Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI MANAJEMEN

Dosen Mata Kuliah : Dr. Sunu Priyawan,MS.Ak

Oleh : Fenny Rizky Eka Savitri (1221800105)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

2020
1. Divisi Elektrik adalah divisi pembuat komponen berupa transformer berkualitas tinggi, Yang
menjual produknya baik kepada pihak intern maupun ekstern. Data penjualan dan biaya
pembuatan komponen tersebut adalah sebagai berikut
Harga jual per unit Rp320.000
Biaya variabel per unit 168.000
Biaya tetap per unit (berdasarkan kapasitas) 72.000
Kapasitas normal 50.000 unit
Perusahaan memiliki divisi lain yaitu Divisi Audio yang ingin membeli komponen tersebut
dariDivisi Elektrik. Divisi Audio saat ini membeli komponen tersebut dari luar dengan
hargaRp320.000 per unit dikurangi potongan kuantitas sebanyak 5%
Diminta:
a. Diasumsikan bahwa pada saat ini, Divisi Elektrik hanya menjual 40.000 unit
komponen pertahun kepada konsumen ekstern. Jika divisi ini akan menjual kepada
Divisi Audio, berapaharga transfer yang dapat diterima oleh kedua divisi?
b. Diasumsikan bahwa pada saat ini Divisi Elekterik dapat menjual 50.000 unit
komponenper tahun kepada konsumen ekstern. Jika divisi ini akan menjual kepada
Divisi Audio,berapa harga transfer yang dapat diterima oleh kedua divisi?

2. PT. Batu Halak dengan dua divisi yang saling melakukan transaksi, yaitu Divisi Penjual (A)
dan Divisi pembeli (B). Divisi A bekerja dengan full capacity dan menjual produknya ke
pasar luar. Jika Divisi A tidak menjual kepada pasar luar/regular atau, dijual ke divisi B,
maka Divisi A dapat menghemat biaya pemasaran dan distribusi $ 700/unit.. Perusahaan
bekerja selama 250 hari/tahun, dan informasi kedua Divisi adalah berikut ini:
Divisi A Divisi B
Unit terjual Perhari 50 unit 40 unit
Per tahuni 250 hari 12.500 10.000
Harga Jual $40 $ 500.000 $ 400.000
Biaya manufaktur variabel 200.000 120.000
Biaya distribusi variabel 10.000 15.000
Biaya tetap/tahun $ 120.000 $ 110.000
Kedua divisi sepakat dan setuju melakukan harga transfer negosiasi , dengan menjual produk dari
Divisi A ke produk B , maka Divisi tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran dan distribusi
variabel. Harga transfer Minimumnya $ 500.000 - $ 10.000 = $ 490.000 atau per unitnya
$490.000/ 12.500 = $ 39,20. Disini Divis A tidak meraih laba atau rugi, namun Divisi B meraih laba
=

x 10.000=$400.000.

Harga maksimum adaah $ 50.000 atau per unit $50.000/12.500 = $40/unit.

Kedua divisi hendak merealiser harga transfer negosiasi yang sudah disepakati, yaitu
($ 40 + 39,20 )/2 = $ 39,60.

Harga transfer Minimumnya $ 500.000 - $ 10.000 = $ 490.000 atau per unitnya $490.000/ 12.500
= $ 39,20. Disini Divis A tidak meraih laba atau rugi, namun Divisi B meraih laba =

x 10.000=$400.000.

Harga maksimum adaah $ 50.000 atau per unit $50.000/12.500 = $40/unit.

Kedua divisi hendak merealiser harga transfer negosiasi yang sudah disepakati, yaitu

($ 40 + 39,20 )/2 = $ 39,60.

Dengan adanya harga trsnsfer Negosiasi ini maka tambahan laba untuk perusahaan
adalah :

Tambahan laba Divisi A = ( $ 39,60 -$ 39,20)x

40 unit = $ 16/unit atau pe rhari 10.000x $

16 = $ 160.000.

Tambahan laba Divisi B = ( $ 40 -$ 39,60) x 40

$ 16/unit.

Tambahan laba untuk perusahaan ($ 40-

39,20) 40 = 0,8 x $ 40 = $ 32./Unit.

3. Perusahaan Bintang mempunyai 2 divisi, yaitu Divisi Batu dan Divisi Bata. Divisi Batu
merupakan divisi pemasok komponen utama Divisi Bata dengan harga transfer Rp 10/unit.
Divisi Batu juga menjual ke pasar dengan harga Rp 12,50 /unit. Biasanya penjualan ke pasar
berjumlah 25% dari penjualan sebanyak 2.000 unit komponen per tahun.
Berikut ini adalah data Laporan Laba/Rugi Divisi Batu untuk tahun 2007.

Penjualan Rp 21.250
Biaya Variabel @ Rp 8 /unit Rp 16.000
Contribution Margin Rp 5.250
Biaya Tetap Rp 2.000
Laba Bersih Rp 3.250

Divisi Bata mendapat penawaran dari pihak luar untuk membeli komponen dengan harga
Rp 9 /unit. Divisi Batu menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menjual dengan harga seperti
penawaran pihak luar karena tidak akan memperoleh laba sama sekali.
Diminta :
a) Jika anda seorang manajer, berilah komentar anda terhadap pernyataan Divisi Batu tersebut.
Asumsikan bahwa kapasitas Divisi Batu sudah dipakai secara maksimum!
Jawab :
Jika divisi batu menjual ke divisi Bata dengan harga Rp 9 /unit.
Penjualan produk ke pasar ekstern
Pendapatan penjualan
( 25% dari 2.000 unit = 500 unit @ Rp 12,50 ) Rp 6.250
Biaya Variabel
( 25% dari 2.000 unit = 500 unit @ Rp 8,00 ) (Rp 4.000)
Contribution Margin Rp 2.250
Biaya Tetap
( 500 unit @ Rp 1 /unit ) (Rp 500)
Laba Bersih Rp 1.750

Penjualan produk ke Divisi Bata


Pendapatan penjualan
( 2.000 unit – 500 unit = 1.500 unit @ Rp 9,00 ) Rp 13.500
Biaya Variabel
( 2.000 unit – 500 unit = 1.500 unit @ Rp 8,00 ) (Rp 12.000)
Contribution Margin Rp 1.500
Biaya Tetap
( 1.500 unit @ Rp 1 /unit ) (Rp 1.500)
Laba Bersih Rp 0
Total Laba bersih Rp 1.750
Jadi, dengan demikian Divisi Batu masih bisa menjual produk ke Divisi Bata dengan harga
Rp 9 /unit, karena Divisi Batu masih mendapatkan laba sebesar Rp 1.750
4. Divisi Batu dapat menaikan penjualan produk ke pasar sebesar 1.500 unit komponen
dengan menaikan biaya tetap sebesar Rp 2.000 dan biaya Variabel Rp 1 /unit. Misalkan
kapasitas maksimum 2.000 unit komponen /tahun, apakah sebaiknya Divisi Batu
memusatkan penjualan produk ke luar dan mengabaikan transfer intern. Jelaskan dengan
perhitungan !
Jawab :

Jika divisi Batu menjual ke pasar sebesar 1.500 unit


Penjualan produk ke pasar ekstern
Pendapatan penjualan
( 1.500 unit @ Rp 12 /unit ) Rp 18.000
Biaya Variabel
( 1.500 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 13.500)
Contribution Margin Rp 4.500
Biaya Tetap
( 1.500 unit @ Rp 2 /unit ) (Rp 3.000)
Laba Bersih Rp 1.500

Penjualan produk ke divisi Bata


Pendapatan penjualan
( 500 unit @ Rp 9 /unit ) Rp 4.500
Biaya Variabel
( 500 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 4.500)
Contribution Margin Rp –
Biaya Tetap
( 500 unit @ Rp 2 /unit ) ( Rp 1.000 )
Laba Bersih ( Rp 1.000 )
Total Laba Bersih Rp 500
Maka, sebaiknya divisi Batu memusatkan penjualan produk ke pasar ekstern saja dan
mengabaikan transfer intern, karena penjualan produk ke divisi Bata ( transfer Intern ) hanya
mendapatkan laba sebesar Rp 500.
Jika divisi Batu memusatkan seluruh penjualan produk ke pasar ekstern, maka Laba
Bersih yang di peroleh adalah sebesar Rp 2.000. dengan perhitungan sebagai berikut :

Penjualan produk ke pasar ekstern


Pendapatan penjualan
(2.000 unit @ Rp 12 /unit ) Rp 24.000
Biaya variabel
( 2.000 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 18.000 )
Contribution Margin Rp 6.000
Biaya Tetap
( 2.000 unit @ Rp 2 /unit ) ( Rp 4.000 )
Laba Bersih Rp 2.000

5. PT. Gemah memiliki dua pusat laba yaitu Divisi A dan Divisi B. Divisi A memiliki
kapasitas normal per bulan 8.000 unit dan Divisi B 5.000 unit. Produk Divisi A sebanyak
3.000 unit dijual kepada pihak lain dengan harga pasar Rp. 180/unit dan sebanyak 5.000
unit ditransfer ke Divisi B. Dan biaya di Divisi A adalah sebagai berikut :

Elemen Biaya Biaya standar per Realisasi biaya per


unit unit

Bahan baku Rp. 20 Rp. 23


Tenaga kerja 30 36

Overhead variabel 10 16

Jumlah Rp. 60 Rp. 75

Total biaya overhead pabrik tetap yang dianggarkan sebesar Rp.120.000 per bulan atau
Rp.15/unit. Total biaya nonproduksi tetap sebesar Rp.200.000 atau Rp.25/unit dan biaya
nonproduksi variabel sebesar Rp. 30/unit . Biaya nonproduksi variabel yang dapat
dihindari jika produk Divisi A ditransfer ke Divisi B adalah Rp.20.
Biaya dalam divisi B :
Elemen Biaya Biaya standar per Realisasi biaya per
unit unit

Tenaga kerja Rp. 40 Rp. 38

Overhead variabel 20 21

Jumlah Rp. 60 Rp. 59

Besarnya total biaya overhead pabrik tetap yang dianggarkan Rp.100.000 per bulan atau
Rp.20/unit. Total biaya nonproduksi tetap Rp.150.000 atau Rp.30/unit dan biaya
nonproduksi variabel Rp.150/unit. Produk yang telah diolah pada Divisi B dapat dijual
dengan harga Rp.350/unit

Anda mungkin juga menyukai