
ka, tetapi merekalah yang menzalimi diri
mereka sendiri. (at-Taubah/ 9: 70) Nabi Salih diutus Allah kepada
kaum Samud. Allah memberi Nabi
‫ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ‬ Salih mukjizat berwujud seekor
unta betina yang keluar dari celah
‫ﭭ ﭮ ﭯﭰ‬ batu. Meski demikian, umatnya
Jika mereka berpaling maka katakanlah, tetap saja tidak mau beriman dan
“Aku telah memperingatkan kamu akan malah membunuh dengan keji unta
Kepunahan dalam Al-Qur'an
67

betina tersebut sehingga Allah pun ‫ﭰﭱﭲﭳ‬


menimpakan azab kepada mereka.
Kisah kaum Nabi Salih disebutkan di Dan kaum Samud, tidak seorang pun
antaranya dalam ayat-ayat berikut. yang ditinggalkan-Nya (hidup). (an-Najm/
53: 51)

‫ﮜ ﮝﮞﮟﮠﮡ‬
4. Kaum Nabi Lut
‫ﮢﮣ ﮤﮥﮦﮧ‬ Umat Nabi Lut terkenal dengan
‫ﮨﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ‬ perbuatan menyimpang, yaitu me-
nikah dengan pasangan sejenis (ho-
‫ﮱ ﯓﯔ‬ moseksual dan lesbian). Kendati
Nabi Lut memperingatkan mereka
Kemudian suara yang mengguntur me-
nimpa orang-orang zalim itu, sehingga me- atas kelakuan tersebut, mereka te-
reka mati bergelimpangan di rumahnya. tap saja tidak mau bertobat. Allah
Seolah-olah mereka belum pernah tinggal lalu menimpakan azab kepada me-
di tempat itu. Ingatlah, kaum Samud
reka berupa gempa bumi dahsyat
mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, bi-
nasalah kaum Samud. (Hūd/11: 67–68) disertai angin kencang dan hujan
batu yang meluluhlantakkan per-
‫ﮇﮈﮉ ﮊﮋﮌ‬ kampungan mereka. Kaum Nabi
Lut pun tertimbun di bawah rerun-
‫ﮍﮎﮏﮐﮑ ﮒ‬ tuhan rumah mereka sendiri. Allah
‫ﮓﮔﮕ ﮖﮗﮘﮙ‬ mengabadikan kisah mereka dalam
firman-firman-Nya berikut.
‫ﮚ ﮛ ﮜﮝﮞﮟ‬
‫ﮠﮡﮢ ﮣﮤ‬ ‫ﯫﯬﯭ ﯮﯯﯰ‬
Dan sesungguhnya penduduk negeri Hijr ‫ﯱ ﯲﯳﯴﯵﯶﯷ‬
benar-benar telah mendustakan para ra-
sul (mereka), dan Kami telah mendatang- ‫ﯸﯹﯺﯻ‬
kan kepada mereka tanda-tanda (ke-
kuasaan) Kami, tetapi mereka selalu Dan datanglah penduduk kota itu (ke
berpaling darinya, dan mereka memahat rumah Lut) dengan gembira (karena ke-
rumah-rumah dari gunung batu, (yang di- datangan tamu itu). Dia (Lut) berkata,
diami) dengan rasa aman.Kemudian me- “Sesungguhnya mereka adalah tamuku;
reka dibinasakan oleh suara keras yang maka jangan kamu mempermalukan
mengguntur pada pagi hari, sehingga ti- aku, Dan bertakwalah kepada Allah dan
dak berguna bagi mereka, apa yang telah janganlah kamu membuat aku terhina.”
mereka usahakan. (al-Ĥijr/15: 80–84) (al-Ĥijr/15: 67–69)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
68

‫ﭑ ﭒﭓﭔﭕﭖﭗﭘ‬ teduh, hal itu tak mampu membe-


baskan mereka dari rasa panas
‫ﭙﭚﭛﭜ ﭝ‬ hingga mereka pun binasa. Selain
Kaum Lut telah mendustakan para rasul,
kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib
ketika saudara mereka Lut berkata kepa- juga diutus kepada Așĥābul-Aikah.
da mereka, “Mengapa kamu tidak bertak- Mereka menyembah pepohonan
wa?” (asy-Syu‘arā’/26: 160–161)
rimbun, karena itulah, menurut
sebagian mufasir, mereka disebut
‫ﯝﯞﯟﯠ ﯡﯢ‬
Așĥābul-Aikah—para penyembah
‫ﯣﯤﯥﯦﯧ ﯨ‬ hutan lebat. Kisah mereka dapat
dibaca dalam firman Allah berikut.
‫ﯩ ﯪ ﯫ ﯬﯭ ﯮ ﯯ ﯰ‬
‫ﯱﯲ‬ ‫ﭻﭼﭽﭾﭿﮀ ﮁ‬

Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia ber-


‫ﮂﮃﮄﮅﮆ‬
kata kepada kaumnya, “Mengapa kamu
mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), Dan sesungguhnya penduduk Aikah itu
padahal kamu melihatnya (kekejian per- benar-benar kaum yang zalim, maka Kami
buatan maksiat itu)?” Mengapa kamu membinasakan mereka. Dan sesungguh-
mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nya kedua (negeri) itu terletak di satu
syahwat(mu), bukan (mendatangi) perem- jalur jalan raya. (al-Ĥijr/15: 78–79)
puan? Sungguh, kamu adalah kaum yang
tidak mengetahui (akibat perbuatanmu). ‫ﭰ ﭱ ﭲﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ‬
(an-Naml/27: 54–55)
‫ﭸﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ‬
5. Kaum Nabi Syuaib ‫ﮀ ﮁﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ‬
Nabi Syuaib diutus kepada kaum
Madyan. Allah menimpakan azab
‫ﮈ ﮉﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ‬
kepada mereka karena kebiasaan ‫ﮐ ﮑﮒﮓﮔﮕ‬
mereka melakukan penipuan dan
kecurangan dalam perdagangan. (Yaitu) ketika saudara perempuanmu
ber-jalan, lalu dia berkata (kepada kelu-
Mereka minta dilebihkan bila mem- arga Firaun), ‘Bolehkah saya menunjuk-
beli sesuatu, namun mengurangi kan kepadamu orang yang akan memeli-
takaran atau timbangan bila me- haranya?’ Maka Kami mengembalikanmu
kepada ibumu, agar senang hatinya dan
reka menjualnya. Azab Allah itu be-
tidak bersedih hati. Dan engkau pernah
rupa hawa yang luar biasa panas. membunuh seseorang, lalu Kami selamat-
Kendati berlindung di tempat yang kan engkau dari kesulitan (yang besar)
Kepunahan dalam Al-Qur'an
69

dan Kami telah mencobamu dengan be- ngatkan Firaun akan azab Allah.
berapa cobaan (yang berat); lalu engkau Alih-alih beriman, Firaun malah me-
tinggal beberapa tahun di antara pendu-
duk Madyan, kemudian engkau, wahai ngaku sebagai tuhan. Ia akhirnya
Musa, datang menurut waktu yang dite- tewas ditenggelamkan oleh Allah
tapkan. (Ţāhā/20: 40) di Laut Merah ketika berusaha me-
ngejar Nabi Musa dan Bani Israil.
‫ﮦ ﮧﮨ ﮩ ﮪ ﮫ‬ Jasadnya berhasil diselamatkan
‫ﮬ ﮭ ﮮﮯ ﮰ ﮱ ﯓ‬ dan hingga kini masih bisa disaksi-
kan di museum mumi di Mesir. Fir-
‫ﯔ‬ aun disebut antara lain dalam ayat-
ayat berikut.
Dan penduduk Madyan. Dan Musa (juga)
telah didustakan, namun Aku beri teng-
gang waktu kepada orang-orang kafir, ke- ‫ﭥﭦﭧﭨﭩ ﭪ‬
mudian Aku siksa mereka, maka betapa
hebatnya siksaan-Ku. (al-Ĥajj/22: 44) ‫ﭫﭬﭭﭮﭯ‬

‫ﯡﯢﯣﯤﯥﯦﯧ‬
Dan (ingatlah) ketika Kami membelah la-
ut untukmu, sehingga kamu dapat Kami

‫ﯨﯩﯪﯫ ﯬ‬ selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir-


aun dan) pengikut-pengikut Firaun, sedang
kamu menyaksikan. (al-Baqarah/2: 50)
Penduduk Aikah telah mendustakan para
rasul; ketika Syuaib berkata kepada me-
reka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?” ‫ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ‬
(asy-Syu‘a-rā’/26: 176–177)
‫ﮈ ﮉﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ‬
‫ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳﯴ ﯵ‬ ‫ﮐﮑﮒ‬
‫ﯶﯷ‬ Maka pada hari ini Kami selamatkan ja-
sadmu agar engkau dapat menjadi pela-
Dan (begitu juga) Samud, kaum Lut, dan jaran bagi orang-orang yang datang
penduduk Aikah. Mereka itulah golongan- setelahmu, tetapi kebanyakan manusia
golongan yang bersekutu (menentang ra- tidak mengindahkan tanda-tanda (kekua-
sul-rasul). (Șād/38: 13) saan) Kami. (Yūnus/10: 92)

6. Firaun ‫ﯦﯧﯨﯩﯪﯫﯬ‬
Bani Israil menerima perlakuan se-
mena-mena dari Firaun, penguasa
‫ﯭﯮ‬
Mesir. Allah lalu mengutus Nabi Sebelum mereka itu, kaum Nuh, ‘Ad dan
Musa dan Harun untuk memperi- Fir’aun yang mempunyai bala tentara
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
70

yang banyak, juga telah mendustakan (ra- Rass, dan Samud telah mendustakan (ra-
sul-rasul). (Șād/38: 12) sul-rasul). (Qāf/50: 12)

7. Așĥābur-Rass 8. Așĥābul-Qaryah
Secara literal Așĥābur-Rass berarti Menurut sebagian mufasir, Așĥābul-
orang-orang yang tinggal di dekat Qaryah yang secara harfiah berar-ti
sebuah telaga yang kering airnya. penduduk negeri adalah penduduk
Konon, nabi yang diutus kepada Antiokia. Mereka mendustakan pa-
mereka adalah Nabi Salih, namun ra rasul yang diutus kepada mere-
ada pula yang menyebutkan Nabi ka hingga Allah membinasakan me-
Syuaib atau Hanzalah bin Sinwan reka dengan datangnya suara yang
—menurut riwayat lain: bin Saf- sangat keras. Kisah mereka diaba-
wan. Allah mengazab mereka ka- dikan dalam firman Allah,
rena menyembah patung, atau
dalam riwayat lain karena mereka ‫ﭑﭒﭓﭔﭕﭖ‬
beramai-ramai menceburkan rasul ‫ﭗﭘﭙ‬
yang Allah utus kepada mereka ke
dalam sumur. Așĥābur-Rass disebut Dan buatlah suatu perumpamaan bagi
dalam firman-firman Allah berikut. mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ke-
tika utusan-utusan datang kepada mere-
ka. (Yāsīn/36: 13)
‫ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ‬
‫ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓﮔ‬ 9. Kaum Tubba‘
Tubba‘ adalah nama seorang raja
‫ﮕﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ‬
bangsa Himyar yang beriman.
Dan (telah Kami binasakan) kaum ‘Ad dan Berbeda dari sang raja, kaumnya
Samud dan penduduk Rass serta banyak sangat ingkar kepada Allah hingga
(lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu. melampaui batas. Allah lalu me­
Dan masing-masing telah Kami jadikan
perumpamaan dan masing-masing telah nimpakan azab yang membuat me-
Kami hancurkan sehancur-hancurnya. (al- reka binasa. Peradaban mereka
Furqān/25: 38–39) kala itu sudah cukup maju karena
sudah mampu membangun ben-
‫ﯜ ﯝﯞﯟﯠﯡﯢ‬ dungan air. Mereka disebut dalam
firman-firman berikut.
‫ﯣ‬
Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk ‫ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷﯸ‬
Kepunahan dalam Al-Qur'an
71

‫ﯹﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾ‬ Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda


(kebesaran Tuhan) di tempat kediaman
Apakah mereka (kaum musyrikin) yang mereka yaitu dua buah kebun di sebelah
lebih baik atau kaum Tubba‘, dan orang- kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka
orang yang sebelum mereka yang telah dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki
Kami binasakan karena mereka itu adalah yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan ber-
orang-orang yang sungguh berdosa. (ad- syukurlah kepada-Nya. (Negerimu) ada-
Dukhān/44: 37) lah negeri yang baik (nyaman) sedang
(Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Peng-
ampun.” (Saba’/34: 15–16)
‫ﯩ ﯪ ﯫ ﯬﯭ ﯮ ﯯ ﯰ‬
‫ﯱﯲ ﯳ‬ 11. Tentara Bergajah (Așĥābul-Fīl)
Allah menumpas tentara bergajah
Dan (juga) penduduk Aikah serta kaum menjelang kelahiran Rasulullah.
Tubba‘. Semuanya telah mendustakan
rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku Mereka adalah tentara dari Yaman
(atas mereka). (Qāf/50: 14) yang berangkat menuju Mekah un-
tuk menghancurkan Ka‘bah. Belum
10. Kaum Saba’ lagi sampai di Mekah, mereka men-
Mereka dianugerahi kebun-kebun dapat azab dari Allah yang teraba-
yang subur. Karena mereka eng- dikan dalam Surah al-Fīl/105: 1–5.
gan beribadah kepada Allah mes-
ki sudah diperingatkan oleh Nabi ‫ﮍﮎﮏﮐﮑﮒﮓ‬
Sulaiman, Allah lalu menghan­cur- ‫ﮔﮕﮖﮗﮘﮙﮚ‬
kan mereka dengan banjir bandang
akibat jebolnya bendungan Ma’rib ‫ﮛﮜﮝﮞﮟﮠ‬
yang mereka bangun. Allah berfir-
‫ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ‬
man,
‫ﮧﮨ‬
‫ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖﭗ ﭘ‬
Tidakkah engkau (Muhammad) perhati-
‫ﭙ ﭚ ﭛﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ‬ an bagaimana Tuhanmu telah bertindak
terhadap pasukan bergajah? Bukankah
‫ﭡ ﭢﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ‬ Dia telah menjadikan tipu daya mereka
itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kepada
‫ﭩ ﭪﭫﭬﭭﭮ‬ mereka burung yang berbondong-bon-
dong, yang melempari mereka dengan
‫ﭯ ﭰﭱﭲﭳﭴ‬ batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga
mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun
‫ﭵﭶﭷﭸ ﭹ‬ yang dimakan (ulat). (al-Fīl/105: 1–5)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
72

