Kepunahan
Kepunahan
KEPUNAHAN
MAKHLUK HIDUP
Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
Oleh:
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal
Jl. Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Website: lajnah.kemenag.go.id
Email: lpmajkt@kemenag.go.id
Anggota IKAPI DKI Jakarta
Diterbitkan dengan biaya DIPA Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Tahun 2015
Sebanyak : 1000 Eksemplar
Ukuran : 17,5 x 25 cm
ISBN : 978-979-111-011-2
1. Konsonan
No. Arab Latin No. Arab
1. ا tidak dilambangkan 16. ط
ب ظ
Pedoman
Pedoman Transliterasi
Transliterasi Arab-Latin
Arab-Latin b
2. 17.
Keputusan
Keputusan Bersama
Bersama Menteri
Menteri Agama 3.dandan
Agama تMenteri
Menteri PPedoman
P dan
dan K t K Transliterasi 18. Arab-Laع
Nomor:
Nomor: 158 158
TahunTahun
19871987 — Nomor:
— Nomor: 4. 0543 ثb/u/1987
0543 b/u/1987 š
Keputusan
19.
Bersama Menteri Agama dan Ment غ
جNomor: 158 Tahun فb
1. Konsonan PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
1. Konsonan
5.
6. ح ĥ
j 20. 0543
1987 — Nomor:
21. ق
No.No. Arab Arab LatinLatin No. No. Arab
Arab
1. Konsonan
7. خ Latin Latin kh 22. ك
ا اtidak
1. 1. Keputusan tidak
Bersama dilambangkan 16. 16.
Menteri Agama
dilambangkan
8.
No. ط
danطMenteri
د
Arab
P danţ Kdţ
Latin No.23. Arab ل
2. 2. ب ب No. 158 tahun
b b1987 — Nomor ظ ظ
0543/b/u/1987
17. 17.
اذ مط
ž ž
ż
9.1. tidak dilambangkan 16.
24.
1. Konsonan
3. 3. تت t t 18. 10.2. ب ع
18.
رع ` br
`
17.
25. نظ
4.1 4. ث ث 25 19. غ غ ن
تز وع
ng g
ا
Tidakš š 19. tz
11.3. 18.
26.
5. 5. ج جdilambangkan 2620. ف و ف
ث ﻫـغ
س
j j 20. w f sf
ب
12.4. š 19.
27.
6. 6. ح ح ق ق
2 b
ĥ ĥ 21. 21.
2713.5. هـ شج h q qj
sy 20.
28. ءف
3 7. خ ت
7. خ t kh kh
22. 22.
2814. ك
6. ص ء ك
ح ‘ k ĥ
k
21.
29. يق
4 8. ث
8. د د s d d 23. 23. ل
2915.7. ض ي خل y
l kh
ď
l
22. ك
5 9. ج
9. ذ ذ j ż ż 24. 24. 8. م م
د
m d m
23. ل
10.
6 10. حر ر h r r 25. 25.9. ن ن
ذ
n n
ż 24. م
11.
7 11.
خز ز kh
z z 2.
2. 26. Vokal
26.
Vokal
10. و
Pendekرو
Pendek w w
r 25.3. نPa
Vokal
12. 12. س س 11. ﻫـ ﻫـ ز =وā
s s h
د
27. 27. h z
ـا.َ
26.
َ 28. 28. = ءa ﺐ ء ﺘ َﻛ
8 d
13. 13. ش ش َ َ س
kataba
ﻫـ
sy sy ' '
ذ 12. s 27.
صص ي ي
9 z
14. 14. ِ
29. 13. = i ُﺳ ِ َﻞ ش
29. y syy
su`ila 28.ـﻰ.ِ =ءī
10 15. ر
ضض r ď ď
ُ 14. = u ﺐص yażhabu 29.ـﻮ..ُ =يū
15.
ز ُ ﺬﻫ
َ َﻳ
ض
11 z
15. ď
12 س s
3.
4.3.Vokal
Diftong Panjang
2.13Vokal
2. Vokal ش
Pendek
Pendek sy 3. Vokal
Vokal Panjang
Panjang
ـﻰ.َ aiā = ā ﻒ ْ َﻛ
َ َ 14 = a =صa ﺐ ﺘ ﺐ
َﻛ ﺘ َﻛs ـا.َ ==Pendek
2.ـا..َVokal ﺎل
َ َ ﺎل ﻴ َﻗ َ َﻗQālaQāla
kaifa 3. Vokal Panj
َ َ َ َ
kataba
kataba
ض ْ ـﻰ.ِ ﺣ َﺘ ِﻗ ْﻮ َْﻴ ْ ـا.َ
15 d
ِ ِ = i = i ُﺳ ِ َﻞ ُﺳ ِ َﻞ َ . ـﻰ.ِ= ==auaī = ī ﺐ َلﻞ
ـﻮ..َ ﻞ َ َ ِﻗﻴﻛQīlakataba =ā
16 ط t
su`ila
su`ila َ haula
Qīla
MENTERI AGAMA RI
D
engan memanjatkan puji dan lāh dan menguasai ilmu pengetahuan
syukur ke hadirat Allah saya yang secara tersurat dan tersirat yang
menyambut gembira pener- ada di dalam rangkaian ayat-ayat suci
bitan tafsir ilmi (tafsir ayat-ayat kau- Al-Qur'an.
niyah) dalam Al-Qur'an yang disusun Penyusunan Tafsir Ilmi dilakukan
oleh Tim Penyusun Tafsir Ilmi Lajnah berdasarkan masukan dari para ulama
Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan dan pakar dari disiplin ilmu yang bera-
Litbang dan Diklat Kementerian Aga- gam. Melalui Tafsir Ilmi ini kita diajak
ma, bekerja sama dengan Lembaga untuk mengamati dan memperhati-
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). kan alam semesta yang terbentang
Al-Qur'an yang diturunkan Allah luas, termasuk mengamati diri sendiri
kepada Nabi Muhammad sejak lima dengan pendekatan teori-teori ilmu pe-
belas abad yang silam telah membuka ngetahuan yang telah teruji. Keyakinan
mata hati dan pikiran umat manusia tauhid akan semakin kokoh dengan
terhadap kunci segala ilmu, yaitu mem- mendalami makna ayat-ayat Al-Qur'an
baca (iqra'). Perintah membaca dalam yang menjelaskan kekuasaan-Nya da-
wahyu pertama merupakan suatu re- lam menciptakan alam semesta dan
volusi ilmu pengetahuan (scientific re- memelihara kese-rasiannya.
volution) yang terbesar dalam sejarah Dalam era perkembangan ilmu
peradaban kemanusiaan. Oleh karena pengetahuan dan teknologi dewasa ini
itu, sungguh menjadi kewajiban bagi ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan
umat Islam untuk memahami sunnatul- dalam Al-Qur'an semakin banyak di-
buktikan kebenarannya dengan pe- kat sebagai bagian integral dari upaya
nemuan-penemuan ilmiah yang dipa- pembangunan karakter bangsa.
hami secara objektif. Untuk itu, mari Semoga Allah membimbing kita
kita menghadirkan misi Islam yang semua untuk dapat memahami ayat-
universal dalam kehidupan masyara- ayat Allah yang terhimpun di dalam
kat modern dengan memahami feno- Kitab Suci Al-Qur'an dan memahami
mena-fenomena alam semesta melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ter-
petunjuk-petunjuk Al-Qur'an. hampar di alam semesta.
Saya menyampaikan penghar- Sekian dan terima kasih.
gaan yang tinggi dan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang
telah memberikan andilnya dalam pe- Jakarta, November 2015
nyusunan dan penerbitan Tafsir Ilmi Menteri Agama RI,
ini. Mudah-mudahan upaya ini menjadi
amal saleh yang bermanfaat guna me-
ningkatkan kualitas pemahaman dan
pengamalan Al-Qur'an oleh masyara- Lukman Hakim Saifuddin
Sambutan dan Kata Pengantar
xi
SAMBUTAN
KEPALA BADAN LITBANG DAN DIKLAT
KEMENTERIAN AGAMA RI
P
andangan ilmiah Islam meyakini akan bertambah dan menguat jika
bahwa Allah merupakan sum- disertai ilmu pengetahuan. Tafsir Ilmi
ber segala ilmu. Al-Qur’an yang Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
merupakan wahyu Allah adalah sumber merupakan suatu upaya mengintegra-
dan rujukan utama ilmu pengetahuan sikan sains dan agama. Ayat-ayat Al-
di semesta raya. Ajarannya memuat Qur’an mengandung berbagai ilmu
semua inti ilmu pengetahuan, baik pengetahuan yang menjadi jawaban
yang menyangkut ilmu umum maupun atas berbagai problematika manusia.
ilmu agama. Ilmu pengetahuan (sains) Agama dan sains, keduanya menunjuk
disampaikan melalui berbagai fenome- pada realitas sejati yang sama, yaitu
na sosial dan alam semesta yang ter- Allah subĥānahū wa ta‘ālā, sumber dari
hampar di hadapan kita, mulai dari ga- segala kebenaran.
laksi, bumi, daratan, samudra, gunung, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
manusia, hewan, tumbuhan, hingga Qur’an sejak masih berbentuk tim ad
jiwa sebagai bagian dari manusia, serta hoc tahun 1957 hingga menjadi satu-
atom sebagai unsur terkecil hingga ja- an kerja tersendiri pada tahun 2007 di
sad renik sebagai makhluk terkecil. lingkungan Badan Litbang dan Diklat
Albert Einstein mengatakan bah- terus berupaya menjadi gerbang uta-
wa, “science without religion is blind, and ma dalam menjaga dan mengkaji Al-
religion without science is lame” (ilmu Qur’an. Ayat-ayat Al-Qur’an mengan-
tanpa agama adalah buta, dan agama dung kekayaan khazanah ilmu yang
tanpa ilmu adalah lumpuh). Iman hanya luas, konkret, dan ilmiah sepanjang
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xii
masa, fī kulli zamān wa makān, sebagai pakar yang berasal dari LIPI, LAPAN,
sumber ilmu yang tidak akan habis di- Observatorium Bosscha ITB, dan para
gali. pakar lainnya, serta tim penyusun Taf-
Kehadiran buku Tafsir Ilmi pada sir Ilmi. Semoga kerja keras tim Tafsir
tahun 2015 ini diharapkan mampu me- Ilmi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
menuhi kebutuhan masyarakat akan Qur’an dengan berbagai tema sains
penafsiran ilmu agama serta memoti- yang telah dihasilkan mampu menjadi
vasi masyarakat untuk bersungguh- ladang pahala di akhirat kelak.
sungguh mencari dan mempelajari
ilmu pengetahuan, sebagai sarana un- Jakarta, September 2015
tuk semakin mendekatkan diri kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat
Allah.
Penghargaan dan ucapan terima
kasih yang setinggi-tingginya kami sam- Prof. Dr. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D
paikan atas kontribusi para ulama dan NIP: 19600416 198903 1 005
Sambutan dan Kata Pengantar
xiii
SAMBUTAN
KEPALA LAJNAH PENTASHIHAN MUSHAF AL-QUR’AN
KEMENTERIAN AGAMA RI
S
ebagai salah satu wujud upaya kembangkan oleh Kementerian Agama
peningkatan kualitas pemaham- menitikberatkan bahasannya pada
an, penghayatan, dan pengamal- persoalan akidah, akhlak, ibadah, dan
an ajaran Islam (Al-Qur'an) dalam ke- sosial, sedangkan Tafsir Ilmi fokus pa-
hidupan bermasyarakat, berbangsa, da kajian saintifik terhadap ayat-ayat
dan bernegara, Lajnah Pentashihan kauniyah dalam Al-Qur'an.
Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Dalam beberapa tahun terakhir
Diklat Kementerian Agama RI pada telah terwujud kerja sama yang baik
tahun 2011 telah melaksanakan kegiat- antara Kementerian Agama dengan
an kajian dan penyusunan Tafsir Ilmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
atau Tafsir Ayat-ayat Kauniyah. Meto- (LIPI) dalam upaya menjelaskan ayat-
de yang diterapkan dalam kajian dan ayat kauniyah dalam rangka penyem-
penyusunan tafsir ini serupa dengan purnaan buku Al-Qur'an dan Tafsirnya.
metode yang digunakan dalam kajian Hasil kajian ayat-ayat kauniyah ini di-
dan penyusunan Tafsir Tematik. Seba- masukkan ke dalam tafsir tersebut
gai langkah awal, ayat-ayat yang ter- sesuai tempatnya sebagai tambahan
kait dengan sebuah persoalan dihim- penjelasan atas tafsir yang ada, yang
pun untuk selanjutnya dianalisis dalam disusun berdasarkan urutan mushaf.
rangka menemukan pandangan Al- Kerja sama dua instansi ini ber-
Qur'an yang utuh menyangkut per- lanjut ke arah kajian dan penyusunan
soalan tersebut. Hanya saja, Tafsir Tafsir Ilmi semenjak tahun 2009 silam.
Tematik yang saat ini juga sedang di- Hingga saat ini sudah ada enam judul
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xiv
SAMBUTAN
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
(LIPI)
Bismillahirraĥmānirraĥīm
A
dalah kewajiban kita untuk 9 Masehi hingga hari ini. Semoga apa
memanjatkan puji syukur ke yang dihasikan dari kerja keras para
hadirat Allah atas terbitnya bu- ilmuwan yang bekerja sama dengan
ku seri kelima Tafsir Ilmi, yang merupa- para ulama Al-Qur’an ini menambah
kan hasil kerja sama antara Lajnah keimanan para pembaca dan kita se-
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Badan mua terhadap kebenaran kitab suci Al-
Litbang dan Diklat Agama, Kementeri- Qur’an.
an Agama RI dengan Lembaga Ilmu Memahami kitab suci Al-Qur’an
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Seri dengan bantuan sains sudah sangat
kelima ini terdiri dari tiga judul: Jasad lama dilakukan oleh para ulama Mus-
Renik dalam Perspektif Al-Qur’an dan lim. Ini dimungkinkan karena hubung-
Sains, Eksistensi Kehidupan di Alam an antara keduanya bisa saling me-
Semesta dalam Perspektif Al-Qur’an nguatkan. Subjek ini barangkali tidak
dan Sains, dan Kepuhanan Makhluk begitu penting dibicarakan kembali
Hi-dup dalam Perspektif Al-Qur’an dan seandainya saja kemajuan sains dan
Sains. Terbitnya tiga buku ini tentu teknologi di Barat tidak menimbulkan
menambah khazanah keilmuan yang dampak yang signifikan pada masya-
merupakan perpaduan antara ilmu rakat Muslim. Di dunia Barat hubungan
naqliy (bersumber pada Kitab Suci) agama dan sains telah menimbulkan
dengan ilmu ‘aqliy (bersumber pada kontroversi, dan berdampak pula di
olah rasio) yang dalam sejarah Islam kalangan akademisi Muslim. Hal ini
telah menjadi tradisi sejak awal per- mendorong kaum Muslim untuk mem-
kembangan peradaban Islam di abad bincang ulang hubungan antara aga-
Sambutan dan Kata Pengantar
xvii
MEMAHAMI ISYARAT-ISYARAT
ILMIAH AL-QUR'AN; SEBUAH PENGANTAR
A
l-Qur'an, kitab suci yang ber- atau sesuatu yang “seperti”, atau
isikan ayat-ayat tanzīliyah, kurang lebih, “sama” dengan satu
mempunyai fungsi utama surah darinya (al-Baqarah/2: 23). Dari
sebagai petunjuk bagi seluruh umat sini muncul usaha-usaha untuk mem-
manusia baik dalam hubungannya de- perlihatkan berbagai dimensi Al-Qur'an
ngan Tuhan, manusia, maupun alam yang dapat menaklukkan siapa pun
raya. Dengan begitu, yang dipapar- yang meragukannya, sehingga kebe-
kan Al-Qur'an tidak hanya masalah- naran bahwa ia bukan tutur kata manu-
masalah kepercayaan (akidah), hu- sia menjadi tak terbantahkan. Inilah
kum, ataupun pesan-pesan moral, yang disebut i‘jāz. Karena berwujud
tetapi juga di dalamnya terdapat teks bahasa yang baru dapat bermakna
petunjuk memahami rahasia-rahasia setelah dipahami, usaha-usaha dalam
alam raya. Di samping itu, ia juga memahami dan menemukan rahasia
berfungsi untuk membuktikan kebe- Al-Qur'an menjadi bervariasi sesuai
naran Nabi Muhammad. Dalam bebe- dengan latar belakang yang mema-
rapa kesempatan, Al-Qur'an menan- haminya. Setiap orang dapat menang-
tang siapa pun yang meragukannya kap pesan dan kesan yang berbeda
untuk menyusun dan mendatangkan dari lainnya. Seorang pakar bahasa
“semacam” Al-Qur'an secara keselu- akan mempunyai kesan yang berbeda
ruhan (aţ-Ţūr/52: 35), atau sepuluh dengan yang ditangkap oleh seorang
surah yang semacamnya (Hūd/11: 13), ilmuwan. Demikian Al-Qur'an menyu-
atau satu surah saja (Yūnus/10: 38), guhkan hidangannya untuk dinikmati
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xx
dan disantap oleh semua orang di se- tujuan, sumber, dan cara mencapai
panjang zaman. tujuan tersebut. Bahkan, keduanya
telah mulai beriringan sejak penciptaan
A. AL-QUR'AN DAN ILMU manusia pertama. Beberapa studi
PENGETAHUAN menunjukkan bahwa hakikat kebera-
gamaan muncul dalam jiwa manusia
Berbicara tentang Al-Qur'an dan ilmu sejak ia mulai bertanya tentang hakikat
pengetahuan, kita sering dihadapkan penciptaan (al-Baqarah/2: 30-38).1
pada pertanyaan klasik: adakah kese- Lantas mengapa sejarah agama
suaian antara keduanya atau sebalik- dan ilmu pengetahuan diwarnai de-
nya, bertentangan? Untuk menjawab ngan pertentangan? Diakui, di samping
pertanyaan ini ada baiknya dicermati memiliki kesamaan, agama dan ilmu
bersama ungkapan seorang ilmuwan pengetahuan juga mempunyai objek
modern, Einstein, berikut, “Tiada ke- dan wilayah yang berbeda. Agama
tenangan dan keindahan yang dapat (Al-Qur'an) mengajarkan bahwa selain
dirasakan hati melebihi saat-saat ke- alam materi (fisik) yang menuntut ma-
tika memperhatikan keindahan raha- nusia melakukan eksperimen, objek
sia alam raya. Sekalipun rahasia itu ti- ilmu juga mencakup realitas lain di luar
dak terungkap, tetapi di balik itu ada jangkauan panca indera (metafisik)
rahasia yang dirasa lebih indah lagi, yang tidak dapat diobservasi dan di-
melebihi segalanya, dan jauh di atas uji coba. Allah berfirman, “Maka Aku
bayang-bayang akal kita. Menemukan bersumpah demi apa yang dapat kamu
rahasia dan merasakan keindahan ini lihat dan demi apa yang tidak kamu
tidak lain adalah esensi dari bentuk lihat.” (al-Ĥāqqah/69: 38). Untuk yang
penghambaan.” bersifat empiris, memang dibuka ru-
Dari kutipan ini, agaknya Einstein ang untuk menguji dan mencoba (al-
ingin menunjukkan bahwa ilmu yang ‘Ankabūt/29: 20). Namun demikian,
sejati adalah yang dapat mengantar- seorang ilmuwan tidak diperkenankan
kan kepada kepuasan dan kebahagia- mengatasnamakan ilmu untuk meno-
an jiwa dengan bertemu dan merasa- lak “apa-apa” yang non-empiris (meta-
kan kehadiran Sang Pencipta melalui fisik), sebab di wilayah ini Al-Qur'an
wujud alam raya. Memang, dengan telah menyatakan keterbatasan ilmu
mengamati sejarah ilmu dan agama, manusia (al-Isrā'/17: 85) sehingga diper-
ditemukan beberapa kesesuaian anta-
1. ‘Abdur-Razzāq Naufal, Baina ad-Dīn wa al-‘Ilm, h.
ra keduanya, antara lain dari segi 42; A. Karīm Khaţīb, Allāh Żātan wa Maudū‘an, h. 6.
Sambutan dan Kata Pengantar
xxi
Gaib, karya ar-Rāzi, dapat dibilang se- besar dunia Islam berada di bawah
bagai tafsir yang pertama memuat kekuasaan Eropa. Hegemoni Eropa
secara panjang lebar penafsiran ilmiah atas kawasan Arab dan muslim ini
terhadap ayat-ayat Al-Qur'an.2 hanya dimungkinkan oleh superioritas
Tafsir ilmi adalah sebuah upaya teknologi. Bagi seorang muslim, mem-
memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang baca tafsir Al-Qur'an bahwa persenja-
mengandung isyarat ilmiah dari per- taan dan teknik-teknik asing yang
spektif ilmu pengetahuan modern. memungkinkan orang-orang Eropa
Menurut Ĥusain aż-Żahabi, tafsir ini menguasai umat Islam sebenarnya
membahas istilah-istilah ilmu penge- telah disebut dan diramalkan di dalam
tahuan dalam penuturan ayat-ayat Al-Qur'an, bisa menjadi pelipur lara.3
Al-Qur'an, serta berusaha menggali di- Inilah yang diungkapkan M. Quraish
mensi keilmuan dan menyingkap raha- Shihab sebagai kompensasi perasaan
sia kemukjizatannya terkait informasi- inferiority complex (perasaan rendah
informasi sains yang mungkin belum diri).4 Lebih lanjut Quraish menulis,
dikenal manusia pada masa turunnya “Tidak dapat diingkari bahwa meng-
sehingga menjadi bukti kebenaran ingat kejayaan lama merupakan obat
bahwa Al-Qur'an bukan karangan ma- bius yang dapat meredakan sakit,
nusia, namun wahyu Sang Pencipta meredakan untuk sementara, tetapi
dan Pemilik alam raya. bukan menyembuhkannya.”5
Di era modern tafsir ilmi semakin Kedua, munculnya kesadaran un-
populer dan meluas. Fenomena ini tuk membangun rumah baru bagi
setidaknya dipengaruhi oleh beberapa peradaban Islam setelah mengalami
faktor berikut. dualisme budaya yang tecermin pada
Pertama, pengaruh kemajuan sikap dan pemikiran. Dualisme ini
teknologi dan ilmu pengetahuan melahirkan sikap kontradiktif antara
Barat (Eropa) terhadap dunia Arab mengenang kejayaan masa lalu dan
dan kawasan muslim, terlebih pada keinginan memperbaiki diri, dengan
paruh kedua abad 19 ketika sebagian kekaguman terhadap peradaban Ba-
rat yang hanya dapat diambil sisi ma-
2. Sedemikian banyaknya persoalan ilmiah dan
logika yang disinggung, Ibnu Taimiyah berkata, “Di terinya saja. Yang terjadi kemudian
dalamnya terdapat apa saja, kecuali tafsir;” sebuah
penilaian dari pengikut setia Aĥmad bin Ĥanbal ter-
di kawasan muslim adalah budaya
hadap ar-Rāzi yang diketahui sangat intens dalam “berhati Islam, tetapi berbaju Barat”.
mendebat kelompok tersebut. Berbeda dari Ibnu
Taimiyah, Tājuddīn as-Subuki berkomentar, “Di dalam- 3. Jansen, Diskursus Tafsir Al-Qur'an Modern, h. 67.
nya terdapat segala sesuatu, plus tafsir”. Lihat: Fat- 4. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, h. 53.
ĥullāh Khalīf, Fakhruddīn ar-Rāzi, h. 13. 5. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, h. 53.
Sambutan dan Kata Pengantar
xxiii
Tafsir ilmi pada hakikatnya ingin dan bumi”.7 Penafsiran ini didasari
membangun kesatuan budaya melalui atas pandangan kasat mata dalam
pola hubungan harmonis antara Al- suasana yang sangat terbatas da-
Qur'an dan pengetahuan modern yang lam bidang ilmu pengetahuan. Boleh
menjadi simbol peradaban Barat.6 Di jadi semuanya benar. Seiring ditemu-
saat yang sama, para penggagas tafsir kannya penemuan ilmiah baru, se-
ini ingin menunjukkan pada masyarakat orang muslim modern melihat ada
dunia bahwa Islam tidak mengenal tafsiran yang lebih jauh dari sekadar
pertentangan antara agama dan ilmu yang dikemukakan para pendahulu.
pengetahuan seperti yang terjadi di Dari hasil penelitian luar angkasa, pa-
Eropa pada Abad Pertengahan yang ra ahli menyimpulkan sebuah teori
mengakibatkan para ilmuwan menjadi yang dapat dikatakan sebagai hakikat
korban hasil penemuannya. ilmiah, yaitu nebula yang berada di
Ketiga, perubahan cara pandang luar galaksi tempat kita tinggal terus
muslim modern terhadap ayat-ayat Al- menjauh dengan kecepatan yang
Qur'an, terutama dengan munculnya berbeda-beda, bahkan benda-benda
penemuan-penemuan ilmiah modern langit yang ada dalam satu galaksi pun
pada abad ke-20. Memang Al-Qur'an saling menjauh satu dengan lainnya,
mampu berdialog dengan siapa pun dan ini terus berlanjut sampai dengan
dan kapan pun. Ungkapannya singkat waktu yang ditentukan oleh Sang Ma-
tapi padat, dan membuka ragam pe- hakuasa.8
nafsiran. Misalnya, kata lamūsi‘ūn pada Keempat, tumbuhnya kesadaran
Surah aż-Żāriyāt/51: 47, “Dan langit bahwa memahami Al-Qur'an dengan
itu Kami bangun dengan kekuasaan pendekatan sains modern bisa men-
(Kami), dan sesungguhnya Kami benar- jadi sebuah �Ilmu Kalam Baru”. Bila
benar meluaskan(nya)”, dalam karya- dulu ajaran Al-Qur'an diperkenalkan
karya tafsir klasik ada yang menaf- dengan pendekatan logika/filsafat se-
sirkannya dengan “meluaskan rezeki hingga menghasilkan ratusan bahkan
semua makhluk dengan perantara ribuan karya ilmu kalam, sudah saat-
hujan”; ada yang mengartikan “ber- nya pendekatan ilmiah/ saintifik men-
kemampuan menciptakan lebih dari jadi alternatif. Di dalam Al-Qur'an
itu”; dan ada pula yang mengarti- terdapat kurang lebih 750–1000 ayat
kan “meluaskan jarak antara langit kauniyah, sementara ayat-ayat hu-
7. Lihat misalnya: aţ-Ţabarsī, Tafsīr Majma‘ al-Bayān,
9/203.
