Anda di halaman 1dari 2

IV.

DISKUSI
Sebuah kasus gantung diri ke Departemen Kedokteran Forensik untuk dilakukan
pemeriksaan postmortem, stuktur leher merupakan bagian paling penting dalam pemeriksaan
di meja autopsi. Serta penyelidikan lengkap untuk membedakan berbagai jenis gantung diri
(Ahmad dan Hossain, 2010). Diantara bagian leher ini, tulang hyoid dan tulang rawan tiroid
merupakan dua bagian penting yang harus diperiksa dengan teliti. Terkadang sulit untuk
membedakan gantung bunuh diri dengan kasus gantung lainnya terutama pada kasus gantung
sebagian dimana tanda pengikat terlihat pada bagian bawah leher. Oleh karena itu, kerusakan
pada jaringan dalam dapat membantu dalam menentukan cara kematian yang sebenarnya.
Bahkan pada kasus korban yang telah mengalami pembusukan dimana kulit leher telah
berubah warna atau bahkan sudah tidak dapat diidentifikasi, dengan melihat kerusakan pada
jaringan dalam leher dan tulang hyoid dapat diketahui sebab kematiannya meski sudah terjadi
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun (Naik dan Patil, 2005).
Tanda-tanda pada leher dianggap penting untuk menentukan kematian akibat gantung
diri dan pencekikan. Namun karakteristik, tanda ligatur yang ditemukan di sekitar leher
menimbulkan keraguan dalam menentukan sebab kematian apakah akibat gantung diri atau
pencekikan (Shaikh et al., 2013).
Kasus gantung biasanya akibat bunuh diri, kecelakaan atau pembunuhan. Namun,
kebanyakan jenis gantung adalah bunuh diri, kemungkinan kematian tanpa bunuh diri dengan
cara digantung kadang-kadang dipertimbangkan kecuali ada bukti yang jelas yang
mendukung (Demirci dan Dogan, 2011). Gantung diri adalah bentuk kematian akibat asfiksia
yang hebat di mana tubuh digantung oleh pengikat dari atas yang menyempitkan leher dan
mencegah masuknya udara ke paru-paru (Reddy, 2008). Jika tubuh tergantung sepenuhnya
dari atas, disebut gantung total atau hangging complete. Jika ada bagian tubuh yang
menyentuh tanah maka disebut hanging incomplete atau gantung sebagian (Nandy, 2010).
Sejumlah besar orang meninggal setiap tahun karena bunuh diri, menjadikannya salah
satu dari 10 penyebab utama kematian di dunia yang terhitung lebih dari satu juta kematian
setiap tahun (Mohanty et al., 2007).
Dalam penelitian ini, kematian akibat gantung diri terlihat dari usia 3 tahun hingga 49
tahun. Insiden paling banyak terjadi pada kelompok usia 30-40 tahun. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Sharma et al pada tahun 2005, kelompok usia dewasa muda 21-30 tahun
menyumbang 46% dari semua kasus.
Dalam penelitian Kanchan dan Menezes (2008) Insiden gantung diri paling banyak
terjadi pada kelompok usia 30-40 tahun.
Dalam penelitian ini 36 kasus gantung diri yang dipilih dari tanggal 1 Maret 2018 hingga
28 Februari 2019. 58,3% diantaranya adalah laki-laki dan 41,7% adalah perempuan.
Sehingga kejadian gantung diri lebih banyak pada pria dibandingkan dengan wanita. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Sharma et al. (2005) rasio pria : wanita adalah 2 : 1.

Anda mungkin juga menyukai