Allah amat berkuasa dan tentu membayangkan persisnya kejadian itu,


memiliki berbagai cara untuk memus- tetapi Al-Qur’an menggambarkannya
nahkan suatu kaum. Meski begitu, pada dengan peristiwa alam dahsyat yang
kebanyakan kasus, Allah menggunakan belum pernah terjadi sebelumnya,
alam sebagai pemusnah, misalnya
banjir, petir, gempa, dan sebagainya. ‫ﭑﭒﭓ ﭔﭕﭖﭗﭘﭙ‬
Walaupun tampak sebagai fenomena
‫ﭚ ﭛﭜ‬
alam biasa, tetapi pada kasus pemus-
nahan umat-umat yang ingkar meka-
nisme kejadiannya seringkali sulit Apabila matahari digulung, dan apabila bin-
tang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-
diterangkan oleh akal dan ilmu penge- gunung dihancurkan. (at-Takwīr/81: 1–3)
tahuan. Pada peristiwa-peristiwa ban-
jir Nabi Nuh, guntur yang memusnah- ‫ﭑﭒﭓ ﭔﭕﭖﭗﭘ‬
kan Kaum ‘Ad, pembalikan bumi dan
hujan batu yang menimpa kaum Nabi ‫ﭙﭚ ﭛﭜ‬
Lut, dan pemusnahan umat lainnya
Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-
tersisa pertanyaan tentang mekanisme bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan
yang sebenarnya terjadi. Belum pula dijadikan meluap. (al-Infiţār/82: 1–3)
dapat dijelaskan secara ilmiah burung
apa yang berbondong-bondong itu ‫ﭜﭝﭞ ﭟﭠﭡﭢ ﭣﭤ‬
dan apa yang dimak-sud dengan batu
dari tanah liat yang dibakar.
‫ﭥﭦ ﭧﭨﭩﭪﭫﭬ‬
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada
B. KIAMAT Tuhannya, dan sudah semestinya patuh, dan
apabila bumi diratakan, dan memuntahkan
apa yang ada di dalamnya dan menjadi ko-
Kepunahan terbesar yang akan terjadi
song. (al-Insyiqāq/84: 1–4)
adalah kiamat. Kiamat adalah hancur-
nya alam beserta seluruh makhluk
hidup di dalamnya, termasuk manu-
‫ﭜﭝﭞﭟﭠﭡﭢﭣﭤ‬
sia dan kebudayaannya. Peristiwa ‫ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ‬
tersebut merupakan akhir dari keber-
adaan alam nyata yang kita saksikan
‫ﭬﭭﭮﭯ ﭰ‬
sekarang dan akan digantikan oleh
Hari Kiamat, Apakah hari Kiamat itu? Dan
alam lain yang tatanannya sama sekali tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada
berbeda. Meski kita tidak akan bisa hari itu manusia seperti laron yang beterbang-
Kepunahan dalam Al-Qur'an
73

semesta telah disajikan dalam buku


an, dan gunung-gunung seperti bulu yang di-
hambur-hamburkan. (al-Qāri‘ah/101: 1–5)
Kiamat dalam Perspektif Al-Qur’an dan
Penafsiran berdasarkan ilmu pe- Sains. Kepu­nahan adalah kiamat kecil,
ngetahuan tentang kehancuran alam dan itu pasti terjadi. []
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
74
BAB V
PENUTUP

J
ejak masa lalu yang tersimpan kehidupan masa kini, ketika manusia
dalam bentuk batuan dan fosil sebagai makhluk sempurna berpenga-
yang tersebar di seluruh bagian ruh dominan di muka bumi.
permukaan bumi, selain telah membu- Secara fisik, dibandingkan makh-
at manusia takjub tentang apa yang luk hidup mana pun yang tampak dan
pernah terjadi di luar kesaksiannya, pernah tampak di bumi, kesempurnaan
telah pula memberi mereka pelajaran manusia tidak terbantahkan. Walau-
tentang adanya kekuasaan yang meng- pun bu­kan yang terkuat, tetapi de-
atur semua hal di alam semesta ini. ngan kecerdasannya, manusia mampu
Dengan bukti jejak-jejak tersebut, lo- menguasai dan memanfaatkan energi
gika keilmuan pun akan sulit menga- di luar dirinya. Dengan kemampuan
takan bahwa proses kejadian bumi itu manusia mampu me­nguasai dan
adalah suatu kebetulan dari proses mengontrol kekuatan yang jauh me-
alami yang acak. Keteraturan urutan lebihi makhluk hidup bumi lain yang
kejadian di permukaan bumi beserta terkuat dari zaman mana pun. Dengan
muncul dan punahnya berbagai jenis kecerdasan ini pula, secara otomatis,
makhluk hidup yang menghuninya, manusia menjadi satu-satunya makh-
memperlihatkan adanya suatu kekua- luk yang mampu berperan sebagai
saan yang mengarahkan terciptanya khalifah Allah di muka bumi ini.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
76

‫ﭑﭒﭓﭔﭕﭖﭗﭘ‬ tahun, bumi telah mengalami penyiap-


an selama 4,5 miliar tahun, agar manu-
‫ ﭙﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ‬sia bisa hidup nyaman di atasnya diser-
‫ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧﭨ ﭩ‬tai dengan ketersediaan pangan serta
energi bagi kehidupannya.
‫ﭪﭫﭬﭭﭮ ﭯ‬ Firman-firman Allah berikut ber-
bicara mengenai penyiapan bumi seba-
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat, “Aku hendak menja- gai tempat tinggal manusia.
dikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,
“Apakah Engkau hendak menjadikan orang ‫ﮯﮰ ﮱﯓﯔﯕﯖ‬
yang merusak dan menumpahkan darah di
sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu ‫ﯗﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ‬
dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,
“Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu
kamu ketahui.” (al-Baqarah/2: 30) di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber)
penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali
Peran sentral manusia di muka kamu bersyukur. (al-A‘rāf/7: 10)
bumi sebagai makhluk yang disempur-
nakan secara fisik dan biologis tampak ‫ﯙ ﯚﯛ ﯜ ﯝ ﯞ ﯟ‬
pula dalam waktu penyiapan bumi,
‫ﯠﯡ ﯢ‬
bahkan seluruh alam semes­ta ini, se-
belum munculnya manusia. Manusia Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya, untuk
berakal yang diidentikkan dengan Ho- kamu padanya ada (bulu) yang menghangat-
kan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya
mo sapiens dalam istilah sains baru
kamu makan. (an-Naĥl/16: 5)
tercatat hidup sebagai makhluk berbu-
daya kira-kira 40.000 tahun yang lalu,
‫ﮇ ﮈﮉ ﮊ ﮋ ﮌ‬
yang dikenal dengan kebudayaan Batu
Lama Atas (upper-paleolithic). Apabila ‫ﮍ ﮎ ﮏ ﮐﮑ ﮒﮓ ﮔ‬
ini adalah titik tolak kebudayaan di
‫ﮕﮖﮗﮘ‬
mana manusia layak memikul tang-
gung jawab kekhalifahan, maka be- Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan un-
tapa sangat pendeknya masa hidup tuk kamu tanam-tanaman, zaitun, kurma,
anggur dan segala macam buah-buahan.
“kemanusia­an” dibandingkan dengan Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
masa persiapan “prasarana” untuk terda-pat tanda (kebesaran Allah) bagi orang
kehidupannya. Sampai dengan masa yang berpikir. (an-Naĥl/16: 11)
dihuni oleh manusia yang sampai saat
ini telah berlangsung sekitar 40.000 ‫ﯛﯜ ﯝ ﯞ ﯟ ﯠ‬
Penutup
77

‫ﯡﯢﯣ ﯤﯥﯦ‬ sakan sebagian dari (akibat) perbuatan me-


reka, agar mereka kembali (ke jalan yang
‫ﯧﯨﯩﯪ ﯫﯬﯭ‬ benar). (ar-Rūm/30: 41)

‫ﯮﯯﯰ‬ Seberapa fatal kerusakan di muka


Dan Dialah yang menundukkan lautan (untuk- bumi yang dapat ditimbulkan manusia?
mu), agar kamu dapat memakan daging yang Pola pemanfaatan bahan-bahan dan
segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu)
energi yang dilakukan di muka bumi
kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu
pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar telah mengakibatkan kerusakan be-
padanya, dan agar kamu mencari sebagian rupa kenaikan temperatur rata-rata
karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. (an- bumi dan kerusakan di atmosfer de-
Naĥl/16: 14)
ngan melebarnya lubang ozon. Di
lain pihak, apabila kita perhatikan re-
Tanpa disertai kesadaran dan pe-
kaman siklus (puluhan tahun) suhu
mahaman yang baik tentang posisi dan
permukaan bumi sekarang memang
peran serta tanggung jawab khalifah
sedang berada pada fase pemanasan.
di muka bumi, manusia memang akan
Kerusakan-kerusakan fatal pada masa
menjadi makhluk perusak yang paling
lalu yang berakibat kepunahan massal
kuat pula. Saat ini pun ketika tanggung
lebih banyak disebabkan oleh bencana
jawab pemeliharaan bumi sudah mulai
besar, sedangkan pada proses yang
disadari umat manusia, untuk meme-
didasari oleh siklus perubahan jangka
nuhi kebutuhan kita masih senang
pendek bumi hanya menyebabkan ke-
membabat hutan, membakar jutaan
punahan latar. Proses kepunahan ma-
ton minyak bumi, gas bumi, dan batu
sa lalu tidak pernah total, selalu ter-
bara serta mengaktifkan reaksi nuklir
sisa sebagian, pada umumnya terdiri
uranium, yang secara perlahan mem-
dari jenis-jenis makhluk hidup yang ke-
bawa kerusakan bagi lingkungan hidup
mudian menjalani proses penyempur-
kita di muka bumi.
naan. Pada peristiwa-peristiwa waktu
lampau, proses berjalan secara alami
‫ﯾﯿ ﰀﰁ ﰂﰃﰄ ﰅ‬ tanpa campur tangan makhluk cerdas.
‫ﰆ ﰇﰈﰉﰊﰋ‬ Apakah dengan adanya campur tangan
manusia menyebabkan kerusak­an yang
‫ﰌﰍ‬ cukup besar dan memusnahkan kehi-
dupan manusia itu sendiri?
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manu- Cepat atau lambat kepunahan
sia; Allah menghendaki agar mereka mera- manusia akan terjadi. Kita sedang me-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
78

nung­gu periode kepunahan lain yang Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
besar kemungkinan kepunahan total dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung,
lalu diben­turkan keduanya sekali benturan.
beserta seluruh alam semesta ini, bisa Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat. (al-
dipicu oleh kerusakan yang dibuat ma- Ĥāqqah/69: 1–3 dan 13–15)
nusia, karena siklus bencana besar
yang secara periodik menimpa bumi, Pada peristiwa ini semua benda
atau sebab lain apa pun yang dikehen- di alam semesta ini akan hancur, bah-
daki oleh Allah. Kiamat suatu hari pasti kan musnah. Bumi dan apa saja yang
terjadi. Allah berfirman, ada padanya, bahkan alam semesta
ini, adalah fana dan suatu saat akan
‫ﮥ ﮦ ﮧ ﮨﮩ ﮪ‬ musnah. Yang kekal hanya Allah Sang
‫ﮫ ﮬﮭ ﮮ ﮯ ﮰﮱ ﯓ ﯔ‬ Pencipta. Ketika kiamat terjadi, tidak
ada lagi makhluk yang tersisa dari kehi-
‫ﯕﯖ‬ dupan di alam semesta, kecuali makh-
luk yang dikehendaki-Nya untuk tetap
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi
serta apa yang ada di antara keduanya, me- hidup. Makhluk itu, seperti dijelaskan
lainkan dengan kebenaran. Dan sungguh, Kia- para ulama, adalah para malaikat, di
mat pasti akan datang, maka maafkanlah (me- antaranya Malaikat Israfil, peniup sang-
reka) dengan cara yang baik. (al-Ĥijr/15: 85)
kakala. Semua makhluk hidup binasa,
menyisakan roh-roh yang akan melan-
‫ﭑ ﭒﭓﭔ ﭕﭖﭗﭘ‬ jutkan kehidupannya di alam-alam lain,
‫ﭙ ﭚﭛﭜ‬ bukan lagi alam semesta yang mereka
diami sebelumnya. Informasi tersebut
Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tercantum dalam firman Allah,
tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak beriman. (Gāfir/ ‫ﭑﭒﭓﭔﭕﭖﭗﭘﭙ‬
40: 59)
‫ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ‬
...‫ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ‬
‫ﭥﭦﭧ ﭨ‬
‫ﭮﭯﭰﭱ ﭲﭳﭴﭵﭶ‬
Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah se-
‫ﭷﭸﭹﭺﭻ ﭼﭽ‬ mua (makhluk) yang di langit dan di bumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemu-
‫ﭾﭿ‬ dian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun (dari kuburnya)
Hari Kiamat; apakah hari Kiamat itu? Dan menunggu (keputusan Allah). (az-Zumar/39:
tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? ... 68) []
DAFTAR PUSTAKA

Abdallah Yusuf Ali, The Holy Qur’an, Text, Translation, and Commentary, tp: t.tp.,
1934.
Chaline J., Histoire de l'homme et des Climats au Quaternaire, Doin editeur, Paris,
1985.
Christiakov D.A., N.V. Varonova, “Genetic Evolution and Diversity of Common
Carp Cyprinus carpio L. Centr. Eur.” Journal of Biologi, vol 4 (3), 304–
312, 2009.
Eich E., Solanaceae and Convolvulaceae: Secondary Metabolism. Biosynthesis,
Chemotaxonomy, Biological and Economical Significance - a Handbook.
Springer-Verlag, Berlin-Heidelberg, 2008.
Glikson A., Mass Extinction of Species and Climate Change, Earth and Palaeoclimate
Science, Australian National University, 2002.
Graham J.B., K. Dyckson, “The Evolution of Thunniform Locomotion and
Heat Conservation in Scombrid Fishes: New Insight Based on the
Morphology of the Allochtonus Fallai”, Zoological journal of the
linnean society, 129 (4): 419–466, 2000.
Hallam A., P.B. Wignal, Mass Extinctions and Sea-level Changes, Earth-Science
Reviews 48 _1999, 217–250, Elsevier, 1999.
Jarvis, E.D. et al, “Whole-Genome Analyses Resolve Early Branches in the Tree of
Life of Modern Birds”. Science, 346 (6215): 1320–1331, 2014.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
80