6. M. Effat Syarqāwi, Qaďāyā Insāniyyah fī A‘māl al- 8. Kementerian Wakaf Mesir, Tafsīr al-Muntakhab,
Mufassirīn, h. 88. h. 774.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxiv
duk ilmu pengetahuan pada hakikat- sini manusia diminta untuk selalu ber-
nya relatif dan subjektif. Jika demikian, ijtihad dalam rangka menemukan ke-
patutkah seseorang menafsirkan yang benaran. Apa yang telah dilakukan
kekal dan absolut dengan sesuatu para ahli hukum (fukaha), teologi, dan
yang tidak kekal dan relatif? Relakah etika di masa silam dalam memahami
kita mengubah arti ayat-ayat Al-Qur'an ayat-ayat Al-Qur'an merupakan ijtihad
sesuai dengan perubahan atau teori baik, sama halnya dengan usaha me-
ilmiah yang tidak atau belum mapan mahami isyarat-isyarat ilmiah dengan
itu?10 penemuan modern. Yang diperlukan
Ketiga argumentasi di atas agak- adalah kehati-hatian dan kerendahan
nya yang paling populer dikemukakan hati. Tafsir, apa pun bentuknya, ha-
untuk menolak tafsir ilmi. Pengantar nyalah sebuah upaya manusia yang
ini tidak ingin mendiskusikannya de- terbatas untuk memahami maksud ka-
ngan menghadapkannya kepada argu- lam Tuhan yang tidak terbatas. Keke-
mentasi kelompok yang mendukung. liruan dalam penafsiran sangat mung-
Kedua belah pihak boleh jadi sama kin terjadi, dan tidak akan mengurangi
benarnya. Karenanya, tidak produktif kesucian Al-Qur'an. kendatipun, kekeli-
jika terus mengkonfrontasikan kedua- ruan dapat diminimalkan atau dihin-
nya. Yang dibutuhkan adalah formula dari dengan memperhatikan kaidah-
kompromistik untuk lebih mengem- kaidah yang ditetapkan para ulama.
bangkan misi dakwah Islam di tengah
kemajuan ilmu pengetahuan. D. PRINSIP DASAR DALAM
Diakui bahwa ilmu pengetahuan PENYUSUNAN TAFSIR ILMI
itu relatif; yang sekarang benar, bisa
Dalam upaya menjaga kesucian Al-
jadi besok salah. Tetapi, bukankah
Qur'an para ulama merumuskan be-
itu ciri dari semua hasil budi daya ma-
berapa prinsip dasar yang sepatutnya
nusia, sehingga di dunia tidak ada
diperhatikan dalam menyusun sebuah
yang absolut kecuali Tuhan? Ini bisa
tafsir ilmi, antara lain:11
dipahami karena hasil pikiran manusia
1. Memperhatikan arti dan kaidah-ka-
yang berupa acquired knowledge (ilmu
idah kebahasaan. Tidak sepatutnya
yang dicari) juga mempunyai sifat atau
ciri akumulatif. Ini berarti dari masa 11. Poin-poin prinsip ini disimpulkan dari ketetapan
Lembaga Pengembangan I‘jāz Al-Qur'an dan Sunah,
ke masa ilmu akan saling melengkapi Rābițah ‘Ālam Islāmi di Mekah dan lembaga serupa di
Mesir (Lihat wawancara Zaglūl dalam Majalah Tasawuf
sehingga ia akan selalu berubah. Di Mesir Edisi Mei 2001 dan al-Kaun wa al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-
10. Asy-Syāțibī, al-Muwāfaqāt, 2/46; Amīn al-Khūli, Qur'ān karya Manșūr Ĥasab an-Nabi, Ketua Lembaga
Manāhij Tajdīd, h. 219. I‘jāz Mesir)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxvi
berubah. Itu karena teori tidak la- kukan kajian dalam perspektif ilmu
in adalah hasil sebuah “pukul rata” pengetahuan.
terhadap gejala alam yang terjadi. Kajian tafsir ilmi tidak dalam
Begitu pula hipotesis, masih dalam kerangka menjustifikasi kebenaran
taraf uji coba kebenarannya. Yang temuan ilmiah dengan ayat-ayat Al-
digunakan hanyalah yang telah Qur'an, juga tidak untuk memaksa-
mencapai tingkat hakikat kebenar- kan penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an
an ilmiah yang tidak bisa ditolak lagi hingga seolah-olah berkesesuaian
oleh akal manusia. Sebagian lain dengan temuan ilmu pengetahuan.
mengatakan, sebagai sebuah pe- Kajian tafsir ilmi berangkat dari ke-
nafsiran yang dilakukan berdasar sadaran bahwa Al-Qur'an bersifat
kemampuan manusia, teori dan hi- mutlak, sedang penafsirannya, baik
potesis bisa saja digunakan di da- dalam perspektif tafsir maupun ilmu
lamnya, tetapi dengan keyakinan pengetahuan, bersifat relatif.
kebenaran Al-Qur'an bersifat mut- Akhirnya, segala upaya manu-
lak, sedangkan penafsiran itu rela- sia tidak lain hanyalah setitik jalan un-
tif, bisa benar dan bisa salah. tuk menemukan kebenaran yang ab-
solut. Untuk itu, segala bentuk kerja
Penyusunan Tafsir Ilmi dilaku-
sama yang baik sangat diperlukan,
kan melalui serangkaian kajian yang
terutama antara ahli-ahli di bidang
dilakukan secara kolektif dengan
ilmu pengetahuan dan para ahli di
melibatkan para ulama dan ilmuwan,
bidang agama, dalam mewujudkan
baik dari Lajnah Pentashihan Mushaf
pemahaman Al-Qur'an yang baik.[]
Al-Qur'an, LIPI, LAPAN, Observatori-
um Bosscha, dan beberapa perguru-
an tinggi. Para ulama, akademisi, dan
Jakarta, Oktober 2015
peneliti yang terlibat dibagi dalam
dua tim: Syar‘i dan Kauni. Tim Syar‘i
bertugas melakukan kajian dalam
perspektif ilmu-ilmu keislaman dan Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA
bahasa Arab, sedang Tim Kauni mela- NIP. 19710818 200003 1 001
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxviii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN__1
BAB II
KEMUNCULAN DAN KEPUNAHAN MAKHLUK HIDUP DI BUMI__5
A. Kemunculan dan Perkembangan Makhluk Hidup di Bumi__8
B. Kepunahan Makhluk Hidup sepanjang Sejarah Bumi__25
C. Penyebab Kepunahan __35
BAB III
HIKMAH DARI PERISTIWA-PERISTIWA KEPUNAHAN__51
A. Penyiapan Bumi sebagai Tempat Hidup Manusia__51
1. Penyiapan Iklim__52
2. Penyiapan Sumber Daya Pangan dan Energi__55
B. Kepunahan sebagai Awal Penyempurnaan__58
C. Penyempurnaan Ciptaan __62
BAB IV
KEPUNAHAN DALAM AL-QUR’AN__65
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
xxx
BAB V
PENUTUP __75
DAFTAR PUSTAKA__79
INDEKS__81
BAB I
PENDAHULUAN
K
epunahan adalah suatu kenis- dalam Surah al-A‘rāf/7: 137, al-Isrā’/17:
cayaan. Suatu saat kelak selu- 16, al-Furqān/25: 36, asy-Syu‘arā’/26:
ruh alam semesta ini akan Allah 172, an-Naml/27: 51, aș-Șāffāt/37: 136, al-
hancurkan, termasuk di dalamnya bu- Aĥqāf/46: 25, dan Muĥammad/47: 10.
mi yang kita huni ini. Pada saat itu pu- Dalam ayat-ayat tersebut Allah mem-
la manusia dan seluruh kehidupan di peringatkan manusia dengan menceri-
muka bumi akan musnah. Allah berfir- takan kembali bagaimana umat-umat
man, terdahulu yang durhaka telah Allah
musnahkan, antara lain melalui proses
ﭿﮀﮁﮂﮃﮄ ﮅﮆﮇﮈ bencana alam, seperti angin dingin
kepada kaum ‘Ad, hujan batu dan api
ﮉﮊ yang disertai gempa kepada kaum So-
dom, banjir besar kepada umat Nabi
Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi
Nuh dan kaum Saba’, petir kepada ka-
wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan
kemuliaan tetap kekal. (ar-Raĥmān/55: 26–27) um Madyan, dan sebagainya.
Dalam perspektif ilmu pengeta-
Bagaimana cara pemusnahan itu huan, pemusnahan makhluk hidup di
akan terjadi dinyatakan oleh Allah da- muka bumi pernah terjadi, bahkan hing-
lam banyak ayat Al-Qur’an, misalnya ga berkali-kali sepanjang sejarah bumi.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
2
Semua terjadi sebelum manusia ada adanya kehidupan tersebut sangat ba-
di muka bumi, dan ini terjadi melalui nyak dijumpai dalam bentuk fosil-fosil
mekanisme seperti apa yang tertulis yang tersebar di berbagai belahan du-
dalam Al-Qur’an berupa bencana-ben- nia. Tulang belulang hewan dan sisa
cana alam. Bencana tersebut tidak bagian tumbuhan yang terawetkan
mengakibatkan kepunahan kehidupan seakan bercerita kepada kita bahwa
secara keseluruhan, tetapi pada se- bumi ini pernah dihuni oleh tumbuhan
tiap peristiwa lebih dari separuh dan hewan purba berukuran raksasa
bahkan pernah sampai di atas 90 per- yang sudah tidak ada lagi di masa ki-
sen kehidupan punah. Dilihat dari ni, di antaranya berupa kadal-kadal,
perspektif ilmu geologi, peristiwa- dinosaurus, macan bertaring panjang,
peristiwa tersebut merupakan feno- dan sebagainya. Demikian pula tebar-
mena geologi biasa seperti vulkanisme an fosil-fosil hewan berukuran kecil,
atau kegunungapian, gempa (az-Zal- seperti bakteri, plankton, benangsari,
zalah/99: 1–6), banjir atau meluapnya spora, dan sebagainya, yang terawet-
laut (al-Infiţār/82: 3), hujan meteor kan dalam lumpur yang membatu, mem-
(al-Infiţār/82: 2), dan sebagainya. Pe- berikan gambaran tentang peman-
ristiwa-peristiwa tersebut yang me- dangan di permukaan bumi purba
nyebabkan kepunahan makhluk hidup yang amat berbeda. Peninggalan-pe-
di muka bumi merupakan bagian dari ninggalan masa lampau tersebut men-
sejarah bumi, dan tentunya merupakan jadi bukti bahwa makhluk-makhluk
bagian dari kehendak Allah yang pasti yang telah punah tersebut pernah hi-
terjadi. dup di muka bumi. Jejak-jejak masa
Salah satu hal yang menarik ada- lalu pun memperlihatkan pula kondisi
lah bahwa Al-Qur’an tidak pernah atau masa lalu permukaan bumi, misalnya
sedikit sekali menyinggung adanya bahwa sebagian besar permukaan bu-
jenis makhluk hidup lain di muka bu- mi ini pernah terendam air, atau seba-
mi—selain makhluk gaib seperti ma- gian besar permukaan daratan pernah
laikat, jin, dan iblis—yang berbeda dari ditutupi pohon jenis paku-pakuan rak-
apa yang kita jumpai sekarang. Jauh sasa.
sebelum zaman kehidupan manusia Allah menyampaikan pesan-pe-
banyak makhluk pernah hidup, berbe- sannya kepada manusia tidak hanya
da dengan makhluk masa kini, dan hi- melalui wahyu yang tertulis di dalam
dup secara bergantian dalam jangka kitab-kitab sucinya, tetapi juga melalui
waktu yang lebih lama pula. Bukti-bukti bukti-bukti di alam semesta. Bagi orang
Pendahuluan
3
beriman sisa-sisa makhluk purba yang Buku ini antara lain akan mem-
tersimpan di dalam batuan adalah buk- bahas bagaimana Al-Qur'an berbicara
ti kekuasaan Allah yang pernah terjadi mengenai kepunahan makhluk hidup;
di masa lalu. Allah berfirman, bagaimana makhluk-makhluk hidup
muncul, tumbuh, dan berkembang di
ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴmuka bumi, untuk kemudian Allah
ﯵ ﯶ ﯷ ﯸﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾmemusnahkannya kembali dan meng-
gantinya dengan yang lebih baik. Buku
ﯿﰀ ﰁ ﰂini juga menjelaskan manfaat yang
dapat manusia peroleh dari adanya
Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap kehidupan makhluk terdahulu. Buku
penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehing- ini kemudian diakhiri dengan bahasan
ga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu mengenai pelajaran dan hikmah yang
adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu)
bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala se-
bisa kita ambil dari peristiwa apa pun
suatu? (Fușșilat/41: 53) yang pernah terjadi. []
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
4
BAB II
KEMUNCULAN DAN KEPUNAHAN
MAKHLUK HIDUP DI BUMI
B
erdasarkan sisa-sisa peninggal- Sejarah bumi direka pada mula-
an yang terawetkan dan ter- nya berdasarkan susunan lapisan batu-
simpan di dalam tanah dan an beserta sisa-sisa peninggalan (fosil)
batuan, proses kemunculan dan ke- makhluk purba yang terkandung di
punahan makhluk-makhluk hidup di dalamnya. Demikian pula umur bumi
muka bumi sebelum terciptanya manu- yang diduga secara relatif berdasarkan
sia dapat dirangkai dan diterangkan susunan umur batuan yang juga dida-
dari sudut pandang ilmu pengetahuan. sarkan pada kandungan fosil-fosilnya
Dari sisi besarnya kejadian, peristiwa menurut kaidah pelapisan batuan
kepunahan makhluk hidup purba me- (stratigrafi). Umur batuan baru bisa
rupakan kejadian alam biasa yang ditetapkan secara lebih mutlak setelah
tidak berarti dibandingkan dengan dikembangkannya penarikhan radio-
kiamat. Walau demikian, akibat yang metri berdasarkan perbandingan kan-
ditimbulkan serta lamanya proses ke- dungan unsur-unsur radioaktif (lihat:
punahan yang terjadi pada masa purba tema penentuan umur geologi dalam
ternyata jauh lebih dahsyat daripada tafsir ilmi Waktu dalam Perspektif Al-
peristiwa pemusnahan yang telah me- Qur’an dan Sains). Pembagian waktu
nimpa umat-umat ingkar terdahulu dalam sejarah bumi beserta umur
yang diceritakan dalam Al-Qur’an. masing-masing segmen waktu kemu-
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
6
dian dibakukan berdasarkan korelasi mulai 4,5–4 miliar tahun yang lalu; (2)
pelapisan-pelapisan batuan di seluruh Archean, mulai 4–2,5 miliar tahun yang
dunia (Tabel 1). lalu; (3) Proterozoic, mulai 2,5–0,5
Tabel berikut ini memperlihatkan miliar tahun yang lalu; (4) Phanerozoic,
empat masa perkembangan sejarah mulai 500 juta tahun yang lalu sampai
geologi, yang tiap-tiap masa masih ter- sekarang. Masing-masing Eon masih
bagi lagi dalam beberapa masa geolo- terbagi dalam tingkatan Era, Periode,
gis. Ada empat Eon, yaitu: (1) Hadean, dan Epoch.
