Anda di halaman 1dari 54

Laporan Biologi

Jurusan Fisika-FMIPA
Universitas Negeri Semarang
Gedung D9 Jalan Raya Sekaran– Gunung pati, Semarang 50229,

Telp. (024) 7499386

Laporan Praktikum

“ Keanekaragaman Hewan“

Nama Praktikan : 1. Ahmad Hanif Wibisono (4201420049)


2. Asri Nur Imani (4201420011)
3. Fiki Nur Ishmah (4201420030)
4. Mifta Nurjanah (4201420057)
5. Milkha Berliana (4201420077)

Jurusan : Fisika

Program Studi : Pendidikan Fisika

Rombel : 1A

Semester : 1 (2020)

MENGIDENTIFIKASI JENIS KEANEKARGAMAN HEWAN

Praktikum ke : 6 ( enam )

Nama Dosen :1. Prof. Dr. Retno Sri Iswari, S.U.


2. Drs. F. Putut Martin Herry Bodijantoro, BSc, M. Si.

Nama Asisten : 1. Laelatul Afifah


2. Isnaeni Karunia
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Ahmad hanif wibisono (4201420049)

Family : Leporidae

1. Nama Ilmiah : Lepus curpaeums


Nama Lokal : Kelinci Liar

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Telinga lebar dan panjang Kerajaan : Animalia


Kaki bagian depan lebih panjang Filum :Chordata
daripada kaki yang bagian Kelas : Mammalia
belakang Ordo :Lagomorpha
Badan (di dalam badan terdapat Famili : Leporidae
sekum yang panjang) Genus :Lepus
Biasanya tinja pada siang hari Spesies : Lepus curpaeums
padat sedangkan pada malam hari Sub filum : Vertebrata
lembek atau encer.
https://www.google.com/search?
q=Klarifikasi+Oryctolagus+cunic
ulus&oq=Klarifikasi+Oryctolagu
https://upload.wikimedia.org/wik s+cuniculus&aqs=chrome..69i57.
ipedia/commons/4/46/Feldhase_S 2409j0j7&sourceid=chrome&ie=
chiermonnikoog.JPG UTF-8
DESKRIPSI MORFOLOGI
.
Kelinci adalah hewan mamalia dari Bulu kelinci memiliki warna yang beragam mulai
famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak dari abu-abu, putih, cokelat, hitam, dan lain-lain.
bagian bumi. Kelinci berkembangbiak dengan cara Bulu kelinci bertekstur kasar dan standart. Mata
beranak yang disebut vivipar. Hewan ini adalah kelinci bewarna merah, hitam. Bentuk telinga
hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke tegak menghadap kedepan, warna bulu pada
daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, telinga sama dengan warna pada tubuhnya.
kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha.
Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, Brotowidjoyo, M. Djarubito. 1993. Zoologi Dasar.
yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) Erlangga. Jakarta.
dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci Carters, V. W. 1978. Mammalia Darat Indonesia.
dan terwelu). Edisi Bahasa Indonesia. PT. Intermasa. Jakarta.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Ahmad hanif wibisono (4201420049)

Family : Felidae

2. Nama Ilmiah : Felis domestica


Nama Lokal : Kucing

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Telinga pendek Kingdom : Animalia


Kaki Filum : Chordata
Badan Sub Filum : Vertebrata
Gigi yang tajam di bagian depan Kelas : Mammalia
dan datar di bagian belakang Ordo : Omnivora
(memakan tumbuhan dan daging) Famili : Felidae
Genus : Felis
Species : Felis domestica

https://www.sborchid.com/plantd
isplay.php?ocode=CAT000001

DESKRIPSI MORFOLOGI
.
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah Kucing sebagai hewan peliharaan memiliki bentuk
satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat tubuh, mata dan kombinasi warna rambut yang
membunuh atau memakan beberapa ribu beranekaragam. Saat ini, di Indonesia terdapat
spesies, kucing besar biasanya kurang dari 100. berbagai jenis kucing yang dipelihara, baik ras
Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak murni maupun campuran. Kucing ras murni
begitu berbahaya bagi manusia. Satu-satunya biasanya memiliki sertifikat silsilah yang berisi
bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan identitas kucing. Oleh karena itu tujuan
terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing dan pengamatan ini adalah untuk mengidentifikasi
juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih keragaman morfologi kucing domestik (Felis
dan menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi domesticus), mengenali karakter dan ciri khas
suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal setiap ras kucing, serta untuk mengetahui cara
alaminya. membedakan kucing pedigree dan non-pedigree.
Brotowidjoyo.1990.Zoologi Ras kucing dapat dibedakan dari melihat karakter
Dasar.Jakarta:Erlangga. 233 dan ciri fisik kucing secara keseluruhan serta
dengan mengukur bagian tubuh kucing, hal ini juga
dapat digunakan untuk menentukan kucing tersbut
masih pedigree atau sudah non-pedigree.
Keragaman morfologi kucing domestik disebabkan
oleh adanya perkawinan silang antar ras kucing
yang berbeda sehingga menghasilkan ras kucing
baru.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Ahmad hanif wibisono (4201420049)

Family : Muridae

3. Nama Ilmiah : Lariscus insignis


Nama Lokal : Bajing Tanah bergaris tiga

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Telinga pendek Kingdom :Animalia


Memiliki 3 garis berwarna hitam Filum :Chordata
dan putih Sub Filum :Vertebrata
Ekor Kelas :Mammalia
Ordo :Rodentia
Famili :Muridae
Genus :Niviventer
Species :Lariscus insignis

https://upload.wikimedia.org/wik
ipedia/id/3/3b/Three-striped-
ground-squirrel_1168a.jpg
DESKRIPSI MORFOLOGI

Bajing tanah bergaris tiga memiliki ukuran badan Bajing tanah bergaris tiga atau Lariscus
36 cm. Bajing tanah bergaris tiga adalah hewan insignis yaitu salah satu jenis bajing tanah yang
yang aktif pada siang hari atau diurnal. Hewan ini memiliki ciri terdapat tiga garis berwarna putih dan
banyak ditemukan terutama di dataran tinggi, hutan hitam pada punggungnya. Hewan ini banyak
primer, tetapi dapat mentolerir habitat sekunder. Di tersebar di Sumatera, Kalimantan,
Gunung Gading mungkin memakan tunas bunga dan Sulawesi. Bajing tanah jenis ini termasuk
Raffleisa. Hewan ini juga ditemukan di perbukitan hewan yang dilindungi karena kebedaraannya
kapur di Kanthan Ipoh daerah Semenanjung semakin sedikit sehingga terancam punah. Bajing
Malaysia. Jenis hewan diurnal ini tanah bergaris tiga hidup di hutan sekunder dengan
sepenuhnya terestrial. Hewan ini setelah diamati pohon yang tinggi.
ternyata menggali permukaan tanah untuk mencari
makanan yaitu memakan akar, buah jatuh dan
serangga. Sarangnya umumnya terletak di batang
busuk dari pohon-pohon yang telah tumbang.
Hewan tanah ini adalah pemalu, ketika terganggu,
hewan ini akan dengan cepat lari ke hutan untuk
mencari tempat persembunyian.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Ahmad hanif wibisono (4201420049)

Family : Octopodidae

4. Nama Ilmiah : T. mimicus


Nama Lokal : Gurita Penyamar

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Memiliki 8 Lengan Kingdom :Animalia


Filum :Mollusca
Kepala Sub Filum :Avertebrata
Alat Penghisap Kelas :Chepalopoda
Ordo :Octopoda
Famili :Octopodidae
Genus :Thaumoctopus
Species :T. mimicus

https://id.wikipedia.org/wiki/Ber
kas:Mimic_Octopus_2.jpg

DESKRIPSI MORFOLOGI

Gurita penyamar (Thaumoctopus mimicus) Gurita penyamar dapat tumbuh hingga mencapai
merupakan salah panjang 60 sentimeter dengan corak tubuh
satu spesies hewan endemik Indonesia yang berwarna cokelat bergaris putih atau berbintik
pertama kali ditemukan di Sulawesi pada putih. Hewan yang tergolong kecil ini memiliki
tahun 1998. Seperti gurita pada umumnya, gurita delapan lengan dengan panjang masing-masing
penyamar mampu berkamuflase dengan mengubah lengan sekitar 25 sentimeter dan ketebalan setara
warna tubuhnya agar sama dengan lingkungan dengan sebatang pensil. Setiap lengan memiliki 2
sekitar. Keunikan gurita penyamar yang baris alat penghisap yang berperan sebagai indra
membedakannya dari spesies gurita lain terletak peraba dan indra pengecap.
pada kemampuannya dalam meniru bentuk dan https://id.wikipedia.org/wiki/Gurita_penyamar
perilaku dari benda mati, seperti terumbu
karang dan batu, serta spesies hewan laut lain.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Ahmad hanif wibisono (4201420049)

Family :Apidae

5. Nama Ilmiah : Apis Cerana


Nama Lokal : Lebah madu

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Memiliki 2 pasang sayap Kingdom : Animalia


Phylum : Arthropoda
Memiliki antena Class : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Memiliki 2 pasang kaki Family : Apidae
Genus : Apis
Species : Apis Cerana
Sub Filum :Avertebrata

DESKRIPSI MORFOLOGI

Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah Tubuh lebah madu terdiri dari tiga bagian utama,
dalam genus Apis, dari sekitar 20.000 spesies yang yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut
ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies. Mereka (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak
memproduksi dan menyimpan madu yang mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut,
dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh
membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi
para lebah pekerja di koloni lebah madu. organ dalam.

https://lebahimut23.wordpress.com/nama-ilmiah-
dan-klasifikasi/
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M. Djarubito. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Carters, V. W. 1978. Mammalia Darat Indonesia. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Intermasa.
Jakarta.

Brotowidjoyo.1990.Zoologi Dasar.Jakarta:Erlangga. 233

Tilde, A.C., S. Fuchs., N. Koeniger.,and C. R. Cervancia. 2000. Morphometric diversity of


Apis cerana Fabr. within the Philippines, Apidologie 31: 249–264.

BARNES, R.D. 1967. Invertebrate Zoology W.B. Saunders. Co, London : 632 pp.

LANE, F, 1957. Kingdom of The Octopus. Jarrolds Publ. Ltd. London : 287 pp.

Thorington, Richard W., Jr., John L. Koprowski, Michael A. Steele, and James F. Whatton
(2012) Squirrels of the World

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/46/Feldhase_Schiermonnikoog.JPG

https://www.google.com/search?q=Klarifikasi+Oryctolagus+cuniculus&oq=Klarifikasi+Oryc
tolagus+cuniculus&aqs=chrome..69i57.2409j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.sborchid.com/plantdisplay.php?ocode=CAT000001

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/3b/Three-striped-ground-squirrel_1168a.jpg

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Mimic_Octopus_2.jpg

https://id.wikipedia.org/wiki/Gurita_penyamar

https://lebahimut23.wordpress.com/nama-ilmiah-dan-klasifikasi/
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Asri Nur Imani (4201420011)

Family Phasianidae

1. Nama Ilmiah : Gallus varius


Nama Lokal : Ayam hutan

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Jenggernya tidak bergerigi. Kerajaan: Animalia


Berwarna merah campur biru di
Filum: Chordata
tengahnya.
Kelas: Aves

Bulu di tengkuknya berwarna Ordo: Galliformes


hitam mengkilap.
Famili: Phasianidae

Genus: Gallus
Bulu di pinggulnya berwarna
hitam dengan garis tepi warna Spesies: Gallus varius
kuning keemasan di pinggirnya.

