Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


“KEHAMILAN NORMAL”

Disusun oleh;

Kelompok 28
Nama NIM
1. Natalia I Mumpu 20161811014026
2. Melfiana M Mubalus 20161811014014
3. Merie Wila I Mandowen 20161811014029

Dosen pengajar dr. Josef Wattimurt, SpOG

Fakulatas kedokteran
Program studi pendidikan dokter
Universitas cenderawasih
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga dengan izin-Nya kami kelompok
28 dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini yang membahas tentang:
”Kehamilan Normal”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah obgin dalam
pelaksanaan proses belajar-mengajar di kampus.

Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari semua dokter selaku dosen dalam mata kuliah Obgin ini untuk kesempurnaan
makalah ini.

Jayapura, 16 februari 2020

Hormat kami

Kelompok 28
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi......................................................................................................... ii

BAB I : Pendahuluan...................................................................................... 1

1.1.......................................................................................... Latar Belakang


...................................................................................................... 1
1.2................................................................................................. Tujuan
.....................................................................................................1

BAB II : Pembahasan..................................................................................... 2

2.1 Konsep Dasar Kehamilan............................................................ 2


a. Defenisi Kehamilan.......................................................... 2
b. Macam-Macam Kehamilan.............................................. 2
c. Jumlah Kehamilan  .......................................................... 2
d. Frekuensi Kehamilan ....................................................... 3
2.2 Diagnosis Kehamilan................................................................... 3
2.3 Fisiologi Kehamilan ................................................................... 5
a. Proses Pembentukan janin................................................. 5
b. Perkembangan Pada Masa Embrio..................................... 7
2.4 Penentuan Jenis Kelamin Janin................................................... 8
2.5 Perubahan Fisiologi Pada Badan Ibu ......................................... 10
2.6 Pemeriksaan Pada Ibu Hamil ...................................................... 11

BAB III : Penutup.......................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan.................................................................................. 12

Daftar Pustaka................................................................................................ iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita di dunia.
Kehamilan adalah istilah yang biasa digunakan untuk perkembangan janin di dalam rahim
perempuan dan merujuk pada masa tumbuh kembang janin dalam kandungan pada
manusia. Biasanya, calon ibu mengandung janin tunggal di dalam rahimnya dan
melahirkan satu keturunan, tetapi ada kemungkinan pula bahwa seorang calon ibu
mengandung dan melahirkan dua atau lebih keturunan. Kondisi ini disebut sebagai
kehamilan kembar.
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan
kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida,
sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian
janin (sampai kelahiran).
Makalah ini akan membahas tentang bagaimana awal terjadinya kehamilan meliputi
proses pembentukan janin, perkembangan janin di dalam rahim dan sampai pada
pengeluaran bayi dan plasenta.

1.2 Tujuan
Agar mampu memahami bagaimana proses dari kehamilan normal dan bagaimana
perubahan-perubahan yang terjadi dari seorang wanita yang sedang mengandung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN


A. Defenisi Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan
berkesinambungan.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
Kehamilan dibagi tri wulan atau trimester;
1. kehamilan tri wulan 1 antara 0 -12 minngu (dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan)
2. kehamilan tri wulan II antara 12 -28 minng (dari bulan keempat sampai 6 bulan) 
3. kehamilan tri wulan III antara 28-40 minggu (dari bulan ketujuh sampai 9 bulan)
(Prawirohardjo, 2010)

B. Macam-Macam Kehamilan
1. Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan
embrio / janin  berada di dalam uteri(rahim).
2. Extra uteri adalah kehamilah yang perkembanganny janinnya berada diluar uteri atau
rahim, disaluran tuba falopii.kehamilan ini biasa kita kenal dengan” hamil diluar
kandungan”.Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut.karena akan
membahayakan ibu serta janinnnya.Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi
sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim,bukan disaluran tuba
falopii,sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin

C. Jumlah Kehamilan 
1. kehamilan tunggal dengan jumlah janin dalam uteri adalah hanya satu atau tunggal,
kehamilan ini berawal dari konsepsi satu ovum dan satu sel sperma saja.
2. Kehamilan gemeli adalah kehamilan ganda ataukembar yaitu hamil dengan dua janin
tunggal atau lebih dua uteri

D. Frekuensi Kehamilan
1. Primigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk
pertama kali atau seorang wanita yang hamil untuk pertama kali
2. Multigravida adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali
(sampai 5 kali)
3. Grandegravida adalah wanita yang telah melahirkan bayi sebanyak 6 kali atau lebih,
hidup atau mati.