Marconi, Achmad, Bagaimana Alam Semesta Diciptakan; Pendekatan Al-Qur'an


dan Sains Modern, Pustaka Jaya, 2003.
Monteglard C., F.M. Catzeflis, E. Douzely, “Phyllogenetic Relationships of Ardio-
dactyls and Ectaceaus as Deduced from the Comparison of Cyto-
chrome b and 12 S Mytochondrials Sequences.” Molecular Biology
and Evolutions, 14 (5): 550–559, 1997.
Keller G., Impacts, Volcanism and Mass Extinction: Random Coincidence or Cause
and Effect? Australian Journal of Earth Sciences (2005) 52, (725 –
757), 2005.
Langmuir C.H., W. Broecker, How to Build a Habitable Planet: The Story of Earth
from the Big Bang to Humankind, Princeton University press, 2012.
Mc Guire B., Global Catastrophe, a Very Short Introduction, Oxford University
Press, 2002.
Prasad V., C.A.E Stormberg, H. Alimohamedian, A. Salni, “Dinosaurs Coprolites
and the Early Grasses and Grazers.” Science, 310-(5751) - Washington
DC, 2005.Silver C.S., R.S. de Fries, One Earth One Future: Our Changing
Global Environment, National Academic Press, Washington, 1992.
-----------------, Earth History, A New Approach. www.earthhystory.org.uk, diunduh
Juni 2013.
INDEKS

anaerob 54, 56
A
Andrew Bambach 59
Abū as-Su‘ūd 7
angiospermae 19
Abdullah Yusuf Ali 7
anoksia 30, 46
Așĥābul-Aikah 68
anoxia 38
Așĥābul-Fīl 71
Archaean 11, 12, 16
Așĥābul-Qaryah 70
AS 41,42
Așĥābur-Rass 70
Ashgillian 38
aerosol 32, 41, 43
Asia 62
Afrika 18, 42
asteroid 9, 32, 38, 43, 44, 46
Afrika Selatan 42
atmosfer 19, 36, 41, 43, 46, 48, 52, 55,
age 7
59, 77
algae 7
Australia 62
Amerika Selatan 18
ayyām 7
Amerika Serikat 19
Amerika Tengah 44
B
Amerika Utara 62
babi 57
amfibi 15, 17, 18, 21, 62
background extinction 35
ammonites 32
bakteri 2, 12, 16
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
82

Bani Israil 69
D
banteng 57
Danau Toba 40, 42
basal 12, 34, 42
Deccan Trap 34, 42, 43
batolit granitik 12
Devon 17, 19, 27, 28, 38, 46, 47
batubara 8, 20, 30, 49, 56, 58
Devon Frasnian 47
Batu Lama Atas 76
Devon Tengah 46
benangsari 2
dinosaurus 2, 15, 22, 24, 32, 34, 35, 42,
bendungan Ma’rib 71
46, 49, 62
biota 26, 32, 38
directionality 60
bivalves 27
DNA 42
brachiopods 26, 27
domba 57
bryozoans 27

E
C
echinoderms 26, 27
cacing 14
Eich 57, 79
Camargo 45
ekologis 19, 35
Cambrian 6, 14, 16, 26, 27, 29
ekosistem 19, 20, 27, 35, 36, 46, 59
Cambria-Ordovicia 25, 26
ekstrem 28, 30
Cambrium 48, 60, 62
eon 6, 8, 10, 14, 32, 38
Cekoslovakia 15
Eon Archean 38
Celcius 51
Eon Ediacaran 38
Cenozoic 6, 24, 34
Eon Proterozoic 8, 13
Cenozoikum 57
Epoch 6, 57, 62
Chixculub 46
Epoch Eosen 57
Christiakov 57, 79
Epoch Miosen 57
Cina 25
Eropa 44, 45
clathrate 32
Eurypterid 15
Commentary 7, 79
conodont 32
F
Courtillot 46,47
family 27, 30
craton 12
Firaun 68, 69
Cretaceous 6, 19, 30, 34, 49
fluktuasi 32, 52, 53, 62,63
crurotarsans 32
fosil 2, 5, 7, 8, 15, 16, 19, 21, 56, 58, 75
fotosintesis 16, 42, 56
Framenian 27
Indeks
83

Frasnian 27, 38, 46, 47 horseshoe crabs 15


Frasnian-Famennian 46
I
G indeks letusan 39, 41
ganggang 14, 16, 54 India 34, 42, 43
gas belerang 32 invertebrata 27
gas metana 30, 32 ionosfer 55
genera 27, 30, 48 Iridium 34
geografis 37, 38
geologi Perm 30 J
geologi 2, 5, 6, 19, 30, 53 Jarvis 79
Gilboa 19 jerapah 57
glasiasi 26, 27, 37, 38, 48, 49 Jurassic 6, 8, 30, 34
Gondwana 27
gradualist 32 K
Great Dying 30, 49 kaki seribu 15, 16, 48
Greenland 42 kalajengking 14, 15, 48
greenstones 12 Kalimantan 58, 62
Kallwasser 27
H kambing 57
H2O 51 kambium 19
Hadean 6, 9, 12, 53 Kapur 19, 22, 32, 34, 38, 43, 46, 48, 57
Hanzalah bin Sinwan 70 Kapur Akhir 46, 48
herbivora 46 Kapur-Tersier 32
hidrologi 54 Karbon 20, 21, 49, 62
Himyar 70 karbondioksida 32, 36, 54
Hipotesis 34 katastrofik 12
Hiroshima 43, 45 kaum ‘Ad 1, 66, 70
Holocene 6, 34, 62 kaum Madyan 68
Hominid 62 Kaum Nabi Lut 67
Homo 24, 63 Kaum Nabi Salih 66
Homo erectus 63 Kaum Saba’ 71
Homo Habilis 63 kaum Samud 66, 67
Homo Neanderthal 63 Kaum Tubba‘ 70
homo sapiens 24, 42, 63 kelabang 15, 16
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
84

kepiting 15
N
kepiting ladam kuda 15
Nabi Hud 66
kerbau 57
Nabi Lut 67, 72
Kiamat 72, 73, 78
Nabi Musa 69
kijang 57
Nabi Nuh 1, 65, 72
Kolonisasi 14
Nabi Salih 66, 67, 70
komet 38
Nabi Syuaib 68, 70
kosmis 9
naubat 7
New York 19, 41
L
non-avian 46
Langmuir 36, 80
Norian 38
Laut Merah 69
NOx 46
lava 12, 16, 41, 42
lava basal 12
O
Liebig 35
Oksigen 29, 49, 54, 56
limiting factor 35
Ordovician 6, 15, 16, 19, 26, 27, 29
lungfish 18
Ordovicia-Silur 25
Ordovicium 46, 48
M
Ordovicium akhir 46
Maastrichtian akhir 38
oryzae tribe 57
Maluku 63
Ozon 55
mass extinction 35, 79, 80
Mc Leod 36
P
Meksiko 44
paku 2, 16, 19
Mesir 25, 69
Paleosen 24
Mesozoikum 62
Paleozoic-Mesozoic 30
meteor 2, 27, 30, 34, 49
Paleozoikum 62
meteorit 9, 10, 34, 45
Pangea 32, 37
Methane clathrate 32
Paparan Sahul 63
mikroba 7, 12, 14
Paparan Sunda 62
minimum law 35
Penfield 45
molekul air 51, 54
penyu 22
moluska 14
Periode Quartenary 7
Monteglard 57, 80
periode Silur 14, 16
Indeks
85

Periode Triassic 8 sponges 14, 26


Perm 15, 21, 29, 31, 38, 47,48 spora 2, 16
Perm Akhir 47, 48 Spora lumut 16
Permian 6, 26, 27, 29, 30, 43, 49 stratigrafi 5
Phanerozoic 6, 14 stromatolit 12
phloem 16 Sumatera 41, 42, 58
plankton 2, 7, 14, 56, 58 Sumatera Utara 42
Prasad 57, 80 Sungai Indus 24
primitif 60 survival for the fittest 36
progymnosperm 19
Proterozoic 6, 8, 13, 14 T
Pterosaurs 32 tafsir ilmi 5
Pulau Sumatera 42 Tatarian 38
purba 2, 3, 5, 18, 21, 41, 43, 49, 54, ţayyib 57
57, 63 tektonik 19, 36
Tentara Bergajah 71
R Tersier 32, 33, 43, 57, 62
radioaktif 5, 42 Tersier Awal 57
radioaktivitas 19 The Holy Qur’an 7, 79
Renne 46, 47 therapsid 32
Revolusi Substrat Cambrian 14 Thethys 36
Rusia 44 Toba 40, 43
Trias 22, 30, 32, 38, 43, 46, 60
S Trias-Jura 32
sedimen 14, 16, 21, 24 Triassic 6, 8, 30, 34, 49
seismograf 44 trilobites 14, 26
sekresi 56 Tunguska 43, 44
Selat Bering 62
shocked quartz 45 U
Siberia 30, 42, 43 ultraviolet 46, 55
Silur 14, 16, 17, 19, 25 upper-paleolithic 76
Skotlandia 42
Smithsonian Institute 24 V
solanales 57 vaskular 16
SOx 46 Volcanic Explosion index = VEI 39
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
86

vulkanik 16, 39, 41, 42, 46, 47, 60


Y
Vulkanisme 12, 39, 48
yaum 7
Vulkanisme katastrofik 12

Z
X
zaman Kapur 19, 22, 43, 46
xylem 16, 19
zaman Trias 22
xylem sekunder 19
zircon 11
Indeks
87
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
88

Anda mungkin juga menyukai