Anda di halaman 1dari 4

Melasma

Definisi
Melasma adalah salah satu kelainan pigmentasi akibat peningkatan jumlah
melanin di dalam epidermis maupun dermis berupa bercak cokelat, abuabu atau
biru ireguler di wajah dan leher. Melasma merupakan kelainan dengan
etiopatogenesis multifaktor diduga akibat interaksi antara faktor genetik,
lingkungan, dan juga fototipe kulit. Hingga saat ini patogenesisnya belum dapat
dijelaskan sepenuhnya.

Epidemiologi
Melasma dapat mengenai semua kelompok ras, namun lebih sering pada
tipe kulit IV-VI dan hidup di daerah dengan radiasi ultraviolet (UV) tinggi, seperti
Hispanik/Latin, dan Asia. Wanita pada usia pertengahan lebih sering menderita
melasma.Prevalensi pada wanita Latin adalah 4% 10% dan meningkat hingga 50%
pada wanita hamil, sedangkan pada wanita Asia Tenggara prevalensinya
mencapai 40%. Pasien pria hanya 10%, namun pada pria Latin meningkat menjadi
14,5%dari seluruh kasus melisma.

Faktor Risiko
 Faktor endogen : genetik, hormonal
 Faktor eksogen : radiasi UV, kosmetik, parfum, obat-obatan

Klasifikasi
Berdasarkan Manifestasi Klinis
 Bentuk Sentro-Fasial meliputi daerah dahi, hidup, pipi bagian medial, bawah
hidung, serta dagu. (63%)
 Bentuk Malar meliputi hidung dan pipi bagian lateral. (21%)
 Bentuk Mandibular meliputi daerah mandibula. (16%

Berdasarkan pemeriksaan histopatologis


 Tipe Epidermal
 Tipe Dermal
 Tipe Campuran
 Tipe Indeterminan

Patomekanisme
Radiasi sinar UV dari matahari menyebabkan peroksidasi lipid membran
sel, menghasilkan radikal bebas yang memicu keratinosit melepaskan sitokin
termasuk alfa – Melanocyte Stimulating Hormone (a-MSH) yang meningkatkan
melanogenesis dalam melanosit. Akumulasi paparan sinar matahari yang kronis
dapat pula menimbulkan melasma. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
peningkatan solar elastosis pada lesi melasma dibandingkan dengan kulit normal
sekitarnya yang menunjukkan adanya proses kerusakan akibat sinar matahari.
Salah satunya berupa aktivasi fibroblas yang terbukti dengan meningkatnya
ekspresi Stem Cell Factor (SCF) dermis, yang mempengaruhi terjadinya
hiperpigmentasi pada epidermis di atasnya.
Pengaruh hormonal disebut sebagai faktor penting pemicu terjadinya
melasma selain sinar matahari. Pengaruh hormonal dapat berupa kehamilan,
kontrasepsi hormonal, tumor ovarium, disfungsi ovarium atau tiroid, dan terapi
hormonal Hormon yang berperan antara lain estrogen, progesteron, dan MSH.
Estrogen dan progesteron meningkatkan transkripsi gen penyusun enzim
Dopachrome tautomerase (DCT) dan tirosinase yang berperan pada
melanogenesis. Melanosit mempunyai reseptor estrogen yang bila aktif akan
membuat melanosit menjadi hiperaktif. Melanocyte Stimulating Hormone alfa (alfa-
MSH) terdapat pada keratinosit lesi melasma. Secara in vivo terbukti bahwa alfa-
MSH menstimulasi aktivitas tirosinase dan sintesis melanin.

Gambaran Klinis
Gambaran klinis kasus melasma pada dasarnya cukup mudah dikenali. Di
antaranya lesi kulit berupa makula hiperpigmentasi berwarna coklat terkadang
dapat sampai berwarna hitam dengan batas jelas, irregular dan biasanya simetris.
Bagian wajah yang terkena biasanya daerah pipi, hidung, dan mulut bagian
bawah.

Diagnosis
a) Anamnesis
Dari anamnesis yang seksama dapat membantu menegakkan diagnosis
secara tepat terutama untuk mengetahu segala hal terkait dengan pasien.
Anamnesis yang dapat mendukung menegakkan diagnosis melasma,
sehingga perlu ditanyakan :
 Pasien wanita dengan kisaran umur 30-40 tahun
 Pasien dengan riwayat kehamilan berulang
 Pasien dengan penggunaan oral kontrasepsi
 Pasien yang memiliki aktivitas yang sering berpaparan dengan sinar
matahari secara langsung
 Lesi timbul setelah berminggu-minggu dan semakin terlihat saat
kontak dengan sinar matahari
b) Pemeriksaan Fisik
Pengamatan gambaran klinis yang akurat dilakukan dengan
pemeriksaan fisik pasien. Pada melasma ditemukan lesi yang khas yaitu
makula hiperpigmentasi pada wajah yang berhubungan dengan luas, warna
dan intensitas tergantung pada fototipe kulit mana yang terkena. Biasanya
simetris. Daerah yang paling sering terkena seperti pipi, hidung, bibir bagian
bawah, dan dagu. Namun juga ditemukan dalam persentase lebih kecil di
daerah malar dan mandibular.
c) Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Lampu Wood
Pemeriksaan lampu Wood membantu mengidentifikasi letak
pigmen melanin pada lesi melasma. Jika dengan lampu Wood
tampak lesi batas tegas, maka pigmen melanin terdapat pada
epidermis, sedangkan jika lesi tampak berbatas tidak tegas, maka
timbunan melanin terdapat pada dermis. Lesi yang menunjukkan
gambaran keduanya merupakan tipe campuran.
 Pemeriksaan Histopatologi
Pemeriksaan histopatologis lesi melasma didapatkan jumlah
melanosom meningkat di keratinosit epidermis, serta melanin bebas
dan melanofag di dermis. Melanosit pada lesi melasma memiliki lebih
banyak dendrit, mitokondria, badan Golgi, dan retikulum
endoplasmikum kasar, menunjukkan bahwa aktifitas biologinya lebih
tinggi dari kulit normal. Hal yang menyebabkan melasma tipe dermis
sulit diterapi adalah terdapatnya melanofag di epidermis.
Pemeriksaan histologis tidak dapat dilaksanakan secara rutin untuk
menegakkan diagnosis karena terlalu invasif dan mahal.

Diagnosis Banding
 Riehl’s melanosis
 Hori’s nevus
 Post-inflammatory hyperpigmentation (PIH)
 Erythema dyschromicum pertans (ashy dermatosis)
 Ephelid
 Senile lentigo

Terapi
Prinsip pengobatan melasma adalah menghambat melanogenesis, dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu Mengurangi jumlah sinar UV yang
mengenai kulit, Mengurangi aktivitas enzim tirosinase, Mengurangi aktivitas
melanosit seperti
hidroquinon - asam azaleat dan Menggunakan antioksidan reaktif seperti asam
askorbat.
1) Topikal : Hidroquinon 2-5%, Asam retinoat 0,1%, Asam Azeleat 20%, Asam
Kojik 4%
2) Sistemik : Asam Askorbat (vitamin C)
3) Tindakan Khusus : Bedah Laser dan Mikrodermabrasi

Sumber :

Dwi Oktarina, Prananingrum. 2012. “Factor Risiko Penderita Melasma”.


Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Menul Ayu, Umborowati. 2011. “Studi retrospektif : Diagnosis dan Terapi Pasien
Melasma”. Surabaya : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai