PENARIKAN KESIMPULAN/
INFERENSI
PENARIKAN KESIMPULAN
Proses penarikan kesimpulan dari beberapa
proposisi disebut inferensi (inference).
Argumen Valid/Invalid
Kaidah-kaidah Inferensi
Ervi Cofriyanti
Modus Ponens
Modus Tollens
Silogisme Hipotesis
Silogisme Disjungsi
Penambahan Disjungsi
Konjungsi
Penyederhanaan Konjungsi
Dilema
Premis dan Argumen
Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk
menarik suatu kesimpulan disebut premis, sehingga
Ervi Cofriyanti
suatu premis dapat berupa aksioma, hipotesa, definisi
atau pernyataan yang sudah dibuktikan sebelumnya.
Sedang yang dimaksud dengan argumen adalah
kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih
premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan
suatu (satu) konklusi. Konklusi ini selayaknya
(supposed to) diturunkan dari premis-premis.
Argumen Valid & Invalid (1)
Suatu Argumen dikatakan Valid apabila untuk
sembarang pernyataan yang disubstitusikan ke
dalam hipotesa, jika semua hipotesa tersebut
benar, maka kesimpulan juga benar.
P1 Ervi Cofriyanti
P2
Pn
------
q
Jika semua hipotesa benar tetapi ada kesimpulan yang
salah, maka argumen tersebut dikatakan invalid
Argumen Valid & Invalid (2)
Untuk mengecek apakah suatu argumen
merupakan kalimat yang valid, dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat
Buat tabel yang menunjukkan nilai kebenaran untuk semua
Ervi Cofriyanti
2.
hipotesa dan kesimpulan
3. Carilah baris kritis, yaitu baris dimana semua hipotesa
bernilai benar
4. Dalam baris kritis tersebut,
jika semua nilai kesimpulan benar, maka argumen itu valid.
Jika di antara baris kritis tersebut ada baris dengan nilai
kesimpulan yang salah, maka argumen tersebut adalah
invalid.
Contoh 1:
p q (konklusi) pq
Tentukan kesahihan argument di bawah ini: (premis) (premis)
p→q
T T T
p
Ervi Cofriyanti
∴q T F F
F T T
F F T
Ervi
T T F
T F T F
Cofriyanti
F
T
T F
T F T F
T
T F F T T F T T F
F T T F T F T F
F T F T T F T F
F F T F F F T T T
F F F T T F T T T
Argumen Valid & Invalid
Soal Latihan.
Tentukan apakah Argumen di bawah ini
Valid/Invalid
a). P (Q R)
R
PQ Ervi Cofriyanti
b). P V Q
PR
QR
~R
Pembuktian Dengan Tautologi
h1
h2
h3
Ervi Cofriyanti
. Jika proposisi di atas adalah
h1 ∧ h2 ∧ h3 ∧ . . ∧ hn → k tautologi,
. maka argument valid. Jika tidak,
hn maka argumen palsu.
---
.˙.k
Buktikan kesahihan argumen di bawah ini:
pv q
~p ∧ (p v q) → q
~p Sahih karena membentuk tautologi
-------
∴q
Ervi Cofriyanti
~p Ʌ (p v q) q
p q ~p p v q ~p Ʌ ( p v q)
T T F T F T
T F F T F T
F T T T T T
F F T F F T
KAIDAH-KAIDAH
Ervi Cofriyanti
INFERENSI
Modus Ponens
Diasumsikan p q benar. Jika diketahui p benar, supaya p
q benar, maka q harus benar.
pq
p
---------
q
Contoh:
Ervi Cofriyanti
P : digit terakhir suatu bilangan adalah 0
Q : bilangan tersebut habis dibagi 10
Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut
habis dibagi 10. (p q)
Digit terakhir suatu bilangan adalah 0. (p)
Disimpulkan: Bilangan tersebut habis dibagi 10. (q)
Modus Tollens
Hampir sama dengan modus ponens. Hanya saja pada modus
tollens, digunakan kontraposisi dari implikasi.
Diasumsikan p q benar. Jika diketahui q benar, supaya p
q benar, maka p harus benar.
pq
q
---------Ervi Cofriyanti
p
Contoh:
P: Saya kangen Q: Saya akan melihat fotomu
Jika saya kangen, maka saya akan melihat fotomu. (pq)
Saya tidak melihat fotomu. (q)
Disimpulkan: Saya tidak kangen. (p)
Silogisme Hipotesis
Bersifat transitif dan implikasi.
pq
qr
---------
pr
Ervi Cofriyanti
Contoh:
p : saya belajar dengan giat q : saya lulus ujian
r : saya cepat bekerja
Jika saya belajar dengan giat, maka saya lulus ujian (pq)
Jika saya lulus ujian, maka saya cepat bekerja (qr)
Disimpulkan: Jika saya belajar dengan giat, maka saya cepat
bekerja (pr)
Silogisme Disjungsi
Jika dihadapkan pada dua pilihan (A atau B),
sedangkan A tidak dipilih, maka akan dipilih B.
pq pq
p q
--------- Ervi Cofriyanti
atau ---------
q p
Contoh:
p : dompetku ada di sakuku
q : dompetku tertinggal di rumah
Dompetku ada di sakuku atau tertinggal di rumah (p q)
Dompetku tidak ada di sakuku (p)
Disimpulkan: Dompetku tertinggal di rumah (q)
Penambahan Disjungsi
Didasarkan pada fakta bahwa jika suatu kalimat
dapat digeneralisasikan dengan penghubung ,
maka kalimat tersebut akan bernilai benar jika
salah satu komponennya bernilai benar.
p Ervi Cofriyanti
q
--------- atau ---------
pq pq
Contoh:
p : Saya suka jeruk; q : Saya suka durian
Saya suka jeruk (p)
Disimpulkan: Saya suka jeruk atau durian (p q)
Konjungsi
Jika ada 2 kalimat yang masing-masing benar, maka
gabungan kedua kalimat tersebut dengan menggunakan
penghubung “” (Konjungsi) juga bernilai benar
p
q
--------- Ervi Cofriyanti
pq
Contoh:
Alfri mengambil Kuliah Matematika Diskrit (p)
Alfri mengulang Kuliah Algoritma (q)
Disimpulkan: Alfri mengambil kuliah Matematika Diskrit
dan mengulang kuliah Algoritma (p q)
Penyederhanaan Konjungsi
Jika beberapa kalimat dihubungkan dengan
penghubung , maka kalimat tersebut dapat
diambil salah satunya secara khusus.
pq pq
Ervi Cofriyanti
--------- atau ---------
p q
Contoh:
p : Saya menguasai matematika
q : Saya menguasai komputer
Saya menguasai Matematika dan Komputer (p q)
Disimpulkan: Saya menguasai Matematika (p)
Disimpulkan: Saya menguasai Komputer (q)
Dilema
Pembagian dalam beberapa kasus
pq
pr
qr
---------
p : Adi mengajak saya nonton
r
Contoh:
Ervi Cofriyanti
q : Adi mengajak saya makan di restoran
r : Saya akan senang
Nanti malam Adi mengajak saya nonton atau mengajak
saya makan di restoran (p q)
Jika Adi mengajak saya nonton, maka saya akan senang (p
r)
Jika Adi mengajak saya makan di restoran, maka saya akan
senang (q r)
Disimpulkan: Nanti malam saya akan senang (r)
Ervi Cofriyanti
Contoh (1)
Pada suatu hari, Anda hendak pergi ke kampus dan baru
sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah
mengingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda pastikan
kebenarannya :
Jika kacamataku ada di meja dapur, maka aku pasti sudah
melihatnya ketika sarapan pagi. (p q)
Aku membaca koran di ruang tamu atau aku membacanya
di dapur. (r s)
Ervi Cofriyanti
Jika aku membaca koran di ruang tamu, maka pastilah
kacamata kuletakkan di meja tamu. (r t)
Aku tidak melihat kacamataku pada waktu sarapan pagi.
(q)
Jika aku membaca buku di ranjang, maka kacamata
kuletakkan di meja samping ranjang. (u w)
Jika aku membaca koran di dapur, maka kacamataku ada
di meja dapur. (s p)
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, buktikan/tunjukkan bahwa
kacamata tertinggal di atas meja tamu!
Penyelesaian Contoh (1)
Untuk memudahkan pemahaman dan penggunaan hukum-
hukum inferensi, maka kalimat-kalimat tersebut lebih dulu
dinyatakan dalam simbol-simbol logika.
Misal :
p : Kacamataku ada di meja dapur
q : Ervi Cofriyanti
Aku melihat kacamataku ketika sarapan pagi
r : Aku membaca koran di ruang tamu
s : Aku membaca koran di dapur
t : Kacamata kuletakkan di meja tamu
u : Aku membaca buku di ranjang
w : Kacamata kuletakkan di meja samping ranjang
Penyelesaian Contoh (1)
Dengan simbol-simbol tersebut maka fakta-fakta di atas
dapat ditulis sebagai berikut :
(a) p q
(b) r s
(c) r t
(d) q
Ervi Cofriyanti
(e) u w
(f ) s p
Penyelesaian Contoh (1)
Inferensi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Ervi Cofriyanti
pq
Ervi Cofriyanti
(p q) r
r
Soal Latihan 1
Perhatikan hipotesa-hipotesa di bawah ini !
a) Jika saya rajin belajar atau jika saya jenius maka saya lulus ujian
matematika
b) Saya tidak diizinkan mengambil mata kuliah Matematika
Diskrit
c) Jika saya lulus matematika maka saya diizinkan mengambil
mata kuliah Matematika Diskrit
Ervi Cofriyanti
d) Saya tidak rajin belajar
Misal :
p : Saya rajin belajar
q : Saya jenius
r : Saya lulus ujian matematika
s : Saya diizinkan mengambil mata kuliah Matematika
Diskrit
Pertanyaan :
1) Nyatakan kalimat-kalimat diatas dengan simbol-simbol logika
2) Apakah saya jenius?
Soal Latihan 2
Gunakan prinsip-prinsip inferensi untuk menurunkan s dari hipotesa-hipotesa :
(s q) p
a
pa
Ervi Cofriyanti
Referensi
Cofriyanti, Ervi. 2017. Bahan Ajar Matematika Diskrit.
Jurusan Teknik Komputer Polsri.
https://slideplayer.info/slide/2707611/
Ervi Cofriyanti
The Ervi
End Cofriyanti