2.2 DIAGNOSIS KEHAMILAN


Pembuahan janin manusia dapat dicapai dengan dua metode yang berbeda: hubungan
seksual atau dengan menggunakan teknologi reproduksi. Pada kebanyakan kasus, orang
dengan masalah kemandulan akan mencari bantuan teknologi reproduksi untuk menolong
mereka agar dapat hamil. Pembuahan janin dengan menggunakan teknologi reproduksi
mencakup antara lain penggunaan obat untuk merangsang serta meningkatkan
perkembangan sel indung telur pada rahim perempuan.
Teknologi reproduksi lain yang umum digunakan adalah pembuahan in vitro, yang
melibatkan pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh perempuan. Hasil dari proses
pembuahan ini, yakni embrio, kemudian akan dimasukkan kembali melalui vagina atau
rahim.
A. Tanda-tanda tidak pasti:
Amenorea, mual dan muntah, mengidam, sinkope atau pingsan, pigmentasi
kulit, anoreksia atau tidak ada selera makan, epulis varices, payudara tegang, sering
kencing pada awal kehamilan, konstipasi.
B. Tanda mungkin hamil:
1. Pembesaran uterus
2. Pada pemeriksaan dijumpai :
- Tanda hegar (ismus uteri mengadakan hipertropi sehingga lebih lunak dan
lebih panjang).
- Tanda braxton hicks (kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan rasa
nyeri pada waktu pemeriksaan).
- Tanda piscasek Uterus membesar ke salah satu jurusan sehingga menonjol
jelas kejurusan tersebut.
- Tanda goodell Pelunakkan serviks dikarenakan pembuluh darah dalam
serviks bertambah dan karena timbulnya edema dari serviks dan hiperplasia
kelenjar-kelenjar serviks.
- Tanda chadwicks Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna ungu
kebiruan pada mukosa vagina, vulva, dan serviks akibat meningkatnya
hormon estrogen.
- Teraba ballotement Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada
minggu ke 10 – 18. (Arsinah dkk, 2010)
C. Diagnosis banding kehamilan
- Hamil palsu (pseudosiesis) atau kehamilan spuria.
Dijumpai tanda dugaan hamil tetapi dengan alat canggih dan tes biologis tidak
menunjukan kehamilan.
- Tumor kandungan atau mioma uteri.
Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil. Bentuk
pembesaran tidak merata. Perdarahan banyak saat menstruasi.
- Kista ovarium.
Pembesara perut tetapi tidak disertai tanda hamil dan menstruasi terus
berlangsung. Lamanya pembesaran perut melampaui usia kehamilan. Pemeriksaan
tes biologis kehamilan dengan hasil negatif.
- Hematometra.
Terlambat datang bulan yang dapat melampaui usia kehamilan. Perut terasa
nyeri setiap bulan. Terjadi penumpukan darah dalam rahim. Tanda dan
pemeriksaan kehamilan tidak menunjukkan hasil yang positif karena himen in
perforata.
- Kandung kemih yang penuh.
Dengan melakukan kateterisasi maka pembesaran perut akan menghilang.
(Manuaba, 2012).
2.3 FISIOLOGI KEHAMILAN
Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan
sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan
menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan
pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan
menjadi embrio.
A. Proses Pembentukan Janin
1. Spermatogenesis
Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak
serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara
berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh
hormone gonadtotropin dan testosterone. (Wildan Yatim, 1990).
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
- Spermatocytogenesis:
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan
menjadi spermatosit primer.
- Spermatogonia
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari
sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
- Spermatosit Primer
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak
dan segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap
terpisah, tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler
bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang
gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase
yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa
empat spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu
jenis kelamin wanita “X”. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan
ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan
dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari: kepala, leher, badan serta ekor.

