Soal :
2. Faktor non medik yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan perinatal adalah:
a. Perdarahan pervaginam
b. Preeklamsia dan eklamsia
c. Penyakit radang panggul
d. Rendahnya status wanita
5. Upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tingginya angka
kematian ibu dan bayi :
1.Perawatan BBLR harus di rumah sakit
2.Frekuensi pemeriksaan antenatal minimal 4 kali
3.Pencatatan lengkap tentang angka dan penyebab kematian
4.Deteksi dini untuk ibu dan bayi dengan resiko tinggi
11. Dalam bekerja di komunitas, bidan perlu mengetahui tentang profil masyarakat di
wilayah kerjanya, informasi ini digunakan untuk:
a. Melengkapi data diwilayah kerja
b. Bahan presentasi dalam lokakarya
c. Bahan menyusun rencana pelayanan
d. Laporan kegiatan pengumpulan data
12. Yang termasuk faktor risiko untuk mengalami komplikasi kehamilan adalah:
a. Persalinan macet
b. Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun
c. Kehamilan dengan tanda preeklamsia
d. Perdarahan dalam masa kehamilan
15. Pernyataan dibawah ini, manakah yang lebih berisiko mengalami komplikasi
kehamilan dan persalinan:
a. 60 % PUS mengunakan kontrasepsi
b. 50 % ibu post partum yang menyusui bayinya
c. 60 % persalinan ditolong oleh dukun
d. 50 % ibu bersalin di Puskesmas
16. Apabila ibu tidak mau memeriksakan kehamilannya kefasilitas kesehatan, maka
yang pertama kali bidan sebaiknya melakukan:
a. Menjemput ibu hamil kerumah untuk dibawa ke Puskesmas
b. Mendapatkan informasi alasan tidak datang kefasilitas kesehatan
c. Mengerahkan kader kesehatan & tokoh masyarakat
d. Penyuluhan pentingnya ANC
17. Yang tidak termasuk tujuan antenatal dirumah adalah:
a. mencegah komplikasi kehamilan
b. Meningkatkan motivasi ibu untuk memeriksakan kehamilannya
c. Mendekatkan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan
d. Mengidentifikasi indikasi & kontra indikasi bersalin dirumah
18. Yang tidak termasuk keuntungan persalinan dibidan praktek swasta adalah
a. Suasana rileks
b. Pelayanan berkesinambungan lebih mudah diterapkan
c. Keterbatasan alat-alat untuk mengatasi komplikasi
d. Pilihan alternatif untuk ibu yang tidak ingin bersalin di rumah sakit
19. Apabila ibu hamil mengalami faktor risiko dan diperkirakan akan mengalami
komplikasi persalinan, namun ibu dan keluarga tidak mengiginkan dirawat dirumah
sakit, maka alternatif pilihan yang paling aman untuk disarankan adalah:
a. Rumah sakit bersalin
b. Di rumah
c. Di bidan praktik swasta
d. Puskesmas
20. Pengambilan keputusan untuk memilih tempat persalinan sebaiknya dilakukan oleh:
a. Ibu hamil sendiri
b. Keluarga suami
c. Bidan
d. Suaminya
21. Agar dapat mengenal masalah kesehatan diwilayah kerja dengan cepat dapat
dilakukan dengan cara:
a. Melaksanakan MMD b. Pengumpulan data
c. membuat pemetaan masalah d. Membuat perencanaan kegiatan
22. Untuk menjaga kehamilan menjadi lebih aman, upaya yang dapat dilakukan adalah:
a. semua pasangan usia subur harus mengunakan alat kontrasepsi
b. Semua ibu hamil memperoleh suplement tablet tambah darah
c. Semua kehamilan sebaiknya akses ke pelayanan profesional
d. Semua pertolongan persalinan harus dilakukan di rumah sakit
23. alat yang dapat digunakan untuk memantau indikator cakupan pelayanan KIA
adalah:
a. PWS KIA b. PWS – KIA dan Kohort ibu
c. Register Kohort ibu d. Register Kohort bayi
24. Untuk mengantisipasi terjadi eklamsia diwilayah kerja, bidan perlu melakukan:
a. pentingnya menyediakan alat transportasi
b. Observasi ketersediaan alat komunikasi/telepon dan sebagainya
c. Melakukan ANC setiap minggu pada semua bumil
d. Pendataan sasaran untuk mengetahui prevalensi faktor risiko preeklamsia