Tahun
EON ERA PERIOD EPOCH dimulai
(Juta tahun)
Holocene 0.01
Quaternay
Pleistocene 1.8
Pilocene 5.3
Neogene
Cenozoic Miocene 23.0
Tertiary Oligocene 33.0
Paleogene Eocene 55.0
Paleocene 65.0
Cretaceous 146
Phanerozoic Mesozoic Jurassic 200
Triassic 251
Permian 299
Pennsylvanian 318
Carboniferous
Mississippian 359
Paleozoic Devonian 416
Silurian 444
Ordovician 488
Cambrian 542
Proterozoic 2500
Archean 4000
Hachean 4560
Tabel 1
Umur dan pembagian waktu baku dalam sejarah bumi. (Diolah dari berbagai sumber)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
7
ﮍﮎﮏﮐﮑ ﮒﮓ
Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-
sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan
(Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang
bukan kamu pemberi rezekinya. (al-Ĥijr/15: 20)
ﮔﮕ ﮖﮗﮘ
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
9
Dan bumi yang Kami hamparkan dan Kami kuan material panas bahan bumi di
pancangkan di atasnya gunung-gunung yang permukaan membentuk suatu kerak
kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-
tanaman yang indah. (Qāf/50: 7) padat yang sebagian di antaranya ke-
mudian dikenal sebagai batuan. Pe-
ﭑﭒﭓﭔﭕﭖﭗ ristiwa ini terjadi kira-kira 4,5 miliar
tahun yang lalu. Proses pembekuan
ﭘ ﭙﭚﭛﭜﭝ ﭞﭟ ini berlangsung lama, kira-kira 600
ﭠﭡﭢﭣ ﭤﭥﭦﭧﭨ juta tahun. Pada waktu yang bersa-
maan permukaan bumi terus-menerus
ﭩﭪﭫﭬﭭﭮ ﭯﭰﭱ dijatuhi benda-benda langit berupa
ﭲﭳﭴﭵ ﭶﭷ meteorit, yang berbahan asal sama
dengan asal bumi, yaitu debu dan
ﭸﭹﭺﭻﭼ gas kosmis yang terlontar dari mata-
hari. Tumbukan-tumbukan ini dikenal
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan
bumi, pergantian malam dan siang, kapal pula dengan proses agregasi. Benda-
yang berlayar di laut dengan (muatan) yang benda yang bertabrakan ini di anta-
bermanfaat bagi manusia, apa yang diturun- ranya ada yang mencapai ukuran pla-
kan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering),
net, kemudian bergabung menjadi
dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam- bakal planet yang terus bertambah
macam binatang, dan perkisaran angin dan massanya karena benda-benda lebih
awan yang dikendalikan antara langit dan bu-
kecil terus-menerus menumbuknya
mi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang dan kemudian melebur menjadi satu.
yang mengerti. (al-Baqarah/2: 164) Adapun benda lainnya yang bergabung
tetapi tidak mencapai ukuran planet
ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱﭲ ﭳ ﭴ ﭵ membentuk asteroid.
Penarikhan menunjukkan, sekitar 3,9 pada 4,6 miliar ta-hun yang lalu, yang
miliar tahun lalu tumbukan-tumbukan merupakan umur meteorit tertua dan
besar berakhir. Hadean adalah segmen diakhiri dengan umur batu tertua pada
tertua dari umur bumi yang dimulai 3,9 juta tahun yang lalu (Gambar 3.1)
Gambar 2.1
Ilustrasi artis permukaan bumi pada Eon Hadean.
(Sumber: ionkorr.blogspot.com; the-sieve.com; palaeos.com)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
11
Periode (eon) berikutnya pada tinggal dari periode sebelum ini, yang
3,9 sampai dengan 2,5 miliar tahun lebih tua dari 3,9 miliar tahun yang lalu,
yang lalu dikenal dengan Archaean adalah kristal sangat keras mineral
adalah segmen waktu yang menandai zircon yang terisolasi dan memberikan
meluasnya kerak bumi yang membeku umur sampai 4,4 miliar tahun. Selama
(Gambar 3.2). Eon Archaean meliputi Archaean, yang menyusul periode
rentang masa yang mencapai sepertiga Hadean, magma menerobos ke atas
dari sejarah bumi. Jejak masa yang ter- dan mengalir menutupi lahan yang te-
Gambar 2.2
Ilustrasi artis tentang permukaan bumi pada Eon Archaean. (Sumber: The Natural History Museum London/bbc.
co.uk; arcadiastreet.com; palaeos.com/Walter Myers)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
12
lah rusak oleh tumbukan-tumbukan se- Laut mendingin dan mengandung cu-
lama akhir Hadean. Batuan yang ber- kup oksigen serta menyediakan cu-
umur Archaean umumnya ditemukan kup nutrisi bagi kehidupan tercipta
dalam bentuk lava bantal, yang biasa- selama Proterozoik, Eon setelah Ar-
nya terbentuk dari lelehan lava basal chaean (Gambar 3.3). Pada tahap ini,
di dasar samudra. Daratan mulai ter- satu-satunya tanda adanya kehidupan
bentuk pada pertengahan-akhir Ar- adalah stromatolit, lapisan menyeru-
chaean ini. Ketika dasar batuan mulai pai tikar pada lumpur dasar laut yang
memadat, lava basal menerobos ke terbentuk oleh mikroba. Bukti ini mem-
atas dan menghampar di atasnya, perlihatkan bahwa kehidupan memang
membentuk endapan batuan hijau berasal dari lautan dimana terdapat air
(greenstones), yang berwarna hijau sebagai prasyarat kehidupan.
karena kaya akan besi. Kejadian-keja- Surah al-Anbiyā’/21: 30 menyata-
dian yang menandai masa Archean kan, air merupakan asal kehidupan dan
ini adalah: (1) Vulkanisme katastrofik penting bagi adanya kehidupan. Ilmu
secara berangsur-angsur melambat; pengetahuan membuktikan kebenaran
(2) Terjadi permukaan yang berlereng- pernyataan ini. Penemuan-penemuan
lereng; dan (3) Proses erosi dan se- menunjukkan bahwa kehidupan di
dimentasi yang intens. Selama dan bumi dimulai di lingkungan perairan,
setelah terjadinya pengendapan, green- setelah sebelumnya dalam kurun yang
stone diterobos oleh kubah-kubah lama bumi yang telah terbentuk pada
batolit granitik raksasa, berukuran awal kejadiannya hanya terdiri dari
selebar 100 kilometer. Kubah ini me- benda-benda mati, kosong dari kehi-
nembus greenstones yang masih lunak. dupan. Yang belum terungkap adalah
Sebagian besar lempeng granitik da- bagaimana sebenarnya detail mekanis-
ratan atau kraton (craton) masih ter- me penciptaan kehidupan tersebut
kubur sampai akhirnya muncul karena dan berapa lama waktunya.
lapisan atasnya tererosi, umumnya pa-
da akhir Proterozoik dan bahkan pada ﮧ... ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣﮤ ...
masa lebih akhir lagi.
Temperatur air laut pada Archa- ... dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup
ean relatif panas, sekitar atau mele- berasal dari air... (al-Anbiyā’/21: 30)
bihi 60 oC. Kecuali untuk bakteri yang
menyukai temperatur tinggi, organis- Ketika lautan mengandung lebih
me tidak dapat hidup pada masa ini. banyak oksigen, stromatolit semakin
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
13
Gambar 2.3
Permukaan bumi pada Eon Proterozoic: awal terdapatnya kehidupan.
(Sumber: corzainteractive.com; palaeos.com; ocean.si.edu)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
14
banyak tumbuh pada kolom air dengan wan. Dalam menerangkan “ledakan
jenis yang beragam. Plankton dan mi- kehidupan Cambrian” para paleonto-
kroplankton mulai pula memenuhi ko- logis membicarakan Revolusi Substrat
lom air. Kemudian pada masa paling Cambrian, ketika dasar laut yang ter-
akhir Proterozoic, cacing mulai tampak buka beralih menjadi ruang untuk
menembusi sedimen, meninggalkan kehidupan bagi hampir semua jenis or-
lubang-lubang yang melengkung. ganisme penghuni dasar laut. Proses-
Kolonisasi besar-besaran bumi oleh nya lebih tampak seperti kolonisasi
makhluk hidup baru terjadi pada Cam- daripada evolusi. Tidak jelas dari mana
brian, periode pertama dari Eon beri- datangnya, tiba-tiba cacing, moluska,
kutnya dan sekaligus Eon terakhir: sponges, trilobites, dan udang meng-
Phanerozoic. Pada waktu itu terjadi ambil keuntungan dari pertumbuhan
“ledakan” keragaman jenis hewan, an- binatang-binatang laut yang hidup ke-
tara lain dengan terbentuknya hewan- mudian dari rantai makanan dengan
hewan bercangkang keras sejenis ke- bertambahnya jumlah bahan organik
piting dan kalajengking (Gambar 3.4). dari ganggang, cyanobakteri, dan phy-
Sampai masa itu perkembangan toplankton yang diproses oleh zoo-
kehidupan masih terbatas di lautan, plankton, mengendap di dasar laut dan
sedang daratan tetap terbuka dan ko- mengund ang mikroba lainnya serta
song dari penghuni berupa makhluk hewan pemakannya.
hidup. Kehidupan di darat baru muncul Peralihan makhluk hidup dari la-
setelah periode ini, yang kemudian ut ke darat dimulai pada periode Silur.
berkembang pesat dalam jumlah dan Makhluk pertama yang mampu hidup
jenisnya untuk tumbuhan maupun he- di dua alam, di laut maupun di daratan,
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
15
Gambar 2.4
Ilustrasi kehidupan pada periode Cambrian.
(Sumber: bbc.co.uk; visualphotos.com; arcadiastreet.com; lifebefore-dinosaurus.com; lopez-sosa-enb150.
blogspot.com; lopez-sosa-enb150.blogspot.com; phleschbubble.com)
Gambar 2.5
Binatang pertama yang naik ke darat: (1) Eurypterid dan (2) kepiting ladam kuda. (Sumber: earthhistory.org.uk)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
16
dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan paling tidak dua jenis proses peralihan
dengan empat kaki. Allah menciptakan apa ke darat telah pula berlangsung pada
yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakua-
sa atas segala sesuatu. (an-Nūr/24: 45) hewan bertulang belakang. Peralihan
pertama adalah penyesuaian ikan-ikan
Tidak sama dengan hewan ren- yang hidup di laut untuk bisa hidup
dah pada umumnya, hewan darat pada lingkungan air yang tawar, untuk
yang lebih tinggi, yaitu hewan-hewan kemudian beralih menjadi ikan-ikan
bertulang belakang, mengawali per- dan hewan air lainnya yang hidup di
kembangannya di laut. Dari laut, sungai-sungai, danau, rawa, dan per-
yang merupakan tempat awal timbul- airan tawar lainnya. Peralihan ini ter-
nya kehidupan, makhluk hidup me- jadi pada periode Devon awal atau
nyebar ke daratan melalui berbagai pada lebih kurang 400 juta tahun yang
mekanisme. Pada umumnya hewan lalu. Peralihan kedua adalah peralihan
dan tumbuhan menyesuaikan dahulu yang disertai perubahan organ-organ
dengan lingkungan perairan dangkal tubuhnya. Ikan ini berubah menjadi
untuk kemudian bergeser ke wilayah hewan perairan dangkal, amfibi, dan
pasang surut air laut, untuk kemudian kemudian menjadi hewan darat. Pera-
beralih ke daratan. Di samping cara lihan ini terjadi pada akhir periode De-
peralihan dan perkembangan hewan von (Gambar 3.6).
bercangkang, yang terjadi pada peri- Perubahan penting pertama pa-
ode Silur (420 juta tahun yang lalu), da ikan untuk beralih ke darat adalah
memiliki paru-paru. Kombinasi antara
insang dan paru-paru tampaknya meru-
pakan tahap peralihan penting. Meski
demikian, sebagian besar ikan berparu-
paru yang pernah ada sepanjang seja-
rah evolusi ikan mengalami kepunahan.
Hal ini menjadikan kesimpulan bahwa
ikan berparu-paru berevolusi langsung
menjadi hewan darat
terbantahkan. Pada
Gambar 2.6
Migrasi ke darat hewan
bertulang belakang pada periode
Devon. (Sumber: Scientific
American)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
18
saat ini dijumpai paling tidak tiga jenis Periode Devon dicirikan pula
ikan berparu-paru (lungfish) di dunia, dengan pesatnya perkembangan je-
yakni di Afrika, Amerika Selatan, dan nis tumbuhan di daratan, sebagai
Aus-tralia. Mereka hidup di berbagai tambahan atas jenis-jenis lumut dan
habitat, seperti danau, sungai, dan ra- tanaman rawa yang telah ada sejak
wa. Alat pernafasan mereka pun ber- zaman sebelumnya. Pada zaman itu
beda-beda sesuai dengan kebutuhan. jenis tanaman dengan jaringan-jaring-
Perubahan penting lainnya pada an yang kompleks muncul dan berkem-
ikan adalah perubahan sirip menjadi bang berupa tanaman-tanaman ren-
kaki/lengan, meskipun masih tetap dah tidak berkayu, atau semacam
berfungsi sebagai alat untuk berenang rerumputan dan semak-semak purba,
daripada untuk berjalan. “Kaki-kaki” yang sebagian besar sudah tidak dijum-
ikan sebagai alat untuk bergerak pada pai lagi pada saat ini (Gambar 3.7). Fo-
permukaan yang lebih keras, baik di sil hutan tertua berasal dari formasi
permukaan dasar perairan maupun
daratan, baru berfungsi pada jenis-
jenis hewan pera iran dangkal atau
amfibi. Ikan jenis ini yang kemudian
dipercaya sebagai nenek moyang he-
wan berkaki empat yang kemudian
secara berangsur pindah ke darat dan
menggunakan kakinya untuk berjalan
sambil menyesuaikan alat pernafasan-
nya.
Gambar 2.7
Tiga type awal jaringan tumbuhan vascular (berongga
pipa). (Sumber: earthhistory.org.uk)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
19
Gambar 2.8
Ilustrasi tegakan vegetasi periode Karbon (atas), pohon
yang memfosil (kanan) dan batubara hasil bentukannya
(kanan bawah). (Sumber: forces.si.edu)
ﮦﮧﮨﮩﮪﮫ ﮬﮭ
ﮮﮯﮰﮱﯓﯔ
ﯕ ﯖﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ ﯝﯞ
ﯟﯠﯡ ﯢﯣﯤﯥ
Dan Dialah yang menurunkan air dari langit,
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala
macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami kelu-
arkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman
yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman
yang menghijau itu butir yang banyak; dan
dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan
(Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang
serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi
Perkembangan dan penyebaran
masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang- tumbuhan di daratan menyebabkan
orang yang beriman. (al-An‘ām/6: 99) meluasnya ekosistem baru yang juga
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
21
dup di laut dan perairan, misalnya hewan digantikan oleh dominasi jenis
jenis penyu. Kemudian sejak zaman dinosaurus yang terdiri dari ribuan spe-
Trias hingga zaman Kapur keragaman sies, yang meliputi jenis dinosaurus
Gambar 2.10
Urutan kemunculan tumbuhan dan berbagai jenis hewan sepanjang sejarah kehidupan di permukaan bumi.
