1. Tujuan umum penelitian ini menganalisis kebijakan program dan kegiatan subsektor pe-
ternakan periode 2003 – 2007 serta lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi
perumusan strategi dan kebijakan subsektor peternakan di Kabupaten Lampung Barat
masa yang akan datang. (Simarmata, Hardinsyah, & Pranadji, 2008)
2. Peningkatan populasi sapi perah dapat dilakukan pada sebuah daerah didukung potensi
dari daerah tersebut. Potensi-potensi daerah untuk pengembangan sapi perah dapat
ditingkatkan dengan penyediaan ketersediaan pakan, pengetahuan peternak,
permintaan susu, pendapatan peternak, infrastruktur pasar, peranan lembaga pemberi
kredit dan kebijakan pemerintah lokal.(Santosa, Setiadi, & Wulandari, 2016)
3. Penelitian ini bersifat survei deskriptif dengan kuesioner dan observasi. Pengambilan
sampel dilakukan secara konsekutif yaitu hati diambil dari RPH kemudian diikuti dari
peternakan mana asal hati sapi tersebut.(Irasanti, Santi, & Dharma, 2012)
4. Kebutuhan pangan, pakaian dan pemukiman diberbagai belahan dunia, termasuk
Indonesia yang terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dari tahun
ke tahun merupakan masalah mendasar jangka panjang karena menyangkut
kelangsungan dan kesejahteraan hidup suatu bangsa.(Aspiyanto, 2015)
5. Penelitian mengenai kelayakan bagi hasil usahaternak domba rakyat dilakukan di
Kawasan Peternakan domba Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu selama bulan
Juni 2014.(Zulfiah, Firmansyah, & Kuswaryan, 2014)
6. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berapa besar biaya produksi dan
keuntungan serta titik impas usaha peternakan babi pada perusahaan “Kasewean” di
Kakaskasen II Kota Tomohon.(Warouw, Panelewen, & Mirah, 2014)
7. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha berdasarkan kriteria
investasi secara konvensional dan lingkungan, yaitu mengetahui sejauh mana kelayakan
ekonomi berdasarkan kriteria investasi dengan mempertimbangkan biaya- biaya internal
(biaya konvensional) dan biaya eksternalilas (biaya lingkungan) agribisnis peternakan
babi.(Sajow, Polii, & Laoh, 2014)
8. Dari tahun ke tahun, permintaan ayam buras terus meningkat meskipun harganya
mahal. Ayam buras dianggap produk premium dan bukan produk pangan reguler.
(Fitriani, Bakar, & Susanto, 2014)
9. Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan
kepedulian terhadap lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan hal-hal
tersebut pada umumnya dipengaruhi atas sistem sosial tersebut.(Sadjiarto, 1999)
10. Merokok merupakan faktor resiko terjadinya beberapa jenis penyakit, baik lokal
maupun sistemik. Tar, nikotin, dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan
kimia yang paling berbahaya dalam asap rokok.(Kusuma, 2016)