26. saat kunjungan rumah, pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah ibu mengalami
peningkatan, rencana bidan selanjutnya adadalah:
a. tes darah lengkap b. Tes protein urine
c. Tes urine riduksi d. Tes urine lengkap
27. Untuk mencegah hipotermi pada bayi, saran yang perlu diberikan kepada ibu dan
keluarganya dalam merawat bayi dirumah:
a. ruang tidur dipasang AC
b. Ruang sebaiknya terbuka dengan ventilasi yang banyak
c. Ruangan tidur bayi cukup kehangatannya, dan bersih
d. Menyiapkan pakaian bayi yang bervariasi supaya indah dipandang
28. Hambatan dalam memberikan rujukan/merujuk adalah:
1. Keterbatasan sosek 2. Keterbatasan alat-alat
3. keterlambatan donor 4. Pasien tidak mau dirujuk
29. Masalah yang perlu diantisipasi bila disuatu wilayah kerja ibu hamilnya mengalami
anemia:
a. Komplikasi partus lama b. Tetanus neonatorum
c. Komplikasi preeklamsia d. Perdarahan antepartum
31. Dibawah ini yang termasuk kewajiban bidan terhadap tugasnya adalah:
1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien
2. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawat
3. Setiap bidan harus menjamin keterangan yang dapat dipercayakan
kepadanya
4. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi
32. Dalam pengisian regester kohor bidan dapat dibantu oleh kecuali:
a. Kader b. Pamong
c. Petugas KB d. Tokoh masyarakat
SOAL KASUS 1
Ny. A datang kebidan Maria dengan keluhan nyeri yang sangat diperut, ada keluar
darah lewat jalan lahir, warna darah kehitaman, ibu tampak lemas dan pucat, riwayat
kehamilan G 2 P 1 A 0. kehamilan 28 minggu, dinding perut terasa keras, pada PD
dinding ketuban terasa tegang. Bidan Maria bertugas di desa terpencil dengan jarak
tempuh 2,5 jam jalan kaki untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang lain.
34. Berdasarkan keluhan Ny. A dan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan bidan
Maria maka diagnosa yang lebih tepat untuk Ny. A adalah :
a. Plasenta Previa
b. Solusio Plasenta
c. KPD
d. Abortus
35. Menurut anda tindakan yang harus diberikan segera oleh bidan Maria adalah:
a. Tangani pendarahan dan stabilkan cairan dengan pemberian infus
b. Segera dirujuk supaya tidak ada risiko dengan bidan Maria
c. Karena jaraknya jauh cukup bidan Mariah yang menangani kasus ini
d. Bidan Maria melakukan mufakat dengan TOMA langka apa yang harus diambil
36. Langka selanjutnya yang harus diambil oleh bidan Maria menurut anda adalah :
a. Kasus ini cukup ditangani oleh bidan Maria
b. Setelah dilakukan tindakan dasar Ny. A harus segera dirujuk
c. Harus konsulkan dulu dengan bidan koordinator baru mengambil tindakan
selanjutnya
d. Musyawarah dulu dengan pemuka adat setempat dan ambil tindakan sesuai
hasil kesepakatan
37. Dibawah ini yang merupakan penyebab utama mortalitas maternal adalah :
1. Abortus
2. Eklamsia
3. Perdarahan Postpartum
4. Sepsis Puerperal
Kasus 2:
Ny. X dengan kehamilan trimester III, dilaporkan meninggal dunia beberapa hari yang
lalu. Saat dilakukan konfermasi dengan keluarga Ny. X meninggal akibat gantung diri
karena ulah suaminya yang sering mabuk-mabukan dan main perempuan.
Setelah seminggu kemudian dilaporkan juga Ny. Y meninggal saat melahirkan karena
perdarahan yang hebat dengan kondisi bayi selamat, yang membantu persalinan Ny. Y
pada awalnya adalah dukun setempat,karena tidak dapat diatasi lagi maka keluarga
memangil bidan desanya (Bidan Maria).kemudian Bidan Maria melakukan tindakan
penanganan untuk menghentikan pendarahan dan ia sudah berusaha selama 2,5 jam
tetapi perdarahan tidak dapat dihentikan dan akhirnya Ny. Y meninggal, Jarak tempuh
antara rumah Ny. Y dengan rumah sakit kira-kira 40 menit.