(Sumber: earthhistory.org.uk)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
23
Gambar 2.11
Peristiwa-peristiwa penting
dalam sejarah bumi.
(Sumber: creationwiki.org)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
24
yang hidup di dalam air dan jenis yang culnya makhluk yang paling sempurna,
terbang. Salah satu jenis dinosaurus yaitu manusia. Kemunculan manusia
yang tersisa sampai saat ini adalah (Homo sapiens) di muka bumi, apabila
(ternyata) jenis unggas. Pada zaman- dibandingkan dengan umur bumi me-
zaman berikutnya, Cenozoic/Paleosen, nurut hasil penarikhan saat ini, baru
binatang menyusui muncul dan terus- sebentar saja (Gambar 3.11 dan 3.12).
menerus mengalami penyempurnaan Jejak menyerupai jejak kaki manusia
bentuk hingga menjadi hewan-hewan (Homo) tertua dijumpai pada sedimen
menyusui seperti yang kita jumpai pada berumur 3,66 juta tahun, sedangkan
saat ini. Di antara binatang menyusui tengkorak hominid tertua yang dite-
ini ada pula yang beradaptasi untuk mukan ber-umur 2,5 juta tahun. Adapun
hidup di laut seperti jenis lumba-lum- homo sapiens diperkirakan baru ada di
ba dan paus. muka bumi pada 200.000 tahun yang
Rangkaian dari kemunculan dan lalu (antara 250.000–30.000 tahun
pergantian jenis-jenis makhluk hidup yang lalu [Smithsonian Institute, 2012])
di muka bumi ini diakhiri dengan mun- dan kebudayaan tertua (Sungai Indus,
Gambar 2.12
Masa waktu kemunculan dan keberadaan kehidupan di permukaan bumi. (Sumber: earthhistory.org.uk)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
25
Gambar 2.13
Kepunahan makhluk hidup pertama, peralihan Cambria-Ordovicia. (Diolah dari berbagai sumber)
In the image above, trilobites (1) live among many species that are not normally preserved. A typical Cambrian
outcrop might produce only trilobites, brachiopods (2), mollusks (3), and crinoids (4). That is a tiny fraction of the
full Cambrian biota, better represented by the roster of the Burgess Shale Cambrian Konservat-Lagerstatten. That
community includes sponges Vauxia (5), Hazelia (6), and Eifellia (7); brachipods Nisusia (2); priapulid worms Ottoia
(8); trilobites Olenoides (1); other arthropods such as Sidneyia (9), Leanchoilia (10), Marella (11), Canadaspis (12),
Helmetia (13), Burgessia (14), Tegopelte (15), Naraoia (16), Waptia (17), Sanctacaris (18), and Odaraia (19); lobopods
Hallucigenia (20) and Aysheaia (21); mollusks Scenella (3); echinoderms Echmatocrinus (4); and chordates Pikaia
(22); among other oddities, including Haplophrentis (23), Opabinia (24), Dinomischus (25), Wiwaxia (26), Amiskwia
(27), and Anomalocaris (28)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
27
invertebrata laut punah, termasuk dua Pada akhir Devon, tiga per empat
per tiga brachiopoda dan famili bra- dari semua spesies di permukaan bumi
chiopoda. Hewan-hewan yang paling mengalami kematian, meski itu terjadi
terpengaruh pada peristiwa ini adalah dalam serangkaian pemusnahan dalam
brachiopods, bivalves, echinoderms, masa beberapa juta tahun, bukan da-
bryozoans, dan hewan terumbu ka- lam satu peristiwa tunggal. Kehidupan
rang. Penyebab langsung yang tampak di laut dangkal menerima pengaruh
adalah pergerakan Gondwana menuju yang paling buruk pada masa kepunah-
daerah kutub selatan yang menye- an ini. Karang laut merupakan bagian
babkan pendinginan global, glasiasi, yang paling terpukul dan tidak pernah
dan akibat-akibat penurunan muka la- pulih kembali sampai terdapatnya jenis
ut. Penurunan muka laut menyebab- karang lain setelah lebih dari 100 juta
kan gangguan bahkan menghilangnya tahun berselang. Secara keseluruhan,
ekosistem laut dangkal pada landas 19% dari seluruh family dan 50% dari
kontinen. Bukti-bukti glasiasi ditemu- semua genera (genus-genus) punah.
kan pada endapan di gurun Sahara. Kepunahan terbesar pada masa ini
Iklim permukaan bumi memang tidak dikenal dengan peristiwa Kallwasser
tetap sepanjang sejarah bumi. Iklim dan kepunahan utama kedua dikenal
global bumi berlangsung dari zaman es dengan Frasnian dan batas Framenian,
menuju tropis dan dari hutan berkabut sekitar 374 juta tahun yang lalu (Gam-
menjadi gurun yang panas. bar 3.14).
Gambar 2.14
Kepunahan pada peralihan Devon-Carbon. (Diolah dari berbagai sumber)
Gambar 2.15
Kepunahan pada peralihan Carbon-Perm. (Diolah dari berbagai sumber)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
30
tiwa. Beberapa hasil penelitian meng- sangat lama untuk pemulihannya, yak-
usulkan adanya beberapa (yakni: ni sekitar 10 juta tahun.
tujuh) puncak kejadian ekstrem yang Penelitian-penelitian menyimpul-
terjadi selama rentang periode 25 juta kan telah terjadi satu sampai tiga pe-
tahun. ristiwa puncak kepunahan dengan se-
Kepunahan massal Permian, di- bab yang berbeda satu dari lainnya.
singkat sebagai kepunahan besar (Great Fase pemusnahan awal kemungkinan
Dying), adalah kepunahan yang terjadi disebabkan oleh perubahan lingkung-
pada sekitar 252 juta tahun yang lalu, an yang berangsur, sedangkan pada
yang menandai batas antara periode fase berikutnya disebabkan oleh ben-
geologi Perm dan Trias, atau batas era cana. Mekanisme yang terindikasi me-
Paleozoic-Mesozoic (Gambar 3.16). Ke- nyebabkan peristiwa terakhir meliputi
punahan ini adalah yang paling besar tumbukan meteor besar, peningkatan
sepanjang sejarah bumi karena 96% aktivitas gunung api, kebakaran, dan
dari semua makhluk laut dan 70% dari ledakan gas dan batubara di cebakan
makhluk darat musnah. Ini juga meru- Siberia, pelepasan tiba-tiba gas meta-
pakan kepunahan massal serangga. na dasar laut, perubahan paras laut,
Sekitar 57% dari semua family dan 83% anoksia, dan pergeseran arus laut oleh
dari semua genera telah musnah. Ka- perubahan iklim.
rena besarnya persentase makhluk Bencana pelepasan gas metana
yang musnah maka perlu waktu yang sering diduga sebagai penyebab kepu-
Gambar 2.16
Kepunahan pada peralihan Perm-Trias. (Diolah dari berbagai sumber)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
32
nahan massal. Methane clathrate ada- perubahan iklim yang berjalan secara
lah sejenis benda seperti es terbentuk lambat, fluktuasi muka air laut, dan
dari gas metana dan air di dasar laut, peningkatan keasaman di laut. Meski
danau es, atau dasar endapan-endap- demikian, ini tidak menjawab terjadi-
an es. Zat ini terbentuk pada tempe- nya kepunahan yang tiba-tiba yang ter-
ratur amat rendah atau sedikit di atas jadi di laut. Kedua, tumbukan Asteroid,
titik beku air apabila kondisi dan te- tetapi tidak ditemukan suatu kawah
kanan sekitar memungkinkan. Kenaik- tumbukan yang cukup besar pada pe-
an temperatur setempat bisa menye- riode ini yang bisa berpengaruh secara
babkan gas metana di dalam clathrate global. Ketiga, aktivitas vulkanisme be-
dilepaskan dalam bentuk gas. sar-besaran, terutama di Central Atlan-
Kepunahan Trias-Jura; kepunah- tic Magmatic Province (CAMP), yang
an masa ini menandai batas antara bisa melepaskan karbondioksida, gas
periode Trias dan Jura, 201,3 juta ta- belerang, dan aerosol dalam jumlah
hun yang lalu, dan merupakan perio- yang sangat besar sehingga menye-
de kepunahan utama pada Eon Phane- babkan pemanasan atau pendinginan
rozoic. Peristiwa ini amat berpengaruh global yang intens.
terhadap kondisi di daratan maupun Kepunahan Kapur-Tersier; kepu-
lautan. Di laut, semua conodont dan nahan yang terjadi 65 juta tahun yang
20% dari famili biota laut menghilang. lalu ini dikenal pula sebagai masa ke-
Di daratan, semua crurotarsans (Ar- punahan dinosaurus (Gambar 3.17).
chosaurs yang bukan dinosaurus) se- Di samping itu, banyak lagi jenis biota
lain buaya dan therapsid yang masih yang menghilang pada akhir Zaman
tersisa musnah. Paling tidak setengah Kapur, termasuk ammonites dan ba-
dari semua spesies yang diketahui hi- nyak tanaman berbunga serta sisa
dup pada waktu itu punah. Peristiwa Pterosaurs. Penyebab terjadinya ke-
ini mengosongkan ruang kehidupan punahan Zaman Kapur ini masih belum
di daratan, yang membuat dinosaurus diketahui dengan pasti. Sekelompok
mengisi kekosongan ini dan menjadi peneliti, dikenal dengan gradualist,
dominan selama periode Jura. Peristi- berhipotesis berdasarkan pengurang-
wa ini berlangsung selama kurang dari an jumlah keragaman beberapa bina-
10.000 tahun dan bertepatan sebelum tang darat maupun laut, yang kemu-
Pangea terbagi-bagi. dian menyimpulkan bahwa kejadian
Kepunahan ini bisa diakibatkan disebabkan oleh perubahan iklim.
oleh beberapa kemungkinan. Pertama, Akhir Zaman Kapur ditandai dengan
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
33
Gambar 2.17
Kepunahan terakhir
pada peralihan Kapur
(atas) dan Tersier (kanan
bawah). (Diolah dari
berbagai sumber)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
34
Gambar 2.18
Perpindahan Kutub Selatan selama era Palaeozoic. (Sumber: strangescience.net)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
38
Gambar 2.19
Diagram intensitas kepunahan massal, tumbukan benda angkasa, dan vulkanisme. (Sumber: Keller, 2005)
Gambar 2.20
Danau Toba, sisa letusan raksasa “supervolcanoe” 75.000 tahun yang lalu. (Sumber: godsgeography.com)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
41
saat letusan. Indeks ini berskala 1 hing- purba terbesar yang menyebabkan
ga 10 yang disusun pada skala logarit- kepunahan dalam jumlah besar dan
ma. Artinya, selisih satu indeks meng- jejaknya masih dapat dilihat saat ini
gambarkan besar 10 kali lipat angka di (Gambar 3.20). Di samping material
bawahnya. Perbandingan setiap skala padat berupa abu vulkanik, letusan ini
berdasarkan akibat yang ditimbulkan- diperkirakan mengeluarkan gas H2S
nya dapat dilihat pada Tabel 3. sebanyak 5 miliar ton ke atmosfer, cu-
Sangat tua tetapi masih dalam kup untuk menutup 90% sinar matahari
kurun manusia modern, letusan Toba sampai ke permukaan bumi, membawa
adalah salah satu letusan vulkanik kegelapan dan dingin yang mengigit
Tabel 3
Nilai indeks letusan gunung api dan akibat yang ditimbulkannya.
(Tabel 4). Suhu di daerah tropis turun bertahan, dan dari yang sedikit inilah
hingga 15 oC, sedangkan suhu rata- manusia bertambah lagi dan berkem-
rata planet turun 5–6 oC. Jejak suhu bang. Ledakan Toba sebanding dengan
bumi yang terekam di dalam lapisan perang nuklir habis-habisan apabila
es Greenland memperlihatkan bahwa terjadi di zaman ini, hanya saja tanpa
letusan disusul dengan 6 tahun musim radiasi radioaktif. Kerusakannya dapat
dingin vulkanik dan disusul lagi dengan menghentikan proses fotosintesis se-
tahun-tahun dingin lain selama sekitar lama beberapa waktu di muka bumi.
1.000 tahun berikutnya. Spekulasi in- Sepanjang sejarah bumi terda-
terglacial-glacial memperlihatkan pula pat pula beberapa erupsi besar gu-
bahwa setelah itu bumi memasuki za- nung api yang lain. Dalam tiap bebe-
man es yang berhenti kira-kira 10.000 rapa puluh juta tahun terjadi lelehan
tahun yang lalu. magma tetapi tidak disertai ledakan
Akibat dari letusan sekuat ini yang besar. Erupsi lelehan basal me-
berpengaruh besar terhadap populasi nyangkut dikeluarkannya magma de-
manusia (homo sapiens) yang sudah ngan kekentalan rendah dari perut
menghuni bumi pada waktu itu— bumi dengan jumlah yang sangat be-
studi genetika memperlihatkan bah- sar. Rekaman kejadian ini terdapat di
wa DNA manusia pada zaman itu seluruh dunia: India, Afrika Selatan,
sudah sangat serupa. Kemiripan ini AS barat laut, Skotlandia, tetapi yang
diakibatkan oleh bencana besar yang terbesar di antaranya ditemukan di
menimbulkan kepunahan-kepunahan Siberia yang terjadi pada 250 juta ta-
besar sebelumnya. Kepunahan besar hun yang lalu, menutupi area seluas
hanya menyisakan sedikit yang dapat 25 juta kilometer persegi. Sebelum
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
43
Tabel 4
Berkurangnya cahaya matahari oleh letusan gunung api purba Toba. Pada kasus Toba aerosol asam sulfat
menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya matahari tropis yang sampai di bumi pada tengah hari secara
drastis hingga hampir menyerupai intensitas cahaya bulan punama.
ngan tekanan udaranya saja. Ledakan an ditandai oleh pola sirkular pohon-
terekam oleh seismograf sampai se- pohon yang rebah berupa sebuah
jauh ribuan kilometer. Gelombang ge- lingkaran raksasa berdiameter 60 kilo-
taran atmosfer terekam oleh barome- meter. Karena daerah ini tidak dihuni,
ter di seluruh dunia dan melintasi diperkirakan hanya beberapa orang
seluruh permukaan bumi sebanyak 3 korban meninggal dan sekitar 20 orang
kali sebelum kemudian melemah dan luka-luka.
lenyap. Gas dan debu yang ditinggal- Kejadian di Tunguska ini tidak
kannya mampu menerangi Eropa di berarti apa-apa dibandingkan dengan
malam hari seperti bulan purnama. Ak- tumbukan yang pernah terjadi 660
sesibilitas menuju lokasi bekas pusat ribu tahun yang lalu, ketika sebuah
ledakan menjadi demikian sulit dan asteroid menumbuk bumi di daerah
baru dapat dicapai oleh sebuah tim yang sekarang dikenal sebagai Seme-
eks-pedisi Rusia 25 tahun kemudian. nanjung Yucatan di Meksiko Amerika
Tidak ada kawah di sana; pusat ledak- Tengah, tepatnya di sekitar kota Chix-
Gambar 2.21
Chicxulub: lokasi kira-kira kawah tumbukan benda angkasa.
(Sumber: palaeo.gly.bris.ac.uk; en.wikipedia.org)
Kemunculan dan Kepunahan
Makhluk Hidup di Bumi
45
culub (Gambar 3.21). Kawah ini ditemu- sasa yang lebih panas daripada per-
kan secara tidak sengaja oleh para ahli mukaan matahari, menguapkan air
geofisika (Camargo dan Penfield) yang laut, dan membuat lubang kawah rak-
sedang mencari minyak di kawasan sasa berdiameter 180 kilometer. Ge-
tersebut. Bukti-bukti adanya bekas lombang getaran ke atas merobek at-
tumbukan pertama-tama diperlihatkan mosfer dan melontarkan batu-batuan
oleh anomali gaya berat yang mem- meleleh ke angkasa dan kemudian ter-
perlihatkan cekungan landasan batu- sebar ke mana-mana sambil memanas-
an keras yang kemudian diperkuat de- kan atmosfer, untuk akhirnya meng-
ngan ditemukannya “shocked quartz” hujani seluruh permukaan bumi
dan tektite yang merupakan penciri dengan bongkah-bongkah membara.
adanya tumbukan meteorit (Gambar Hampir seketika dataran seluas benua
3.22). Eropa diratakan dan dimusnahkan dari
Berdasarkan jejak yang ada, pa- kehidupan. Atmosfer menderu dengan
ra ahli dapat mereka ulang kejadian kecepatan lima kali topan terhebat me-
tumbukan tersebut. Dalam waktu mi- nyapu permukaan bumi, disertai de-
krodetik ledakan yang sulit dibayang- ngan tsunami yang menyapu daerah
kan besarnya melepaskan energi juta- pesisir di seluruh dunia.
an kali bom Hiroshima yang meledak Lebih jauh lagi, udara panas
sekaligus, menciptakan bola api rak- dan lontaran bara batuan di seluruh
Gambar 2.22
Simulasi rupa permukaan batuan dasar (atas) berdasarkan anomali gayaberat di Chicxulub.
(Sumber: palaeo.gly.bris.ac.uk; en.wikipedia.org)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
46
Gambar 2.23
Umur lelehan basalt continental atau plateau samudra, kawah tumbukan benda angkasa > dari diameter 425 km,
bayangan kelabu = kepunahan massal; lingkaran = vulkanisme; bintang = tumbukan, umur dalam jutaan tahun.
(Sumber: Courtillot dan Renne, 2003)
lebih pasti berdasarkan dataset ini ka- tumbukan benda angkasa, tingkat ke-
rena resolusi waktu yang rendah. De- punahan pada level genus umumnya
ngan demikian, seharusnya setiap ke- relatif rendah kecuali pada Kapur
jadian dievaluasi satu per satu. Akhir, Perm Akhir, dan Devon Frasnian/
Diagram intensitas kepunahan Framennian. Kesimpulannya terbuka
massal terhadap peristiwa vulkanik be- paling tidak pada dua kemungkinan: (1)
sar memperlihatkan bahwa meskipun hanya vulkanik yang sangat besar yang
kepunahan massal terjadi pada waktu cukup mengakibatkan stres biotik
peristiwa vulkanik besar dan adanya yang membawa kepada kepunahan
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
48
massal (44% genera) seperti pada Ka- babkan perubahan lingkungan yang
pur Akhir dan Perm Akhir; atau (2) drastis. Misalnya melalui terhalangnya
Vulkanisme sangat besar bertepatan penyinaran matahari untuk waktu yang
dengan tumbukan benda angkasa me- lama sehingga mengakibatkan pendi-
nyebabkan kepunahan massal besar, nginan, perubahan susunan kimia
seperti pada Kapur Akhir. Mana yang atmosfer dan perairan, dan lain-lain.
paling mendekati dari dua kemungkin- Tampaknya kepunahan massal lebih
an tersebut harus dikaji melalui studi diakibatkan oleh perubahan ikutan
dengan resolusi waktu yang lebih rinci. daripada akibat langsung peristiwa
Mekanisme paling memungkin- besar tumbukan benda angkasa mau-
kan bahwa tumbukan benda angkasa pun vulkanisme. Rekapitulasi waktu
dan terutama vulkanisme besar, di dan penyebab kepunahan serta jenis
samping membawa kerusakan fisik makhluk hidup yang punah diperlihat-
yang besar secara setempat, menye- kan pada Tabel 5. []
Tabel 5
Rekapitulasi waktu dan penyebab kepunahan
serta jenis makhluk hidup yang punah.
mungkin didapati dalam keadaan cair, tersebut menjadi seperti yang kita
sebagai salah satu prasyarat adanya dapati saat ini. Bumi saat ini memiliki
kehidupan. Seperti kita ketahui, kon- iklim dan lingkungan yang amat ber-
disi prasyarat ini tidak terjadi serta- beda dari masa awal pembentukannya
merta. Pada masa-masa awal kejadi- yang tidak mungkin dihuni makhluk
annya, bumi belum memiliki air karena hidup yang kita jumpai sekarang. Dua
suhu permukaan bumi adalah suhu parameter lingkungan terpenting di
batuan yang meleleh. Air baru ter- permukaan bumi yang berubah sehing-
dapat di bumi setelah temperatur ga saat ini menjadi layak huni bagi
permukaannya cukup sesuai untuk manusia dan makhluk hidup lainnya
mengkondensasikan uap menjadi cair. adalah temperatur dan kandungan
Demikian pula setelah terdapatnya air, oksigen. Kedua perubahan ini tidak
manusia tidak serta-merta muncul di berdiri sendiri, melainkan saling mem-
permukaan bumi. Dibandingkan de- pengaruhi: pertambahan oksigen di
ngan umur bumi secara keseluruhan atmosfer terjadi setelah suhu permu-
sampai saat ini, keberadaan manusia kaan bumi cukup rendah, dan bertam-
hanya menempati sepotong kecil ma- bahnya kadar oksigen di permukaan
sa di sejarah bumi. Apabila kita lihat bumi menyebabkan turunnya suhu
bahwa masa sebelum keberadaan ma- permukaan bumi pula.
nusia itu sebagai masa persiapan dan Pada saat ini umat manusia se-
penyesuaian, betapa panjang masa pe- dang dirisaukan oleh fenomena pema-
nyiapan alam semesta ini sebelum da- nasan global yang diperkirakan akan
tangnya manusia di bumi. sangat mengganggu dari segi ekologi
dan ekonomi serta dapat membawa
1. Penyiapan Iklim
akibat fatal bagi peradaban, bahkan
Semenjak awal terbentuknya, kelangsungan hidup manusia. Tetapi,
bumi terus-menerus mengalami peru- apabila kita bandingkan dengan fluk-
bahan yang menjadikannya semakin tuasi suhu permukaan bumi yang
layak untuk dihuni makhluk hidup pernah terjadi sepanjang sejarahnya,
yang juga terus berubah sampai pada fluktuasi suhu permukaan bumi pada
akhirnya seperti yang kita jumpai pergantian milenium sekarang ini ter-
saat ini ketika manusia dapat hidup nyata bukan apa-apa. Pemanasan glo-
dan mengembangkan kebudayaan. bal ini memang sedang terjadi apabila
Di pihak lain, kehidupan di atas bumi kita hanya mengacu kepada perubahan
berperan pula mengubah lingkungan temperatur rata-rata bumi yang terjadi
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
53
Gambar 3.1
Perubahan rata-rata suhu di permukaan semenjak kejadian bumi. (Sumber: scencemax.pbworks.com)
dicerna di dalam tubuhnya untuk ke- yang sangat kecil oksigen dapat masuk
mudian diurai pada proses metabolis- ke dalam sel dengan cara difusi melalui
me di tubuhnya. Makanan hewan dinding sel, sedangkan pada organis-
adalah hewan lain yang memangsa me yang lebih besar diperlukan upaya
makhluk hidup lain atau memakan aktif melalui sistem pernafasan. Pa-
tumbuhan atau plankton sebagai pro- da makhluk hidup yang lebih maju
dusen primer. Produsen primer men- sistem pernafasan, transpor oksigen,
dapatkan energinya dari sinar matahari pembakaran, distribusi serta peman-
melalui fotosintesis. faatan energi yang dihasilkan, serta
Salah satu pembeda makhluk pembuangan limbah gas (CO2) mau-
hidup modern dibanding makhluk pri- pun cair dan padat (sekresi), berlang-
mitif yang hidup di awal penciptaan sung pada sistem yang kompleks,
bumi adalah pemanfaatkan oksigen tetapi dengan tingkat produktivitas
secara langsung. Oksigen merupakan energi yang lebih besar. Dari semua
pembangkit energi di dalam makan- makhluk hidup yang ada, manusia ad-
an melalui pembakaran atau oksidasi. alah makhluk yang paling tinggi pro-
Hewan-hewan darat, termasuk manu- duktivitas dan pemanfaatan energinya.
sia, memanfaatkan oksigen guna mem- Sebagai makhluk cerdas, energi yang
bakar makanan di dalam tubuhnya dihasilkan dan dimanfaatkan manusia
sebagai sumber energi. Sejalan perubah- tidak sebatas hasil metabolisme saja,
an iklim bumi sepanjang sejarahnya, tetapi energi-energi lain di luar tubuh-
cara memperoleh energi kehidupan nya, seperti energi angin, air, sinar pa-
makhluk-makhluk penghuninya beru- nas dan radiasi matahari, termasuk tim-
bah pula sesuai dengan keadaan. Per- bunan energi fosil yang terawetkan
ubahan cara pengambilan energi ini seperti halnya minyak bumi dan batu
terjadi secara bertahap, tetapi pada bara.
prinsipnya berubah dari fotosintesis Dalam hal makanan, manusia ber-
anaerob menjadi fotosintesis oksigen, gantung kepada keragaman alamiah
demikan pula dalam memanfaatkan dari organisme hidup di sekitarnya,
energi oleh tubuh makhluk hidup beru- baik tumbuhan maupun hewan. Da-
bah dari metabolisme anaerob menjadi lam sejarah perjalanan kebudayaan,
metabolisme aerob. manusia telah mengeksploitasi seki-
Untuk bisa bermetabolisme ae- tar 7.000 spesies untuk sumber pa-
robik diperlukan pasokan oksigen se- ngannya. Jumlah tersebut hanya seba-
cara terus-menerus. Pada organisme gian kecil dari total spesies di bumi
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
57
yang kini telah tercatat, yaitu sekitar kan binatang yang umum kita jumpai
1.400.000 spesies. Memang tidak sekarang seperti kijang, jerapah, babi,
semua jenis makhluk hidup di muka banteng, termasuk hewan yang paling
bumi baik untuk dimakan oleh manu- umum dimanfaatkan sebagai sumber
sia. Sebagian di antaranya ada yang protein hewani manusia, seperti sapi,
berbahaya karena bisa meracuni. Islam kerbau, kambing, dan domba. Burung
bahkan telah mengatur makanan ma- atau unggas diduga muncul pada per-
na saja yang di samping halal, juga baik alihan Zaman Kapur-Cenozoikum (Jar-
(ţayyib) bagi kesehatan lahir maupun vis, 2004), sekitar 70 juta tahun yang
batin. lalu. Ikan, terutama ikan laut, telah ada
Sebagian besar bahan pangan di permukaan bumi sejak zaman silur
bagi manusia muncul di permukaan (444 juta tahun yang lalu), tetapi ikan
bumi menjelang kemunculan manusia. tuna yang jamak dikonsumsi manusia
yakni pada masa-masa akhir sejarah baru muncul pada Zaman Tersier Awal,
bumi. Tumbuhan penghasil makanan sekitar 65 juta tahun yang lalu (Graham
pokok yang umum dikonsumsi manusia dkk., 2000). Ikan mas muncul pada se-
pada umumnya merupakan bagian da- kitar 16–12 juta tahun yang lalu, dan
ri tanaman berbunga termasuk suku berkembang pada 6,8–2,3 juta tahun
padi-padian (oryzae tribe), mulai mun- yang lalu (Christiakov, 2009).
cul pada Zaman Kapur, kira-kira 129– Manusia mulai memanfaatkan
107 juta tahun yang lalu (Prasad dkk., energi di luar tubuhnya ketika mengenal
2005). Tanaman ordo terung-terungan dan menguasai api. Dengan membakar
(solanales), antara lain tomat, terung, sisa bahan organik manusia purba me-
kentang, dan ubi jalar muncul pada 55– nyalakan api untuk menghangatkan
58 juta tahun yang lalu (Eich, 2008). tubuh ketika hawa dingin dan untuk
Rerumputan mulai muncul pada memasak makanan. Pada masa awal
Epoch Eosen, sekitar 55 juta tahun kebudayaan manusia, energi eksternal
yang lalu (Prasad dkk., 2005), dan pe- yang mereka gunakan adalah energi
nyebarannya berkembang pesat pada mekanik yang terdapat di alam seperti
Epoch Miosen (23 juta tahun yang la- angin, air, gravitasi, dan panas. Seiring
lu). Kemunculan rumput dikuti oleh perkembangan budaya dan teknologi,
hewan darat berkuku kembar (actro- terjadi pula pergeseran pemakaian
dactylan) yang juga muncul pada 55 energi eksternal. Saat ini, sumber
juta tahun yang lalu (Monteglard, energi yang paling banyak digunakan
1997). Kelompok hewan ini menurun- untuk memenuhi kebutuhan manusia
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
58
adalah energi fosil berupa batubara, lisme makhluk hidup, ditambah dengan
minyak bumi, dan gas. Batubara ter- energi dinamika bumi dalam bentuk ero-
bentuk dari timbunan sisa/bangkai si sedimentasi dan pergerakan batuan.
tumbuhan darat yang terawetkan ka-
rena tertimbun dan termampatkan di
ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ
dalam batuan. Adapun minyak bumi
dan gas dipercaya oleh kebanyakan ﮔﮕﮖﮗﮘﮙﮚ
ahli berasal dari timbunan sisa bahan
ﮛﮜﮝﮞﮟﮠﮡﮢ
organik (plankton) yang hidup di laut,
kemudian terakumulasi dalam bentuk ﮣﮤﮥﮦﮧﮨﮩ
endapan dan terawetkan di dalam tim-
bunan atau lipatan batuan.
ﮪﮫ
Proses pembentukan sumber
Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat
energi fosil ini memerlukan waktu ataukah langit yang telah dibangun-Nya? Dia
yang sangat lama. Cadangan batubara telah meninggikan bangunannya lalu menyem-
terbesar terakumulasi pada zaman purnakannya, dan Dia menjadikan malamnya
(gelap gulita), dan menjadikan siangnya (te-
karbon atau 305 juta tahun yang lalu. rang benderang). Dan setelah itu bumi Dia
Meski terdapat batubara yang beru- hamparkan. Darinya Dia pancarkan mata air,
mur lebih muda, tetapi umumnya dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
berkualitas rendah. Ada pula sisa ba- Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan
teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan
han organik tumbuhan yang masih sa- untuk hewan-hewan ternakmu. (an-Nāzi‘āt/
ngat muda, kurang dari sepuluh ribu 79: 27–33)
tahun, yang kita jumpai dalam bentuk
gambut, seperti halnya di Kalimantan B. KEPUNAHAN SEBAGAI
dan Sumatera. Waktu pembentukan AWAL PENYEMPURNAAN
minyak bumi dan gas tampaknya lebih
lama lagi. Diduga akumulasi bahan Bukti-bukti yang ditunjukkan
organik pembentuk minyak dan gas oleh batuan dan fosil menyatakan
bumi terjadi ketika kehidupan masih bahwa bumi yang kita jumpai saat ini
berada hanya di lingkungan perairan adalah hasil dari proses perubahan
laut. Energi fosil ini pada dasarnya berangsur. Meski proses perubahan
adalah energi yang terakumulasi di itu memakan waktu yang sangat la-
masa lampau, yang berasal dari energi ma, tetapi ia tidak berlangsung kon-
matahari dan radiasi bumi yang terse- stan, melainkan diwarnai pula oleh
rap oleh proses sintesis dan metabo- guncangan peristiwa-peristiwa yang
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
59
secara fisik menimbulkan gangguan bil biasanya relatif tetap karena ada
besar dan mendadak yang merupakan ketergantungan antara setiap jenis-
bencana besar bagi makhluk hidup nya. Suatu jenis hewan pemangsa
penghuninya. Dengan adanya peristi- jumlahnya ditentukan oleh jumlah ke-
wa-peristiwa bencana tersebut, maka tersediaan makanannya, sebaliknya he-
berkali-kali dalam sejarahnya bumi wan mangsa jumlahnya dikendalikan
mengalami kekosongan dari makhluk oleh pemangsanya. Suatu bencana be-
hidup penghuninya walaupun tidak per- sar mengubah komposisi jenis makh-
nah benar-benar musnah. luk hidup tidak hanya oleh akibat lang-
Dari sudut pandang mekanisme sung, tetapi juga oleh akibat lainnya
perubahan, gangguan peristiwa itu yang tidak langsung. Pada peristiwa
merupakan suatu jeda tetapi juga me- tumbukan benda angkasa, misalnya,
rupakan suatu awal proses perubah- mungkin jumlah individu yang musnah
an lanjutan dengan titik pemberang- tertimpa benda tersebut tidak sebe-
katan yang lebih maju. Sekelompok rapa dibandingkan dengan yang mus-
peneliti (Andrew Bambach dkk., 2000) nah akibat perubahan iklim dan per-
mengamati jenis-jenis makhluk hidup ubahan komposisi atmosfer yang
yang punah dan yang muncul untuk menyusul setelahnya.
kurun waktu 450 juta tahun terakhir. Hal lain yang menarik untuk di-
Mereka mendapati bahwa kepunahan cermati pada proses pemulihan pasca-
massal mengakibatkan pengurangan peristiwa bencana adalah bahwa jenis-
jumlah jenis secara drastis, tetapi ke- jenis yang berkembang selalu saja
mudian disusul oleh periode di mana jenis-jenis baru lebih maju. Jenis yang
pertumbuhan jumlah jenis sangat be- lebih maju secara biologis artinya me-
sar. Pengosongan ruang hidup di per- miliki organ tubuh yang lebih lengkap
mukaan bumi oleh adanya bencana be- dan lebih terspesialisasi dalam hal
sar telah membuka kesempatan bagi fungsi serta lebih kompleks dalam hal
jenis-jenis yang bertahan untuk beru- metabolismenya. Untuk definisi ini,
bah dan beradaptasi dengan kondisi manusia adalah makhluk biologis yang
baru pascabencana. paling maju. Pada setiap peristiwa ke-
Kesempatan ini tidak akan per- punahan (Gambar 3.2) jenis-jenis makh-
nah ada seandainya kondisi bumi tetap luk yang punah dan yang muncul se-
stabil dengan ruang hidup yang penuh telahnya memperlihatkan perubahan
sesak. Jumlah dan jenis-jenis makhluk suatu komposisi yang jelas yang meng-
hidup pada suatu ekosistem yang sta- arah pada perbaikan secara biologi.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
60
Gambar 3.2
Kepunahan dan kemunculan spesies pada peralihan Trias–Jura mengarah kepada makhluk yang lebih sempurna.
(Sumber: nl.wikipedia.org)
dengan variasi yang sangat besar yang Arah perubahan sepanjang gejo-
ditandai pula oleh peristiwa-peristiwa lak perubahan waktu tersebut dapat
kepunahan seperti yang kita bahas. teramati pada komposisi hewan tidak
Gambar 3.3
Perkembangan perubahan parameter-parameter lingkungan di permukaan bumi semenjak munculnya kehidupan.
(Sumber: scientificamerican.com; washingtonpost.com)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
62
bertulang belakang di laut, karena pada besar yang juga menyebabkan kepu-
periode Cambrium baru hewan-hewan nahan, tetapi umumnya bersifat lokal
jenis ini yang ada. Semua hewan inver- atau tidak sebesar bencana-bencana
tebrata laut pada periode Cambrium sebelumnya. Pada kurun waktu Epoch
tidak dijumpai lagi sekarang. Mereka terakhir (Holocene) kira-kira 10.000
benar-benar punah pada periode Per- tahun yang lalu, tampaknya kebudaya-
mian. Sebaliknya, jenis-jenis hewan yang an manusia baru akan dimulai dan
ada pada zaman ini sudah ada sejak selama kurun itu tidak ada peristiwa
zaman Cambrium, tetapi pada waktu alam luar biasa yang mempengaruhi
itu keragamannya sangat sedikit. Seba- kondisi lingkungan di permukaan bumi
gian dari jenis-jenis tersebut mendomi secara signifikan, kecuali yang diakibat-
nasi era Paleozoikum dan berkurang kan oleh aktivitas manusia sendiri.
sejak era Mesozoikum, sedangkan se- Hominid, makhluk hidup yang
bagian lainnya mendominasi sejak era menyerupai manusia dan/atau yang
Mesozoikum dan berkembang men- sering dianggap cikal bakal manusia
dominasi pada era modern ini. Arah muncul kira-kira 2,5 juta tahun yang
perubahan di darat, terutama untuk lalu. Semenjak saat itu sampai seka-
hewan bertulang belakang, lebih jelas rang fluktuasi iklim lingkungan yang
lagi. Sebagian besar hewan-hewan yang paling berat tampaknya adalah siklus
hidup pada zaman lalu telah benar- perubahan iklim dimana setiap seratus
benar punah. Misalnya amfibi dan ka- ribu tahun terjadi pendinginan yang
dal raksasa yang berkembang pada menimbulkan zaman es. Setiap pendi-
zaman Karbon serta dinosaurus yang nginan, pendinginan suhu rata-rata
mendominasi era Tersier telah benar- bumi turun sekitar 8–10 oC menyebab-
benar punah dan digantikan oleh ma- kan penurunan muka air laut sedalam
malia, termasuk manusia. beberapa puluh meter yang menye-
babkan terhubungnya beberapa pulau
C. PENYEMPURNAAN CIPTAAN dan benua, misalnya antara Asia dan
Amerika Utara melalui Semenanjung
Hari-hari di permukaan bumi Kamsyatka di Selat Bering. Demikian
yang dijumpai umat manusia, diban- pula pulau-pulau di Indonesia. Suma-
dingkan dengan masa lalu bumi, adalah tera, Kalimantan, dan Jawa bersatu
masa yang sangat tenang dan nyaman. menjadi suatu dataran luas yang dike-
Sepanjang sejarah manusia memang nal dengan Paparan Sunda, sedang-
tercatat beberapa peristiwa bencana kan di bagian timur Australia menyatu
Hikmah dari
Peristiwa-peristiwa Kepunahan
63
dengan beberapa pulau di Maluku dan mungkin saja fluktuasi tersebut dirasa
membentuk Paparan Sahul. berat oleh manusia-manusia purba ka-
Tampaknya pergeseran tempe- rena mereka belum memiliki budaya
ratur rata-rata seperti di atas dapat dan teknologi yang cukup untuk me-
ditoleransi oleh manusia karena pada lindungi diri dari hawa yang sangat
zaman sekarang pun manusia mampu dingin atau panas. Dari beberapa jenis
bertahan pada perbedaan temperatur (serupa) manusia, yaitu Homo Habilis,
tahunan rata-rata yang berfluktuasi Homo erectus, Homo Neanderthal, dan
dengan besar pergeseran di atas 10 sebagainya, hanya Homo sapiens atau
o
C, misalnya di daerah beriklim sedang manusia seperti kita yang tidak punah
dengan empat musim. Meski demikian, dan bertahan sampai saat ini. []
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
64
BAB IV
KEPUNAHAN DALAM AL-QUR’AN
Dan (juga) kaum Nuh sebelum itu. Sung- (bencana) petir seperti petir yang menim-
guh, mereka adalah orang-orang yang pa- pa kaum ’Ad dan kaum Samud. (Fușșilat
ling zalim dan paling durhaka. (an-Najm/ /41: 13)
53: 52)
ﯤﯥﯦ ﯧﯨ
2. Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus kepada kaum ‘Ad. Dan (demikian juga) kaum ‘Ad, kaum Fir-
Mereka mendustakan kenabian Na- aun dan kaum Lut. (Qāf/50: 13)
ﮜ ﮝﮞﮟﮠﮡ
4. Kaum Nabi Lut
ﮢﮣ ﮤﮥﮦﮧ Umat Nabi Lut terkenal dengan
ﮨﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ perbuatan menyimpang, yaitu me-
nikah dengan pasangan sejenis (ho-
ﮱ ﯓﯔ moseksual dan lesbian). Kendati
Nabi Lut memperingatkan mereka
Kemudian suara yang mengguntur me-
nimpa orang-orang zalim itu, sehingga me- atas kelakuan tersebut, mereka te-
reka mati bergelimpangan di rumahnya. tap saja tidak mau bertobat. Allah
Seolah-olah mereka belum pernah tinggal lalu menimpakan azab kepada me-
di tempat itu. Ingatlah, kaum Samud
reka berupa gempa bumi dahsyat
mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, bi-
nasalah kaum Samud. (Hūd/11: 67–68) disertai angin kencang dan hujan
batu yang meluluhlantakkan per-
ﮇﮈﮉ ﮊﮋﮌ kampungan mereka. Kaum Nabi
Lut pun tertimbun di bawah rerun-
ﮍﮎﮏﮐﮑ ﮒ tuhan rumah mereka sendiri. Allah
ﮓﮔﮕ ﮖﮗﮘﮙ mengabadikan kisah mereka dalam
firman-firman-Nya berikut.
ﮚ ﮛ ﮜﮝﮞﮟ
ﮠﮡﮢ ﮣﮤ ﯫﯬﯭ ﯮﯯﯰ
Dan sesungguhnya penduduk negeri Hijr ﯱ ﯲﯳﯴﯵﯶﯷ
benar-benar telah mendustakan para ra-
sul (mereka), dan Kami telah mendatang- ﯸﯹﯺﯻ
kan kepada mereka tanda-tanda (ke-
kuasaan) Kami, tetapi mereka selalu Dan datanglah penduduk kota itu (ke
berpaling darinya, dan mereka memahat rumah Lut) dengan gembira (karena ke-
rumah-rumah dari gunung batu, (yang di- datangan tamu itu). Dia (Lut) berkata,
diami) dengan rasa aman.Kemudian me- “Sesungguhnya mereka adalah tamuku;
reka dibinasakan oleh suara keras yang maka jangan kamu mempermalukan
mengguntur pada pagi hari, sehingga ti- aku, Dan bertakwalah kepada Allah dan
dak berguna bagi mereka, apa yang telah janganlah kamu membuat aku terhina.”
mereka usahakan. (al-Ĥijr/15: 80–84) (al-Ĥijr/15: 67–69)
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
68
dan Kami telah mencobamu dengan be- ngatkan Firaun akan azab Allah.
berapa cobaan (yang berat); lalu engkau Alih-alih beriman, Firaun malah me-
tinggal beberapa tahun di antara pendu-
duk Madyan, kemudian engkau, wahai ngaku sebagai tuhan. Ia akhirnya
Musa, datang menurut waktu yang dite- tewas ditenggelamkan oleh Allah
tapkan. (Ţāhā/20: 40) di Laut Merah ketika berusaha me-
ngejar Nabi Musa dan Bani Israil.
ﮦ ﮧﮨ ﮩ ﮪ ﮫ Jasadnya berhasil diselamatkan
ﮬ ﮭ ﮮﮯ ﮰ ﮱ ﯓ dan hingga kini masih bisa disaksi-
kan di museum mumi di Mesir. Fir-
ﯔ aun disebut antara lain dalam ayat-
ayat berikut.
Dan penduduk Madyan. Dan Musa (juga)
telah didustakan, namun Aku beri teng-
gang waktu kepada orang-orang kafir, ke- ﭥﭦﭧﭨﭩ ﭪ
mudian Aku siksa mereka, maka betapa
hebatnya siksaan-Ku. (al-Ĥajj/22: 44) ﭫﭬﭭﭮﭯ
ﯡﯢﯣﯤﯥﯦﯧ
Dan (ingatlah) ketika Kami membelah la-
ut untukmu, sehingga kamu dapat Kami
6. Firaun ﯦﯧﯨﯩﯪﯫﯬ
Bani Israil menerima perlakuan se-
mena-mena dari Firaun, penguasa
ﯭﯮ
Mesir. Allah lalu mengutus Nabi Sebelum mereka itu, kaum Nuh, ‘Ad dan
Musa dan Harun untuk memperi- Fir’aun yang mempunyai bala tentara
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
70
yang banyak, juga telah mendustakan (ra- Rass, dan Samud telah mendustakan (ra-
sul-rasul). (Șād/38: 12) sul-rasul). (Qāf/50: 12)
7. Așĥābur-Rass 8. Așĥābul-Qaryah
Secara literal Așĥābur-Rass berarti Menurut sebagian mufasir, Așĥābul-
orang-orang yang tinggal di dekat Qaryah yang secara harfiah berar-ti
sebuah telaga yang kering airnya. penduduk negeri adalah penduduk
Konon, nabi yang diutus kepada Antiokia. Mereka mendustakan pa-
mereka adalah Nabi Salih, namun ra rasul yang diutus kepada mere-
ada pula yang menyebutkan Nabi ka hingga Allah membinasakan me-
Syuaib atau Hanzalah bin Sinwan reka dengan datangnya suara yang
—menurut riwayat lain: bin Saf- sangat keras. Kisah mereka diaba-
wan. Allah mengazab mereka ka- dikan dalam firman Allah,
rena menyembah patung, atau
dalam riwayat lain karena mereka ﭑﭒﭓﭔﭕﭖ
beramai-ramai menceburkan rasul ﭗﭘﭙ
yang Allah utus kepada mereka ke
dalam sumur. Așĥābur-Rass disebut Dan buatlah suatu perumpamaan bagi
dalam firman-firman Allah berikut. mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ke-
tika utusan-utusan datang kepada mere-
ka. (Yāsīn/36: 13)
ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ
ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓﮔ 9. Kaum Tubba‘
Tubba‘ adalah nama seorang raja
ﮕﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ
bangsa Himyar yang beriman.
Dan (telah Kami binasakan) kaum ‘Ad dan Berbeda dari sang raja, kaumnya
Samud dan penduduk Rass serta banyak sangat ingkar kepada Allah hingga
(lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu. melampaui batas. Allah lalu me
Dan masing-masing telah Kami jadikan
perumpamaan dan masing-masing telah nimpakan azab yang membuat me-
Kami hancurkan sehancur-hancurnya. (al- reka binasa. Peradaban mereka
Furqān/25: 38–39) kala itu sudah cukup maju karena
sudah mampu membangun ben-
ﯜ ﯝﯞﯟﯠﯡﯢ dungan air. Mereka disebut dalam
firman-firman berikut.
ﯣ
Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷﯸ
Kepunahan dalam Al-Qur'an
71
J
ejak masa lalu yang tersimpan kehidupan masa kini, ketika manusia
dalam bentuk batuan dan fosil sebagai makhluk sempurna berpenga-
yang tersebar di seluruh bagian ruh dominan di muka bumi.
permukaan bumi, selain telah membu- Secara fisik, dibandingkan makh-
at manusia takjub tentang apa yang luk hidup mana pun yang tampak dan
pernah terjadi di luar kesaksiannya, pernah tampak di bumi, kesempurnaan
telah pula memberi mereka pelajaran manusia tidak terbantahkan. Walau-
tentang adanya kekuasaan yang meng- pun bukan yang terkuat, tetapi de-
atur semua hal di alam semesta ini. ngan kecerdasannya, manusia mampu
Dengan bukti jejak-jejak tersebut, lo- menguasai dan memanfaatkan energi
gika keilmuan pun akan sulit menga- di luar dirinya. Dengan kemampuan
takan bahwa proses kejadian bumi itu manusia mampu menguasai dan
adalah suatu kebetulan dari proses mengontrol kekuatan yang jauh me-
alami yang acak. Keteraturan urutan lebihi makhluk hidup bumi lain yang
kejadian di permukaan bumi beserta terkuat dari zaman mana pun. Dengan
muncul dan punahnya berbagai jenis kecerdasan ini pula, secara otomatis,
makhluk hidup yang menghuninya, manusia menjadi satu-satunya makh-
memperlihatkan adanya suatu kekua- luk yang mampu berperan sebagai
saan yang mengarahkan terciptanya khalifah Allah di muka bumi ini.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
76
nunggu periode kepunahan lain yang Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
besar kemungkinan kepunahan total dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung,
lalu dibenturkan keduanya sekali benturan.
beserta seluruh alam semesta ini, bisa Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat. (al-
dipicu oleh kerusakan yang dibuat ma- Ĥāqqah/69: 1–3 dan 13–15)
nusia, karena siklus bencana besar
yang secara periodik menimpa bumi, Pada peristiwa ini semua benda
atau sebab lain apa pun yang dikehen- di alam semesta ini akan hancur, bah-
daki oleh Allah. Kiamat suatu hari pasti kan musnah. Bumi dan apa saja yang
terjadi. Allah berfirman, ada padanya, bahkan alam semesta
ini, adalah fana dan suatu saat akan
ﮥ ﮦ ﮧ ﮨﮩ ﮪ musnah. Yang kekal hanya Allah Sang
ﮫ ﮬﮭ ﮮ ﮯ ﮰﮱ ﯓ ﯔ Pencipta. Ketika kiamat terjadi, tidak
ada lagi makhluk yang tersisa dari kehi-
ﯕﯖ dupan di alam semesta, kecuali makh-
luk yang dikehendaki-Nya untuk tetap
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi
serta apa yang ada di antara keduanya, me- hidup. Makhluk itu, seperti dijelaskan
lainkan dengan kebenaran. Dan sungguh, Kia- para ulama, adalah para malaikat, di
mat pasti akan datang, maka maafkanlah (me- antaranya Malaikat Israfil, peniup sang-
reka) dengan cara yang baik. (al-Ĥijr/15: 85)
kakala. Semua makhluk hidup binasa,
menyisakan roh-roh yang akan melan-
ﭑ ﭒﭓﭔ ﭕﭖﭗﭘ jutkan kehidupannya di alam-alam lain,
ﭙ ﭚﭛﭜ bukan lagi alam semesta yang mereka
diami sebelumnya. Informasi tersebut
Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tercantum dalam firman Allah,
tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak beriman. (Gāfir/ ﭑﭒﭓﭔﭕﭖﭗﭘﭙ
40: 59)
ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ
...ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ
ﭥﭦﭧ ﭨ
ﭮﭯﭰﭱ ﭲﭳﭴﭵﭶ
Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah se-
ﭷﭸﭹﭺﭻ ﭼﭽ mua (makhluk) yang di langit dan di bumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemu-
ﭾﭿ dian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun (dari kuburnya)
Hari Kiamat; apakah hari Kiamat itu? Dan menunggu (keputusan Allah). (az-Zumar/39:
tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? ... 68) []
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah Yusuf Ali, The Holy Qur’an, Text, Translation, and Commentary, tp: t.tp.,
1934.
Chaline J., Histoire de l'homme et des Climats au Quaternaire, Doin editeur, Paris,
1985.
Christiakov D.A., N.V. Varonova, “Genetic Evolution and Diversity of Common
Carp Cyprinus carpio L. Centr. Eur.” Journal of Biologi, vol 4 (3), 304–
312, 2009.
Eich E., Solanaceae and Convolvulaceae: Secondary Metabolism. Biosynthesis,
Chemotaxonomy, Biological and Economical Significance - a Handbook.
Springer-Verlag, Berlin-Heidelberg, 2008.
Glikson A., Mass Extinction of Species and Climate Change, Earth and Palaeoclimate
Science, Australian National University, 2002.
Graham J.B., K. Dyckson, “The Evolution of Thunniform Locomotion and
Heat Conservation in Scombrid Fishes: New Insight Based on the
Morphology of the Allochtonus Fallai”, Zoological journal of the
linnean society, 129 (4): 419–466, 2000.
Hallam A., P.B. Wignal, Mass Extinctions and Sea-level Changes, Earth-Science
Reviews 48 _1999, 217–250, Elsevier, 1999.
Jarvis, E.D. et al, “Whole-Genome Analyses Resolve Early Branches in the Tree of
Life of Modern Birds”. Science, 346 (6215): 1320–1331, 2014.
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
80
anaerob 54, 56
A
Andrew Bambach 59
Abū as-Su‘ūd 7
angiospermae 19
Abdullah Yusuf Ali 7
anoksia 30, 46
Așĥābul-Aikah 68
anoxia 38
Așĥābul-Fīl 71
Archaean 11, 12, 16
Așĥābul-Qaryah 70
AS 41,42
Așĥābur-Rass 70
Ashgillian 38
aerosol 32, 41, 43
Asia 62
Afrika 18, 42
asteroid 9, 32, 38, 43, 44, 46
Afrika Selatan 42
atmosfer 19, 36, 41, 43, 46, 48, 52, 55,
age 7
59, 77
algae 7
Australia 62
Amerika Selatan 18
ayyām 7
Amerika Serikat 19
Amerika Tengah 44
B
Amerika Utara 62
babi 57
amfibi 15, 17, 18, 21, 62
background extinction 35
ammonites 32
bakteri 2, 12, 16
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
82
Bani Israil 69
D
banteng 57
Danau Toba 40, 42
basal 12, 34, 42
Deccan Trap 34, 42, 43
batolit granitik 12
Devon 17, 19, 27, 28, 38, 46, 47
batubara 8, 20, 30, 49, 56, 58
Devon Frasnian 47
Batu Lama Atas 76
Devon Tengah 46
benangsari 2
dinosaurus 2, 15, 22, 24, 32, 34, 35, 42,
bendungan Ma’rib 71
46, 49, 62
biota 26, 32, 38
directionality 60
bivalves 27
DNA 42
brachiopods 26, 27
domba 57
bryozoans 27
E
C
echinoderms 26, 27
cacing 14
Eich 57, 79
Camargo 45
ekologis 19, 35
Cambrian 6, 14, 16, 26, 27, 29
ekosistem 19, 20, 27, 35, 36, 46, 59
Cambria-Ordovicia 25, 26
ekstrem 28, 30
Cambrium 48, 60, 62
eon 6, 8, 10, 14, 32, 38
Cekoslovakia 15
Eon Archean 38
Celcius 51
Eon Ediacaran 38
Cenozoic 6, 24, 34
Eon Proterozoic 8, 13
Cenozoikum 57
Epoch 6, 57, 62
Chixculub 46
Epoch Eosen 57
Christiakov 57, 79
Epoch Miosen 57
Cina 25
Eropa 44, 45
clathrate 32
Eurypterid 15
Commentary 7, 79
conodont 32
F
Courtillot 46,47
family 27, 30
craton 12
Firaun 68, 69
Cretaceous 6, 19, 30, 34, 49
fluktuasi 32, 52, 53, 62,63
crurotarsans 32
fosil 2, 5, 7, 8, 15, 16, 19, 21, 56, 58, 75
fotosintesis 16, 42, 56
Framenian 27
Indeks
83
kepiting 15
N
kepiting ladam kuda 15
Nabi Hud 66
kerbau 57
Nabi Lut 67, 72
Kiamat 72, 73, 78
Nabi Musa 69
kijang 57
Nabi Nuh 1, 65, 72
Kolonisasi 14
Nabi Salih 66, 67, 70
komet 38
Nabi Syuaib 68, 70
kosmis 9
naubat 7
New York 19, 41
L
non-avian 46
Langmuir 36, 80
Norian 38
Laut Merah 69
NOx 46
lava 12, 16, 41, 42
lava basal 12
O
Liebig 35
Oksigen 29, 49, 54, 56
limiting factor 35
Ordovician 6, 15, 16, 19, 26, 27, 29
lungfish 18
Ordovicia-Silur 25
Ordovicium 46, 48
M
Ordovicium akhir 46
Maastrichtian akhir 38
oryzae tribe 57
Maluku 63
Ozon 55
mass extinction 35, 79, 80
Mc Leod 36
P
Meksiko 44
paku 2, 16, 19
Mesir 25, 69
Paleosen 24
Mesozoikum 62
Paleozoic-Mesozoic 30
meteor 2, 27, 30, 34, 49
Paleozoikum 62
meteorit 9, 10, 34, 45
Pangea 32, 37
Methane clathrate 32
Paparan Sahul 63
mikroba 7, 12, 14
Paparan Sunda 62
minimum law 35
Penfield 45
molekul air 51, 54
penyu 22
moluska 14
Periode Quartenary 7
Monteglard 57, 80
periode Silur 14, 16
Indeks
85
Z
X
zaman Kapur 19, 22, 43, 46
xylem 16, 19
zaman Trias 22
xylem sekunder 19
zircon 11
Indeks
87
Kepunahan Makhluk Hidup
dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
88