Anda di halaman 1dari 14

VI HUKUM GAUSS

1. GARIS MEDAN LISTRIK (KUANTITATIF)

Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari pengertian garis medan listrik yang
diperkenalkan oleh Michael Faraday sebagai alat bantu yang ampuh untuk
memvisualkan medan listrik secara mudah dan baik secara kualitatif. Nah, Karl
Friedrich Gauss seorang ilmuwan jerman (1777 - 1855) yang ahli matematika dan
banyak andilnya dalam fisika eksperimental maupun teoritik melanjutkannya dengan
memberikan cara yang ampuh untuk menyelesaikan persoalan elektrostatik yang
bersifat simetri dengan mempergunakan pengertian garis medan secara kuantitatif.
Hukum Gauss ini sangat penting bagi pemahaman medan vektor pada umumnya dan
medan listrik khususnya.
r
Untuk setiap medan vektor yang vektor medannya V misalnya didefinisikan suatu
besaran yang umum disebut fluks sebagai berikut :

r
V Bila V  bidang dA, fluks d = VdA
r
Bila V tidak tegak lurus pada permukaan dA
r r
dA d = VdA cos  = V  dA
dimana vektor permukaan dA  nɵ dA
n nɵ = vektor satuan yang  bidang
 = vektor satuan dalam arah normal bidang
 = sudut antara bidang dA dengan bidang yang  pada
dA r r r
V , atau sudut antara vektor dA dan V .

Fluks    V  dA (yang keluar dari permukaan A).
A
r
Untuk medan listrik yang vektor medannya E dalam sistem SI besaran ini di sebut
jumlah garis medan (gaya), karena istilah fluks akan dikhususkan untuk medan
r
perpindahan D nanti. Jadi secara kuantitatif (jangan divisualkan) jumlah garis medan
(gaya) listrik yang keluar dari permukaan A.
r r
N   E  dA   E cos dA ,  adalah sudut antara E dengan dA
A A

66
Perlu diingat bahwa dalam menghitung jumlah garis
E
medan yang (menembus) "keluar" dari suatu
n
n permukaan, setiap bidang mempunyai dua muka,
1
2
misalnya bidang dalam gambar disamping ini satu
E "muka" nya menghadap kekanan dengan arah normal
A
nɵ1 dan yang kedua menghadap kekiri dengan
normalnya nɵ2 . Bila arah medan seperti pada gambar,
r
sudut 1 antara E dan nɵ1 besarnya nol, cos 1 = cos  = 1, maka jumlah garis medan
N1 yang dihasilkan bernilai positif yang sesuai dengan istilah "keluar" dari bidang A
(untuk mukanya yang menghadap kekanan). Jika yang digunakan mukanya yang
r
menghadap kekiri maka sudut antara E dan nɵ2 adalah 2 = 180 dan cos 2 = -1, ini
menghasilkan N2 yang negatif yang berarti "masuk" kepermukaan A tersebut.
Untuk membedakan kedua permukaan tersebut dapat digunakan aturan sekerup kanan
dalam menentukan arah nɵ bidang sebagai berikut :
C C

B B

n n

D D

A A
Permukaan ADCA Permukaan ABCDA
Khusus pada permukaan tertutup digunakan perjanjian :
arah normal yang digunakan adalah yang berarah keluar dari permukaan
tertutup tersebut.

Contoh :
n
n

n
n

n n
Contoh :

67
(1)
Z
Diketahui : E  3iɵ  4 ɵj  NC 1 
E H
Hitung : jumlah garis gaya (medan) total
yang keluar dari kubus A B C D E F G H
F
G yang sisinya 2m.
r
A
Penyelesaian : E = konstan, maka garis
Y
D medan adalah garis-garis lurus yang seja-
jar. Semua garis yang masuk tentu keluar
B C dari kubus sehingga jumlah garis yang
masuk (-) sama dengan yang keluar (+).
X
Jadi jumlah garis medan total yang dirangkum dalam kubus Ntot = 0.
Cara lain : hitung jumlah garis gaya yang menembus tiap bidang
muka CDHG : N   E  nɵ dA   3iɵ  4 ɵj   ɵj  dA  4  4  16
A A