40. Menurut anda tindakan yang harus dilakukan bidan Maria adalah ;
a. Tidak perlu ditangani, lansung dirujuk ke RS
b. Berikan pertolongan untuk menghentikan perdarahan sampai berhasil
c. Berikan pertolongan untuk menghentikan perdarahan jika tidak berhasil
segera di rujuk
d. Tidak perlu ditangani karena keluarga sebelumnya telah memanggil dukun
44. Jika anda menemukan kasus BBLR di tempat anda tugas di daerah yang sangat
tepencil dengan keadaan social ekonomi keluarga yang sangat lemah, maka
tindakan anda untuk menjaga suhu tubuh bayi tersebut adalah ;
1. Dirujuk ke RS untuk dirawat dalam inkobator
2. bayi harus tetap terbungkus dan dibantu dengan botol air hangat
3. Cukup diselimuti dengan kain tipis
4. Perawatan yang ketat jangan sampai bayi terinfeksi dan kedinginan
49. Yang merupakan pelayanan kesehatan yang dijalankan untuk kesehatan bayi dan
balita di posyandu adalah :
1. Pemberian FE
2. Imunisasi TT
3. Pelayanan KB
4. Imunisasi Bayi usia 3-14 bl
50. Kegiatan di posyandu dikenal dengan sistem 5 meja. Kegiatan yang dilakukan di
meja ke III adalah :
a. Penimbangan
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pengisian KMS
d. Pemberian Imunisasi
51. Di meja ke IV kegiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan, pemberian FE, Vit.A.
Petugas yang memberikan pelayanan di meja ini adalah :
a. Petugas PKM
b. Bidan Desa
c. Kader
d. Pertugas Sanitarian
52. Tugas yang dilakukan oleh kader posyandu pada hari H – 1 pelaksanaan posyandu
adalah :
1. Menyiapkan alat atau bahan yang dibutuhkan
2. Mencatat BB bayi ke kertas kecil kemudian pindahkan ke KMS
3. Melaksanakan pembagian tugas ke sesama kader
4. Kunjungan rumah ( penyuluhan perorangan)
53. Yang merupakan penyebab tidak langsung kematian ibu di Indonesia adalah :
1. Perdarahan
2. Kemiskinan
3. Pre-eklamsia
4. Pengetahuan yang kurang
54. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan persalinan preterm yang menyebabkan
AKP adalah :
1. Meningkatkan gizi bumil
2. Jarak kehamilan diatas 2 tahun
3. Mengurangi kerja yang terlalu berat bagi bumil
4. Meningkatakan gizi balita
KASUS 3
Bidan Eka baru lulus dari Akademi Kebidanan, kemudian diangkat menjadi bidan PTT di
Desa Ganung yang terpencil, daerah perbukitan, budaya desa yang masih banyak
berkaitan dengan angka kematian ibu, misal : ibu hamil pantang terhadap suatu
makanan dan persalinan yang masih banyak ditolong oleh dukun.
SOAL
55. Bidan Eka dalam mengawali karirnya sebagai bidan desa perlu melakukan ...
a. Pendekatan pada tokoh masyarakat
b. Pendekatan langsung kepada masyarakat
c. Mengumumkan diri kalau dirinya bidan terampil
d. Pendekatan dengan cara mengundang masyarakat berpesta
56. Untuk mengetahui permasalahan di Desa Ganung bidan Eka bersama tokoh
masyarakat dapat melakukan ...
a. Survey individu
b. Survey keluarga
c. Survey mawas diri
d. Survey demografi
57. Data yang didapat kemudian diolah dan disampaikan pada masyarakat desa
Ganung pada saat ...
a. Rembuk desa
b. Musyawarah masyarakat desa
c. Musyawarah masyarakat mufakat
d. Melakukan supervisi di desa
58. Penyebab kematian ibu di Desa Ganung kemungkinan disebabkan oleh ...
a. Tiga keterlambatan
b. Empat keterlambatan
c. Belum adanya suami siaga
d. Pendidikan yang rendah
KASUS 4
Nyonya Marti 24 tahun warga Desa Ganung yang termasuk desa terpencil jauh dari
bidan dan sarana kesehatan lainnya. Meninggal karena mengalami perdarahan setelah
bersalin yang ditolong oleh dukun. Darah yang keluar berwarna merah tua. Komtraksi
uterus lembek
SOAL
60. Untuk menghindari kasus seperti tersebutdi atas pada ibu yang lain, maka bidan
melakukan kegiatan ...
a. Kursus dukun
b. Mengklasifikasikan ibu hamil ke golongan / tingkatan risiko
c. Pendataan ibu hamil seluruh desa
d. Pendekatan kepada para pemegang kebijakan dalam pelaksanaan desa
siaga
61. Kemudian (lanjutan soal di atas), dibentuk desa Siaga. Yang tidak termasuk dalam
kriteria desa Siaga adalah ...
a. Terbentuknya Dasolin
b. Terbentuknya ambulan desa
c. Terbentuknya bank darah desa
d. Terbentuknya arisan dasa wisma
63. Usaha untuk menghindari keterlambatan merujuk, dapat dilakukan dengan ...
a. Membentuk tabulin
b. Membentuk KPKIA
c. Membentuk suami siaga
d. Membentuk ambulan desa
KASUS 5
Nyonya Hana seorang ibu rumah tangga, umur 36 tahun, G6P5A0 hamil 6 bulan, semua
persalinan yang lalu ditolong oleh dukun, ibu tidak pernah ber – KB anak ke empat
tercatat sebagai Balita BGM, sedangkan anak kelima (11 bulan) belum pernah
diimunisasi dan ibu masih memberikannya ASI. Dirumahnya terdapat banyak sampah,
kecoa dan tikus. Suami Nyonya Hana bekerja sebagai buruh tani.
SOAL
64. Penyuluhan yang paling tepat pada Ny. Hana adalah ...
a. Penyuluhan tentang gizi sehat untuk keluarga
b. Penyuluhan tentang istirahat untuk ibu hamil
c. Pentingnya pemeriksaan ibu hamil
d. KIE tentang bahaya-bahaya dalam masa kehamilan
65. Resiko kebidanan yang bisa terjadi pada Ny. Hana adalah ...
a. Perdarahan pada saat persalinan
b. Gangguan hubungan sosial
c. Gangguan perkembangan bahasa
d. Gangguan perkembangan intelegensi dan motorik
67. Yang tidak termasuk faktor resiko pada kasus Ny. Hana adalah ...
a. Grande multipara
b. Sanitasi buruk
c. Usia ibu tua
d. Jarak persalinan yang pendek
KASUS 6
Bidan Dina baru ditugaskan di Desa Qiu, hasil pendataan yang dilakukan didapat :
jumlah penduduk sebanyak 1200 jiwa, 80% PUS menjadi akseptor KB, 70% ibu hamil
menderita anemia, dan sebagian besar tidak memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kesehatan, sebagian besar rumah tidak memiliki jamban, didapatkan 5 orang warga
menderita filariasis, pertolongan persalinanbanyak dilakukan oleh dukun bayi yang tidak
terlatih, masyarakat desa sangat patuh kepada kepala desa. Adat kebiasaan ibu hamil
berpantang pada makanan tertentu.
SOAL
70. Rumus masalah kebidanan yang dibuat oleh bidan Dina di desa Qiu salah satu
diantaranya adalah ...
a. Derajat kesehatan masyarakat masih rendah
b. Kesadaran masyarakat untuk ber-KB masih rendah
c. Tingginya kejadian anemia pada ibu hamil karena berpantang makanan
d. Penyakit filariasis yang diderita warga setempat disebabkan lingkungan yang
kotor
71. Rencana kegiatan yang dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas
adalah ...
a. Safari KB
b. Perbaikan gizi pada ibu hamil
c. Penyuluhan tentang bahaya filariasis
d. Pembuatan jamban bersama masyarakat
72. Strategi apa yang harus dilakukan bidan untuk menentukan arah pelaksanaan
kegiatan dalam mengatasi masalah tersebut ...
a. Kuratif
b. Promotif
c. Preventif
d. Rehabilitatif
73. Sasaran utama untuk mengatasi masalah tersebut di atas adalah ...
a. PUS
b. Ibu Hamil
c. Dukun bayi
d. Kepala Desa
79. Peran fungsi bidan di masyarakat salah satunya sebagai pelaksana, kecuali ...
a. Melakukan pertolongan persalinan dirumah
b. Pelayanan keluarga berencana
c. Imunisasi pada ibu dan anak
d. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat