2
“
1. Masalah infertilitas
2. Mengetahui kesuburan pria & jumlah
dan morfologi spermatozoa
3. Mengetahui pengaruh suatu penyakit/
obat/bahan kimia/ lingkungan terhadap
sistem reproduksi pria.
4. Penelitian bahan kontrasepsi pria
5. Inseminasi.
Manfaat Pemeriksaan Sperma
Pengambilan Bahan
b. Coitus interuptus
- tidak bisa dipertanggung jawabkan
- proses ejakulasi terjadi beberapa tahap
c. Refluks post coital
- coitus fisiologis lalu membilas vagina
dengan lar garam fisiologis
- cara yang tidak baik
Pengambilan Bahan
d. Masase prostat
Cara yang paling tidak dianjurkan
Sample bukan sperma
Biasanya untuk pemeriksaan sekretoris
kelenjar prostat.
Lanjutan ….
3. Abstinentia sexualis
Tidak boleh melakukan coitus sampai
8
HATI-HATI DENGAN KONTAMINASI
10
VOLUME EJAKULAT Vol normal ejakulat :
2 – 5 ml.
Volume :
Setelah terjadi likuefaksi, ejakulat diukur dengan
menggunakan gelas ukur / dgn pipet khusus.
Digunakan gelas pengukur dengan :
skala 0,1 ml, volume 10 ml.
- Volume < 1 ml = meragukan
- Volume >> konsentrasi spermatozoa rendah
Setelah di ukur vol ejakulat, baru kemudian sampel ejakulat
digunakan u/ pemeriksaan konsistensi/ viskositas, dan
pemeriksaan makroskopis & mikroskopis lainnya.
Koagulasi & Likuefaksi
Kelainan:
Tidak tampak koagulum pada sperma yang
baru keluar kelainan/ sumbatan pada vesika
seminalis
Liquefaction > 1 jam setelah ejakulasi
kelainan prostat spermatozoa melekat pada
koagulum shg penghitungan false
oligospermia
VISKOSITAS
Viskositas mempengaruhi transport spermatozoa
menilai motilitas spermatozoa
1. MOTILITAS
Pengamatan dengan mikroskop pembesaran
100 x dan 400 x
Amati, pengamatan min pada 200 spermatozoa
secara random (atau min pada 4-6 lpb.
1. Pemeriksaan Motilitas Spermatoza