muka ABFE : N   E  nɵ dA   3iɵ  4 ɵj     ɵj   dA  4  4  16


A A

muka FGHE : N   E  nɵ dA   3iɵ  4 ɵj   kɵ  dA  0


A A

 
muka CBAD : N   E  nɵ dA   3iɵ  4 ɵj    kɵ  dA  0
A A

muka BCGF : N   E  nɵ dA   3iɵ  4 ɵj   iɵ  dA  3  4  12


A A

muka AEHD : N   E  nɵ dA   3iɵ  4 ɵj     iɵ  dA  3  4  12


A A

Jadi jika dijumlahkan, Ntotal = 0

2. HUKUM GAUSS
Medan listrik berpangkal dari muatan positif dan berakhir di muatan negatif. Apabila
satu atau sejumlah muatan positif dikurung oleh suatu permukaan tertutup tentulah
garis-garis medan benar-benar menembus keluar dari permukaan tertutup tersebut,
secara kuantitatif hasilnya bilangan positif.
Sebaliknya bila yang dikurung (dilingkupi) muatan negatif, tentulah garis-garis medan
akan masuk menuju permukaan tertutup tersebut. Jumlah garis medan hasilnya
merupakan bilangan negatif. Adapun banyaknya sebanding dengan besarnya (harga
mutlak) muatan tersebut. Bila tak ada muatan yang dikurung tentulah setiap garis
medan yang masuk akan keluar pula dari permukaan tertutup ini dan menghasilkan
jumlah garis medan nol, yang masuk (-) sama dengan yang keluar (+).

68
Jadi : jumlah garis medan yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan
jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu.
Pernyataan inilah yang dikenal sebagai Hk. Gauss.
Secara matematik dituliskan sebagai berikut :
qin
 E  dA 
A
0

Cincin pada tanda integral menunjukkan bahwa A merupakan permukaan tertutup dan
qin adalah jumlah muatan yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut.
r
E adalah kuat medan pada dA (di permukaan tersebut) oleh seluruh muatan di dalam
maupun di luar permukaan tersebut.

Hukum Gauss terutama digunakan untuk menghitung medan listrik oleh


benda bermuatan yang bentuknya mempunyai simetri, misalnya bidang
datar, bola atau silinder.

Tetapi sebaliknya bila kuat medan dalam ruang diketahui tentulah hukum Gauss dapat
pula digunakan untuk menentukan banyaknya muatan yang dikurung oleh suatu
permukaan tertutup.
Karena kuat medan listrik dapat pula ditentukan dengan menggunakan hukum
Coulomb tentulah hasil kedua cara ini harus sesuai. Artinya kita dapat mendeduksikan
hukum Coulomb dari penerapan hk. Gauss.

3. PEDOMAN PENGGUNAANNYA
Bila kita hendak menggunakan hukum Gauss untuk menentukan kuat medan listrik
disekitar suatu distribusi muatan kita harus memperhatikan :
1) Simetri apa yang dipunyai sistem tersebut, dari sini diperoleh gambaran
kualitatif tentang medan tersebut.
2) Pilih suatu permukaan (khayal) yang kita sebut permukaan Gauss yang
sesuai dengan bentuk simetri di atas, melalui titik yang akan ditentukan kuat
medannya itu.
3) Pemilihan permukaan Gauss yang tepat akan menghasilkan E yang sama
besar dan tegak lurus pada sebagian atau seluruh permukaan tertutup
tersebut dan nol dipermukaan lain. Dengan demikian jumlah garis gaya
berbentuk EA1 dan dari hk Gauss diperoleh :
69
q in
E A1  jadi E dapat ditentukan.
0

Contoh :
1) menentukan kuat medan sekitar satu muatan titik q, misalkan di titik P yang
berjarak r dari q.
r Sistem ini mempunyai simetri bola, karena itu garis
E medannya berarah radial keluar. Kuat medan searah
q
jari-jari. Besar kuat medan sama disetiap titik yang
berjarak sama dari q, jadi di setiap permukaan bola
Perm. Gauss yang berpusat di q, harga E sama besar.
Pilih permukaan Gauss berbentuk bola yang melalui titik P dan berpusat di q.
Karena sistem ini simetri bola maka E sama besar diseluruh permukaan bola
tersebut dan arahnya radial  rɵ .
q
 E  nɵ dA  0
Pada permukaan bola nɵ  rɵ , Eɵ  E rɵ
E = konst, maka :
 E  nɵ dA   E rɵ  rɵ dA  E  dA  E A  E 4r 2
q
E 4  r2 
0
1 q 1 q
E p  E r    
2 , E r  rɵ
40 r 40 r 2
Bila di titik P diletakkan muatan lain q' maka muatan tersebut akan mengalami
gaya
1 qq 
F q    q E  rɵ
40 r 2
Hasil ini tidak lain dari hk Coulomb.

4. MEDAN OLEH BOLA BERMUATAN


Menentukan kuat medan di dalam dan di luar bola berjari-jari R bermuatan Q (pos)
yang tersebar serba sama di dalam bola tersebut.
1) Sistem ini mempunyai simetri bola  E  r   E  r  rɵ .
2) Pilih permukaan Gauss bola sepusat dengan bola muatan  nɵ  rɵ
a) r  R  qin = Q (untuk titik di luar R)

70
 E  nɵ dA   E  r rɵ  rɵ dA
Q
 E  r   dA  4r 2 E  r  
R 0
1Q
q Er 
r 40 r 2
r 1 Q
Er   rɵ
n 40 r 2
E
Hasil yang diperoleh sama dengan medan yang disebabkan oleh
muatan titik Q yang terletak di pusat lingkaran. Jika menggunakan
hk.Coulomb perhitungannya akan rumit sekali.
b) di dalam bola muatan, r < R
qin =muatan di dalam permukaan Gauss berjari-
jari r.
r Karena muatan Q terbagi serba sama keseluruh
bola berjari-jari R maka :
R volume bola r
q in  Q
volume bola R
4
 r3 r3
 3 Q 3Q
4 R
 R3
3

qin
Seperti di a)  E  nɵ dA  E  r  A  0
r3 Q
E  r  4r 2 
R 3 0
1 r
Er  Q 3
40 R
1 Q 1 Qr
Er   3 r r 
ɵ
40 R 40 R 3

5. MEDAN OLEH MUATAN PADA BIDANG DATAR


Menentukan kuat medan listrik sekitar muatan (+) yang tersebar serba sama pada
sebuah bidang datar yang sangat luas, jumlah muatan persatuan luas (rapat muatannya)
 Cm-2.

71
 Sistem ini mempunyai simetri bidang, gambaran garis
medannya tentulah seperti pada gambar di sebelah ini
(garis tegak menggambarkan bidang datar bermuatan
yang tegak lurus pada bidang gambar ini). Ini berarti
kuat medan serba sama di kiri maupun di kanan bidang
muatan. Yang di kanan berarah kekanan (menjauhi
muatan positif) dan yang di kiri berarah kekiri.

Untuk menentukan besarnya medan tersebut kita pilih permukaan Gauss yang
mempunyai dua bidang sejajar dengan bidang muatan dan bidang ketiga berbentuk
selubung silinder yang tegak lurus pada bidang muatan seperti pada gambar di bawah
ini.

 Perm III perm I dan II sejajar dengan bidang


Z
n muatan (misalkan bidang (y, z) arah
E2 E1
normalnya nɵ1  iɵ, nɵ2  iɵ . Arah
n1 = i
n =-i
2 medan pada permukaan I E1  E iɵ
Y dan pada perm II E2  E   iɵ
Perm II Perm. I   E iɵ . Pada permukaan III arah

E  nɵ  cos  0 sehingga E3  nɵ  0 .
Hukum Gauss :
qin
 E  nɵ dA  0
Bila luas penampang tabung A, maka besar muatan qin yang terkurung oleh permukaan
Gauss (tabung) adalah muatan yang terdapat pada permukaan yang diarsir yang luasnya A
(bagian dari bidang muatan yang dikurung oleh tabung Gauss). Maka qin =  A.

Jadi :

A
 E  nɵ dA   EI
1  nɵ1 dA   E2  nɵ2 dA   E3  nɵ3 dA 
II III
0

72
 A
  E iɵ  iɵ dA   E   iɵ    iɵ dA  0 
I II
0
A
E  dA  E  dA 
X I II
0
A 
2EA E
0 20

E=-  i E=  i
 
0 0

r 
dalam bentuk vektor : di kanan bidang E1  i
20
r  $
di kiri bidang E2  i
20

catatan : Bila muatan bidang negatif hasilnya sama besar yaitu E  , hanya
20
arahnya menuju bidang.



6. MEDAN OLEH MUATAN GARIS YANG PANJANG


Menentukan kuat medan listrik disekitar muatan (+) yang tersebar merata sepanjang
sebuah garis lurus yang sangat panjang. Misalkan jumlah muatan persatuan panjang
(rapat muatan)  Cm-1.
Penyelesaian :

72
1)  Sistem ini mempunyai simetri tabung, garis
medannya radial tegak lurus pada permukaan
selubung tabung yang sumbunya berimpit dengan
garis muatan. Medan E sama besar disetiap titik
pada selubung tabung tersebut dan arahnya searah
dengan normal pada permukaan tersebut. Pada
selubung tabung E  E  r  nɵ .

2) Untuk menentukan besarnya kuat medan pada


titik P yang berjarak r dari garis muatan kita
I r
ambil permukaan Gauss berbentuk tabung yang
panjangnya l berjejari r yang sumbunynya
l III P berimpit dengan garis muatan. Permukaan ini
r terdiri dari dua tutup tabung (I, II) dan sebuah
selubung tabung. (Ingat! Permukaan Gauss harus
II
tertutup). Permukaan I dan II normalnya // sb-
r
tabung sedangkan E  pada sb. tabung, jadi
E  nɵ  E cos90o  0 .
Pada permukaan III (selubung tabung)
E  E  r  nɵ .
3) Hukum Gauss :
qin
 E nɵ dA   E I
1  nɵ dA   E2  nɵ dA   E3  nɵ dA 
II III
0
=0+0+  E  r nɵ  nɵ d A
III

qin
 E  r   dA 
III
0

 dA = luas selubung = 2 r ℓ
III

qin = muatan pada bagian garis muatan yang didalam tabung


=  ℓ.
ℓ
Maka E  r  2rℓ 
0

73
 1 
Er 
20 r

arahnya radial tegak lurus pada garis muatan.


1 
r EP  rɵ
2 r

7. MEDAN LISTRIK DI DALAM RUANG TERTUTUP


Berikut ini secara ringkas akan dibuktikan bahwa di dalam suatu ruang tertutup, jika
yang mengandung muatan hanya dipermukaan dan/atau di luarnya saja (di dalamnya Q
= 0) maka kuat medan listrik di dalam ruang sama dengan nol.
Bukti :
Buat permukaan Gauss di dalam permukaan
tertutup tersebut.
Qin
Hk. Gauss :  E  dA  0
Qin = muatan di dalam permukaan tertutup
= 0 (diketahui)
maka :  E  dA  0
disetiap permukaan Gauss di dalam permukaan
tertutup tersebut. Dapat ditarik kesimpulan
r
bahwa kuat medan E  0 disetiap titik di dalam
ruang yang dikurung oleh permukaan tertutup
tersebut.

8. KONDUKTOR DAN ISOLATOR

Yang dimaksud dengan kepenghantaran listrik adalah bahwa di dalam bahan


penghantar listrik ada partikel bermuatan (misalnya elektron) yang dapat bergerak
bebas dari satu titik ke titik lainnya. Pada logam terdapat elektron yang "bebas"
berpindah tempat, tidak terikat pada inti atom atau daerah tertentu. Sebenarnya
kebanyakan bahan dalam keadaan-keadaan tertentu dapat bersifat demikian. Jadi :
Konduktor adalah bahan yang mengandung muatan bebas,
yaitu muatan listrik yang bebas bergerak.

74
Bila sebuah penghantar diberi medan listrik maka muatan bebasnya segera berpindah,
mengatur diri sampai dicapai keadaan keseimbangan yang baru dan pada keadaan ini
r
pergeseran/perpindahan muatan terhenti. Keadaan ini dicapai apabila medan E , yang
ditimbulkan oleh susunan muatan yang baru itu sama besar dan berlawanan arah
r
dengan kuat medan E yang diberikan dari luar tersebut. (lihat gambar).

E E
+ - +
- +
- - - E'
+ +

- +
E
- E=0 +
- +

Dalam konduktor seperti ini tidak dapat terjadi medan listrik Stasioner. Dalam keadaan
keseimbangan (statik) dimana pergeseran muatan sudah terhenti KUAT MEDAN
LISTRIK E = 0.

Karena dalam konduktor (statik) E =0, maka setiap permukaan Gauss yang dibuat di
dalam konduktor tersebut menghasilkan qin = 0.
Dapat kita tarik kesimpulan bahwa jika ada muatan di dalam konduktor tersebut
(disebut juga muatan lebih yaitu yang tak berpasangan/saling meniadakan) tentulah
berada dipermukaannya.
Pada bagian sebelumnya sudah kita pelajari pengaruh medan listrik pada sebuah
penghantar yang netral. Muatan-muatan bebasnya akan terdorong ke suatu sisi, dan
sisi lain muatannya akan berlawanan tanda. Muatan-muatan ini disebut MUATAN
INDUKSI.

Contoh :
Di titik pusat bola logam berongga yang semula netral diletakkan sebuah muatan titik
q0 (positif).
a) Tunjukanlah bahwa permukaan dalam bola terinduksi muatan sebesar qii = - q0
dan di permukaan luarnya q12 = + q0.
b) Gambarkanlah garis medan sistem ini.
Penyelesaian :

75
a) Buat permukaan Gauss didalam logam tepat di luar
permukaan dalam bola. Karena di dalam logam, maka kuat
q medan dipermukaan Gauss ini nol (E = 0).
0
Hukum Gauss :
q
 E  dA  in0
Perm. Gauss E=0
qin
 E  dA  0  0
qin = q0 + qi1 = 0 (qi1 adalah muatan terinduksi
dipermuka-
an bagian dalam bola )
qii = - q0
Bola netral maka qi1 + qi2 = 0  qi2 = q0

b)

+
+ - +
- -
+ - - +
- -
+ - +

Konduktor melindungi muatan di dalamnya dari pengaruh medan luar.


Sebuah konduktor yang berada di dalam medan listrik luar mengatur diri (muatan
induksinya) agar kuat medan didalam konduktor
tersebut sama dengan nol. Akibatnya, suatu muatan
uji yang ditempatkan didalam konduktor tersebut
tidak akan mengalami gaya dari medan luar.
Dengan demikian konduktor tersebut telah
melindunginya dari pengaruh medan luar.

Dalam gambar di atas telah diperlihatkan bagaimana medan serba sama telah diubah
oleh silinder logam yang penampang lintangnya diperlihatkan di atas. Dalam
keseimbangan kuat medan di permukaan logam tidak mempunyai komponen
tangensial, sebab jika komponen sejajar permukaan ini ada tentulah muatan di
76
permukaan itu akan terdorong dan bergeser. Jadi dalam keseimbangan KUAT MEDAN
DI PERMUKAAN KONDUKTOR TEGAK LURUS PADA PERMUKAAN TERSEBUT.
Jadi garis medan di luar konduktor diubah untuk
memenuhi syarat yaitu tegak lurus pada permukaan.
-
-
-

Soal latihan :

-2Q (logam)
1. Perhatikan gambar disamping. Bola logam
berrongga ini diberi muatan -2Q. Tentukan : R1
a) medan di r < R1, R1 < r < R2, r > R2 ! Q
R2
b) muatan induksi di permukaan dalam dan
luar logam !

+2Q (konduktor)
2. Bola isolator dan konduktor disusun konsentris dan
-Q (isolator)
diberi muatan seperti pada gambar. Tentukan R1
a. medan di r < R1, R1 < r < R2, r > R2
R2
b. muatan total di permukaan luar konduktor.
Catatan : muatan diisolator tersebar merata.

3. Perhatikan susunan isolator dan konduktor di - Q (konduktor)


bawah, tentukan udara
a) medan di r < R1, R1 < r< R2, R2 < r < R3 + Q (isolator)
R1
dan r < R3 !
R2
b) muatan total di permukaan luar konduktor R3

Catatan : muatan diisolator tersebar merata.

4. Sebuah silinder pejal berjari-jari R dan panjangnya tak berhingga mempunyai


distribusi muatan  yang merata. Tentukanlah besar kuat medan pada titik-titik
a. di dalam silinder ( r < R )
b. di luar silinder ( r > R )
Petunjuk : Gunakan hukum Gauss dan buatlah permukaan Gauss berbentuk silinder.

5. Kuat medan listrik di antara pelat sejajar adalah 10 NC-1. Jika luas penampang 100
cm2, berapa besar rapat muatan pada masing-masing pelat ?

77
Petunjuk : Gunakan hukum Gauss dan buatlah permukaan Gauss berbentuk
silinder/kubus.

6. Dua pelat sejajar horisontal berjarak 1 cm dihubungkan balok yang sesuai dengan beda
tegangan 100 V. Jika elektron dilepaskan dari keadaan diam dan arah kuat medan
listrik vertikal ke atas, berapa
a. laju elektron setelah menempuh jarak 1 cm
b. energi kinetik elektron
c. waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 1 cm.

7. Sebuah bola konduktor berongga


mempunyai muatan -Q pada permukaan
r3 r2 sebelah luarnya. Sebuah bola karet
r1 bermuatan + 2Q diletakkan secara
konsentris dengan bola logam.
A
B C D Tentukanlah
a. besar kuat medan di titik-titik A, B,
C dan D.
b. besar muatan total pada permukaan
bola logam sebelah dalam.

8. Sebuah bola plastik berongga mempunyai


rapat muatan  = A/r pada a < r < b dimana
r adalah jarak dari pusat bola. Tentukan
b
a nilai A agar kuat medan di dalam bola
tetap.

78

Anda mungkin juga menyukai