Oogenesis
 Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari
saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira
pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial
(oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi
nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
 Folikel PrimordiaL
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang
selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun
mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan
proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel
kelamin yang disebut oosit primer.
 Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang
kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut
kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom
terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
 Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan
dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga
kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23
kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung
seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder..
 Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa
menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk
ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan
polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda.
Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang
masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan
embrional. (Sherwood, L. 2014.)

Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum
dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder
memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-
tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar
oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus
lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan
di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit
sekunder. (Sherwood, L. 2014.)

B. Tahapan Perkembangan Pada Masa Embrio


1. Trimester Pertama
- Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti
jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan
darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
- Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam,
tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
- Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ
kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
2. Trimester Kedua
- Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif.
Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
- Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon
terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan
akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
- Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan
badan (posisi)
3. Trimester Ketiga
- Bulan ketujuh: Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
- Bulan kedelapan: Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan
panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500-
3000 gram.
- Bulan kesembilan: Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi
siap untuk dilahirkan.

2.4 PENENTUAN JENIS KELAMIN JANIN


Proses terbentuknya janin laki-laki dan perempuan dimulai dari deferensiasai gonad.
Awalnya sel sperma yang berkromosom Y akan berdeferensiasi awal menjadi organ
jantan dan yang X menjadi organ betina. Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk
testis sedangkan kromosom X membentuk ovarium. Proses deferensiasi menjadi testis
dimulai dari degenerasi cortex dari gonad dan medulla gonad membentuk tubulus
semineferus. Di celah tubulus sel mesenkim membentuk jaringan intertistial bersama sel
leydig. Sel leydig bersama dengan sel sertoli membentuk testosteron dan duktus muller tp
duktus muller berdegenerasi akibat adanya faktor anti duktus muller, testosteron
berdeferensiasi menjadi epididimis, vas deferent, vesikula seminlis dan duktus
mesonefros. Karena ada enzim 5 alfareduktase testosteron berdeferensiasi menjadi
dihidrotestosteron yang kemudian pada epitel uretra terbentuk prostat dan bulbouretra.
Selanjunya mengalami pembengkakan dan terbentuk skrotum. Kemudian testis turun ke
pelvis terus menuju ke skrotum. Mula-mula testis berada di cekukan bakal skrotum saat
skrotum mkin lmamakin besar testis terpisah dari rongga pelvis.
Sedangkan kromosom X yang telah mengalami deferensiasi lanjut kemudian pit
primer berdegenerasi membentuk medula yang terisi mesenkim dan pembuluh darah,
epitel germinal menebal membentuk sel folikel yang berkembang menjadi folikel telur.
Deferensiasi gonad jadi ovarium terjadi setelah beberapa hari defrensiasi testis. Di sini
cortex tumbuh membina ovarium sedangkan medula menciut. PGH dari placenta
mendorong pertumbuhan sel induk menjadi oogonia, lalu berplorifrasi menjadi oosit
primer. Pada perempuan duktus mesonefros degenerasi. Saat gonad yang berdeferensiasi
menjadi ovarium turun smpai rongga pelvis kemudian berpusing sekitar 450 letaknya
menjadi melintang.
Penis dan klitoris awalnya pertumbuhannya sama yaitu berupa invagina ectoderm.
Klitoris sebenarnya merupakan sebuh penis yang tidak berkembang secara sempurna.
Pada laki-laki evagina ectoderm berkembang bersama terbawanya sinus urogenitalis dari
cloaca. (Sherwood, L. 2014.)

2.5 PERUBAHAN FISIOLOGI PADA BADAN IBU


a. Uterus
Terjadi peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal
kehamilan yang akan mengakibatkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi ini dibarengi
dengan peningkatan jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga
struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi
miometrium ini juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh
limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti, dan edema jaringan dinding uterus dan
hipertrofi kelenjar servik menyebabkan berbagai perubahan seperti, tanda chadwick
(perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, wanita yang tidak
hamil serviks seperti ujung hidung sedangkan pada wanita hamil melunak seperti
bibir. Tanda hegar (pelunakan dan kompresibilitas ismus serviks sehingga ujung-
ujung jari seakan dapat ditemukan apabila ismus ditekan dari arah yang berlawanan.
b. Vulva / vagina
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, sehingga
tampak makin berwarna merah kebiruan (tanda chadwick).
c. Ovarium
Selama kehamilan tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru,
tidak terjadi ovulasi, dan tidak terjadi siklus hormonal menstruasi. Hal tersebut
dikarenakan fungsi diambil alih oleh plasenta terutama produksi progesteron dan
estrogen.
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perubahan pada payudara tidak terlepas dari
pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotrofin.
e. Sirkulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
- Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
- Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter.
- Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat.
(Manuaba, 2012).

2.6 PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL


Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang lengkap dari penderita untuk
mengetahui keadaan atau kelainan dari penderitaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui
bagaimana kesehatan umum, untuk mengetahui adanya kelainan, bila ada kelainan,
kelainan itu lekas diobati dan disembuhkan agar tidak menganggu.
Salah satu bentuk pelayanan yang adekuat selama proses kehamilan adalah pelayanan
antenatal care (ANC) dalam rangka menurunkan dan pemeliharaan kesehatan terhadap ibu
hamil.  Kehamilan merupakan satu ujian berat bagi ibu hamil, dan menimbulkan ketakutan-
ketakutan tertentu. (Sloane, 1997)
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar
minimal “7T” yang terdiri dari:
1.  Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar.
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu hamil
yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil.
2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar. Pengukuran tekanan darah
harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap
terjadinya tiga gejala preeklamsi.
3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar.
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) untuk mencegah terjadinya penyakit
tetanus.
5.  Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap hari,
minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam
folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena dapat
mengganggu penyerapan.
6. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
7. Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine,
gula darah, dan hepatitis B.
8.  Temu wicara (konseling).
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual dilakukan pada saat wanita dalam
masa ovulasi atau masa subur dan sperma dari pria membuahi sel telur dari wanita
tersebut. Telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim, yang akan
bertumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu. Sel telur/ovum yang dibuahi
oleh sel sperma akan menjadi satu, Banyak sel mani yang melekat pada dinding
Ovum tetapi hanya hanya 1 selmani yang berhasil membuahi ovum. Beberapa jam
setelah pembuahan maka akan terjadi stadium zigot. Setelah pembuahan, sel telur
yang telah dibuahi tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah
ratusan) seperti bola.
Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel
yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk
trofoblas inilah yang kelak akan menjadi plasenta. Dalam 3 hari akan terbentuk sel
yang sama besarnya dan masuk pada stadium Morula,. Stadium ini terus berkembang
dan menjadi stadium Blastula. Pada stadium ini terbentuk sel-sel yang membentuk
dinding Blastula dan akan membentuk suatu simpai yang disebut sebagai Trofoblast.
Trofoblast mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan
menemukan lapisan Endometrium. Nidasi terjadi pada dinding depan atau dinding
belakang rahim. Jika Nidasi ini terjadi barulah dapat disebut adanya kehamilan.
Setelah itu Blastula tumbuh pesat dan membentuk jaringan Embryo yang selanjutnya
terbentuk jaringan Ektoderm, Mesoderm dan Entoderm. Masing-masing jaringan akan
membentuk masing-masing organ yang berbeda-beda (tulang, rambut, paru-paru,
jantung dll). Embryo ini terus tumbuh dan menjadi Janin.
DAFTAR PUSTAKA

- Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
- Arsinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta:Graha Ilmu
- ManuabaI. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta: EGC
- Yatim, Wildan.(1982). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Penerbit Tarsito.
- Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
- Sloane E. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai