Anda di halaman 1dari 23

DASAR-DASAR

LOGIKA

1. Inferensi Logika

Dwipa Handayani S.Kom, M.Si


ARGUMEN
Argumen adalah rangkaian kalimat-kalimat.
Semua kalimat-kalimat tersebut kecuali yang
terakhir disebut Hipotesa (asumsi/premise).
Kalimat terakhir disebut Kesimpulan.

p1 
p2 
 hipotesa

pn 
 q kesimpulan (konklusi)
(tanda  q dibaca "jadi q ")
ARGUMEN VALID DAN INVALID
Suatu Argumen dikatakan Valid apabila untuk
sembarang pernyataan yang disubstitusikan
kedalam hipotesa, jika semua hipotesa tersebut
benar, maka kesimpulan juga benar.

Sebaliknya, meskipun semua hipotesa benar


tetapi ada kesimpulan yang salah, maka argumen
tersebut dikatakan Invalid.

Kalau suatu argumen dan semua hipotesanya


bernilai benar, maka kebenaran nilai konklusi
dikatakan sebagai “diinferensikan (diturunkan)
dari kebenaran hipotesa”
ARGUMEN VALID DAN INVALID
Untuk mengecek apakah suatu argumen merupakan kalimat
yang Valid, dapat dilakukan lagkah-langkah sebagai berikut :

1. Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat


2. Buat tabel yang menunjukkan nilai kebenaran untuk semua
hipotesa dan kesimpulan
3. Carilah basis kritis, yaitu baris di mana semua hipotesa
bernilai benar
4. Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai kesimpulan
benar, maka argumen itu Valid. Jika diantara baris kritis
tersebut ada baris dengan nilai kesimpulan yang salah,
maka argumen tersebut adalah Invalid.
CONTOH:
Tentukan apakah Argumen di bawah ini Valid/Invalid ?
a. p  (q  r)
r
pq

b. p  (q  r)
q  (p  r)
pr
PENYELESAIAN:
a. Ada 2 hipotesa, masing-masing p  (q  r) dan r.
Kesimpulannya adalah p  q.
Tabel kebenaran dari hipotesa-hipotesa dan kesimpulan tersebut
adalah:
Baris ke p q r q  r p  (q  r) r pq
1 T T T T T F T
2 T T F T T T T
3 T F T T T F T
4 T F F F T T T
5 F T T T T F T
6 F T F T T T T
7 F F T T T F F
8 F F F F F T F

Baris kritis adalah baris 2,4 dan 6 (baris yang semua hipotesanya
bernilai T, ditandai dengan arsiran). Pada baris tersebut
kesimpulannya juga bernilai T. Maka argumen tersebut Valid.
b. Hipotesanya adalah p  (q  r) dan q  (p  r)
Konklusinya adalah p  r
Tabel kebenarannya sebagai berikut:

Baris p q r r (q  r) p  r p  (q  r) q  (p  r) p  r


ke
1 T T T F T T T T T
2 T T F T T F T F F
3 T F T F F T F T T
4 T F F T T F T T F
5 F T T F T F T F T
6 F T F T T F T F T
7 F F T F F F T T T
8 F F F T T F T T T

Baris kritis adalah baris 1,4,7 dan 8.


Pada baris ke-4 konklusinya bernilai F.
Maka argumen tersebut Invalid.
METODE-METODE INFERENSI
 Metode-metode inferensi yaitu teknik untuk
menurunkan kesimpulan (konklusi)
berdasarkan hipotesa yang ada, tanpa harus
menggunakan tabel kebenaran.
 Beberapa metode inferensi untuk
menentukan kevalidan adalah sebagai
berikut:
MODUS PONENS
pq
p
q

Pada tabel kebenaran terlihat:

Baris ke p q pq p q
1 T T T T T
2 T F F T F
3 F T T F T
4 F F T F F

Baris kritis adalah baris pertama. Pada baris tersebut,


konklusi bernilai T sehingga argumennya valid.
CONTOH MODUS PONENS

Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka


bilangan tersebut habis dibagi 10.

Digit terakhir suatu bilangan adalah 0.

 Bilangan tersebut habis dibagi 10.


MODUS TOLLENS
pq
q
 p

Contoh:

Jika Zeus seorang manusia, maka ia dapat mati


Zeus tidak dapat mati

 Zeus bukan seorang manusia


PENAMBAHAN DISJUNGTIF
p
pq

q
pq

Contoh:

Simon adalah siswa SMU (Sekolah Menengah Umum)

 Simon adalah siswa sekolah menengah (SMU atau SMP)


PENYEDERHANAAN KONJUNGTIF
pq
p

pq
q

Contoh:

Lina menguasai bahasa Basic dan Pascal

 Lina menguasai bahasa Basic


SILOGISME DISJUNGTIF
pq
p
q

pq
q
p

Contoh:
Kunci kamarku ada di sakuku atau tertinggal di rumah
Kunci kamarku tidak ada di sakuku
 Kunci kamarku tertinggal di rumah
SILOGISME HIPOTESIS
pq
qr
pr

Contoh:
Jika 18486 habis dibagi 18, maka 18486 habis dibagi 9

Jika 18486 habis dibagi 9, maka jumlah digit-digitnya


habis dibagi 9

 Jika 18486 habis dibagi 18, maka jumlah digit-


digitnya habis dibagi 9
DILEMA
pq
pr
qr
r

Contoh:
Nanti malam Adi mengajak saya nonton atau mengajak
saya makan di restoran
Jika Adi mengajak saya nonton, maka saya akan senang
Jika Adi mengajak saya makan di restoran, maka saya akan
senang

 Nanti malam saya akan senang


KONJUNGSI
p
q
pq

Contoh:
Hari ini hari Minggu
Hari ini libur
Hari ini hari Minggu dan Libur
Contoh 1 :
Pada suatu hari, Anda hendak pergi ke kampus dan baru
sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah
mengingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda pastikan
kebenarannya :
 Jika kacamataku ada di meja dapur, maka aku pasti
sudah melihatnya ketika sarapan pagi.
 Aku membaca koran di ruang tamu atau aku
membacanya di dapur.
 Jika aku membaca koran di ruang tamu, maka pastilah
kacamataku kuletakkan di meja tamu.
 Aku tidak melihat kacamataku pada waktu sarapan pagi.
 Jika aku membaca buku di ranjang, maka kacamata
kuletakkan di di meja samping ranjang.
 Jika aku membaca koran di dapur, maka kacamataku
ada di meja dapur.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, tentukan di mana


letak kacamata tersebut !
Penyelesaian:
Untuk memudahkan pemahaman dan penggunaan
hukum-hukum inferensi, maka kalimat-kalimat
tersebut terlebih dulu dinyatakan dalam simbol-
simbol logika.
Misal :
p : Kacamataku ada di meja dapur
q : Aku melihat kacamataku ketika sarapan pagi
r : Aku membaca koran di ruang tamu
s : Aku membacan koran di dapur
t : Kacamata kuletakkan di meja tamu
u : Aku membaca buku di ranjang
w: Kacamata kuletakkan di di meja samping
ranjang
Dengan simbol-simbol tersebut maka fakta-
fakta di atas dapat ditulis sebagai berikut :

a) pq
b) rs
c) rt
d) q
e) uw
f) sp
Inferensi yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. p  q fakta (a)
q fakta (d)
 p dengan Modus Tollen
2. s  p fakta (f)
p kesimpulan dari (1)
 s dengan Modus Tollen
3. r  s fakta (b)
s kesimpulan dari (2)
r dengan Silogisme Disjungtif
4. r  t fakta (c)
r kesimpulan dari (3)
t dengan Modus Ponen

Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu


Perhatikan bahwa untuk mencapai
keimpulan akhir, tidak semua fakta
dipergunakan.
Seperti pada kasus di atas, fakta (e)
tidak dipergunakan.
Hal ini tidak menjadi masalah
selama penurunan dilakukan dengan
menggunakan metode inferensi
yang benar.
Contoh 2:
Buktikan kevalidan Argumen di bawah ini dengan
menggunakan prinsip-prinsip inferensi logika
pq
(p  q)  r
r
Penyelesaian:
1. p  q hipotesa
p Penyederhanaan Konjungtif
2. p hasil dari (1)
pq Penambahan Disjungtif
3. (p  q)  r hipotesa
pq hasil dari (2)
r Modus Ponen
Jadi terbukti Argumen di atas merupakan argumen yang
valid.

Anda mungkin juga menyukai