Sumber: Dokumentasi pribadi Bulu di ekornya berwarna hitam


dan hijau. Inilah yang membuat
ayam ini disebut sebagai ayam
hutan hijau.
DESKRIPSI MORFOLOGI

Ayam hutan hijau adalah nama sejenis burung yang Burung yang berukuran besar, panjang tubuh
termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor)
sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada
yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. yang betina. Jengger pada ayam jantan tidak
Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang bergerigi, melainkan membulat tepinya; merah,
sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara. dengan warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu
pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau
Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang
dengan tepian (margin) kehitaman, tampak seperti
rumput, tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit sisik ikan. Penutup pinggul berupa bulu-bulu
rendah dekat pantai. Ayam hutan hijau diketahui panjang meruncing kuning keemasan dengan
tengah berwarna hitam. Sisi bawah tubuh hitam, dan
menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa
ekor hitam berkilau kehijauan. Ayam betina lebih
kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan
Tenggara termasuk Bali. Di Jawa Barat tercatat bintik hitam. Iris merah, paruh abu-abu keputihan,
hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.
hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m
dpl.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Asri Nur Imani (4201420011)

Family Osphronemidae

2. Nama Ilmiah : Betta splendens


Nama Lokal : Ikan cupang

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Postur tubuh memanjang dengan Kerajaan: Animalia


kepala berbentuk
Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii
Sirip punggung dan sirip perut
berbentuk ramping memanjang. Ordo: Perciformes
Berwarna putih dengan corak biru
Famili: Osphronemidae
dan merah.
Genus: Betta

Sirip ekor berbentuk setengah Spesies: Betta splendens


lingkaran ketika mengembang.
Berwarna putih kemerahan.
Sumber: Dokumentasi pribadi

DESKRIPSI MORFOLOGI
Betta splendens selain sebagai cupang hias,betta
Secara umum cupang memiliki postur tubuh
splendes merupakan jenis adu terutama jenis yang memanjang, dan apabila dilihat dari anterior atau
lama. menurut catatan ikan ini telah dibudidayakan posterior bentuk tubuhnya pipih ke samping atau
compressed. Kepala relatif besar, mulut kecil
sejak tahun 1970.Ikan ini memiliki daya tahan
dilengkapi dengan bibir agak tebal dan rahang yang
yang kuat namun tidak ditopang dengan gigi tajam kuat. Sirip perut ramping memanjang, dan
dan sisik yang kuat.Pada tutup ingsangnya terdapat mempunyai warna putih di ujungnya. Sirip punggung
2 garis vertikal berwarna merah.sosok cupang ini terletak lebih dekat ke arah ekor, bentuknya relatif
lebar dan terentang sampai ke belakang dengan jari-
bisa dibilang kecil dengan warna tubuh cenderung jari keras dan lunak. Sirip ekor umumnya berbemtuk
gelap.warnannya perpaduan antara merah tua dan membulat (rounded). Sirip punggung dan sirip ekor
biru tua serta tidak ada totol di tubuhnya.gerakan apabila mengembang akan membulat menyerupai
kipas dan berwarna indah. Sisik tubuhnya ada yang
tubuhnya cendrung agresif dan terlebih dahulu
kasar dan halus, serta warnanya sangat beragam. Sisik
menyerang ketika bertarung. termasuk ke dalam tipe stenoid (Axelrod, 1995;
Yustina et al., 2003 dalam Wahyudewantara, 2017 ).
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Asri Nur Imani (4201420011)

Family Grylidae

3. Nama Ilmiah : Gryllus bimaculatus


Nama Lokal : Jangkrik

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Sungut atau antenna panjang di Kingdom : Animalia


kepala.
Filum : Arthropoda
Mata majemuk.
Kelas : Insecta

Pronotum atau ruas dada yang Ordo : Orthoptera


pertama.
Family : Gryllidae
Kaki belakang yang panjang
untuk melompat. Genus : Gryllus

Spesies : Gryllus bimaculatus


Ovipositor.

Sumber: Dokumentasi pribadi

DESKRIPSI MORFOLOGI
Jangkrik adalah serangga bertubuh kecil hingga
Jangkrik adalah serangga yang berkerabat dekat
sedang, yang kebanyakan berbentuk silindris
dengan belalang, memiliki tubuh kecil silindris,
(beberapa spesiesnya ada pula yang berbadan agak
kepala hampir bulat dan sungut panjang
gepeng tegak). Kepalanya hampir bulat, dengan
seperti benang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal
sepasang sungut panjang menjuntai yang muncul
dengan suaranya yang khas, yang dihasilkan oleh
persis di depan mata majemuk. Di dahinya terdapat
cengkerik jantan. Suara ini digunakan untuk
tiga buah ocelli (tunggal: ocellus), yakni mata
menarik kedatangan betina dan mengusir
sederhana atau mata tunggal. Di belakang kepala
kehadiran jantan lainnya. Suara cengkerik ini
terletak pronotum, yakni ruas dada yang pertama,
semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di
yang kuat dan mulus tanpa gigir punggung ataupun
dunia dikenal sekitar 900 spesies cengkerik,
tepi. Jangkrik (Gryllus bimaculatus) merupakan
termasuk di dalamnya adalah gangsir. Jangkrik
hewan serangga (insekta) dari ordo orthoptera. Secara
telah dipelihara manusia sejak lama, dan
morfologi jangkrik memiliki ukuran tubuh kecil
di Asia dianggap sebagai pembawa
sampai besar (Borror et al., 1996 dalam Nugroho et
keberuntungan. Laga cengkerik adalah sejenis
al., 2020). Venasi sayap depan jangkrik betina
permainan yang populer dan kerap kali
berbentuk garis-garis lurus, sedangkan pada jantan
melibatkan taruhan. Di Caraguatatuba, Brasil,
berbentuk tidak beraturan seperti melingkar dan ada
cengkerik hitam di dalam ruangan dipercaya
yang lurus. Pada jangkrik jantan juga terdapat
sebagai tanda datangnya penyakit, cengkerik hijau stridulasi yang berfungsi untuk menghasilkan suara
harapan, dan cengkerik kelabu uang. atau mengerik (Nugroho et al., 2020)
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Asri Nur Imani (4201420011)

Family Agamidae

4. Nama Ilmiah : Draco volans


Nama Lokal : Klarap / Cicak Terbang

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Ekornya panjang dan memiliki Kerajaan: Animalia


ujung yang runcing. Filum: Chordata
Subfilum: Vertebrata
Sayapnya yang melebar yang Kelas: Reptilia
digunakan ketika melompat dari Ordo: Squamata
satu pohon ke pohon lain. Subordo: Lacertilia/Sauria
Famili: Agamidae
Bagian atas tubuhnya berwarna Subfamili: Draconinae
coklat-kuning-abu abu. Genus: Draco
Spesies: Draco volans

Sumber: Dokumentasi pribadi

DESKRIPSI MORFOLOGI

Cekibar biasanya ditemukan di pedalaman Cicak/kadal terbang (Draco volans) sering kali berada
hutan hujan, namun sering pula ditemukan di pada dahan, batang pohon, berwarna dominan abu-abu
perkebunan atau persawahan, bahkan di seperti batang pohon. Menurut Das (2010) Kadal yang
pemukiman. Biasanya yang di sawah dapat
berukuran kecil ini memiliki panjang total hingga 200 mm
dijumpai berkeliaran di atas pohon kelapa.
Makanan utama cekibar adalah serangga kecil. (Winata Findua et al., 2016). Kulit kepalanya kasar,
Meskipun dapat meluncur di udara, cekibar berwarna hijau kekuningan atau hijau kusam dengan
hanya melakukan hal itu apabila merasa bercak-bercak berwarna pucat. Tubuh bagian atas
terancam, dikejar pemangsa, atau mencari berwarna cokelat kayu atau cokelat kelabu dengan bercak-
tempat tinggal dan berburu yang baru. Pada bercak guratan berwarna cokelat pucat atau abu-abu pucat.
musim kawin, kadal jantan akan saling berebut Seperti jenis cecak terbang lainnya, cekibar memiliki
wilayah kekuasaan atau memikat kadal betina.
anggota tubuh berupa layar "sayap" yang dapat
Kadal jantan melakukan hal itu dengan cara
menggerak-gerakkan tubuhnya ke atas dan ke dibentangkan ketika akan meluncur di udara. Sayap kadal
bawah serta membuka-tutup layar di dagunya ini berwarna cokelat kekuningan atau cokelat muda
yang berwarna cerah. Kadal betina yang sudah dengan bercak-bercak yang lebih pucat. Tubuh bagian
kawin akan mencari celah-celah di pohon bawah berwarna cokelat terang atau kelabu keputih-
untuk meletakkan telur-telurnya. putihan. Pada kadal jantan, di bagian bawah kepalanya
terdapat layar kecil berwarna kuning terang. Layar
tersebut digunakan untuk memikat kadal betina ketika
musim berkembang biak.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Asri Nur Imani (4201420011)

Family Acrididae

5. Nama Ilmiah : Oxya chinensis


Nama Lokal : Belalang hijau

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Dua buah antena yang lebih Kingdom : Animalia


pendek dari panjang tubuhnya.
Phylum : Arthropoda
Mata yang termasuk jenis mata
majemuk Class : Insecta

Kaki depan yang berukuran Ordo :Orthoptera


pendek yang digunakan untuk
berjalan. Family : Acrididae
Sumber: Dokumentasi pribadi
Kaki belakang yang panjang Genus : Oxya
digunakan untuk melompat.
Species : Oxya chinensis

DESKRIPSI MORFOLOGI

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Belalang adalah salah satu jenis hewan herbivora
Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini yang termasuk dalam ordo orthoptera dengan famili
memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek Acrididae. Hewan ini memiliki dua antena bagian
dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor kepala yang jauh lebih pendek dari bentuk tubuh.
pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
belalang biasanya dihasilkan dengan kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Belalang
menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap juga memiliki enam 6 kaki bersendi, 2 padang sayap,
depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan
karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek
belakangnya umumnya panjang dan kuat yang digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki
cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya telinga, belalang dapat mendengar. Alat pendengaran
bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat pada belalang disebut tympanum dan terletak pada
dipergunakan untuk terbang. Belalang betina abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk
umumnya berukuran lebih besar dari belalang menyerupai disk bulat yang terdiri dari beberapa
jantan. Belalang lebih menyukai kawasan alam prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau
terbuka yang lembah dengan banyak rumput serta geteran diudara, secara fungsional mirip dengan
tanaman rendah lainnya, meskipun beberapa
spesies lainnya hidup di hutan ataupun hutan gendang telinga manusia. Belalang bernafas dengan
blantara. Beberapa lainnya berada di tebing, tanah, trakea (Borror et al., 1992 dalam Alfi, 2019)
dan bebatuan lembap berlumut dan mengkonsumsi
lumut.

DAFTAR PUSTAKA

Alfi, S. F. (2019). Keanekaragaman Ordo Orthoptera (Belalang) Di Kawasan Situs Gunung


Padang Cianjur Jawa Barat Sebagai Bahan Ajar Sma. Journal of Chemical Information
and Modeling, 2004, 7–16.
Nugroho, A. A., Sabilla, N. H. S., Setyaningrum, D., Prastin, F. P., & Dani, T. R. (2020).
STUDI POLA INTERAKSI PERILAKU JANGKRIK (Gryllus bimaculatus ) JANTAN
DAN BETINA. Florea : Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 7(1), 41.
https://doi.org/10.25273/florea.v7i1.6038
Wahyudewantara, G. (2017). Mengenal ikan cupang yang gemar bertarung. Warta Iktiologi,
1(1), 28–32.
Winata Findua, A., P. Harianto, S., & Nurcahyani, N. (2016). Keanekaragaman Reptil Di
Repong Damar Pekon Pahmungan Pesisir Barat (Studi Kasus Plot Permanen Universitas
Lampung). Jurnal Sylva Lestari, 4(1), 51. https://doi.org/10.23960/jsl1451-60
https://id.wikipedia.org/wiki/Belalang Diakses pada 2 Desember 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Jangkrik Diakses pada 2 Desember 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_hutan_hijau Diakses pada 2 Desember 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Cupang_(ikan) Diakses pada 2 Desember 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Cekibar Diakses pada 2 Desember 2020.


Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

(Fiki Nur Ishmah, 4201420030)

1. Nama Ilmiah : Chanos chanos.


Nama lokal : Ikan Bandeng
Dokumentasi Ciri khas Klasifikasi
1. Sisik berwarna kehitaman Kingdom : Animalia
pada bagian punggung. Phylum : Chordata
2 5
1 2. Kepala ikan bandeng Sub phylum : Vertebrata
2
berbentuk lonjong dan tidak Classis : Pisces
bersisik. Sub class : Teleostei
3. Mata ikan bandeng dilapisi Ordo : Malacopterygii
oleh selaput bening Familia : Chanidae
semacam lendir. Genus : Chanos
3 4. Sirip dada. Species : Chanos chanos
2 4 5. Sirip punggung tepat pada
6 7 8
2 puncak punggung ikan.
2 2
Sumber : (Ulumiyah, Cici. 6. Sirip perut.
2
2015) 7. Sirip anus.
8. Sirip ekor berbentuk seperti
sebuah gunting terbuka.
Deskripsi Morfologi
Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan 1. Ikan bandeng memiliki badan yang
bernilai ekonomis penting yang banyak di memanjang, ramping, padat, oval, dan agak
pelihara di tambak-tambak air payau di pipih. Ikan bandeng memiliki warna tubuh
Indonesia. Ikan bandeng dapat hidup di perairan keperak-perakkan.
pantai, muara sungai, hamparan hutan bakau, 2. Sisik ikan banding yang masih hidup
lagoon, daerah genangan pasang surut dan berwarna perak, mengkilap pada seluruh
sungai. Ikan bandeng dewasa biasanya berada di tubuhnya. Pada bagian punggungnya
perairan littoral (zona laut yang berada di antara berwarna kehitaman atau hijau kekuningan
garis air laut pasang dan haris air laut surut) atau kadang-kadang albino, dan bagian
(Mas’ud. 2011) perutnya berwarna perak serta mempunyai
Ikan bandeng tergolong jenis ikan euryhelline sisik lateral dari bagian depan sampai sirip
yaitu jenis ikan yang mempunyai daya ekor (Ulumiyah, Cici. 2015).
penyesuaian (toleransi) yang tinggi terhadap 3. Kepala ikan bandeng memiliki ukuran yang
perubahan kadar garam perairan mulai 0 — 60 %. seimbang dengan ukuran tubuhnya dengan
Oleh karena itu ikan bandeng dapat hidup di air mulut yang kecil di depan mata. Memiliki
tawar, air payau, dan air laut. bentuk lonjong dan tidak bersisik, dengan
Ikan bandeng merupakan jenis ikan pelagis bagian depan kepala (mendekati mulut)
yang tinggal di permukaan air laut. Ikan bandeng semakin runcing.
biasa mengambil atau memperoleh makanannya 4. Mata ikan bandeng dilapisi oleh selaput
dari permukaan air laut, berupa tumbuhan bening semacam lendir dan ikan bandeng
mikroskopis seperti: plankton, udang renik, jasad tidak memiliki gigi.
renik, dan tanaman multiseluler lainnya 5. Ikan bandeng memiliki beberapa buah sirip
(Bayhaqi. 2016) diantaranya yaitu sirip dada yang terletak di
belakang insang di samping perut.
6. Sirip punggung yang terletak agak jauh dari
tutup insang, sirip ini terletak tepat pada
puncak punggung ikan bandeng yang
berfungsi untuk mengendalikan diri ketika
berenang.
7. Sirip perut terletak pada bagian bawah
tubuh dan sirip anus terletak di bagian
depan anus.
8. Di bagian paling belakang tubuh ikan
bandeng terdapat sirip ekor berukuran
paling besar dibandingkan sirip – sirip lain.
Pada bagian ujungnya berbentuk runcing,
semakin ke pangkal ekor semakin lebar dan
membentuk sebuah gunting terbuka. Sirip
ekor ini berfungsi sebagai kemudi laju
tubuhnya ketika bergerak (Bayhaqi. 2016).
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

(Fiki Nur Ishmah, 4201420030)

2. Nama Ilmiah : Pamacea canalicula L.


Nama lokal : Keong Mas
Dokumentasi Ciri khas Klasifikasi
1. Cangkang keong Kingdom : animalia
mas. Phylum : Mollusca
2. Keong mas memiliki Kelas : Gastropoda
dua tentakel dekat Sub kela :
dengan mata. Prosobranchia
3. Telur keong mas Ordo :
Mesogastropoda
Superfamily :
Sumber : (Wijaya. 2018). Cyclophoracea/
Architaenioglossa
Family : Ampullaridae
Genus : Pomacea
Spesie : Pomacea
canaliculata L.

Sumber : cybex.pertanian.go.id
Deskripsi Morfologi
Keong mas atau keong murbei (Pomacea 1. Cangkang keong mas berbentuk bulat,
spp.) dari suku Ampullariidae merupakan keong berwarna berwarna kuning keemasan
air tawar pendatang dari Amerika Selatan. hingga coklat transparan serta lebih
Keong ini dapat dijumpai di sungai, sawah, tipis dari keong sawah biasa.
danau dan rawa. Di area persawahan keong ini 2. Keong mas ini memiliki daging
menjadi hama perusak padi karena keong ini bewarna krim keputihan hingga
memakan batang padi dan dapat menimbulkan merah keemasan atau orange
kerusakan pada tanaman padi. kekuningan.
Keong mas memiliki kemampuan adaptasi 3. Pada mulut cangkang keong mas ini
yang cukup tinggi sehingga dapat hidup di terdapat operculum (tutup cangkang)
berbagai tipe habitat. Namun pada umumnya yang berbentuk bulat berwarna coklat
keong jenis ini menyukai hidup di perairan kehitaman pada bagian luar dan
dangkal dan bersubstrat lumpur. coklat kekuningan pada bagian
Keong emas mampu bergerak di permukaan dalamnya.
tanah dan didalam air. Pergerakan keong emas 4. Bagian kepala keong mas memiliki
di dalam air dengan cara berenang perlahan dua tentakel dekat dengan mata
dengan menggunakan kaki yang digerakan (Wijaya. 2018).
secara bergelombang. Pergerakan di permukaan
tanah dengan menggunakan kaki yang dibantu
cairan lender (Kartikasari. 2016).
Keong mas berkembang biak dengan cara
bertelur. Telur keong mas biasa melekat di
batang tanaman padi yang tidak terendam air.
Telur keong mas berwarna merah muda dan
bergerombol sehingga terlihat seperti buah
murbei. Oleh karena itu ada juga yang
menyebut keong mas sebagai siput murbei
(Wijaya. 2018).
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

(Fiki Nur Ishmah, 4201420030)

3. Nama Ilmiah : Anadara granosa L.


Nama lokal : Kerang Dara
Dokumentasi Ciri khas Klasifikasi
1. Cangkang kerang yang Kingdom : Animalia
bergaris-garis dan tidak Filum : Mollusca
berbulu. Kelas : Pelecypoda/
2. Bagain tubuh kerang Bivalvia
berwarna merah atau Subkelas : Lamellibranchia
orange. Ordo : Taxodonta
Famili : Arcidae
Genus : Anadara
Spesies : Anadara granosa
Sumber : (Sari. 2018) L.

Deskripsi Morfologi
Habitat utama kerang dara terletak di daerah 1. Bentuk cangkang kerang dara bulat kipas,
pantai dengan pasir berlumpur dengan agak lonjong dan terdiri dari dua belahan
kedalaman kurang lebih 4-6 meter dan perairan yang sama (simetris) selain itu cangkang
relatif tenang. Pada umumnya kerang hidup kerang dara cukup tebal, lebih kasar, lebih
berkelompok dan lebih suka menenggelamkan bulat dan bergerigi di bagian puncaknya serta
tubuhnya di dalam lumpur. tidak ditumbuhi oleh rambut-rambut.
Perkembangbiakan kerang dara terjadi Permukaan angkang kerang bagian luar
melalui fertilisasi eksternal yaitu pembuahan di beralur dan kasar.
luar tubuh yang diawali dengan pemijahan 2. Cangkang bagian dalam halus dengan warna
sperma oleh individu jantan. Sperma yang putih mengkilat.
dikeluarkan oleh jantan akan menuju 3. Cangkang kerang darah tertutup dua keping
lingkungan laut dan melayang-layang mencari cangkang yang berhubungan di bagian dorsal
pasangannya hingga terjadi pembuahan. Telur dengan adanya hinge ligamen, yaitu
yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi semacam pita elastik yang terdiri dari bahan
larva (Nagir. 2013) organik seperti zat tanduk. Kedua keping
cangkang pada bagian dalam juga ditautkan
oleh satu atau dua buah otot aduktor yang
bekerja secara antagonis dengan hinge
ligamen. Bila otot dalam keadaan istirahat,
kedua keping cangkang akan terbuka oleh
ligamen dan cangkang tertutup karena
kontraksi dari otot adduktor (Nagir. 2013)

.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

(Fiki Nur Ishmah, 4201420030)

4. Nama Ilmiah : Columba livia


Nama lokal : Burung Merpati
Dokumentasi Ciri khas Klasifikasi
1. Kilapan warna ungu ke Kingdom : Animalia
hijauan pada bulu di Filum : Chordata
2 1 sekitar kepala, dada, dan Subfilum : Vertebrata
leher. Kelas : Aves
2. Paruh burung merpati Ordo :
berbentuk lancip dan Columbiformes
tidak terlalu melengkung. Famili : Columbidae
3. Kaki burung merpati Genus : Columba
berwarna merah muda. Spesies : Columba
4. Terdapat garis-garis livia
hitam pada sayap dan
ujung ekor.

3 4
Sumber : mongabay.co.id

Deskripsi Morfologi
Burung merpati adalah anggota Kelompok hewan 1. Bentuk tubuh burung merpati baik
bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu jantan maupun betina terlihat seperti
dan sayap yang mayoritas aktivitasnya adalah terbang bentuk jantung pisang.
di udara. Burung merpati mampu mengingat lokasi 2. Warna bulu burung merpati, umumnya
dengan baik serta burung merpati mampu terbang perpaduan warna abu-abu, hitam,
hingga sekitar 65 – 80 km/jam dan dalam satu hari putih, dan cokelat, dengan kilau ungu
mampu terbang sejauh sekitar 965 km. dan hijau. Bagian tubuh butung merpati
Pada alam aslinya, sarang merpati liar biasanya dominan berwarna abu-abu kebiruan,
terdapat pada celah-celah bebatuan di samping tebing, terdapat garis-garis hitam pada sayap
dekat dengan pertanian atau vegetasi semak terbuka. dan ujung ekor serta kilapan warna
Burung merpati adalah burung pemakan biji-bijian, ungu ke hijauan pada kepala, dada, dan
oleh karena itu burung ini tinggal di dekat wilayah leher (syahputry. 2018).
pertanaian. 3. Burung merpati memiliki warna mata
Burung merpati jantan dan betina dewasa hidup merah atau kuning. Ada burung
berpasangan dan bertelur hanya dua butir dalam satu merpati yang beriris merah dan ada
musim kawin (Mizzarina. 2012). juga yang beriris kuning.
4. Paruh burung merpati berbentuk lancip
dan tidak terlalu melengkung, dengan
warna hitam dan terdapat garis putih
agak tebal pada bagian pangkal paruh
atas.
5. Kaki burung merpati berwarna merah
muda.
6. Burung jantan dan burung betina
perutnya bertembolok dan dari
temboloknya bisa mengeluarkan cairan
kental untuk makanan anaknya yang
masih kecil (Mizzarina. 2012).
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

(Fiki Nur Ishmah, 4201420030)

5. Nama Ilmiah : Mangifera foetida Lour.


Nama lokal : Pakel
Dokumentasi Ciri khas Klasifikasi
1. Empat pasang sungut Kingdom : Animalia
di dekat mulutnya Sub Kingdom : Metazoa
1 2 3 sebagai alat peraba. Filum : Chordata
2. Sirip punggung Sub Filum :
3. Sirip ekor. Vertebrata
4. Sirip dubur. Kelas : Pisces
5. Sirip dada dilengkapi Sub Kelas : Teleostei
dengan sirip yang Ordo :
keras dan runcing yang Ostariophysi
6 4 disebut dengan patil Sub Ordo :
5
6. Sirip perut. Siluroidea
Famili : Clariidae
Sumber : Danial. 2016 Genus : Clarias
Spesies : Clarias
gariepinus

Deskripsi Morfologi
Habitat ikan lele adalah perairan air tawar 1. Bentuk tubuh ikan lele memanjang
seperti sungai dengan arus tidak deras, kolam, dengan bagian kepala yang pipih
danau atau rawa. Dengan organ pernafasan ke bawah (depreesed), bagian
tambahan didepan insangnya, lele dapat tengah tubuh membulat dan bagian
memperoleh oksigen langsung dari udara. Karena belakang pipih ke samping
itulah lele mampu hidup di perairan yang (compreseed) (Sa’u. 2018).
beroksigen rendah. 2. Ikan lele umumnya memiliki
Ikan ini bersifat nokturnal artinya ia aktif pada warna kehitaman atau keabuan,
malam hari atau lebih menyukai tempat yang serta ikan lele memiliki kulit yang
gelap. Siang hari, ikan lele ini lebih memilih licin, berlendir, dan tidak bersisik.
berdiam di lubang-lubang atau tempat-tempat yang 3. Ikan lele nemiliki mulut yang
tenang. relatif lebar, dan tidak bergerigi,
Makanan dari ikan Lele sendiri dapat berupa serta mempunyai empat pasang
daging dan segala jenis makanan sedangkan yang sungut di dekat mulutnya sebagai
paling disukai dari jenis serangga, cacing, udang alat peraba, satu pasang
kecil, mollusca dan jentik-jentik nyamuk, bisa juga diantaranya lebih panjang dan
sisa-sisa makanan yang sudah membusuk, ikan lele besar. Ikan lele memiliki gigi
juga memiliki kebiasaan makan sangat rakus, tidak berbentuk villiform yang
hanya itu ikan ini juga bersifat kanibalisme artinya menempel pada rahang (Qossami.
pemakan sesama (Pratiwi. 2019). 2017).
4. Ikan lele memiliki dua buah lubang
penciuman yang terletak di
belakang bibir atas.
5. Ikan lele memiliki 5 jenis sirip
dengan tiga diantaranya
merupakan sirip tunggal yakni
sirip punggung, sirip ekor, dan
sirip dubur yang memudahkan lele
berenang.
6. 2 jenis sirip sisannya merupakan
sirip berpasangan yaitu sirip dada
dan sirip perut. Sirip dada
dilengkapi dengan sirip yang keras
dan runcing yang disebut dengan
patil. Patil ini berguna sebagai
senjata dan alat bantu untuk
bergerak.
7. Ikan lele mempunyai alat
pernafasan berupa insang serta
labirin sebagai alat pernapasan
tambahannya. Alat pernafasan ini
terletak di kepala bagian belakang.
Fungsi labirin ini mengambil
oksigen dari atas permukaan air
sehingga dapat mengambil oksigen
secara langsung dari udara.
Dengan alat pernafasan ini ikan
lele mampu bertahan hidup dalam
kondisi oksigen (O2), yang
minimum (Danial. 2016)

DAFTAR PUSTAKA

Bayhqi, Ahmad. 2016. “Peranan Minyak Cengkeh (Eugenia aromatica) Pada Transportasi
Tertutup Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos)”. Skripsi. Fakultas Agrikultur.
Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik.
Danial, Fandi. 2016. Pengaruh Penambahan Vitamin C Pada Pakan FF-99 Terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias
Garipinus)”. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.
Isnaningsih, N.R. Marwoto, R.M. 2011. Keomg Hama Pamacea di Indonesia: Karakter
Morfologi dan Sebarannya ( Mollusca, Gastropoda: Ampullariidae). Berita Biologi,
10(4), 441-447.
Kadri, M. H., Septinova, D., & Riyanti. (2016). Karakteristik dan Perilaku Merpati Tinggi
Lokal Jantan dan Betina. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(2), 156-160.
Kartikasi, Rina Arditia. 2016. “Pengaruh Lama Penyinaran Terhadap Kemampauan Keong
Emas Pamacea canaliculata Dalam Mendegradasi Sampah”. Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas
Pasundan. Bandung.
Mas’ud, Faisol. 2011. Prevalensi dan Derajat Infeksi Dactylogyrus Sp. Pada Insang Benih
Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Tradisional, Kecamatan Glagah, Kabupaten
Lamongan. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 3(1), 27-39.
Mizzaria, Winas. 2012. “Penggunaan Primer Sexing Dalam Penentuan Jenis Kelamin Burung
Familia Columbidae”. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Nagir, Muhammad Teguh. 2013. “Morfometri Kerang Darah Anadara granosa L Pada
Beberapa Pasar Rakyat Maksassar, Sulawesi Selatan”. Skripsi. Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Pratiwi, Zakiyah Nanda. 2019. “Analisis Produktivitas Budidaya Ikan Lele (Clarias Sp.)
Sistem Intensif di Kampung Lele Desa Kembang Kabupaten Pacitan Jawa Timur”.
Skripsi. Fakultas Pertanian-Peternakan. Jurusan Perikanan. Universitas Muhammadiyah.
Malang.
Qossami, Ahmad Izzuddin. 2017. “Pertumbuhan dan Daya Hidup Berbagai Strain Ikan Lele
Dumbo (Clarias Gariepinus) Dengan Menggunakan Probiotik”. Skripsi. Fakultas
Agrikultur. Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik.
Rini, Ruly Puspa. 2018. “Kelimpahan Jenis Burung Diurnal di Hutan Kota Malabar dan Taman
Kunang-Kunang Kota Malang”. Skripsi.Fakultas Sain dan Teknologi. Jurusan Biologi.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Sadili, Ahmad. 2013. “Keanekaragaman Bivalvia dan Asosiasinya Dengan Tegakan Mangrove
di Pantai Talang Siring Kabupaten Pamekasan”. Skripsi. Fakultas Sain dan Teknologi.
Jurusan Biologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Sari, Evi Dwi Ratna. 2018. “Pengaruh Penambahan Kitosan Cangkang Kerang Darah (Anadara
granosa) Dengan Lama Penyimpanan Berbeda Terhadap Jumlah Koloni Bakteri dan
Sifat Organoleptik Bakso Daging Sapi Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Skripsi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas
Mukhammadiyah Malang. Malang.
Sa’u, Risye Laras Sati. 2018. “Analisa Profil Protein Berbasis SDS-Page Pada Ikan Lele
(Clarias Sp) Berdasarkan Variasi Waktu Pemgukusan dan Penggorengan”. Skripsi.
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Semarang.
Subhan, Ahmad. 2016. "Populai dan Potensi Keong Mas (Pamacea canaliculata ) Sebagai
Sumber Bahan Pakan Itik Albio (Anas Plathyrinchos Borneo) di Kalimantan Selatan.
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 1123-1131.
Syahputry, May Suzan. 2018. “Keanekaragaman Spesies Burung Pada Kawasan Ekosistem
Danau Aneuk Laot Sebagai Referensi Tambahan Materi Keanekaragaman Hayati di
Sekolah Menengah Aras Kota Sabang”. Skripsi. Fakults Tarbiyah dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam. Banda Aceh.
Ulumiyah, Cici. 2015. “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Filtrat Lengkuas (Alpinia galanga)
Pada Perendaman Ikan Bandeng (Chanos chanos) Terhadap Jumlah Bakteri Sebagai
Umber Belajar Biologi”. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program
Studi Pendidikan Biologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Wijaya, Dede Rangga. 2018. “Identifikasi Mollusca Jenis Keong di Persawahan Desa Lambur
Luar”. Skripsi. Fakultas Tharbiyah dan Keguruan. Program Studi Tadris Biologi.
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin. Jambi.
Wiluyandari, Neira. 2013. “Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Pada Ikan Bandeng (Chanos
chanos) Asap Yang Telah Mengalami Pembusukan”. Skripsi. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Purwokerto
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Mifta Nurjanah (4201420057)

Invertebrata

1. Nama Ilmiah : Pholcus phalangioides


Nama Lokal : Laba-laba tengkorak

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI


Dua kaki yang lebih kecil di Kingdom : Animalia
depan dikenal sebagai palp. Phylum : Arthropoda
Subphylum : Chelicerata
Cephalothorax laba-laba
Class : Arachnida
berbentuk bulat dan seperti
kacang. Order : Araneae
Infraorder : Araneomorphae
Tubuh P. phalangioides yang Family : Pholcidae
tembus cahaya cenderung Genus : Pholcus
berwarna coklat keabu-abuan Species : P. phalangioides
pucat dengan bintik hitam.

Kepala

DESKRIPSI MORFOLOGI
Pholcus phalangioides memiliki kebiasaan tinggal di ➢ Tubuh
langit-langit ruangan, gua, garasi, atau ruang bawah Tubuh P. phalangioides dapat dibagi menjadi dua
tanah. P. phalangioides tidak cocok untuk bertahan bagian: prosoma dan opistosoma. Prosma umumnya
hidup di lingkungan yang dingin, dan karena itu dikenal sebagai sefalotoraks. Opistosoma dianggap
lebih menyukai kehangatan di dalam ruangan dan sebagai bagian posterior tubuh yang menampung
sering ditemukan di dalam tempat tinggal manusia. sebagian besar organ dalam laba-laba.
Anggota spesies ini memiliki ketertarikan tertentu Cephalothorax laba-laba berbentuk bulat dan seperti
pada area gelap dan redup yang sunyi dan tenang. kacang membuat spesies Pholcus phalangioides
Karenanya, laba-laba ini biasanya ditemukan di mendapat julukan "laba-laba tengkorak". Tubuh P.
sudut-sudut gedung dan rumah orang serta di loteng. phalangioides yang tembus cahaya cenderung
Populasi Pholcus phalangioides yang hidup di luar berwarna coklat keabu-abuan pucat dengan bintik
ruangan dapat ditemukan di gua-gua dan di antara hitam di bagian belakang prosoma dan beberapa
celah-celah batu. bintik gelap dan kabur di sisi punggung opistosoma.

Pholcus phalangioides dikenal tidak berbahaya bagi ➢ Mata


manusia dan memberikan banyak manfaat bagi Meskipun beberapa anggota lain dari keluarga
manusia, termasuk potensi penggunaan jaring Pholcidae memiliki enam mata, Pholcus
mereka untuk pengobatan. phalangioides adalah laba-laba bermata delapan.
Mata diatur sedemikian rupa sehingga terdapat
sepasang mata yang lebih kecil dan gelap di bagian
Dimorfisme seksual terlihat jelas di Pholcus depan prosoma diikuti oleh tiga baris paralel
phalangioides karena betina sedikit lebih besar sepasang mata yang lebih besar.
daripada jantan spesies. Panjang tubuh spesies ini
bervariasi antara jantan dan betina. Jantan cenderung Eksoskeleton keras melapisi tubuh laba-laba ayah
berkisar antara 6 hingga 10 mm dengan rata-rata berkaki panjang. Bergantung pada usia laba-laba,
jantan memiliki panjang sekitar 6 mm. Di sisi lain, kerangka luar ini harus dilepaskan pada interval
panjang rata-rata betina berkisar antara 7 hingga 8 yang berbeda; laba-laba yang lebih muda cenderung
mm. Seperti yang ditunjukkan oleh julukan mereka lebih sering berganti kulit. Selama molting, laba-
"laba-laba kaki panjang ayah", laba-laba ini laba akan menghasilkan enzim tertentu yang
memiliki delapan kaki yang sangat panjang dan tipis melepaskan sisa tubuhnya dari jaringan di bawah
yang ditutupi bulu tipis abu-abu. Rata-rata, panjang kerangka luarnya, sehingga memungkinkannya
kaki mereka kira-kira 5 sampai 6 kali panjang tubuh untuk keluar dari kerangka luar. Sisa kulit luar atau
laba-laba. Panjang rata-rata kaki betina dewasa, exoskeleton dikenal sebagai exuviae.
misalnya, kira-kira 50 mm. Dua kaki yang lebih kecil
di depan dikenal sebagai palp dan penting dalam
predasi dan perkawinan spesies ini. Palpa ini juga
lebih panjang pada betina dari spesies tersebut.

Diperlukan waktu sekitar satu tahun bagi laba-laba


ini untuk menjadi dewasa setelah mereka lahir, dan
rentang hidup mereka umumnya dua tahun setelah
dewasa.
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Mifta Nurjanah (4201420057)

Invertebrata
2. Nama Ilmiah : Orthetrum sabina
Nama Lokal : Capung badak

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI


Sayap Transparan dengan Kingdom : Animalia
disetiap ujung sayap terdapat Filum : Arthropoda
pteristigma yang berwarna coklat Kelas : Insecta
dengan fenula tidak berwarna
Ordo : Odonata
Pada bagian kepala terdapat, Family : Libellulidae
mata, mulut, dan gigi. Dengan Genus : Orthetrum
matanya menyatu digaris tengah Spesies : Orthetrum sabina

kakinya berwarna hitam.

Torax yang dimiliki capung ini


berwarna hijau tua dengan garis-
garis hitam pada bagian lateral

Abdomen ramping dengan warna


hitam dan putih, segmen pertama
hingga ketiga berwarna sama
dengan toraxnya. Sedangkan
embelan berwarna putih

DESKRIPSI MORFOLOGI
Daur hidup, capung melalui tiga tahap perubahan Pada bagian kepala terdapat, mata, mulut, dan gigi.
bentuk (metamorphosis), yaitu telur, nimfa, dan Dengan matanya menyatu digaris tengah. Mulutnya
dewasa. Perubahan bentuk seperti ini dinamakan berkembang sesuai dengan fungsinya sebagai
Metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola). pemangsa, bagian depan terdapat labrum (bibir
Ketika baru menetas nimfa terlindungi oleh selaput depan), dibelakang labrum terdapat sepasang
tipis, tingkatan ini disebut pronimfa. Dalam mandibula (rahang) yang kuat untuk merobek
perkembangan nimfa capung mengalami pergantian mangsanya. D belakang mandibula terdapat
kulit, tergantung jenis dan adaptasinya dengan sepasang maxilla yang berguna untuk membantu
lingkungan, pergantian kulit berkisar antara 6-15 pekerjaan mandibula , dan bagian mulut yang paling
kali. belakang adalah labium yang menjadi bibir
belakang. (patty, 2006).
Orthetrum sabina adalah jenis capung yang
ditemukan di lapangan Jerakah. Othetrum sabina ini Torax yang dimiliki capung ini berwarna hijau tua
memiliki panjang abdomen 35 mm dengan panjang dengan garis-garis hitam pada bagian lateral dan
torax 13 mm, panjang sayap depan dan belakang kakinya berwarna hitam.
masing-masing 33 mm dan 32 mm dengan lebar
sayap depan dan belakang masing-masing 8 mm dan Abdomen ramping dengan warna hitam dan putih,
10 mm. segmen pertama hingga ketiga berwarna sama
dengan toraxnya. Sedangkan embelan berwarna
putih .

sayap yang dimiliki orthetrum sabina adalah


transparan dengan disetiap ujung sayap terdapat
pteristigma yang berwarna coklat dengan fenula
tidak berwarna
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Mifta Nurjanah (4201420057)

Vertebrata

3. Nama Ilmiah : Passer domesticus


Nama Lokal : Burung Gereja

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI


Kepala Kerajaan : Animalia
Filum: Chordata
Paruh Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Badan
Upaordo : Passeri
Kaki Infraordo : Passerida
Superfamili : Passeroidea
Ekor pendek berwarna coklat Famili : Passeridae
muda Genus : Passer
Spesies : Passer domesticus

DESKRIPSI MORFOLOGI
Habitat Burung Gereja (Passer domesticus) Ukuran tubuhnya tergolong sedang hanya sebesar
Burung gereja biasanya hidup berkoloni, burung 14 cm saja.
gereja pohon bersarang di dalam liang. Burung gerja · Ada warna coklat berangan pada bagian atas
merah kecokelatan terkenal sering mengambil alih kepalanya.
sarang gerja lain dan burung manyar. Burung gereja · Tepat pada bagian dagu dan tenggorokannya
sejati yang biasa kita lihat, biasa bersarang di atap berwarna hitam.
gedung dan perumahan · Pada pipinya ada dua warna yakni putih dan
hitam.
Makanan Burung Gereja (Passer domesticus) · Iris matanya berwarna coklat sedang paruhnya
Makanan burung ini adalah biji-bijian dan serangga berwarna abu-abu dan kakinya berwarna cokelat.
kecil. · Pada tubuh bagian atas termasuk bagian
sayapnya juga berwarna cokelat yang diselingi
kebiasaan Burung Gereja (Passer domesticus) warna putih dan hitam seperti garis panjang.
Burung ini merupakan burung non-migran dengan · Di bagian bawah atau dadanya berwarna
daya jelajah rendah (± 1,5 km2) yang hidup secara kuning tua dan beberapa berwarna putih abu-abu
berkoloni. Burung gereja ini beristirahat, mencari sampai bagian ekornya.
makan, dan berkembang biak dekat dengan · Sedang pada burung gereja yang menginjak
permukiman manusia. dewasa tekstur warna tubuhnya tampak pucat.
Burung gereja mempunyai kebiasaan menyanyi · Hidupnya berkelompok dalam jumlah besar
namun tidak memiliki lagu yang pasti (asal bunyi). baik sewaktu mencari makan ataupun sewaktu ingin
Mereka bernyanyi untuk melakukan kontak sosial istirahat.
(kebanyakan dilakukan oleh pejantan guna merayu
sang beti
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Mifta Nurjanah (4201420057)

Vertebrata

4. Nama Ilmiah : Limnonectes malesianus


Nama Lokal : Katak bertaring

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI


Kepala Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Badan Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Kaki Famili : Ranidae
Genus : Limnonectes
Spesies : Limnonectes
malesianus

DESKRIPSI MORFOLOGI
➢ Habitat
Kodok taring ini bisa ditemukan pada daerah Pengamatan secara morfologi pada kodok, telah
hutan yang masih baik dimana tidak ada aktifitas ditemukan bagian-bagian antara lain lubang hidung
ilegal logging. Pada beberapa ekspidisi yang di bagian luar (nares eksterna), mata, membrane
lakukan oleh beberapa ilmuan kodok ini bisa thympanium, valvebra superior, valvebra
ditemukan di sulawesi. Kodok ini berkembang inferior,falangs,radius ulna,humerus, femur, tibia
dengan baik pada hutan yang masih virgin. fibula, metatarsal, kloaka, karpal,tarsal, lidah,
maxilla dan mandibula (tim penyusun, 2012).
Kodok ini terdiri dari kepala (caput), badan
➢ Perkembangbiakan ( Reproduksi ) (truncus), dan anggota depan belakang (ekskrimitas
• Tahap telur anterior dan posterior). Dari morfologi, dapat
Telur katak ditutupi dengan kapsul yang dibedakan kodok jantan dan kodok betina karena
bertekstur mirip agar-agar yang mengembang saat kodok jantan tubuhnya lebih kecil, pada kaki depan
menyentuh air. Pengembangan ini membuat terdapat bantalan kawin (nuptial flight yang
volumenya membesar dan embrio di dalamnya berfungsi untuk menekan tubuh betina seta memberi
terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tanda apabila jantan akan mengeluarkan
tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan spermatozoa), dan pada bagian rahang bawah
panas di dalamnya juga lebih dapat bertahan. (mandibula) terdapat sepasang noda hitam yang
Akibatnya kecebong dapat menetas dalam waktu menandakan bahwa katak jantan mempunyai
singkat. Banyak katak dan kodok memakai danau sepasang kantung suara (saccus vocalis), yang
atau sungai yang mengering di masa tertentu, karena berfungsi sebagai resonansi suara. (tim penyusun,
hal ini mencegah hewan datang memakan telur dan 2012)
kecebong mereka.
➢ Kulit (Integument)
• Tahap Kecebong Kulit katak selalu basah karena adanya sekresi
Kecebong memiliki kepala besar dan tegak. Ada kulit yang banyak sekali. Kulit juga mudah dilepas
insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan. dari tubuhnya karena diantara kulit dan otot terdapat
Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar delapan macam kantung-kantung limpa atau saccus
dari telur. limphaticus yaitu saccus limphatycus dorsalis,
submandibularis, pectoralis, abdominalis,lateralis,
• Tahap kecebong lanjutan (4 minggu ) rachialis, dan crucalis. Bagian punggung disebut
Insang luarnya tertutup kulit tubuh dan bagian dorsalis, bagian perut disebut ventralis.(tim
digantikan oleh insang dalam. Mereka memakan penyusun, 2012)
ganggang. Kaki belakang muncul.
➢ Mulut (Rima oris)
• Perubahan kedua (6 minggu) Terdapat pada ujung anterior, lebar dan berfungsi
Mulai terlihat seperti kodok kecil dengan ekor untuk menangkap mangsa dengan bantuan lidah
panjang. Mereka berenang di tepi sungai secara yang berlendir. (tim penyusun, 2012)
berkelompok. Ekor ini kemudian memendek dan
mulai berbentuk seperti bumerang. ➢ Lubang hidung (Nares eksterna-nares
anterior)
• Perubahan lanjutan kedua (9 minggu) Merupakan sepasan lubang kecil yang terdapat
Sejenis jaringan terbentuk dan membagi atrium diatas mulut dan lubang ini berhubungan dengan
jantung. Akibatnya jantungnya kini memiliki tiga rongga mulut melelui hidung dalam (nares interna –
ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung nares posterior = choanae). (tim penyusun, 2012).
dan paru-paru.
➢ Mata (organon visus)
• Perubahan lanjutan ketiga (16 minggu) Mata menonjol dan dilindungi oleh dua kelopak
Kecebong telah memiliki kaki belakang yang mata yang tidak dapat bergerak, bagian atas disebut
kuat. Matanya juga telah menonjol. Ekornya sangat valvebra superior, bagian bawah disebut valvebra
pendek. inferior serta kelopak mata ketiga berupa selaput
bening yang dapat digerakkan dari bawah keatas
disebut membrane nictitans yang berfungsi untuk
➢ Makanan melindungi mata dari gesekan air. (tim penyusun,
Kodok ini bersifat karnivora, dimana makanan 2012).
yang biasa di makan adalah serangga waluapun di
temukan juga pada beberapa jenis kodok taring ada ➢ Telinga (membrane thympanium)
juga yang makan ikan kecil. Merupakan gendang pendengaran yang berfungsi
untuk menerima getaran suara, terletak caudal dari
➢ Sebaran mata dan pada bagian permukaan. Pada telinga tidak
Penelitian yang sudah dilakukan ada beberapa terdapat daun telinga (pinna auricularis). (tim
jenis spesies kodok taring yang di temukan di daerah penyusun, 2012)
sulawesi.
➢ Alat gerak (kaki depan-kaki belakang)
Kodok jantan tubuhnya lebih kecil, pada kaki
depan terdapat bantalan kawin (nuptial flight) yang
berfungsi untuk menekan tubuh betina serta
memberi tanda apabila jantan akan mengeluarkan
spermatozoa. Seekor katak didarat bertopang pada
sepasan kaki depan, sedangkan kaki belakan terlipat
pada sisi tubuhnya. Kalau melompat, kaki belakang
akan diluruskan dengan bantuan tendon
achiles. bila di air, kaki ini digunakan untuk
mengayuh kuat dengan bantuan selaput renangnya,
sehingga tubuhnya dapat maju kedepan. (tim
penyusun,2012)
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Mifta Nurjanah (4201420057)

Vertebrata

5. Nama Ilmiah : Oryctolagus cuniculus


Nama Lokal : Kelinci Angora

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI


Ekor Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Punggung Class : Mammalia
Order : Lagomorpha
Perut
Family : Leporidae
Kaki lebih pendek dari kelinci Genus : Oryctolagus
biasa Lilljeborg, 1873
Species : O. cuniculus
Kepala

Kuping

Sumber : Dokumentasi Pribadi


DESKRIPSI MORFOLOGI
Kelinci Eropa lebih kecil dari kelinci Eropa dan Ukuran dan berat bervariasi sesuai dengan kualitas
kelinci gunung, dan tidak memiliki ujung telinga makanan dan habitat, dengan kelinci yang hidup di
hitam, serta memiliki kaki yang lebih pendek secara tanah ringan tanpa apa-apa selain rumput untuk
proporsional. Kelinci Eropa dewasa dapat berukuran dimakan terlihat lebih kecil daripada spesimen yang
panjang 40 cm (16 in), dan berat 1.200–2.000 gram hidup di lahan pertanian yang sangat dibudidayakan
(2,6–4,4 lb). Kaki belakang berukuran panjang 8,5– dengan banyak akar dan semanggi. Kelinci Eropa
10 cm (3,3–3,9 inci), sedangkan panjang telinga 6,5– murni dengan berat 5 kilogram (11 lb) ke atas jarang
7,5 cm (2,6–3,0 inci) dari oksiput. ditemukan, tetapi kadang-kadang dilaporkan. Satu
baculum dan kelenjar yang sebenarnya. spesimen besar, ditangkap pada Februari 1890 di
Lichfield, ditimbang dengan berat 2,8 kilogram (6
lb 2 oz). Berbeda dengan kelinci coklat, kelinci
Pergantian kulit terjadi setahun sekali, dimulai pada Eropa jantan lebih bertubuh kekar daripada kelinci
bulan Maret di wajah dan menyebar ke punggung. betina. Penisnya pendek, dan tidak memiliki
Lapisan bawah sepenuhnya diganti pada bulan
Oktober – November. Kelinci Eropa menunjukkan Bulu kelinci Eropa umumnya berwarna coklat
variasi warna yang luar biasa, dari pasir muda, abu- keabu-abuan, tetapi ini sangat bervariasi. Bulu-bulu
abu tua dan hitam pekat. Variasi tersebut sangat penjaga diberi garis berwarna coklat dan hitam, atau
bergantung pada jumlah bulu pelindung relatif abu-abu, sedangkan tengkuk dan skrotum berwarna
terhadap bulu biasa. Melanis tidak jarang ditemukan kemerahan. Tambalan dada berwarna coklat,
di daratan Eropa, meskipun albino jarang ditemukan. sedangkan bagian bawah lainnya berwarna putih
atau abu-abu. Bentuk bintang putih sering muncul
Habitat ideal kelinci Eropa terdiri dari padang di dahi kit, tetapi jarang terjadi pada orang dewasa.
rumput pendek dengan perlindungan yang aman Kumisnya panjang dan hitam, dan kakinya
(seperti liang, bebatuan, pagar tanaman, semak sepenuhnya berbulu dan berwarna seperti buff.
belukar dan hutan) di dekat area makan. Ia mungkin Ekornya memiliki bagian bawah berwarna putih,
tinggal hingga pepohonan, selama tanahnya yang menjadi menonjol saat melarikan diri dari
dikeringkan dengan baik dan tempat berlindung bahaya. Ini mungkin bertindak sebagai sinyal bagi
tersedia. Ukuran dan distribusi sistem liangnya kelinci lain untuk lari.
bergantung pada jenis tanah yang ada: di daerah
dengan tanah gembur, ia memilih situs dengan
struktur pendukung, seperti akar pohon atau semak
untuk mencegah runtuhnya liang. Warrens
cenderung lebih besar dan memiliki lebih banyak
terowongan yang saling berhubungan di daerah
dengan kapur daripada di pasir. Di perkebunan jenis
konifera besar, spesies ini hanya ditemukan di
daerah pinggiran dan di sepanjang jeda kebakaran
dan wahana.

Daftar Pustaka
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI Orthetrum sabina (Odonata: Lebullidae). (June
2019).

Lombardi, L., Fernández, N., Moreno, S., & Villafuerte, R. (28 February 2003). Habitat-
Related Differences in Rabbit (Oryctolagus cuniculus) Abundance, Distribution, and
Activity. Journal of Mammalogy, Volume 84, Issue 1, 26–36.

Pakage, S., Rahayu, B. W., & Murwanto, A. G. ( Februari 2019 ). Karakteristik Morfometri
dan Pola Warna Tubuh Kelinci (Oryctolagus cuniculus) di Kabupaten Deiyai Papua.
Jurnal Peternakan Indonesia, Vol. 21 (1): 18-26 .

https://en.wikipedia.org/wiki/Pholcus_phalangioides#Description

https://animaldiversity.org/accounts/Pholcus_phalangioides/

https://en.wikipedia.org/wiki/Ochetellus_flavipes

https://berbagibahanilmu.blogspot.com/2015/02/klasifikasi-dan-penjelasan-burung.html

https://berbagibahanilmu.blogspot.com/2015/02/klasifikasi-dan-penjelasan-katak-taring.html
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan
(Milkha Berliana 4201420077)
Family Cicadidae
Nama Ilmiah : C. Australasiae
Nama Lokal : Tonggeret atau oret-oret
DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Tubuhnya terbagi menjadi tiga


bagian yakni kepala, dada, dan perut

Memiliki dua pasang sayap yang


bersifat transparan dengan motif yang
unik. Satu pasang sayap lebih
Panjang dari pasangan sayap lainnya.

Tonggeret jantan memilikiorgan


tymbal yang terlentak di pangkal
sayap dengan bentuk seperti dua Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
bukit. Tymbal ini dapat digetarkan
Kelas : Insecta
sehingga mengeluarkan suara untuk Ordo : Homoptera
menarik perhatian betina . Subordo : Auchenorrhyncha
Infraordo : Cicadomorpha
Memiliki tiga pasang kaki yang Superfamili : Cicadoidea
menempel pada dadanya, Famili : Cicadidae
Genus : Cyclochila
Tubuhnya beruas-ruas Spesies : C. Australasiae

Memiliki dua pasang mata berwarna Sumber : wikipedia


merah agak oranye dengan bentuk
agak membulat

Mulut membentuk mimbar tajam


dengan struktur menyerupai hidung,
yang terletak di antara mata
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber :
https://matthewwills.com/2011/08/2
5/summer-whine/,
https://bunnycards1.blogspot.com/2
018/05/klasifikasi-dan-morfologi-
tonggeret.html, Anggradewi
(2008),pengamatan langsung

DESKRIPSI MORFOLOGI
Tonggeret atau garengpung adalah sebutan untuk segala
Tonggeret mempunyai mata beragam yang
jenis serangga anggota subordo Cicadomorpha,
menonjol yang terbentang lebar di sisi kepala.
ordo Homoptera. Serangga ini dikenal dari banyak
Antena pendek menonjol di antara mata atau di
anggotanya yang mengeluarkan suara nyaring dari
depannya. Mereka juga mempunyai tiga ocelli kecil
pepohonan dan berlangsung lama.
yang terletak di cuilan atas kepala dalam sebuah
Serangga ini mempunyai sepasang mata faset yang letaknya
segitiga di antara kedua mata besar itu, hal ini yang
terpisah jauh di kepalanya dan biasanya juga memiliki sayap
membedakan tonggeret dari anggota Hemiptera
yang tembus pandang. Bentuknya kadang-kadang seperti
lainnya.
lalat yang besar, meskipun ada tonggeret yang berukuran
kecil. Tonggeret hidup di daerah beriklim sedang hingga tropis
dan sangat mudah dikenali di antara serangga lainnya, Mulut membentuk mimbar tajam yang mereka
terutama karena tubuhnya yang besar dan akustik luar biasa masukkan ke dalam tumbuhan untuk menghisap
yang dihasilkan dari alat penghasil suara di bawah sayapnya. makanan, struktur besar menyerupai hidung yang
Banyak tonggeret memiliki daur hidup yang dipengaruhi terletak di antara mata dan membentuk sebagian
musim. Di Indonesia, suara tonggeret garengpung yang besar cuilan depan kepala.
nyaring akan muncul di akhir musim penghujan, saat
serangga ini mencapai tahap dewasa, keluar dari bawah Tubuh mereka mempunyai tiga segmen dan
permukaan tanah untuk melakukan ritual musim kawin. Uir-uir rumah-rumah dari otot sayap yang kuat. Mereka
dewasa baru keluar dari tanah di awal musim penghujan. mempunyai dua pasang sayap membran yang
Seusai kawin, betina meletakkan telur di tanah dan serangga mungkin hialin, berawan atau berpigmen.
ini mati. Tonggeret kadang-kadang
dikira belalang atau lalat besar, meskipun mereka tidak Sayap tonggeret bervariasi antara spesies satu
mempunyai pertalian keluarga yang dekat. Tonggeret lebih dengan yang lain, hal ini sanggup membantu
mempunyai hubungan dekat dalam proses identifikasi.
secara taksonomi dengan wereng dan kutu loncat.
Segmen toraks menengah mempunyai operkulum
Tonggeret memiliki fase metamorfosa yang menakjubkan,
di cuilan bawah, yang sanggup memperpanjang
karena selama 17 tahun ia hidup dalam fase larva, sebelum
cuilan perut cuilan belakang dan tidak jelas. Bagian
akhirnya dalam 3 hari menjadi serangga dewasa dan segera
perut tersegmentasi, dengan segmen paling
memasuki fase repoduksi. Beberapa minggu setelah
belakang yang menampung organ reproduksi, dan
perkawinan Tonggeret akan mati.
berakhir pada betina dengan ovipositor bergerigi
besar.
Tonggeret berfungsi sebagai makanan dan obat tradisional.
Tonggeret dimakan di Yunani Kuno, dan dikonsumsi hari ini di
Pada pria, perut sebagian besar cekung dan
China, baik itu tonggeret remaja ataupun (lebih sering)
dipakai sebagai ruang beresonansi.
sebagai nimfa, di Malaysia , Burma , Amerika Latin, dan Afrika
Tengah. Tonggeret betina sangat berharga sebab menjadi Sumber :
meatier, kulit tonggeret dijadikan sebagai obat tradisional di
https://bunnycards1.blogspot.com/2018/05/klasifik
China. Tonggeret memakan getah ; Mereka tidak menggigit asi-dan-morfologi-tonggeret.html
atau menyengat dalam arti sebenarnya, tapi kadang kala bisa
sesekali menyalahgunakan lengan seseorang sebagai
tumbuhan dan berusaha memakannya.

Tonggeret laki-laki menghasilkan panggilan yang sangat


keras yang sanggup merusak telinga manusia. Tonggeret
bukanlah hama pertanian utama namun pada beberapa
tahun, pohon-pohon mungkin terbebani oleh jumlah betina
yang meletakkan telur mereka di tunas. Pohon kecil mungkin
layu dan pohon yang lebih besar bisa kehilangan cabang kecil.
Meskipun secara umum, acara makan nimfa tidak banyak
merusak, sepanjang tahun sebelum wabah tonggeret periodik,
nimfa besar makan dengan rakus dan pertumbuhan tumbuhan
mungkin akan terganggu.

Sumber : wikipedia
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Milkha Berliana (4201420077)


Family Cervidae

Nama Ilmiah : Muntiacus muntjac

Nama Lokal : Kijang

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Memiliki 4 buah kaki dengan kaki


belakang yang agak menekuk dan
ujung kakinya terdapat kuku
berwarna hitam Kerajaan: Animalia
Memiliki ekor pendek Filum : Chordata

Rusa betina tidak memiliki tanduk Kelas : Mammalia

Pada betina terlihat jelas memiliki Ordo : Artiodactyla


kelenjar mammae untuk menyusui
Famili : Cervidae
anaknya
Genus : Muntiacus

Spesies : Muntiacus muntjac


Tubuhnya diselimuti bulu atau
rambut berwarna coklat

Sumber : wikipedia

Punya gigi berwarna putih dengan


struktur mirip gigi manusia namun
Sumber : Dokumen Pribadi
ukurannya lebih besar

Sumber : pengamatan langsung


DESKRIPSI MORFOLOGI
Kijang (Muntiacus muntjak) merupakan satwa liar yang Kijang atau menjangan mempunyai tubuh berukuran
habitatnya tersebar di daerah-daerah sumatera. Di sedang, dengan panjang tubuh termasuk kepala sekitar 89-
Indonesia, kijang dapat ditemukan di Sumatera, Bangka 135 cm. Ekornya sepanjang 12-23 cm sedangkan tinggi
Belitung, Kepulauan Riau, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, bahu sekitar 40-65 cm, dengan berat mencapai 35 kg. Rata-
dan Kalimantan. Satwa asli Indonesia ini menyukai rata umur Kijang bisa mencapai 16 tahun. Mantel rambut
habitat hutan tropika yang memiliki aneka vegetasi, kijang (Muntiacus muntjak) pendek, rapat, lembut dan licin.
padang rumput, sabana, dan hutan meranggas. Kijang Warna bulunya bervariasi dari coklat gelap hingga coklat
juga dapat mendiami hutan sekunder, daerah di tepi terang. Pada punggung kijang terdapat garis kehitaman.
hutan, dan tepi perkebunan. Satwa ini mampu hidup di Daerah perut sampai kerongkongan berwarna putih.
daerah dengan ketinggian mencapai 3.000 meter dpl Sedangkan daerah kerongkongan warnanya bervariasi dari
Sumber : (Gurmaya, 2008) putih sampai coklat muda. Kijang jantan mempunyai
ranggah (tanduk) yang pendek, tidak melebihi setengah dari
Kijang muncak atau biasa di sebut kidang (bahasa jawa) panjang kepala dan bercabang dua serta gigi taring yang
adalah satwa yang dilindungi perundangan di Indonesia. keluar. Kijang atau menjangan (Muntiacus muntjak)
Spesies kijang yang ada di Bali merupakan subspesies merupakan binatang soliter. Kijang jantan menandai
Muntiacus muntjak nainggolani (Corbet & Hill 1992; wilayahnya dengan menggosokkan kelenjar frontal
Mammals Planet 2009), oleh karenanya memiliki nilai preorbital yang terdapat di kepala mereka di tanah dan
konservasi yang tinggi. Spesies ini tercatat dijumpai di pepohonan. Selain itu kijang jantan juga menggoreskan
daerah Lampumerah dan Tanjunggelap. Payne dkk. kuku ke tanah atau menggores kulit pohon dengan gigi
(2000) menyebutkan bahwa spesies ini merupakan jenis sebagai penanda Kawasan.
diurnal yang aktif pada siang. Kijang merupakan satwa
herbivora yang bersifat browser (pemakan daun) Semua kijang memiliki kaki panjang, ramping dan otot yang
sekaligus grazers (pemakan rumput) dengan jenis pakan kuat di mana kaki bagian atas bertemu tubuh, memberikan
berupa rumput, semak-semak berduri, daun tumbuh pengaruh dalam meningkatkan langkah kaki dan kecepatan.
rendah, kulit kayu, buah, kecambah, biji, dan tunas Kijang adalah pelari cepat, meskipun mereka bukan hewan
tumbuhan. Karena sifat makannya tersebut, spesies ini tercepat di dunia. Mereka pandai mengatur kecepatan, dan
juga berperan dalam mengontrol pertumbuhan semak mereka dapat berlari sangat cepat untuk waktu yang lama.
dan tumbuhan bawah. Kijang muncak biasanya Kijang adalah hewan ruminansia. Seperti ruminansia
ditemukan makan di tepi hutan atau di area terbuka yang lainnya, seperti sapi, kambing, dan domba, mereka memiliki
ditinggalkan. gigi pipi berkembang dengan baik atau gigi geraham, yang
Sumber : Corbet, G. B., & Hill, J. E. 1992 dan Sulstyadi, menggiling biak menjadi bubur. Mereka tidak memiliki gigi
Eko.(2016). seri atas atau gigi taring; untuk merobek batang rumput dan
daun. Kedua jenis kelamin dari sebagian besar spesies
kijang tumbuh tanduk, dengan tanduk jantan ‘umumnya
Kijang memiliki mantel padat dengan bulu pendek. lebih besar. Meskipun ukurannya yang besar, tanduk kijang
Kebanyakan kijang memiliki bulu berwarna coklat memiliki lubang dan ringan. Tanduk kijang hampir selalu
kekuningan atau coklat, yang membuat mereka sulit sedikit melengkung, meskipun dalam beberapa spesies,
untuk dilihat. Ada beberapa pengecualian, termasuk seperti blackbuck, mereka berputar
duiker langka zebra, yang memiliki garis-garis vertikal Sumber : https://alamendah.org/2010/11/15/kijang-
gelap, dan gemsbok, yang memiliki abu-abu dan bulu muntiacus-muntjak-rusa-asli-indonesia/,
hitam dan wajah hitam-putih hidup. Sebuah fitur umum https://www.sridianti.com/ciri-ciri-hewan-kijang.html
dari kijang adalah pantat putih, yang berkedip
memperingatkan kepada yang lain ketika berjalan dari
bahaya. Salah satu spesies kijang, springbok, juga
memiliki kantong rambut mirip sikat putih di sepanjang
punggungnya. Ketika springbok merasakan bahaya,
kantong akan membuka, dan rambut berdiri.

Sumber:https://www.sridianti.com/ciri-ciri-hewan-
kijang.html
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Milkha Berliana (4201420077)

Family Cyprinidae

Nama Ilmiah : C. carpio Linnaeus

Nama Lokal : Ikan Koi

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Struktur tubuh ikan koi menyerupai Kerajaan : Animalia


torpedo bersirip.
Filum : Chordata
Memiliki sirip sebagai alat geraknya di air
yang terdiri atas beberapa bagian, seperti Sub Filum: Vertebrata
satu sirip punggung, satu pasang sirip
Kelas : Osteichtyes
dada, satu pasang sirip perut, satu
pasang sirip anus, dan satu sirip ekor Ordo : Cypriniformes
Memiliki corak warna yang unik dan Famili : Cyprinidae
bervariasi
Genus : Cyprinus
Struktur tubuhnya simetri bilateral
Spesies : C. carpio Linnaeus

Sumber : Susanto (2007)

Sumber : Dokumen Pribadi


Sumber : pengamatan langsung, Susanto

(2000)
DESKRIPSI MORFOLOGI
Ikan Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan mas
(Cyprinus carpio) yang mempunyai ornamen yang
sangat indah dan jinak. Koi biasanya dipelihara
sebagai hiasan dengan tujuan keindahkan dan Menurut Susanto (2000), badan ikan Koi berbentuk seperti
keberuntungan di dalam rumah dan luar rumah (kolam torpedo dengan alat gerak berupa sirip. Ikan Koi jantan
koi atau taman air, karena ikan koi dipercaya mempunyai bentuk tubuh langsing, sedangkan ikan Koi
membawa keberuntungan. Karena ikan koi sangat betina bentuk tubuhnya agak membulat. Ikan koi memiliki 5
dekat berkerabat dengan ikan mas, dan oleh karena sirip yaitu sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor dan sirip
itu di Indonesia banyak orang menyebutnya ikan mas punggung. Sirip dada dan sirip ekor ikan Koi tersusun atas
koi. Jenis ikan koi dibedakan tergantung dari jari-jari lunak. Sirip punggung tersusun atas 3 jari-jari keras
warnanya, polanya, dan ukurannya. Beberapa unsur dan 20 jari-jari lunak sedang sirip perut tersusun atas 9 jari-
warnanya adalah putih, hitam, merah, kuning, biru, jari lunak. Sirip anus tersusun atas 3 jari-jari keras dan jari-
dan krem. jari lunak. Pada sisi badan dari pertengahan batang sampai
batang ekor terdapat gurat sisi yang berguna untuk
merasakan getaran suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat
Sumber : Wikipedia yang ada di dalam sisik.

Ikan koi memiliki bentuk memanjang atau di sebut Sumber : Susanto (2000)
torpedo, mempunyai sirip punggung, sepasang sirip
perut, sepasang sirip dada, dan juga mempunyai sirip
di bagian ekor. Pada sirip ikan koi ini terdiri atas jari 1. Sirip
lunak, jari keras, dan juga memiliki selaput sirip. Alat Struktur tubuh ikan koi menyerupai torpedo bersirip. Sirip ini
yang membantu untuk berenag dengan cepat terletak terdiri atas beberapa bagian, seperti satu sirip punggung,
pada bagian selaput sirip atau di sebut sayap. Ikan koi satu pasang sirip dada, satu pasang sirip perut, satu pasang
juga memiliki bentuk kepala yang hampir sama sirip anus, dan satu sirip ekor. Ikan koi membutuhkan sirip
dengan ikan mas koki, yang terdapat kumis kecil (
ini untuk bisa bergerak bebas di dalam air. Setiap bagian
sungut ) yang di gunakan untuk mendeteksi makanan
yang ada di sekitar habitatnya ataupun lainnya. sirip yang dimiliki ikan koi mempunyai fungsi masing-
Namun, badan atau bentuk tubuh pada ikan koi masing. Sirip di bagian dada berfungsi layaknya tangan,
terdapat dua jenis yaitu epidermis dan juga dermis. sedangkan sirip perut berperan seperti kaki jika disamakan
Bagian ini sangat berperan penting bagi ikan dengan alat gerak manusia. Menariknya sirip ikan koi
terutamanya melindungi dari serangan hama dan mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembali apabila
penyakit ikan, serta juga melindungi kotoran pada tidak sengaja terpotong ataupun patah.
tubuh ikan.
Jika diteliti lebih lanjut, sirip ikan koi terdiri dari beberapa
Warna tubuh ikan koi mempunyai banyak bervariasi bagian yang lebih spesifik. Sirip tersebut tersusun atas
berupa warna kemerahan, kekuningan, keputihan, selaput sirip, jari-jari lunak, dan juga jari-jari keras.
kehitaman, kecoklatan, blaster hitam putih, blastek
merah hitam dan lain-lainnya, tergantung dengan
2. Badan
varietes pada ikan koi. Selain itu, bagian struktur pada
ikan koi ini sangatlah banyak yaitu meliputi rongga
mata, rongga insang, tengkorak, tulang belakang, sirip Tubuh ikan koi tersusun atas dua lapisan yang membentuk
dada, tulang rusuk, sirip perut, tulang belakang, sirip selaput untuk menutupi perbukaan ikan hias ini. Lapisan
punggung, sirip belakang dan sirip ekor. terluar biasa disebut sebagai epidermis, sedang bagian
yang berada di sebelah dalam disebut endodermis.
Selain sirip sebagai sarana penggerak, koi juga
mempunyai indera penciuman. Indera pencium ini Unsur penyusun dan fungsi kedua lapisan tersebut berbeda.
berupa sepasang sungut (kumis) pada sebelah atas Lapisan epidermis terusun dari sel getah dan juga sel mucus
mulutnya, yang berguna untuk mencium makanan yang berfungsi sebagai penghasil lendir di permukaan kulit
pada dasar kolam yang berlumpur. Dengan indera ikan koi. Oleh sebab itu tidak heran jika menyentuh tubuh
penciumnya ini, mereka mampu mendapatkan ikan koi kita akan merasakan adanya lendir yang terasa
makanan dengan memisahkannya dari lumpur yang lengket. Fungsi lendir ini sebagai pelindung tubuh dari
menutupi makanan tersebut. gangguan parasit yang menyerang.
Kumis ini pula yang membedakannya dengan ikan
maskoki, yang cikal bakalnya sangat mirip dengan Lapisan endodermis terdiri dari serat yang dipenuhi oleh
mereka. Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala berbagai jenis sel. Bagian ini menjadi tempat keberadaan
hingga batang ekor, terdapat gurat sisi (Linea lateralis) urat darah dan juga pangkal sisik. Warna tubuh ikan koi juga
yang berguna untuk merasakan getaran suara. Garis dihasilkan dari bagian endodermis, karena lapisan ini
ini terbentuk dari urat-urat yang ada di sebelah dalam mengandung sel warna atau pigmen kulit. Ada empat warna
sisik yang membayang hingga ke sebelah luar. Badan sel yang dihasilkan di endodermis sehingga membentuk
koi tertutup selaput yang terdiri dari dua lapisan. corak warna ikan koi begitu kompleks. Sel ini mengalami
kontraksi sehingga menghasilkan larutan dengan warna
Lapisan pertama terletak di luar, dikenal sebagai berbeda. Keempat warna tersebut adalah putih
lapisan epidermis, sedang lapisan dalam di-sebut (guanophore), hitam (melanophore), kuning (xanthophore),
endodermis. Epidermis terdiri dari sel-sel getah dan dan merah (erytrophore).
yang menghasilkan lendir (mucus) pada permukaan
badan ikan. Cairan ini melindungi per-mukaan badan
3. Sisik
atau menahan parasit yang menye-rang koi. Berbeda
dengan lapisan epidermis, lapisan endodermis terdiri
atas serat-serat yang penuh dengan sel. Pangkal sisik Telah disebutkan bahwa sisik ikan koi tumbuh pada lapisan
dan urat-urat darah terdapat pada daerah ini. endodermis. Membahas tentang sisik ikan koi maka ada
banyaj misteri yang melingkupinya. Salah satunya adalah
kepercayaan bahwa usia ikan hias ini bisa ditentukan
melalui struktur dan warna sisiknya. Anggapan tersebut bisa
Sumber:https://www.dunia- jadi benar sebab pertumbuhan sirip pada ikan hias ini
perairan.com/2017/05/ikan-mas-koi-cyprinus- terbilang unik. Sisik ikan koi mempunyai serangkaian garis-
carpio.html garis berwarna. Garis inilah kemudian dijadikan sebagai
patokan untuk menentukan berapa usia individu ikan koi.
Akan tetapi garis tersebut ukurannya sangat kecil dan halus,
sehingga untuk memeriksanya dibutuhkan bantuan
mikroskop. Sebelum diamati melalui mikroskop, sisiknya
terlebih dahulu harus direndam didalam larutan Potasium
Hidroksia pada konsentrasi antara 1% sampai 5% dalam
waktu sehari. Setelah itu, sisik ikan dibilas kemudian
diperiksa.

4. Indera Perasa

Indera perasa ikan koi terletak diantara urat saraf yang ada
di jaringan lemak dengan lapisan epidermis, tepatnya
dibagian bawah sisik. Bersama dengan sistem saraf, indera
perasa ini menjalankan fungsi sebagai bagian yang
berperan dalam penyerapan dan penyusutan sel warna.

5. Indera Penciuman

Ikan koi mempunyai indera penciuman yang berbentuk


kumis atau sungut dan berjumlah satu pasang. Kumis ini
terletak tepat dibagian atas mulut ikan koi. Kumis atau sungi
ini beperan sebagai alat pendeteksi mangsa atau
makanannya. Selain itu, adanya indera penciuman ikan koi
juga menjadi pembedanya dengan ikan mas.

Kumis yang berperan sebagai alat penciuman ikan koi ini


akan berfungsi saat ikan mencari makanan didasar kolam
berlumpur. Keberadaan lumpur akan menyulitkan untuk
mendeteksi mangsa, sehingga dibutuhkan indera
penciuman yang tajam agar dapat mengetahui posisi
keberadaan makanan.

6. Indera Pendengaran

Selain kumis sebagai indera penciuman, ikan koi juga


mempunyai alat untuk mendeteksi getaran suara. Alat ini
terletak di bagian sisi tubuh yang membentang dari tengah
kepala menuju ekornya. Indera pendengaran ini memiliki
linea laterilis atau gurat yang terbentuk dari serangkaian urat
di bawah sisik yang bergerak keluar.

Sumber : https://rimbakita.com/ikan-koi/
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Milkha Berliana (4201420077)

Family Mantidae

Nama Ilmiah : Mantis religiosa

Nama Lokal : Belalang sembah

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Memiliki tiga bagian tubuh yaitu


kepala, dada, dan perut

Memiliki 3 pasang kaki dengan


sepasang kaki bagian depan yang
berbentuk menekuk dengan ujung
yang agak runcing dan digubakan Kingdom : Animalia
untuk mencapit dan melumpuhkan Sub Kingdom: Invertebrata
mangsanya. Kakinya juga diselimuti Filum : Arthropoda
oleh duri-duri kecil. Kaki belakangnya Kelas : Insecta
Ordo : Mantodea
cukup panjang jika dibandingkan jenis
Famili : Mantidae
belalang lainnya dan agak menekuk Genus : Mantis
Spesies : Mantis religiosa
Memiliki dua pasang sayap
Sumber : Species 2000 & ITIS
Memiliki dua buah antena tipis catalogue of life:April 2013

Tipe mulut pengunyah

Punya dua buah mata yang unik di


bagian kepalanya dengan warna mata
yang mengkilap
Sumber : Dokumen pribadi Tubuhnya beruas-ruas

DESKRIPSI Sumber : Pengamatan langsung MORFOLOGI


Belalang sembah yang termasuk dalam ordo Dikutip dari Jurnal Pendidikan Biologi, Bio–Edu (2016),
Mantodea memiliki adaptasi yang baik dengan secara morfologi belalang sembah memiliki bentuk tubuh
kamuflase dan mimikri. Belalang sembah ini juga yang ramping. Panjang seluruh tubuh dari bagian caput
berperan sebagai predator bagi belalang, ngengat, sampai ujung abdomen 85 mm. Pada bagian caput terdapat
kupu-kupu, lalat dan kutu daun dalam ekosistem sepasang antena, dengan tipe antena berbentuk filiform
(Sureshan dan Sambath, 2009). Menurut Prokop dan (antena dari pangkal sampai ujung seragam seperti benang),
Radovan (2008), belalang sembah memiliki perilaku mata berbentuk faset atau mata majemuk, tipe arah mulut
kanibalisme pada saat kawin. Berdasarkan penelitian berbentuk hipognatus (vertikal). Pada bagian toraks (bagian
Prokop dan Radovan didapatkan bahwa umur tubuh hewan yang terletak antara kepala dan abdomen)
belalang sembah betina mempengaruhi perilaku terdapat protoraks, mesotoraks dan metatoraks dimana
kanibalisme saat kawin. masing-masing bagian tersebut terdapat sepasang tungkai.
Bagian abdomen (bagian tubuh di belakang dada) belalang
Menurut Seminar Nasional Hasil Penelitian Bidang ini terdiri dari 8 ruas. Protoraksnya panjang dengan ukuran
Petanian, Universitas Sriwijaya (2010), belalang 18 mm. Tungkai pertama ukurannya 68 mm, tungkai kedua
sembah ini memiliki ciri-ciri tubuh besar dan ukurannya 64 mm, dan tungkai ketiga ukurannya 72 mm
memanjang berwarna coklat muda, antena pendek, dengan tipe tungkai raptorial.
protoraks panjang, femur dilengkapi dengan duri-duri.
Tungkai depan yang panjang dan kuat berfungsi Belalang unik ini memiliki dua pasang sayap yang terdiri dari
untuk menangkap mangsa. Belalang ini mempunyai sayap depan berukuran 54 mm dan sayap belakang 44 mm.
kemampuan menyamar menyerupai ranting kayu, Kebanyakan belalang sembah dewasa memiliki sayap.
daun dan bunga. Belalang jantan biasanya dapat terbang dengan sayapnya
sedangkan belalang betina biasanya tidak dapat terbang.
Sumber : Megumi, R.S (2018), Prokov, P dan
Radovan, V. (2008), Sureshan P.M dan Sumber : Megumi, R.S (2018)
Sambath S. (2009)
Tabel Pengamatan Keanekaragaman Hewan

Milkha Berliana (4201420077)

Family Alydidae

Nama Ilmiah : Leptocorisa acuta

Nama Lokal : Walang sangit

DOKUMENTASI BAGIAN CIRI KHAS KLASIFIKASI

Memiliki dua buah antena yang


panjangnya hamper sama seperti Kingdom : Animalia
panajang tubuhnya Sub Kingdom: Invertebrata
Filum : Arthropoda
Memiliki 3 pasang kaki yang Kelas : Insecta
menempel pada dadanya Ordo : Hemiptera
Famili : Alydidae
Memiliki dua pasang sayap Genus : Leptocorisa
Spesies : Leptocorisa acuta
Tipe mulut penusuk

Tubuhnya berwarna coklat

Sumber : Dokumen Pribadi Dapat mengeluarkan bau menyengat Sumber : Wikipedia


yang tidak sedap berasal dari perut
atau abdoennya. Fungsinya untuk
pertahanan diri

Sumber: pengamatan langsung

DESKRIPSI MORFOLOGI
Walang sangit (Leptocorisa spp.) merupakan salah satu
hama utama yang menyerang komoditas padi di seluruh
dunia(Pratimi et al.2011). Di Indonesia, hama ini
menyerang buah padi yang dalam keadaan matang
Walang sangit merupakan kelompok hewan invertebrata,
susu. Tanaman inang selain padi yang disukai walang
filum arthropoda pada kelas insekta. Walang sangit
sangit antara lain adalah sorghum, tebu, gandum dan
memiliki bentuk tubuh langsing dan memanjang,
berbagai jenis rumput, di antaranya: Italica, Setaria,
berukuran sekitar 1,5-2 cm, punggung dan sayap (walang
Panicum crus-galli, Panicum colonum, Panicum
sangit dewasa berwarna coklat dan walang sangit mudah
flavidum, Panicum miliare, Eleusine coracana, Setaria
berwarna hijau), badan berwarna hijau, memiliki 3 pasang
glauca (Pratimi, 2011). Salah satu hama yang dapat
kaki, memiliki dua pasang sayap (satu pasang tebal dan
menjadi kendala dalam produksi padi ialah Walang
satu pasang seperti selaput), tipe mulut menusuk dan
sangit Leptocorisa spp. (Hemiptera : Coreidae)
menghisap, telur berbentuk oval yang berwarna hitam
merupakan hama utama dari kelompok kepik
kecoklatan, memiliki “belalai” proboscis untuk menghisap
(Hemiptera) yang merusak tanaman padi di Indonesia.
cairan tumbuhan, abdomen jantan terlihat agak bulat atau
Hama ini merusak dengan cara mengisap bulir buah
tumpul sedangkan yang betina terlihat meruncing,
padi pada fase matang susu sehingga bulir menjadi
metamorfosis tidak sempurna dan memiliki aroma atau
hampa. Hama ini bukan saja dapat menurunkan hasil
bau khas.
tetapi juga menurunkan kualitas gabah seperti bintik-
bintik coklat pada gabah akibat isapan cairan dari hama
Sumber : https://www.teorieno.com/2016/11/klasifikasi-
tersebut. Serangan berat dapat menurunkan produksi
dan-morfologi-walang-sangit.html
hingga tidak dapat di panen.Hama ini juga memiliki
kemampuan penyebaran yang tinggi, sehingga mampu
berpindah ke pertanaman padi lain yang mulai
memasuki fase matang susu, akibatnya sebaran
serangan akan semakin luas. Selain itu, walang sangit
mempunyai kemampuan menghasilkan telur lebih dari
100 butir/betina (Kalshoven, 1981).

Walang sangit (Leptocorisa oratorius) secara umum


morfologi tersusun dari antenna, caput, toraks,
abdomen, tungkai depan, tungkai belakang, sayap
depan dan sayap belakang. Serangga ini memiliki sayap
depan yang keras, tebal dan tanpa vena. Sayap
belakang bertipe membranus dan terlipat dibawah sayap
dengan saat serangga istirahat. Tipe alat mulut yaitu
penggigit-pengunyah dengan kemampuan mandibular
berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis,
khususnya dari suku Curculionadae alat mulutnya
terbentuk moncong yang terbentuk di depan kepala
(Sudarmo, 2000).

Walang sangit muda berwarna hijau yang menyerupai


warna daun untuk mengelabuhi musuh dan tidak
mempunyai kemampuan untuk terbang. Sedangkan
pada Walang sangit dewasa berwarna coklat dan
mempunyai kemampuan terbang yang baik. Secara
umum bentuk tubuh walang sangit langsing, kaki dan
antenna panjang. Telur walang sangit berbentuk bulat
dan pipih berwarna coklat kehitaman. Telur diletakkan
berbaris, dalam satu atau dua baris telur berjumlah 12-
16 butir (Pracaya, 2010).

Sumber : Kalshoven(1981), Pratimi, A. (2011),


Sudarmo(2000), Pracaya (2010)
Daftar Pustaka

Anonim. Tonggeret. Diakses di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tonggeret#:~:text=Tonggeret%20


memiliki%20fase%20metamorfosa%20yang,setelah%20perkawinan%20Tonggeret%20akan
%20mati pada 2 Desember 2020 pukul 23.10 WIB

Anonim. Cyclochila australasiae.Diakses di https://en.wikipedia.org/wiki/Cyclochila_australasiae pada


2 Desemer 2020 pukul 22.54 WIB

Anonim.2018. Klasifikasi dan Morfologi Tonggeret Lengkap .Diakses pada


https://bunnycards1.blogspot.com/2018/05/klasifikasi-dan-morfologi-tonggeret.html pada 2
Desember 2020 pukul 23.12 WIB

Anonim.Summer Whine.2011.Diakses di https://matthewwills.com/2011/08/25/summer-whine/ pada 3


Desember 2020 pukul 09.54 WIB

Anggradewi, Arunika. 2008. IDENTIFIKASI TONGGERET (HEMIPTERA: CICADIDAE) DI KEBUN


RAYA BOGOR DAN KEBUN RAYA CIBODAS BERDASARKAN REKAMAN SUARA. Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departeman
Proteksi Tanaman program studi hama dan penyakit tumbuhan fakultas pertanian Institut
Pertanian Bogor Bogor 2008

Anonim. Ikan Koi – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Asal, Sejarah, Fakta Unik & Jenis. Diakses di
https://rimbakita.com/ikan-koi/ pada 3 Desember 2020 pukul 12.57 WIB.

Anonim. Kijang. Diakses pada https://id.wikipedia.org/wiki/Kijang pada 3 Desember 2020 pukul 11.03
WIB

Anonim. Kijang (Muntiacus muntjak) Rusa Asli Indonesia. 2010. Diakses di


https://alamendah.org/2010/11/15/kijang-muntiacus-muntjak-rusa-asli-indonesia/ pada 3
Desember 2020 pukul 11.55 WIB

Anonim. 2020 .Ciri-ciri Hewan Kijang.Diakses di https://www.sridianti.com/ciri-ciri-hewan-kijang.html


pada 3 Desember 2020 pukul 12.09 WIB

Anonim. Belalang Sembah dan Klasifikasinya. Diakses di https://www.belajarbiologi.xyz/2014/04/


belalang-sembah -dan-klasifikasinya.html pada 3 Desember 2020 pukul 15.43 WIB

Anonim. Koi. Diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Koi pada 3 Desember 2020 pukul 12.37 WIB
Anonim. Klasifikasi dan Ciri-ciri Morfologi Walang Sangit .https://www.materipertanian.com/klasifikasi-
dan-ciri-ciri-morfologi-walang-sangit/ pada 3 Desember 2020 pukul 18.01 WIB

Anonim.2016.Walang Sangit.Diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Walang_sangit pada 3 Desember


2020 pukul 16.52 WIB

Corbet, G. B., & Hill, J. E. 1992. The mammals of the indomalayan region; a systematic review.
Natural History Museum Publications. Oxford University Press. 496 pp.

Gurmaya, K.J. 2005. Studi Ekologi Kijang (Muntiacus muntjak). Makalah Biologi FMIPA,. Bandung

Krisnaindra. 2016 . Klasifikasi Dan Morfologi Serangga Walang Sangit.


https://www.teorieno.com/2016 /11/klasifikasi-dan-morfologi-walang-sangit.html pada 3
Desember 2020 pukul 17.54 WIB

Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia.Jakarta.

Megumi, R.S .2018.Belalang Sembah, Menginspirasi Kung Fu. Diakses di https://www.greeners.


co/flora-fauna/belalang-sembah-menginspirasi-kung-fu/ pada 3 Desember 2020 pukul 15.59
WIB

Prokov, P dan Radovan, V. 2008. Seasonal Aspects of Sexual Cannibalism in the Praying Mantis
(Mantis religiosa). J. Ethol. 26(1): 213-218.

Pratimi, A. 2011. Fluktuasi population walang sangit Leptocorisa oratorius F. (Hemiptera: Alydidae)
pada komunitas padi di Dusun Kepitu, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pracaya. 2010. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta

Sulstyadi, Eko.(2016). Karakteristik Komunitas Mamalia Besar Di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Zoo Indonesia, 25(2): 142-159. Dapat diakses di https://e-
journal.biologi.lipi.go.id/index.php/zoo_ indonesia/article/download/3361/2863

Susanto.2007. Budidaya Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.


Susanto, 2000. Usaha Pembenihan dan Pembesaran Ikan Mas (Cyprinus carpio linneaus). Penebar
Swadaya. Jakarta.

Setiyo, Meitri.2017 .Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio). Diakses di https://www.dunia-


perairan.com/2017/05/ikan-mas-koi-cyprinus-carpio.html pada 3 Desember 2020 pukul 13.48
WIB

Sureshan P.M dan Sambath S. 2009. Mantid (Insecta: Mantodea) Fauna of Old Bihar (Bihar and
Jharkhand) with Some New Records for the State. Records of the Zoological Survey of India.
109(3):11-26.

Sudarmo, S. 2000. Tembakau Pengendalian Hama dan Penyakit. Kanisius. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai