Anda di halaman 1dari 23

Analisa Batu

Ginjal
Kelompok 4
Nama Anggota :
• Insan Nurpadila
• Adela Nur F
• Nira Nurmala
• Fitri Juliani
• Fina Alfina Husna
• Rizaldy Fajar Taufik
• Vina siti Fatimah
• Muti Amalia

2
Batu ginjal

Definisi Jenis-jenis Penyebab

Gejala Diagnosa Pengobatan Pencegahan

3
Definisi
Batu ginjal (UROLITHIASIS) di
dalam saluran kemih (kalkulus
uriner) adalah massa keras
seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih dan
bisa menyebabkan nyeri,
pendarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi

4
 Analisa batu ginjal adalah tes yang dilakukan
pada batu ginjal untuk melihat bahan kimia
apa saja yang ada di dalamya.
 Batu ginjal dapat terbentuk dari kalsium,
fosfat atau kombinasi asam.

5
Jenis-jenis batu ginjal

6
Batu kalsium
⊳ Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsium
dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangan tinggi. Obat
diuretic thiazide (misalanya trichlormetazid) akan mengurangi
pembentukan batu yang baru.
⊳ Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari)
⊳ Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat
⊳ Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan
batu kalsium) didalam air kemih, diberikan kalium sitrat

7
Batu asam urat
⊳ Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas,
karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam
urat di dalam kemih.
⊳ Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan
allopurinol. Batu asam urat yang terbentuk jika keasaman air
kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih
yang alkalis (basa) , bisa diberikan kalium sitrat. Dan juga sangat
dianjurkan untuk minum air putih.

8
Batu struvit
Batu struvit (magnesium,
amonium, fosfat) (15%).
Batu sistin
Disebabkan karena ISK kronik, Batu sistin (2%). Terjadi defek
karena bakterinya dapat pada fungsi metabolik sehingga
mengubah urea menjadi amonia terjadi gangguan reabsorpsi
dan kemudian bila bergabung senyawa sistin, ornitin, lisin dan
dengan fosfat dan magnesium akan arginin di ginjal.
mengkristal membentuk batu.
Bakteri penyebabnya antara lain
adalah Proteus sp., Pseudomonas
sp., dan Klebsiella sp.
9
Gejala
⊳ Rasa sakit yang luar biasa pada pinggang bawah baik satu sisi maupun keduanya
⊳ Nyeri dirasakan sampai ke pangkal paha.
⊳ Terdapat darah pada air kencing
⊳ Rasa meriang atau demam seperti geja flu
⊳ Mual dan muntah
⊳ Warna air kencing keruh
⊳ Bau air kencing yang lebih menyengat
⊳ Rasa panas atau terbakar saat kencing

10
Diagnosa Batu Ginjal
A. Tes Urine
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengumpulkan sampel
urine untuk mengetahui apakah urine banyak mengandung
kalsium atau asam urat
B. Tes Darah
Tes ini bertujuan untuk mengetahui fungsi ginjal dan kadar
zat tertentu didalamnya yang menyebabkan terbentuknya
batu ginjal
11
C. Pemindaian
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi
keberadaan batu ginjal secara tepat. Pemindaian ini dapat
dilakukan dengan CT Scan, foto rontgen, atau USG
D. Analisis batu ginjal yang keluar
Pasien akan diminta untuk buang air kecil diatas saringan
agar batu ginjal yang keluar dapat tersaring, selanjutnya
batu ginjal akan dianalisa di laboratorium

12
Untuk menetapkan adanya batu pada saluran kemih dapat
dilakukan melalui:
A. Pemeriksaan fisik ( physical examination)
B. Pemeriksaan radiologis (radiologic investigations)
Untuk menentukan lokasi, ukuran dan menetukan ada/
tidaknya infeksi dan menentukan komposisi kimia dari batu
C. Analisa urin (Urinalisa )
Untuk menentukan ada /tidaknya infeksi dan menentukan
komposisi kimia dari batu

13
Berikut alat untuk mendiagnosis pasien:
1. Sinar X 2. CT/CAT Scan
Adalah tipe diagnosis sina-X yang dapat
memeriksa gambaran potongan melintang
dari suatu bagian tubuh. Pemeriksaan ini
dapat membedakan batu dari tulang atau
bahan radiopaque lain.

14
3. Ultrasound
4. Urinalisis
Spesimen yang diperoleh dari urin
penderita diperiksa secara mikroskopik
untuk menentukan ada tidaknya
Kristal-Kristal dari saluran kemih dan
juga menentukan ada tidaknya sel-sel
Batu pada saluran kemih dapat menghasilkan dalam urin, karena seringkali
pantulan akustik pada pemeriksaan dengan pendarahan pada saluran kemih tidak
ultrasonografi (USG). Pemeriksaanini
nyata sehingga tidak dapat dilihat
dilakukan dengan mengaplikasikan alat
ultrasonografi (transducer) pada daerah perut dengan mata telanjang.
bagian bawah dan ginjal penderita, kemudian
gambaran yang dihasilkan yang dapat dilihat
dari monitor.

15
Analisa Batu Ginjal menggunakan kit Diasis

Berbagai komponen dalam batu ginjal dapat dianalisa secara semi kuantitatif menggunakan
metode titrimetri untuk kalsium dan metode kolorimetri untuk oksalat, fosfat, magnesium,
ammonium, asam urat dan sistin.

Preparasi sampel:
1. Bersihkan sampel, kemudian keringkan (jangan dioven)
2. Timbang sampel
3. Haluskan sampel menggunakan mortir, tambahkan ± 10 cc aquadest
4. Cek pH sampel
5. Tambahkan 5 tetes sulfuric acid 95 – 97%
6. Aduk sampai homogen
7. Munculnya gas selama pencampuran menunjukkan adanya karbonat
8. Tambahkan aquadest sampai tanda 50 cc

16
1. Analisa Kalsium
Prinsip:
Metode titrimetri menggunakan garam ethylenedinitrilotetracetic acid disodium, dan calconcarboxylic acid sebagai
indikator
Alat dan Bahan:
1. Sodium hydroxide solution 27%
2.Calconcarboxylic acid
3. Larutan ethylenedinitrilotetracetic acid disodiumsalt
4. Sampel yang sudah dipreparasi

•Cara Kerja:
1.Siapkan sampel yang sudah dipreparasi
2.Tambahkan 2 tetes Sodium hydroxide solution 27% dan 1 sendok spatula Calconcarboxylic acid. Kocok campuran
tersebut
3. Sambil dikocok, tambahkan larutan ethylenedinitrilotetracetic acid disodiumsalt tetes demi tetes sampai campuran
berubah warna dari merah menjadi biru
4. Hitung jumah tetes yang diperlukan sampai terjadi perubahan warna
•Perhitungan
Jumlah tetes yang diperlukan dikalikan 5 sehingga diperoleh prosentase kalsium yang terdapat di dalam sampel.

17
2. Analisa Oksalat
Prinsip :
Kompleks warna terbentuk oleh reaksi antara besi (III) dan asam sulfosalisilic yang
dilepaskan oleh oksalat
Alat dan Bahan:
1.Larutan buffer borat
2. Larutan FeCl3
3. Larutan Sulfosalycilic acid
4. Sampel yang sudah dipreparasi
Cara Kerja:
5.Ke dalam sampel yang sudah dipreparasi tambahkan 2 tetes larutan buffer borat, 3
tetes larutan FeCl3, dan 3 tetes larutan Sulfosalycilic acid sambil terus dikocok.
6. Diamkan selama 2 menit
7.Bandingkan warna yang terbentuk dengan tabel skala

18
3. Analisa Asam Urat
Prinsip:
Kandungan asam urat di dalam sampel mereduksi larutan buffer asam molybdatophosforic membentuk
molybdenum blue
Alat dan Bahan:
1.Larutanasam asam molybdatophosforic
2. Larutan buffer borate
3. Sampel yang sudah dipreparasi
Cara Kerja:
4. Tambahkan 3 tetes larutan asam asam molybdatophosforic ke dalam larutan sampel yang telah
dipreparasi, kocok, dan diamkan selama 2 menit
5.Tambahkan 2 tetes larutan buffer borate, kocok
6. Bandingkan warna yang terbentuk dengan tabel skala. Lakukan perbandingan warna dalam 10 detik
setelah penambahan larutan buffer borate karena warna yang terbentuk tidak stabil dan cepat berubah
menjadi biru
7. Estimasi nilai intermediet
8.Baca prosentase kandungan magnesium dari tabel kalkulus

19
4. Analisa Sistin
Prinsip:
Sistin direduksi menjadi sistein oleh sodium sulfit. Dalam lingkungan alkali, sistein memberi warna merah
dengan penambahan sodium nitroprusside.
Alat dan Bahan:
1. Larutan ammonia 9.5%
2. Reagen pereduksi (sodium sulfit
3. Sodium nitroprusside
4. Sampel yang sudah dipreparasi
•Cara Kerja:
1.Tambahkan 10 tetes larutanammonia 9.5% ke dalam larutan sampel yang telah dipreparasi
2.Tambahkan 1 sendok reagen pereduksi (sodium sulfit), aduk sampai Terlarut
3.Setelah 1 menit, tambahkan 1 sendok sodium nitroprusside, aduk sampai terlarut
4. Bandingkan warna yang terbentuk dengan tabel skala. Lakukan perbandingan warna dalam 30 detik
setelah penambahan sodium nitroprusside
5. Estimasi nilai intermediet
6. Baca prosentase kandungan magnesium dari tabel kalkulus

20
⊳ Faktor yang mempengaruhi
pembentukan Batu :
 pH urine dan statis urine
 Konsentrasi zat terlarut urine
 Beberapa infeksi
 Diet tinggi kalsium

21
Pengobatan
A. Bila batu ginjal kecil (kurang dari 0.5 cm) biasanya batu ginjal bisa keluar sendiri, cukup
dengan minum banyak, minimal 3 liter air sehari, tanpa perlu obat atau jamu apapun
B. Bila batu ginjal tidak terlihat dengan foto rontgent dan hanya disa dideteksi dengan USG
disebut batu Radiolusen, pengobatan untuk menghancurkan batu dengan menaikkan
keasaman (pH) air kencing dengan pemberian natrium bikarbonat
C. Bila batunya terlihat dengan foto rontgent dan lebih dari 5 mm maka perlu dilakukan
tindakan operasi atau dihancurkan dengan tembakan. Penembakan batu ginjal dengan
cara lama yaitu penderita di bius umum dan dalam posisi telungkup dibuat lubang di
pinggang bagian belakang selebar 1 cm dan dimasukkan alat pemecah batu dari lubang
tersebut.
D. Penembakan yang lebih baru dan sekarang menjadi pengobatan standar diseluruh dunia
yaitu ESWL (Extracorporeal Shock Wave Litrotripsi). Diseluruh dunia dari 70% batu di
pecahkan dengan cara ini dan hanya sedikit yang perlu di operasi atau dengan dibuat
lubang dipinggang bagian belakang.
22
Terimakasih !

23

Anda mungkin juga menyukai