Anda di halaman 1dari 9

UNIT UTILITAS BATUBARA

PT PETROKIMIA GRESIK

Toward

GREEN, CLEAN & QUALITY COAL POWER PLANT


PRAKATA
Sebagai perusahaan pupuk terlengkap di Indonesia, PT Petrokimia Gresik (PKG) saat ini telah
memiliki 21 pabrik yang menghasilkan produk pupuk dan non pupuk dengan kapasitas produksi
pupuk 4,33 juta ton/tahun dan 1,65 juta ton non pupuk pertahun.
Untuk mendukung operasional seluruh pabrik tersebut, PKG saat ini memperoleh pasokan listrik
dari pembangkit sendiri yang berasal dari Steam Turbin & Gas Turbin dan PLN.
Total kebutuhan listrik PKG 60 MW dan steam 540 ton/jam.
Karena bahan bakar untuk pembangkit steam dan listrik berasal dari minyak dan gas bumi
maka ketergantungan terhadap bahan bakar tersebut cukup membebani disamping harganya
yang terus meningkat, sumbernya semakin terbatas. Berdasarkan hal ini maka PKG berusaha
untuk mencari alternatif sumber energi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar tersebut
serta pasokan listrik PLN dengan bahan bakar batubara melalui Proyek Konversi Energi
Batubara untuk Utilitas
LATAR BELAKANG
Latar belakang dilaksanakannya Proyek Konversi Energi Batubara (KEBB) di
Petrokimia Gresik, yaitu :
a) Terjadinya kenaikan harga energi global, khususnya BBM dan gas bumi, yang
saat ini digunakan di Petrokimia Gresik sebagai sumber energi utama.
b) Berkurangnya jumlah pasokan gas bumi sebagai bahan baker maupun
sumber energi bagi unit produksi di Petrokimia Gresik sehingga mendorong
dilakukannya optimalisasi pemanfaatan gas bumi sebagai bahan baku
c) Tersedianya jumlah cadangan batubara didalam negri yang masih cukup
besar sebagai alternative sumber energi selain BBM dan gas yang saat ini
sudah digunakan di Petrokimia Gresik.

TUJUAN PROYEK KEBB:


 Peningkatan fleksibilitas penyediaan energi, khususnya listrik dan steam
untuk mendukung kehandalan dan efisiensi proses produksi di PT Petrokimia
Gresik.
 Penghematan biaya energi sebesar sekitar 155,2 Milyard/tahun yang
akhirnya akan menurunkan biaya produksi pupuk dan menghemat biaya
subsidi pemerintah.
 Optimalisasi tenaga kerja perushaan sehingga menjadi lebih efektif dan
efisien.
 Merupakan langkah awal dalam mempersiapkan pengembangan industri
amoniak/ Urea berbahan bakar Batubara melalui proses gasifikasi batubara
RUANG LINGKUP PROYEK :
Proyek Konversi Energi Batubara untuk Utilitas merupakan proyek penyediaan
Energi Listrik dan Steam proyek berbasis bahan bakar batubara dengan
Spesifikasi Pabrik :

2 unit Boiler (pembangkit steam)


Kapasitas per unit : 150 T/jam
Jenis Boiler : Pulverized Coal Boiler

1 unit Turbin (pembangkit listrik)


Gross output generator : 32 MW
Jenis Turbin : Condensing dan Extraction Turbin

Output pabrik pada saat Operasioanal:


Net power output : 25 MW
Steam output : 140 T/jam
Fly Ash output : 3,78 T/jam (90,72 T/hari)
Bottom Ash output : 0,378 T/jam (9,072 T/hari)

Kebutuhan Batubara :
Spesifikasi Batubara : LHV 4100 Kcal (GHV 5300 Kcal)
Rata-rata kebutuhan batubara : 1152 ton/hari (34560 ton/bulan)

Unit-unit pendukung antara lain :


a. Dermaga untuk unloading batubara kapasitas 10.000 ton.
b. Fixed Grab Coal Unloader kapasitas 300 ton/jam.
c. Coal Storage kapasitas 40.000 ton & Conveyor system .
d. Demin Water Plant kapasitas 3 x 75 ton/jam
e. Ash Handling System dan Ash Disposal.

Sedangkan ruang lingkup pelaksanaan proyek terdiri dari kegiatan EPC yaitu:
Engineering/ Desain, Procurement/ pengadaan, Construction/ pembangunan, dan
Commisioning (Uji Coba Operasi) dari seluruh unit utama (Boiler, Turbin dan
Generator) maupun unit-unit penunjang yang ada.
Selain itu kontraktor pelaksana juga diwajibkan untuk memenuhi garansi unjuk
kerja dan melaksanakan masa pemeliharaan selama 12 bulan setelah unit tersebut
diserahterimakan kepada PT Petrokimia Gresik
Basic Desain & Flow Diagram Process.

BASIC DESAIN:
Basic Desain Unit Boiler Turbin dan Generator (BTG) oleh GXED China (GuangXi
Power Industry Investigation Design and Research Institute).

ALUR PROCESS:
Alur Batubara dan udara pembakaran
Batubara dari Storage diperkecil ukurannya secara bertahap melalui crusher dan
coal mill, batubara lembut langsung dihembus udara panas menggunakan blower
ke furnace untuk proses pembakaran.
Sebelum pembakaran dengan batubara, diawali dengan pembakaran solar sampai
temperature tertentu dan setelah pembakaran batubara berjalan stabil maka
pembakaran solar dihentikan.
Udara panas hasil pembakaran dilewatkan ke Electrostatic Precipitator untuk
diambil Fly ashnya selanjutnya ash hasil penangkapan di tampung dalam Ash Silo.
Selanjutnya udara bersih sesuai baku mutu dibuang melalui Stack

Alur Air Demin dan Steam


Air demin yang akan dipanaskan dalam furnace boiler,sebelum masuk ke furnace
dipanaskan dengan 2 heater ( Low Pressure heater dan High Pressure), energy
panas untuk heater dari Low Pressure steam hasil extract turbin.
Produk steam dari boiler digunakan untuk menggerakkan turbin dan untuk
keperluan proses produksi pupuk.
Setelah digunakan untuk menggerakkan turbin, steam dilewatkan condenser agar
terjadi kondensasi sehingga menjadi air yang akan dipompa lagi ke Boiler.
KONTRAKTOR PELAKSANA:

Unit Boiler , Turbin & Generator dan fasilitasnya:


Kontraktor pelaksanan Pekejaan Unit Boiler , Turbin & Generator dan fasilitasnya
oleh Konsorsium Indonusa Harapan Masa, Patra Nusantara Power dan ZUG
Industry Indonesia.

Dermaga Batubatara 10.000 DWT


Kontraktor Pelaksana Dermaga Batubatara 10.000 DWT oleh PT Adhi Karya .
BOILER SYSTEM:
Kapasitas Boiler: 2 x 150 ton/jam , Tekanan Coal Mill (6 Unit)
Berfungsi untuk
= 98 kg/cm2 pada Temperatur 535 ˚C menghaluskan butiran
Jenis Boiler : Pulverized Coal Boiler batubara setelah proses
Fabrication Boiler oleh Tangshan Xinde Crushing ukuran 30
Boilers Group Co Ltd. mm
Produksi steam dipergunakan: menjadi pulverized coal
 Steam Tekanan Tinggi (HPS) = 98 berupa bubuk halus
kg/cm2, dengan kapasitas = 133.5 t/j dengan ukuran mesh
untuk menggerakkan Turbin & Generator 90 lolos 70% untuk
(32MW) dijeksikan ke ruang
 Steam Tekanan menengah (MPS) = 36 bakar Boiler.
kg/cm2, dengan kapasitas = 65 ton/jam
Fabricator oleh Xi’an Electrical Power Machinery
untuk supply steam ke Pabrik III
Factory (Type ZQM-178)
 Steam Tekanan rendah (LPS) = 13
Kg/cm2 dengan kapasitas = 75 ton/jam
ke Pabrik II.

BOILER SYSTEM ESP (2 Unit)


Berfungsi sebagai penangkap debu (fly ash) sisa
pembakaran, sehingga emisi yang keluar dari
cerobong dibawah ambang batas.
Fabricator ESP oleh Fujian Weidong EPT Co. Ltd.

FLY ASH TANK


Penampung fly Ash
dengan kapasitas
2 x 200 m3

DEMIN PLANT BFW PUMP (3 unit). COOLING TOWER (4 Cell)


(3x75 m3/jam) Berfungsi untuk mendinginkan raw
Berfungsi untuk mengolah water setelah digunakan untuk
soft water menjadi demin proses pendingin Condensor dan
water, mampu untuk peralatan . Kapasitas 5000 m3 siklus
mensupply kebutuhan air dengan maksimum delta temperatur
demin ke Power Plant. 10 ˚C

Pompa Boiler Feed Water


dengan masing-masing
kapasitas 180 m3/jam,
dengan mode operasi :
2 jalan dan 1 standby
COAL HANDLING:
Berfungsi untuk handling batubara dari Dermaga sampai dengan Coal storage
dan dari Coal storage ke Coal Bunker.

DERMAGA BATUBARA

Kemampuan sandar
10.000 DWT dilengkapi
dengan Fix Grab 10 ton
dengan kapasitas
unloading 300 ton/jam

CONVEYOR TRESTLE & TRIPPER


Kapasitas conveyor 600 ton/ jam
dengan panjang conveyor trestle
= 540 meter dilengkapai dengan
Belt scale dan Magnetik
Separator dan Conveyor tripper
dengan panjang 320 meter.

COAL STORAGE
Bangunan bentuk Dome dengan
Kapasitas tampung batubara =
40.000 ton dengan ukuran bangunan
36 x 132 meter

CONVEYOR TRANFER KE COAL


BUNKER COAL CRUSHER
Kapasitas 2 x 200 ton/jam Berfungsi untuk mengecilkan ukuran
dilengkapi dengan Magnetik batubara dari 50 mm menjadi 30 mm
Separator dan Crusher dengan sebelum dikirim ke Coal Bunker
panjang sekitar 800 meter.
MANFAAT DAN HASIL PENGHEMATAN PROYEK.
Berdasarkan mode operasi Unit Utilitas Batubara yang akan diaplikasikan maka
akan diperoleh manfaat-manfaat yaitu:
1. Pemakaian listrik ke Pabrik II sebelumnya disuplai 9 MW dari GTG dan 14 MW
dari PLN digantikan dari Listrik hasil Unit Utilitas batubara 23 MW.
2. Pengurangan Load GTG dari 26 ke 17 MW setara penghematan pengunaan Gas
sebesar1.8 MMSCFD.
3. Supply Medium Pressure Steam (MPS) kapasitas 65 ton/jam (Tekanan 36
kg/cm2) ke Pabrik III
 Menggantikan steam dari B 6201 (tidak dioperasikan) setara penghematan
pemakaian MFO = 36 m3/hari) steam dari KEBB.
 Menggantikan steam dari B 1102 dengan operasi minimal load setara
penghematan pemakaian gas 4.5 MMSCFD.
4. Supply Low Pressure Steam (LPS) kapasitas 75 ton/jam (Tekanan = 13 kg/cm2)
ke Pabrik II dan pemanfaatan interkoneksi ke Pabrik III dan I .

Pelaksanaan mode operasi yang dilakukan akan menghasilkan penghematan biaya


energi sekitar 155.2 milyar rupiah/tahun atau 425.3 juta rupiah/hari.

Anda mungkin juga menyukai